1. GAMBARAN UMUM.
Sesuatu yang baru dan berbeda merupakan nilai tambah barang dan
Jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang.
Jadi KEWIRAUSAHAAN merupakan suatu kemampuan dalam
menciptan nilai tambah dipasar melalui proses pengelolaan sumber
daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan Pengetahuan ilmiah baru
1
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak
dengan sumber daya yang lebih efisien.
Sesuatu yang baru dan berbeda tersebut dapat dalam bentuk hasil
seperti BARANG DAN JASA, dalam bentuk proses seperti IDE,
METODE, dan CARA.
Sesuatu yang baru dan berbeda yang diciptakan melalui proses kreatif
dan bertindak inovatif adalah nilai tambah (value added) dan
merupakan keunggulan yang berbeda.
2
- Faktor pribadi yang memicu kewirausahaan adalah ; motif
berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi, pendidikan dan
pengalaman.
- Faktor dari Lingkungan adalah : peluang, model peran, dan
aktivitas.
3
Bekal Ketrampilan yang perlu dimiliki adalah :
Untuk merintis usaha baru modal utama yang harus ada pertama kali :
- Ide untuk melakukan proses imitasi dan duplikasi
- Ide untuk melakukan pengembangan
- Ide untuk melakukan dan menciptakan yang baru dan berbveda.
- Lakukan analisis kelayakan usaha termasuk analisis kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman (strength, weakness, opportunity,
and Treath – SWOT).
4
1.8. Etika Berwirausaha.
2. KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN.
5
Suatu sketsa hubungan untuk memperoleh modal intelektual sebagai
berikut :
Skill X Knowledge
Capabity X Authority
Competency X Commitment
Intellectual Capatal
6
2. KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN
7
1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Disini perlu
perenungan, koreksi, yang kemudian berulang-ulang dibaca dan
diamati sampai memahami apa yang menjadi kemauannya.
2. Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekat
kemauan yang menyala nyala
3. Kemampuan untuk berinisiatif, yaitu mengerjakan sesuatu yang
baik tanpa menunggu perintah orang lain, dilakukan berulang-
ulang sehingga menjadi kebiasaan berinisiatif.
4. Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas (daya cipta)
setelah dibiasakan berulang-ulang akan melahirkan motivasi.
Kebiasaan inovatif adalah desakan dalam diri untuk selalu mencari
berbagai kemungkinan baru atau kombinasi baru apa saja yang
dapat dijadikan piranti dalam menyajikan barang dan jasa bagi
kemakmuran masyarakat.
5. Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal
(capital goods)
6. Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri untuk
selalu tepat waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan yang
selalu tidak menunda pekerjaan.
7. Kemampuan mental dilandasi dengan agama
8. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah
dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan.
8
dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah
tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi
baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baruuntuk
menghasilkan barang dan jasa baruyang lebih efisien, memperbaiki
produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen.
9
2.4.2 Nilai-nilai hakiki Kewirausahaan.
10
7. Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah
untuk menghasilkan pemecahan inovatif
8. Memiliki ketrampilan helikopter (helicopters skill), yaitu
kemampuan untuk bangkit diatas kebiasaan rutin dan melihat
permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian
memfokuskan pada kebutuhan untuk berubah.
11
needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualzation needs)
sebagai berikut :
Self
Pemenuhan actualizaton Tanyangan
Diri Needs Kerja
12
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya
memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Inginmengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang
timbul pada dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat
keberhasilan dan kegagalan
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi
4. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara berimbang
(fifty-fifty). Jika tugas yang diembankan sangat ringan, maka
wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari
tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian
keberhasilan sangat sulit. Lanjutan kuliah
3. PROSES KEWIRAUSAHAAN.
13
Faktor Individu yang memicu kewirausahaan adalah pencapaian locus of
control, toleransi, pengambilan resiko, nilai nilai probadi, pendidika,
pengalaman, usia, komitmen dan ketidak puasan .
Faktor pemicu yang berasal dari lingkungan adalah ; peluang, model
peran, aktivitas, pesaing, incubator, sumber daya dan kebijakan
pemerintah.
Untuk factor pemicu yang berasal dari lingkungan social meliputi,
keluarga, orang tua, dan jaringan kelompok.
