Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN PANCASILA DALAM HUBUNGANNYA

DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA


Pancasila sebagai dasar negara, dan sebagai ideologi mempunyai nilai nilai
yang harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara.
Mempelajari isi dari sila-sila pancasila menunjukkan bahwa pancasila mengandung
nilai-nilai kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
secara garis besar terbagi atas beberapa tingkatan. Yang pertama adalah nilai dasar,
nilai instrumental, dan nilai praktis. Selain nilai yang terkandung di dalam pancasila
terdapat juga moral, dan norma. Diterimanya pancasila sebagai pandangan hidup dan
dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai nilai pancasila harus selalu
dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi pengaturan serta
penyelenggaraan negara.
Dalam 5 Dasar Negara Tersebut Memiliki Nilai-nilai yg terkandung
didalamnya, Nilai-nilai dasar tersebut harus dijabarkan dalam bentuk nilai
instrumental yang kemudian harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Contoh penerapan tersebut ialah :
A. Sikap positif terhadap nilai ketuhanan, misalnya
1). Menjalankan ibadah sesui agama dan kepercayaan masing-masing.
2). Menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan agama.
3). Menghormati sesama umat beragama.
4). Bekerjasama dan rukun dengan semua umat beragama.
5). Tidak bersikap fanatik dan tidak memaksakan agama.
B. Sikap positif terhadap nilai kemanusiaan, misalnya

1). Menolong sesama yg membutuhkan bantuan.


2). Mendahului kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi.
3). Mengahormati hak dan kewajiban setiap orang.
4). Membela kebenaran dan keadilan.
C. Sikap positif terhadap nilai persatuan, misalnya

1). Rela berkorban untuk kepentingan bangsa.


2). Mencintai tanah air (Nasionalisme).
3). Menciptakan persatuan dan kesatuan.
4). Mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.
D. Sikap positif terhadap nilai kerakyatan, misalnya

1). Ikut serta dalam pemilihan umum.


2). Melaksanakan hak memilih dan dipilih.
3). Menghormati pendapat orang lain.
4). Memutuskan sesuatu secara demokratis.
E. Sikap positif terhadap nilai keadilan, misalnya

1). Melaksanakan hidup sederhana.


2). Membiasakan sikap hidup hemat.
3). Mengupayakan kesejahteraan dan keadilan sosial.
4). Menerapkan keadilan dalam kehidupan bersama.
5. Menghargai hasil karya orang lain.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN URGEN SINYAL BAGI


MAHASISWA ATAU GENERASI MUDA

Makna serta nilai-nilai pancasila masih belum diimplementasikan secara baik.


Karena pancasila hanya dipandang sebagi symbol saja, tanpa diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan kenegaraan maupun kehidupan
bermasyarakat.

 Dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada generasi muda di era globalisasi


masih terpengaruh dengan nilai-nilai budaya luar kemudian mereka
mengikutinya sehingga banyak perilaku maupun sikapnya yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai yang ada dalam pancasila.
 Penurunan nilai nasionalisme di kalangan generasi muda saat ini.
 Mulai berkembang faham keagamaan yang idak memandang nilai-nilai
nasionalisme bangsa Indonesia. Pendukung dari faham ini juga menolak
demokrasi pemerintahan yang baik, dan akhirnya tidak memandang Pancasila
sebagai sebuah ideologi yang penting bagi bangsa indonesia. Faham ini bukan
hanya berkembang di masyarakat saja, melainkan juga berkembang di kalangan
generasi muda penerus bangsa.
 Kurangnya menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan jalur
formal maupun nonformal, termasuk nilai-nilai nasionalisme kepada bangsa
Indonesia, khususnya pada generasi muda.

Pancasila memiliki lima butir yang harus di teladani, setiap butir memiliki makna
serta nilai-nilai penting yang harus di amalkan dalam kehidupannya sehari-hari. Oleh
karena itu, pendidikan pancasila sangatlah penting bagi generasi muda supaya mereka
dapat terbentuk karakter yang unggul serta mempunyai akhlak yang baik. Dengan
adanya pendidikan pancasila, generasi muda diharapkan menjadi perbaikan serta
pembentukan karakter yang tidak hanya unggul melainkan juga mempunyai akhlak
yang baik. Generasi muda saat ini yang dipandang sebagai penerus bangsa diharapkan
mampu menanamkan makna serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

ALASAN MENDASAR DIPERLUKANNYA PENDIDIKAN


PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI

Berdasarkan SK Dirjen Dikti No 38/DIKTI/Kep/2002, Pasal 3, Ayat (2) bahwa


kompetensi yang harus dicapai mata kuliah pendidikan Pancasila yang merupakan
bagian dari mata kuliah pengembangan kepribadian adalah menguasai kemampuan
berpikir, bersikap rasional, dan dinamis, serta berpandangan luas sebagai manusia
intelektual dengan cara mengantarkan mahasiswa:

1). Agar memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab


sesuai hati nuraninya;
2). Agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan
kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya;
3). Agar mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni;
4). Agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa
untuk menggalang persatuan Indonesia.

Pendidikan Pancasila sebagai bagian dari pendidikan nasional, mempunyai


tujuan mempersiapkan mahasiswa sebagai calon sarjana yang berkualitas,
berdedikasi tinggi, dan bermartabat agar:

1). Menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2). Sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur;
3). Memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan bertanggung jawab
sesuai hari nurani;
4). Mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan seni; serta
5). Mampu ikut mewujudkan kehidupan yang cerdas dan berkesejahteraan
bagi bangsanya.

Dengan demikian, berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, ditegaskan bahwa penyelenggaraan
Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi itu wajib diselenggarakan dan sebaiknya
diselenggarakan sebagai mata kuliah yang berdiri sendiri dan harus dimuat dalam
kurikulum masing-masing perguruan tinggi. Dengan demikian, keberadaan mata
kuliah Pendidikan Pancasila merupakan kehendak negara, bukan kehendak
perseorangan atau golongan, demi terwujudnya tujuan negara.

Anda mungkin juga menyukai