Anda di halaman 1dari 300

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan buku yang
berjudul Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterimakasih kepada Ibu Dra. Nimatuz
Zuhro, M.Si selaku Dosen mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap buku ini dapat berguna dalam rangka membantu
mahasiswa dalam memahami masalah-masalah dan konsep-konsep yang
berhubungan dengan Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar, serta memberikan
wawasan yang komprehensif dan terpadu dalam memecahkan masalah tersebut.

Kami menyadari pada buku ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena
itu, kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
penyempurnaan buku ini. Mengingat tidak ada sesuatu tanpa saran yang
membangun.

Semoga buku ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.

Malang,Januari 2016

Penyusun

1
KELOMPOK 1

HAKIKAT MANUSIA DALAM


MASYARAKAT DAN
BUDAYA

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................. 3
Kata Pengantar .............................................................................. 4
BAB I 5
Pendahuluan .............................................................................................................................................. 5
Rumusan Masalah ................................................................................................................................. 6
Tujuan ................................................................................................................................................... 6
BAB II 6
Pembahasan............................................................................................................................................... 6
A. Pengertian Hakikat ........................................................................................................................ 6
B. Pengertian Manusia ...................................................................................................................... 9
II.B.1 Kedudukan manuisa sebagai mahluk tuhan .............................................................................. 12
II.B.2. Memanusiakan Manusia Melalui Pemahaman Konsep-konsep Dasar
Manusia............................................................................................................................................... 12
Kelayakan disini adalah sebagai titik tengah antara kedua ujung12
C. Hakikat Manusia Sebagai Makluk Individu ................................................................................. 14
D. Hakekat Manusia sebagai Makhluk Sosial .................................................................................. 17
D.2.1 Fungsi dan Tugas Manusia sebagai Mahluk Sosial ................................................................... 18
D.2.2 Interaksi Sosial dan Sosialisasidalam Kehidupan Manusia sebagai Makhluk
individu dan Makhluk Sosial ............................................................................................................... 19
E. Perbedaan mahluk sosial dan mahluk individu .......................................................................... 26
F. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya ........................................................................... 27
G. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu, Sosial Dan Budaya
terhadap Terbentuknya Peradaban di Masyarakat ............................................................................ 31
BAB III 36
PENUTUP .............................................................................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 37

3
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT ,yang atas rahmatnya kami bisa
menyelesaikan makala ini dengan judul Hakikat Manusia Dalam Masyarakat
Dan Budaya
. Penulisan makala ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penulisan makala ini
kami masih banyak kekurangan baik masalah teknik penulisan maupun
materi,mengingat kemampan yang kamu miliki dan kami juga dalam proses
pembelajaran. Untuk itu,kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan dari makala ini. Dalam penulisan makala ini penulis
mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makala ini,khususnya kepada Dosen yang telah member tugas
dan petunjuk kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Malang,20 september 2015

Penulis

4
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Allah SWT sebagai penciptaan telah menciptakan langit dan bumi,dan segala
sesuatu yang ada di antara keduanya. Salah satu ciptaan Allah adalah manusia,
yang diberi keistimewaan berupa kemampuan berfikir yang melebihi jenis
makhluk lain. Kemampuan berfikir itulah yang diperintahkan Allah agar
dipergunakan untuk mendalami wujud atau hakikat dirinya dan tidak semata-mata
dipergunakan untuk memikirkan sesuatu diluar dirinya. Sebagai ciptaan Allah
SWT, Berbicara tentang manusia dan agama dalam Islam adalah membicarakan
sesuatu yang sangat klasik namun senantiasa aktual. Berbicara tentang kedua hal
tersebut sama saja dengan berbicara tentang kita sendiri dan keyakinan hak asasi
kita sebagai makhluk Tuhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, manusia
diartikan sebagai makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain);
insan; orang (1989:558). Menurut pengertian ini makhluk lainnya demi
kemakmuran dan kemaslahatannya. Dalam bahasa Arab, kata manusiaini
bersepadan dengan kata-kata ns, basyar, insn, maru, ins dan lain-lain.
Meskipun bersinonim, namun kata-kata tersebut memiliki perbedaan dalam hal
maknaspesifiknya. Kata ns misalnya lebih merujuk pada makna manusia sebagai
makhluk sosial.Sedangkan kata basyar lebih menunjuk pada makna manusia
sebagai makhluk biologis.Begitu juga dengan kata-kata lainnya. Manusia menjadi
sosok sentral di alam dunia, karena manusia mengurus dirinya sendiri dan alam.
Manusia membuat peraturan sendiri untuk mengatur dirinya sendiri, manusia juga
membuat peraturan sendiri untuk mengatur alam. Hewan, tumbuhan, lautan,
daratan, gunung, dan lain-lain berada di bawah aturan yang dibuat oleh manusia.
Bahkan manusipun tunduk pada peraturan yang dibuatnya sendiri. Kerusakan dan
kelestarian alam tergantung pada manusia sebagai sosok sentralnya. Jadi, sudah
sewajarnya jika manusia harus mengenali hakikat manusia yang sebenarnya.

5
Rumusan Masalah
1. Pengertian Hakikat dan Manusia.
2. Hakikat Manusia sebagai makluk Individu
3. Hakikat Manusia sebagai makluk Sosial
4. Perbedaan manusia individu dan social
5. Hakikat manusia sebagai makluk budaya
6. Peranan manusia sebagai makluk individu dan social

Tujuan
1. Untuk mengetahuai pengertian Hakikat dan Manusia
2. Untuk mengetahui Hakikat Manusia sebagai makluk Individu
3. Untuk ,mengetahui Hakikat Manusia sebagai makluk Sosial
4. Untuk mengetahui Perbedaan manusia individu dan social
5. Untuk mengetahui Hakikat manusia sebagai makluk budaya
6. Untuk mengetahui Peranan manusia sebagai makluk individu dan social
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Hakikat
Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau seseuatu yang sebenar
benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu inti dari segala
sesuatu atau jiwa dari segala sesuatu. Karena itu dapat dikatakan hakikat syariat
adalah inti dn jiwa dari sesuatu hakikat itu sendiri. Di kalangan tafauf orang
mencari hakikat manusia yang sebenarnya karna itu muncul kata-kata diri mencari
sebenar benar diri sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh,
nyawa dan rahasia. Hakikat manusia dalam pandangan ilmu sosiologi menurut
Bapak Agus Comte konsep manusia dalam ilmu sosiologi belum sepenuhnya
melihat manusia sebagai mahluk yang utuh dan mandiri. Comte berpendapat
bahwa masyarakatlah yang menentukan individu. Baginya manusia itu ada untuk
masyarakat dan masyarakatlah yang menentukan segala-galanya. Comte melihat
bahwa manusia adalah non-rational. Oleh karena itu menurutnya individual
liberty justru akan menimbulkan bahaya bagi keutuhan masyarakat itu sendiri.
Demikian juga dalam masyarakat, tak seorangpun dapat berpendapat lain dari
pada apa yang telah diputuskan oleh golongan tertinggi masyarakat itu, yaitu The

6
Intellectua Scientific Religious Group. Ini berarti bahwa manusia adalah hanya
suatu bagian dari masyarakat. Ia hidup dalam masyarakat tetapi ia tidak dapat
mengarahkan masyarakat sesuai dengan keinginannya. Dalam pendidikan
manusia diibaratkan suatu benda kosong dan adalah tugas masyarakat untuk
mengisinya dengan norma-norma atau nilai-nilai yang dapat membuat masyarakat
ini berbuat secara lebih terarah dalam artian tidak menggangu sistem. Oleh karena
itu Sosialisasi dalam kehidupan manusia dipandang sangat penting. Namun bagi
Indonesia, konsep manusia yang diberikan oleh Comte sulit untuk diterima,
karena konsep tersebut terlalu memberikan porsi yang besar pada masyarakat,
sedangkan individu tidak diberi kesempatan untuk aktif melakukan kegiatan
kemasyarakatan. Pemerintah Indonesia bertujuan membentuk manusia seutuhnya,
artinya melihat manusia tidak hanya sekedar menerima nilai-nilai masyarakat saja,
tetapi ia juga dapat menciptakan nilai-nilai baru dan menyampaikannya pada
masyarakat. Oleh karena itu partsipasi seluruh rakyat dalam proses pembangunan
adalah sangat penting dan diperlukan. Melihat situasi yang ada di atas saya dapat
menyimpulkan bahwa manusia dalam hakekat sosiologi sangat lah perlu
diperhatikan dalam pendidikan karena manusia tidak bisa hidup sendiri dan perlu
untuk bersosialisasi. Kemudian manusia tidak hanya sekedar menerima nilai-nilai
masyarakat saja, tetapi ia juga dapat menciptakan nilai-nilai baru dan
menyampaikannya pada masyarakat. Hakikat manusia dalam pandangan Islam
menurut al-quran adalah Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati
tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudah sehingga akhirnya menjadi
makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena
itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah Swt. Jadi
manusia merupakan makhluk yang luar biasa kompleks. Sedemikian sempurna
manusia diciptakan oleh Sang Pencipta dan manusia tidak selalu diam karena
dalam setiap kehidupan manusia selalu ambil bagian. Kita sebagai manusia harus
menjadi individu yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain. Manusia itu
tidak sepenuhnya sempurna, dalam kehidupan yang kita jalani pasti selalu ada
masalah yang tidak bisa kita selesaikan, oleh karena itu juga membutuhkan
bantuan dari orang lain, karena manusia adalah makhluk sosial sama seperti yang
lain karena manusia tidak bisa berdiri sendiri, dalam hal agama kita juga

7
mempunyai banyak maka dari itu kita harus saling menghargai dan mengasihi
karena kita sama-sama makhluk yang diciptakan tidak ada bedanya , selain itu
dalam hidup manusia juga terdapat banyak aturan yang harus kita patuhi sebagai
umat manusia. Pandangan psikologi dalam Hakikat manusia mengarah pada sifat
manusia yaitu sifat-sifat karakteristik segenap manusia. hakikat manusia dalam
kajian ini yang dimaksudkan adalah sesuatu yang esensial dan merupakan ciri
khas manusia sebagai mahluk yang dapat menjadikan manusia berbeda dengan
mahluk-mahluk lainnya. Pada dasarnya atau pada hakikatnya hidup manusia
adalah pengalaman bersama, hidup manusia, bahkan didalam unsur-unsurnya
yang paling individual, merupakan kehidupan bersama dan tingkah laku manusia,
didalam strukturnya yang asasi, yang selalu menunjukkan kepada pribadi.
Bertolak dari pengertian psikologi yang menelaah perilaku manusia, para ahli
psikologi umumnya berpandangan bahwa kondisi ragawi, kualitas kejiwaan dan
situasi lingkungan merupakan penentu-penentu utama perilaku dan corak
kepribadian manusia. Islam memandang manusia sbagai makhluk Tuhan yang
memilki keunikan dan keistimewaan tertentu. Sebagai salah satu makhlukNYA
karakteristik eksistensi manusia harus dicari dalam relasi dengan sang pencipta
dan makhluk-makhlukNYA. Pandangan Islam dan psikologi berjumpa pada diri
manusia sebagai salah satu fenomena Tuhan dengan segala karakter
kemanusiaanya tetapi sebuah perjumpaan tidak selalu berarti pertemuan. Tinjauan
islam dan psikologi yang sama-sama menyoroti manusia ternyata hasilnya tidak
selalu sejalan. Hakikat manusia dalam ilmu tasawuf menurut Al-Ghazali
menggambarkan manusia terdiri dari Al-Nafs, Al-ruh dan Al-jism. Al-nafs adalah
substansi yang berdiri sendiri, tidak bertempat. Al-ruh adalah panas alam di (al-
hararat al-ghariziyyat) yang mengalir pada pembuluh-pembuluh nadi, otot-otot
dan syaraf. Sedangkan al-jism adalah yang tersusun dari unsur-unsur materi. Al-
jism (tubuh) adalah bagian yang paling tidak sempurna pada manusia. Ia terdiri
atas unsur-unsur materi, yang pada suatu saat komposisinya bisa rusak. Karena
itu, ia tidak mempunyai daya sama sekali. Ia hanya mempunyai mabda
thabii(prinsip alami), yang memperlihatkan bahwa ia tunduk kepada kekuatan-
kekuatan di luar dirinya. Tegasnya, al-jism tanpa al-ruh dan al-nafs adalah benda
mati. Selain itu, Al-Ghazali juga menyebutkan manusia terdiri dari substansi yang

8
mempunyai dimensi dan substansi (tidak berdimensi) yang mempuyai
kemampuan merasa dan bergerak dengan kemauan. Yang pertama adalah al-jism
dan yang kedua al-nafs. Di sini, ia tidak membicarakan al-ruh dalam arti sejenis
uap yang halus atau panas alami, tetapi ia menggambarkan adanya dua tingkatan
al-nafs dibawah al-nafs dalam arti esensi manusia, yaitu al-nafs al-
nabatiyyat (jiwa vegetatif) dan al-nafs al-hayawaniyyat (jiwa sensitif). Menurut
Al-Ghazali, Jiwa (al-nafs al-nathiqah) sebagai esensi manusia mempunyai
hubungan erat dengan badan. Hubungan tersebut diibaratkan seperti hubungan
antara penunggang kuda dengan kudanya. Hubungan ini merupakan aktifitas,
dalam arti bahwa yang memegang inisiatif adalah penunggang kuda bukan
kudanya. Kuda merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ini berarti bahwa badan
merupakan alat bagi jiwa. Jadi, badan tidak mempunyai tujuan pada dirinya dan
tujuan itu akan ada apabila dihubungkan dengan jiwa, yaitu sebagai alat untuk
mengaktualisasikan potensi-potensinya. Dari penjelasan Al-ghazali diatas saya
mengartikan bahwa badan hanya sebatas alat sedangkan jiwa yang merupakan
memegang inisiatif yang mempunyai kemampuan dan tujuan. Badan tanpa jiwa
tidak mempunyai kemampuan apa-apa. Badan tidak mempunyai tujuan, tetapi
jiwa yang mempunyai tujuan. Badan menjadi alat untuk mencapai tujuan tersebut.
Oleh karena itu, jiwalah nanti yang akan menikmati dan merasakan bahagia atau
sengsaranya di akhirat kelak. Dengan demikian terlihat jelas bahwa telah
ditemukan dasar pemahaman yang mendalam pada filsafat tentang manusia.

B. Pengertian Manusia
Manusia adalah makluk paling sempurna yang di ciptakan oleh allah SWT.
Kesempurnaan manausia merupakan suatu konsektuasi tugas dan fungsi mereka
sebagai khalifah di muka bumi ini. Al-quran menerangkan bahwa manisia di
ciptakan dari tanah. Dari tinjauan teori Darwin dcetuskan oleh Carles Darwin di
bukunya yang berjudul On the Origin Of Spesies by Mean of Natural Selection
beliau emngatakan secara tegas bahwa manuisa berasal darievolusi mahluk di
bawahnya. Jadi manusia berasal dari sejenis kera. Namun teori darwi itu tidak bisa
menjelakan bagaimana proses perubahan hewan seperti manusia itu menjadi
manuisa sempurna. Berbicara manusia dalam ilmu pengetahuan sangat
bergantungan metodologi yang di gunakan dan filosofi yang mendasari. Para

9
penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo volens (makluk
berkeinginan). Menurut aliran ini,manusia memiliki perilaku interaksi antara
komponen biologis(id),pisikis(ego),social(superego). Di dalam diri manusia
terdapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai). Para penganut
teori behaviorisme menyebut manusia sebagai homo mehanibcus(manusia mesin).
Behavior lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (aliran yang
menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan subjektif dan psikoanalisis
yang berbicara tentang alam bawa sadar yang tidak nampak).
Behavior yang menganalisis prilakuyang Nampak saja. Menurut aliran ini segala
tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap
lingkungannya, tidak disebabkan aspek. Para penganut teori kognitif menyebut
manusia sebagai
homosapiens(manusia berpikir).Menurut aliran ini manusia tidak di pandang lagi s
ebagai makhluk yang bereaksi secara pasif di lingkungnnya, makhluk yang selalu
berfikir. Penganut teori kognitif mengecam pendapat yang cenderung
menganggap pikiran itu tidak nyata karena tampak tidak mempengaruhi peristiwa.
Padahal berpikir, memutuskan menyatakan memahami dan sebagainya adalah
fakta kehidupan manusia. Dalam alquran istlah manusia ditemukan 3 kosa kata
yang nerdeba dengan mankna manusia akan tetapi memiliki subtasni yang
berbeda yaitu kata baysar insane dan al-nas. Kata basyar dalam alquran
disebutkan 37 kali salah satunya al-kahfi : innama anaa basyarunmitlukum (
sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu). Kata basyar sesalu di
hubungkan dengan kata kata biologis seperti asalnya dari tanah liat atau lempung
kering ( al- hijjr 33 ; ar ruum : 20 ). Manusia makan dan minum ( al-muminuun
: 33 ). Kata insane dalam alquran disebut sebanyak 65 kali daintaranya (al-alaq :
5) yaiutu : allamal insaana maa lam ya ( dia mengajarkan manusai apa yang tidak
di ketahui nya). Konsenp islam selalu dihubungan kepada psikologis atau spiritual
manusia sebagai mahluk yang berfikir, di beri ilmu dan memikul amanah (al-
azhar :72). Insane adalah mahluk yang menjadi dan terus bergerak maju kearah
kesempurnaan. Kata al-nas di sebt sebanyak 240 kali seperti az zumar : 27
walakad dlarabna linnaasifii haadzal quraani min kulli matsal (sesungguhnya telah
kami buatkan bagi manusia dalam al-quran ini setiap macam perumpamaan).

10
Konsep al-nas menunjuk pada semua manusia sebagaimakhluk social atau secara
kolektif.Dengan demikian Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk
biologis, psikologis, dan social. Manusia sebagai basyar, diartikan sebagai
makhluk social yang tidak biasa hidup tanpa bantuan orang lain dan atau makhluk
lain.> asal mula manusia berdasarkan Al-Quran ( Nabi Adam a.s ) saat allah swt.
Merencanakan penciptaan manusia, ketika allah mulai membuat cerita tentang
asal usul manusia, Malaikat jibril seoalh khawatir karena takut manusia akan
berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran keajdian itu
diabadikan.dan (ingatlah) ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang
berasal ) dari lumpur hitam yang di beri bentuk. Maka, apabila aku telah
meyemunakan kejadian nya, dan telah meniupkan ke dalam nya ruh (ciptaan-Ku).
Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud (QS. Al-Hijr: 28-29). Firman
inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, smemntra iblis tetap
dalam kesombongannya. Dengan tidak melaksanakan firman allah. Inilah dosa
pertama kali yang dilakukan oleh mahluk Allah yaitu kesombongan. Karena
kesombongan tersebut iblis menjadi mahluk paling celaka dan sudah dipastikan
masuk neraka. Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagai teman hidp Adam.
Allah berpesan kepda Adam dan Hawa untuk tidak mendekati salah satu buah di
surga, namun iblis mengoda mereka sehingga terjebaklah mereka dalam konsisi
yang menakutkan. Allah ,menghukum Adam dan Hawa sehingga diturunkan ke
Bumi dan pada ahirnya Adam dan Hawa bertaubat. Taubat mereka diterima oleh
allah namun mereka teteap menetap di bumi. Baca surat aAl-Baqarah ayat 33-39.
Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan,
bisamenerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah
keunikan manusiayang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk
menghuni dan memelihara bumiyang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal
bakal manusia diseluruh permukaan bumi.Melalui pernikahannya dengan Hawa,
Adam melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua diseluruh
penjuru bumi; menempati lembah, gunung, gurun pasir dan wilayahlainnya
diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang
berbunyi:"...Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut

11
merekadidaratan dan di lautan; Kami berikan mereka rezeki dari yang baik-baik
dan Kami lebihkanmereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyak
makhluk yang telah Kami ciptakan."(QS. al-Isra' [17]: 70

II.B.1 Kedudukan manuisa sebagai mahluk tuhan


a. Mahluk religi : manusia sebagai mahluk yang cenderung untuk beragama
b. Mahluk individu : memiliki kekhasan sendiri sendiri
c. Mahluk social :manusia yang senantiasa berhubungan dengan mahluk lain
dalam berkomunikasi dan berinteraksi untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya
d. Mahluk yang percaya pada causa prima : mansia yang peraya bahwa segala
kehendak dan tindakan kita ini dikendalikan oleh-Nya

II.B.2. Memanusiakan Manusia Melalui Pemahaman Konsep-konsep Dasar


Manusia
1. Keadilan
Berbagai pendapat tentang keadilan , diantaranya:
1) Aristoteles : keadilan adalah suatu kelayakan dalam tindakan manusia.
Kelayakan disini adalah sebagai titik tengah antara kedua ujung
ekstrim, baik yang menyangkut dua orang atau dua benda.
2) Plato : keadilan merupakan kewajiban tertinggi dalam kehidupan negara yang
baik. Sedangkan orang yang adil adalah orang yang mampu mengendalikan diri,
perasaan dikendalikan oleh akal sehat.
3) Ensiklopedia Indonesia : adil adalah tidak berat sebelah atau tidak memihak
salah satu pihak. Adil memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan hak
yang harus diperolehnya. Orang yang bersikap adil, kebalikan dari fasiq. Adil
adalah sendi pokok dalam persoalan hukum.

2. Penderitaan
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan itu dapat lahir atau batin. Yang tertmasuk penderitaan antara lain :
keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan dan sebagainya.
Dalam Al-quran kitab suci agama islam banyak surat atau ayat yang menguraikan

12
penderitaan yang dialami manusia itu merupakan peringantan bagi manusia akan
adanya penderitaan.
Tetapi umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut sehingga
manusia mengalami penderitaan, penderitaan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia, karena setiap orang akan atau pernah mengalami penderitaan.
Dengan mempelajari berbagai kasus penderitaan manusia berarti telah
mempelajari sikap, nilai, harga diri, ketamakan, kesombongan dan sebagainya
yang mana semuanya dapat bermanfaat untuk memperdalam dan memperluas
persepsi, tanggapan, wawasan dan penalaran bagi yang mempelajarinya.
Upaya preventif dalam penderitaan adalah dengan proses introspeksi dan
berkpribadian psikologis yang sehat, dan selalu ingat kepada Sang Pencipta.

3. Kasih sayang
Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S Purwodarminto, kasih
sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
kepada seseorang. Ada berbagai bentuk kasih sayang, bentuk itu sesuai dengan
kondisi penyayang dan yang disayangi. Kasih sayang dialami oleh setiap manusia,
karena kasih sayang merupakan bagian hidup manusia. Sejak lahir anak telah
mengenal kasih sayang, meskipun ada pula kelahiran anak yang tidak diharapkan,
namun hal itu termasuk pengecualian.
Kasih sayang bila diakhiri dengan perkawinan, maka dalam rumah tangga
keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih
mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam kehidupan
berumahtangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Zaman sekarang ini
banyak orang merasakan bahwa kebahagiaan adalah suatu keadaan abstrak yang
sulit dicapai. Sebetulnya masih ada banyak jalan untuk menemukan kebahagiaan,
atau setidaknya untuk mengurangi pukulan badai kehidupan. Memang seringkali
manusia tidak dapat lolos dari kesulitan sosial ekonomi. Namun dengan
membangun kasih sayang yang erat dalam keluarga, maka setidak-tidaknya kita
mempunyai suatu tempat yang damai, teduh ditengah kemelutnya persoalan
hidup.

13
Jadi memanusiakan manusia memberi keuntungan bagi diri sendiri
maupun orang lain. Bagi diri sendiri akan menunjukkan harga diri dan nilai luhur
pribadinya sebagai manusia. Sedangkan bagi orang lain akan memberikan rasa
percaya, rasa hormat, kedamaian, dan kesejahteraan hidup.

C. Hakikat Manusia Sebagai Makluk Individu

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah
satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi
individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu
berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu
sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil
dan tak terbatas.
Manusia, mahluk dan individu secara etimologi diartikan sebagai berikut:
Manusia berarti mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai mahluk lain.
Mahluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan.
Individu mengandung arti orang seorang, pribadi, organisme yang hidupnya
berdiri sendiri. Secara fisiologis ia bersifat bebas, tidak mempunyai hubungan
organik dengan sesama.
Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens (Latin) yang berarti
berpikir, berakal budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu
berasal dari bahasa Latin, yaitu individum, yang artinya sesuatu yang tidak dapat
dibagi-bagi lagi atau suatu kesatuan yang terkecil dan terbatas.
Secara kodrati, manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai
mahluk individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk
individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur
jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga
inilah yang membentuk individu.
Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup
berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap
manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna

14
memenuhi hakikat individualitasnya (dalam memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya
adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan
untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan
derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani,
unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia
individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur
tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu.
Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan
psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Walaupun secara umum manusia itu memiliki perangkat fisik yang sama,
tetapi kalau perhatian kita tujukan pada hal yang lebih detail, maka akan terdapat
perbedaan-perbedaan. Perbedaan itu terletak pada ukuran, bentuk, sifat, dan lain-
lainnya. Kita dapat membedakan seseorang dari lainnya berdasarkan fisik maupun
psikis. Contohnya : dalam kumpulan atau kerumunan ribuan atau jutaan manusia,
kita tetap mengenali seseorang yang sudah kita kenal karena mermiliki ciri fisik
yang sudah kita kenal.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada
manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing
memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor
fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak
lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang
individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga
memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan
(faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan
karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada
lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam
sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu
melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota
keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.

15
Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut dengan
kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang
dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang
saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan
perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-
fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi
lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental
psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan
bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik
yang khas dari seeorang.
Individu dalam konsep sosiologi berarti manusia perorangan sebagai
lawan dari manusia berkelompok. Yang dimaksut manusia perorangan bukanlah
perorangan dalam jasmaniah tetapi dalam kerohanianya .
Kehadiran individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh
perilaku individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh perilaku individu
yang berusaha menempat kan dirinya dihadapan individu individu lainnya yang
telah mempunyai pola perilaku sesuai dengan norma norma dan kebudayaan
setempat merupakan bagiannya. Individu akan berusaha menurut koentjaraningrat
unsur unsur kepriadian meliputi pengetahuan, persaan, dan dorongan naluri.
Unsur dorongan naluri tidak kalah pentingnya untuk di pahami. Dorogan
naluri adalah sesuatu yang selalu ada pada setiap manusia atau dengan kata lain
merupakan sumber bahwa darilahir dengn tampa memperoleh pengetahuan
apapun sebelumnya. Ada beberapa macam dorongan yang perlu diketahui yaitu :
1. Dorongan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
2. Dorongan untuk mencari makan.
3. Dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain.Dorongan untuk meniru
tingkah laku sesamanya.
4. Dorongan untuk berbakti.
5. Dorongan akan keindahan.
Kehadiran individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai dengan
perilaku individu yang berusaha menempatkan dirinya dihadapan individu

16
individu lainnya yang telah mempunyai pola pola perilaku yang sesuai denga
norma norma dan kebudayaan ditempatnya.
Individu adalah manusia yang memliki kesatuan terbatas yaitu sebagai
manusia perseorangan atau orang seseorang yag memliki keunikan. Setiap
manusia memliki keunikan atau cirri khas tersendiri, sekalipun orang itu terlahir
secara kembar mereka tidak ada yang memliki ciri fisik dan psikis yang persis
sama. Setiap angota manusia tidakada yang persis sama. Selain individu
kelompok social yang lebih besar seperti tetangga, keluarga, dan masyarakat,
memliki ciri kebiasaan yang berbeda pula. Keluarga yang terbiasa dengan suasana
demokratis dan religious misalnya bebrbeda dengan keluarga yag suasana nya
otoriter dan religious. Begitu pula lingkungan tetangga yang familier dan gotong
royong berbeda dengan tetangga yang kurang akrab dan individualis.

D. Hakekat Manusia sebagai Makhluk Sosial


Selama manusia hidup ia tidak akan lepas dari pengaruh masyarakat, di rumah, di
sekolah, dan di lingkungan yang lebih besar manusia tidak terlepas dari pengruh
orang lain. Oleh karena itu manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, yaitu
makhluk yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh
manusia lain.
Dalam konteks sosial disebut masyarakat, setiap orang akan mengenal oramg lain
oleh karena itu perilaku manusia selalu terkait dengan orang lain. Perilaku
manusia dipengaruhi orang lain, ia melakukan sesuatu dipengaruhi faktor dari luar
dirinya, seperti tunduk pada aturan, tunduk pada norma masyarakat, dan keinginan
mendapat respons positif dari orang lain (pujian).
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, dikarena pada diri manusia ada
motivasi untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial
(social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Manusia memiliki
kebutuhan untuk mencari kawan. Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain,
sering kali didasari atas kesamaan ciri atau kepentingannya masing-masing.
Misalnya, orang kaya cenderung berteman lagi dengan orang kaya. Dengan
demikian, akan terbentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat yang
didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan.

17
Manusia dikatakan juga sebagai makhluk sosial, karena manusia tidak akan bisa
hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Ketika bayi
lahir, ia memerlukan pertolongan manusia lainnya. Bayi sama sekali tidak berdaya
ketika ia lahir, ia tidak bisa mempertahankan hidupnya tanpa pertolongan orang
lain. Berbeda dengan hewan, jerapah misalnya, ketika binatang ini lahir hanya
dalam hitungan menit ia sudah bisa berdiri tegak dan berjalan mengikuti
induknya. Kenapa Karena untuk mempertahankan hidupnya hewan dibekali
dengan insting. Insting atau naluri adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, yang
diperoleh bukan melalui proses belajar.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan
tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa makan menggunakan tangan, bisa
berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi
kemanusiaannya.

D.2.1 Fungsi dan Tugas Manusia sebagai Mahluk Sosial


Manusia tidak hanya memiliki ciri khas, tetapi juga memiliki pola tingkah laku
yang spesifik baik dilingkungan masyarakat maupun dilingkungan keluarga.
Keuaraga adalah wadah dimana seorang individu memepunyai hubungan social di
dalam nya. Keluarga tersebut terdiri dari seorang suami, seorang istri dan anak
anak mereka. Keluarga merupakan lembaga pertama yg menjadi wadah utma
pembinaan seorang individu. Dimana pola perilaku seorang individu akan
tercermin dari perlakuan seorang individu bagaimana dperlakukan dalam
keluarga nya. Menurut Willian J Goode (1993) dalam monandar solaeman secara
umum fungsi keluarga meliputi pengaturan seksual, reproduksi, sosiali,
pemelihraan, penempatan dalm masyarakat,pemuas kebutuhan perseorangan
sebagai control social (soelaeman,1989) Menurut kodratnya, manusia adalah
makhluk bermasyarakat. Dalam bentuk konkretnya, manusia bergaul,
berkomunikasi, dan berinteraksi dengan manusia lainnya.
a. Fungsi Manusia dalam Masyarakat
Dalam kehidupan masyarakat yang dinamis dan selalu berkembang menuju
kemajuan, individu-individu yang bergabung di dalamnya mampu

18
mengembangkan potensi dan kemampuan berkreasi serta menemukan inovasi
yang tidak sama antara satu sama lain.
b. Tugas Manusia dalam Masyarakat
Manusia di masyarakat bertugas sebagai pembentuk, pelaku, dan pemakai
masyarakat itu sendiri.
c. Masyarakat sebagai Wadah Pemanusiaan Individu
Di masyarakat, individu akan menjadi makhluk sosial. Jika individu tidak hidup di
masyarakat, dia tidak akan mengenali bahwa dirinya makhluk sosial yang sangat
bergantung pada orang lain.
d. Tugas Keluarga Membina Individu sebagai Makhluk Sosial
Keluarga bertugas menjadikan anak-anaknya sebagai wahana atau tempat
pembentuk kepribadian individu. Keluarga juga bertugas mentransfer kebudayaan
yang ada di masyarakat untuk diberikan kepada keluarga. Sehingga individu-
individu yang ada di keluarga tahu budaya atau peraturan apa saja yang ada di
masyarakat.
e. Individu sebagai Anggota Keluarga
Keluarga diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki oleh manusia
sebagai makhluk sosial yang ditandai adanya kerjasama ekonomi.
f. Individu sebagai Anggota Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia (individu) yang telah memiliki
tatanan kehidupan, norma-norma, adat-istiadat yang sama-sama ditaati dalam
lingkungannya.

D.2.2 Interaksi Sosial dan Sosialisasidalam Kehidupan Manusia sebagai


Makhluk individu dan Makhluk Sosial
Manusia sebagai mahkluk sosial dalam kehidupan sehari-harinya pasti
membutuhkan orang lain. Proses interaksi dan sosialisasi selalu terjadi kapan dan
dimanapun manusia itu berada. Dalam hal ini bentuk interaksi sosial sangat
bermacam-macam.Pola sosialisasi pun ada bermacam-macam.Untuk lebih
jelasnya uraian mengenai interaksi sosial dan sosialisasi adalah sebagai berikut.
1. Interaksi Sosial
Manusia dikenal sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.Dikatakan
makhluk sosial karena manusia sebagai individu saling membutuhkan dan saling

19
berinteraksi dengan manusia atau individu lainnya. Oleh sebab itu manusia
sebagai makhluk sosial sangat membutuhkan orang lain pada hidupnya untuk
saling memberi, menolong, dan melengkapi satu sama lain.
Adapun pengertian interaksi sosial menurut Effendi (2010:46) adalah kata
interaksi berasaldari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal
balik saling mempengaruhi antar individu, kelompok social, dan masyarakat.
Dalam hal ini berarti bahwa manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak lepas
dari hubungan dengan manusia lainnya.Interaksi juga berarti bahwa setiap
manusia saling berkomunikasi dan mempengaruhi bisa dalam pikiran maupun
tindakan.
MenurutGillindanGillin (Effendi, 2010:46) menyatakan bahwa interaksi sosia
adalah hubungan-hubungan antara orang-orang secara individu, antar kelompok,
orang, dan orang perorangan dengan kelompok.Dalam hal ini interaksisosial bisa
dilakukan oleh orang perorangan, bisa oleh kelompok, juga bisa perorangan
dengan kelompok.
Interaksisosial dimulai dari hal yang terkecil yaitu saling menegur, menyapa,
berjabatangan, saling berbicara dan lain-lain. Bahkan dalam pertengkaran atau
perkelahianpun termasu kinteraksisosial.
Faktor yang pertamaadalah imitasi, imitasi merupakan proses peniruan. Kita
sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan orang lain termasuk dalam hal
meniru perilaku orang lain yang positif bagi kita. Peniruan sudah dilakukan pada
rentan anak usia dini. Anak usia dini merupakan peniru yang ulung, maka dari itu
sikap dan perilaku setiap orang dewasa perlu dijaga dan diperhatikan agar
peniruan yang dilakukan anak usia dini bersifat positif. Pada proses peniruan ini
mudah berubah-ubah karena perkembangan teknologi didunia ini berlangsung
secara global dan sangat cepat.
Yang kedua yaitu Sugesti, sugesti adalah suatu proses dimana seorang individu
menerima pendapat atau pandangan dari orang lain tanpa adanya kritik terlebih
dahulu. Sugesti merupakan pengaruh psikis yang datang dari dirinya sendiri
maupun orang lain. Orang akan mudah menerima sugesti dari orang lain ketika
seseorang sedang ada pada kondisi yang dilematis. Dalam hubungan interaksi
sosial, arti Imitasi dan sugesti hampir sama perbedaannya adalah dalm imitasi

20
seseorang mengikuti atau meniru orang lain, sedangkan pada sugesti seseorang
memberikan pandangan atau pendapat menurut dirinya dan diterima oleh orang
lain.
Yang ketiga yaitu Identifikasi, dalam psikologis identifikasi berarti dorongan
untuk menjadi identik atau dorongan untuk menjadi sama dengan orang lain, baik
secara lahir maupun batin.
Faktor yang keempatyaitu simpati, simpati yaitu perasaaan yang timbul pada
orang lain atas dasar penilaian menurut perasaan didalam dirinya.
2. Bentuk Interaksi Sosial
Ada beberapa bentuk interaksi sosial yaitu:kerjasama (cooperation), persaingan
(competition), dan pertentangan (conflict). Menurut Gillin dan Gillin bentuk
kerjasama dibagi dalam dua proses yang didalamnya terdapat bentuk bentuk
khusus. Yang pertama yaitu proses Asosiatif terdiri dari 2 bentuk khusus yaitu
akomodasi dan asimilasi. Yang kedua yaitu proses Disosiatif, disosiatif terdiri dari
tiga bentuk khusus yaitu persaingan (competition), kontravnersi (contravention),
dan pertentangan (conflict).
a. Bentuk Interaksi Asosiatif
1) Kerjasama (cooperation)
Kerjasama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang sering terjadi
dimasyarakat pada umumnya. Kerjasama menggambarkan sebagian besar bentuk
interaksi sosial. Dan setiap bentuk interaksi sosial dapat ditemukan pada setiap
kelompok manusia. Kerjasama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap
kelompoknya atau kelompok yang lainnya.
Ada tiga bentuk kerjasama yang biasa dilaksanakan yaitu:
a) Bargaining, yaitu pelaksanaan kerjasama atau perjanjian antara dua
organisasi atau lebih mengenai pertukaran barang dan jasa.
b) Cooperation, yaitu penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan atau dalam
pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk
menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi tersebut.
c) Coalition, yaitu kombinasi antar dua organisasi atau lebih yang mempunyai
pandangan dan tujuan yang sama.
2) Akomodasi (accomodation)

21
Dalam interaksi sosial, istilah akomodasi berarti suatu kenyataan adanya
keseimbangan dalam interaksi orang perorangan dan kelompok manusia
sehubungan dengan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat.
Ada beberapa bentuk akomodasi, diantaranya:
a) Coertion adalah bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena
adanya suatu paksaan. Contohnya
b) Compromise adalah salah satu bentukakomodasi dimana pihak yang terlibat
perselisihan mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap
perselisihan tersebut. Contohnya
c) Arbitration adalah suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak
yang berselisih tidak sanggup untuk mencapainya sendiri. Contohnya
d) Mediation cara untuk mencapai penyelesaina dalam perselisihan dengan cara
menghadirkan orang ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada.
Contohnya dalam sidang perceraian.
e) Concilitation adalah usaha untuk mengabulkan atau mempertemukan
keinginan pihak yang berselisih agar tercapainya suatu persetujuan bersama.
Contohnya
f) Tolerantion adalah bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal.
Contohnya toleransi dalam beribadah.
g) Stelemate adalah suatu akomodasi dimana pihak pihak yang berkepentingan
mempunyai yang seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam melakukan
pertentangannya. Contohnya
h) Adjudication adalah perselisihan perkara atau sengketa dipengadilan.
b. Bentuk Interaksi Disosiatif
1) Persaingan (competition)
Persaingan merupakan bentuk interaksi sosial yang dilakukan oleh
individu atau kelompok untuk memperoleh keuntungan tertentu baik bagi dirinya
maupun kelompoknya dengan cara menarik perhatian atau mempertajam
prasangka yang telah ada tanpa menggunakan kekersan.
2) Kontravensi (contravention)
Kontraversi adalah rperasaaan yang menggejolak yang ada pada diri seseorang
yag ditandai oleh adanya ketidakpastian dalam diri seseorang, perasaan tidak suka

22
yang disembunyikan dan kebencian terhadap orang lain. Tapi gejala-gejala
tersebut tidak sampai menimbulkan pertentangan atau pertikaian.
3) Pertentangan (conflict)
Pertentangan merupakan suatu bentuk interaksi individu atau kelompok sosial
yang berusaha utuk mencapai tujuannya dengan cara menentang pihak yang lain
atau pihak yang menghalangi dengan ancaman atau tindak kekerasan.
Bentuk-bentuk pertentangan dibagi beberapa macam, antara lain:
a) Pertentangan pribadi, yaitu pertentangan yang dilakuakan oleh antar
individu.
b) Pertentangan rasional, yaitu pertentangan yang ditimbulkan oleh adanya
perbedaan ras.
c) Pertentangan kelas sosial, yaitu perbedaan yang ditimbulkan karena adanya
perbedaan kepentingan antar kelas sosial.
d) Pertentangan politik, yaitu pertentangan yang biasanya terjadi diantara
partai-partai polotik untuk mencapai keinginannya.
3. Sosialisasi
Sosialisasi sangat erat kaitannya terhadap manusia sebagai makhluk sosial.
Sebagai makhluk sosial kita harus senantiasa hidup bersosial dengan orang lain
agar dapat saling membantu, melengkapi, dan mencapai tujuan hidup kita.
Menurut Berger (Effendi, 2010:49) mendefinisika sosialisasi sebagai a process
by which a child learns to be a participant member of society yaitu suatu proses
dimana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam
masyarakat. Dalam hal ini jelas dikatakan bahwa proses sosialisasi dimulai dari
sejak anak usia dini hingga usia seseorang berakhir. Proses sosialisasi terus
dilakukan selama kita masih hidup dan masih membutuhkan orang lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sosialisasi adalah proses dimana seseorang dapat
berinteraksi dan berpartisipasi dengan masyarakat yang ada disekitarnya.

