Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN WAWANCARA

KLINIK PRATAMA AISYIYAH KALIMANTAN TENGAH


Diajukan untuk memenuhi kuliah lapangan mata kuliah Kemuhammadiyahan II

Dosen Pengampu :
Dr. Nurul Hikmah Kartini, S.Si., M.Pd

Disusun Oleh :
• Khairul Razid 19.11.021645
• Mohammad Syahendra 19.11.021494
• Nico Setiawan 19.11.021637
• Rianto 19.11.021507

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan terhadap kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Wawancara Pada Klinik Pratama
Aisyiyah Kalimantan Tengah dapat terselesaikan dengan baik tanpa masalah yang berarti.
Maksud serta tujuan dari adanya penyusunan Laporan Wawancara ini adalah sebagai tugas
serta untuk kuliah lapangan dari mata kuliah Kemuhammadiyah II
Adapun penyusunan dari Laporan Wawancara berdasarkan dari data-data yang kita
peroleh selama rangkaian Wawancara, serta data-data dan keterangan dari pembimbing. Kami
sangat menyadari jika dalam penyusunan Laporan Wawancara tidak lepas dari dukungan oleh
berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Nurul Hikmah Kartini, S.Si., M.Pd selaku dosen pengampu
2. Ibu Merry Triyana, Amd., Kep. selaku pemberi informasi Klinik Pratama Asyiyah
3. Serta pegawai Klinik Pratama Asyiyah lainnya
Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan wawancara ini masih terdapat
banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami, untuk itu kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
penyusunan Laporan Wawancara ini.

Palangka Raya, Mei 2020


Penyusun

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
2. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 2
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................................... 3
BAB II ....................................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 4
BAB III ...................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN DAN HASIL WAWANCARA ................................................................... 6
1. Sejarah dan Peresmian Klinik Pratama Aisyiyah di Kalimantan Tengah ...................... 6
2. Profil Klinik Pratama Aisyiyah ...................................................................................... 7
3. Perkembangan Klinik Pratama Aisyiyah ....................................................................... 8
DOKUMENTASI ..................................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setelah Muhammadiyah berkembang pesat dan memiliki banyak amal usaha, maka
daerah kekuasaan organisasi Muhammadiyah mulai diperluas keberbagai daerah di wilayah
Indonesia. Muhammadiyah juga mulai mencoba mendirikan berbagai cabang-cabang
organisasi Muhammadiyah di berbagai tempat hampir seluruh wilayah Indonesia.
Amal usaha Muhammadiyah pada awalnya muncul atas keresahan K.H. Ahmad Dahlan
sebagai tokoh sentral gerakan Muhammadiyah ini, ketika melihat kenyataan kondisi sosial
yang memprihatinkan. selain kondisi keagamaan yang memprihatinkan, keberadaan
lembaga pendidikan dan kondisi sosial, politik, ekonomi dan kulturalpun membuat beliau
resah (Sutarmo 2005: 132).
Akar berdirinya Aisyiyah tidak bisa dilepas kan kaitannya dari akar sejarah. Spirit
berdirinya Muhammadiyah telah mengilhami berdirinya hampir seluruh organisasi otonom
yang ada di Muhammadiyah, termasuk Aisyiyah. Sejak mendirikan Muhammadiyah, Kiai
Dahlan sangat memperhatikan pembinaan terhadap wanita. Anak-anak perempuan yang
potensial dibina dan dididik menjadi pemimpin, serta dipersiapkan untuk menjadi pengurus
dalam organisasi wanita dalam Muhammadiyah. Di antara mereka yang dididik Kiai
Dahlan ialah Siti Bariyah, Siti Dawimah, Siti Dalalah, Siti- Busyro (putri beliau endiri), Siti
Dawingah, dan Siti Badilah Zuber.
Haji Fakhrudin kemudian mengusulkan nama Aisyiyah yang kemudian diterima pada
suatu rapat yang diadakan. Nama Aisyiyah dipandang lebih tepat bagi gerakan wanita ini
karena didasari pertimbangan bahwa perjuangan wanita yang akan digulirkan ini
diharapkan dapat meniru perjuangan Aisyah, isteri Nabi Muhammad, yang selalu
membantu Rasulullah dalam berdakwah. peresmian Aisyiyah dilaksanakan bersamaan
peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad pada tanggal 27 rajab 1335 H, bertepatan 19 Mei
1917 M. Peringatan Isra' Mi'raj tersebut merupakan peringatan yang diadakan
Muhammadiyah untuk pertama kalinya. Selanjutnya, K.H. Mukhtar memberi bimbingan
administrasi dan organisasi, sedang untuk bimbingan jiwa keagamaannya dibimbing
langsung oleh KHA. Dahlan.
Aisyiyah berkembang semakin pesat dan menemukan bentuknya sebagai organisasi
wanita modern. Menjelang seabad gerakannya, Aisyiyah saat ini telah memiliki 33
Pimpinan Wilayah Aisyiyah (setingkat Propinsi), 370 Pimpinan Daerah Aisyiyah (setingkat

