Anda di halaman 1dari 6

TUGAS DAN UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIA ETNOGRAFI PAPUA

Oleh

NAMA : NUR HAYANI

NIM : 2019082024045

SEMESTER SATU TRASFER

UNIVERSITAS CENDERAWASIH FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

JAYAPURA

2019
SOAL TUGAS

1. Mengidentifikasi suku bangsa keerom dalam mengobati masalah pendarahan pada ibu
hamil ?

Pengertian pendarahan pada ibu hamil :

Merupakan kondisi yang terjadi pada 6-12 hari Pertama kehamilan (trimester awal
kehamilan) mungkin akan mengeluarkan bercak darah. Bercak darah tersebut terjadi saat
sel telur yang sdh di buahi menempel pada dinding rahim.

Cara pengobatan pendarahan secara Tradisional dan cara membuat Ramuannya :

menurut data yang kami dapat dari salah satu dukun bernama Ibu CM di Arso Keerom,
dirinya mengatakan bahwa kalau ada ibu hamil yang mengalami pendarahan maka
mereka lakukan adalah :

1) Mengambil tanah lalu didoakan kemudian diolesi diperut . Hal ini dilakukan terus
sampai darahnya berhenti .
2) Selama 40hari ibu tidak boleh keluar rumah
3) Minum air hangat setiap hari
4) Jika nyeri timbul segeralah minum kopi tua , yang nyeri itu biasa timbul adanya
pendarahan.
5) Jika terjadi pendarahan langsung ambil daun turi lalu tumbuk kemudian balut
dengan kain pada daerah kepala

Proses pengobatannya berapa lama :

Disini mereka mengatakan bahwa soal berapa lamanya pemberian obat tradisional ini ,
because mereka belum dapat jawaban , karena pengobatan itu harus disesuaikan dengan
keluhan pasien yangg mengalami pendarahan jika pendarahannya sudah berhenti maka
pengobatannya pun di hentikan .
2. Melakukan identifikasi suku bangsa enggros/tobati dalam mengatasi masalah gizi buruk
pada anak anak ?

Pengertian gizi buruk adalah :

Suatu kondisi yang ditandai dengan BB menurun dan TB anak jauh dibawah rata-rata.
Kondisi gizi buruk tidak terjadi secara singkat. Artinya anak yang masuk kedalam
kategori gizi buruk sudah mengalami kekurangan berbagai zat gizi dalam jangka waktu
yang sangat lama.

Cara menangani gizi buruk pada anak-anak secara tradisional dan cara membuat
ramuannya :

Yaitu biasannya masyarakat suku enggros/tobati memberikan anaknnya makanan berupa


buah tomat yang sudah dicampurkan papeda/sagu ,dan buah alpukat.

Cara membuat ramuannya :

Yaitu sagu yang sudah menjadi papeda lalu di buat bulat-bulat atau di potong-potong
menjadi bulat-bulat atau buat semenarik mungkin agar anak mau memakannya dan
masukan kedalam tempat atau loyang yang ingin diolah , kemudian tomat dibakar dulu
terlebih dulu kemudian disaring gunannya untuk mengambil sarinya saja untuk menjadi
kuah dari papeda tersebut . Lalu dicampurkan kedalam papeda dan jadilah ramuannya.
Untuk buah alpukat biasannya dibuat menjadikan jus alpukat dengan dicampurkan
sedikit susu kental manis.

Proses pengobatannya berapa lama :

Setelah diberikan makanan tersebut maka orangtua suku enggros/tobati akan melihat
tumbuh kembang dari anak mereka ,jikalau pertumbuhan anak mereka tidak meningkat
makanan tersebut akan terus diberikan sampai anaknnya mengalami peningkatan.
SOAL UAS

1. Saudara diminta untuk mengidentifikasi cara ibu-ibu hamil memelihara kesehatannya


kehamilannya dengan cara-cara tradisional. Pada ibu-ibu suku bangsa BIAK ?

Untuk masyarakat pulau numfor suku biak memelihara kesehatan khususnya ibu
hamil :

Biasannnya orang-orang tua dulu melarang untuk ibu hamil memakan ikan , daging ,
gurita , siput dan semua jenis makanan yang sebelum diolah itu berdarah . Ibu hamil
hanya dibolehkan makan makanan sayur-sayuran direbus dan tanpa memakai garam dan
penyedap rasa lainnnya , dan untuk minumanya hanya bisa meminum teh atau susu, dan
juga untuk suaminya tidak diboleh kelaut mencari atau berburu kehutan selama istrinnya
sedang mengandung anak mereka karna itu menurut orang dulu itu bisa membawa
kesialan untuk keluargannya , ibu hamilpun tidak boleh keluar rumah pada malam hari,
dan tidak boleh melewat didepan tempat-tempat yang sudah dianggap keramat karna
darah ibu hamil sudah dianggap berbau amis, dan juga ibu harus banyak bergerak dan
beraktifitas agar bayinya dan ibunya tetap sehat dan lancar saat persalinan tiba.
Sedangkan apabila terjadi perdarahan pada waktu hamil dan setelah melahirkan itu
adalah suatu hal biasa, karena membuang darah kotor. Bila terjadi banyak perdarahan
berati ibu tersebut melanggar pantangan serta disihir oleh orang lain. Untuk itu maka
akan diberikan ramuan daun-daun dan kulit kayu yang direbus lalu diminum. Kadang
diberi daun jargkli, bowolas pada tempat yang sakit . Adapun persalinan merupakan
suatu masa krisis , untuk itu tidak boleh melanggar pantangan adat.
SOAL UAS