Setiap orang harus mempelajari peranan-peranan yang ada dalam


masyarakat. Seseorang belajar memahami apa peranan dirinya yang harus
dijalankan dalam masyarakat dan apa peranan orang lain yang harus dijalankan
dalam masyarakat. Dengan mengetahui peranan yang ada didalam masyarakat

23
maka timbullah proses interaksi sosial dengan orang lain. Menurut teori George
Herbert Mead menjelaskan bahwa tahapan-tahapan pengembangan diri manusia
dalam berinteraksi dibagi dalam beberapa tahap yaitu: play stage, game stage, dan
tahap generalized other.
Tahap pertama yaitu play stage terjadi pada anak usia dini. Pada tahap ini
anak mulai menirukan apa yang dilakukan oleh orang disekelilingnya terutama
orang tuanya. Ia mulai menirukan apa yang biasa dilihatnya sehari-hari.
Contohnya dalam bermain anak terkadang bermain peran yang dijalankan sebagai
ibu atau ayah dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada tahap ini anak belum
mengerti memahami peranan-peranan yang ditirunya. Tahap kedua yaitu game
stage, pada tahap ini anak sudah mengetahui peranan yang harus dijalankannya
dan juga anak telah mengetahui peranan yang haru dijalankan oleh orang lain.
Contohnya dalam pertandingan sepak bola. Ketika anak menjadi kiper ia
mengetahui tugasnya adalah menjaga agar gawangnya tidak termasuki bola oleh
lawannya. Dan ia juga mengetahui peran teman-temannya dan peran tim lawan. Ia
juga mengetahui peran wasit, hakim garis, pelatih dan lain sebagainya. Tahap
ketiga yaitu generalized other, pada tahap ini seseorang sudah mampu mengambil
peranan peranan yang dijalankan orang lain dalam masyarakat. Ia telah mampu
berinteraksi dengan orang lain dan memahami dengan siapa ia berhadapan dan
berinteraksi. Contohnya ketika ia menjadi seorang anak ia mampu memahami
peran yang dijalankan orang tuanya. Ketika ia jadi siswa ia mampu memahami
peran yang dijalankan oleh gurunya. Ketika ia jadi karyawan ia mampu
memahami peran yang dilakukan atsannya dan laun sebagainya. Dari ketiga tahap
tersebut terlihat jelas bahwa diri seseorang terbentik karena adanya interaksi
sosial.
Setiap makhluk hidup pasti sangat membutuhkan proses sosialisasi, baik
itu dimulai dari anak usia dini sampai dewasa bahkan sosialisasi berjalan seumur
hidup.apa yang terjadi jika sejak usia dini anak tidak mengalami sosialisasi ? pasti
anak tidak akan menjadi manusia seutuhnya, karenan kemampuan seseorang
untuk berperan sebagai anggota masyarakat sangat tergantung pada proses
sosialisasi. Ketika seseorang tidak mengalami sosialisasi maka yang terjadi adalah
orang itu tidak dapat berinteraksi dengan orang lain. Contohnya banyak

24
ditemuakan anak anak yang terlantar dihutan dan dibesarkan oleh hewan atau
yang disekap oleh orang tuanya sejak kecil. Mereka tidak bisa bersosialisasi
dengan baik. Mereka cenderung bagaimana berprilaku seperti hewan, mereka
tidak dapat berbicara, tidak dapat berpakaian bahkan tidak dapat tertawa atau
menangis. Ketika anak-anak itu diselamatkan dan diberi terapi seperti manusia
umumnya, mereka mungkin bisa menerima sedikit demi sedikit perubahan pada
diri mereka untuk menjadi manusia seutuhnya namun kemampuan mereka tidak
akan mampu menyamai kemampuan anak lain yang sebaya dengannya, karena
kemampuan kemampuan tertentu hanya dapat diajarkan pada periode tertentu
dikehidupan anak. Bila proses sosialisasinya terlambat, maka proses tersebut tidak
akan berhasil atau hanya berhasil untuk sebagian kecil saja. Mereka juga tidak
akan menjadi manusia seutuhnya karena mereka tidak pernah tersosialisasi secara
wajar dan mereka cenderung meninggal dengan usia muda.
Sosialisasi dilakukan oleh semua individu yang bersosial. Ada beberapa
pihak yang membantu melaksanakan sosialisasi yaitu keluarga, kelompok bermain
media massa dan sistem pendidikan. Peran agen utama yaitu orangtua merupakan
peran penting bagi anak untuk bersosialisasi. Orang tua merupaka awal dimana
kita melakukan interaksi dengan dunia pertama kita. Keluarga merupakan
pendidik yang pertama dan yang paling utama dalam hal pertumbuhan dan
perkembangan anak begitupun dengan perkembangan sosialisasi mereka. Maka
orang tua hendaknya mengoptimalkan proses sosialisasi pertama untuk anak.
Kelompok bermain juga tidak kalah pentingnya dengan orang tua. Melalui
kelompok bermain anak mulai bisa belajar bersosialisasi secara umum.
Bagaimana ia berinteraksi dengan teman sebayanya, bagaimana ia menyelesaikan
suatu permasalahan dalam berinteraksi dengan temannya dan juga bagaimana ia
bisa memilih teman yang sejalan dengannya. Agen yang ketiga yaitu media
massa. Media masa sangat erat kaitannya dengan teknologi yang makin maju dan
berkembang. Media masa pun sangat penting untuk sosialisasi dengan hal-hal
yang terjadi disekitar kita
4. Bentuk dan Pola Sosialisasi
a. Bentuk-bentuk sosialisasi

25
sosialisasi merupakan salah satu bentuk manusia dalam mempertahankan interaksi
dengan lingkungannya. Proses ini berlangsung sepanjang hidup manusia.
Bentuk sosialisasi dibedakan menjadi dua yaitu sosialisasi primer dan
sekunder. Sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dilakukan oleh
seluruh individu sejak ia kecil. Sosialisasi primer tidak ada proses identifikasi dan
pada masa inilah dumia pertama anak terbentuk. Sosialisasi primer berakhir ketika
konsep tentang orang lain pada umumnya telah terbentuk dan tertanam dalam
kesadaran individu. Pada titik ini ia merupakan anggaota efektif masyarakat.
Yang kedua yaitu sosialisasi sekunder, sosialisasi sekunder adalah proses
berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah disosialisasi ke dalam
sektor baru dari dunia objek masyarakat. Apabila sosialisasi ini tidak berjalan
maka akan menimbulkan dampak yaitu pengetahuan yang dimiliki akan sangat
sederhana.
b. pola sosialisasi
pada dasarnya ada dua pola sosialisasi, yaitu pola represi
(kekerasan/hukuman) dan pola partisipasi. Sosialisasi menggunakan pola represi
menekankan pada penggunaan hukuman atau kekerasan apabila terdapat dan
melakukan kesalahan. Adapun ciri-ciri lain dalam penggunaan prose represi yaitu
penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan, penekanan terhadap orang tua,
penekanan terhadap komunikasi satu arah non verbal dan berisi perintah,
sosialisasi terhadap orang tua dan keinginan orangtua dan lain-lain.
Sosialisasi secara partisipasi merupakan pola yang didalamnya anak diberi
imbalan ketika ia berlaku baik , hukuman dan imbalan berupa simbol, anak diberi
kebebasan, komunikasi bersifat lisan, anak menjadi pusat sosialisasi, kebutuhan
dianggap sangat penting dal=n lain sebagainya

E. Perbedaan mahluk sosial dan mahluk individu


1. Manusia Sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani,
unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai
manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya.

26
Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut
sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya,
atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.

2. Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk
bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang
berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan
manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya
manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada
dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain,
manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di
tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan
dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan
tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh
potensi kemanusiaannya.

F. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya


Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (Sanskerta), mens (Latin),
yang berarti berpikir berakal budi atau makhluk yang berakal budi. Secara istilah
manusia dapat diartikan sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu.
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu organisme
hidup (living organisme). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh
lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu
lingkungan, baik lingkungan vertical (genetika, tradisi), horizontal (geografik,

27
fisik, sosial), maupun kesejarahan. Oleh karena itu lingkungan mempunyai
pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri.
Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa,
dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata
kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu bentuk jamak
dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa
Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture.
Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah,
mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian
pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan
aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Definisi budaya dalam pandangan Ahli-ahli antropologi merumuskan definsi
budaya sebagai berikut:
1. Linton: 1940, mengartikan budaya dengan: Keseluruhan dari pengetahuan,
sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan
oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
2. Kluckhohn dan Kelly: 1945 berpendapat bahwa budaya adalah:Semua
rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit,
rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial
untuk perilaku manusia.
Berdasarkan definisi para ahli tersebut dapat dinyatakan bahwa unsur belajar
merupakan hal terpenting dalam tindakan manusia yang berkebudayaan. Hanya
sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang tak perlu
dibiasakan dengan belajar. Pengaruh budaya terhadap lingkungan budaya
dikembangkan oleh manuisa akan berimplikasi kpada lingkungan tempat
kebudayaan itu berkembang suatu kebudayaan memancarkan suatu cirri khas dari
masyarakatnya yang tampak dari luar artinya orang asing dengan menganalisis
pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seorang dapat mengetahui mengapa
suatu lingkungan tertentu bereda dengan lingkungan lainya dan menghasilkan
kebudayaan yang berbeda pula usaha untuk menjelaskan perilaku manusia sebagai
perilaku budaya dalam kaidah dengan lingkungan nya. Telebih lagi presfektif
lintas budaya akan mengandung banyak variable yang saling berhubungan dalam

28
keseluruhan sisitem tebuka pendekatan yang saling berhubungan dengan psikologi
lingkungan adalah pendekatan sisitem yang melihat rangkaian sistematik anatara
beberapa subsistem yang ada dalam melihat kenyataan lingkunagn total yang
melingkupi satuan budaya yang ada. Proses perkembangan kebudayaan.
Kebudayaan dari suatu kelompok social tidak secara komplet ditentukan oleh
suatu lingkungan fisik saja namun lingkungan tersebut sekadar memberikan
peluang untuk terbentuknya sebuah kebudayaan. Hal yang terpenting dalam
proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya control atau kendali
terhadap perilaku regular (yang tampak) yang ditampilkan oleh para penganut
kebudayan. Karena tidak jarang perilaku yang ditampilkan sangat bertolak
belakang dengan budaya yang dianut dalam kelompok social nya.
Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu :
1. wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya.
Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran
masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup.
2. aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri atas
aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul
satu dengan yang lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu
berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret.
3. Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan
karya manusia dalam masyarakat.
Problematika Kebudayaan
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan.
Contohnya : Keterkaitan orang Jawa terhadap tanah yang mereka tempati secara
turun-temurun diyakini sebagai pemberi berkah kehidupan. Mereka enggan
meninggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani.
Padahal hidup mereka umumnya miskin.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut
pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan.
Contohnya : program Keluarga Berencana atau KB semua ditolak masyarakat,
mereka beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.

29
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan factor psikologi atau kejiwaan.
Contohnya : Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena
bencana alam banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya
kekhawatiran penduduk bahwa di tempat yang baru hidup mereka akan lebih
sengsara dibandingkan dengan hidup mereka di tempat yang lama.
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
Contohnya : Masyarakat daerah-daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan
masyarakat luar, karena pengetahuannya terbatas, seolah-seolah tertutup untuk
menerima program-program pembangunan.
5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Contohnya : Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional
sedemikian rupa, yang menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup
mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.
6. Sikap Etnosentrisme
Sikap etnosentrisme adalah sikap yang mengagungkan budaya suku bangsanya
sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap semacam ini akan
mudah memicu timbulnya kasus-kasus pertentangan suku, agama, ras, dan
antargolongan.
Contohnya : Kebudayaan yang berkembang dalam suatu wilayah seperti Indonesia
sebagai Negara kepulauan kepulauan yang terdiri dari beberapa suku bangsa dan
budaya yang beraneka ragam. Masing-masing kebudayaan itu dianggap sebagai
satu ciri khas daerah lokal. Yang terkadang justru menimbulkan sikap
etnosentrisme pada anggota masyarakat dalam memandang kebudayaan orang
lain. Sikap etnosentrisme dapat menimbulkan kecenderungan perpecahan dengan
sikap kelakuan yang lebih tinggi terhadap budaya lain.
7. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering kali
disalahgunakan oleh manusia.
Contohnya nuklir dan bom dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan
untuk melestarikan suatu generasi obat obatan diciptakan untuk kesehatan tetapi
unutk pengunaanya banak yang disalahgunkan dan justru membahayakan manusia
Kebutuhan manusia sebagai mahluk budaya
a. Kebutuhan jasmani atau fisik

30
b. Kebutuhan rohani atau kejiwaan
c. Kebutuhan biologis
d. Pemenuhan kebutuhan apabila tiga kebutuhan diatas dapat dipenuhi
melalui masyarakat, berlakulah bahwa manusia adalah mahluk social.

G. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu, Sosial Dan


Budaya terhadap Terbentuknya Peradaban di Masyarakat
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah
fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu.
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu
oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang
dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap
orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika,
tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.
Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan
energi, dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu
berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar
bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan
(sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia
membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber
dari lingkungan.
Oleh karena itu lingkungan mempunyai pengaruh besar terhadap manusia
itu sendiri, hal ini dapat dilihat pada gambar siklus hubungan manusia
dengan lingkungan.
Sebagai makhluk individu,sosial dan berbudaya yang menjadi satu
kesatauan dalam suatu organisasi atau kelompok dimasyarakat, manusia
harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari kesadaran pribadi di
antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu.
Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri di antara realita, self-
respect, self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan

31
persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi
pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisation. Bentuk pengembangan
Manusia Sebagai Makhluk Individu, sosial dan Budaya terjadi karena
pepangaruh beberapa hal, diantaranya :
a. Cara
Cara adalah bentuk kegiatan manusia yang daya ikatnya sangat lemah.
Norma budaya ini lebih menonjol dalam hubungn antarindividu atau
perorangan. Pelanggaran terhadap norma budaya ini tidak mengakibatkan
hukuman yang berat, tetapi sekedar celaan. Contohnya cara makan, ada
yang makan sambil berdiri dan ada yang makan sambil duduk. Cara
makan sambil duduk dianggap lebih panas dibandingkan cara makan
sambil bediri.
b. Kebiasaan
Kebiasaan adalah kegiatan atau perbuatan yang di ulang-ulang dalam
bentuk yang sama oleh orang banyak kerana disukai. Norma budaya ini
lebih kuat daya ikatnya dari pada norma budaya cara. Contohnya,
kebiasaan salam bila bertemu.
c. Tata kelakuan
Tata kelakuan adalah kebiasaan yang di anggap sebagai norma budaya
pengatur. Sifat norma budaya ini disatu sisi sebagai pemaksa suatu
perbuatan dan disisi lain sebagai suatu larangan. Dengan demikian, tata
kelakuan dapat menjadi acuan agar masyarakat menyusuaikan diri dengan
kelakuan yang ada serta meninggalkan perbuatan yang tidak sesui dengan
tata kelakuan.
Dari beberapa penjelasan poin secara langsung maupun tidak langsung
dapat terciptanya suatu perdaban, kebiasaan dalam tatanan hidup
dimasayarakat, baik manusia berkedudukan sebagai mahluk Individu,
manusia berkedudukan sebagai mahluk sosial maupun manusia
berkedudukan sebagai mahluk berbudaya.
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah
peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita
terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan

32
kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang
bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka
masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki sebuah
peradaban yang tinggi.
Peradaban merupakan sebuah kajian dalam keilmuan sosial yang memiliki
berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat serta manusia sebagai
objek kajian. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu
masyarakat yang kompleks yang mana memiliki ciri-ciri :

1.Melakukan praktik dalam pertanian


2.Hasil karya dan pemukiman
3.Melakukan perbandingan dengan budaya lain
4.Anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam
pembagian kerja yang rumit dalam struktur hirarki sosial.

Istilah peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih luas dari
istilah budaya yang populer dalam kalangan akademis yang dalam
proses kajian terhadap sebuah kebudayaan. Yang mana dimana setiap
manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah budaya, yang dapat diartikan
sebagai seni, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, nilai, bahan perilaku
dan kebiasaan dalam tradisi yang merupakan sebuah cara hidup dalam
bermasyarakat.
Namun, dalam sebuah definisi yang paling banyak digunakan adalah
peradaban dalam istilah deskriptif yang relatif dan kompleks untuk
pertanian dan budaya kota. Peradaban dapat dibedakan dari budaya lain
oleh kompleksitas dan organisasi sosial dan beragam kegiatan ekonomi
sosial budaya.
Dalam sebuah pemahaman lama tetapi masih sering dipergunakan adalah
istilah peradaban dapat digunakan dalam cara sebagai normatif baik
dalam konteks sosial di mana budaya kota yang dianggap unggul ganas
atau biadab, konsep dari peradaban digunakan sebagai sinonim untuk
budaya ataupun kajian moral yang lebih menekankan pada keunggulan

33
dari kelompok tertentu. Dalam artian yang sama, peradaban dapat berarti
perbaikan pemikiran, tata krama, atau rasa.
Yang mana setiap bagian dari masyarakat mampu untuk mempraktikkan
pertanian secara intensif, memiliki pembagian kerja yang kompleks dan
kepadatan penduduk yang mencukupi untuk membentuk struktur kota-
kota. Peradaban dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk
merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya
(peradaban manusia atau peradaban global). Istilah peradaban sendiri
sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk
memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban
pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak
berdirinya sebuah peradaban.
Wujud peradaban moral memiliki empat hal yang sangat bergantung
antara satu hal dengan hal yang lain. Keempat hal tersebut adalah :
1. Nilai-nilai : dalam masyarakat merupakan dasar pembentuk kesusilaan.
Atau ebuah konsep abstrak dalam dirimanusiamengenai apa yang
dianggapbaikdan apa yang dianggapburuk,indahatau tidak indah,
danbenaratausalah
2. Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam
menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk suatu kejadian yang
terjadi atau timbul dari dalam masyarakat. KataNormadapat berarti
berbagai macam hal. Beberapa kata yang berhubungan dengan norma
adalah sebagai berikut: Norma (sosiologi)patokan perilaku dalam suatu
kelompok masyarakat tertentu.Norma (rasi bintang), suatu rasi bintang
kecil di belahan selatan.
3. Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang lebih baik serta apa
yang lebih buruk yang mana mampu menjadi pegangan dalam mengatur
tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etika dalam sopan
santun. Etika(Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan")
adalah cabang utamafilsafatyang mempelajarinilaiatau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaianmoral.[rujukan?]Etika

34
mencakup analisis dan penerapan konsep sepertibenar,salah,baik,buruk,
dantanggung jawab
4. Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam
keindahan, mencakup sebuah kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan
kebalikan (contrast).Atau Estetikaadalah salah satu cabangfilsafat. Secara
sederhana, estetika adalah ilmu yang membahaskeindahan, bagaimana ia
bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan
lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari
nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap
sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan
filosofiseni.

35
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau seseuatu yang sebenar


benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu
inti dari segala sesuatu atau jiwa dari segala sesuatu. Karena itu dapat
dikatakan hakikat syariat adalah inti dn jiwa dari sesuatu hakikat itu
sendiri.
2. Manusia adalah makluk paling sempurna yang di ciptakan oleh allah
SWT. Kesempurnaan manausia merupakan suatu konsektuasi tugas
dan fungsi mereka sebagai khalifah di muka bumi ini.
3. Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa
Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak,
sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi,
atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari
kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu
sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil dan tak terbatas.
4. Selama manusia hidup ia tidak akan lepas dari pengaruh masyarakat,
di rumah, di sekolah, dan di lingkungan yang lebih besar manusia
tidak terlepas dari pengruh orang lain.
5. Manusia tidak hanya memiliki ciri khas, tetapi juga memiliki pola
tingkah laku yang spesifik baik dilingkungan masyarakat maupun
dilingkungan keluarga. Keuaraga adalah wadah dimana seorang
individu memepunyai hubungan social di dalam nya.
6. Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti
cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai
singkatan kata kebudayaan.

36
DAFTAR PUSTAKA
Ariska, I. (2013). Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial.
[Online]. Tersedia: (http://iraars-meandmyself.blogspot.com /2012/03/manusia-
sebagai-mahluk-individu-dan.html). [6 Februari 2013]
Effendi, R. dan Setiadi, E.M. (2010). Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya dan
Teknologi. Bandung: UPI Press.
Dra. Elly M. Setiady, M.Si, Drs. H. Kama A. Hakam, M.Pd. 2008. Ilmu Sosial
dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
A.A. Sitompul.1993. Manusia dan Budaya, Jakarta: Gunung Mulia.

37
KELOMPOK 2

CULTURAL SHOCK

38
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
ii
Daftar isi

BAB 1

Pendahuluan

1. Latar belakang masalah


1
2. Rumusan masalah
3
3. Tujuan
4
BAB 2

Kajian Pustaka

1. Kajian Teoritis 5
2. Kajian Empiris 17
3. Kebudayaan Dalam Pandangan Islam 20

BAB 3

Pembahasan

1. Pendekatan dan Jenis penelitian 20

39
28
29
BAB 4

Penutup

1. Kesimpulan
2. Solusi

Daftar Pustaka

Lampiran

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi satu sama lain,
baik itu dengan sesama, adat istiadat, norma, pengetahuan ataupun budaya di
sekitarnya. Pada kenyataanya seringkali kita tidak bisa menerima atau merasa
kesulitan menyesuaikan diri dengan perbedaan-perbedaan yang terjadi akibat
interaksi tersebut, seperti masalah perkembangan teknologi, kebiasan yang
berbeda dari seorang teman yang berbeda asal daerah atau cara-cara yang menjadi
kebiasaan (bahasa, tradisi atau norma) dari suatu daerah sementara kita berasal
dari daerah lain, masalah tersebut sering kita kenal dengan Cultural Shock atau
Geger Budaya. Hubungan interaksi sosial tersebut menimbulkan suatu budaya
baru yang berawal dari sebuah proses akulturasi budaya.

Beraneka ragam dan corak pada setiap kebudayaan daerah menjadikan


sebuah ciri khas tersendiri bagi setiap manusia dimuka bumi ini, perbedaan
tersebut antara lain dapat dilihat dari bentuk pakaian, bahasa, postur tubuh, aneka
macam makanan, adat istiadat yang mengatur pada suatu daerah tertentu dan
masih banyak lagi. Terkadang kita dihadapkan pada sebuah realitas yang sedikit
berbeda dengan budaya kita, sehingga kita merasa asing ketika berada pada suatu
wilayah tertentu. Pada mulanya ketika seseorang dihadapkan pada posisi
demikian, ia akan beranggapan bahwa ia merasa dikucilkan oleh orang-orang

40
yang tinggal dilingkungannya. Namun seiring berjalannya waktu, dan seringnya
intensitas seseorang berinteraksi dengan orang-orang baru dilingkungannya, maka
ia akan menemukan sebuah kenyamanan dan bahkan bisa mengadopsi budaya
baru yang ada dilingkungan baru tersebut.

Namun dari adanya perbedaan komunikasi, kebiasaan, adat dan budaya


tersebut tidak jarang kita jumpai beberapa konflik sosial yang muncul dan
menghambat adanya perkembang kebudayaan kearah positif . Hal tersebut
disebabkan oleh dinamika interaksional yang mengacu pada perbedaan presepsi,
perbedaan kepentingan yang menimbulkan dilema bagi masyarakat, etika dan
estetika berbudaya yang berbeda sehingga menimbulkan konflik serta
problematika kebudayaan itu sendiri.

Manusia adalah makhluk sosio-budaya yang memperoleh perilakunya


lewat belajar. Masalah-masalah sosial yang timbul dapat dengan mudah diatasi
dengan komunikasi. komunikasi merupakan aspek yang terpenting dan paling
mendasar. Kita banyak belajar dari respons-respons komunikasi terhadap
rangsangan dari lingkungan sekitar. Kita harus menyandi dan menyandi balik
pesan-pesan dengan cara itu sehingga pesan-pesan tersebut akan dikenali,
diterima,dan direspon oleh individu-individu yang berinteraksi dengan kita serta
menyesuaikan diri dan berhubungan dengan lingkungan kita, mendapat
keanggotaan dan rasa memiliki dalam berbagai kelompok sosial yang
mempengaruhi kita.

41
1.2 RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan judul makalah ini Cultural Shock yang terkait dengan
pelaksanaan tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.

Berkaitan dengan judul tersebut,maka masalahnya dapat di identifikasi


sebagai berikut :

1. Dinamika interaksional
2. Dilema anatara kepentingan individu dan masyarakat.
3. Etika dan estetika berbudaya.
4. Problematika kebudayaan.

1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam


pembuatan makalah yang berjudul Cultural Shock adalah sebagai berikut :

1. Mendefinisikan hubungan antara cultural shock dengan dinamika


interaksional.

2. Menjelaskan pengaruh cultural shock terhadap etika dan estetika


kebudayaan.

42
3. Menjelaskan dilema kebudayaan dalam cultural shock.

4. Menjelaskan pengaruh cultural shock pada problematika kebudayaan


dalam masyarakat.

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORITIS

2.2 Dinamika Interaksional

Interaksi Sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis dan


terus berkembang, yang menyangkut hubungan timbal balik antara individu
dengan individu, ,individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.
Dari interaksi soial tersebut dapat membentuk suatu ikatan kerja sama,
persaingan, pertikaian/ konflik, permusuhan.

Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia
bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi
manusia

Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi sumber
informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi
tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik, adalah

43
segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis
kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk
tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.

Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui
dimensi ruang dan dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari
W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan
jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan
mengenai ruang Hall juga menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensi
waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi
bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan
oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang sebelum
memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.

Dalam kamus Bahasa Indonesia Interaksi didefinisikan sebagai hal saling


melalkukan akasi , berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian
interaksi adalah hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi salaing mempengaruhi
antara individu dengan individu, antara individu dankelompok dan antara
kelompok dengan dengan kelompok.

Gillin mengartikan bahwa interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan


sosial dimana yang menyangkut hubungan antarandividu , individu dan
kelompok antau antar kelompok. Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan
bisa disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. jumlah pelakunya dua orang atau lebih


2. adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbul atau lambing-
lambang
3. adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,asa lalu, masa kini, dan masa yang
akan datang
4. adanya tujuan yang hendak dicapai.

Jadi Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial


yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara
individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan

44
kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi
juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau
maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya.

2.1.2 Dilema Kepentingan Individu dan Masyarakat.

Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat adalah


pada pertanyaan yang dihadapi oleh setiap orang, yaitu kepentingan manakah
yang harus saya utamakan. Kepentingan saya selaku kepentingan individu atau
kepentingan masyarakat selaku tempat saya tinggal bersama? Persoalan
pengutamaan kepentingan apakah individu atau masyarakat ini memunculkan dua
pandangan yang saling bertolak belakang. Kedua pandangan ini justru
berkembang menjadi paham atau aliran bahkan idiologi yang dipegang oleh suatu
kelompok darimasyarkat

1.Pandangan Individualisme
Individualisme berpangkal dari konsep dasar ontologis bahwa
manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas. Paham ini
memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari
manusia yang lain. Manusia sebagai individu adalah bebas, karena itu ia memiliki
hak-hak yang tidak boleh dihalangi oleh siapapun. Apabila hak-hak itu terpenuhi
maka kehidupan manusia akan terjamin dan bahagia. Masyarakat hanyalah
kumpulan dari individu-individu. Jika individu-individu itu hidupnya bahagia dan
sejahtera maka masyarakat pun akan sejahtera. Pandangan individualisme

45
berpendapat bahwa kepentingan individual yang harus diutmakan.
Kesejahteraan individu merupakan nilai kebaikan yang tinggi yang harus
diperjuangkan melalui persamaan dan kebebasan. Individualisme adalah sentral
kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya.
Paham individualisme menghasilkan idiologi leberlisme. Paham ini
bias disebut juga idiologi individualisme liberal. Liberalisme berasal dari kata
liber artinya bebas atau merdeka. Liberalisme adalah suatu paham yang
ditegakkannya kebebasan setiap individu serta memandang setiap individu berada
pada posisi yang sederajat dalam kemerdekaan dan hak-hak miliknya. Liberalisme
menolak segala pengekangan terhadap individu. Liberalisme memberi kebebasan
manusia untuk beraktivitas dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup, baik
dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Beberapa prinsip yang
dikembangkan idiologiliberalisme adalah sebagai berikut :
a. Penjaminan hak milik perorangan. Menurut paham ini,
pemilihan sepenuhnya berada pada pribadi dan tidak berlaku hak milik berfungsi
social.
b. Mementingkan diri sendiri atau kepentingan individu yang
bersangkutan. Prinsip ini juga mengandung pengertian membiarkan setiap orang
untuk melakukan setiap aktivitas untuk kepentingan sendiri. Pemenuhan akan
kepentingan sendiri-sendiri diyakini akan membawa kemakmuran bersama.
c. Pemberian kebebasan penuh pada individu. Individu adalah
primer, sedangkan masyarakat adalah sekunder. Bila individu mendapat
kebebasan dan kepuasan maka masyarakat akan mendapat kemakmuran.
d. Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-
masing.
Liberalisme dalam bidang politik menghasilkan demokrasi politik, kebebasan
berbicara, berpendapat, berserikat, dan perlunya jaminan hak asasi manusia.
Liberalisme dalam bidang ekonomi menghasilkan kapitalisme dan pasar bebas.
Sedangkan liberalisme dalam bidang sosial budaya adalah kebebasan individu
untuk mengekspresikan sikap, perilaku, seni, dan budayanya, melahirkan manusia
yang berbudaya. Kebebasan dalam rangka pemenuhan kebutuhan diri bisa
menimbulkan persaingan dan dinamika kebebasan antar individu, menurut paham

46
liberalisme, kebebasan antar individu tersebut bisa diatur melalui penerapan
hukum jadi, negara yang menjamin keadilan dan kepastian hukum mutlak
diperlukan dalam rangka mengelola kebebasan agar tetap menciptakan tertibnya
penyelanggraan hidup bersama.

2. Pandangan Sosialisme
Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang
diutamakan. Masyarakat tidak sekedar kumpulan individu. Masyarakat merupakan
entitas yang besar dan berdii sendiri dimana individu-individu berada. Individu
dan dianggap dari sebagai alat dar mesin raksasa masyarakat. Kedudukan individu
hanyalah objek dari masyarakat.
Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar
hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas
atau kelompok. Individu terikat pada komitmen suatu kelompok. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa pandangan sosialisme bertolak belakang dengan
pandangan individualisme. Sosialisme mementingkan masyarakat secara
keseluruhan. Bahwa kepentingangan masyarakatlah yang utama, bukan individu.
Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat
yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak
milik. Dalam sejarahnya, sosialisme muncul sebagai reaksi atas faham
individualisme liberalisme. Kebebasan individu yang diyakini dapat
memaksimalkan pemenuhan kesejahteraan ternyata banyak menimbulkan ketidak
adilan antar individu itu sendiri. Individu yang memiliki kemampuan bisa
sejahtera, tetapi individu yang tidak mampu akan tetap miskin dan semakin
tersisih, dengan demikian, dalam masyarakat timbul ketidak adilan dan
kesenjangan. Kelompok masyarakat seperti anak-anak, wanita, buruh, para
pekerja hanya dieksploitasi olah orang-orang yang mampu, terutama yang
menguasai hak milik dan alat produksi dalam suatu masyarakat. Sosialisme
muncul dengan maksud kepentingan masyarakat secara keseluruhan terutama
yang tersisih oleh sistem liberalisme, mendapat keadilan, kebebasan, dan
kesejahteraan. Untuk meraih hal tersebut, sosialisme berpandangan bahwa hak-
hak individu harus diletakkan dalam kerangka kepentingan masyarakat yang lebih

47
luas. Masyarakat yang lebih penting dari individu.
Dalam sosialisme yang radikal/ekstrim cara untuk meraih hal itu adalah
dengan menghilangkan hak pemilikan dan penguasaan alat-alat produksi
perorangan. Paham individualisme liberal dan sosialisme sama-sama tumbuh di
eropa barat pada abad ke18-19. Individualisme di pelopori oleh para tokoh, antara
lain jeremy betham, john stuart mill, thomah hobbes, john locke, rosseau, dan
montesqueu, sedangkan pemikiran sosialis ditokohi oleh robert owen dari inggris
(1771-1858), lousi blance, dan proudhon, idiologi marxisme termasuk dalam
varian sosialisme,
Ajaran marxisme dipelopori oleh karlmax (1818-18830 Paham
individualisme liberal dan sosialisme saling bertolak belakang dalam memandang
hakikat manusia. Dalam declaration of independence Amerika serikat 1776,
orientasinya lebih ditekankan pada hakikat manusia sebagai mahkluk individu
yang bebas merdeka, tidak seorang pun berhak untuk mencampuri hal pribadinya.
Manusia adalah pribadi yang memiliki harkat dan martabat yang luhur. Sedangkan
dalam manifesco komunikasi karl marx dan engels, orientasinya sangat
menekankan pada hakikat manusia sebagai makhluk sosilal semata.
Menurut paham ini, manusia sebagai makhluk pribadi tidak dihargai. Pribadi
dikorbankan untuk kepentingan negara. Lalu, bagaimana kita memposisikan diri
atas kedua pandangan tersebut? Kepentingan manakah yang harus diutamakan,
kepentingan diri (privat) atau kepentingan masyarakat (publik)? Pilihan hal
tersebut sesungguhnya secara filosofi dapat kita kembalikan kepada kedua pilihan
dari idiologi tersebut di atas.
Jika kita simak lebih jauh, kedua pandangan di atas mengidap
kelemahannya masing-masing. Kebebasan perseorangan yang merupakan inti dari
ajaran individualisme liberal dalam pelaksanaanya justru mengingkari ajarannya
sendiri, yaitu pesamaan. Individualisme liberal dapat menimbulkan ketidak adilan,
berbagai bentuk tindakan tidak manusiawi, imperialisme, dan kolonialisme baik
dalam bentuk lama maupun baru. Persaingan bebas akan memunculkan
kesenjangan antara kaya dengan orang miskin.
Liberalisme mungkin membawa manfaat bagi kehidupan politik, tetapi
tidak dalam lapangan ekonomi dan sosial. Sosialisme dalam bentuk yang ekstrim

48
(marxisme/komunisme), tidak menghargai manusia sebagai pribadi sehingga bisa
merendahkan sisi kemanusiaan, dalam negara komunis, mungkin terjadi
kemakmuran masyarakat, tetapi kepuasan rohani manusia belum tentu terjamin.
Negara komunis mudah menjadi negara otoriter yang memasung hak-hak dasar
manusia maupun warga negara.
Dalam negara indonesia yang berfalsafahkan pancasila, hakikat manusia
dipandang memiliki sifat pribadi sekaligus sosial secara seimbang. Manurut
pandangan filsafat pancasila, manusia adalah mahkluk individu sekaligus mahkluk
sosial. Hal ini tidak sekedar menggabungkan dua pandangan (individualisme dan
sosialisme) diatas, tetapi secara hakikat bahwa kedudukan manusia sebagai
mahkluk individu sekaligus mahkluk sosial. Sekali lagi, manusia bukanlan
makhluk individu dan sosial. Tetapi manusia adalah makhluk individu sekaligus
makhluk sosial.
Frans magnis suseno, (2001) menyatakan bahwa manusia adalah individu
yang secara hakiki bersifat sosial dan sebagai individu manusia bermasyarakat.
Bung karno menerangkan tentang seimbangnya dua sifat tersebut dengan
ungkapan internasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak berakar dalam
buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak hidup subur kalau tidak hidup dalam
taman sarinya internasionalisme (risalah sidang BPUPKI-PPKI, 1998) paduan
harmoni antara individu dan sosial dalam diri bangsa indonesia diungkapkan
dalam sila kedua mengungkapkan penghargaan manusia sebagai makhluk sosial
yang memiliki harkat dan martabat luhur, karena itu harus dihargai dan dijunjung
tinggi, konkritisasi atas hal tersebut adalah adanya jaminan atas hak asasi manusia
dan hak-hak warga negara. Sila ketiga mengungkapkan kehidupan berbangsa dan
bernegara indonesia yang perlu untuk diperjuangkan dan dilestarikan. Bangsa
indonesia memiliki prinsip menempatkan kepentingan bersama diatas kepentingan
pribadi dan golongan. Namun demi kepentingan bersama tidak dengan
mengorbankan hak-hak dasar setiap warga negara.
Kesimpulan dilema kepentingan individu dan kepentingan masyarakat
ditemui, manusia adalah masa depan bagi manusia. Artinya antara kepentingan
individu dan kepentingan umum adalah dimensi yang tidak dapat dipisahkan.
Manusia pribadi hanya pada kaum pygmis yang hidup dan bergantung pada alam,

49
karena tidak dapat hidup dialam lain. Ibarat spesies yang hidup dalam suatu
ekosistem tertentu. Bila dipindahkan pada alam lainnya tidak sesuai ia akan mati.
Manusia adalah masa depan bagi manusia, memiliki implikasi terhadap manusia
sebagai makhluk individu tetapi juga sebagai makhluk social yang hidup tidak
untuk dirinya, karena di dalam dirinya ada diri orang lain. Ada hak asasi pribadi
dan kewajiban asasi yang merupakan equilibrium yang sempurna. Hakekat asasi
yang pridadi tercermin dalam manusia individu yang disebut sebagai individu
yang berketuhanan. Individu yang memiliki pengalaman secara pribadi dan
hirarkis dengan tuhan, adalah manusia beriman dan hidup dalam norma serta tata
aturan secara social untuk mewujudkan iman, manusia adalah individu yang
beragama.

2.1.3 Etika dan Estetika Berbudaya.

1. Etika Manusia dalam Berbudaya


Kata etika berasal dari bahasa yunani, yaitu etos, secara etimologis etika
adalah ajaran tentang baik-buruk, yang diterima umum tentang sikap, perbuatan,
kewajiban dan sebagainya. Etika bisa disamakan artinya dengan moral (mores
dalam bahasa latin), akhlak atau kesusilaan. Etika berkaitan dengan masalah nilai,
karena etika pada pokoknya membicarakan masalah-masalah yang berkaitan
dengan predikat nilai susila, atau tidak susila, baik dan buruk. dalam hal ini, etika
termasuk dalam kawasan nilai, sedangkan nilai etika itu sendiri berkaitan dengan
baik-buruk perbuatan manusia. Namun, etika memiliki makna yang bervariasi,
bertens menyebutkan ada tiga jenis makna etika sebagai berikut.
a. Etika dalam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.
b. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral (yang dimaksud di
sini adalah kode etik).