1
kabupaten), 2.332 Pimpinan Cabang Aisyiyah (setingkat Kecamatan) dan 6.924 Pimpinan
Ranting Aisyiyah (setingkat Kelurahan).
Selain itu, Aisyiyah juga memiliki amal usaha yang bergerak di berbagai bidang, yaitu:
pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Amal
usaha Aisyiyah bidang pendidikan saat ini berjumlah 4.560, terdiri dari Kelompok Bermain,
Taman Pengasuhan Anak, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, dan Pendidikan Tinggi.
Sedangkan amal usaha bidang Kesehatan berupa Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Badan
Kesehatan Ibu dan Anak, Balai Pengobatan, Klinik dan Posyandu secara keseluruhan
berjumlah 280 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sebagai gerakan yang peduti
terhadap kesejahteraan sosial masyarakat, Aisyiyah hingga kini memiliki 459 amal usaha
seperti Rumah Singgah Anak Jalanan, Panti Asuhan, lembaga Dana Santunan Sosial, tim
Pangrukti Jenazah dan Posyandu.
Dengan misi sebagai penggerak terwujudnya masyarakat dan lingkungan hidup yang
sehat, Aisyiyah mengembangkan pusat kegiatan pelayanan dan peningkatan mutu
kesehatan masyarakat serta pelestarian lingkungan hidup metalui pendidikan. Saat ini
Aisyiyah telah mengelola dan mengembangkan 10 RSKIA (Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak), 29 Klinik Bersalin, 232 BKIA/yandu, dan 35 Balai Pengobatan yang tersebar di
seluruh Indonesia.
Beberapa program kesehatan yang dikembangkan antara lain: peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan yang terjangkau di seluruh Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Balai
Pengobatan, Balai Kesehatan Ibu dan Anak yang dikelota oleh Aisyiyah serta menjadikan
unit-unit kegiatan tersebut sebagai agent of development yang tidak hanya sebagai tempat
mengobati orang sakit, tetapi mampu berperan secara optimal dalam mengobati lingkungan
masyarakat. Salah satu dari amal usah ini adalah Klinik Pratam Aisyiyah.

2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan kunjungan wawancara ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Kemuhammadiyahan II,
2. Untuk mengenal lebih jauh Klinik Pratama Aisyiyah,
3. Untuk mengetahui peran Klinik Pratama Aisyiyah terhadap masyarakat setempat.

2
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
• Hari/Tanggal : Kamis, 12 Maret 2020 dan Senin, 16 Maret 2020
• Waktu : 08.00 WIB - Selesai
• Tempat : Klinik Pratama Asyiyah Kalimantan Tengah
• Alamat : Jl. RTA. Milono KM. 1,5 Komp. Universitas Muhammadiyah
• Narasumber : Ibu Merry Triyana, Amd., Kep.
• Pewawancara : Kelompok 7
• Topik : Sejarah Berdirinya Klinik Pratama Aisyiyah Kalimantan Tengah