2. Bagaimana carannya anda menanggani untuk hidup sehat bagi masyarakat Dani yang
masih hidup di dalam rumah (honai) yang didalamnya selalu membuat perapian untuk
kehangatan yang bisa mengakibatkan timbul penyakit ISPA ?

Pertama kita lihat dari lingkungan dan kondisi setempat yang berada di lembah-lembah ,
hutan-hutan dan pegunungan yang beriklim tropis dan kaya akan oksigen dan juga
kondisi disana sangat dingin, rumah adat suku Dani ukurannya tergolong mungil,
bentuknya bundar, berdinding kayu dan beratap jerami. Atap jerami dan dinding kayu
rumah Honai ternyata membawa hawa sejuk ke dalam Honai. Kalau udara dirasa sudah
terlalu dingin, seisi rumah akan dihangatkan oleh asap dari perapian.kita tau sendiri
bahwa banyak dampak buruk dari asap tersebut akan tetapi . Bagi suku Dani, asap dari
kayu sudah tak aneh lagi dihisap dalam waktu lama. Selama pintu masih terbuka (dan
memang tak ada tutupnya), oksigen masih mengalir kencang karna kondisi disana sangat
kaya akan oksigen

Selain jadi tempat tinggal, Honai juga multifungsi. Ada Honai khusus untuk menyimpan
umbi-umbian dan hasil ladang, semacam lumbung untuk menyimpan padi. Ada pula
yang khusus untuk pengasapan mumi. Fungsi yang disebut terakhir itu bisa ditemukan di
Desa Kerulu dan Desa Aikima, tempat 2 mumi paling terkenal di Lembah Baliem .Maka
dalam konteks ini dapat dipahami bahwa kesehatan belum dapat diatasi secara tuntas
oleh penghuninnya.

KONSEP SEHAT

Konsep “Sehat” dapat diinterpretasikan orang berbeda-beda, berdasarkan komunitas.


Sebagaimana dikatakan di atas bahwa orang Papua terdiri dari keaneka ragaman
kebudayaan, maka secara kongkrit akan mewujudkan perbedaan pemahaman terhadap
konsep sehat yang dilihat secara emik dan etik. Sehat dilihat berdasarkan pendekatan
etik, sebagaimana yang yang dikemukakan oleh Linda Ewles & Ina Simmet (1992)
adalah sebagai beriku:

1) Konsep sehat dilihat dari segi jasmani yaitu dimensi sehat yang paling nyata karena
perhatiannya pada fungsi mekanistik tubuh

2) Konsep sehat dilihat dari segi mental, yaitu kemampuan berpikir dengan jernih dan
koheren. Istilah mental dibedakan dengan emosional dan sosial walaupun ada
hubungan yang dekat diantara ketiganya;

3) Konsep sehat dilihat dari segi emosional yaitu kemampuan untuk mengenal emosi
seperti takut, kenikmatan, kedukaan, dan kemarahan, dan untuk mengekspresikan
emosi-emosi secara cepat;

4) Konsep sehat dilihat dari segi sosial berarti kemampuan untuk membuat dan
mempertahankan hubungan dengan orang lain;

5) Konsep sehat dilihat dari aspek spiritual yaitu berkaitan dengan kepercayaan dan
praktek keagamaan, berkaitan dengan perbuatan baik, secara pribadi, prinsip-prinsip
tingkah laku, dan cara mencapai kedamaian dan merasa damai dalam kesendirian;

6) Konsep sehat dilihat dari segi societal, yaitu berkaitan dengan kesehatan pada tingkat
individual yang terjadi karena kondisi-kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya
yang melingkupi individu tersebut. Adalah tidak mungkin menjadi sehat dalam
masyarakat yang “sakit” yang tidak dapat menyediakan sumber-sumber untuk
pemenuhan kebutuhan dasar dan emosional. (Djekky, 2001:8)

Konsep sehat tersebut bila dikaji lebih mendalam dengan pendekatan etik yang dikemukakan
oleh Wold Health Organization (WHO)

Anda mungkin juga menyukai