50
c. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang baik dan buruk. disini
etika sama artinya dengan filsafat moral.
Etika sebagai nilai dan dan norma etik atau moral berhubungan dengan
makna etika yang pertama. Nilai-nilai etik adalah nilai tentang baik buruk
kelakuan manusia. Nilai etik diwujudkan kedalam norma etik, norma moral atau
norma kesusilaan. Norma etik berhubungan dengan manusia sebagai individu
karena menyangkut kehidupan pribadi. pendukung norma etik adalah nurani
individu dan bukan manusia sebagai makhluk social atau sebagai anggota
masyarakat yang terorganisir. Norma ini dapat melengkapi ketidakseimbangan
hidup pribadi dan mencegah kegelisahan diri sendiri.
Norma etik ditujukan kepada umat manusia agar terbetuk kebaikan
akhlak pribadi guna pnyempurnaan bentuk manusia dan melarang manusia
melakukan perbuatan jahat. membunuh, berzinah, mencuri dan sebagainya, tetapi
dirasakan juga sebagai bertentangan dengan norma kesusilaan dalam setiap hati
nurani manusia. Norma etik hanya membebani manusia dengan kewajiban-
kewajiban saja.
Asal atau sumber norma etik adalah dari manusia sendiri yang bersifat
otonom dan tidak ditujukan kepada sikap lahir. Tetapi ditunjukan kepada sikap
batin manusia. Batinnya sendirilah yang mengancam perbuatan yang melanggar
norma kesusilaan dengan sanksi itu. kalau terjadi pelanggaran norma etik,
misalnya pencurian atau penipuan, maka akan timbullah dalam hati nurani si
pelanggar itu penyesalan, rasa malu, takut, dan merasa bersalah. Daerah
berlakunya norma etik relative universal, meskipun tetap dipengaruhi oleh
ideology masyarakat pendukungnya. Perilaku membunuh adalah perilaku yang
amoral, asusila, atau tidak etis. Pandangan ini bisa diterima oleh dimana saja atau
universal. Namun, dalam hal tertentu, perlaku seks bebas bagi masyarakat
penganut kebebasan kemungkinan bukan perilaku amoral. Etika masyarakat timur
mungkin berbeda dengan etika masyarakat barat.
Norma etik atau norma moral menjadi acuan manusia dalam berprilaku.
Dengan norma etik, manusia bisa membedakan mana perilaku yang baik dan
mana perilaku yang buruk. norma etik menjadi semacam das-sollen untuk
berperilaku baik. manusia yang beretika berarti perilaku manusia itu baik sesuai

51
dengan norma-norma etik. Budaya atau kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan
karsa manusia. manusia yang beretika akan menghasilkan budaya yang memiliki
nilai-nilai etik pula. Etika berbudaya mengandung tuntutan/keharusan bahwa
budaya yang dicptakan manusia mengandung nili-nilai rtik yang kurang lebih
bersifat universal atau diterima sebagian besar orang. Budaya yang memiliki nilai-
nilai etik adalah budaya yang mampu menjaga, mempertahankan, bahkan mampu
meningkatkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. sebaliknya, budaya yang
tidak beretika adalah kebudayaan yang akan merendahkan atau bahkan
menghancurkan martabat kemanusiaan.
Namun demikian, menentukan apakah suatu budaya yang dihasilkan
manusia itu memenuhi nilai-nilai etik ataukah menyimpang dari nilai etika adalah
bergantug dari paham atau ideology yang diyakini masyarakat pendukung
kebudayaan. hal ini dikarenakan berlakunya nilai-nilai etik bersifat universal,
namun amat dipengeruhi oleh ideology masyarakatnya. Contohnya, budaya
perilaku berduaan di jalan antara sepasang muda mudi, bahkan bermesraan di
depan umum. masyarakat individu menyatakan demikian bukanlah perilaku tidak
etis, tetapi aka nada sebagiano orang atau masyarakat yang berpandangan hal
tersebut merupakan penyimpangan etik.

2. Estetika manusia dalam berbudaya


Etika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni. Estetika
berkaitan dengan nilai-nilai jelek (tidak indah). Nilai estetika berarti nilai tentang
keindahan. Keindahan dapat diberi makna secara luas, secara sempit dan estetik
murni.
a. Secara luas, keindahan mengandung nilai kebaikan. bahwa segala
sesuatu yang baik termasuk yang abstrak maupun nyata yang mengandung ide
kebaikan adalah indah. Keindahan dalam arti luas meliputi banyak hal ,seperti
watak yang indah, hukum yang indah, ilmu yang indahdan kebajikan yang indah.
Indah dalam arti luas mencakup hampir seluruh yang ada.apakah merupakan hasil
seni, alam moral, dan intelektual.
b. Secara sempit, yaitu indah yang terbatas pada lingkup presepsi
penglihatan (bentuk dan warna).

52
c. Secara estetik murni, menyangkut pengalaman estetik seseorang
dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diresapinya melalui penglihatan,
pendengaran, peradapan, dan perasaan, yang semuanya dapat
menimbulkan presepsi (anggapan) indah.
Jika estetika dibandingkan dengan etika, maka etika berkaitan dengan
nilai yang berkitan dengan baik-buruk, sedangkan estetika yang berkaitan dengan
indah jelek. Sesuatu yang estetik berarti memenuhi unsure keindahan (secara
estetik murni maupun secara sempit, baik dalam bentuk warna, garis kata, ataupun
nada). budaya yang estetik berarti budaya itu memiliki unsure keindahan.
Apabila nilai etik bersifat relative universal, dalam arti bisa diterima
banyak orang, Namun nilai estetik amat subjektif dan particular. sesuatu yang
indah bagi seseorang belum tentu indah bagi orang lain. Misalkan dua orang
memandang sebuah lukisan, orang pertama akan mengakui keindahan yang
terkandung di dalam lukisan tersebut, namun bisa jadi orang kedua sama sekali
tidak menemukan keindahan di lukisan tersebut.
Oleh karena subjektif, nilai estetik tidak bisa dipaksakan pada orang lain.
Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk mengakui keindahan sebuah lukisan
sebagaimana pandangan kita, nilai-nilai estetik lebih bersifat perasaan, bukan
pernyataan. Budaya sebagai hasil karya mausia sesungguhnya diupayakan untuk
memenuhi unsure keindahan. manusia sendiri memang suka akan keindahan.
disinilah manusia berusaha berestetika dalam berbudaya. Semua budaya pastilah
dipandang memiliki nilai-nilai estetik bagi masyarakat pendukung budaya
tersebut. hal-hal yang indah dan kesukaannya pada keindahan diwujudkan dengan
menciptakan aneka ragam budaya.
Namun sekali lagi, bahwa suatu produk budaya yang di pandang indah
oleh masyarakat pemiliknya belum tentu indah bagi masyarakat budaya lain.
contohnya, budaya suku-suku bangsa di Indonesia. Tarian suatu suku berikut
penari mungkin dilihat tidak ada nilai estetikanya, bahkan dipandang aneh oleh
warga dari suku lain, demikian pula sebaliknya.
Oleh karena itu, estetika berbudaya tidak semata-mata dalam berbudaya
harus memenuhi nilai-nilai keindahan. Lebih dari itu estetika berbudaya
menyiratkan perlunya manusia untuk menghargai keindahan budaya yang

53
dihasilkan oleh manusia lainnya. Keindahan adalah subjektif. Tetapi kita akan
dapat melepas subjektivitas kita untuk melihat adanya estetik.

2.1.4 Problematika Kebudayaan.

Kebudayaan yang diciptakan manusia dalam kelompok dan wilayah yang


berbeda-beda menghasilkan keragaman kebudayaan. Tiap persekutuan hidup
manusian (masyarakat, suku, atau bangsa) memiliki kebudayaan sendiri yang
berbeda dengan kebudayaan kelompok lain. Kebudayaan yang dimiliki
sekelompok manusia membentuk ciri dan menjadi pembeda dengan kelompok
lain. Dengan demikian, kebudayaan merupakan identitas dari persekutuan hidup
manusia.
Dalam rangka memenuhi hidupnya manusia akan berinteraksi dengan
manusia lain, masyarakat berhubungan dengan masyarakat lain, demikian pula
terjadi hubungan antar persekutuan hidup manusia dari waktu ke waktu dan terus
berlangsung sepanjang kehidupan manusia. Kebudayaan yang ada ikut pula
mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai
pemilik kebudayaan. Berkaitan dengan hal tersebut kita mengenal adanya
pewarisan kebudayaan, perubahan kebudayaan, dan penyebaran kebudayaan.
Bahwa dalam rangka pemenuhan hidupnya manusia akan berinteraksi
dengan sesama, masyarakat dengan masyarakat lain yang terjadi antar
persekutuan hidup manusia sepanjang hidup manusia. Berkaitan dengan hal
tersebut kita mengenal adanya tentang kebudayaan yaitu :

1. Pewaris kebudayaan yaitu proses pemindahan,penerusan,pemilikan dan


pemakaian dari generasi ke generasi
2. Perubahan kebudayaan yaitu perubahan yang terjadi karena
ketidaksesuaian diantara unsur-unsur budaya
3. Penyebaran kebudayaan atau difusi adalah proses menyebarnya unsur-
unsur kebudayaa dari suatu kelompok ke kelompok yang lain atau dari masyarakat
ke masyarakat yang lain.

Beberapa contoh problematika kebudayaan, antara lain:

54
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan.
Keterkaitan orang jawa terhadap tanah yang mereka temapti secara turun temurun
diyakini sebagai pemberi berkah kehidupan. Mereka enggan meninggalkan
kampung halamanya atau beralih ola hidup sebagai petani. Padahal hidup ereka
umumnya miskin.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau
sudut pandang hambatan budaya yang berkaitan dengan persepsi atau sudut
pandang ini daat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan.
Contohnya, program Keluarga Berencana atau KB semula ditolak masyarakat,
mereka beranggapan bahwa anak anak banyak rezeki.
3. Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana
alam banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya
kekhawatiran penduduk bahwa di tempat yang baru hidup mereka akan lebih
sengsara dibandingkan dengan hidup mereka di tempat yang lama.
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat
luar.
Masyarakat daerah-daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan masyarakat
luar, karena pengetahuannya serba terbatas, seolah-olah tertutp untuk menerima
program-program pembangunan.
5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Sikap ini sangat menagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa, yang
menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah
mereka miliki secara turun-temurun.
6. Sikap etnosentrisme.
Sikap etnosentrisme adalah sikap mengagungkan budaya suku bangsanya sendiri
dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap semacam ini akan mudah
memicu timbulnya kasus-kasus sara, yakni pertentangan suku, agama, ras, dan
antar golongan. Sikap ini dapat menimbulkan kecenderungan perpecahan dengan
sikapa kelakuan yang lebih tinggi terhadap budaya lain.
7. Perkembangan IPTEK sebgai hasil dari kebudayaan, sering kali

55
disalhagunakan oleh manusia, sebagai contoh nuklir dan bom dibuat justru untuk
menghancurkan manusia bukan untuk melestarikan suatu generasi, obat-obatan
diciptakan untuk kesehatan tetapi pengunaannya banyak disalhgunkan yang justru
mengganggu kesehatan manusia.

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Banyak pengalaman dari orang-orang yang menginjakan kaki pertama kali


di luar dari wilayah atau daerah yang biasa ditinggali, walaupun sudah siap, tetap
merasa terkejut begitu sadar bahwa disekelilingnya banyak orang asing di
sekitarnya. Orang biasanya akan merasa terkejut atau kaget begitu mengetahui
bahwa lingkungan di sekitarnya telah berubah. Inilah kesadaran awal ketika
individu berada di lingkungan yang baru baginya. Inilah yang kemudian
dinamakan dengan culture shock atau gagar budaya atau juga kekagetan terhadap
budaya baru.
Berdasarkan riset dengan mengambil sample diantaranya adalah orang yang
berasal dari Jawa Tengah, Jogjakarta, Belitung, Padang serta Papua yang
notabenenya merupakan daerah yang berada diluar Jawa Barat. Orang terbiasa
dengan hal-hal yang ada di sekelilingnya, dan orang cenderung suka dengan
familiaritas tersebut. Familiaritas membantu seseorang mengurangi tekanan
karena dalam familiaritas, orang tahu apa yang dapat diharapkan dari lingkungan
dan orang-orang di sekitarnya. Maka, ketika seseorang meninggalkan
lingkungannya yang nyaman dan masuk dalam suatu lingkungan baru, masalah
komunikasi akan dapat terjadi.
Pengalaman culture shock ini sebenarnya dianggap hal yang wajar yang
banyak dialami oleh individu yang berada dalam lingkungan yang baru. Bukan
pula hal yang dianggap tabu karena hasil riset menunjukan bahwasannya individu
dari latar belakang sosial, budaya yang telah melekat pada dirinya akan pasti akan
mengalami culture shock ketika mengalami perpindahan tempat tinggal. Hanya
saja, tingkat gangguan yang dialami oleh individu tersebut bisa berbeda dari satu
orang ke orang yang lain, tergantung dari beberapa faktor yang ada dalam diri
individu tersebut. Namun hal tersebut tidaklah menjadi sebuah masalah besar jika
ada kemauan yang kuat serta semangat yang tinggi dari setiap individu untuk mau

56
dan terus belajar tentang kebudayaan yang baru sehingga individu tersebut akan
lebih nyaman menempati tempat tinggal yang baru meskipun tempat tinggal yang
baru jauh memiliki kebudayaan yang berbeda.

Menurut sumber dari internet dalam situs (repository.usu.ac.id), yang


didalamnya mengulas tentang culture shock, salah satu pakar budaya Adler
mendefiniskan bahwa:

... culture shock sebagai suatu set reaksi emosional terhadap hilangnya penguat
dari lingkungan individu tersebut, dan digantikan dengan stimulus kebudayaan
baru yang memiliki sedikit arti, dan menyebabkan kesalahpahaman dengan
kebudayaan baru, dan dapat menyebabkan perasaan tidak berdaya, mudah marah,
dan ketakutakan akan di tipu, dilukai ataupun diacuhkan.

Berbeda lagi, dari sumber (www.luciatriedyana.wordpress.com) menurut


Deddy Mulyana mendasarkan bahwa:
... gegar budaya sebagai benturan persepsi yang diakibatkan penggunaan pesepsi
berdasarkan faktor-faktor internal (nilai-nilai budaya) yang telah dipelajari orang
yang bersangkutan dalam lingkungan baru yang nilai-nilai budayanya berbeda dan
belum ia pahami.

Oberg di akhir tahun 1960 dalam situs (www.anneahira.com/arti-


bvudaya.htm) mendefinisikan:

... culture shock sebagai penyakit yang diderita oleh individu yang hidup di luar
lingkungan kulturnya. Istilah ini mengandung pengertian adanya perasaan cemas,
hilangnya arah, perasaan tidak tahu apa yang harus dilakukan atau tidak tahu
bagaimana harus melakukan sesuatu, yang dialami oleh individu tersebut ketika ia
berada dalam suatu lingkungan yang secara kultur maupun sosial baru.

Dari pemaparan para ahli serta definisi-definisi diatas, maka kelompok


menyimpulkan Culture shock/gegar budaya/kekagetan terhadap budaya baru
merupakan suatu reaksi negatif terhadap berbagai segi kehidupan suatu

57
masyarakat asing yang dirasakan rumit. Culture shock bukanlah istilah klinis
ataupun kondisi medis. Culture shock merupakan istilah yang digunakan untuk
menjelaskan perasaan bingung dan ragu-ragu yang mungkin dialami seseorang
setelah ia meninggalkan budaya yang dikenalnya untuk tinggal di budaya yang
baru dan berbeda.

Kebudayaan Dalam Pandangan Islam

Islam sebagaimana Yahudi dan Kristen adalah agama samawi yang berasal
langsung dari Sang Pencipta. Islam adalah agama ketundukan dan penyerahan diri
kepada Allah Zat yang disembah. Penganut Islam disebut muslim yang berarti
orang yang berserah diri. Hal ini tercermin dari Ayat ke lima surat Al-Fatihah,

'Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami
meminta pertolongan'. (QS ; Al-Fatihah : 5)

Kehadiran Islam sebagai agama terakhir yang diturunkan Allah kepada manusia
menjadi penghapus bagi agama-agama sebelumnya. Oleh karena itu tidak ada
alasan bagi seluruh manusia di muka bumi untuk menganut agama selain Islam.
Allah swt menegaskan hal ini dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 19;

58

'Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam'.

Al-Qur'an yang diwahyukan kepada nabi Muhammad saw sebagai pembawa


risalah merupakan asas hukum Islam. Setiap muslim diwajibkan mempercayai dan
mengimani kandungan Al-Qur'an sebagai hudan, atau petunjuk ke jalan yang
lurus. Al-Qur'an bukan perkataan manusia, atau ciptaan nabi Muhammad saw
sebagaimana dituduhkan oleh orang-orang kafir. Al-Qur'an adalah kalamullah.
Nabi Muhammad saw yang ummi, tidak mampu membaca dan menulis sangat
tidak mungkin menambah atau mengurangi kandungan Al-Qur'an berdasarkan
keinginan sendiri.

Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berdasarkan kamus Bahasa Indonesia
berarti: pikiran, akal budi dan adat istiadat. Kebudayaan sendiri berarti hasil
kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia, seperti kepercayaan, kesenian
dan adat istiadat. Beberapa ahli mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut:
Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Kebudayaan merupakan buah hasil pemikiran manusia yang tercermin dari sikap,
sifat dan ciptaan. Setiap masyarakat memiliki kebudayaan masing-masing
berdasarkan keperluaan dan kesesuaian dengan lingkungan hidup mereka. Sebagai
contoh kecil dari produk kebudayaan orang Eropa cenderung menganggap minum
alcohol adalah hal yang wajar karena tuntutan cuaca yang sangat ekstrim pada
saat musim dingin. Orang Arab membungkus kepala mereka dengan kopyah yang
digulung sorban karena teriknya matahari di sekitar padang pasir. Orang pesisir
Jawa melakukan ritual sesajen yang dibuang ke laut karena mereka
menggantungkan hidup dari hasil melaut.

59
Kebudayaan satu daerah belum tentu sesuai dengan daerah lainnya karena
kebanyakan kebudayaan bersifat local. Orang Arab yang tinggal di gurun pasir
tentunya tidak akan nyaman bila menggunakan pakaian 'you can see' yang sering
digunakan orang Barat. Orang Barat yang hidup di tengah hiruk pikuk kota
tentunya tidak akan setuju jika diberlakukan kegiatan 'siskamling' yang sudah
menjadi budaya orang Indonesia di pedesaan. Penduduk di pedesaan Indonesia
tentunya tidak akan bisa bertahan hidup dalam bingkai 'individualistis' yang sudah
menjadi trade mark bangsa Barat.

Apakah Islam kebudayaan? Sebagaimana telah di jelaskan bahwa kebudayaan


adalah hasil pemikiran manusia yang tercermin dari sikap, sifat dan ciptaan, maka
Islam bukanlah kebudayaan. Islam tidak diciptakan oleh Nabi Muhammad. Islam
sama sekali bukan buah dari kebudayaan Arab. Islam adalah anugerah dari Allah
swt kepada seluruh manusia di dunia. Islam dalam hal ini bersifat universal.
Siapapun dan dimanapun tidak akan merasakan shock culture ketika mengadopsi
Islam sebagai jalan hidupnya. Oleh karena itu pemeluk Islam tidak disebut
sebagai Muhammadan sebagaimana pemeluk Kristen disebut Christian merujuk
kepada Christus.

Bagaimana dengan Agama Budha yang disebar luaskan oleh Budha Gautama?.
Merujuk kepada pandangan ahli antropologi sebagaimana yang diungkapkan oleh
Drs. Heddy S. A. Putra, MA bahwa agama merupakan salah satu unsur
kebudayaan, maka agama Budha dan semacamnya yang diciptakan oleh manusia
merupakan bagian dari kebudayaan.

Kemudian apa yang dimaksud dengan kebudayaan Islam?. Kebudayaan Islam


merupakan kebudayaan yang dihasilkan oleh orang-orang muslim yang berdasar
kepada pedoman Islam yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadith. Kebudayaan Islam
berpegang teguh kepada sisi keimanan yang selalu berbanding lurus dengan sisi
kemanusiaan. Kebudayaan Islam bukan hanya di Negara Arab yang notabene
tempat penyebaran pertama, namum kebudayaan Islam terpencar ke seluruh dunia
dimana ada pemeluk Islam di dalamnya.

60
Anggapan orang Barat bahwa kebudayaan Islam adalah kebudayaan Arab adalah
sebuah kesalahan. Fakta berbicara bahwa tidak semua orang Arab adalah Muslim
dari mulai masa kehidupan nabi Muhammad saw sampai sekarang. Kebudayaan
Islam dimulai dengan pengesahan nabi Muhammad saw sebagai rasul yang
bertugas menyampaikan risalah kepada seluruh umat manusia. Dan kebudayaan
Islam berlangsung selama di dunia ini masih ada muslim yang hidup.

Kebudayaan Islam yang berasas Al-Qur'an dan Hadith dalam sejarahnya telah
banyak meluruskan kebudayaan Arab yang masih dipengaruhi semangat pagan.
Seperti halnya membunuh anak perempuan, memperbudak manusia, mengawini
berpuluh-puluh istri, peperangan antar suku karena masalah sepele dan lain
sebagainya.

Di Indonesia kebudayaan Islam merekontruksi budaya Jawa yang banyak


dipengaruhi ajaran Hindu dan Budha. Wali Songo sebagai motor penggerak
kebudayaan Islam di Jawa mengislamkan penduduk dengan pendekatan budaya.
Sebagai contoh Sunan Bonang yang menggunakan gamelan sebagai media
dakwah. Beliau banyak merubah syair Jawa yang identik dengan pemujaan Dewa,
menjadi lagu-lagu bernuansa Islam seperti Tombo Ati. Sunan Kali Jaga
menggunakan wayang kulit sebagai alat dakwah dengan merubah karakter para
lakonnya. Bahkan Bapak dari para wali, Sunan Maulana Malik Ibrahim
mengadopsi system pendidikan di kuil-kuil Budha untuk kemudian dijadikan
system pendidikan berbasis pesantren.

61
BAB 3

PEMBAHASAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian ilmiah


karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah
penelitian tersebut dapat dipertanggung-jawabkan hasilnya. Berikut adalah hasil
penelitian kami terkait dengan penyebab serta faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya culture shock .

Fenomena culture shock bersifat kontekstual dan dialami dengan berbeda-


beda dari generasi ke generasi berikutnya. Faktor yang mendorong bagaimana
munculnya culture shock juga akan sangat spesifik tergantung pada di daerah
mana individu tersebut berasal, di daerah mana individu berada, serta pada tahun
atau masa seperti apa, akan sangat bervariasi.

62
Ketakutan merupakan faktor terbesar yang mendorong timbulnya
kecemasan ketika individu mengetahui akan menempati tempat yang berbeda
dalam jangka waktu yang tidak singkat. Ketakutan ini akan menimbulkan sebuah
kecemasan dan akan menjalar kepada rasa percaya diri yang kurang. Dengan rasa
percaya diri yang kurang tersebut individu akan cenderung memperoleh hasil
yang kurang maksimal dalam berinteraksi atau berusaha menyesuaikan diri
dengan lingkungan barunya. Inilah yang kemudian harus segera diatasi agar tidak
menjadi berkelanjutan.
Menurut pendapat Parrillo (2008) yang diperoleh dari situs
(http://carapedia.com/pengertian-definisi-budaya-menurut-para-ahli-info481/)
menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi culture shock yaitu:
a) Faktor intrapersonal termasuk keterampilan (keterampilan komunikasi),
pengalaman sebelumnya (dalam setting lintas budaya), trait personal (mandiri atau
toleransi), dan akses k e sumber daya. Karakteristik fisik seperti penampilan,
umur, kesehatan, kemampuan sosialisasi juga mempengaruhi. Penelitian
menunujukkan umur dan jenis kelamin berhubungan dengan culture shock.
Individu yang lebih muda cenderung mengalami culture shock yang lebih tinggi
dari pada individu yang lebih tua dan wanita lebih mengalami culture shock
daripada pria (Kazantzis dalam Pederson, 1995)
b) Variasi budaya mempengaruhi transisi dari satu budaya ke budaya lain. Culture
shock lebih cepat jika budaya tersebut semakin berbeda, hal ini meliputi sosial,
perilaku, adat istiadat, agama, pendidikan, norma dalam masyarakat, dan bahasa.
Semakin berbeda kebudayaan antar dua individu yang berinteraksi, semakin sulit
kedua induvidu tersebut membangun dan memelihara hubungan yang harmonis.
Semakin beda antar dua budaya, maka interaksi sosial dengan mahasiswa lokal
akan semakin rendah.
c) Manifestasi sosial politik juga mempengaruhi culture shock. Sikap dari
masyarakat setempat dapat menimbulkan prasangka, stereotip, dan intimidasi.

Berikut hasil dari angket yang disebarkan pada 8 orang mahasiswa yang
berasal dari Jawa Barat, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi di perguruan

63
tinggi Universitas Muhammadiyah Malang mengenai faktor-faktor dominan yang
menyebabkan terjadinya culture shock yang diambil secara acak.

No. Faktor penyebab Jumlah

1. Faktor agama 1

2. Faktor bahasa keseharian 4

3. Faktor ekonomi 3

4. Faktor teknologi 0

5. Faktor pergaulan 3

6. Faktor adat istiadat 1

7. Faktor geografis 0

Jumlah keseluruhan 12

*angket terlampir

Diagram Lingkaran
adat istiadat
8%
agama
8%

Bahasa
keseharian
34%

pergaulan
25%

ekonomi
25%

64
Berdasarkan hasil akumulasi angket di atas, maka kelompok dapat
mengurutkan faktor penyebab timbulnya Masalah Culture shock dari yang
dominan hingga paling
rendah, berikut ini penjabarannya:
1) Faktor bahasa keseharian
Bahasa merupakan cerminan dari sebuah kebudayaan yang beradab. Bahasa tidak
bisa dianggap dengan sebelah mata dewasa ini. Individu yang mengalami
kekagetan terhadap budaya baru sering kali dihubungkan dengan faktor bahasa
sebagai salah satu ketakutan yang cukup besar ketika akan menetap ditempat yang
baru. Tidak menguasai atau bahkan tidak mengerti sama sekali bahasa merupakan
suatu hal yang wajar yang menyebabkan timbulnya culture shock.
2) Faktor pergaulan
Pada faktor ini, individu cenderung mengalami ketakutan akan perbedaan
pergaulan disetiap tempat yang baru. Ketakutan ini menjadikan individu merasa
canggung dalam menghadapi situasi yang baru, tempat tinggal yang baru dan
suasana yang baru. Akibat ketidak pahaman mengenai pergaulan ini, individu juga
akan merasa terasing dengan orang-orang disekelilingnya yang dirasa baru
baginya. .
3) Faktor ekonomi
Ketakutan terhadap biaya hidup yang berbeda yang memiliki kemungkinan lebih
tinggi merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya culture shock. Ini
merupakan hal umum yang terjadi bahwa setiap daerah di negara Indonesia
memiliki kemampuan konsumsi yang berbeda-beda. Perbedaan inilah yang
menyebabkan individu guncang ketika dihadapkan pada permasalahan tempat
tinggal yang baru. Individu harus mulai berusaha, bersiap serta berwaspada
mengantisipasi agar mampu bertahan hidup ditempat tinggal yang baru.
4) Faktor adat istiadat
Faktor ini merujuk pada tradisi-tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat di
setiap daerah yang notebene memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda satu
sama lain. Untuk itu individu harus mampu beradaptasi dengan adat istiadat di
daerahnya yang baru. Namun beradaptasi dengan adat istiadat yang baru bukanlah

65
hal yang mudah bagi seorang pendatang, maka individu cenderung mengalami
kekagetan budaya terutama dalam hal adat istiadat tersebut.
5) Faktor agama
Agama dianggap sebagai salah satu penghambat individu dalam usahanya
menyesuaikan di tempat tinggal yang baru. Individu mengalami ketakutan
tersendiri terhadap agama yang menjadi perbedaan yang sangat rentan dan tidak
bisa disatukan dengan mudahnya.

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil riset kami menyimpulkan bahwasannya culture


shock atau gegar budaya merupakan sebuah istilah psikologis untuk
menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi
lingkungan sosial dan budaya yang berbeda.
Faktor yang mendominasi terbanyak adalah faktor bahasa keseharian
34%. Disusul dengan faktor ekonomi yang mendapatkan persentase sama
dengan faktor pergaulan yaitu 25%, kemudian dibawahnya ada faktor agama

66
dan faktor adat istiadat dengan perolehan sebesar 8%. Individu yang
mengalami culture shock akan merasa berbeda dan kurang memahami
keadaan sekitarnya. Seseorang yang mengalami culture shock dapat
digambarkan bagai orang yang kebingungan dalam berhubungan dengan
lingkungannya.
Selain Faktor tersebut, culture shock juga dipengaruhi oleh beberapa
macam faktor ,seperti dinamika interaksional atau dinamika interaksi sosial
,kebingungan masyarakat akan pemilihan kepentingan individu atau pribadi,
etika dan estetika dari kebudayaan yang baru serta problematika yang terjadi
pada kebudayaan tersebut.
Yang mendasari secara utuh terjadinya culture shock adalah faktor
yang berkaitan dengan kepribadian individu yaitu faktor soiologis yang pada
ahirnya berbuntut pada faktor psikologis. Ini menggambarkan culture shock
tiodak terjadi begitu saja, tetapi berkaitan erat dengan beberapa faktor yang
telah dibuktikan oleh kelompok menjadi penyebab utama terjadinya culture
shock.
Culture shock/gegar budaya adalah kondisi kecemasan yang dialami
seseorang dalam rangka penyesuaiannya dalam lingkungan yang baru di
mana nilai budaya yang ada tidak sesuai dengan nilai budaya yang
dimilikinya sejak lama.
4.2 Solusi

Sebagai mahasiswa perantauan yang jauh dari daerah asal dan mengenyam
pendidikan di kota lain atau di negara lain banyak sekali persoalan sosial yang
muncul. Seperti perbedaan kebudayaan ,adat dan kebiasaan sering kali
menimbulkan perasaan bingung , cemas bahkan takut.

Pada dasarnya hal tersebut tidaklah bisa dihindari setiap orang pasti
mengalami persoalan seperti itu dengan gejala yang berbeda-beda tergantung pada
seberapa besar kemampuan diri untuk bertahan dalam perbedaan dan kesepian.

Biasanya semakin berbeda budayanya, makin parah efek yang


ditimbulkan. Untuk itu cara mengatasinya pun berbeda-beda. Disesuaikan dengan

67
karakteristik individu masing-masing. Kita tidak bisa mengandalkan orang lain
untuk dapat mengatasi hal seperti ini. Tetapi yang lebih baik kita lakukan adalah
mencoba mengatasinya sendiri. Karena rasa keengganan itu semua berawal dari
diri kita sendiri.

Berikut adalah tips penangkal Cultural Shock dari kami.

1. Berusaha belajar menguasai bahasa setempat. Dengan mengenali bahasa


tempat tinggal anda, maka anda tidak akan merasa terasingi dan kesepian.
2. Mengenali budaya dan tradisi setempat, serta ikut berbaur dan ikut
didalamnya.
3. Jalin pertemanan secara general, bukan hanya teman satu daerah asal saja.
4. Menyibukkan diri dengan kegiatan yang positif serta mrmbangun.
5. Menyibukkan diri dengan kegiatan keagamaan. Meski berbeda budaya dan
adat tapi biasanya persamaan agama akan memupus segala perbedaan
tersebut.
6. Selalu bersikap terbuka, rama dan tidak negative thinking. Serta hindari
sifat underestimate terhadap orang lain.

68
KELOMPOK 4

MANUSIA DAN PERADABAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani.
Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk
menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun
untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik /
jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dan melalui
rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu
dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.

69
Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuaan yang tidak
dapat dipisahkan dalam artinya yang utuh. Masyarakat adalh kumpulan manusia
yang hidup dalam suatu daerah tertentu, yang telah cukup lama, dan mempunyai
aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju tujuan yang sama. Sedangkan
kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah didalam bertindak dan berpikir,
sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang fundamental, dan sebab itulah
kebudayaan itu tidak dapat dilepaskan dengan individu dan masyarakat.
Pada masa sekarang istilah ke batasan yang jelas. kebudayaan dan peradaban
tidak mepunyai perbedaan adalah sebuah keyakinan yang mendasar bahwa visi
bagi manusia hidup adalah untuk membentuk peradaban, membuat dunia menjadi
lebih baik, menjadi seorang pemimpin. Seharusnya manusia hidup tidak hanya
untuk dirinya sendiri, tapi bergerak lincah sedemikian rupa untuk menjadikan
alam beserta isinya sebagai objek yang menjadi ladang bagi gerak dalam
membangun peradaban.Oleh sebab itu lah penulis menyusun makalah ini agar kita
dapat lebih memahami kembali mengenai pengertian manusia dan
peradaban.Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat
karena diantara keuanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan
yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya
yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi / berubah
sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan
suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena
pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.
Masyarakat yang beradab dapat diartikan
sebagai masyarakat yangmempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti.
Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki
manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah
membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-
jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar,
kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian

70
juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah
mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu
dan aktifitas manusia.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah ini yang tibul dari latar belakang poin di atas, maka
yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Hakekat Manusia dan Peradaban?
2. Bagaimana Wujud dan Perkembangan Peradaban?
3. Bagaimana Peradaban dan Perubahan Sosial?

1.3. Tujuan
Adapun yang tujuan yang akan di dapat dalam penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Hakekat Manusia dan Peradaban.
2. Mengetahui Wujud dan Perkembangan Peradaban.
3. Mengetahui Peradaban dan Perubahan Sosial.
4. Mengetahui Masyarakat Yang Beradab.

71
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN MANUSIA


Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan-aturan Tuhan. Ada beberapa pengertian
manusia menurut para ahli diantaranya:
Menurut Sokrates, Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak
berbulu dengan kuku datar dan lebar.
Menurut Nicolaus dan Sudiarja, Manusia itu bhineka tetapi tunggal. Bhineka
karena terdiri dari jasmani dan rohani akan tetapi satu karena jasmani dan rohani
terdapat dalam satu jasad.
Menurut Omar Muhammad, Manusia adalah makhluk yang paling mulia karena
dapat berpikir. Manusia itu memiliki 3 dimensi yaitu badan, akal dan ruh.
Manusia juga disebut sebagai makhluk individu dan makhluk social.

Manusia sebagai makhluk individu Manusia sebagai makhluk individu


apabila unsur-unsur tersebut tidak terbagi atau dapat dikatakan tetap berada dalam
satu kesatuan yang utuh. Manusia sebagai makhluk social Manusia dikatakan
makhluk sosial apabila kita tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan
pertolongan dari orang lain. Menurut Mead, pengembangan diri manusia
berlangsung beberapa tahap, yaitu:
Play stage (bermain)
Game stage (bertanding)
Significant other (bersama orang dekat)
Generalized other (bersama masyarakat secara umum)
Sedangkan agen-agen dari tahap-tahap tersebut meliputi:
Keluarga
Teman sebaya
Sekolah
Media masa

2.2. PENGERTIAN PERADABAN

72
Peradaban berasal dari kata adab yang berarti kesopanan, kehormatan, budi
bahasa dan etiket. Lawannya adalah biadab, kasar, kurang ajar dan tak tahu
pergaulan. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan ilmu
teknik untuk kegunaan praktis.Peradaban sebagai suatu perwujudan budaya yang
didasarkan pada akal (rasio) semata-mata dengan mengabaikan nurani akan
berlainan dengan perwujudan budaya yang didasarkan pada akal, nurani, dan
kehendak sebagai kesatuan yang utuh.

Manusia yang beradab adalah manusia yang memiliki kesopanan dan


berbudi pekerti. Manusia yang tidak beradab = biadab. Berikut penjelasan
mengenai ukuran akhlak, kesopanan dan budi pekerti;
Prof. Dr. Koentjaraningrat, peradaban ialah bagian- bagian kebudayaan yang
halus dan indah seperti kesenian.
Oswald Spengl (1880-1936) Kebudayaan ialah wujud dari seluruh kehidupan
adat, industrial filsafat dan sebagainya, peradaban ialah kebudayaan yang sudah
tidak tumbuh lagi, sudah mati.
Peradaban didefinisikan sebagai keseluruhan kompleksitas produk pikiran
kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku atau agama yang
membedakannya dari yang lain.Beradab setidaknya sebuah masyarakat bersifat
relatif dan harus ada norma. Kebutuhan akan adab dengan peradaban mengacu
pada masyarakat yang memiliki organisasi sosial, kebudayaan dan cara
berkehidupan yang sudah maju yang menyebabkan berbeda dari masyarakat lain.
Peradaban merupakan tahap kebudayaan tertentu dan telah maju yang
bercirikan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan lain-lain.
Masyarakat memiliki peradaban yang berbeda-beda satu sama lain.
Beberapa pendapat mengenai peradaban yang disampaikan oleh para ahli:
1. Menurut Oswalg Spengl, Peradaban adalah kebudayaan yang mengalami
perubahan dan menekankan pada kesejahteraan fisik dan material.
2. Menurut Anne Ahira, Peradaban adalah kebudayaan yang mengalami kemajuan
yang tinggi.
3. Menurut KBBI, Peradaban adalah kemajuan yang menyangkut sopan santun, budi
bahasa dana kebudayaan suatu bangsa.

73
Dalam kebudayaan Barat, manusia beradab adalah yang berpendidikan,
sopan dan berbudaya. Ciri penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya
(cultured), antara lain: melek huruf (lettered).

74
BAB III
MANUSIA DAN PERADABAN

3.1. Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab


1. Makna Manusia
Manusia beradab karena dalam jiwanya dilengkapi dengan akal, nurani, dan
kehendak. Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu pengetahuan dan
teknologi. Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber
kesenian. Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, menentukan kebutuhan, dan
sumber kegunaan. Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa terpisahkan
karena manusia itu memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan
menimbulkan perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. Nah,
dari hal itulah kebudayaan akan mengalami kemajuan sehingga dikatakan sebagai
peradaban. Contoh : zaman dahulu, manusia menanam karet dan hanya menunggu
hasil berdasarkan kemampuan alam untuk memproduksi. Tetapi sekarang tidak
lagi karena ada perkembangan seperti pupuk, dan itu akan menumbuhkan karet
dengan cepat.
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan
rohani. Melalui akalnya manusia dapat menciptakan dan mengembangkan
teknologi, lewat jasmaninya manusia dapat menerapkan dan merasakan
kemudahan yang diperolehnya dari teknologi tersebut sedangkan melalui rohani
terciptalah peradaban. Lebih dari itu melalui ketiganya (akal, jasmani, rohani)
manusia dapat membuat perubahan di berbagai bidang sesuai dengan perjalanan
waktu yang dilaluinya sebagai upaya penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi
pada lingkungan sekitarnya. Aspek inilah yang menjadi pembeda antara manusia
dengan mahluk lainnya dalam hal kemampuannya beradaptasi dengan alam.
Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu :
1. Sebagai makhluk tuhan
2. Sebagai makhluk individu
3. Sebagai makhluk sosial budaya
Sebagai makhluk pribadi, manusia terus melakukan interaksi dengan
sesamanya sebagai jalan mencari pemahaman tentang dirinya, lingkungan dan

75
sarana untuk pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat diperolehnya sendiri.
Interaksi tersebut sebagai cikal terbentuknya suatu komunitas sosial yang
selanjutnya melahirkan aturan-aturan dan norma yang disepakati bersama untuk
mengatur interaksi yang terjadi tersebut. Sejarah peradaban manusia menunjukkan
bahwa konsep dasar keorganisasian dan manajemen bukan merupakan sesuatu
yang baru. Beberapa peninggalan bersejarah baik yang berupa bangunan, tulisan
atau yang sejenisnya dari beberapa dinasti di seluruh dunia yang dibuat beberapa
ribu tahun silam merupakan saksi bisu yang menguatkan pernyataan di atas.
Keberadaan dinasti tersebut seolah mengatakan bahwa masyarakat pada saat itu
sudah mengenal organisasi yang mengatur segala macam interaksi yang terjadi
antar individu dalam masyarakat, sedangkan peninggalan sejarah (misalnya tujuh
keajaiban dunia) bisa dikatakan sebagai sebuah maha karya yang tak akan
terwujud bila proses pembuatannya tidak menggunakan konsep manajemen yang
benar-benar brilian.
2. Makna Adab dan Peradaban
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban
sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap
perkembangan kebudayaan. Definisi peradaban
menurut Koentjaraningrat menyatakan bahwa peradaban merupakan bagian dan
unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu
pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi
kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota
yang maju dan kompleks.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-
unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya,
maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki
peradaban yang tinggi.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor:
Pendidikan,
Kemajuan teknologi dan
Ilmu pengetahuan.

76
3.2. Evolusi Budaya Dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya
1. Wujud Peradaban
Orang Barat yang mempunyai peradaban tinggi dengan teknologi canggih
belum tentu kebudayaannya tinggi jika semua itu hanya akan membinasakan umat
manusia.
a. Nilai berarti mempertimbangkan untuk menentukan apakah sesuatu itu
bermanfaat atau tidak, hasil penilaian disebut nilai (value).
b. Moral adalah kebiasaan berbuat baik disebut perbuatan moral atau susila. Moral
bersifat kodrati, artinya manusia sejak diciptakan dibekali dengn sifat-sifat baik,
jujur, dan adil.
c. Norma adalah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat, norma diperlukan
dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia.
d. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan yang baik berupa perilaku.
e. Estetika adalah ilmu yang mengkaji tentang sifat estetis suatu objek dan
merupakan bagian dari ilmu filsafat yang menelaah dan membahas aspek-aspek
keindahan sesuatu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi dan cara
membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan.