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan menyediakan
pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga
kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (Permenkes RI No.9, 2014).
Klinik pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar yang
dilayani oleh dokter umum dan dipimpin oleh seorang dokter umum. Berdasarkan perijinannya
klinik ini dapat dimiliki oleh badan usaha ataupun perorangan.
Adapun bentuk pelayanan klinik dapat berupa:
1) Rawat jalan;
2) Rawat inap;
3) One day care;
4) Home care;
5) Pelayanan 24 jam dalam 7 hari.
Perlu ditegaskan lagi bahwa klinik pratama yang menyelenggarakan rawat inap, harus
memiliki izin dalam bentuk badan usaha. Mengenai kepemilikan klinik, dapat dimiliki secara
perorangan ataupun badan usaha. Bagi klinik yang menyelenggarakan rawat inap maka klinik
tersebut harus menyediakan berbagai fasilitas yang mencakup: (1) ruang rawat inap yang
memenuhi persyaratan; (2) minimal 5 bed, maksimal 10 bed, dengan lama inap maksimal 5
hari; (3) tenaga medis dan keperawatan sesuai jumlah dan kualifikasi; (4). dapur gizi dan (5)
pelayanan laboratorium klinik pratama (Permenkes RI No.9, 2014).
Klinik memiliki kewajiban yang meliputi:
1) Memberikan pelayanan aman, bermutu, mengutamakan kepentingan pasien,
sesuai standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional;
2) Memberikan pelayanan gawat darurat pada pasien sesuai kemampuan tanpa
meminta uang muka terlebih dahulu/mengutamakan kepentingan pasien;
3) Memperoleh persetujuan tindakan medis;
4) Menyelenggarakan rekam medis;
5) Melaksanakan sistem rujukan;
6) Menolak keinginan pasien yang tidak sesuai dengan standar profesi, etika dan
peraturan perundang-undangan;
7) Menghormati hak pasien;
8) Melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya;
9) Memiliki peraturan internal dan standar prosedur operasional;

4
10) Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan (Permenkes RI No.9,
2014) .
Pihak penyelenggara klinik memiliki kewajiban yaitu:
1) Memasang papan nama klinik;
2) Membuat daftar tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya yang bekerja di klinik
beserta nomor surat tanda registrasi (STR) dan surat izin praktik (SIP) atau surat
izin kerja (SIK) dan surat izin praktik apoteker (SIPA) bagi apoteker;
3) Melaksanakan pencatatan untuk penyakit-penyakit tertentu dan melaporkan
kepada dinas kesehatan kabupaten/kota dalam rangka melaksanakan program
pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan klinik ini dilakukan
oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Bagi klinik yang melakukan pelanggaran, maka
pemerintah dapat mengenakan sanksi administratif berupa teguran, teguran tertulis dan
pencabutan izin (Permenkes RI No.9, 2014) .
Klinik diselenggarakan pada bangunan yang permanen dan tidak bergabung dengan
tempat tinggal atau unit kerja lainnya. Dan juga bangunan klinik harus memenuhi persyaratan
lingkungan sehat sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. Bangunan klinik juga harus
memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan
serta perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak
dan orang usia lanjut.
Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas, ruang pendaftaran/ruang tunggu; ruang
konsultasi; ruang administrasi; ruang obat dan bahan habis pakai untuk klinik yang
melaksanakan pelayanan farmasi; ruang tindakan; ruang/pojok asi; kamar mandi/wc; dan
ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan (Permenkes RI No.9, 2014).
Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai sesuai
dengan jenis pelayanan yang diberikan. Peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar
mutu, keamanan, dan keselamatan. Selain memenuhi standar, peralatan medis juga harus
memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan.
Peralatan medis yang digunakan di klinik harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh
institusi penguji atau pihak pengkalibrasi yang berwenang untuk mendapatkan surat kelayakan
alat. Peralatan medis yang menggunakan radiasi pengion harus mendapatkan izin sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. Penggunaan peralatan medis untuk kepentingan
penegakan diagnosis, terapi dan rehabilitasi harus berdasarkan indikasi medis (Permenkes RI
No.9, 2014).