Demikian halnya tahap PERINTISAN pertumbuhan kewirausahaan
sangat tergantung pada kemampuan pri badi, organisasi dan linkungan.
Faktor Lingkungan adalah pesaing, pelanggan, pemasok dan lembaga
keuangan yg membantu pendanaan. Faktor pribadi meliputi; komitmen,
visi, kepemimpinan dan kemampuan manajerial. Sedangkan factor
Organisasi ; kelompok, struktur, budaya dan strategi.
Ad. 1. Tahap pertama atau proses imitasi dan duplikasi dimana para
wirausaha mulai meniru ide dari orang lain, misalnya menciptakan jenis
produk yang sudah ada , baik dari segi teknik produksi, desain,
pemrosesan , organisasi usaha maupun pola pemasarannya. Ketrampihan
pada tahap ini didapat dari proses magang atau pengalaman pribadi dari
lingkungan keluarga maupun orang lain.
14
tahap ini perkembangannya lambat dan cenderung kurang dinamis,
namun sudah ada sedikit perubahan. Misalnya desain dan teknik
cenderung monoton. Mungkin berubah dlm waktu 3 sampai 5 thn sekali.
Untuk menjadi wirausaha yang sukses, seorang harus memiliki idea tau
visi bisnis yang jelas serta kemauan dan keberanian utk menghadapi
resiko, baik waktu maupun uang.
Langkah berikutnya adalah membuat perencanaan usaha,
mengorganisasikan, dan menjalankannya. Agar usaha berhasil selain
gbekerja keras sesuai dengan urgensinya, wirausaha harus manpu
mengembangkan hubungan, baik dengan mitra usaha dan semua pihak
yang terkait dengan kepentingan perusahaan.
15
B. Kegagalan Berwirausaha berbagai factor antara lain ;:
1. Tidak konpeten dalam hal manejerial
2. Kurang berpengalaman
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi yang kurang memadai
6. Kurang pengawasan peralatan
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
8. Ketidak kemampuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan.
16
Menurut Zimmerer (1996) mengelompokan profil kewirausahaan sbb:
1. Part-time Entrepreneur, yaitu : wirausaha yang melakukan
usahanya hanya sebagian waktu saja sebagai hobby. Kegiatan
bisnis bersifat sampingan.
2. Home-based New Ventures, yaitu usaha yang dirintis dari rumah
/tempat tinggalnya
3. Family-Owned Business yaitu usaha yang dilakukan / dimiliki oleh
beberapa orang anggota keluarga secara turun-temurun.
4. Copreneurs, usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang
bersama-sama sbg pemilik dan menjalankkan bersama.
17
C. Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian
pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha dan
pemerataan pendapatan, karena tersebar diperkotaan dan
dipedesaan.
18
gaya hidup beserta kecendrungannya merupakan tantangan yang terkait
antra sata dengan lainnya.
Dalam persaingan global, semua sumber daya antar negara akan bergerak
tanpa batas. Hanya sumber daya yang memiliki keunggulan yang daapat
bertahan dalam bersaing. Demikian dengan pertumbuhan penduduk dunia
yang cepat disertai persauingan yang tinggi akanmenimbulkan berbagai
angkatan kerja yang kompetitif dan akan menimbulkan pengangguran
bagi yang tidak memiliki keunggulan dan daya saing yang kuat.
19
Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan
atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yamng dihasilkan
perusahaan. Banyak wirausaha yang berhasil bukan atas ide sendiri tapi hasil
pengamatan ide-ide orang lain yang bisa dijadikan peluang.
Pasar
VERSU VERSU VERSU yang
ditarget
Menurut Zimmerer (1996) ada beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang :
a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu myang relatif
singkat
b. Kerugian teknik harus rendah, shg penggunaanya harus dipertimbangkan
sebelumnya
c. Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
d. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih
e. Pesaing sejak awal tidak memiliki strtegi dalam mempertahankan posisi
pasarnya
f. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk
menghasilkan produknya
21
Analisis kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman atau analisis Strength, weakness,
opportunity, and threat (SWOT) sangat penting dalam ,menciptakan keberhasilan
perusahaan baru.