2. Evolusi Budaya dan Tahapan Peradaban


a. gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai
kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok tanam. ( revolusi agraris)
b. gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi
listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang.(revolusi industri)
4. c. gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan
komunikasi dengan computer atau alat komunikasi digital.

Evolusi (perubahan) budaya dapat berakibat positif, yaitu memperkaya nilai-


nilai kehidupan yang sudah ada, mendorong kearah kemajuan dan
menyejahterakan kehidupan masyarakat. Selain itu, evolusi budaya juga dapat
berakibat negative, yaitu merusak nilai-nilai kehidupan yang sudah ada,
menghambat kemajuan, memperburuk sendi-sendi kehidupan, dan merugikan
masyarakat sehingga terjadi krisis kemasyarakatan.

77
Perwujudan budaya dapat menekankan pada akal (rasio) saja atau
menekankan pada semua unsur akal, nurani, dan kehendak sebagai satu kesatuan
utuh. Dengan penekanan pada akal, muncul pernyataan ada peradaban tinggi dan
ada peradaban rendah karena diukur dengan tingkat berpikir manusia.

78
KELOMPOK 5

PERADABAN GLOBAL

79
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Teoritis1 .................................................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Dinamika Peradaban Global ...................................................................... 4


3.1.1 Asal Mula Munculnya Peradaban Global ........................................ 4
3.2 Problematika Peradaban Global pada Kehidupan Manusia ....................... 5
3.3 Pndangan Islam Tentang Peradaban .......................................................... 13

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 21


4.2 Saran .......................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA

80
BAB I
PENDAHULUAN

1.5 LatarBelakangMasalah
Manusiamerupakanmakhlukyangmempunyaiakal,jasmanidanrohani.Melal
uiakalnyamanusiadituntutuntukberfikirmenggunakanakalnyauntukmenciptakanses
uatuyangbergunadanbermanfaatbagidirinyasendirimaupununtukoranglain.Melaluij
asmaninyamanusiadituntutuntukmenggunakanfisik/jasmaninyamelakukansesuatuy
angsesuaidenganfungsinyadantidakbertentangandengannorma-
normayangberlakudimasyarakat.Danmelaluirohaninyamanusiadituntutuntuksenant
iasadapatmengolahrohaninyayaitudengancaraberibadahsesuaidenganagamadankep
ercayaanyangdianutnya.
Manusia,masyarakatdankebudayaanmerupakansatukesatuaanyangtidakdap
atdipisahkandalamartinyayangutuh.Masyarakatadalahkumpulanmanusiayanghidup
dalamsuatudaerahtertentu,yangtelahcukuplama,danmempunyaiaturan-
aturanyangmengaturmerekauntukmenujutujuanyangsama.Sedangkankebudayaana
dalahsebagaijalanatauarahdidalambertindakdanberpikir,sehubungandenganpengal
aman-
pengalamanyangfundamental,dansebabitulahkebudayaanitutidakdapatdilepaskand
enganindividudanmasyarakat.
Padamasasekarangistilahkebatasanyangjelas.kebudayaandanperadabantida
kmepunyaiperbedaanadalahsebuahkeyakinanyangmendasarbahwavisibagimanusia
hidupadalahuntukmembentukperadaban,membuatduniamenjadilebihbaik,menjadis
eorangpemimpin.Seharusnyamanusiahiduptidakhanyauntukdirinyasendiri,tapiberg
eraklincahsedemikianrupauntukmenjadikanalambesertaisinyasebagaiobjekyangme
njadiladangbagigerakdalammembangunperadaban.Olehsebabitulahpenulismenyus
unmakalahiniagarkitadapatlebihmemahamikembalimengenaipengertianmanusiada
nperadaban.Antaramanusiadanperadabanmempunyaihubunganyangsangateratkare
nadiantarakeuanyasalingmendukunguntukmenciptakansuatukehidupanyangsesuai
kodratnya.Suatuperadabantimbulkarenaadayangmenciptakannyayaitudiantaranyaa
dafaktormanusianyayangmelaksanakanperadabantersebut.

81
Suatuperadabanmempunyaiwujud,tahapandandapatberevolusi/berubahsesu
aidenganperkembanganzaman.Dariperadabanpuladapatmengakibatkansuatuperuba
hanpadakehidupansosial.Perubahaninidapatdiakibatkankarenapengaruhmodernisas
iyangterjadidimasyarakat.
Masyarakatyangberadabdapat diartikan sebagai
masyarakatyangmempunyaisopansantundankebaikanbudipekerti.Ketenangan,keny
amanan,ketentraman,dankedamaiansebagaimaknahakikimanusiaberadabdandalam
pengertianlainadalahsuatukombinasiyangidealantarakepentinganpribadidankepenti
nganumum.
PerkembanganduniaIPTEKyangdemikianmengagumkanitumemangtelahm
embawamanfaatyangluarbiasabagikemajuanperadabanumatmanusia.Jenis-
jenispekerjaanyangsebelumnyamenuntutkemampuanfisikyangcukupbesar,kinirelat
ifsudahbisadigantikanolehperangkatmesin-
mesinotomatis,Demikianjugaditemukannyaformulasi-
formulasibarukapasitaskomputer,seolahsudahmampumenggeserposisikemampuan
otakmanusiadalamberbagaibidangilmudanaktifitasmanusia.

1.6 RumusanMasalah
1. Bagaimanadinamikaperadabanglobal?
2. Bagaimanaproblematikaperadabanglobalpadakehidupanmanusia?
3. BagaimanapandanganIslamtentangperadaban?

1.7 TujuanPenelitian
Tujuandaripembuatanmakalahinisendiriialahuntukmengetahuiperadabangl
obalpadamanusiadanpandanganIslamtentangperadabaan.

1.8 ManfaatPenelitian
Denganmemberikaninformasitentangbagaimanadinamikaperadabanglobaldi
sisimanapun.

BABII
KAJIANPUSTAKA

82
2.2. Teoritis
MenurutArnoldY.Toynbee,seorangsejarawanasalinggris,lahirnyaperadapan
itudiuraikandenganteorichallengeandrespons.Peradabanitulahirsebagairespons(tan
ggapan)manusiayangdengansegenapdayaupayadanakalnyamenghadapi,menaklukk
andanmengolahalamsebagaitantangan(challenge)gunamencukupikebutuhandanme
lestarikankelangsunganhidupnya.
MenurutJohnNaisbittdalambukunyamegatrends(1982),menyatakanbahwag
lobalisaimemunculkanperubahan-perubahanyangakandialamiolehNegara-
negaradunia.PerubahanituterjadikarenainteraksiyangdekatdanintensifantarNegara,t
erutamaNegaraberkembangakanterpengaruholehkemajuandiNegara-negaramaju.

83
BABIII
PEMBAHASAN

3.1 DinamikaPeradabanGlobal
3.1.1 AsalMulaMunculnyaPeradabanGlobal
MenurutArnoldYToynbee,seorangsejarawanasalInggris,lahirnyaperadaban
itudiuraikandenganteorichallengeandrespons.Peradabanitulahirsebagaitanggapan(r
espons)manusiayangdengansegenapdayaupayadanakalnyamenghadapi,menaklukk
an,danmengolahalamsebagaitantangan(challenge)gunamencukupikebutuhandanm
elestarikankelangsunganhidupnya.Alammenawarkansejumlahtantangandankemun
gkinan-
kemungkinan.Adaalamyangtandusatausubur,dipegununganataupantai,daerahyangr
awangempaatauyangtanahnyastabil,danseterusnya.Jikatantanganalamituberatmaka
manusiapunakangigihdanberusahakerasdalammenangggapialamtersebut,begitupun
sebaliknya.ContohbangsaJepangyangterkenalulet,gigih,danbekerjakeraskarenaala
mnyayangcukupberatuntukditaklukkan.KeadaanalamJepangbergunung-
gunung,seringterjadigempa,danlahan.Setiapkalitimbulkebutuhanakansesuatu,man
usiaakanberusahamenemukanjalanuntukmemperolehnya.Seluruhperangkatide,met
ode,teknik,danbendamaterialyangdigunakandalamsuatujangkawaktutertentudalam
suatutempattertentumaupunkegiatanuntukmerombakperangkattersebutdemimeme
nuhikebutuhanhidupmanusiadisebutteknologi.
Teknologilahirdandikembangkanolehmanusia,danilmuuntukmenguasaidan
memanfaatkanlingkungansehinggakebutuhannyadapatterpenuhi.Penerapanteknolo
giitubertujuanuntukmemudahkankerjamanusia,agarmeningkatkanefisiensidanprod
uktivitas.AlvinTofflermenganalisisgejala-
gejalaperubahandanpembaharuanperadabanmasyarakatakibatmajunyailmudantekn
ologi.DalambukunyaTheThirdWave(1981),iamenyatakanbahwagelombangperuba
hanperadabanumatmanusiasampaisaatinitelahmengalamitigagelombang,yaitu:
a. GelombangI,peradabanteknologipertanianberlangsungmulai800SM-1500M.
b. GelombangII,peradabanteknologiindustriberlangsungmulai1500M-1970M.
c. GelombangIII,peradabaninformasiberlangsungmulai1970M-sekarang.

84
Setiapgelombangperadabantersebutdikuasaiolehtingkatteknologiyangdigun
akan.Gelombangpertama(thefirstwave)dikenaldenganrevolusihijau.Dalamgelomba
ngpertamainimanusiamenemukandanmenerapkanteknologipertanian.Pertanianterb
ataspadapengelolaanlahan-
lahanpertanianuntukmencukupikebutuhanmanusia.Padaawalnya,manusiaberpinda
h-
pindahdalammemanfaatkanlahanuntukmendapatkanhasilpertanianmelaluiteknolog
ipengumpulanhasilhutan.Selanjutnya,merekaberpindahkepenerapanteknologiperta
nian,dimanamanusiacenderungbertempattinggaldisuatutempatyangkemudianmenu
mbuhkandesa.Gelombangkeduaadalahadanyarevolusiindustriterutamadinegara-
negaraBaratyangdimulaidenganrevolusiindustridiInggris.Masagelombangkeduaad
alahmasarevolusiindustri,yaitukira-kiratahun1700-
1970.Masainidimulaidenganpenemuanmesinuappadatahun1712.Padamasaituditem
ukanmesinelektromekanisraksasa,mesin-mesinbergerakcepat,danbanjalan.Mesin-
mesintersebuttidakhanyamenggantikanotot-
ototmanusia,tetapiperadabanindustrijugamemberimesin-mesintersebutalat-
alatpancaindrasehinggamesin-
mesindapatmendengardanmelihatlebihtajamdaripadaindramanusia,dandapatmengh
asilkan/melahirkanbermacam-
macammesinbaru,yangakhirnyadikoordinirdenganrapimenjadipabrik.Penggunaan
mesinindustri,mesinuap,danmesinpemintaldalamindustrigarmendanindustritamban
gtelahmemajukankesejahteraandankemakmuranbangsaEropa.
Gelombangketigamerupakanrevolusiinformasiyangditandaidengankemajua
nteknologiinformasiyangmemudahkanmanusiauntukberkomunikasidalamberbagai
bidang.Gelombangketigaterjadidengankemajuanteknologidalambidang:
a. Komunikasidandataprosesing.
b. Penerbangandanangkasaluar.
c. Energialternatifdanenergiyangdapatdiperbarui.
d. Terjadinyaurbanisasi,yangdisebabkanolehkemajuanteknologikomunikasidantr
ansportasi.
Gelombangketigainimelahirkansuatumasyarakatduniayangdikenaldengans
ebutantheglobalvillage(kampungglobal).Kitasekarangberadapadagelombangketiga

85
ataumasarevolusiinformasi.Diperkirakanerainformasiiniakanmencapaipuncaknyap
ada10-20tahunmendatang.

3.2 ProblematikaPeradabanGlobalpadaKehidupanManusia
Peradabanadalahsebuahistilahyangdigunakanuntukmenyebutkanbagian-
bagianatauunsurkebudayaanyangdianggaphalus,indahdanmaju.Konsepkebudayaan
adalahperkembagankebudayaanyangtelahmencapaitingkattertentuyangtercerminda
lamtingkatintelektual,keindahan,teknologi,spiritualyangterlihatpadamasyarakatnya
.Kebudayaanbersifatdinamis.Olehsebabituiadapatmengalamiperubahanatauperges
eran.Faktorutamadalamperubahaniniadalahadanyaglobalisasi.
Globalisasiadalahsuatufenomenakhususdalamperadabanmanusiayangberge
rakterusdalammasyarakatglobaldanmerupakanbagiandariprosesmanusiaglobalitu.
Kehadiranteknologiinformasidanteknologikomunikasimempercepatakselerasipros
esglobalisasiini.Globalisasimenyentuhseluruhaspekpentingkehidupan.Globalisasi
menciptakanberbagaitantangandanpermasalahanbaruyangharusdijawab,dipecahka
ndalamupayamemanfaatkanglobalisasiuntukkepentingankehidupan.Wacanaglobali
sasisebagaisebuahprosesditandaidenganpesatnyaperkembanganilmupengetahuand
anteknologisehinggaiamampumengubahduniasecaramendasar.
1. PengaruhGlobalisasi
Globalisasisebagaifenomenaabadsekarangmemberiimplikasiyangluasb
agisemuabangsadanmasyarakatinternasional.Dengandidukungteknologikomun
ikasidantransportasiyangcanggih,dampakglobalisasiakansangatluasdankomple
ks.Akibatnya,aknmengubahpolapikir,sikap,dantingkahlakumanusia.Halsepertii
nikemungkinandapatmengakubatkanperubahanaspekkehidupanyanglain,sepert
ihubungankekeluargaan,kemasyarakatan,kebangsaan,atausecaraumumberpeng
aruhpadasistembudayabangsa.
Globalisasimemberipengaruhdalamberbagaikehidupan,sepertipolitik,ek
onomi,sosial,budaya,danpertahanan.Pengaruhglobalisasiterhadapideologidanp
olitikadalahakansemakinmenguatnyapengaruhideologiliberaldalamperpolitika
nnegara-
negaraberkembangyangditandaimenguatnyaidekebebaandandemokrasi.Pengar

86
uhglobalisasidibidangpolitik,antaralainmembawainternasionalisasidanpenyeba
ranpemikiransertanilai-nilaidemokratistermasukdidalamnyahakasasimanusia.
Pengaruhglobalisasiterhadapekonomiantaralainmenguatnyakapitalisme
danpasarbebas.Haliniditunjukkandengansemakintumbuhnyaperusahaan-
perusahaantransnasionalyangberoperasitanpmengenalbatas-
batasnegara.Kapitalismejugamenuntutadanyaekonomipasaryanglebihbebasunt
ukmempertinggiasasmanfaat,kewiraswastaan,akumulasimodal,membuatkeunt
ungan,sertamanajemenyangrasional..
Pengaruhglobalisasiterhadapsosilabudayaakanmasuknyanilai-
nilaidariperadabanlain.Haliniberakibattimbulnyaerosinilai-
nilaisosialbudayasuatubangsayangmenjadijatidirinya.Pengaruhinisemakinlanc
ardenganpesatnyamediainformasidankomunikasi,sepertitelevisi,komputer,satel
it,internet,dansebagainya.
Globalisasijugamemeberikandampakterhadappertahanandankeamanan
negara.Menyebarnyaperdagangandanindustridiseluruhduniaakanmeningkatkan
kemungkinanterjadinyakonflikkepentingandandapatmengganggukeamananban
gsa.
2. PeradabanDiIndonesia
ProblematikaperadabandiIndonesiayangtimbulakibatglobalisasidiantar
anyadapatdilihatdalambidangbahasa,kesenian,jugayangterpenting-
kehidupansosial.Akibatperkembanganteknologiyangbegitupesat,terjaditransku
lturdalamkeseniantradisionalIndonesia.Peristiwatranskulturalsepertiitumautida
kmauakanberpengaruhterhadapkeberadaankeseniankita.Padahalkeseniantradisi
onalkitamerupakanbagiandarikhasanahkebudayaannasionalyangperludijagakel
estariannya.Denganteknologiinformasiyangsemakincanggihsepertisaatini,kitad
isuguhibanyakalternatiftawaranhiburandaninformasiyanglebihberagam,yangm
ungkinlebihmenarikjikadibandingkandengankeseniantradisionalkita.Dengantel
evisi,masyarakatbisamenyaksikanberbagaitayanganhiburanyangbersifatmendu
niayangberasaldariberbagaibelahanbumi.
HalinimenyebabkanterpinggirkannyakesenianasliIndonesia.Misalnyasa
jakeseniantradisionalwayangorangBharata,yangterdapatdiGedungWayangOra
ngBharataJakartakinitampaksepiseolah-

87
olahtakadapengunjungnya.Halinisangatdisayangkanmengingatwayangmerupa
kansalahsatubentukkeseniantradisionalIndonesiayangsaratdankayaakanpesan-
pesanmoral,danmerupakansalahsatuagenpenanamannilai-
nilaimoralyangbaik..ContohlainnyaadalahkesenianLudrukyangsampaipadatah
un1980-
anmasihberjayadiJawaTimursekaranginitengahmengalamimatisuri.Wayango
rangdanludrukmerupakancontohkecildarimulaiterdepaknyakeseniantradisional
akibatglobalisasi.
Kehidupansosialjugamerupakansalahsatuunsurpembentukperadabanya
ngbanyakdipengaruhiolehglobalisasi.Dimensinilaidalamkehidupanyangsebelu
mnyaberdasarkanpadakonsepkolektifismekiniberubahmenjadiindividualisme.
Manusiatidaklagimerasasenasib,sepenanggungandenganmanusialainnya(sepert
ipadazamanperjuangan)dikarenakanperkembanganteknologidaninformasimen
untutmerekauntuksalingberkompetisidalammemenuhikebutuhanhidupyangsem
akinmendesak.Halinijugaberdampakpadaberkurangnyakontaksosialantarasesa
mamanusiadalamkontekshubungankemasyarakatan.
Contohlainadalahkenyataanbahwakebutuhanekonomisemakinmeningk
at,ataudengankatalainmasyarakatmenjadilebihkonsumtifdancenderungmemilik
igayahiduphedonisyanglebihsukabersenang-senang.
Problematikaperadabanyangpentinglainnyaadalahadanyakemungkinan
punahnyasuatubahasadidaerahtertentudisebabkanpenuturbahasanyatelahterko
ntaminasiolehpengaruhglobalisasi.ContohkasusnyaialahsepertiyangterjadidiS
umateraBarat.Didaerahiniseringkalikitatemukanpercampuranbahasa(codemixi
ng)yangbiasanyadituturkanolehanakmudadiSumaterBarat,sepertipencampuran
BahasaBetawidanMinangdalampercakapansehari-
hari(kamalu?,gaktauguado,danlain-
lain).Halinijelasmengancameksistensibahasadisuatudaerah.
3. WujuddanPerkembanganPeradaban
A. WujudPeradaban
Wujuddariperadabandapatberupa:
Moral : nilai-
nilaidalammasyarakatdalamhubungannyadengankesusilaan.

88
Norma :
aturan,ukuran,ataupedomanyangdipergunakandalammenent
ukansesuatubenaratausalah,baikatauburuk.
Etika : nilai-
nilaidannormamoraltentangapayangbaikdanburukyangmenjadi
pegangandalammegaturtingkahlakumanusia.Bisajugadiartikan
sebagaietiket,sopansantun.
Estetika :
berhubungandengansegalasesuatuyangtercakupdalamkeinda
han,mencakupkesatuan(unity),keselarasan(balance),dankebali
kan(contrast).
B. EvolusiBudayadanTahapanPeradaban
a. Gelombangpertamasebagaitahapperadabanpertanian,dimanadimulaikeh
idupanbarudaribudayameramukebercocoktanam.(revolusiagraris)
b. Gelombangkeduasebagaitahapperadabanindustripenemuanmesinuap,en
ergilistrik,mesinuntukmobildanpesawatterbang.(revolusiindustri)
c. Gelombangketigasebagaitahapperadabaninformasi.PenemuanTIdanko
munikasidengancomputerataualatkomunikasidigital.
4. PeradabandanPerubahanSosial
Perubahanmenyebabkanketidaksesuaianantaraunsur-
unsursosialyangadadalammasyarakatsehinggamenghasilkansuatupolakehidupa
nyangtidaksesuaidenganfungsinyabagimasyarakatyangbersangkutan.
Penyebabataufaktorfaktorterjadinyaperubahan:
Faktorintern:
a. Bertambahdanberkurangnyapenduduk
b. Adanyapenemuanpenemuanbaru
c. Konflikdalammasyarakat
d. Pemberontakandalammasyarakat
Faktorextern:
a. Faktoralamyangberubah
b. Pengaruhkebudayaanlain
Tradisi

89
Tradisi(BahasaLatin:traditio,"diteruskan")ataukebiasaan,dalampen
gertianyangpalingsederhanaadalahsesuatuyangtelahdilakukanuntuksejakla
madanmenjadibagiandarikehidupansuatukelompokmasyarakat,biasanyadar
isuatunegara,kebudayaan,waktu,atauagamayangsama.Halyangpalingmend
asardaritradisiadalahadanyainformasiyangditeruskandarigenerasikegeneras
ibaiktertulismaupun(seringkali)lisan,karenatanpaadanyaini,suatutradisidap
atpunah.Tradisijugamerupakanadatkebiasaanturuntemurunyangmasihdijala
nkandimasyarakatkarenaadanyapenilaianbahwacara-
carayangtelahadamerupakancarayangpalingbaikdanbenar.
Modernisasi
Modernisasiberasaldaribahasalatinyaitumodo(cara)danernus(masak
ini).Secaraharfiahmodernisasiberartiprosesmenujumasakiniatauprosesmen
ujumasyarakatyangmodern.
Modernisasidiartikansebagaiperubahan-
perubahanmasyarakatyangbergerakdarikeadaanyangtradisionalataudarimas
yarakatpramodernmenujukepadasuatumasyarakatyangmodern.Pengertianm
odernisasiberdasarpendapatparaahliadalahsebagaiberikut.
a. WidjojoNitisastro,modernisasiadalahsuatutransformasitotaldarikehidup
anbersamayangtradisionalataupramoderndalamartiteknologisertaorgani
sasisosial,kearahpola-polaekonomisdanpolitis.
b. Prof.Koentjaraningratmenyatakanmodernisasiadalahusahauntukhidups
esuaidenganzamandankonstelasiduniasekarang.
c. WilbertMooremengemukakanbahwa,modernisasiadalahtransformasitot
almasyarakattradisionalataupra-
modernketipemasyarakatteknologidanorganisasisosialyangmenyerupai
kemajuanduniaBaratyangekonominyamakmurdansituasipolitiknyastabi
l
d. SoerjonoSoekanto,modernisasiadalahsuatubentukdariperubahansosialy
angterarahyangdidasarkanpadasuatuperencanaanyangbiasanyadinamak
ansosialplanning.
Dengandasarpengertiandiatasmakasecaragarisbesaristilahmodernmenc
akuppengertiansebagaiberikut.

90
a. Modernberartiberkemajuanyangrasionaldalamsegalabidangdanmeningkatn
yataratpenghidupanmasyarakatsecaramenyeluruhdanmerata.
b. Modernberartiberkemanusiaandantingginilaiperadabannyadalampergaulan
hidupdalammasyarakat.
SoerjonoSoekantomengemukakanbahwasebuahmodernisasimemilikisy
arat-syarattertentu,yaitusebagaiberikut:
a. Caraberpikiryangilmiahyangberlembagadalamkelaspenguasaataupunmasy
arakat.
b. Sistemadministrasinegarayangbaik,yangbenar-benarmewujudkanbirokrasi.
c. Adanyasistempengumpulandatayangbaikdanteraturyangterpusatpadasuatul
embagaataubadantertentu
d. Penciptaaniklimyangmenyenangkandanmasyarakatterhadapmodernisaside
ngancarapenggunaanalat-alatkomunikasimassa.
e. Tingkatorganisasiyangtinggiyangdisatupihakberartidisiplin,sedangkandilai
npihakberartipengurangankemerdekaan.
f. Sentralisasiwewenangdalampelaksanaanperencanaansosial.
Daripengertianparaahlidiatasdapatdisimpulkanmodernisasiyaitupro
sesmenujumasakini,dimanaterjadiperubahansosialbudayadanmasyarakatmemp
erbaharuidiriuntukmendapatkancirri-ciriyangdimilikiolehmasyarakatmodern.
Adapunsyarat-syaratdarimodernisasiterdiridari:
1. Caraberfikirilmiah.
2. SistemadministrasiNegarayangbaik.
3. Kedisiplinanyangtinggi.
4. Mampumenciptakansuasanayangkondusif.
5. MasyarakatyangBeradab
Masyarakatyangberadabdapatdidefinisikansebagaimasyarakatyang
mempunyaisopansantundankebaikanbudipekerti.Ataudapatpuladiartikansebag
aimasyarakatyangsantundantelahmajutingkatkehidupanlahirbatinnya.Segalases
uatuyangdinilaimajudalamaspekkehidupanlahirbatinsuatumasyarakatperluselal
udipeliharadandikembangkan,walaupunperludipahamibahwabeberapanilaiyan
gdianutmasyarakatselaluberubahatauberkembang.Dalamprosesestafetantargen
erasiselaluterdapatfriksi,disampingadanyapengaruhglobalisasiatausegalaaspek

91
kehidupanyangpadatmenimbulkangangguandanpeluanguntukmangembangkan
peradabanmasyarakat.Tingkatperadabansuatumasyarakatbangsadapatdiukurata
udiklasi-
fikasikandenganberbagaicara.Padaumumnyadilakukandenganmenggunakanpe
ndekatankesejahteraansosial,ekonomi,meliputiberbagaifasetnyadenganmenggu
nakanindikator-indikatorsosialdanekonomi.
Ketenangan,kenyamanan,ketentraman,dankedamaiansebagaimaknahak
ikimanusiaberadabdandalampengertianlainadalahsuatukombinasiyangidealant
arakepentinganpribadidankepentinganumum.
5. ProblematikaPeradabandalamKehidupanMasyarakat
a. KemajuanIPTEKBagiPeradabanManusia
Secaraharfiahteknologidapatdiartikanpengetahuantentangcara.Peng
ertianteknologisendirimenurutnyaadalahcaramelakukansesuatuuntukmeme
nuhikebutuhanmanusiadenganbantuanakaldanalat,sehinggaseakan-
akanmemperpanjang,memperkuatataumembuatlebihampuhanggotatubuh,p
ancaindradanotakmanusia.
SedangkanmenurutJaquesEllul(1967:1967xxv)memberiartiteknolo
gisebagaikeseluruhanmetodeyangsecararasionalmengarahdanmemilikiciri
efisiensidalamsetiapbidangkegiatanmanusiaPengertianteknologisecaraum
umadalah:
1. Prosesyangmeningkatkannilaitambah
2. Produkyangdigunakandandihasilkanuntukmemudahkandanmeningkatk
ankinerja
3. Strukturatausistemdimanaprosesdanprodukitudikembamngkandandigu
nakan
Sedangkandampakadalahsuatuakibatyangditimbulkanolehsesuatu.J
adidampakteknologiadalahakibatyangditimbulkanolehsuatuteknologi,bisaa
kibatbaikbisajugaakibatburukdalamkehidupanmanusia.
Kemajuanteknologiadalahsesuatuyangtidakbisakitahindaridalamke
hidupanini,karenakemajuanteknologiakanberjalansesuaidengankemajuanm
ilmupengetahuan.Setiapinovasidiciptakanuntukmemberikanmanfaatpositif
bagikehidupanmanusia.Memberikanbanyakkemudahan,sertasebagaicaraba

92
rudalammelakukanaktifitasmanusia.Khususdalambidangteknologimasyara
katsudahmenikmatibanyakmanfaatyangdibawaolehinovasi-
inovasiyangtelahdihasilkandalamdekadeterakhirini.Namundemikian,walau
punpadaawalnyadiciptakanuntukmenghasilkanmanfaatpositif,disisilainjug
ajugamemungkinkandigunakanuntukhalnegatif.Karenaitupadamakalahinik
amimembuatdampak-
dampakpositifdannegatifdarikemajuanteknologidalamkehidupanmanusia

a. DampakGlobalisasiBagiPeradabanManusia
A.DampakPositif
PerubahanTataNilaidanSikapAdanyamodernisasidanglobalisasidala
mbudayamenyebabkanpergeserannilaidansikapmasyarakatyangsem
ulairasionalmenjadirasional
Berkembangnyailmupengetahuandanteknologi.
Denganberkembangnyailmupengetahuandanteknologimasyarakatm
enjadilebihmudahdalamberaktivitasdanmendoronguntukberpikirleb
ihmaju.
TingkatKehidupanyanglebihBaik.
Dibukanyaindustriyangmemproduksialat-
alatkomunikasidantransportasiyangcanggihmerupakansalahsatuusa
hamengurangipengganggurandanmeningkatkantarafhidupmasyarak
at.
B.DampakNegatif
Dampaknegatifmodernisasidanglobalisasiadalahsebagaiberikut.
PolaHidupKonsumtif
Perkembanganindustriyangpesatmembuatpenyediaanbarangkebutuh
anmasyarakatmelimpah.Denganbegitumasyarakatmudahtertarikuntu
kmengonsumsibarangdenganbanyakpilihanyangada.
SikapIndividualistik

93
Masyarakatmerasadimudahkandenganteknologimajumembuatmerek
amerasatidaklagimembutuhkanoranglaindalamberaktivitasnya.Kada
ngmerekalupabahwamerekaadalahmakhluksocial
GayaHidupKebarat-baratan
TidaksemuabudayaBaratbaikdancocokditerapkandiIndonesia.Buday
anegatifyangmulaimenggeserbudayaasliadalahanaktidaklagihormatk
epadaorangtua,kehidupanbebasremaja,danlain-lain.
KesenjanganSosial
Apabiladalamsuatukomunitasmasyarakathanyaadabeberapaindividu
yangdapatmengikutiarusmodernisasidanglobalisasimakaakanmempe
rdalamjurangpemisahantaraindividudenganindividulainyangstagnan.
Halinimenimbulkankesenjangansocial.

3.3 PandanganIslamTentangPeradaban
Islamyanghadirditengahkerasnyaperadabanjahiliyah,melauiMuhammadsa
w.AkantetapiuntukselanjutnyaIslammampubermetamorfosamenyebarhampirkesel
uruhpenjurujagad.SetelahmasaRasulullahsaw,yangkemudiandilanjutkanolehmasak
hulafau-r-rasyidindandinasti-
dinastiIslamyangmunculsesudahnya.Dantelahberhasilmembangunperadabandanke
kuatanpolitikyangmenandingidinastibesarlainnyapadamasaitu,yakniBizantiumdan
Persia.
DemikianIslamtelahmenorehkantintaemaspadasejarahkehidupanumatmanu
sia.DansebagaimanaIslamyangdatangsebagairahmatanlilalamin,sehinggaIslamm
ampuberdiritegakpadasetiapmasadankurunwaktu.Realitasspiritualdanmetahistorik
alyangmentransformasikehidupanlahirdanbatindariberagammanusiadidalamsituasi
temporalmaupunruangyangberbeda.DansecarahistorisIslamtelahmemainkanperany
angsignifikandalamperkembanganbeberapaaspekpadaperadabandunia.
Denganpernyataandiatas,memungkinkanadanyapertanyaanBagaimanakah
Islammempengaruhiperadabandunia?

94
SekilastentangperadabanIslamdanperiodekejayaanperadabanIslam
PeradabanIslamadalahbagian-
bagiandarikebudayaanIslamyangmeliputiberbagaiaspeksepertimoral,kesenian,dani
lmupengetahuan,sertameliputijugakebudayaanyangmemillikisistemteknologi,seni
bangunan,senirupa,sistemkenegaraan,danilmupengetahuanyangluas.Dengankatalai
nperadabanIslambagiandarikebudayaanyangbertujuanmemudahkandanmensejahte
rakanhidupdiduniadandiakhirat.
Sejalandenganpengertiantersebut,Islamdalammenegakkanperadabannyatid
akhanyamemandangsatusisikehidupanduniadenganpencapaiankebudayaanyangda
patmemajukanperadabannya,akantetapijugamemperhatikanprinsippencapaiankeba
hagiaankehidupanakhirat,denganmemberikanajarandengancaraberkehidupanyangb
ermoraldansantundalammemandangkeberagamandunia.
DalammemahamiperadabanIslam,amatpentinguntukmengingattidakhanyak
eragamansenidanilmupengetahuan,tetapijugakeragamaninterpretasiteologisdanfilo
sofispadadoktrin-
doktrinIslam,bahkanpadabidanghukumIslam.Tidakadakesalahanyangseriusdaripad
apendapatyangmenegaskanbahwaIslamadalahrealitasyangseragam,danperadabanIs
lamtidakmengapresiasiciptaanataueksistensiberagam.Meskipunkesanadanyakesera
gamanseringmendominasisegalahalyangberkaitandenganIslam,sisikeragamandibid
anginterpretasiagamaitusendiriselaluada,sebagaimanajugaterdapataspekberagampa
dapemikirandankulturIslam.Akantetapi,NabiMuhammadsawsebagaipembawaajara
nIslam,menganggapbahwakeragamanpendapatparapemikirMuslimadalahsebuahka
runiaTuhan.Namundengansegalakeberagamannyatersebut,masihsajaterlihatkesatu
anyangamatmengagumkantetapmempengaruhiperadabanIslam,sebagaimanahalters
ebuttelahmempengaruhiagamayangmelahirkanperadabanitu,danmembimbingalurs
ejarahnyaselamaberabad-abad.
DemikianlahIslamdenganajaransucidanuniversalsebagaimanayangtelahdiw
ahyukan,mengalamiperkembangandarimasakemasa.AdapunpenyebaranIslamdanto
rehanperadabannyakepenjurudunia,takkanlepasdarimetodedansistempenyebaranny
a,mulaidariperdagangan,korespondensi(sepertiyangdilakukanRasulullahdenganme
ngirimsuratkepadapararajaMesir,Persia,dll.),diplomasipolitik,sampaipadapeperang
anperebutankekuasaandanpendudukanwilayah.

95
SedangkanperiodepenyebaranIslamdanperadabannyayangdimulaisejakmas
aRasulullahsawpadaabadke-6Mhinggasaatini,terdapatmasa-
masakejayaanperadabanIslamyangkemudiandiwarisiolehperadabandunia.Danpere
odisasiperadabanIslamtersebut,secaraumumterbagimenjadi3(tiga)periode,yangant
aralain:
1.Periodeklasik
Padamasainimerupakanmasaekspansi,integrasidankeemasanIslam.Sebelum
wafatnyaNabiMuhammadsaw(632M),seluruhsemenanjungArabiatelahtundukkeba
hwahkekuasaanIslam,yangkemudiandilanjutkandenganekspansikeluarArabiapada
masakhalifahpertamaAbuBakarash-
Shiddiq,hinggaberlanjutpadakekhalifahanberikutnya.
PencapaiankemenanganIslampadamasainiadalahdapatdikuasainyaIrakpada
tahun634M,yangkemudianmeluashinggaSuria,kemudianpadamasaUmarbinKhatta
b,IslammampumenguasaiDamaskus(635M)dantentaraBizantiumdidaerahSyiriapu
nditaklukkanpadaperangYarmuk(636M),selanjutnyamenjatuhkanAlexandria(641
M)danmenguasaiMesirdengantembokBabilonnyapadamasaitu.DankekuasaanIslam
punmeluashinggaPalestina,Syiria,Irak,PersiadanMesir.PadamasakhalifahUtsmanbi
nAffan,TripolidanCipruspuntertaklukkan.Walaupunsetelahituterjadikeguncanganp
olitikpadamasakekhalifahanAlibinAbiThalib,hinggawafatnya.
KekhalifahanberlanjutpadakekuasaanBaniUmayyah,yangpadamasainikeku
asaanIslamsemakinmeluas,berawaldtiTunis,Khurasan,Afganistan,Balkh,Bukhara,
Khawarizm,Farghana,Samarkand,Bulukhistan,Sind,Punjab,danMultan.Bukanhany
aitu,perluasandilanjutkankeAljazairdanMaroko,bahkantelahmembukajalankekawa
sanEropayaituSpanyol,danmenjadikanCordovasebagaiibukotaIslamSpanyol.Lebih
ringkasnya,padamasadinastiinikekuasaanIslamtelahmenguasaiSpanyol,AfrikaUtar
a,Syiria,Palestina,SemenanjungArabia,Irak,sebagaiandariAsiaKecil,Persia,Afganis
tan,Pakistan,Turkmenia,Uzbek,danKirgis(diAsiaTengah).
SejakkedinastianBaniUmayyah,peradabanIslammulaimenampakkanpamor
keemasannya.WalaupunBaniUmayyahlebihmemusatkanperhatiannyapadakebuday
aanArab.Benih-
benihperadabanbarutersebutantaralainperubahanbahasaadministrasidaribahasaYun
anidanPahlawikebahasaArab,dengandemikianbahasaArabmenjadibahasaresmiyan

96
gharusdipelajari,hinggamendorongImamSibawaihmenyusunAl-
KitabyangmenjadipedomandalamtatabahasaArab.
Padasaatitupula(abadke-7M),bermunculansastrawan-
sastrawanIslam,denganberbagaikaryabesarantaralainsebuahnovelterkenalLailaMaj
nunyangditulisolehQaisal-
Mulawwah.Laindaripadaitu,denganadanyapusatkegiatanilmiahdiKufahdanBasrah,
bermunculanulamabidangtafsir,hadits,fiqh,danilmukalam.
Padabidangekonomidanpembangunan,BaniUmayyahdibawahpimpinanAb
dal-
Malik,telahmencetakalattukaruangberupadinardandirham.Sedangkanpembanguna
nyangdilakukanadalahpembangunanmasjid-
masjiddiDamaskus,Cordova,danperluasanmasjidMakkahsertaMadinah,termasukal
-Aqsadial-Quds(Yerussalem),jugapembangunanMonumenQubbahas-
sakhr,jugapembangunanistana-
istanauntuktempatperistirahatandipadangpasir,sepertiQusayrdanal-Mushatta.
SetelahkekuasaanBaniUmayyahmenurun,danditumbangkanolehBaniAbbas
iyahpadatahun750H,kembaliIslamdenganperkembanganperadabannyaterusmeneru
sbergerakpadakemajuan.Dimasaal-
Mahdi,perekonomianmengalamipeningkatandengankonsepperbaikansistempertani
andenganirigasi,danjugapertambanganemas,perak,tembagadanlainnyayangjugame
ningkatpesat.Bahkanperekonomianmenjadilebihbaiksetelahdibukanyajalurperdaga
ngandengantransitantaratimurdanbarat,denganBasrahsebagaipelabuhannya.
MasaselanjutnyapadamasaHarunal-
Rasyid,kehidupansosialpunmenjadilebihmapandengandibangunnyarumahsakit,pen
didikandokter,danfarmasi.HinggaBaghdadpadamasaitumempunyai800orangdokter
.Dilanjutkanpadamasaal-
Makmunyanglebihberkonsenrasipadapengembanganilmupengetahuan,denganmen
erjemahkanbuku-bukukebudayaanYunanidanSansekerta,danberdirinyaBaitu-l-
hikmahsebagaipusatkegiatanilmiahnya.YangdisusulkemudiandenganberdirinyaUn
iversitasAl-AzhardiMesir.Jugadibangunnyasekolah-
sekolah,hinggaBaghdadmenjadipusatkebudayaandanilmupengetahuan.Maka,takda
patdipungkirilagibahwamasa-masainidikatakansebagaithegoldenage.