5
BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL WAWANCARA
1. Sejarah dan Peresmian Klinik Pratama Aisyiyah di Kalimantan Tengah
Klinik Pratama Aisyiyah merupakan salah satu amal usaha yang didirikan oleh
Organisasi Muhammadiyah dengan tujuan untuk memberikan kemudahan dalam
pemeriksaan kesehatan dan menjangkau tempat-tempat kecil sehingga semua masyarakat
bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mudah dan nyaman.
PDA Kota Palangkaraya, 07 Agustus 2019. Aisiyah adalah organisasi perempuan
berkemajuan dalam salah satu programnya di bidang sosial terutama bidang kesehatan
‘Aisyiyah sangat peduli dan serius dalam gerakannya.
Perkembangan ‘Aisyiah dari waktu ke waktu sangat pesat terutama dalam bidang sosial
untuk semua lapisan masyarakat, sehingga dapat memberi manfaat bagi peningkatan dan
kemajuan perempuan Indonesia.
Sebagaimana misinya ‘Aisyiyah sebagai penggerak terwujudnya masyarakat dan
lingkungan yang sehat, ‘Aisyiyah kemudian mengembangkan pusat pelayanan dan mutu
kesehatan masyarakat serta pelestarian lingkungan hidup melalui pendididkan. Saat ini
‘Aisyiyah telah mengelola dan mengembangkan setidaknya 10 RSIA, 29 klinik Bersalin,
232 BKIA/yandu, dan 35 Balai Pengobatan yeng tersebar di seluruh Indonesia, Ucap PP
‘Aisyiyah Bidang Majelis Kesehatan" Dra. Noor Rochmah Pratiknya dalam sambutannya
pada saat Lounching Klinik Pratama ‘Aisyiyah Kalimantan tengah.
Seluruh elemen Daerah, Cabang dan Ranting di Provinsi Kalimantan Tengah sangat
mendukung penuh program tersebut mengingat klinik ini memang sudah lama dinantikan
untuk mengoptimalkan pelayanan dalam bidang kesehatan bagi anggota dan seluruh
masyarakat Kalimantan Tengah khususnya. Ibu Lilik Kholisatin, M.Pd selaku ketum Daerah
menyatakan siap untuk meberdayakan tenaga dibidang kesehatan dengan mengarahkan
majelis kesehatan untuk mendukung program ini agar berjalan optimal.
Turut hadir dalam acara tersebut juga seluruh jajaran PW, PD, Direktur RS
Muhammadiyah, serta unsur unsur terkait pada jajaran Pemerintahan kota Palangkaraya.
Klinik ‘Aisyiyah akan beroperasi dilingkungan Universitas Muhammadiyah (UMP)
bertempat di Jalan RTA Milono Km.1,5 dan memberikan pelayanan setiap harinya pada
pukul 08.00-16.00 WIB untuk seluruh warga Muhammadiyah dan masyarakat lapisan
masyarakat Kalimantan Tengah Khususnya Kota palangkaraya.

6
Kemudian Sekretaris PDA kota Palangkaraya Mujibah S.Ag yang juga andil dalam acara
tersebut mengungkapkan dengan segenap tenaga ahli dalam bidangnya akan mendukung
dan siap menjalankan setiap program demi peningkatan pelayanan terutama bagi kesehatan
ibu dan anak di wilayah Kota Palangkaraya, seperti halnya pada acara pelaksanaan
pemeriksaan kesehatan gratis pada saat klinik pratama ‘Aisyiyah ini dibuka. Adapun
pelayanan di klinik nantinya diutamakan adalah meningkatkan kesehatan ibu dan anak,
pencegahan penyakit tidak menular, stunting dan cakupan imunisasi ucapnya. Dengan ini
klinik pratama aisyiyah menjadi satu-satunya yang ada di Kalimantan Tengah.