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia
usaha yaitu :
1. Merintis usaha baru (starting) yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru
dengan menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dirancang
sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis yaitu :
a. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship) merupakan bentuk usaha
yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang
b. Persekutuan (partnership) berupa kerja sama (asosiasi) dua orang atau
lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
c. Perusahaan berbadan hukum (corporation) , perusahaan yang didirikan
atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham
2. Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu dengan membeli perusahaan
yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama
(good will) dan organisasi usaha yang sudah ada.
3. Kerja sama manajemen (franchising) yaitu suatu kerja sama antara entrepreur
(francisee) dengan perusahaan besar (francisor/perent company) dalam
mengadakan persetujuan jual-beli hak monopoli untuk menyelenggarakan
usaha (wiralaba). Kerja sama ini biasanya dengan dukungan awal seperti
pemilihan tempat,rencana bangunan, pembelian peralatan, pola urus kerja,
pemilihan karyawan, pembukuan, pencatatan dan akutansi, konsultasi,
penetapan standar, promosi, pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum, dan
sumber-sumber pemodalan.
22
2. Pendekatan “the out-side in” yang juga disebut “opportunity recognition” yaitu
pendekatan yang menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan
berhasil apabila menanggapi atau menciptakan suatu kebutuhan di pasar.
Dalam memasuki arena bisnis atau memulai usaha, dituntut tidak hanya memiliki
kemampuan. Tapi juga harus memiliki ide dan kemauan yang akan diwujudkan dalam
bentuk barang dan jasa yang laku dipasar.
+
PROFIT UANG PASAR
+ +
Dalam merintis usaha baru ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
23
5. Bidang usaha Perdagangan (Trade) seperti usaha perdangan kecil,(retailer),
grosir, agen, dan ekpor-impor
6. Bidang usaha jasa keuangan (Financial Service) seperti perbankkan, asuransi
dan koperasi
7. Bidang Jasa Perorangan (Personal Service), seperti, potong rambut, salon,
loundry, catering
8. Bidang jasa-jasa umum (Pubic service) seperti pengangkutan, pergudangan,
wartel dan distribusi
9. Bidang usaha Jasa wisata (Tourism) terdapat 86 jenis usaha wisata yang dibagi
kepada 3 kelompok:
a. Kelompok usaha jasa wisata, seperti biro perjalanan, agaen perjalanan,
pramuwisata dll
b. Pengusaha objek dan daya tarik wisata seperti objek dan daya traik
wisata alam, budaya dan minat kusus
c. Usaha sarana wisata seperti Penyedia akomodasi, makanan dan
minuman, angkutan wisata dll.
1. Perusahaan Perseorangan.
Perusahaan ini merupakan usaha milik pribadi yaitu modal dimiliki oleh
perorangan. Pendiriannya sangat sederhana, tidak memerlukan persyaratan kusus dan
relatif tidak perlu modal besar.
Kelebihannya disamping mudah pendirian dan modal relatif kecil, juga tidak perlu
organisasi yang besar. Disamping itu semua wewenang keputusan manajemen ada
pada pemilik dan keuntungan sepenuhnya menjadi hak pemilik usaha.
Kelemahan perusahaan ini relatif sulit berkembang, karena biasanya menggunakan
manjemen keluarga. Kelanjutan usaha sering jadi masalah.
Contohnya adalah Usaha Dagang (UD), Toko-toko seperti Toko Bangunan dll
2. Firma (Fa)
Perusahaan yang pendiriannya oleh dua orang atau lebih dan menjalankan
perusahaan atas nama perusahaan. Pendiriannya dapat dilakukan dengan cara melalui
akte Notaris resmi dan sampai ke pengadilan Negeri yang diberitakan di berita
Negara, atau Akte dibawah tangan cukup melalui kesepakatan pihak-pihak terlibat.
Kepemimpinan dan tanggung jawab sepenuhnya ditangan pemilik dan juga
bertanggung jawab terhadap resiko yang mungkin timbul seperti utang-piutang
Kelemahannya jika salah satu pemilik tidak ada, kelanjutan usaha menjadi tidak
menentu.
24
bertindak sebagai pemberi modal. Tanggung jawab sekutu komamditer hanya terbatas
pada sejumlah modal yang ditanam dalam perusahaan.
Perusahaan dijalankan oleh seorang sekutu aktif dan bertanggung jawab atas semua
resiko atau kewajiban kepada pihak ketiga. Tanggung jawab ini juga sampai pada
penggunaan harta pribadi apabila perusahaan tidak cukup untuk menutupi
kewajibannya.