97
KemajuankeilmuandanteknologiIslammengalamimasakejayaandimasaini.
Munculnyaparailmuwan,filosofdancendekiawanMuslimtelahmewarnaipenorehanti
ntasejarahdunia.Islambukanhanyamenguasaiilmupengetahuandanfilsafatyangmere
kapelajaridaribuku-
bukuYunani,akantetapimenambahkankedalamhasilpenyelidikanyangmerekalakuk
ansendiridalamlapangansainsdanfilsafat.TokohcendekiawanMuslimyangterkenala
dalahMuhammadbinMusaal-
Khawarizmisebagaimetematikawanyangtelahmenelurkanaljabardanalgoritma,al-
Fazaridanal-Farghanisebagaiahliastronomi(abadkeVIII),AbuAlial-Hasanibnual-
Haytamdenganteorioptika(abadX),JabiribnuHayyandanAbuBakarZakariaar-
Razisebagaitokohkimiayangdisegani(abadIX),AbuRaihanMuhammadal-
Baitunisebagaiahlifisika(abadIX),Abual-
HasanAliMasudsebagaitokohgeografi(abadX),IbnuSinasebagaiseorangdokterseka
ligusseorangfilsufyangsangatberpengaruh(akhirabadIX),IbnuRusydsebagaiseorang
filsufternamadanterkenaldiduniafilsafatBaratdenganAverroisme,danjugaal-
FarabiyangjugaseorangfilsufMuslim.
Selainsainsdanfilsafatpadamasainijugabermunculanulamabesartentangkeag
amaandalamIslam,sepertiImamMuslim,ImamBukhari,ImamMalik,ImamSyafiI,A
buHanifah,AhmadbinHambal,sertamufassirterkenalath-
Thabari,sejarawanIbnuHisyamdanIbnuSaad.Masihadalagiyangbergerakdalamilm
ukalamdanteologi,sepertiWashilbinAtha,Ibnual-Huzail,al-Allaf,Abual-Hasanal-
Asyari,al-Maturidi,bahkantokohtasawufdanmistisismeseperti,Zunnunal-
Misri,AbuYazidal-Bustami,HusainbinMansural-
Hallaj,dansebagainya.DiduniasastrapunmengenalkanAbual-Farrajal-
Asfahani,danal-
Jasyiariyangterkenalmelaluikaryanya1001malam,yangtelahditerjemahkankeberba
gaibahasadidunia.
2.Periodepertengahan
Padaperiodeini,terdapatperiodekemunduranIslampadasekitar1250-
1500M.YangmanasatudemisatukerajaanIslamjatuhketanganMongol,dankerajaanIs
lamSpanyolpunmampuditaklukkanolehraja-rajaKristenyangbersatu,hinggaorang-
orangIslamSpanyolberpindahkekota-kotadipantaiutaraAfrika.

98
Namundengandemikian,terdapatkebangkitankembalikedinastianIslampada
masa1500-
1800M.Disanaterdapat3kerajaanbesar,yangmenjaditonggakbejayanyaperadabanIsl
amyangke-
2.KerajaanbesartersebutadalahKerajaanTurkiUsmani,KerajaanSafawiPersia,danK
erajaanMughaldiIndia.
KarajaanTurkiUsmaniberhasilmengambilalihBizantiumdanmendudukiKon
stantinopel(Istambul).HinggaakhirnyakekuasaanTurkiUsmanimampumenguasaiA
siaKecil,Armenia,Irak,Syiria,Hijaz,Yaman,Mesir,Libya,Tunis,Aljazair,Bulgaria,Y
unani,Yugoslavia,Albania,Hongaria,danRumania.
Sedangkanditempatlain,PersiaIslambangkitdengandenganKerajaanSafawi(
1252M),dengandinastiyangberasaldariAzerbaijanSyaikhSaifuddinyangberaliranSy
iah.KekuasaannyamenyeluruhhinggaseluruhPersia.Danberbatasandengankekuasa
anUsmanidibaratdankerajaanMughaldikawasantimur.
KerajaanMughaldiIndia,yangberdiripadatahun1482MdenganpendirinyaZa
hirudinBabur.KekuasaannyamencakupAfganistan,Lahore,IndiaTengah,Malwadan
Gujarat.DiIndia,bahsaUrduakhirnyamenjadibahasakerajaanmenggantikanbahasaP
ersia.Dankemajuannyatelahmembuatbeberapabuktipeninggalansejarahantaralain,T
ajMahal,BentengMerah,masjid-masjid,istana-istana,dangedung-
gedungpemerintahandiDelhi.
Akantetapipadamasakemajuanini,ilmupengetahuantidakbanyakdiberikanpe
rhatian,namunperhatiannyaterhadapsenidalamberbagaibentukadalahsangatbesar,se
hinggakerajaanUsmanimendapatkanjulukanthepatronofart.Ketigakerajaanbesarter
sebutlebihbanyakmemperhatikanbidangpolitikdanekonomi.SedangkandiBarat,mul
aimenuaikebangkitandenganmelihatjaluryangterbukakepusatrempah-
rempahdanbahan-bahanmentahdaridaerahTimurJauhmelauiAfrikaSelatan.
HinggapadaAbadke-17,dieropamulaimenculnegara-
negarakuat,bahkanRusiamulaimajudibawahPeterYangAgung.Danmelaluipeperang
an,Usmanimengalamikekalahan.DanSafawiPersiapunditaklukkanolehRajaAfghan
yangmempunyaiperbedaanfaham.DankerajaanMughalIndiapecahdikarenakanterja
dipemberontakandarikaumHindu,bahkanInggrispunberperanmenguasainyapadatah
un1857M.

99
3.PeriodeModern
PeriodeinidikatakansebagaiperiodekebangkitanIslam,yangmanadenganbera
khirnyaekspedisiNapoleondiMesir,telahmembukamataumatIslamakankemundurua
ndankelemahannyadisampingkemajuandankekuasaanBarat.Rajadanpemuka-
pemukaIslammulaiberpikirmencarijalankeluaruntukmengembalikankeseimbangan
kekuatan,yangtelahpincangdanmembahayakanumatIslam.[6]SebabIslamyangpern
ahberjayapadamasaklasik,kiniberbalikmenjadigelap.BangsaBaratmenjadilebihmaj
udenganilmupengetahuan,teknologidanperadabannya.
Dengandemikian,timbullahpemikirandanpembaharuandalamislamyangdise
butdenganmodernisasidalamIslam.SekiantokohpembaharuIslamtelahmengeluarka
nbuahpikirannyagunamembuatumatIslamkembalimajusebagaimanapadaperiodekl
asik.Paratokohtersebutantaralain,MuhammadbinAbdulWahabdiArab,Muhammad
Abduh,Jamaludinal-
Afghani,MuhammadRasyidRidhadiMesir,SayyidAhmadKhan,SyahWaliyullah,da
nMuhammadIqbaldiIndia,SultanMahmudIIdanMusthafaKamaldiTurki,danmasihb
anyaklagiyanglainnya.

TransformasiperadabanIslamkepadaperadabandunia.
SekianlamanyaIslammelakukanpenyebaranajarannya,hinggalebihdari14ab
adlamanya.Tentunyadarimasaperjuangantersebuttelahmenorehkanbanyakhasilyan
gdapatdirasakanolehduniasaatiniwalaupunsudahtidakadalagikekuasaanIslamyang
mutlak.KarenaIslamdalamekspansinya,tidakhanyamengambilkeuntunganmaterida
ridaerahyangdapatdikuasai,melainkanikutmembangundanmemajukanperadabanya
ngadadantetaptoleranterhadapbudayalokalyangada.
ParatokohIslamklasikyangtelahmembangunperadabandimasaitu,dantidakdi
lakukanolehorang-
orangbaratpadamasakegelapan,adalahdenganmempelajaridanmempertahankanpera
dabanyunanikuno,sertamengembangkanbuahpemikirannyauntukmenemukansesua
tuyangbarudarisegifilsafatdanilmupengetahuan.SeorangpemikirorientalisbaratGust
aveLebon,dantelahditerjemahkanolehSamsulMunirAmin,mengatakanbahwa(oran
gArablah)yangmenyebabkankitamempunyaiperadaban,karenamerekaadalamimam
kitaselamaenamabad.

100
HinggaperadabanIslamtelahmemberikontribusibesardalamberbagaibidangk
hususnyabagiduniaBaratyangsaatinidiyakinisebagaipusatperadabandunia.Kontribu
sibesartersebutantaralain:
1. Sepanjangabadke-12dansebagianabadke-13,karya-
karyakaumMuslimdalambidangfilsafat,sains,dansebagainyatelahditerjema
hkankedalambahasaLatin,khususnyadariSpanyol.Penerjemahaninisungguh
telahmemperkayakurikulumpendidikanduniaBarat.
2. Kaummuslimintelahmemberisumbanganeksperimentalmengenaimetodeda
nteorisainskeduniaBarat.
3. SistemnotasidandesimalArabdalamwaktuyangsamatelahdikenalkankedunia
barat.
4. Karya-
karyadalambentukterjemahan,kususnyakaryaIbnuSina(Avicenna)dalambid
angkedokteran,digunakansebagaiteksdilembagapendidikantinggisampaiper
tengahanabadke-17M.
5. Parailmuwanmuslimdenganberbagaikaryanyatelahmerangsangkebangkitan
Eropa,memperkayadengankebudayaanRomawikunosertaliteraturklasikyan
gpadagilirannyamelahirkanRenaisance.
6. Lembaga-
lembagapendidikanIslamyangtelahdidirikanjauhsebelumEropabangkitdala
mbentukratusanmadrasahadalahpendahuluuniversitasyangadadiEropa.
7. ParailmuwanmuslimberhasilmelestarikanpemikirandantradisiilmiahRoma
wi-Persi(GrecoHelenistic)sewaktuEropadalamkegelapan.
8. Sarjana-
sarjanaEropabelajardiberbagailembagapendidikantinggiIslamdanmentransf
erilmupengetahuankeduniaBarat.
9. ParailmuwanMuslimtelahmenyumbangkanpengetahuantentangrumahsakit,
sanitasi,danmakanankepadaEropa.
Padakondisi-kondisitersebut,terutamapadaabadke-11danke-
12,walaupuntradisiIslamyangdiboyongkeBaratmasihbelumterjadipemisahanyangje
lasantarailmu-
ilmuyangadadanketikaituilmukalam,filsafat,tasawuf,ilmualam,matematika,danilm

101
ukedokteranmasihbercampur.AkantetapiIslamtelahmampumendamaikanakaldenga
nimandanfilsafatdenganagama.SedangkanbangsaBaratpadamasaitumasihterdapatst
ereotipeyangmemisahkanantaraakaldanimansertafilsafatdanagama.Halinijugaterja
dipadailmupengetahuandanilmualam,yangmanaIslamtelahberjasamenyatukanakal
denganalam,menetapkankemandirianakal,menetapkankeberadaanhukumalamyang
pasti,dankeserasianTuhandenganalam.
HinggaakhirnyafilsafatskolastikBaratmencapaipuncaknyayangtelahdiduku
ngolehadanyapilarIslamdengandibangunnyaakademi-
akademidiEropayangdiadopsidarigayaakademidikawasanTimur.Halinimerupakane
volusidariilluminismebiarakekegiatanpemikiranyangdialihkankesekolahandanaka
demi.Dankurikulumyangdiajarkanadalahfilsafatlama,danilmu-
ilmuIslamterutamaAveroismeParis.Padasaatyangsamaterjadiperubahankecenderun
ganpemikirandarikeseniandankasusatraankegramatikadanlogika,dariretorikakefils
afatdanpemikiran,dandaripaganismekesusastraanLatinkepenyucianTuhansebagaip
emikiranIslam.
DemikianlahsumbanganbesarIslamatasperadabanduniaBarat,yangselanjutn
yajusrudijadikansebagaipusatperadabanduniapadasaatini.Halinidikarenakankekons
istensianduniaBaratdalammengembangkanilmupengetahuandanteknologinya.Bahk
ankarya-
karyabesarparailmuwanMuslimtersebuthinggakinimasihdapatkitateukandiperpusta
kaan-
perpustakaaninternasional,khususnyadiAmerika,yangsecaraprofesionaldanrapitela
hmenyimpannya.SehinggaparaumatMuslimdimasakini,yanginginmempelajarilebi
hbanyaktentangkhasanahIslamtersebut,haruspergikenegaraBarat(nonIslam)agarda
patmemintakembalipermatayangsementarainitelahmerekapinjam.

102
BABIV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Manusiaseutuhnyaadalahsebuahmatriksyangmempunyaiakal,jasmanidanro
hani.Manusiadalamkehidupannyamempunyaitigafungsi,yaitu:SebagaimakhlukTuh
an,SebagaimakhlukindividudanSebagaimakhluksosialbudaya.
Peradabanmerupakanbagiandanunsurkebudayaanyanghalus,maju,danindahseperti
misalnyakesenian,ilmupengetahuan,adatsopansantunpergaulan,kepandaianmenulis
,organisasikenegaraan,kebudayaanyangmempunyaisystemteknologidanmasyaraka
tkotayangmajudankompleks.Masyarakatyangberadabdapatdidefinisikansebagaima
syarakatyangmempunyaisopansantundankebaikanbudipekerti.
Sebagianbangsamenyambutpositifglobalisasikarenadianggapsebagaijalank
eluarbaruuntukperbaikannasibumatmanusia.
Sebagianmasyarakatyangkritismenolakglobalisasikarenadianggapsebagaib
entukbarupenjajahan(kolonialisme)melaluicara-baru.
Sebagianyanglaintetapmenerimaglobalisasisebagaisebuahkeniscayaanakib
atperkembanganteknologiinformasi.

4.2 Saran
BagibangsaIndonesia,globalisasiperludiwaspadaidandihadapidengansikapa
rifdanbijaksana.Salahsatusisinegativedariglobalisasiadalahsemakinmenguatnyanil
ai-
nilaimaterialistis.Nilainilaisolidaritasdankekeluargaanberkurang.Inilahyangmenye
babkankrisispadajatidiribangsa.
Olehkarenaitu,dalampembangunannasional5tahunkedepandinyatakanadan
yaProgramPengembanganNilaiBudaya.Programinibertujuanuntukmemperkuatjati
diribangsadanmemntapkanbudayanasional.Tujuannyauntukmemperkokohketahan
anbudayanasionalsehinggamampumenangkalpenetrasibudayaasingyangbernilaipo
sitifdanproduktif.
Disampingitu,diupayakanpulapembangunanmoralbangsayangmengedepan
kannilai-

103
nilaikejujuran,amanah,keteladanan,sportivitas,disiplin,etoskerja,gotongroyong,ke
mandirian,sikaptoleransi,rasamalu,dantanggungjawab.

104
STUDI KASUS
Globalisasi dapat dilihat dari dua sisi, pertama sebagai ancaman dan yang
kedua sebagai peluang. Globalisasi akan menimbulkan ancaman yang ditengarai
bisa berdampak negatif bagi bangsa dan negara. Namun, di sisi lain globalisasi
memberikan peluang yang akan berdampak positif bagi kemajuan suatu bangsa.
Sebagai ancaman, globalisasi lebih banyak berdampak negatif, seperti
merebaknya konsumerisme, materialisme, hedonisme, sekularisme, mengagung-
agungkan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemewahan yang tidak semestinya,
foya-foya, pergaulan bebas, budaya kekerasan, pornografi, pornoaksi, dan
semacamnya. Pengaruh tersebut bukan saja lewat dunia film, namun juga lewat
media cetak dan televisi dengan satelitnya, serta yang sekarang sedang menjadi
trend adalah internet. Intinya adalah nilai-nilai yang dibawa peradabari global,
terutama peradaban Barat, memberi dampak buruk bagi sikap dan perilaku
masyarakat Indonesia.
Sedangkan globalisasi sebagai peluang akan memberi pengaruh positif.
Artinya, globalisasi membawa serta peradaban luar yang ditengarai berkontribusi
positif bagi kemajuan bangsa Indonesia. Hal-hal positif itu, misalnya budaya
disiplin, kebersihan, tanggung jawab, egalitarianisme, budaya kompetisi, kerja
keras, penghargaan terhadap orang lain, demokrasi, jujur, optimis, mandiri, taat
aturan, dan sebagainya. Harus diakui bahwa peradaban lama bangsa Indonesia
tidak banyak mengenalkan nilai-nilai itu kepada masyarakat luas. Nilai-nilai ini
semakin penting dan berkembang ketika pengaruh global mulai muncul.

105
KELOMPOK 6

KERAGAMAN DAN
KESETARAAN MANUSIA

106
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam paham multikulturanlisme kesederajadan dan atau


kesetaraan sangat dihargai untuk semua budaya yang ada dalam
masyarakat. Paham ini sebetulnya merupakan bentuk akomodasi
dari budaya arus utama (besar) terhadap munculnya budaya-budaya
kecil yang datang dari berbagai kelompok. Itulah sebabnya penting
sekarang ini membahas keragaman dan kesetaraan dalam hidup
manusia. Untuk konteks Indonesia sebagai masyarakat majemuk,
sehubungan dengan pentingnya ketiga hal tersebut:
manusua,keragaman dan kesetaraan. Tatkala membicarakan
tentang keragaman hak itu mesti dikaitan dengan kesetaraan.
Mengapa ? karena keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan
diskriminasi; kelompok etnis yang satu bias memperoleh lebih
dibandingkan yang lain atau kelompok umur tertentu bisa
mempunyai hak-hak khusus atas yang lainnya. Keragaman yang
didasarkan pada kesetaraan akan mampu mendorong munculnya
kreativitas, persaingan yang sehat dan terbuka, dan pada akhirnya
akan memacu persaingan. Perkembangan pembangunan yang
terjadi dalam dua dekade terakhir di Indonesia menjadikan
pertemuan antaran orang dari berbagai kelompok suku dan budaya
sangat mudah terjadi. Hal itu tentu saja akan menimbulkan banyak
gonjangan dan persoalan. Karena itu sebelum menjadi sebuah
konflik yang keras Indonesia sudah selayaknya mempersiapkan
masyarakat mengenai adanya keragaman. Keragaman itu supaya
menghasilkan manfaat besar harus diletakkan dalam bingkai
kebersamaan dan kesetaraan. Namun sebelum membahas mengenai
bagaimana memahami keragaman dan kesetaraan dan juga
bagaimana mengelolah keragaman yang ada dengan segala

107
persoalan dan tantangannya, pembahasan akan dimulai dengan
memusatkan perhatian pada manusia itu sendiri. Dalam
perkembangan konteks kehidupan bermasyarakat yang terjadi
secara cepat dan dramatis seringkali muncul ketegangan antara
individualisme dan sosialitas. Bagaiman seseorang manusia yang
senantiasa berusaha mencari identitas diri harus melakukan
akomodasi terhadap masyarakat yang juga terus berubah. Manusia
baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari masyarakat
dikitari oleh berbagai hal yang menjadikannya selalu berada dalam
ketegangan antara diri sendiri dan orang lain. Praktis komunikasi,
sejarah yang melingkupinya keberadaan orang lain, konsep
mengenai masalalu, masakini dan masadepan juga merupakan hal-
hal yang terus perlu dipertimbangkan ketika manusia menjalani
hidupnya baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari
masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah Hakikat Keragaman


dan Kesetaraan Manusia sebagai Kekayaan Sosial Budaya adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah hakikat keragaman dan kesetaraan manusia
2. Bagaimanakah kemajukan dalam dinamika sosial budaya
3. Bagaimanakah keragaman dan kesetaraan sebagai kekayaan
sosial budaya bangsa
4. Apa sajakah problematika keragaman dan kesetaraan dalam
kehidupan masyarakat dan negara

C. Tujuan Penelitian

108
Tujuan dari penyusunan makalah Hakikat Keragaman dan
Kesetaraan Manusia sebagai Kekayaan Sosial Budaya adalah
sebagai berikut;

1. Untuk mengetahui tentang hakikat keragaman dan kesetaraan


manusia
2. Untuk mengetahui tentang kemajemukan dalam dinamika
sosial budaya
3. mengetahui tentang keragaman dan kesetaraan sebagai
kekayaan sosial budaya bangsa
4. Untuk mengetahui problematika keragaman dan kesetaraan
dalam kehidupan masyarakat dan negara

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia


Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana
terdapat perbedaaan2 dalam berbagai bidang (masyarakat yang
majemuk). Keragaman dalam masyarakat adalah sebuah keadaaan
yang menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam atau
jenisnya dalam masyarakat. Unsur keragamannya dapat dilihat
dalam suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi dan
politik, tata karma, kesenjangan ekonomi, dan kesenjangan sosial.
Semua unsur tersebut merupakan hal yang harus dipelajari agar
keragaman tersebut tidak membawa dampak yang buruk bagi
kehidupan bermasyarakat

109
Sedangkan kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia
sebagai makhluk tuhan yang memiliki tingkat atau kedudukan yang
sama. Tingkatan atau kedudukan yang bersumber dari pandangan
bahwa semua manusia tanpa dibedakan adalah diciptakannya
dengan kedudukan yang sama yaitu sebagai makhluk mulia dan
tinggi derajatnya dibandingkan makhluk lain, dihadapan tuhan,
semua manusia adalah sama derajatnya, kedudukan atau
tingkatannya yang membedakannya adalah tingkat ketaqwaan
manusian tersebut terhadap tuhan.
Manusia dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan
konsep kesetaraan dan keragaman. Konsep kesetaraan (equity) bisa
dikaji dengan pendekatan formal dan pendekatan substantive. Pada
pendekatan formal bisa mengkaji kesetaraan berdasarkan
peraturan-peraturan yang berlaku, baik, berupa undang-undang,
maupun norma, sedangkan pendekatan substantive menkaji konsep
kesetaraan berdasarkan keluaran/output, maupun proses terjadinya
kesetaraan. Konsep kesetaraan biasanya dihubungkan dengan
gebder,status social dan berbagai hal lainnya yang mencirikan
perbedaan-perbedaan. Sedangkan konsep keragaman merupakan
hal yang wajar terjadi pada kehidupan dan kebudayaan umat
manusia. Kalau kita perhatikan lebih cermat kebudyaan barat dan
timur mempunyai landasan dasar yang bertolak belakang. Kalau
barat berbudaya bersifat antroopodentris (berpusat pada manusia)
sedangkan timur yang diwaliki oleh budaya india,cina dan islam
menunjukan cirri teosentris ( berpusat dengan tuhan). Dengan
demikian konsep-konsep yang lahir dari barat seperti demokrasi,
mengandung elemen dasar serba manusia, manusialah yang
menjadi pusat perhatiannya. Sedangkan timur mendasarkan segala
aturan hidup, seperti juga konsep keberagaman berdasarkan apa
yang diatur oleh tuhan melalui ajaran-ajarannya.
Pada atas realisasi kesetaraan dan kleberagaman pada umat
manusia, khususnya pada suatu masyarakat, dapat dikaji dari

110
unsure-unsur universal kebudayaan pada berbagai periodisasi
kehidupan masyarakat. Sehubung dengan itu Negara kebangsaan
Indonesia terbentuk dengan cirri yang sangat unik dan spesifik.
Berbeda dengan jerman, inggris, prancis, yunani, yang menjadi
suatu Negara bangsa karena kesamaan bahasa. Atau Australia,
india, sri langka, singapura, yang menjadi satu bangsa karena
kesamaan dataran. Atau jepang, korea, dan Negara-negara di timur
tengah yang menjadi satu Negara kerena kesamaan ras. Indonesia
menjadi satu Negara bangsa meski terdiri dari banyak bahsa, etnis,
ras dan kepulauaan. Hal itu terwujud karena kesamaan sejarah
masa lalu myaris kesamaan wilayah selama 500tahun kerajaan
sriwijaya dan 300tahun. Kerajaan majapahit dan sama-sama
350tahun dijajah belanda serta 3,5tahun oleh jepang.

B. Kemajemukan dalam Dinamika Sosial Budaya


Keragaman yang terdapat dalam kehidupan social manusia
melahirkan masyarakat majemuk. Majemuk berarti banyak ragam,
beraneka, berjenis-jeni. Konsep masyarakat majemuk (plural
society) pertama kali diperkenalkan oleh furnival tahun 1948 yang
mengatakan bahwa ciri utama masyarakat adalah kehidupan secara
berkelompok yang mendampingi secara fisik, tetapi terpisah oleh
kehidupan social dan tergabung dalam sebuah satuan politik.
Konsep masyarakat majemuk Furnivall diatas,
dipertanyakan validasinya sekarang ini sebab telah terjadi
perubahan fundamental akibat pembangunan serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Usman pelly (1989) mengkatagorikan
masyarakat majemuk disuatu kota berdasarkan dua hal, yaitu
pembelahan horizontal dan pembelahan vertikal.

Secara horizontal, masyarakat majemuk, dikelompokkan


berdasarkan
1. Etnik dan rasa tau asal usul keturunan

111
2. Bahasa daerah
3. Adat istiadat atau prilaku
4. Agama
5. Pakaian, makan, dam budaya material lainnya

Secara vertikal, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan:


1. Penghasilan atau ekonomi
2. Pendididkan
3. Pemukiman
4. Pekerjaan
5. Kedudulan social politik

Keragaman atau kemajemukkan, masyarakat terjadi karena


unsur-unsur seperti ras, etnik, agama, pekerjaan (profesi),
penghasilan, pendidikan, dan sebagainya. Pada bagian ini akan
diulas tentang kemajemukan masyarakat Indonesia karena unsur-
unsur ras dan etnik.

1. Ras

Kata ras berasal dari bahasa Prancis dan Italia, yaitu razza.
Pertama kali istilah ras diperkenalkan Franqois Bernier, antropolog
Prancis, untuk mengemukakan gagasan tentang pembedaan
manusia berdasarkan kategori atau karakteristik warna kulit dan
bentuk wajah. Setelah itu, orang lalu menetapkan hierarki manusia
berdasarkan karakteristik fisik atau biologis.
Berdasarkan karakter biologis, pada umumnya
manusia dikelompokkan dalam berbagai ras. Manusia dibedakan
menurut bentuk wajah, rambut, tinggi badan, warna kulit, mata,
hidung, dan karakteristik fisik lainnya. Jadi, ras adalah perbedaan
manusia menurut berdasarkan ciri fisik biologis. Ciri utama
pembeda antarras antara lain ciri alamiah rambut pada badan,

112
warna alami rambut, kulit, dan iris mata, bentuk lipatan penutup
mata, bentuk hidung serta bibir, bentuk kepala dan muka, ukuran
tinggi badan. Misalnya, ras Melayu secara umum bercirikan sawo
matang, rambut ikal, bola mata hitam, dan berperawakan badan
sedang. Ras negro bercirikan kulit hitam dan berambut keriting.
Ciri-ciri yang menjadi identitas dari ras bersifat objektif atau
somatik. Secara biologis, konsep ras selalu dikaitkan dengan
pemberian karakteristik seseorang atau sekelompok orang ke dalam
suatu kelompok tertentu yang secara genetik memiliki kesamaan
fisik, seperti warna kulit, mata, rambut, hidung, atau potongan
wajah. Pembedaan seperti itu hanya mewakili faktor tampilan luar.
Di dunia ini dihuni berbagai ras. Pada abad ke-19, para ahli biologi
membuat klasifikasi ras atas tiga kelompok, yaitu kaukasoid,
Negroid, dan Mongoloid. Sedangkan Koentjaraningrat (1990)
membagi ras di dunia ini dalam 10 kelompok, yaitu Kaukasoid,
Mongoloid, Negroid, Australoid, Polynesia, Malenesia,
Micronesia, Ainu, Dravida, dan Bushmen.

2. Etnik atau suku bangsa

Koentjaraningrat (1990) menyatakan suku bangsa sebagai


kelompok sosial atau kesatuan hidup manusia yang memiliki
sistem interaksi, yang ada karena kontinuitas dan rasa identitas
yang mempersatukan semua anggotanya serta memiliki sistem
kepemimpinan sendiri.
F. Baart (1988) menyatakan etnik adalah suatu kelompok
masyarakat yang sebagian besar secara biologis mampu
berkembang biak dan bertahan, mempunyai nilai budaya,
membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri dan
menentukan sendiri ciri kelompok yang diterima kelompok lain
dan dapat dibedakan dari kelompok populasi lain.
Bila merujuk pendapat F. Baart di atas, identitas kesukubangsaan
antara lain dapat dilihat dari unsur-unsur suku bangsa bawaan

113
(etnictraits). Ciri-ciri tersebut meliputi natalitas (kelahiran) atau
hubungan darah, kesamaan bahasa, kesamaan adat istiadat,
kesamaan kepercayaan (religi), kesamaan mitologi, dan kesamaan
totemisme.

Keragaman atau kemajemukan dalam masyarakat selalu


membawa perubahan dan perkembangan atau dinamika sehingga
masyarakat menjadi dinamis. Kemajemukan dalam masyarakat
dibedakan ke dalam dua hal yang saling berkaitan, yaitu:

1. Kemajemukan Sosial

Kemajemukan social, berkaitan dengan relasi antar orang


atau antar kelompok dalam masyarakat. Misalnya : perbedaan jenis
kelamin, asal usul keluarga atau kesukuan, perbedaan ideology
atau wawasan berpikir, perbedaan kepemilikan barang-barang atau
pendapatan ekonomi. Kemajemukan social dapat dibedakan dalam
3 hal penting :

a. Perbedaan Gender atau Seksualitas

Gender merupakan kerangka social yang diciptakan manusia


untuk membedakan laki-laki dan dan perempuan. Kerangka social
ini tidak dibangun secara ilmiah tetapi dibangun berdasarkan
prasangka yang berkembang dalam masyarakat, misalnya
perempuan selalu diidentikkan dengan manusia yang lemah dan
cengeng, oleh karenanya wajar jika perempuan tidak diperbolehkan
menjadi pemimpin dalam masyarakat. Padahal, tidak selalu setiap
perempuan adalah seperti yang dibuat dalam kerangka gender
tersebut. Sementara itu seksualitas adalah pembeda karena jenis
kelamin. Karena perbedaan seks bersifat kodrati, maka yang bisa
melahirkan dan menyusui hanyalah perempuan.

b. Perbedaan Etnisitas, kesukuan, dan asal-usul keluarga

114
Dalam masyarakat kuno nama seseorang kadang
menunjukkan derajat kebangsawanan mereka. Tetapi masyarakat
modern sekarang ini tidak lagi mengaitkan nama dengan nama desa
asal, tapi tergantung dari keluarga masing-masing pemilik nama.
Sekarang banyak orang mengambil nama dari suku lain, bahkan
bangsa lain yang tidak punya ikatan sama sekali. Terlepas dari
perubahan apapun yang terjadi, etnisitas, kesukuan, dan asal-usul
keluarga merupakan cirri pembeda seseorang, kendatipun
kemurniannya mulai menipis lantaran frekuensi perkawinan
campur antar antarsuku mulai meningkat.

c. Perbedaan Ekonomi

Perbedaan ini paling mudah dilihat, yang dalam terminology


Marxisme tampak sebagai perbedaan kelas social (golongan kaya-
miskin), yang sering menimbulkan ketegangan dan konflik antar
golongan.

2. Kemajemukan Budaya

Kemajemukan budaya, berkaitan dengan kebiasaan-


kebiasaan dalam menjalani hidup. Misalnya: cara memandang dan
menyelesaikan persoalan, cara beribadah, perbedaan dalam
menerapkan pola pengelolan keluarga; atau singkatnya dapat
disebutkan bagaimana seseorang memandang dunia, masyarakat
dan kehidupan di dalamnya.

Keragaman atau kemajemukan merupakan kenyataan


sekaligus keniscayaan dalam kehidupan di masyarakat. Keragaman
merupakan salah satu realitas utama yang dialami masyarakat dan
kebudayaan di masa silam, kini dan di waktu-waktu mendatang
sebagai fakta, keragaman sering disikapi secara berbeda. Di satu

115
sisi diterima sebagai fakta yang dapat memperkaya kehidupan
bersama, tetapi di sisi lain dianggap sebagai faktor penyulit.
Kemajemukan bisa mendatangkan manfaat yang besar, namun bisa
juga menjadi pemicu konflik yang dapat merugikan masyarakat
sendiri jika tidak dikelola dengan baik.

Keragaman budaya sangat erat kaitannya dengan kebiasaan-


kebiasaan dalam menjalani hidup semisalnya cara menjalani hidup,
cara memandang dan menyelesaikan persoalan, cara beribadah
sebagai ekspresi keyakinan kepada Tuhan, cara memandang dunia,
masyarakat beserta kehidupan di dalamnya. Contohnya : mengapa
ada orang yang percaya dan memilih dukun untuk mengatasi
masalah kesehatan, bukannya mencari dokter. Demikian pula
dalam hal mendidik anak dalam keluarga. Ada yang menekankan
bahwa berselisih pendapat dengan orang lain itu dianggap tidak
sopan dan mengggangu ketentraman. Karena itu, ada keluarga
yang mendidik untuk tidak membantah orang lain. Keluarga ini
ketika mendapat seorang aak kecil berdepat dengan orang tuanya
merasa bahwa anak tersebut tidak sopan, kurang pendidikan,
bahkan nakal dan kuarang ajar. Hal ini menimbulkan persoalan
bagi keluarga yang tidak menekankan pendidikan bahwa anak
harus penurut.

Keragaman budaya juga menjadi persoalan ketika dikaitkan


dengan perbedaan sosial. Munculah pandangan stereotip yaitu
pandangan tentang sekelompok orang yang didefinisikan
karakternya kedalam grup. Pandangan tersebut bisa bersifat positif
atau negatif. Sebagai contoh, suatu bangsa dapat distereotipkan
sebagai bangsa yang ramah atau tidak ramah.

Biasanya ciri-ciri dalam stereotip kebanyakan negatif,


seperti cara bicara dan perilaku orang batak kasar, cara bicara dan
perilaku orang jawa lamban, orang cina pelit dan orang madura
suka berkelahi. Sejarah juga menjelaskan bahwa perbedaan budaya

116
dan stereotip telah menimbulkan banyak persoalan. Sindiran atau
pelecehan tehadap budaya pernah terjadi dalam sejarah kehidupan
manusia seperti budaya atau orang tertentu sudah di cap buruk.
Karena itu dalam sejarah pernah terjadi pertobatan budaya.
Penginjilan dan atau dakwah dari agama tertentu pada masa
lampau mencerminkan pandangan yang menganggap bahwa suatu
budaya tertentu lebih rendah dari budaya lain misalnya dalam
konteks kekristenan sejarah pengijilan selalu terkait dengan
perendahan dan pelecehan budaya bahwa semua orang harus
bertobat dan masuk agama kristen yang baru dan menyelamatkan.
Istilah budaya yang tinggi merupakan milik keraton yang
dipertentagkan dengan kebudayaan rakyat, milik orang biasa dan
miskin merupakan bentuk upaya membedakan sekaligus sindiran
dan pelecehan antara suatu budaya dengan yang lain. Sekarang ini
muncul budaya global yang datang dari barat dan negara maju
berhadapan dengan budaya lokal. Budaya global tersebut
memberikan dampak positif dan negatif bagi budaya lokal.

C. Keragaman dan Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial


Budaya Bangsa

Keragaman bangsa terutama karena adanya kemajemukan etnik,


disebut juga suku bangsa atau suku. Beragamnya etnik di Indonesia
menyebabkan banyak ragam budaya, tradisi, kepercayaan, dan
pranata kebudayaan lainnya karena setiap etnis pada dasarnya
menghasilkan kebudayaan. Masyarakat Indonesia adalah
masyarakat yang multikultur artinya memiliki banyak budaya.

Etnik atau suku merupakan identitas sosial budaya seseorang.


Artinya identifikasi seseorang dapat dikenali dari bahasa, tradisi,
budaya, kepercayaan, dan pranata yang dijalaninya yan gbersumber
dari etnik dari mana ia berasal. Namun dalam perkembangan
berikutnya, identitas sosial budaya seseorang tidak semata-mata
ditentukan dari etniknya. Identitas seseorang mungkin ditentukan

117
dari golongan ekonomi, status sosial, tingkat pendidikan, profesi
yang digelutinya, dan lain-lain. Identitas etnik lama-kelamaan bisa
hilang, misalnya karena adanya perkawinan campur dan mobilitas
yang tinggi.

Kemajemukan adalah karakteristik sosial budaya Indonesia.


Selain kemajemukan, karakteristik Indonesia yang lain adalah
sebagai berikut (Sutarno, 2007) :

1. Jumlah penduduk yang besar

2. Wilayah yang luas

3. Posisi hilang

4. Kekayaan alam dan daerah tropis

5. Jumlah pulau yang banyak

6. Persebaran pulau

Kesetaraan atau kesederajatan menunjuk pada adanya persamaan


kedudukan, hak dan kewajiban sebagai manusia. Kesetaraan dalam
derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan
adanya pranata-pranata sosial, terutama pranata hukum, yang
merupakan mekanisme kontrol yang secara ketat dan adil mendukung
dan mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam
kehidupan nyata. Kesetaraan derajat individu melihat individu sebagai
manusia yang berderajat sama dengan meniadakan hierarki atau
jenjang sosial yang menempel pada dirinya berdasarkan atas asal
rasial, sukubangsa, kebangsawanan, atau pun kekayaan dan kekuasaan.

Pengakuan akan prinsip kesetaraan dan kesedarajatan itu secara


yuridis diakui dan dijamin oleh negara melalui UUD45. Warga negara
tanpa dilihat perbedaan ras, suku, agama, dan budayanya diperlakukan
sama dan memiliki kedudukan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan negara Indonesia mengakui adanya prinsip persamaan
kedudukan warga negara. Hal ini dinyatakan secara tegas dalam Pasal

118
27 ayat (1) UUD45 bahwa segala warga Negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Dinegara demokrasi, kedudukan dan perlakuan yang sama dari


warga Negara merupakan ciri utama sebab demokrasi menganut
prinsip persamaan dan kebebasan. Persamaan kedudukan di antara
warga Negara, misalnya dalam bidang kehidupan seperti persamaan
dalam bidang politik, hukum, kesempatan, ekonomi, dan sosial.

D. Problematika Keragaman dan Kesetaraan dalam


Kehidupan Masyarakat dan Negara

1. Problem Keragaman Serta Solusinya Dalam Kehidupan

Masyarakat majemuk atau masyarakat yang beragam selalu


memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut :
a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang
sering kali memiliki kebudayaan yang berbeda.
b. Memiliki strutkutr sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-
lembaga yang bersifat nonkomplementer.
c. Kurang mengembangkan consensus di antara para anggota
masyarakat tentan nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
d. Secara relatif, sering kali terjadi konflik di antara kelompok
yang satu dengan yang lainnya.
e. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan
saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap
kelompok yang lain.

Keragaman adalah modal, tetapi sekaligus potensi konflik.


Keragaman budaya daerah memang memperkaya khazanah budaya
dan menjadi modal yang berharga untuk membangun Indonesia

119
yang multicultural. Namun, kondisi aneka budaya itu sangat
berpotensi memecah belah dan menjadi lahan subur bagi konflik
dan kecemburuan sosial.
Konflik atau pertentangan sebenarnya terdiri dari dua fase,
yaitu fase disharmoni dan fase disintegrasi. Disharmoni menunjuk
pada adanya perbedaan pandangan tentang tujuan, nilai, norma,
dan tindakan antarkelompok. Disintegrasi merupakan fase di mana
sudah tidak dapat lagi disatukannya pandangan, nilai, norma, dan
tindakan kelompok yang menyebabkan pertentangan
antarkelompok.
Konflik horizontal yang terjadi bukan disebabkan oleh
adanya perbedaan atau keragaman itu sendiri. Adanya perbedaan
ras, etnik, dan agama tidaklah harus menjadikan kita bertikai
dengan pihak lain. Yang menjadi penyebab adalah tidak adanya
komunikasi dan pemahaman pada berbagai kelompok masyarakat
dan budaya lain, inilah justru yang dapat memicu konflik.
Kesadaranlah yang dibutuhkan untuk menghargai, menghormati,
serta menegakkan prinsip kesetaraan atau kesederajatan antar
masyarakat tersebut. Satu hal yang penting adalah meningkatkan
pemahaman antar budaya dan masyarakat yang mana sedapat
mungkin menghilangkan penyakit budaya. Penyakit budaya
tersebut adalah etnosentrisme stereotip, prasangka, rasisme,
diskriminasi, dan space goating. (Sutarno, 2007).
Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk menetapkan semua
norma dan nilai budaya orang lain dengan standar budayanya
sendiri. Stereotip adalah pemberian sifat tertentu terhadap
seseorang berdasarkan kategori yang bersifat subjektif, hanya
karena dia berasal dari kelompok yang berbeda. Prasangka adalah
sikap emosi yang mengarah pada cara berpikri dan berpandangan
secara negative dan tidak melihat fakta yang nyata ada. Rasisme
bermakna anti terhadap ras lain atau ras tertentu di luar ras sendiri.
Diskriminasi merupakan tindakan yang membeda-bedakan dan

120
kurang bersahabat dari kelompok dominan terhadap kelompok
subordinasinya. Space goating artinya pengkambinghitaman.
Solusi lain yang dapat dipertimbangkan untuk memperkecil
masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negates dari keragaman
adalah sebagai berikut :
a. Semangat religious
b. Semangat nasionalisme
c. Semangat pluralisme
d. Dialog antar umat beragama
e. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun
konfigurasi hubungan antaragama, media massa, dan harmonisasi
dunia.