2. Profil Klinik Pratama Aisyiyah


Pemimpin Klinik Pratama Aisyiyah di Kalimantan Tengah adalah Dra. Hj. Noorhayati,
M.T. Klinik ini berlokasi di jalan RTA. Milono KM. 1,5 Komplek Universitas
Muhammadiyah Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Motto dari Klinik Pratama Aisyiyah
adalah “Layananku Ibadahku”. Visi dari Klinik Pratama Aisyiyah adalah menjadi Klinik
Pratama yang profesional berlandaskan nilai-nilai keislaman dan tekemuka di Kalimantan
Tengah sedangkan untuk misi ada beberapa point misi dari Klinik Pratama Aisyiyah yaitu:
1) Meningkatkan layanan kesehatan yang profesional, bermutu, aman, nyaman dan
terjangkau.
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan kepuasan pasien.
3) Memiliki Sumber Daya Manusia yang profesional dengan terus menerus
mengembangkan kompetensinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
4) Menciptakan suasana kerja yang dilandasi oleh nilai-nilai keislaman.
5) Berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan
disemua bidang secara berkesinambungan.
6) Sebagai mitra pengembangan keilmuan dan tenaga kesehatan yang bermutu.
7) Memberdayakan Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai mitra untuk kemajuan
bersama.
8) Sebagai penggerak pembangunan kesehatan masyarakat khususnya di Kalimantan
Tengah.
Klinik Pratama Aisyiyah menerima semua pasien baik dari Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah, Siswa SD, SMP Muhammadiyah dan masyarakat umum yang ingin
periksa semua dilayani. Jam pelayanan Klinik dimulai dari pukul 07.00 WIB – 21.00 WIB.
Saat ini Klinik hanya melayani umum dan masih belum memberikan pelayanan BPJS.

7
Sarana dan prasarana pada Klinik Pratama Aisyiyah sudah mencukupi syarat yaitu
memiliki satu ruang perawatan/tindakan yang terdiri dari tiga kasur, satu ruang UGD, satu
ruang laboratorium/analis, satu ruang obat-obatan, satu ruang admin dan kasir, satu ruang
ibu menyusui, satu WC dan tempat parkir kecil di depan dan samping klinik. Untuk
peralatan masih banyak yang kurang dan masih dalam tahap pengembangan dan akan segera
terpenuhi semua alat yang dibutuhkan oleh klinik tersebut.
Jumlah tenaga kerja kesehatan yang ada di Klinik Pratama Aisyiyah adalah 9 orang
yang terbagi atas satu dokter yang bertanggung jawab (salah satu dokter yang adi di Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvannus) yaitu dr. Ironasia, M.M., Kes. kemudian memiliki
tiga bidan, satu perawat, satu analis kesehatan dan satu farmasi/apoteker serta satu assisten
apoteker dan satu kasir. Jumlah tenaga kerja kesehatan pada Klinik Pratama Aisyiyah
mengalami penurunan pegawai sejak awal peresmian, yaitu ada 13 orang pegawai yang
terbagi dari dua dokter yang bertanggung jawab, dua anilis kesehatan, dua farmasi/apoteker,
satu ahli gizi, tiga perawat dan tiga bidan.

3. Perkembangan Klinik Pratama Aisyiyah


Perkembangan Klinik Pratama Aisyiyah Kalimantan Tengah awalnya sangat sepi
dikarenakan posisi klinik tersebut di dalam naungan ruang lingkup Universitas
Muhammadiyah, namun seiring berjalannya waktu, klinik ini mulai didatangin orang-orang,
mulai dari mahasiswa, siswa bahkan masyarakat sekitar dan setiap harinya pasti ada pasien
yang di urus dan dilayani minimal ada satu orang pasien. Hambatan dari klinik ini adalah
terhambatnya layanan BPJS karena masih belum mendapat label resmi melakukan
pelayanan dengan BPJS sehingga pasien-pasien pun masih minim.
Untuk alat masih belum lengkap dan masih banyak kekurangan dan dalam tahap
pengembangan. Pengembangan terkendala dikarenakan pasien yang didapat juga masih
sedikit. Harapan untuk klinik ini supaya cepat berkembang dan BPJS segera terealisasikan
serta bisa menjalin kerja sama dengan pihak sekolah dan Universitas Muhammadiyah.

8
DOKUMENTASI

Proses Wawancara
9
Ruang Tunggu

Ruang Admin dan Kasir

Ruang Perawatan/Tindakan

10
Ruang UGD

Ruang Laboratorium
Dibelakang ada Ruang Obat
dan Ruang Ibu Menyusui

Ruang WC

11

Anda mungkin juga menyukai