Kelebihan perusahaan ini adalah dalam hal tanggung jawab terutama bagi sekuti aktif
dan pasif. Kebutuhan akan modal dan pengembangnan usaha juga relatif lebih mudah.
4. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan beberapa orang. Badan
hukum koperasi melandaskan kegiatan prinsip koperasi yang dianggap sebagai
gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas dasar kekeluarga. Koperasi dibentuk
melalui rapat anggota minimal 20 orang yang masing-masing memenuhi 3 syarat sbb:
a. Mapu melaksanakan tindakan hukum
b. Menerima landasan idiil,asa, dan sendi dasar ekonomi
c. Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai anggota
koperasi.
5. Yayasan
Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas
yaitu hanya sebatas modal yang disetorkan. Perusahaan ini paling banyak diminati
oleh para pengusaha, terutama utk usaha yang memiliki modal dan kapasitas besar
serta jangkauan luas. Kelebihannya antara lain tangung jawab masing-masing pihak
tergantung dari jumlah modal yang disetor, luas bidang usaha yang dimiliki dan
kemudahan untuk memperoleh modal atau ekspansi.
2. Dilihat dari segi status perseroan terbatas dibagi dalam dua jenis yaitu :
25
a. Perseroan Tertutup; merupakan perseroan terbatas yang modal dan jumlah
pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu dan tidak melakukan
penawaran umum
b. Perseroan Terbuka; modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria
tertentu atau perseroan yang melakukan penawaran umum, sesuai peraturan di
bidang pasar modal. Pemberian PT disertai dengan Tbk dibelakang nama PT
tersebut, Contoh PT. Timah Tbk.
Persyaratan dan tata cara untuk mendirikan perseroan terbatas yang harus dipenuhi
adalah sbb:
1. PT didirikan sekurang kurangnya oleh 2 orang
2. Pendirian dituangkan dalam akte notaris
3. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
4. Mencantumkan perkataan ”PT” dalam akte notaris
5. Disahkan oleh Menteri Kehakiman
6. Didaftarkan berdasarkan Undang-undang Wajib daftar Perusahaan
7. Diumumkan dalam Berita Negara
8. Memiliki modal dasar sekurang-kurangnya Rp. 20.000.000,-
9. Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25 Persen dari modal dasar
10. Menyetor modal setor 50 Persen dari modal yang ditempatkan pada saat
perusahaan didirikan.
Jika Perusahaan terbatas yang mengalami atau yang akan membuat perubahan
dipersyaratkan :
1. Mencantumkan nama, maksud, dan tujuan kegiatan perseroan
2. Memperpanjang jangka waktu perseroan
3. Meningkatkan atau menurunkan modal
4. Mengubah status perseroan terbatas dari tertutup menjadi terbuka atau
sebaliknya.
26
Dalam penentuan tempat usaha harus sangat dipertimbangkan thd aspek efisiensi dan
efektifitas. Lokasi perusahaan harus mudah dijangkau dan efisien baik bagi
perusahaan maupun bagi konsumen. Ada beberapa alternatif untuk menentukan lokasi
yang bisa dipilih yaitu :
Organisasi adalah tempat atau wadah mencapai tujuan perusahaan atau tempat
untuk melakukan kegiatan perusahaan. Organisasi juga diartikan berkumpulnya dua
orang atau lebih yang bekerja samauntuk mencapai tujuan bersama pula.
Struktur organisasi menggambarkan tugas, wewenang dan tanggung jawab
masing-masing bagian, sehingga perusahaan akan mempermudah melakukan
pengendalian.
Tujuan organisasi akan menentukan struktur organisasinya yaitu untuk
menentukan seluruh tugas, hubungan antar tugas, batas wewenang dan tanggung
jawab untuk menjalankan masing-masing tugas tersebut.
Pertimbangan penentuan jenis dan bentuk organisasi disesuaikan dengan tujuan
perusahaan. Dalam prakteknya jenis-jenis organisasi yang umum adalah
1. Bentuk organisasi ditinjau dari jumlah pimpinan puncak
- Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak satu orang
- Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak lebih satu orang atau dewan.