2. Problem Kesetaraan serta Solusinya dalam Kehidupan

Prinsip kesetaraan atau kesederajatan mensyaratkan jaminan akan


persamaan derajat, hak, dan kewajiban. Indicator kesederajatan adalah
sebagai berikut :
a. Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender,
dan golongan
b. Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan
yang layak
c. Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan
anggota masyarakat.

Problem yang terjadi dalam kehidupan, umumnya adalah munculnya


sikap dan perilaku untuk tidak mengakui adanya persamaan derajat, hak,
dan kewajiban antarmanusia atau antarwarga. Perilaku yang membeda-
bedakan orang disebut diskriminasi. Upaya untuk menekan dan
menghapus praktik-praktik diskriminasi adalah melalui perlindungan dan
penegakan HAM disetiap ranah kehidupan manusia. Seperti negara kita

121
Indonesia yang berkomitmen untuk melindungi dan menegakkan hak asasi
warga negara melalui Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM.
Pada tataran operasional, upaya mewujudkan persamaan di depan
hukum dan penghapusan diskriminasi rasial antara lain ditandai dengan
penghapusan Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia (SBKRI)
melalui keputusan Presiden No. 56 Tahun 1996 dan Instruksi Presiden No.
4 Tahun 1999. Disamping itu, ditetapkannya Imlek sebagai hari libur
nasional menunjukkan perkembangan upaya penghapusan diskriminasi
rasial telah berada pada arah yang tepat.
Rumah tangga juga merupakan wilayah potensial terjadinya perilaku
diskriminatif. Untuk mencegah terjadinya perilaku diskriminatif dalam
rumah tangga, antara lain telah ditetapkan Undang-Undang No. 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang No. 23 Tahun 2004
tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

122
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keragaman dalam masyarakat adalah sebuah keadaaan yang


menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam atau jenisnya dalam
masyarakat, Sedangkan kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia
sebagai mahkluk tuhan yang memiliki tingkatan atau kedudukan yang
sama.
Keragaman atau kemajemukan dalam masyarakat selalu membawa
perubahan dan perkembangan atau dinamika sehingga masyarakat menjadi
dinamis. Kemajemukan dalam masyarakat dibedakan ke dalam dua hal
yang saling berkaitan, yaitu: Kemajemukan Sosial dan Kemajemukan
Budaya. Keragaman budaya sangat erat kaitannya dengan kebiasaan-
kebiasaan dalam menjalani hidup semisalnya cara menjalani hidup, cara
memandang dan menyelesaikan persoalan, cara beribadah sebagai ekspresi
keyakinan kepada Tuhan, cara memandang dunia, masyarakat beserta
kehidupan di dalamnya. Keragaman bangsa terutama karena adanya
kemajemukan etnik, disebut juga suku bangsa atau suku. Beragamnya
etnik di Indonesia menyebabkan banyak ragam budaya, tradisi,
kepercayaan, dan pranata kebudayaan lainnya karena setiap etnis pada
dasarnya menghasilkan kebudayaan. Masyarakat Indonesia adalah
masyarakat yang multikultur artinya memiliki banyak budaya. Pengakuan
akan prinsip kesetaraan dan kesedarajatan itu secara yuridis diakui dan
dijamin oleh negara melalui UUD45. Warga negara tanpa dilihat
perbedaan ras, suku, agama, dan budayanya diperlakukan sama dan
memiliki kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan negara
Indonesia mengakui adanya prinsip persamaan kedudukan warga negara.
Hal ini dinyatakan secara tegas dalam Pasal 27 ayat (1) UUD45 bahwa
segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan

123
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.
Keragaman dan kesetaraan dalam kehidupan masyarakat dan negara
akan menimbulkan beberapa konflik atau pertentangan, yang secara umum
terdiri dari dua fase, yaitu fase disharmoni dan fase disintegrasi.
Disharmoni menunjuk pada adanya perbedaan pandangan tentang tujuan,
nilai, norma, dan tindakan antarkelompok. Disintegrasi merupakan fase di
mana sudah tidak dapat lagi disatukannya pandangan, nilai, norma, dan
tindakan kelompok yang menyebabkan pertentangan antarkelompok. Ada
beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan untuk memperkecil konflik-
konflikyang muncul dari keragaman adalah sebagai berikut : Semangat
religious, semangat nasionalisme, semangat pluralisme, dialog antar umat
beragama, dan ,embangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun
konfigurasi hubungan antaragama, media massa, dan harmonisasi dunia.

124
DAFTAR PUSTAKA

Giri Wiloso, Pamerdi, dkk. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Salatiga:
Widya Sari

Poerwanto, Hari. 2008. Kebudayaan dan Lingkungan. Yogyakarta :


Pustaka Pelajar.

Wahyono, Tries Edy. 2009. Pendidikan Multikultural. Malang : Surya


Pena Gemilang.

Susanto. Astrid. 1985. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial.


Binacipta

http://catarts.wordpress.com/2012/04/13/bab-iv-manusia-keragaman-dan-
kesetaraan/

http://liliputsupercrazy.blogspot.com/2012/10/kemajemukan-dalam-
dinamika-sosial-dan.html

http://rustadi29-dinamikakehidupan.blogspot.com/2011/07/kemajemukan-
dan-kesetaraan-sebagai.html

http://bagongmendem.blogspot.com/2012/09/makalah-manusia-
keragaman-dan-kesetaraan.html

http://buyungfbriant.blogspot.com/2012/11/problematika-keragaman-dan-
kesetaraan.html

125
126
KELOMPOK 7

KERAGAMAN DAN
KESETARAAN SEBAGAI
KEKAYAAN SOSIAL
BUDAYA BANGSA DAN
PROBLEMATIKA
DISKRIMINASI GENDER

127
KELOMPOK 8

KESEIMBANGAN MANUSIA
TERHADAP NILAI, MORAL
DAN HUKUM

128
Daftar Isi

Kata pengantar ..............................................................................

Bab I ......

1. Pendahuluan ..................

A. Latar Belakang Masalah

B Rumusan Masalah

C Tujuan ....................

Bab II

Pembahasan

A. Hakekat fungsi perwujudan nilai moral dan hukum


B. Keadilan, Ketertiban, dan Kesejahteraan
C. Problematika nilai, moral, dan hukum dalam masyarakat dan
negara
D. Penerapan sila keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat

Bab III

Metodologi

Pembahasan rumusan masalah

Bab IV

Penutup

129
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
A.1 Manusia, nilai, moral, dan hukum merupakan sesuatu yang tidak
dapat dipisahkan. Masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa
Indonesia berkaitan dengan nilai, moral, dan hukum antara lain
mengenai kejujuran, keadilan, menjilat, dan perbuatan negatif
lainnya sehingga perlu dikedepankan pendidikan agama dan
moral karena dengan adanya panutan, nilai, bimbingan, dan
moral dalam diri manusia akan sangat menentukan kepribadian
individu atau jati diri manusia, lingkungan sosial dan kehidupan
setiap insan. Pendidikan nilai yang mengarah kepada
pembentukan moral yang sesuai dengan norma kebenaran
menjadi sesuatu yang esensial bagi pengembangan manusia yang
utuh dalam konteks sosial.

A.2Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada lingkungan akademis,


tetapi dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Secara
umum ada tiga lingkungan yang sangat kondusif untuk
melaksanakan pendidikan moral yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Peran
keluarga dalam pendidikan mendukung terjadinya proses
identifikasi, internalisasi, panutan dan reproduksi langsung dari
nilai-nilai moral yang hendak ditanamkan sebagai pola orientasi
dari kehidupan keluarga. Hal-hal yang juga perlu diperhatikan
dalam pendidikan moral di lingkungan keluarga adalah
penanaman nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab
dalam segenap aspek.

130
B. Rumusan masalah

1. Pengertian dari manusia, nilai, moral dan hukum


2. Hakikat fungsi perwujudan nilai moral dan hukum
3. Keadilan, ketertiban, dan kesejahteraan
4. Problematika nilai, moral, hukum dalam masyarakat dan Negara

C.Tujuan
1. Membahas mengenai manusia, nilai, moral dan hukum
2. Mengetahui Hakikat fungsi dari perwujudan nilai moral dan
hukum
3. Mempelajari tentang keadilan, ketertiban, dan kesejahteraan
4. Membahas tentang problematika nilai, moral dalam masyarakat
dan Negara

131
BAB II
PEMBAHASAN
MANUSIA, NILAI, MORAL DAN HUKUM

A. Hakikat Fungsi Perwujudan nilai, moral dan hukum

Terdapat beberapa bidang filsafat yang ada hubungannya dengan cara


manusia mencari hakikat sesuatu, satu di antaranya adalah aksiologi
(filsafat nilai) yang mempunyai dua kajian utama yakni estetika dan etika.
Keduanya berbeda karena estetika berhubungan dengan keindahan
sedangkan etika berhubungan dengan baik dan salah, namun karena
manusia selalu berhubungan dengan masalah keindahan, baik, dan buruk
bahkan dengan persoalan-persoalan layak atau tidaknya sesuatu, maka
pembahasan etika dan estetika jauh melangkah ke depan meningkatkan
kemampuannya untuk mengkaji persoalan nilai dan moral tersebut
sebagaimana mestinya.

Menurut Bartens ada tiga jenis makna etika, yaitu:


1. Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.

2. Etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral (kode etik).

3. Etika mempunyai arti ilmu tentang yang baik dan yang buruk (filsafat
moral).

132
Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku
dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma
akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial
masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma
menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani
interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa
individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial
yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di
antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana
yang diharapkan.

o Nilai Moral di Antara Pandangan Objektif dan Subjektif Manusia


Nilai erat hubungannya dengan manusia, dalam hal etika maupun
estetika. Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai nilai
dalam dua konteks, pertama akan memandang nilai sebagai sesuatu yang
objektif, apabila dia memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang
menilainya. Kedua, memandang nilai sebagai sesuatu yang subjektif,
artinya nilai sangat tergantung pada subjek yang menilainya.

Dua kategori nilai itu subjektif atau objektif:


Pertama, apakah objek itu memiliki nilai karena kita mendambakannya,
atau kita mendambakannya karena objek itu memiliki nilai. Kedua, apakah
hasrat, kenikmatan, perhatian yang memberikan nilai pada objek, atau kita
mengalami preferensi karena kenyataan bahwa objek tersebut memiliki
nilai mendahului dan asing bagi reaksi psikologis badan organis kita
(Frondizi, 2001, hlm. 19-24).

133
o Nilai di Antara Kualitas Primer dan Kualitas Sekunder
Kualitas primer yaitu kualitas dasar yang tanpanya objek tidak dapat
menjadi ada, sama seperi kebutuhan primer yang harus ada sebagai syarat
hidup manusia, sedangkan kualitas sekunder merupakan kualitas yang dapat
ditangkap oleh pancaindera seperti warna, rasa, bau, dan sebagainya, jadi
kualitas sekunder seperti halnya kualitas sampingan yang memberikan nilai
lebih terhadap sesuatu yang dijadikan objek penilaian kualitasnya.
Perbedaan antara kedua kualitas ini adalah pada keniscayaannya,
kualitas primer harus ada dan tidak bisa ditawar lagi, sedangkan kualitas
sekunder bagian eksistesi objek tetapi kehadirannya tergantung subjek
penilai. Nilai bukan kualitas primer maupun sekunder sebab nilai tidak
menambah atau memberi eksistensi objek. Nilai bukan sebuah keniscayaan
bagi esensi objek. Nilai bukan benda atau unsur benda, melainkan sifat,
kualitas, yang dimiliki objek tertentu yang dikatakan baik. Nilai milik
semua objek, nilai tidaklah independen yakni tidak memiliki kesubstantifan.

o Metode Menemukan dan Hierarki Nilai dalam Pendidikan


Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia menghubungkan
sesuatu dengan sesuatu yang lain, yang selanjutnya diambil sebuah
keputusan, nilai memiliki polaritas dan hierarki, yaitu:
1. Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan aspek negatif yang sesuai
(polaritas) seperti baik dan buruk, keindahan dan kejelekan.

2. Nilai tersusun secara hierarkis, yaitu hierarki urutan pentingnya.

Ada beberapa klasifikasi nilai yaitu klasifikasi nilai yang didasarkan


atas pengakuan, objek yang dipermasalahkan, keuntungan yang diperoleh,
tujuan yang akan dicapai, hubungan antara pengembangan nilai dengan
keuntungan, dan hubungan yang dihasilkan nilai itu sendiri dengan hal lain

134
yang lebih baik. Sedangkan Max Scheller berpendapat bahwa hierarki
terdiri dari, nilai kenikmatan, kehidupan, kejiwaan, dan nilai kerohanian.
Dan masih banyak lagi klasifikasi lainnya dari para pakar, namun adapula
pembagian hierarki di Indonesia (khususnya pada masa dekade Penataran
P4), yakni, nilai dasar, nilai instrumental, dan yang terakhir nilai praksis.

o Makna Nilai bagi Manusia


Manusia tidak dapat hidup tanpa nilai. Nilai, sebagai suatu sifat atau
kualitas yang membuat sesuatu berharga, layak diingini atau di hendaki,
dipuji, dihormati, dan dijunjung tinggi, pantas dicari, diupayakan dan dicita-
citakan perwujudannya, nilai merupakan pemandu dan pengarah hidup kita
sebagi manusia. Berdasarkan sistem nilai yang kita miliki dan kita anut, kita
memilah-milah mana barang, hal, kegiatan, hubungan kita sebagai manusia
bahkan menentukan nasib keabadian kita. Sistem nilai yang kenyataanya
kita hayati tentunya belum tentu mencerminkan sistem nilai yang secara
objektif, ada dan layak. Serta seharusnya kita jadikan pegangan serta
pedoman dalam hidup.

Sistem nilai yang dalam kenyataanya mempengaruhi pilihan tindakan


kita banyak tergntung dari warisan budaya. Tempat kita lahir dan
dibesarkan. Pemahaman kita tentang nilai juga berbeda-beda selaras dengan
tingkat kepekaan dan keterbukaan hati kita terhadap kenyataan, nilai dan
segala sesuatu yang bernilai. Dalam arti ini subjektivitas dan relativitas
penghayatan nilai memang tidak terhindarkan. Tetapi, lepas dari berbagai
perbedaan karena faktor individual maupun sosial, sesungguhnya tidak
adakah sistem nilai yang objektivitas dan universal? Tidak adakah sesuatu
yang bernilai mutlak? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak hanya penting secara
teoritis untuk dijawab, tetapi juga dan lebih-lebih secara praktis. Kita
membedakan mana peristiwa yag penting dan mana yang remeh. Mana
yang berguna dan mana yang tidak berguna, memilih tindakan mana yang

135
perlu dan bahkan wajib kita lakukan. Dan mana yang perlu dan wajib kita
hindarkan. Berdasarkan nilai yang kita anut, kita memberi arah, tujuan dan
makna pada diri dan keseluruhan hidup kita. Dengan kata lain, kita
membentuk identitas diri. Nilai itu penting bagi manusia, apakah nilai itu
dipandang dapat mendorong manusia karena dianggap berada dalam diri
manusia atau nilai itu menarik manusia karena ada di luar manusia yaitu
terdapat pada objek, sehingga nilai lebih dipandang sebagai kegiatan
menilai. Nilai itu harus jelas, harus semakin diyakini oleh individu dan
harus diaplikasikan dalam perbuatan.

o Pengaruh Kehidupan Keluarga dalam Pembinaan Nilai Moral


Persoalan merosotnya intensitas interaksi dalam keluarga, serta
terputusnya komunikasi yang harmonis antara orang tua dengan anak,
mengakibatkan merosotnya fungsi keluarga dalam pembinaan nilai moral
anak. Keluarga bisa jadi tidak lagi menjadi tempat untuk memperjelas nilai
yang harus dipegang bahkan sebaliknya menambah kebingungan nilai bagi
si anak.

o Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Pembinaan Nilai Moral


Setiap orang yang menjadi teman anak akan menampilkan kebiasaan
yang dimilikinya, pengaruh pertemanan ini akan berdampak positif jika isu
dan kebiasaan teman itu positif juga, sebaliknya akan berpengaruh negatif
jika sikap dan tabiat yang ditampikan memang buruk, jadi diperlukan pula
pendampingan orang tua dalam tindakan anak-anaknya, terutama bagi para
orang tua yang memiliki anak yang masih di bawah umur.

136
o Pengaruh Figur Otoritas Terhadap Perkembangan Nilai Moral
Individu
Orang dewasa mempunyai pemikiran bahwa fungsi utama dalam
menjalin hubungan dengan anak-anak adalah memberi tahu sesuatu kepada
mereka: memberi tahu apa yang harus mereka lakukan, kapan waktu yang
tepat untuk melakukannya, di mana harus dilakukan, seberapa sering harus
melakukan, dan juga kapan harus mengakhirinya. Itulah sebabnya seorang
figur otoritas (bisa juga seorang public figure) sangat berpengaruh dalam
perkembangan nilai moral.

o Pengaruh Media Komunikasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral


Setiap orang berharap pentingnya memerhatikan perkembangan nilai
anak-anak. Oleh karena itu dalam media komunikasi mutakhir tentu akan
mengembangkan suatu pandangan hidup yang terfokus sehingga
memberikan stabilitas nilai pada anak. Namun ketika anak dipenuhi oleh
kebingungan nilai, maka institusi pendidikan perlu mengupayakan jalan
keluar bagi peserta didiknya dengan pendekatan klarifikasi nilai.

o Pengaruh Otak atau Berpikir Terhadap Perkembangan Nilai


Moral
Pendidikan tentang nilai moral yang menggunakan pendekatan
berpikir dan lebih berorientasi pada upaya-upaya untuk mengklarifikasi
nilai moral sangat dimungkinkan bila melihat eratnya hubungan antara
berpikir dengan nilai itu sendiri, meskipun diakui bahwa ada pendekatan
lain dalam pendidikan nilai yang memiliki orientasi yang berbeda.

137
o Pengaruh Informasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral
Munculnya berbagai informasi, apalagi bila informasi itu sama
kuatnya maka akan mempengaruhi disonansi kognitif yang sama, misalnya
saja pengaruh tuntutan teman sebaya dengan tuntutan aturan keluarga dan
aturan agama akan menjadi konflik internal pada individu yang akhirnya
akan menimbulkan kebingungan nilai bagi individu tersebut.

Nilai Dasar dan Nilai Praktis

1. Nilai Dasar

Sekalipun nilai bersifat abstrak yang tidak dapat diamati melalui panca
indra manusia, tetapi dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan
tingkah laku atau berbagai aspek kehidupan manusia dalam prakteknya.
Setiap nilai memiliki nilai dasar yaitu berupa hakikat, esensi, intisari atau
makna yang dalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar itu bersifat universal
karena menyangkut kenyataan obyektif dari segala sesuatu, contoh, hakikat
Tuhan, manusia, atau mahluk lainnya.

Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat Tuhan, maka nilai dasar
itu bersifat mutlak karena Tuhan adalah kausa prima (penyebab pertama).
Segala sesuatu yang diciptakan berasal dari kehendak Tuhan. Nilai dasar
yang menjadi sumber etika bagi bangsa Indonesia adalah nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.

Di samping itu terdapat nilai instrumental sebagai nilai yang menjadi


pedoman pelaksanaan dari nilai dasar. Apabila nilai instrumental itu
berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari maka
nilai itu akan menjadi norma moral. Namun jika nilai instrumental itu
berkaitan dengan suatu organisasi atau negara, maka nilai instrumental itu

138
merupakan suatu arahan, kebijakan, atau strategi yang bersumber pada nilai
dasar sehingga dapat juga dikatakan bahwa nilai instrumental itu
merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar.

2. Nilai Praktis

Nilai praktis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental


dalam kehidupan yang lebih nyata dengan demikian nilai praktis merupakan
pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai-nilai instrumental.
Undang-undang organik adalah wujud dari nilai praktis, dengan kata lain,
semua perundang-undangan yang berada di bawah UUD sampai kepada
peraturan pelaksana yang dibuat oleh pemerintah

Fungsi nilai
Fungsi nilai bagi kehidupan manusia, yaitu:
Sebagai faktor pendorong : nilai berhubungan dengan cita-cita dan harapan.
Sebagai petunjuk arah : nilai berkaitan dengan cara berpikir , berperasaan,
bertindak serta menjadi panduan dalam menentukan pilihan.
Nilai sebagai pengawas : nilai mendorong, menuntun, bahkan menekan atau
memaksa individu berbuat dan bertindak sesuai dengan nilai yang
bersangkutan.
Nilai sebagai alat solidaritas : Nilai dapat menjaga solidaritas di kalangan
kelompok atau masyarakat.
Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.
Nilai sebagai benteng perlindungan: nilai berfungsi menjaga stabilitas
budaya dalam dalam suatu kelompok/masyarakat.

139
6. Proses Terbentuknya nilai
o Pengaruh kehidupan keluarga dalam pembinaan nilai moral
Keluarga bagian dari masyarakat, terpengaruh oleh tunututan
kemajuan yang terjadi, namun masih banyak orang meyakini bahwa nilai
moral itu hidup dan dibangun dalam lingkungan keluarga.
o Pengaruh teman sebaya terhadap pembinaan nilai moral
Sebagai makhluk sosial, anak pasti punya teman, dan pergaulan
dengan teman akan menambah pembendaharaan informasi yang akhirnya
akan mempengaruhi berbagai jenis kepercayaan yang dimilikinya. Keluarga
sering dikagetkan oleh penolakan anak ketika memberikan nasihat, dengan
alasan bahwa apa yang disampaikan orang tua berbeda atau bertentangan
dengan aturan yang disampaikan oleh temannya.
o Pengaruh figur otoritas terhadap perkembangan nilai moral individu
Masalah hampir tidak ada seorangpun yang memandang pentingnya
membantu anak untuk menghilangkan kebingungan yang ada pada pikiran
atau kepala mereka. Hampir tidak ada seorang pun yang memandang
penting membantu anak untuk memecahkan dan menyelesaikan pemikiran
yang memusingkan tersebut.
o Pengaruh media komunikasi terhadap perkembangan nilai moral
Komunikasi mutakhir tentu fokus akan mengembangkan suatu
pandangan hidup yang terfokus sehingga memberikan stabilitas nilai pada
anak. Namun media-media tersebut justru meyuguhkan berbagai pandangan
hidup yang sangat variatif pada anak.
o Pengaruh otak atau berfikir terhadap perkembangan nilai moral
Pengalaman itu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
prose pematangan, dengan demikian guru/pendidik dapat dan harus
membimbing anak melaui proses yang kontinu melalui pengembangan
situasi bermasalah yang memperkaya kesempatan berfikir.

140
o Manusia Dan Hukum
Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan, mengingat bahwa kita
tidak mungkin menggambarkan hidupnya manusia tanpa atau di luar
masyarakat. Maka manusia, masyarakat, dan hukum merupakan pengertian
yang tidak bisa dipisahkan. Untuk mencapai ketertiban dalam masyarakat,
diperlukan adanya kepastian dalam pergaulan antar-manusia dalam
masyarakat. Kepastian ini bukan saja agar kehidupan masyarakat menjadi
teratur akan tetapi akan mempertegas lembaga-lembaga hukum mana yang
melaksanakannya.

Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang
hidup (the living law) dalam masyarakat, yang tentunya sesuai pula atau
merupakan pencerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat
tersebut. Manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan.
Bahkan dalam ilmu hukum, terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi:
Ubi societas ibi jus (di mana ada masyarakat di situ ada hukumnya).
Artinya bahwa dalam setiap pembentukan suatu bangunan struktur sosial
yang bernama masyarakat, maka selalu akan dibutuhkan bahan yang
bersifat sebagai semen perekat atas berbagai komponen pembentuk dari
masyarakat itu, dan yang berfungsi sebagai semen perekat tersebut adalah
hukum.

Untuk mewujudkan keteraturan, maka mula-mula manusia


membentuk suatu struktur tatanan (organisasi) di antara dirinya yang
dikenal dengan istilah tatanan sosial (social order) yang bernama:
masyarakat. Guna membangun dan mempertahankan tatanan sosial
masyarakat yang teratur ini, maka manusia membutuhkan pranata pengatur
yang terdiri dari dua hal: aturan (hukum) dan si pengatur(kekuasaan).

141
o Hubungan Hukum Dan Moral
Hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas, hukum akan
kosong tanpa moralitas. Oleh karena itu kualitas hukum harus selalu diukur
dengan norma moral dan perundang-undangan yang immoral harus diganti.

Meskipun hubungan hukum dan moral begitu erat, namun hukum


dan moral tetap berbeda, sebab dalam kenyataannya mungkin ada hukum
yang bertentangan dengan moral atau ada undang-undang yang immoral,
yang berarti terdapat ketidakcocokan antara hukum dengan moral.

Jenis hukum
a. Jenis hukum berdasarkan sumber, yaitu:
1. Hukum adat
Sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan sosial di
Indonesia dan negara-negara Asia lainnya seperti Jepang, India, dan
Tiongkok. Sumbernya adalah peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang
tumbuh dan berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran hukum
masyarakatnya. Karena peraturan-peraturan ini tidak tertulis dan tumbuh
kembang, maka hukum adat memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan
elastis. Contoh: hukum adat minangkabau.
2. Hukum undang-undang
Hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan. Ada dua
jenis undag-undang yakni dalam arti material (setiap peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah yang isinya mengikat secara umum bagi
semua warga negara) dan dalam arti formal (setiap peraturan yang karena
bentuknya dapat disebut UU). Contoh: UU pemilu.
3. Hukum yurisprudensi
Yaitu keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang tidak
diatur oleh UU dan dijadikan pedoman oleh hakim lainnya dalam
memutuskan perkara yang serupa. Contoh: KUHP.

142
4. Hukum traktat
Yaitu perjanjian yang dibuat oleh dua negara atau lebih mengenai
persoalan-persoalan tertentu yang emnjadi kepentingan negara
bersangkutan. Contoh: hukum batas negara.
5. Hukum doktrin
Yaitu pendapat para ahli hukum terkemuka yang dijadikan dasar atau
asas-asas penting dalam hukum dan penerapannya.

b. Jenis hukum berdasarkan isinya, yaitu:


1. Hukum public
Hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan warga
negaranya. Atau Hukum yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan
tentang masyarakat dan menjadi Hukum perlindungan Publik. Contoh:
hukum tata negara, hukum pidana.
2. Hukum privat
Hukum yang mengatur kepentingan pribadi, atau hukum yang mengatur
hubungan-hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang lainnya
dengan menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan. Contoh: hukum
waris, hukum dagang, hukum perdata.

c. Jenis hukum berdasarkan masa berlakunya, yaitu:


1. Hukum Positif atau ius constitutum
adalah hukum yang berlaku saat ini di suatu negara. Misalnya, di
Indonesia persoalan perdata diatur dalam KUH Perdata, persoalah pidana
diatur melalui KUH Pidana, dll. Dalam hukum positif atau ius constitutum
di indonesia, berlaku tata hukum sebagai berikut:
Hukum Tata Negara adalah Peraturan-peraturan yang mengatur organisasai
Negara dari tingkat atas sampai bawah, sturktur, tugas dan wewenang alat
perlengkapan Negara.

143
Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan
antara individu-individu dalam masyarakat. Dalam tradisi hukum di daratan
Eropa (civil law) dikenal pembagian hukum menjadi dua yakni hukum
publik dan hukum privat atau Hukum Perdata. Dalam sistem Anglo Sakson
(common law) tidak dikenal pembagian semacam ini.
Hukum Pidana adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang
menentukan perbuatan apa yang dilarang dan termasuk kedalam tindak
pidana, serta menentukan hukuman apa yang dapat dijatuhkan terhadap
yang melakukannya.

d. Jenis hukum berdasarkan tempat berlakunya, yaitu:


1. Hukum Internasional
adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala
internasional. Pada awalnya, Hukum Internasional hanya diartikan sebagai
perilaku dan hubungan antar negara namun dalam perkembangan pola
hubungan internasional yang semakin kompleks pengertian ini kemudian
meluas sehingga Hukum Internasional juga mengurusi struktur dan perilaku
organisasi internasional. Contoh: Hukum Perang Perdata Internasional dan
sebagainya.

2. Hukum Lokal (Local Law)


adalah hukum yang hanya berlaku disuatu daerah tertentu (Hukum Adat
Batak, Minangkabau, Jawa dan sebagainya). Atau suatu sistem hukum yang
tampak seiring dengan peningkatan pentingnya hukum negara dan aparatur
administrasinya, dimana pengembangan dan kewenangannya, maksud dan
tujuannya kesemuanya ditentukan oleh aparat pemerintah. Pemberlakuan,
dalam praktek sehari-hari berada dalam suatu kewenangan daerah yang
terdesentralisasi. Perbedaannya dengan hukum nasional adalah bahwa
proses pembentukan hukum lokal yang dibangun tersebut perumusannya
didasarkan pada spirit berpikir hukuni masyarakat pribumi.

144
B. KEADILAN, KETERTIBAN, DAN KESEJAHTERAAN

Keadilan adalah pengakuan yang seimbang antara hak dan


kewajiban. Pengakuan atas hak hidup individu harus diimbangi melalui
kerja keras tanpa merugikan pihak lain, karena orang lain punya hak hidup
seperti kita. Jadi kita harus member kesempatan pada orang lain untuk
mempertahankan hidupnya. Prinsipnya keadilan terletak apada
keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan
kewajiban. Tindakan-tindakan yang menuntut hak dan lupa pada kewajiban
merupakan pemerasan. Sedangkan tindakan yang hanya menjalankan
kewajiban tanpa menuntut hak berakibat pada mudah diperbudak atau
dipengaruhi orang lain.

Jadi keadilan bila disimpulkan adalah :


Kesadaran adanya hak yang sama bagi setiap warga Negara. Kesadaran
adanya kewajiban yang sama bagi setiap warga Negara. Hak dan kewajiban
untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran yang merata.

Ciri-ciri keadilan adalah :


1.Tidak memihak
2.Sama hak
3.Sah menurut hokum
4.Layak dan wajar
5.Benar secara moral

145
Sedangkan akibat dari ketidakadilan adalah :

1.Kehancuran : diri, keluarga, perusahaan, masyarakat, bangsa dan Negara


2.Kezaliman yaitu keadaan yang tidak lagi menghargai, menghormati hak-hak
orang lain, sewenang-wenang merampas hak orang lain demi keserakahan
dan kepuasan nafsu.

Macam-macam Keadilan :

1. Keadilan Legal (keadilan moral)


Dalam suatu komunitas yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan
menurut sifat dasar yang paling cocok baginya. Rasa keadilan akan
terwujud bila setiap individu melakukan fungsinya sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya, keadilan tidak akan terjadi bila ada
intervensi pada pihak lain dalam melaksanakan tugas kemasyarakatan dan
hal ini dapat memicu pertentangan, konflik dan ketidakserasian.

2. Keadilan Distributive
Keadilan akan terlaksana bila hal yang sama diperlukan secara sama dan
hal yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama diperlakukan secara
tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Contoh : gaji
pegawai lulusan smu dan sarjana harus dibedakan.

C. PROBLEMATIKA NILAI, MORAL, DAN HUKUM DALAM


MASYARAKAT DAN NEGARA

Terbentuknya nilai dari hubungan yang bersifat ketergantungan


sikap manusia terhadap nilai dari suatu maka manusia akan berbuat sesuatu
yang merupakan modal dasar dalam menjalin kehidupan manusia. Dengan
menilai dapat menentukan moral seseorang, apakah baik buruknya

146
sepanjang niali itu dalam arti positif berarti perubahan bermoral , begitu
juga sebaliknya jika nilai itu dalam arti negatif berarti perbuatan yang
amoral. Perbuatan yang bersifat amoral inilah yang dijadikan problema
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Tujuan hukum mengatur pergaulan hidup secara damai, ditinjau dari
aspek lahiriah yaitu untuk mencapai ketertiban atau kedamaian, dan jika di
tinjau dari aspek batiniah yaitu untuk mencapai ketenangan atau
ketentraman. Satu contoh adalah masalah perkawinan. Semua orang tahu
bahwa tujuan dari perkawinan adalah untuk menciptakan keluarga sakinah
mawadah warahmah, akan tetapi kenyataan-kenyataan yang ada banyak
problem yang terjadi dalam keluarga, misalnya: terjadi kekerasan dalam
rumah tangga, seorang suami tidak bertanggung jawab pada anak dan istri
dan lain sebagainya. Dengan nilai dari perkawinan tidak terwujud
sebagaimana yang kita dambakan. Secara hukum suatu perkawinan itu
dapat diakui oleh negara apanila dilakukan dihadapan catatan sipil (untuk
penduduk non Islam) dan tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA, untuk
penduduk Islam), namur kenyataannya masih banyak istilah kawin sirih
(kawin di bawah tangan), bahkan ada juga yang dikenal dengan kawin
kontrak. Problema yang demikian harus diperhatikan dan perlu dipikirkan
secara arif dan bijaksana baik oleh kalangan masyarakat awam maupun
oleh pemerintah, karena sifat perkawinan yang demikian ini sangat
merugikan bagi kaum perempuan dan nasib anak-anak.
Karena dengan perkawinan sirih dan perkawinan sirih dan perkawinan
kontrak ini, dengan begitu mudah kaum laki-laki untuk meninggalkannya,
bahkan ingin terlepas dari tanggung jawabnya.
Perkawinan itu apabila dilakukan menurut prosedur atau menurut aturan-
aturan yang ada dalam suatu masyarakat, maka orang yang melaksanakan
perkawinan demikian dikatakan yang bermoral. Juga sebaliknya jika
perkawinan yang dilakukan tidak melalui prosedur atau tidak dilakukan
sesuai dengan aturan yang ada dalam suatu masyarakat tertentu maka

147
perkawinan itu dikenal dengan cara tidak bermoral. Maka yang perlu kita
ketahui dalam hal ini di samping hukum dasar yang tertulis ada hukum
yang tidak tertulis, yaitu misalnya hukum adat perkawinan yang setiap
daerah mempunyai adat masing-masing. Manusia sebagai makhluk yang
hidup bermasyarakat untuk terwujudnya apa yang dikatakan ketertiban atau
keamanan, dan ketenangan atau ketentraman maka harus patuh lepada
hukum yanng berlaku dan mennjalani nilai-nilai yang ada di masyarakat
dengan baik dan sempurna.

D. PENERAPAN SILA KEADILAN SOSIAL DALAM


KEHIDUPAN MASYARAKAT

Pancasila terutama dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat


Indonesia menggarisbawahi dengan jelas bahwa Negara Indonesia
merupakan Negara kesatuan yang menjunjung tinggikeadilan sosial bagi
seluruh warga negaranya tanpa terkecuali.Namun dalam kenyataanya
penerapan sila keadian sosial dalam kehidupan masyarakatIndonesia masih
sangat jauh dari cita-cita luhur pancasila.Di saat negara membutuhkan
soliditas danpersatuan hingga sikap gotong royong, sebagian kecil
masyarakat terutama yang ada di perkotaanjustru lebih mengutamakan
kelompoknya, golonganya bahkan negara lain dibandingkan
kepentingannegaranya. Untuk itu sebaiknya setiap komponen masyarakat
saling berinterospeksi diri untukdikemudian bersatu bahu membahu
membawa bangsa ini dari keterpurukan dan krisismultidimensi.Seperti yang
telah kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagaimacam sukubangsa,
adat istiadat hingga berbagai macam agama dan aliran kepercayaan.Dengan
kondisi sosiokultur yang begitu heterogen dibutuhkan sebuah ideologi yang
netralnamun dapat mengayomi berbagai keragaman yang ada di
Indonesia.Seandainya saja BangsaIndonesia benar-benar meresapkan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila, tentunya degradasimoral dan

148
kebiadaban masyarakat kita dapat diminimalisir. Kenyataannya sekarang
yaitu setelah erareformasi, para reformator alergi dengan semua produk
yang berbau orde baru termasuk P4sehingga terkesan meninggalkannya
begitu saja. Belum lagi saat ini jati diri Indonesia mulai goyahketika
sekelompok pihak mulai mementingkan dirinya sendir untuk kembali
menjadikan negara inisebagai negara berideologi agama tertentu.Bagaimana
membuat nilai-nilai ini bisa kembali menjadi pedoman dan pengamalan
dalamkeseharian kehidupan kita? Saya rasa perlu suatu pemerintahan
otoriter diIndonesia untukmemprogram ulang otak bangsa kita dengan suatu
dokrin nilai nilai sosial dalam kehidupanberbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat di negara Indonesia yang nyata- nyata sangat plural
ini.Pemerintahan otoriter sangat diperlukan ketika berhadapan dengan
masyarakat yang tak bermoral,tak terkendali tak mau diatur, dan merasa
dirinya adalah kebenaran itu sendiri tanpa sadar bahwamereka hidup
bersama dengan orang lain. Semoga saja bangsa Indonesia tidak separah
itu.

Dalam makalah ini penulis menekankan pada pendekatan historis


pancasila. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua katadari Sansekerta: panca berarti lima dan sila berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakanrumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.Dalam perjalanan
sejarah bangsa Indonesia, peranan Pancasila mengalami pasang
suruttergantung kondisi politik dan pemerintahan yang ada pada jaman atau
eranya .Pancasila terdiri dari lima sila. Kelima sila itu adalah: Ketuhanan
yang Maha Esa,Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalam
permusayawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruhrakyat
Indonesia.Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari pemberian janji
kemerdekaan dikemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana

149
Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koisopada tanggal 7 September 1944.
Lalu, pemerintah Jepang membentuk BPUPKI (BadanPenyelidik Usaha-
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 1 Maret 1945(2605,
tahun Showa 20) yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang
berhubungandengan tata pemerintahan Indonesia Merdeka.Muhammad
Yamin mengemukakan lima dasar dalam pidatonya pada tanggal 29
Mei1945 sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri
Ketuhanan, Peri Kerakyatan,dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan
bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakarpada sejarah, peradaban,
agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang diIndonesia.

Kemudian Panca Sila oleh Soekarno dikemukakan pada tanggal 1


Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul
"Lahirnya Pancasila". Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut:
Kebangsaan, Internasionalisme, Mufakat, dasar perwakilan, dasar
permusyawaratan, Kesejahteraan, Ketuhanan. Nama Pancasila itu
diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni tersebut.
Setelah itu dasar Pancasila mengalami beberapa perubahan dan perbaikan
rumusan hingga akhirnya ditetapkan bahwa pancasila sebagai dasar Negara
yang memiliki lima silayakni:

1. Ketuhanan yang maha ESA

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan danperwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

150
Pembahasan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu


hal, baikmenyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori
keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf
Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsufpolitik terkemuka abad ke-
20, menyatakan bahwa Keadilan adalah kelebihan pertama dari institusi
sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran.Tapi,
menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: Kita tidak
hidup di dunia yang adil. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidak adilan
harus dilawan dan dihukum,dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh
dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan
variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang
dituntut dari keadilan dan realita ketidak adilan, karena definisi apakah
keadilan itu sendiri tidak jelas. Keadilan intinya adalah meletakan segala
sesuatunya pada tempatnya. Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku
dalam masyarakat di segala bidang kehidupan baik materil maupun spiritual
Hal ini berarti keadilan itu tidak hanya berlaku bagi orang yang kaya saja,
tetapi berlaku pula bagi orang miskin, bukan hanya untuk para pejabat,
tetapi untuk rakyat biasa pula Seluruh Rakyat Indonesia. Seluruh rakyat
Indonesia, berarti bahwa setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia baik
yang berdiam di wilayah kekuasaan Republik Indonesia maupun warga
Negara Indonesia yang berada di Negara lain. Keadilan sosial adalah
sebuah konsep yang membuat para filsuf terkagum-kagum sejak Plato
membantah filsuf muda, Thrasymachus karena ia menyatakan bahwa
keadilan adalah apapun yang ditentukan oleh si terkuat. Dalam Republik,
Plato meresmikan alasan bahwa sebuah negara ideal akan bersandar pada
empat sifat baik: kebijakan keberanian, pantangan(atau keprihatinan), dan
keadilan Penambahan kata sosial adalah untuk membedakan keadilan sosial
dengan konsep keadilan dalam hukum Keadilan Sosial Bagi Seluruh

151
RakyatIndonesia Keadilan sosial juga merupakan salah satu butir dalam
Pancasila 45 butirpengamalan Pancasila seperti yang tertuang dalam P4
(Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) pada Tap MPR No.
II/MPR/1978. Aristoteles membedakan tiga jenis keadilan, yaitu:

(a) Keadilan distributif, yaitu memberikan sama yang sama, dan


memberikan tidak samayang tidak sama. Contoh; PNS Gol. III di
instansi mendapat gaji perhari sejumlah X, makaseluruh PNS yang
bergolongan III di instansi manapun di seluruh Indonesia,
harusmendapatkangaji perhari juga sejumlah X

(b) Keadilan commutatif, yaitu penerapan asas proporsional. Biasanya


digunakan dalamHukum Bisnis

(c) Keadilan remedial, yaitu memulihkan sesuatu ke keadaan semula,


biasanya digunakan dalam perkara gugatan ganti kerugian

Keadilan juga dapat dibedakan ke dalam dua jenis :

(a) keadilan restitutif, yaitu keadilan yang berlaku dalam proses litigasi di
pengadilan, dimana fokusnya adalah pada pelaku.Bagaimana
menghukum atau membebaskan pelaku.

(b)keadilan restoratif, yaitu keadilan yang berlaku dalam


prosespenyelesaian sengketa non litigasi di mana fokusnya bukan pada
pelaku, tetapi padakepentingan victims(korban).

PEMAPARAN MASALAH KEADILAN SOSIAL

o Masalah dalam Kesehatan

Masyarakat tentunya berhak untuk memperoleh layanan kesehatan yang


merata untuksemua kalangan.Masyarakat yang kaya dapat dengan mudah
memperoleh pelayanankesehatan dari berbagai Rumah Sakit.Sementara itu
para kaum masyarakat yang miskintermajinalkan.Mereka tidak
memperoleh pelayanan kesehatan yang layak yang merupakanhak bagi

152
mereka sebagai Warga Negara Indonesia.Program bantuan pemerintah
sepertiJAMKESMAS dan Kartu Tanda Miskin pada kenyatannya dalam
praktek langsungdilapangan,masyarakat miskin tetap tidak memperoleh
HAKnya.Mereka malah selalu diusirdari Rumah Sakit satu ke Rumah Sakit
lainnya hanya karena mereka menunjukanidentitasnya sebagai warga
miskin.

o Masalah Penyaluran Dana Bantuan

Hal ini mungkin selalu menjadi perbincangan banyak khalayak


bagaimana proses penyalurandana bantuan bagi masyarakat miskin?kenapa
dana bantuan tersebut dapat dengan mudahbocor?apakah dari pemerintah
tidak ada pengawasan terhadap aliran dana yangdikeluarkan?Itu mungkin
pertanyaan yang umum selalu kita dengar dimanapun.Dalam halini penulis
memang sengaja menulis tentang masalah ini karena penulis merasa
bahwadalam setiap penyaluran dana yang dikucurkan oleh pemerintah
selalu mengalamikebocoran atau pemotongan oleh oknum-oknum
pemerintah yang tidak bertanggung jawabsehingga dalam pendistribusian
langsung ke masyarakat selau tidak utuh.Dalam hal ini yangpenulis
maksudkan adalah tidak meratanya proses pendistribusian dana dari
pemerintahpusat.Sebagai contoh dulu saat pembagian BLT ada beberapa
masalah yang dihadapi sepertimasih adanya masyarakat miskin yang blm
terdaftar dan tidak memperoleh dana BLT bahkandalam pembagiannya
terdapat orang kaya yang memperoleh BLT.

o Adil dan Humanis

Pemerintah memang tidak memperbolehkan adanya pungutan


berbentuk apapun atausering disebut pungli (pungutan liar) tetapi
pemerintah memperbolehkan sekolah untukmenerima sumbangan kepada

153
orangtua murid , ditengarai karena adanya desakan daripihak-pihak tertentu,
salah satunya bisa jadi berasal dari kepala-kepala sekolah terutamasekolah-
sekolah negeri unggulan. Kita tahu, untuk mendukung program berkelas
nasionalbahkan internasional, tentu saja dibutuhkan sarana dan prasarana
belajar yang memadai.Imbasnya adalah kepada persoalan pembiayaan,
dimana sekolah tersebut merasa kesulitanketika harus mencari dana keluar
tanpa bantuan dari orangtua siswa. Termasuk honor untukpara pengajar
ketika harus memberikan pelajaran tambahan dikarenakan untuk
mengejartarget materi.Bisa diprediksikan, sekolah-sekolah unggulan
semacam RSBI yang tidak tergabung dalam PSBonline nantinya hanya
akan memprioritaskan menerima anak-anak cerdas yang berasal
darikeluarga mampu. Sementara, anak-anak cerdas dari keluarga miskin
menjadi prioritas keduaPertanyaannya, proses seleksi semacam ini apakah
sudah mencerminkan keadilan? Lalubagaimana nasib anak-anak yang
berkemampuan akademis pas-pasan, anak berkebutuhankhusus, baik
berkesulitan maupun lamban belajar? Mungkinkah mereka bisa
mencicipibelajar di sekolah dengan fasilitas lengkap dan modern?
Jawabannya tentu saja Anda sudahtahu sendiri.Yang masih disanksikan lagi
ke depan, apakah ada perlakuan yang adil antaraanak-anak yang berasal
dari keluarga mampu dengan yang miskin ketika diterima di suatusekolah.
Dikarenakan, keluarga yang mampu jelas dikenakan pungutan sekolah,
sementarayang miskin tidak. Apakah sekolah, dalam hal ini guru bisa
berlaku bijak dan tidak pilih kasihterhadap anak-anak didiknya di dalam
kelas, artinya tidak membedakan antara anak yangmembayar dan
gratisan.Fenomena di atas, barulah sekelumit tentang
terjadinyakesenjangan dan ketidak adilan dalam pendidikan yang berlaku di
negeri ini.Kebijakan-kebijakan pendidikan yang diterapkan masih jauh dari
nilai-nilai keadilan dankemanusian (humanisme). Dengan kata lain,
kebijakan yang tidak bijak. Terbukti denganadanya pendikotomian
makna sekolah, yang seharusnya sebagai tempat belajar bagisiapapun, tidak

154
memandang antara anak orang kaya-miskin, cerdas-bodoh, dan
normalcacat. Alangkah indahnya, jika semua sekolah baik negeri maupun
swasta memberikankesempatan yang sama kepada setiap anak, tanpa
memandang bulu. Tidak ada lagi labellabel sekolah unggulan maupun
pinggiran, sekolah reguler maupun sekolah khusus. Sistempendidikan
secara bertahap harus dibuat berstandar internasional, sehingga semua
sekolahdi Indonesia berstandar internasional, walaupun di dalamnya ada
anak-anak ABK.Bukankahkeberhasilan pendidikan diukur dari kemampuan
institusi pendidikan tersebut menciptakanperubahan ke arah yang lebih baik
pada diri anak, tadinya bodoh menjadi cerdas, tadinya liarmenjadi beradab
tadinya pemalu dan kurang percaya diri menjadi kreatif dan mandiri
Bukansemata-mata dari hasil ujian nasional (UN) yang setinggi langit
Sangat logis, sekolah sekolahberlabel unggulan di atas mampu
menghasilkan lulusan dengan nilai.

155
BAB III
Pendekatan, Jenis Penelitian, dan Pembahasan Rumusan Masalah

Pengertian:

o Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata manu
(Sansekerta), mens (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi
atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah
fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu. Manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan
segera menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

o Nilai
Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu
yang bermanfaat bagi kehidupan manusia baik lahir maupun batin.
Bagi manusia nilai dijadikan sebagai landasan, alasan atau motivasi
dalam bersikap dan bertingkah laku, baik disadari maupun tidak.

o Moral
Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang
dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan
seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat
tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan

156
masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang
baik, begitu juga sebaliknya. Jadi moral adalah tata aturan norma-
norma yang bersifat abstrak yang mengatur kehidupan manusia
untuk melakukan perbuatan tertentu dan sebagai pengendali yang
mengatur manusia untuk menjadi manusia yang baik.

o Hukum
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian
kekuasaan kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam
bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak,
sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap
kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara
negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan
kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan
memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang
akan dipilih.

Metodologi

Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan


untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan kata lain,
metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik
penelitian. Untuk menelaah hasil penelitian secara benar, kita tidak cukup
sekedar melihat apa yang ditemukan peneliti, tetapi juga bagaimana peneliti
sampai pada temuannya berdasarkan kelebihan dan keterbatasan metode
yang digunakannya. Tetapi yang jelas, metode atau teknik penelitian apa
pun yang kita gunakan, misalnya kuantitatif atau kualitatif, haruslah sesuai
dengan kerangka teoritis yang kita asumsikan.

Metode pendekatan penelitian ini menggunakan metode penelitian


kuantitatif, metode ini lebih menekankan pada aspek pengukuran secara

157
obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran,
setiap fenomena sosial dijabarkan kedalam beberapa komponen masalah,
variabel, dan indikator. Tujuan utama dari metodologi ini ialahmenjelaskan
suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu
kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu
masalah yang diperkirakan akan berlaku pada suatu
populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode
perkiraan.

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif


kuantitatif. Penelitian ini searah dengan rumusan masalah serta pertanyaan
penelitian / identifikasi masalah. Secara umum, penelitian ini akan
menjelaskan mengenai hakikat fungsi dan perwujudan nilai moral dan
hukum dalam kehidupan masyarakat dan Negara.

158
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Manusia, nilai, moral dan hukum adalah suatu hal yang saling
berkaitan dan saling menunjang. Sebagai warga negara kita perlu
mempelajari, menghayati dan melaksanakan dengan ikhlas mengenai nilai,
moral dan hukum agar terjadi keselarasan dan harmoni kehidupan serta
terciptanya keadilan.Keadilan digambarkan sebagai situasi sosial ketika
norma-norma tentang hak dan kelayakandipenuhi. Situasi sosial berkeadilan
ini bisa tercapai jika empat jenis keadilan yang adaberlaku, yaitu keadilan
distributif, keadilan prosedur, keadilan interaksional, dan keadilansistem.
Untuk mewujudkan keadilan social itu, diperinci perbuatan dan sikap yang
perludipupuk,misalnya Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dankegotongroyongan. Sikap adil terhadap sesama,
menjaga keseimbangan antara hak dankewajiban serta menghormati hak-
hak orang lain. Sikap suka memberi pertolongan terhadaporang yang
memerlukan. Sikap suka bekerja keras.

159
Manusia adalah individu yg terdiri dari jasad dan roh dan makhluk
yang paling sempurna, paling tertinggi derajatnya, dan menjadi khalifah di
permukaan bumi. Walaupun sering dikatakan bahwa manusia tiada yang
sempurna karena manusia tidak luput dari kesalahan. Tapi itu semua tidak
terlepas dari jati diri manusia sendiri. Banyak masyarakat di Indonesia yang
masih miskin akan moral dan atitude. Mereka berbuat seenaknya tanpa
memikirkan dampak negatif yang dapat terjadi kepada orang lain. Padahal
Indonesia termasuk negara hukum. Negara yang kental terhadap peraturan.
Namun apalah daya, semua peraturan itu hanya untuk dilanggar. Dan lebih
parah lagi, semakin sesuatu itu dilanggar, maka semakin banyak yang
melakukan pelanggaran itu. Karena mereka berfikir penasaran mengapa
sesuatu itu harus dilanggar, apa dampaknya, dan akhirnya mereka coba-
coba.
Nilai adalah suatu hal yang relative. Nilai baik selalu diinginkan,
dicita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota
masyarakat. Meskipun nilai tergantung pada subjektivitas, entah itu baik
atau buruk. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan
kualitas, dan berguna bagi manusia. Jika nilai baik maka seseorang akan
berusaha mempertahankan dan bahkan meningkatkannya. Jika nilai itu di
pandang buruk, maka seseorang akan memiliki perasaan tidak tenang dan
berusaha supaya mendapat nilai baik dan sempurna di mata penilai. Sesuatu
itu memiliki nilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan
manusia.

Solusi yang dapat Penulis Berikan

Pemerintah harus lebih mengawasi proses penyaluran dana untk


masyarakat karenadalam kenyataanya banyak terjadi kebocoran dana
(korupsi). Dan seharusnya hukuman paling berat di Indonesia adalah
hukuman bagi para koruptor. Karena sejatinya yang menyebabkan

160
Indonesia menjadi negara pasif dan tidak berkembang adalah maraknya
koruptor. Problematika pada masyarakat kalangan menengah kebawah
dapat teratasi jika pada kalangan atas atau pemerintah bersikap jujur adil
dan bijaksana dalam penyaluran dana dan bersih dari yang namanya
korupsi.

Pelayanan layanan masyarakat harus lebih ditingkatkan dan diawasi


pelayanan terhadapwarga miskin.Pemerintah harus lebih memperhatikan
pelayanan warga miskin karenaselama ini terlihat ada ketimpangan
pelayanan antara warga miskin dan warga kaya.Dalam hal ini pemerintah
seharusnya dapat melaksanakan sila Pancasila keadilan sosialbagi seluruh
rakyat Indonesia dengan baik. Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan
menurut penulis:

1. Perbaikan terhadap kebijakan yang telah dibuat pemerintah dengan


peninjauankembali terhadap kebijakan dan merubah atau menyesuaikan
kebijakan dengan fakta dilapangan untuk kemudian di perbaiki dan
diterapkan kembali setelah mengalami perbaikan.

2. Perencanaan yang matang terhadap kebijakan pemerintah yang akan


dibuat agar dalam penerapannya kebijakan tersebut tidak terlalu mlenceng
dari sasaran kebijakan.

3. Pemerintah harus lebih memperketat pengawasan terhadap penerapan


kebijakanyang dibuat terutama terhadap kebijakan pengeluaran dana untuk
dana pembangunan atau pengembangan masyarakat untuk mengantisipasi
kebocoran dana dan ketidakmerataan dalam pembagian dana bantuan.

161
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=gd7XGxKQ3hEC&oi=fnd&pg=PA5&dq=perwuj
udan+nilai+moral&ots=ja-i0Mkmss&sig=H1yXWbFTN9yxDpbl_b1dTCyJqYc#v=onepage&q=

https://bambang1988.wordpress.com/2009/04/13/manusia-nilai-moral-dan-hukum/

Ilmu Sosial Budaya Dasar Edisi Ketiga : Elly M. Setiadi, Kama A. Hakam,
Ridwan Effendi

Ilmu Sosial Budaya Dasar : Drs. Lies Sudibyo, MH, Drs. Agus Sudargono M.Si,
Dra. Titik Sudiatmi, M.Pd, Drs. Bambang Triyanto, MM

162
KELOMPOK 9
PROBLEMATIKA NILAI
MORAL, DAN HUKUM
DALAM MASYARAKAT DAN
NEGARA

163
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 3
1.3 Kajian ....................................................................................................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................... 4


2.1 Teoritis ..................................................................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................................... 11


3.1 Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan
Negara .......................................................................................................................... 11
3.2 Tannggung Jawab Sosial Manusia ......................................................................... 14

BAB IV PENUTUP .................................................................................................................. 26


4.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 26
4.2 Saran ...................................................................................................................... 27

164
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Manusia adalah sebuah kelompok atau seorang individu yang selalu
berhubungan dengan lingkungan sekitar. Manusia di dalam kehidupannya
pasti memerlukan sesuatu yang bernilai atau bermanfaat bagi dirinya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkaitan dengan nilai.
Manusia memberikan nilai kepada sesuatu. Nilai itu ada atau real dalam
kehidupan manusia. Dengan nilai diharapkan manusia dapat terdorong untuk
melakukan tindakan agar harapannya dapat terwujud.
Pembahasan mengenai nilai termasuk dalam kawasan etika. Bertens
(2001) menyebutkan ada tiga jenis makna etika, yaitu :
a. Etika berarti nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
b. Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral. Etika yang dimaksut adalah
kode etik.
c. Etika berarti ilmu tentang baik dan buruk. Etika yang dimaksut sama
dengan istilah filsafat moral.

165
Moral erat kaitannya dengan akhlak yang mengandung makna tata tertib
yang datang dari hati nurani manusia. Moral merupakan bagian dari nilai.
Hukum merupakan suatu norma. Norma hukum merupakan aturan-aturan
yang bersal dari negara dan sifatnya memaksa. Dengan mematuhi hukum
maka akan terciptalah suatu keadilan. Tujuan bernegara Indonesia adalah
terpenuhinya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini dapat diketahui
dalam pembukaan UUD 1945 maupun pancasila.
Sesuai dengan pembukaan UUD 1945 maka negara yang hendak didirikan
negara Indonesia adalah negara yang adil dan bertujuan menciptakan keadilan
sosial. Pesan yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 itu hendaknya
menjadi pedoman dan semangat bagi para penyelenggara negara bahwa tugas
utama pemerintah adalah menciptakan keadilan.
Bedasarkan pancasila sila kedua Kemanusiaan Yang Adil Dan
Beradab,maka adil yang dimaksud adalah perlakuan adil kepada warga negara
tanpa pandang bulu. Manusia pada hakikatnya sama harkat dan martabatnya
termasuk pula manusia sebagai warga negara,Karena itu hendaknya
penyelenggara negara menjamin perlakuan yang adil terhadap warga
negaranya. Hal ini tercermin pasal 27 ayat (1) UUD 1945 bahwa segala warga
negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat indonesia mengandung
makna adil dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Hasil
pembangunan dan kekayaan bangsa hendaknya dinikmati secara adil dan
menyeluruh oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan dan kekayaan
alam tidak boleh dinikmati segelintir orang sebab hal tersebut dapat
menimbulkan kesenjangan,perasaan iri,dan kemiskinan.
Sesuai dengan sila kelima tersebut maka kedilan yang harus terwujud dalam
kehidupan bangsa adalah:
a. Keadilan distributif,yaitu hubungan yang adil antara negara dengan
negaranya.Kedilan ini dalam bentuk kesejahteraan,subsidi,serta
kesempatan hidup bersama berdasarkan hak dan kewajiban.

166
b. Keadilan legal (bertaat), yaitu hubungan yang adil antara negara dengan
warga negaranya. Dalam arti warga negara wajib mentaatinperaturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Kedilan komutatif,yaitu hubungan yang adil dan sama antar warga negara
secara timbal balik.
Dilihat dari kenyataan yang ada,Indonesia sebagai negara hukum memang
sudah terwujud terbukti dengan telah adanya Undang-Undang yang mengatur
kehidupan bernegara.Tetapi pada penerapannya didalam kehidupan bernegara
itu sendiri belum terlaksana dengan baik.Terbukti dengan banyaknya
pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan oleh segelintir orang namun
hukum baginya tidak berjalan dengan semestinya. Hukum pada saat ini lebih
memihak kepada mereka yang memiliki kedudukan.
Seharusnya Indonesia sebagai negara hukum dalam menjalankan kehidupan
bernegara benar-benar dalam koridor yang telah ditentukan,menegakkan
keadilan seadil-adilnya.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam makalah ini
kita dapat mendapatkan hasil yang diinginkan,maka kita mengemukakan
beberapa perumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan Nilai,Moral,dan Hukum?
2. Bagaimanakah penerapan Nilia, Moral,dan Hukum di Indonesia?
3. Apakah problematika nilai, moral, dan hukum dalam masyarakat dan
negara?
4. Bagimana tanggung jawab sosial manusia dalam menghadapi problematika
tersebut?

167
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teoritis

1. Pengertian Manusia

Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (Sansekerta),


mens (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang
berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia
dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam
hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu organisme
hidup (living organism).

Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan


bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu
lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal
(geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seorang bayi lahir,
ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh karena itu ia
menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu
tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia
dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of

168
discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia
membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber
dari lingkungan.

Manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera


menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada masa bayi sepenuhnya
manusia tergantung kepada individu lain. Ia belajar berjalan,belajar
makan,belajar berpakaian,belajar membaca,belajar membuat sesuatu dan
sebagainya, memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa.

Malinowski(1949), salah satu tokoh ilmu Antropologi dari Polandia


menyatakan bahwa ketergantungan individu terhadap individu lain dalam
kelompoknya dapat terlihat dari usaha-usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialnya yang dilakukan melalui
perantaraan kebudayaan.

Rasa aman secara khusus tergantung kepada adanya system perlindungan


dalam rumah, pakaian dan peralatan. Perlindungan secara umum, dalam
pengertian gangguan/kelompok lain akan lebih mudah diwujudkan kalau
manusia berkelompok. Untuk menghasilkan keamanan dan kenyamanan
hidup berkelompok ini, diciptakan aturan-aturan dan kontrol-kontrol sosial
tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh setiap anggota
kelompok. Selain itu ditentukan pula siapa yang berhak mengatur
kehidupan kelompok untuk tercapainya tujuan bersama.

2. Nilai

Nilai (value) adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan


kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu
berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.

Menurut Bambang Daroeso, nilai memiliki ciri sebagai berikut:

a. Nilai itu suatu relitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai
yang bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah
objek yang bernilai itu. Misalnya orang yang memiliki kejujuran.
Kejujuran adalah nilai, tetapi kita tidak bias menindra kejujuran itu.

169
b. Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-
cita dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal das sollen.
Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam
bertindak. Misalnya nilai keadilan. Semua orang berharap manusia dan
mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.

c. Nilai berfungsi sebagai daya dorong dan manusia adalah pendukung


nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang
diyakininya. Misalnya nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan
semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.

Menurut Bambang Deroeso, nilai adalah suatu kualitas atau


penghargaan terhadap sesuatu, yang menjadi dasar penentu tingkah laku
seseorang.

Menurut Darji Darmodiharjo, Nilai adalah kualitas atau keadaan


yang bermanfaat bagi manusia baik lahir ataupun batin. Sesuatu dianggap
bernilai apabila sesuatu itu memiliki sifat sebagai berikut:

a) Menyenangkan (peasent)

b) Berguna (useful)

c) Memuaskan (satisfying)

d) Menguntungkan (profitable)

e) Menarik (interesting)

f) Keyakinan (belief)

Ada 2 pendapat mengenai nilai yaitu: pertama, nilai itu objektif: ada pada
setiap sesuatu. Tidak ada yang diciptakan didunia ini tanpa adanya suatu
nilai yang melekat didalamnya. Dengan demikian, segala sesuatu ada
nilainya dan bernilai bagi manusia, hanya saja manusia tidak tahu dan
belum tahu nilai apa dari objek tersebut. Kedua, nilai itu subjektif: nilai
suatu objek terletak pada subjek yang menilainya. Misalnya : air menjadi
sangat bernilai daripada emas bagi orang yang kehausan ditengah padang

170
pasir, tanah memiliki nilai bagi petani, gunung bernilai bagi seorang
pelukis, dan sebagainya.

Tiga macam nilai menurut Prof. Drs. Notonegoro adalah sebagai berikut:

a) Nilai meteriil, yakni sesuatu yang berguna bagi jasmani dan rohani
manusia.

b) Nilai vital, sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat


melaksanakan kegiatan.

c) Nilai kerohanian, dibedakan menjadi 4 yaitu:

1) Nilai kebenaran, bersumber pada akal pikiran manusia (rasio, budi,


dan cipta)

2) Nilai estetika/ keindahan, bersumber pada rasa manusia.

3) Nilai kebaikan/moral, bersumber pada kehendak keras, karsa hati,


dan nurani manusia.

2. Moral

Moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat


kebiasaan.Dalam bahasa Indonesia moral berarti akhlak atau kesusilaan
yang mengandung makna tata tertib batin yang menjadi pembimbing
tingkah laku batin dalam hidup.Istilah moral dapat dipersamakan dengan
etik,akhlak,kesusilaan,dan budi pekerti.Dalam hubungannya dengan
nilai,moral adalahbagian dari nilai,yiatu nilai moral.Nilai moral berkaitan
dengan perilaku manusia tentang hl baik-buruk.

3. Hukum

Hukum merupakan bagian dari norma,yaitu norma hukum.Norma


hukum adalah peraturan yang timbul dari hukum yang berlaku.Norma

171
hukum perlu ada untuk mengatur kepentingan manusia dalam masyarakat
agar memperoleh kehidupan yang tertib.Norma hukum tertuang dalam
perundang-undangan.

Norma hukum dibutuhkan karna dua hal:

1. Karena bentuk sanksi dari norma agama,kesusilaan,dan kesopanan


belum cukup memuaskan dan efektif untuk melindungi keteraturan dan
ketertiban masyarakat.

2. Masih banyak perilaku lain yang belum di atur dalam norma


agama,kesusilaan,dan kesopanan,misalnya perilaku dijalan raya.

Norma hukum berasal dari norma agama,kesusilaan,an kesopanan.Isi


ketiga norma tersebut bisa diangkat sebagai norma hukum.

Adapun norma terbagi atas empat,yaitu :

1. Norma Agama.Sanksi yng diberikan tidak secara langsung,tapi


hukuman dari Sang pencipta pada hari akhir nanti.

2. Norma kesusilaan.Sanksinya berupa tekanan batin sang pelaku.

3. Norma kesopanan.sanksinya yaitu dapat dikucilkan oleh masyarakat.

4. Norma hukum.Hukuman berupa kurungan.

Fungsi hukum yaitu :

1. Sebagai alat pengukur tertib hubungan masyarakat


Hukum sebagai norma merupakan petunjuk untuk kehidupan.
Hukum menunjukkan mana yang baik dan mana yang buruk. Hukum
juga member petunjuk apa yang harus diperbuat dan mana yang
tidak boleh, sehingga segala sesuatunya dapat berjalan tertib dan
teratur. Kesemuanya itu dapat dimungkinkan karena hokum
mempunyai sifat mengatur tingkah laku manusia serta mempunyai

172
ciri memerintah dan melarang. Begitu pula hukum mempunyai sifat
memaksa agar hukum ditaati oleh anggota masyarakat.

2. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial


- Hukum mempunyai cirri memerintah dan melarang
- Hukum mempunyai sifat memaksa.
- Hukum mempunyai daya yang mengikat secara psikis dan fisik.
Karena hukum mempunyai sifat, cirri, dan daya mengikat
tersebut, maka hukum dapat member keadilan, yaitu menentukan
siapa yang salah dan siapa yang benar. Hukum dapat menghukum
siapa yang salah, hukum dapat memaksa agar peraturan ditaati dan
siapa yang melanggar diberi sanksi hukuman.
Contohnya, siapa yang berutang harus membayar adalah perwujudan
dari keadilan.

3. Sebagai penggerak pembangunan.


Daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan atau
didayagunakan untuk menggerakkan pembangunan. Hukum
dijadikan alat untuk membawa masyarakat ke arah yang lebih maju
dan sejahtera.

4. Fungsi kritis hukum.

Hukum bertujuan untuk menjamu kepastian hukum dalam


masyarakat,memberikan faedah bagi warga negara dan menciptakan
keadilan dan ketertiban bagi warga negara.

Dewasa ini, sering berkembang suatu pandangan bahwa hukum


mempunyai fungsi kritis, yaitu daya kerja hukum tidak semata-mata
melakukan pengawasan pada aparatur pengawasan (petugas) saja,
tetapi aparatur penegak hukum termasuk didalamnya.

173
Hukum juga bertujuan menjamin kepastian hukum dalam
masyarakat dan hukum itu harus bersendikan pada rasa keadilan di
masyarakat. Dalam literature ilmu hukum, dikenal ada dua teori
tentang tujuan hukum, yaitu teori etis dan utilities. Teori etis
mendasarkan pada etika, hukum bertujuan untuk semata-mata
mencapai keadilan, memberikan kepada setiap orang apa yang
menjadi haknya. Hukum tidak identik dengan keadilan. Peraturan
hukum tidaklah selalu untuk mewujudkan keadilan. Contohnya,
peraturan lalu lintas. Mengendarai mobil di sebelah kiri tidak bias
dikatakan adil karena sesuai aturan. Sedangkan berjalan di sebelah
kanan dikatakan tidak adil karena bertentangan dengan aturan. Jadi,
teori ini tidak sepenuhnya benar.

Menurut teori utilities, hukum bertujuan untuk memberikan faedah


bagi sebanyak-banyaknya orang dalam masyarakat. Pada hakikatnya,
tujuan hukum adalah memberikan kebahagiaan atau kenikmatan
besar bagi jumlah yang terbesar. Teori ini juga tidak selalu benar.
Selanjutnya, muncul teori campuran. Menurut teori ini, tujuan pokok
hukum adalah ketertiban. Kebutuhan akan ketertiban adalah syarat
mutlak bagi masyarakat yang teratur. Di samping ketertiban, tujuan
lain dari hukum adalah tercapainya keadilan yang isi dan ukurannya
berbeda menurut masyarakat dan zamannya.

Agar tujuan kaidah hukum itu dapat terwujud dengan semestinya,


atau sesuai dengan harapan seluruh anggota masyarakat/ Negara
maka harus ada kepatuhan kepada kaidah hukum tersebut.
Masyarakat perlu patuh dan menerima secara positif adanya kaidah
hukum. Tidak dapat kita bayangkan bagaimana kehidupan manusia
tanpa adanya kaidah hukum.

Faktor-faktor penyebab para anggota masyarakat mematuhi hukum


(Prof.Dr.Soekanto, S.H.) adalah:

1. Kepentingan-kepentingan para anggota masyarakat yang


terlindungi oleh hukum.

174
2. Complience atau pemenuhan kebutuhan. Orang akan patuh pada
hukum karena didasarkan pada harapan akan suatu imbalan atau
sebagai usaha untuk menghindarkan diri dari sanksi yang
dijatuhkan manakala kaidah hukum itu dilanggar.

3. Identifikasi. Pematuhan akan kaidah hukum itu bukan nilai yang


sesungguhnya dari kaidah tersebut, melainkan karene
keinginannya untuk memelihara hubungan yang sebaik-baiknya
dengan para anggota mayarakat lainnya yang sekelompok atau
segolongan dengan para pemimpin kelompok atau pejabat hukum.

4. Internalisasi. Kepatuhan manusia karena kaidah-kaidah hukum


sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi pegangan sebagian besar
para anggota masyarakat, yaitu penjiwaan dan kesadaran dalam
diri mereka masing-masing.

175
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara

Hukum sebagai norma harus didasarkan pada nilai moral.Apa artinya


Undang-Undang jika tidak disertai moralitas.Norma moral adalah norma yang
paling dasar.Norma moral menentukan bagaimana kita menilai seseorang.
Suatu Hukum yang bertentangan dengan norma moral kehilangan
kekuatannya,demikian kata thomas Aquinas.

Secara ideal,seharusnya manusia taat pada norma moral dan norma


hukum yang tumbuh dan tercipta dalam hidup sebagi upaya mewujudkan
kehidupan yang damai,aman,dan sejahtera.Namun dalam kenyataannya
terjadi berbagai pelanggaran,baik terhadap norma moral maupun norma
hukum.Pelanggaran norma moral merupakan suatu pelanggaran
etik,sedangkan pelanggaran terhadap norma hukum merupakan suatu
pelanggaran hukum.

1. Pelanggaran Etik

Kebutuhan akan norma etik di oleh manusia diwujudkan dengan


membuat serangkaian norma etik untuk suatu kegiatan atau profesi.Kode
etik profesi berisi ketentuan-ketentuan normatif etik yang seharusnya

176
dilakukan oleh anggota profesi.Kode etik profesi dibutuhkan untuk
menjaga martabat serta kehormatan profesi,dan disisi lain melindungi
,masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalahgunaan
keahlian.Meskipun telah memiliki kode etik,masih terjadi pelanggaran
terhadap profesi.Contohnya: Dokter melanggar kode etik kedokteran.

Pelanggaran terhadap kode etik tidak diberikan sanksi lahiriah ataupun


yang bersifat memaksa..Pelanggaran etik biasanya mendapat sanksi etik
berupa rasa menyesal,bersalah,dan malu.Bila seorang profesi melanggar
kode etik profesinya ia akan mendapatkan sanksi etik dari lembaga
profesi,seperti teguran,dicabut keanggotaannya,atau tidak diperbolehkan
lgi menjalani profesi tersebut.

2. Pelanggaran Hukum

Poblema hukum yang yang berlaku dewasa ini adalah masih


rendahnya kesadaran hukum masyarakat.Akibatnya banyak tarjadi
pelanggaran hukum.Bahkan,pada hal-hal kecil yang sesungguhnya tidak
perlu terjadi.Misalnya,secara sengaja tidak membawa SIM dengan
sengaja dengan alasan hanya untuk sementara waktu.

Pelanggaran hukum dalam arti sempit berarti pelanggaran terhadap


perundang-undangan negara.Sanksi atas pelanggaran hukum adalah
sanksi pidana dari negara yang bersifat lahiriah dan memaksa masyarakat
secara resmi (Negara) berhak memberi sanksi bagi warga negara yang
melanggar hukum.

Bila dicermati, ada beberapa hal yang menyebabkan lemahnya


penegakan hukum pertama kesadaran/pengetahuan hukum yang lemah.
Kesadaran/pengetahuan hukum yang lemah, dapat berefek pada
pengambilan jalan pintas dalam menyelesaikan persoalan masing-
masing. masyarakat yang tidak mengerti akan hukum, berpotensi besar
dalam melakukan pelanggaran terhadap hukum. dalam hukum, dikenal

177
dengan adanya fiksi hukum artinya semua dianggap mengerti akan
hukum. Seseorang tidak dapat melepaskan diri dari kesalahan akan
perbuatannya dengan alasan bahwa ia tidak mengerti hukum atau suatu
peraturan perundang-undangan. Jadi dalam hal ini sudah sewajarnya bagi
setiap individu untuk mengetahui hukum. Sedangkan bagi aparatur
hukum atau elemen lain yang concern pada supremasi hukum sudah
seharusnya memberikan kesadaran hukum bagi setiap individu.

Kedua adalah ketaatan terhada hukum. Dalam kehidupan sehari-hari


tidak jarang budaya egoisme dari individu muncul. Ada saja orang yang
melanggar hukum dengan bangga ia menceritakan perbuatannya kepada
orang lain. Misalnya pelanggaran terhadap lalu lintas. Oleh pelakunya
menganggap itu hal-hal yang biasa-biasa saja, bahkan dengan bersikap
bangga diri ia menceritakan kembali kepada orang lain perbuatan yang
telah dilakukannya. Hal semacam ini telah mereduksi nilai-nilai
kebenaran, sehingga menjadi suatu kebudayaan yang sebenarnya salah.

ketiga adalah perilaku aparatur hukum. Perilaku aparatur hukum baik


dengan sengaja ataupun tidak juga telah mempengaruhi dalam penegakan
hukum. Misalnya aparat kepolisian yang dalam menagani suatu kasus
dugaan tindak pidana, tidak jarang dalam kenyataannya juga langsung
memvonis seseorang telah bersalah. Hal ini dapat dilihat dengan perilaku
aparat yang dengan ringan tangan terhadap tersangka yang melakukan
tindak pidana. Perilaku-perilaku semacam ini justru bukan mendidik
seseorang untuk menghormati akan hukum. Ia menghormati hukum
hanya karena takut akan polisi.

Keempat adalah faktor aparatur hukum. Seseorang yang melakukan


tindak pidana, namun ia selalu bisa lolos dari jeratan pemidanaan, akan
berpotensi bagi orang yang lain untuk melakukan hal yang sama. Korupsi
yang banyak dilakukan namun banyak pelaku yang lepas dari jeratan
hukum berpotensi untuk oleh orang lain melakukan hal yang sama.
Adanya mafia peradilan, telah mempengaruhi semakin bobroknya
penegakan hukum di negeri kita. Aparatur hukum yang sedianya

178
diandalkan untuk menjunjung tinggi supremasi hukum, justru melakukan
pelanggaran hukum. Sebagai akibatnya masyarakat pesimis terhadap
penegakan hukum.

Contoh pelanggaran hukum : Kecurangan saat pemilu,kasus pelanggaran


hukum di laut,dan lain-lain.

Beberapa berita yang mengagetkan; Sebanyak 341 narapidana


perkara korupsi mendapat remisi, Sebelas koruptor langsung menghirup
udara bebas, ironisnya lagi salah satu dari penerima Remisi tersebut
adalah besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Pohan.
Bukankah setiap orang sama kedudukannya di hadapan hukum (equality
before the law). Seharusnya kita memandang Hukum adalah sebagai
bagian dari cara kita hidup, bukan sebagai cara mempertahankan
kekuasaan semata.

Tapi,lihatlah sebaliknya sungguh Miris memang Kisah nenek Minah,


yang hanya dengan mengambil beberapa buah kakao, seorang nenek tua
harus dihukum atas perbuatan yang sudah dia sesali. Kalau kita
membandingkan kisah si nenek dengan kisah para koruptor kelas kakap
yang kasus hukumnya diputus bebas. Banyak sekali Diskriminasi hukum
menimpa kaum miskin.

Seharusnya para penegak hukum mampu menegakkan hukum seadil-


adilnya,tidak ada lagi diskrimanan terhadap si miskin sehingga
terciptalah keadilan.

Permasalahan hukum di dindonesia dapat diminimalisasi melalui proses


pendidikan yang diberikan kepada masyarakat,diharapkan wawasan
pemikiran mereka pun semakin meningkat sehingga mempunyai
kemampuan untuk memikirkan banyak alternatif dalam usaha
memecahkan masalah hukum dan tidak melakukan pelanggaran hukum.

3.2 Tanggung jawab sosial manusia

3.2.1 Pengertian

179
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya. Tiap-tiap manusia sebagai makhluk Allah SWT
bertanggung jawab atas perbuatannya. Firman Allah SWT: Tiap-tiap
dari (individu) bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.
(QS. Al-Mudatstsir, 14: 38)

Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkaitan dengan


konteks teologis. Manusia sebagai makhluk individual berarti manusia
harus bertanggung jawab terhadab dirinya (keseimbangan jasmani dan
ciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat
intensitasnya apabila tidak memiliki kesadaran yang mendalam.

Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian


orang yang bertanggung jawab, orang yang berani menanggung resiko,
atau segala yang terjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya
dan jujur terhadap orang lain tidak pengecut dan mandiri. Orang yang
bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban demi kepentingan
orang lain.

Demikian juga tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya, timbul


karena manusia sadar akan keyakinan nilai-nilainya. Dalam hal ini
terutama keyakinan terhadap nilai yang bersumber dari jalan agama
manusia bertanggung jawab terhadap kewajiban menurut keyakinan
agamannya.

Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah


sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan
bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu kepada hak,
maka dengan tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab
terhadap kewajibannya.

Kewajiban dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1) Kewajiban terbatas

180
Kewajiban ini berlaku kepada setiap orang, sama, tidak dibeda-
bedakan.
Contohnya: undang-undang larangan membunuh, mencuri yang
disampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman.
2) Kewajiban tidak terbatas
Kewajiban ini berlaku kepada semua orang. Tanggung jawab kepada
kewajiban ini, nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati,
seperti keadilan dan kebijakan.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan,
sebab dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat
dirasakan oleh dirinya atau orang lain. Sebaliknya orang yang tidak
bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan, sebab ia tidak
mengikuti aturan, norma, atau nilai yang berlaku.
Problem pertama yang dirasakan pada zaman sekarang, sehubungan
dengan masalah tanggung jawab, adalah rusaknya peranan moral dan
rasa hormat diri terhadap pertanggungjawaban.
Orang yang bertanggung jawab itu adil, atau mencoba berbuat adil.
Tetapi adakala orang bertanggung jawab tidak dianggab adil, karena
runtuhnya nilai-nilai yang dipegangnya. Orang yang demikian tentu
akan mempertanggungjawabkan segala sesuatunya kepada Tuhan.
Dia tidak tampak tetapi memggerakkan dunia dan mengaturnya. Jadi,
orang semacam ini akan bertanggung jawab kepada Tuhannya.