2. Bentuk organisasi berdasarkan hubungan-hubungan wewenangnya.
- Wewenang lini
- Wewenang staf
- Wewenang fungsional
27
1. Organisasi Wewenang Lini / Garis
Direktur
Manajer A Manajer B
Direktur
Staf
Manajer A Manajer B
Staf Staf
3. Organisasi Fungsional
DIREKTUR
28
Ad.5. Lingkungan Usaha
Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupunpenghambat jalannya
perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha /perusahaan
adalah ligkungan mikro dan lingkungan makro.
A. Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitannya dengan operasional
perusahaan seperti : pemasok, pemegang saham, majikan, manajer,direksi, distributor,
pelanggan/konsumen, dan lainnya. Sejalan dengan pergeseran strategi pemasaran
yaitu dari laba perusahaan (shareholder) ke manfaat bagi stakeholder, maka
lingkungan internal baik perorangan maupun kelompok yang mempunyai kepentingan
pada perusahaan akan sangat berpengaruh. Yang termasuk peorangan dan kelompok
perorangan serta kelompok yang berkepentingan thd perusahaan dan mengharapkan
kepuasan dari perusahaan diantaranya ;
1. Pemasok (supplier)
Agar perusahaan dapat memproduksi barang dan jasa yang bermutu tinggi,
maka bahan baku dari pemasuk berkualitas dan tepat waktu serta jumlahnya
cukup.
2. Pembeli atau pelanggan
Konsumen yang kecewa karena tidak memperoleh manfaat dari perusahaan
seperti mutu, harga dan waktu yang tidak memadai, akan cendrung untuk
pindah dari berlangganan ke perusahaan lain.
3. Karyawan
Karyawan akan berusaha bekerja dengan baik apabila memperoleh manfaat
dari perusahaan. Semangat kerja tinggi, pelayanan yang baik, dan
produktivitas yang tinggi akan terjadi bilamereka mendapat gaji yang cukup,
masa depan yang terjamin, dan kenaikan jenjang kepangkatan yang teratur.
4. Distributor
Distributor yang kurang mendapat manfaat dari perusahaan akan menghambat
pengiriman barang, shg barang terlambat sampai ke konsumen atau pasar.
B. Lingkungan Makro
Lingkungan Makro adalah lingkungan diluar perusahaan yang dapat
mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi :
1. Lingkungan Ekonomi (Economic Environment)
Kekuatan ekonomi lokal, regional, nasional dan global akan mempengaruhi
terhadap peluang usaha. Hasil penjualan dan biaya perusahaan banyak
dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi. Variabel-variabel ekonomi seperti
tingkat inflansi, tingkat suku bunga dan fluktuasi mata uang asing baik
langsung maupun tidak akan berpengaruh pada perusahaan.
2. Lingkungan Teknologi (Technological Environment)
Kekuatan teknologi dan kecendrungan perubahannya sangat berpengaruh pada
perusahaan. Perubahan secara drastis dalam abat terakhir ini telah memperluas
skala industri secara keseluruhan. Teknilogi baru telah banyak menciptakan
produk-produk baru dan modifikasi produk lainnya, demikian juga bidang jasa
29
telah banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi telah
mampu memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar secara cepat.
3. Lingkungan Sosial Politik (Sosio Environment)
Kekuatan sosial dan politik, kecendrungan dan konteknya perlu diperhatikan
untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut berpengaruh pada tingkah
laku masyarakat. Dalam beberapa hal perubahan ini berpengaruh tehadap
perubahan permerintahan, secara tidak langsung berdampak pada perubahan
ekonomi. Misalnya ada kekacauan politik dan kerusahan yang terjadi selalu
membawa sentimen pasar. Perubahan investasi pemerintah dalam bidang
teknologi juga sangat berdampak pada kondisi ekonomi. Namun lingkungan
ini akan sangat bermanfaat apabila wirausaha pandai memanfaatkan peluang
dari lingkungan tersebut.
3. Lingkungan Demografi dan Gaya Hidup (Demography and Life Style
Environment)
Produk barang dan jasa dihasilkan sering kali dipengaruhi oleh perubahan
demografi dan gaya hidup. Kelompok masyarakat, gaya hidup, kebiasaan
pendapatan, dan struktur masyarakat bisa menjadi peluang.
Pada prinsipnya semua lingkungan di atas bisa menciptakan peluang bagi
wirausaha.
30