3.2.2 MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB


Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, juga
seorang pribadi. Karena seorang pribadi, maka manusia mempunyai
pendapat sendiri, perasaan sendiri berbuat dan bertindak sendiri.
Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, baik disengaja
maupun tidak disengaja. Oleh karena itu manusia harus bertanggung
jawab atas diri pribadi.
Contoh:

181
Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-bentar ia melihat
jalan, tetapi ia lengah, terperosok kakinya kesebuah lubang. Kakinya
terkilir. Ia menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu. Ia harus
beristirahat di rumah beberapa hari. Konsekuensi tinggal dirumah
beberapa hari merupakan tanggung jawab sendiri atas
kelengahannya.
a. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Lembaga sosial yang terkecil adalah keluarga. Keluarga
kecil (keluarga batih= nuclier family) dan keluarga besar.
Keluarga kecil terdiri dari suami, isrti dan anak-anaknya.
Keluarga besar (extended family) suami, isrti, anak-anak, ayah-
ibu, adik, kemenakan dan masih ada hubungan darah dan
sebagainya. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab
terhadap keluargannya. Tanggung jawab ini menyangkut nama
baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.
Contoh:
Penyelewengan Dr. Tono (sukartono) sebagai Ayah, berarti
tidak bertanggung jawab akan kewajibannyasebagai suami.
Sebaliknya Tini, istri Tono yang kurang menghargai suaminya,
juga merupakan contoh tidak bertanggung jawabnya sebagai
seorang istri.

b. Tanggung Jawab Kepada Masyarakat


Suatu kenyataan pula bahwa manusia adalah makhluk sosial. Ia
merupakan angguta masyarakat. Ia hidup bersama ditengah-
tengah masyarakat. Karena itu dalam berfikir, bertindak, dan
sebagainya manusia terikat oleh masyarakat. Wajarlah apabila
segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat.
Contoh:

182
Tuti telah bertekat untuk berjuang meningkatkan derajat
kaumnya dalam Putri Sedar. Ia bertekat bahwa apapun yang
terjadi atas dirinya tetap akan dipertanggung jawabkan .
Tidak, tidak, saya tidak boleh mendurhaka demikian terhadap
asas, tujuan dan pendirian saya sendiri. Malu saya melihat saya
sendiri. Apa boleh buat jalan yng sulit ini sudah saya pilih dari
semula dan tidak boleh menyimpang lagi, meski kemana
sekalipun saya dibawanya.
c. Tanggung Jawab Kepada Bangsa/ Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu
adalah warga Negara suatu Negara. Dalam berfikir dan
bertindak, berbuat, bertingkah laku, manusia terikat oleh norma-
norma atau aturan-aturan, yang dibuat oleh negara. Manusia
tidak dapat membuat semua sendiri. Bila perbuatan manusia itu
salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.
Contoh:
Dalam novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis.
Guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik terpaksa mencuri
barang-barang milik sekolah, demi rumah tangganya. Perbuatan
guru Isa ini harus dipertanggung jawabkan kepada pemerintah.
Kalau perbuatan ini diketahui pihak berwajib, ia harus berurusan
dengan pihak kepolisian dan keadilan.
d. Tanggung Jawab Kepada Tuhan
Tanggung jawab kepada Tuhan menuntuk kesadaran manusia
untuk memenuhi kewajiban dan pengabdiannya kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia
harus bersyukur kepada Tuhan atas karunia-Nya, menciptakan
manusia dan memberi rezeki kepadanya. Karena itu manusia
wajib mengabdi kepada Tuhan.
Firman Allah: Tidaklah Aku jadikan jin dan manusia,
melainkan supaya mereka itu menyembah kepada Ku. (QS. Az-
Zariyat, 51: 56)

183
Menyembah itu mengabdi kepada Tuhan, sebagai wujud
tanggung jawab kepada Tuhan. Tanggung jawab erat kaitannya
dengan kewajiban. Kewajiban adalah merupakan sesuatu yang
dibebankan terhadap seseorang. Namun Allah hanya
memberikan beban kepada seseorang sesuai dengan
kemampuannya.
Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga
tidak mengacu kepada hak. Manusia mempunyai kewajiban
terhadap Allah dengan menyembah-Nya, kewajiban terhadap
sesama dengan cara berbuat baik. Orang yang bertanggung
jawab dapat memperoleh haknya berupa kebahagiaan, sebab ia
dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat
dirasakan oleh dirinya atau oleh orang lain.
Manusia ada bukan dengan sendirinya, tetapi merupakan ciptaan
Tuhan. Karena itu manusia berkewajiban terhadap Tuhan.
Kelalaian akan kewajibannya terhadap Tuhan harus
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.

3.2.3 PENGABDIAN
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, dapat atau
pun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada, raja, cinta,
kasih sayang, hormat atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan
ikhlas.
Timbulya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Lain
halnya jika keluarga kita membantu teman, karena ada kesulitan
mungkin sampai berhari-hari ikut menyelesaikan sampai tuntas. Ibu
bukan pengabdian tetapi hanya bantuan saja.
1. Pengabdian kepada keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini
didasarkan atas cinta dan kasih sayang, kasih sayang ini
mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada
kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai

184
pengorbanan, berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Dapat
berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami
dan anak-anaknya atau anak-anak kepada orang tuannya

2. Pengabdian kepada masyarakat

Manusia adalah anggota masyarakat. Ia tak dapay hidup tanpa


orang lain, karena tiap-tiap orang saling membutuhkan. Bila
seseorang yang hidup dimasyarakat tidak mau memasyarakatkan
diri dan selalu mengasingkan diri. Maka apabila mempunyai
kesulitan yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat.
Cepat atau lambat ia akan menyadari dan menyerah kepada
masyarakat lingkungannya.
Untuk kebutuhan hidup, manusia tidak bisa mencukupi
kebutuhannya sendiri. Dia memerlukan bantuan, pertolongan, amal
dan jasa orang lain. Al-Quran membari dorongan kepada orang-
orang beriman, untuk mencintai saudara-saudaranya yang seiman,
berbuat baik kepada mereka dan memberi pertolongan serta
bantuan kepada mereka.

Firman Allah SWT: Sesungguhnya orang-orang mukmin itu


bersaudaya, karena itu damaikanlah antara kedua saudara mu dan
bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS.
Al-Hujarat, 46: 10)

Selain itu Al-quran juga mendorong kaum muslimin bekerja sama,


bantu-membantu, dan membentuk masyarakat yang seikat dan
terpadu dimana setiap mukmin merasa terjalin dalam suatu
bangunan yang padu.

Dalam kehidupan perguruan tinngi, pengabdian kepada masyarakat


yang merupakan salah satu tugas pokok perguruan tinggi, adalah
Dharma ketiga dari tri darma perguruan tinggi yaitu:
a. Pendidikan
b. Penelitian

185
c. Pengabdian kepada masyarakat

3. Pengabdian kepada Tuhan


Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk
ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi
kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya
kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya
kepada Tuhan Ynga Mah Kuasa. Tujuan Allah menciptakan takan
jin dan manusia hanya untuk menyembah kepada-Nya.
Firman Allah SWT: dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah kepada ku. (QS. Adz.
Dzaariyaat, 51: 56)
Menyembah Allah beratri ingat kepada Allah. Kebiasaan seorang
mukmin dalam mengingat kepada Allah, baik dengan
mengucapkan tasbih, takbir, istigfar, doa maupun dengan membaca
Al-Quran, membuat jiwa bersih dan bening serta perasaanya tenang
dan tenteram.
Firman Allah SWT: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram. (QS al-Rad, 13:
28)
Sabda Rasulullah SAW: Ingatlah akan Allah aadalah penawar
kalbu. Dan sabdanya pula: Suatu kaum yang berkumpul dan
mengingati Allah pasti disambut oleh para malaikat dan para
malaikat pun memenuhi mereka dengan rahmat-Nya dan
menurunkan ketentraman. Dan Allah pun ingat akan mereka itu.
Apabila seorang muslim membiasakan diri mengingat Allah maka
ia akan merasa bahwa ia dekat dengan Allah dan berada dalam
perlindungandan penjagaan-Nya. Dengan demikian, akan timbul
pada dirinya perasaan percaya pada diri sendiri, teguh, tenang,
tentram dan bahadia.

186
Firman Allah SWT: karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya
Aku ingat (pula) kepadamu. (QS. Al-Baqarah, 2: 152)
Ingat kepada Allah SWT, yang menimbulkan perasaan tenang dan
tentram dalam jiwa, tak syak lagi merupakan terapi bagi
kegelisahan, yang merasakan manusia, ketika ia mendapatkan
dirinya merasa lemah, tak mempunyai penyangga dan penolong
menghadapi berbagai tekanan dan bahaya kehidupan.
4. Pengabdian Kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau
warga negara suatu Negara. Karena itu seseorang wajib mencintai
Bangsa dan Negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam
bentuk mengabdian. Banyak contoh pengabdian kepada bangsa dan
Negara dalam kehidupan.

3.2.4 PENGORBANAN
Pengorbanan berasal dari kata korban, artinya berikan secara
ikhlas: harta, benda, waktu, tenaga, pikiran, bahkan mungkin nyawa,
demi cintanya atau ikatannya dengan sesuatu atau demi kesetiaan,
kebenaran. Menurut kamus umum bahasa indonesia Wjs.
Poerwodarminto, korban berarti:
a) Pemberian untuk menyatakan kebaktian (kerelaan hati dan
sebagainya). Misalnya: inilah korban ku untuk nusa dan bangsa.
b) Orang yang menderita kecelakaan karena perbuatan sendiri atau
orang lain. Misal: banyak orang yang menjadi korban permainan judi.
c) Korban jiwa karena tertimpa bencana bumi di Kerinci, Jambi,
bertambah banyak.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat
berupa harta, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwannya.
Pengorbanan diserahkan secara ikhlas, tanpa pamrih, tanpa ada
perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengorbanan dapat berupa:

187
a. Pengorbanan kepada keluarga
Dorongan seksual merupakan landasan pembentukan keluarga,
di mana suami dan istri sama-sama mendapatkan kedamaian
hati, sehingga timbul rasa tentram, aman dan damai. Dan antara
keduanya pun timbul perasaan cinta kasih, kasih sayang, dan
rahmat yamg mendorong tetap terpeliharanya kehidupan
bersama dengan harmonisnya dan penuh dengan rasa saling
tolong-menolong. Sehingga akan timbul suasana yang segar
bagi pertumbuhan anak-anak, pemeliharaan, dan pembentukan
kepribadian mereka secara sehat.
Contoh: Siti Nurbaya, dengan sangat terpaksa mau dikawini
Datuk Maringgih, seorang laki-laki yang sangat dibencinya,
demi cintanya kepada ayahnya.
b. Pengorbanan kepada masyarakat
Manusia adalah makhluk bermasyarakat. Ia tidak dapat hidup
sendiri, ia tidak dapat mencukupi kebutuhan sendiri. Untuk itu
harus hidup bersama di tengah-tengah masyarakatagar manusia
dapat hidup dengan penuh keserasian dengan manusia lainnya,
tidak boleh tidak dia harus membatasi cintanya pada dirinya
sendiri dan egoismenya. Juga hendaknya ia menyeimbangkan
cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang kepada orang-orang
lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada mereka.
Contoh: Dr. Tono aktif sebagai dokter yang baik. Begitu besar
pengabdiannya kepada pasien sehingga istrinya merasa
diperlakukan sebagai penunngu rumah dan penunggu telepun
belaka. Koflik batin terjadi, ketegangan rumah tangga menjadi-
jadi, sehingga di rumah Dr. Tono tidak betah, gelisah. Akibat
pengabdiannyakepada masyarakat rumah tangganya menjadi
korban.
c. Pengorbanan kepada Bangsa dan Negara
Berbicara tentang pengorbanan kepada bangsa dan negara tidak
bisa dilepaskan dari bicara tentang hak dan kewajiban. Dalam

188
UUD 1945 banyak pasal-pasal tentang hak dan kewajiban
negara Republik Indonesia.
Setiap orang di bumu mengetahui bahwa manusia merupaka
anggota suatu bangsa dan warga negara suatu negara. Semua
orang pasti menjadi anggota dari warga dari suatu bangsa atau
negara dan mempunyai kewajiban antara lain membela negara.
Pembelaan tersebut disebut pengorbanan.
Demi negara, tiap orang tidak sayang kehilangan harta benda,
bagian badan, bahkan nyawapun dipertruhkan dengan ikhlas.
Kapan saja dan dimana saja berada mereka berkewajiban
membela negara.

1) Pengertian hak dan kewajiban

a) Pengertian hak
Menurut istilah Austin Paghotay, hak adalah wewenang moral untuk
mengerjakan, meninggalkan, memiliki, mempergunakan atau menurut
sesuatu.
Hal ini merupakan panggilan kepada kemauan orang lain dengan perantaraan
akalnya, perlawanan dengan kekuasaan atau kekuatan fisik. Adanya hak
karena adanya kewajiban kita mencapai tujuan akhir sesuai dengan hukum
moral. Untuk menjalankan kewajiban tersebut diperlukan adanya kebebasan
manusia untuk memilih alat-alat yang dibutuhkannya dengan tidak mendapat
rintangan dari orang lain, dengan demikian manusia harus mempunyai hak-
hak, bukan binatang, walaupun manusia dapat memilih secara sukarela atas
hak-haknya, namun Allah SWT melarang manusia untuk mencampuradukkan
antara yang hak dan yang batil.
Firman Allah SWT: Dan janganlah kamu campuradukkan yang hak dan
yang batil, dan janagnlah kamu sembunyikan yang hak ituu, sedangkan kamu
mengetahui. (QS. Al-Baqarah, 2: 42)

b) Unsur-unsur penting dalam meninjau keadaan hak


Dalam meninjau keadaan hak ada empat unsur yaitu:

189
1. Subjek hak-hak buka hanya seseorang, tetapi golongan-golongan yang
dapat merupakan badan hukum, misalnya: lembaga perkumpulanm,
maskapai, masyarakat, dan sebagainya.
2. Yang bersangkut paut dengan hak ini tibmul karena hak tiap manusia
akan kewajiban orang lain untuk memenuhinya, sehingga orang itu
bersangkut paut dengan hak tersebut.
3. Materi hak,yaitu menjadi tujuan atau objek hak manusia, ini tidak
mungkin oramg lain, karena tujuan tiap manusia berada dalam dirinya
yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan dengan ridha AllahSWT. Manusia
bukan benda, sehingga tidak pernah menjadi alat bagi orang lain.
4. Asas hak atau alasan untuk hak kongret. Asas hak itu adalah suatu
kenyataan bahwa orang bersifat manusia atau peristiwa sejarah yang
besifat kebetulan.

c) Hak-hak asasi

Sejak abad ke-17kita kenal perlindungan hak-hak ini secara nasional


terhadap pemerintah masing-masing negara antara lain Habeas Coipus.

d) Hak dan kekuasaan


1) Hak dalam Al-Quran
Pengertian kata hak menurut pengarang kamus al-muhidh, fairus
abadi, hak termasuk sala-satu asma/ sifat Allah SWT. Hak juga berarti
Al-Quran. Hak juga berarti lawan batil, perintah yang harus
dilaksanakan, adil, aslam, hak milik, wujud permanen, kejujuran, maut
dan tekat kuat.
2) Kekuasaan
Pengertian kekuasaan bermacam-macam tergantung dari sudut mana
kekuasaan itu ditinjau , misalnya dari aspek sosiologi, dari kekuasaan
kehakiman dari hukum tata negara, dan dari kekuasaan perundang-
undangan.
a) Kekuasaan dari aspek sosiologi
Dalam kekuasaan terkandung 2 hakikat utama, yaitu:

190
1. Wewenang untuk menindas penentangan
2. Pengaruh yang secara nyata dipaksakan untuk dilaksanakan

Ahli sosiologi max weber, membedakan kekuasaan atas tiga tipe ideal:

1. Kekuasaan tradisional, berdasarkan kepercayaan dan tradisi


2. Kekuasaan rasional, berdasarkan kaidah-kaidah hukum
3. Kekuasaan harismatik, berdasarkan kepercayaan pada anggota pada
kekuatan dan harga dari pemimpin

3.2.5 KEWAJIBAN

1. Pengertian

Kewajiban selain dapat diartikan subyektif, juga dapat diartikan


obyektif. Kebajikan dalam arti subyektif adalah keharusan moral untuk
melakukan sesuatu tanpa meninggalkannya.
Kewajiban dala arti obyektif adalah suatu yang harus dilakukan atau
ditinggalkan. Hak dibatasi oleh kewajiban dan tidak ada kewajiban
tanpa hak.
1) Macam-macam kewajiban manusia
a) Kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa
Seluruh kewajiban untuk hidup adalah kewajiban terhadap
Tuhan, tercipta alam semesta dan pencipta hukum tertinggi.
b) Kewajiban manusia terhadap dirinya
Hukum alam mengharuskan manusia mencapai tujuan terakhir
dengan mengadakan perbuatan-perbuatan moral yamg baik
untuk melandaskannya manusia harus hidup dan berhak atas
hidup itu sendiri.
Bunuh diri merupakan pembunuhan langsung terhadap diri
sendiri atas kehendak sendiri. Hukum alam melarang orang
bunuh diri, karena bunuh diri merupakan pelanggaran terhadap
hak Tuhan.
c) Kewajiban manusia terhadap masyarakat

191
Manusi mempunyai kewajiban umum untuk mengembangkan
pembawaan kepandangan kepribadiannya serta meningkatkan
kwalitas dirinya.
Pertentangan atau konflik antara hak dan kewajiban, harus
dipecahkan bersama secara musyawarah. Sebenarnya tidak perlu
adanya konflik antara hak kewajiban masing-masing sebagai
anggota masyarakat dan bangsa.
d) Pengorbanan kepada agama
Berkorban kepada agama berarti berkorban demi cintanya
kepada Allah SWT, puncak cinta manusia, yang paling jernih
dan spiritual ialah cintanya kepada Allah SWT dan
kerinduannya kepada-Nya.

BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Problematika Nilai,Moral,dan Hukum yang terjadi di masyarakat yaitu
pelanggaran terhadap norma agama,norma kesusilaan,norma
kesopanan,dan norma hukum.
1. Pelanggaran terhadap norma agama tidak dikenakan sanksi secara
langsung.

192
2. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan sanksinya lebih berkaitan
dengan batin yang melanggarnya.
3. Pelanggaran terhadap norma kesopanan sanksinya yaitu dikucilkan
dari lingkungan atau masyarakat.
4. Pelanggaran terhadap norma hukum sanksinya berupa kurungan atau
penjara.
Di Indonesia Hukum dalam pengaplikasiannya belum berjalan dengan
semestinya.Masih banyak pelanggaran-pelanggaran hukum yang
terjadi dan belum ditindak sesuai dengan aturan hukum yang
sebenarnya.Hukum di Indonesia lebih memihak kepada mereka yang
memiliki keudukan.
Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani mengambil resiko
atas tindakan atau perkataan yang telah dibuatnya. Orang yang bertanggung
jawab akan terbiasa untuk jujur.
Manusia sering disebut sebagai makhluk yang bebas, artinya bebas
menentukan dirinya sendiri. Akal dan budi telah menetapkan manusia
dalam kedudukan yang membahagiakan. Dipihak lain akal dan budi
memberikan beban bagi manusia. Sebab setiap manusia harus
bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya. Seperti manusia
harus berani menanggung resiko dari apa yang dilakukannya.
Sesuai dengan kedudukannya manusia makhluk individu, sosial, dan
makhluk ciptaan Allah SWT. Tanggung jawab manusia dapat
dibedakan atas tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap
masyarakat dan tanggung jawab terhadap Allah SWT.
Sebagai makhluk sosial dibebani oleh tanggung jawab pula. Dalam
masyarakat baik tertulis maupun tidak ada peraturan dalam ketentuan
yang wajib di taati oleh setiap anggota masyarakat bersangkutan.
Kewajiban dibagi dua bagian, yaitu:
a. Kewajiban terbatas
b. Kewajiban tidak terbatas

193
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat
ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara kepada raja, cinta,
kasih sayang, hormat dan ikatan.
Pengabdian dibagi atas:
a. Pengabdian kepada keluarga
b. Pengabdian kepada masyarakat
c. Pengabdian kepada Tuhan
d. Pengabdian kepada Negara
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian, pengorbanan dapat
berupa harta, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwa.
Pengorbanan dirasakan secara ikhlas, tanpa pamrih, perjanjian,
transaksi kapan saja diperlukan.
Pengorbanan dapat berupa:
a. Pengorbanan kepada keluarga
b. Pengorbanan kepada masyarakat
c. Pengorbanan kepada Tuhan
d. Pengorbanan karena kebenaran

4.2 SARAN

Sebaiknya pemerintah Indonesia beserta aparatur pengawas hukum


menegakkan dan menjalankan hukum dengan sebaik-baiknya dan bertindak
adil. Hal itu dilakukan agar tidak timbul lagi berbagai problematika dalam
nilai, moral dan hukum di ndonesia. Kita sebagai mahasiswa hendaknya
menjalani kehidupan bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan koridor
yang telah ditentukan agar tidak timbul problematika dalam hukum.
Budayakanlah tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berkeluarga
ataupun kehidupan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

194
Herimanto dan Winarno.2010.ilmu sosial dan budaya dasar. Jakarta Timur.PT
BUMI AKSARA

Rusmin, Kholis dan Nurochim.2010.ilmu sosial dan budaya dasar.


Jakarta.PRENADA MEDIA GROUP

Setiadi, Hakam dan Ridwan.2010.ilmu social dan budaya


dasar.Jakarta.PRENADA MEDIA GROUP

http://liliputsupercrazy.blogspot.co.id/2012/10/problematika-nilaimoraldan-
hukum-dalam.html?m=1

https://haidarbashofi.wordpress.com/2012/09/28/makalah-ilmu-sosial-dan-
budaya-dasar/

http://khasanatullidayati.blogspot.co.id/2014/08/makalah-ilmu-sosial-dan-budaya-
dasar.html?m=1

http://ifashinee.blogspot.co.id/2011/01/makalah-isbd-problematika-
nilaimoraldan.html?m=1

http://vinnikehw.blogspot.co.id/2013/12/manusia-dan-tanggung-jawab-ilmu-
budaya.html?m=1

http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.co.id/2011/12/manusia-dan-tanggung-
jawab.html?m=1

http://sarahshabrina.blogspot.co.id/2012/06/jurnal-pengaruh-sosial-budaya-
terhadap.html

195
KELOMPOK 10
MANUSIA, ILMU
PENGETAHUAN (SAINS),
TEKNOLOGI DAN SENI

196
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Dalam era globalisasi ini, kita tidak dapat menghindar dari pesatnya
perubahandengankecanggihanteknologiinformasi, telekomunikasi, ilmusains,
sertaperkembanganlainnya di berbagaiaspekkehidupan.Ilmupengetahuan (sains),
teknologidansenikinitelahmenjadibagiandalamkehidupanmanusiadi berbagaikalangan.
Denganadanyaperkembanganipteks, segalapersoalan
yangsulitdapatdiselesaikandengancara yang sederhana.
Tidakbisadipungkiribahwatanpaadanya
IPTEKSkehidupansosialmanusiamenjaditerhambat.
Segalakemudahanmulaidaritransportasi, telekomonikasi,
perekonomian,sampaipendidikantakluputdariperan IPTEK.
Ataskemampuanberpikirnyadalammenciptakansuatuinovasi,manusiadapatmen
gembangkan IPTEK seiringberjalannyawaktu. Hal
inidilakukandalamrangkauntukmengolahsumberdayaalam yang
dianugrahkanolehTuhan Yang
MahaEsa.Perludiperhatikanbahwadalampengembangan
IPTEKSharusdidasarkanterhadappendidikanmoraldantanggungjawab.
Padahakekatnyapendidikanadalahkegiatan yang bertujuanuntukmewujudkancita-
citasosial, menerapkannilai-
nilaidanmengembangkanpotensidirimenjadilebihbaikbagihidupnyadanmasyarakat.
Meskipunsangatbanyakkemudahandanmanfaat yang
bisakitaperolehdarikemajuandibidangilmupengetahuandanteknologitersebut,IPTEKSj
ugadapatmembawakitakepadahal-hal lain yang bersifatnegatif,
tetapisemuaitutentutergangtungpadaindividumasing-masing. Didalampenulisanini,
kami akanmembahasmengenaimakna, dampakdanproblematikapenggunaanipteks.
B. RumusanMasalah
Rumusanmasalahmenyatakan pertanyaan mengenai masalah yang akan diteliti
dan dibahas dalamsuatumakalah.
Adapunrumusanmasalahdaripenelitianadalahsebagaiberikut:
1. Bagaimanakahhakekatdanmaknasains, teknologidansenibagimanusia?

197
2. Bagaimanakahdampakdaripenyalahgunaan IPTEKS
padakehidupansosialdanbudaya?
3. Bagaimanakahproblematikapenggunaan IPTEKS bagimanusia?
C. TujuanPenelitian
Adapuntujuandaripenelitianiniadalahsebagaiberikut:
1. Untukmendorong rasa ingintahudanmempelajarihakekatdanmaknasains,
teknologidansenibagimanusia.
2. Untukmempelajaridanmenghindarihalnegatifdaridampakdaripenyalahgun
aan IPTEKS padakehidupansosialdanbudaya.
3. Untukmempelajariproblematikapenggunaan IPTEKS bagimanusia.
D. ManfaatPenelitian
Adapunmanfaatdaripenelitianiniadalahsebagaiberikut:
1. Mahasiswa,
dapatmenambahwawasanmengenaihakekatdanmaknaIlmuPengetahuan
(sains), TeknologidanSeni (IPTEKS).
2. Masyarakat,dapatmemahamibahwasanyateknologi yang
adaharusdigunakansebagaimanamestinya,
sesuaietikadantidakmerugikanataumembahayakan orang lain.
3. Masyarakat,dapatmengetahuibagaimanaproblematikaataupermasalahandal
ampenggunaan IPTEKS bagimanusia,
sehinggamembukapikiranuntukmencarisolusidariberbagaikasus yang
adadisekitarnya.
4. Penulis, untukmengembangkanpolapikirdalammembuatsebuahkaryatulis.

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

198
A. Tinjauan Teoritis
1. Hakekat Manusia
Pada hakekatnya manusia memiliki banyak keragaman dalam dirinya
yang disebut juga dengan monopuralis. Keragaman-keragaman manusia tersebut
sebagai berikut:
a. Susunan kodrat jasmani dan rohani.
1) Jasmani adalah keadaan fisik secara menyeluruh yang dapat dilihat
dengan indera kita. Seseorang yang sehat jasmaninya dapat menjalani
aktifitasnya dsecara efisien.
2) Rohani adalah keadaan yang menggambarkan spiritual, jiwa atau
perasaan seseorang. Dimana dalam dimensi rohani terdapat rasa, cipta
dan karsa.
b. Sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
1) Manusia dikatakan sebagai makhluk individu karena mereka memiliki
hak atas dirinya sendiri, memiliki beragam kepribadian, kekurangan dan
kelebihan yang berbeda-beda.
2) Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena setiap individu pasti
membutuhkan orang lain dalam kelangsungan hidupnya. Makhluk sosial
sangat erat kaitannya dengan lingkungan dan menjadikannya sebagai
sarana untuk berinteraksi dan bersosialisasi.
c. Kedudukan kodrat sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan.
1) Manusia sebagai makhluk pribadi memiliki hak dan kewajiban. Dalam
menjalankan hak dan kewajiban setiap orang harus dilandasi dengan
moral dan tanggungjawab agar berjalan sebagaimana mestinya.
2) Manusia sebagai makhluk Tuhan dapat diartikan bahwa manusia hidup
dengan dua tujuan yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Manusia
berkewajiban untuk beribadah kepada Tuhan dan segala tindakan
apapun yang ia perbuat akan dipertanggungjawabkan kepada Allah.

Berdasarkan keragaman-keragaman yang dimiliki manusia tersebut, maka


dalam diri setiap individu pasti memiliki harapan, tujuan, pola pikir serta bagaimana
kehendak mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari yang sebelumnya
dengan cara menciptakan sesuatu, yaitu sebuah inovasi yang dilandasi dengan
IPTEKS.

199
2. Konsep Ilmu Pengetahuan (Sains)
Herimanto dan Winarno (2014) menyatakan bahwa pengetahuan adalah
segala sesuatu yang diketahui oleh manusia melalui tangkapan panca indera, instuisi,
serta firasat; sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi,
diorganisasi, disistemisasi, serta diinterpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran
yang objektif, sudah teruji kebenarannya, serta dapat diuji ulang secara ilmiah.
Kata sains berasal dari bahasa latin scientia yang artinya pengetahuan.
Sains merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian
dapat diartikan juga dengan pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum
dari hukum hukum alam yang terjadi lalu dibuktikan melalui metode ilmiah. Dari
hal tersebut dapat kita ketahui bahwa sains adalah ilmu hitung pasti atau ilmu exact
yang dipelajari melalui observasi fenomena yang terjadi dan digambarkan serta
dijelaskan melalui sebuah eksperimen.
Ridwan, dkk (2010) menyatakan bahwa sains merupakan satu proses untuk
mencari dan menemui sesuatu kebenaran melalui pengetahuan dengan memahami
hakikat makhluk, untuk menerangkan hukum- hukum alam.Sains memberikan
peneknan kepada sumbangan pemikiran manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan
itu, dan ini terdapat dalam seluruh alam semesta. Proses mencari kebenaran secara
mecari jawaban kepada persoalan persoalan secara sistematik yang dinamakan
pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan perkembangan teknologi yang menjadi
salah satu unsur terpenting dalam peradaban manusia. Sains sangat penting untuk
perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.
3. Konsep Teknologi
Berbicara tentang teknologi, produk-produk teknologi tidak mungkin ada
tanpa didasari oleh Ilmu Pengetahuan (Sains). Teknologi adalah hasil atau realisasi
dari ide-ide yang diciptakan berdasarkan ilmu pengetahuan terapan matematika,
sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini.
Teknologi dipandang dapat mengubah dan membentuk suatu kebudayaan. Secara
keseluruhan teknologi menjadi sarana sebagai penyedia barang-barang yang
diperlukan manusia dalam menjalani aktifitasnya sampai pada kenyataan bahwa
teknologi adalah segala hal, dan segala hal adalah teknologi.
Istilah Teknologi berasal dari kata Techne dan Logia. Kata Yunani Kuno
Techne berarti seni kerajinan. Walaupun pada dasarnya teknologi memiliki

200
karakteristik objektif dan netral, namun kenyataannya teknologi juga membutuhkan
nilai-nilai estetika. Dari Techne kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti
seseorang yang memiliki ketermapilan tertentu. Dengan perkebangan keterampilan
seseorang yang menjadi semkakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah dan
metode yang pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik atau engineering.
Sampai pada zaman sekarang ini, istilah teknologi telah dipakai secara
umum dan melingkupi berbagai macam rangkaian sarana, proses, dan ide ide
mengenai inovasi alat dan mesin-mesin. Sehingga muncul perumusan teknologi
sebagai sarana atau aktifitas yang dengannya manusia berusaha mengolah, mengubah
atau menangani lingkungannya.
Adapun tiga macam teknologi yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu :
a. Teknologi Modern
Ciri ciri teknologi modern :
1. Padat modal
Suatu industri yang dibangun dengan modal yang besar dan diiringi
teknologi yang tinggi pula seperti industri mesin, industri elektronik, dll.
Perusahaan yang menerapkan teknologi modern ini biasanya lebih cenderung
menggunakan mesin dalam proses produksinya dibandingkan dengan tenaga
kerja manusia.

2. Mekanis elektris
Dengan mengoptimalkan kerja mesin elektrik akan dapat menguntungkan
kinerja karyawan serta memaksimalkan hasil dari proses pembuatan produk
yang dibuat perusahaan. Tidak hanya untuk mendapatkan kinerja yang sesuai
menurut kuantitasnya akan tetapi juga diperhitungkan berdasarkan kualitas
produk yang dihasilkan.
3. Menggunakan bahan impor
Teknologi di negara kita umumnya masih sederhana. Rendahnya kualitas
sumber daya manusia berpengaruh terhadap pengembangan teknologi. Jadi,
pada perusahaan-perusahaan besar seringkali mengimpor bahan dari luar negeri
untuk mendapat kualitas yang baik sehingga mendukung kegiatan produksinya.
Dengan adanya perdagangan antar negara ini memberi manfaat bahwasanya
Indonesia secara tidak langsung dapat mempelajari teknologi negara lain dan
mempelajari teknik produksi baru.

201
4. Penelitian mutakhir
Pada dasarnya, teknologi yang diciptakan membutuhkan penelitian
mutakhir, yaitu dengan melakukan beberapa uji coba untuk mengetahui
manfaat serta efek dari teknologi tersebut sehingga tidak merugikan orang lain.

b. Teknologi Madya
Ciri ciri teknologi madya :
1. Padat karya
Kegiatan produksi atau pembangunan proyek cenderung menggunakan
tenaga kerja manusia dalam jumlah besar dibandingkan penggunaan mesin
seperti pembangunan jalan raya, saluran air, bangunan rumah sederhana, dll.
Hal ini dilakukan untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang
kurang mampu.

2. Dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat


Dalam proses pengerjaannya tidak terlalu memerlukan modal yang
banyak dan tidak membutuhkan pengetahuan baru sehingga dapat
dikembangkan dan didukung oleh masyarakat sekitar.
3. Menggunakan alat setempat
Dalam proses produksi suatu industri diperlukan bahan atau unsur yang
dapat menunjang kegiatan tersebut. Unsur-unsur yang mendukung industrinya
biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak
terlalu tinggi.
4. Berdasarkan alat penelitian
Teknologi madya cenderung menggunakan teknologi atau mesin yang
sudah jadi dan langsung menggunakannya dilapangan tanpa perlu meneliti
untuk membuat mesin itu sendiri.

c. Teknologi Tradisional
Ciri ciri teknologi tradisional :
1. Bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja)

202
Artinya, teknologi tradisional juga dilakukan dengan tujuan untuk
menyerap banyak tenaga kerja sehingga membantu lapangan kerja bagi
masyarakat yang kurang mampu dan mengurangi pengangguran.
2. Menggunakan keterampilan setempat
Tidak membutuhkan pengetahuan baru dan keterampilan khusus
sehingga dapat dengan mudah dikembangkan dan didukung oleh masyarakat
sekitar.
3. Menggunakan alat setempat
Teknologi yang digunakan sangat mudah dijangkau tanpa memerlukan
biaya yang sangat mahal, dapat dibuat dari bahan-bahan yang ada disekitar
daerah tersebut.
4. Menggunakan bahan setempat
Pembuatan barang-barang didalam industri dapat diproses langsung
melalui bahan yang tersedia.

5. Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan


Industri yang menerapkan teknologi tradisional jelas berdasarkan sebuah
tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat yang
biasanya menjadi mata pencaharian utama masyarakat tersebut.

Demikian teknologi sebagai segenap keterampilan manusia yang menggunakan


hasil penelitian sumber sumber daya alam untuk memudahkan masalah yang
dihadapinya dalam kehidupan. Secara umum dikatakan bahwa teknologi merupakan
suatu sistem yang digunakan sebagai sarana yang tersedia untuk menyelesaikan suatu
aktifitas menjadi lebih sederhana dan mencapai tujuan tujuan praktis yang
ditentukan.

4. Konsep Seni
Menurut Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk sosial. Menurut
kamus umum bahasa indonesia, seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu
(dilihat dari segi khalusannya, keindahannya, dan sebagainya), seperti tari, lukis dan
ukiran. Konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni ialah proses atau upaya
sadar antara manusia dengan sesama secara beradab, di mana pihak kesatu secara
terarah membimbing perkembangan, kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara

203
manusiawi yaitu orang per orang. Oleh karena itu, budi bahasa pun adalah suatu seni.
(dalam Elly, dkk: 2010)
Pengertian seni berbanding terbalik dengan alam, yaitu sebagai hasil dari
kemahiran tangan manusia dalam membuat barang atau mengerjakan sesuatu. Karena
itulah seni disebut sebagai human activity. Melalui seni seseorang dapat
mengekspresikan jiwa dan pikiran mereka. Seni melekat pada keindahan. Sebuah
budaya dan karya yang diciptakan manusia dengan seni termasuk teknologi pasti
memiliki nilai estetika. Sehingga teknologi sebagai hasil karya ilmu pengetahuan
tidak hanya menjadi sebuah alat, tetapi dapat bernilai indah seperti warna, design,
bangunan, interior, dan sebagainya.

5. Dampak Penyalahgunaan IPTEKS Bagi Kehidupan


Dengan akalnya, manusia dapat memilah hal yang benar dan hal yang salah.
Dan dengan potensinya, manusia dapat menggali dan mempelajari alam semesta
hingga dapat menciptakan sebuah teknologi dengan nilai estetik berdasarkan ilmu
pengetahuan yang mereka miliki. Ipteks telah mengalami perkembangan pesat
diberbagai negara dan sangat berpengaruh didalam kehidupan sehari-hari. Hampir
setiap aktifitas yang kita lakukan tidak lepas dari penggunaan Ipteks baik yang
menyangkut pola kerja, pola hidup dan pola pikir. Terbukti bahwa dengan adanya
Ipteks segala hal dapat diselesaikan dengan sederhana. Seharusnya, manusia dapat
lebih mengembangkan pola pikir mereka serta efektif dan efisien dalam menjalani
aktifitasnya. Akan tetapi, manusia malah terbuai dengan kemudahan dari fasilitas-
fasilitas yang dihasilkan dan menyalahgunakannya.
Semakin tinggi orang menggunakan jasa Ipteks, semakin tinggi pula
ketergantungannya pada alat-alat tersebut. Tujuan diciptakannya Ipteks memang
untuk memberikan kemudahan dalam setiap aktifitas manusia, namun dampak
negative dari kemajuan Ipteks sendiri membuat manusia terbuai oleh teknologi yang
canggih dan secara tidak sadar menjadikan mereka sebagai masyarakat konsumtif.
Sebelumnya, telah dikatakan bahwa Ipteks dapat mengubah dan membentuk
budaya. Misalnya saja perubahan masyarakat yang beraktifitas dengan kebiasaan
tradisional mulai mengubahnya menjadi kebiasaan baru yang lebih praktis. Sudah
menjadi hukum alam bahwa disamping sisi positif terdapat sisi negatif. Contoh dari
sisi negatif tersebut antara lain, pembuatan senjata nuklir, pencemaran lingkungan,
adanya hacker, penipuan melalui sosial media, tindak kriminal, dan sebagainya. Oleh

204
karena itu, sebagai umat manusia sekiranya kita waspada terhadap hal-hal yang
bersifat merusak. Harus cerdas memilah baik buruknya dalam menerapkan dan
memanfaatkan Ipteks.

6. Problematika penggunaan Ipteks di Indonesia


Rahardi Ramelan berpendapat bahwa pengembangan ilmu pengetahuan
berjalan aktif disegala bidang, yaitu kesehatan, pertanian, ilmu ekonomi, ilmu sosial,
ilmu pengetahuan alam, dan sebagainya. Akan tetapi, jika diamati lebih teliti ada
empat bidang ilmu pengetahuan dan teknologi strategis yang akan menentukan masa
depan dunia, yaitu material, energi, mikroelektronik dan bioteknologi. (dalam
Herimanto dan Winarno: 2014)
Teknologi bahan adalah teknologi yang memanfaatkan material sepeti logam,
besi, baja, aluminium dalam membuat produksi yang memenuhi kebutuhan manusia.
Teknologi energi memanfaatkan sumber-sumber energi konvensional yang
ada didunia seperi minyak, batu bara, gas alam, kayu dan tenaga air.
Teknologi mikroelektronik banyak berkembang dalam bidang teknologi
informasi. Teknologi informasi digunakan untuk menyimpan, mengolah dan
menyebarluaskan suatu informasi. Teknologi ini dikembangkan dengan ilmu dasar
seperti matematika dan fisika, misalnya saja komputer, internet, dan program lainnya.
Perkembangan teknologi informasi diterapkan hampir di seluruh penjuru dunia
sehingga menjadi penyebab utama adanya globalisasi.
Teknologi hayati (bioteknologi) banyak diterapkan dalam bidang alamiah atau
biologi seperti makanan dan reproduksi. Dalam bidang pangan, teknologi ini biasanya
memanfaatkan organisme-organisme kecil untuk memfermentasi makanan seperti
tape, keju, yakult, tempe, dan lain-lain. Sedangkan dalam bidang reproduksi,
teknologi ini berbentuk sebuah alat yang dapat digunakan untuk cloning dan bayi
tabung. Tidak hanya itu, dengan bioteknologi ini kita juga dapat mengetahui DNA
dalam darah manusia yang biasanya digunakan untuk memperjelas hubungan darah
atau keturunan di sebuah keluarga.
Admin (2011) menyatakan sejumlah problematika masyarakat sering
dijumpai sebagai akibat dari pemanfaatan Ipteks, diantaranya sebagai berikut.
1. Desintegrasi ilmu pengetahuan kehidupan modern ditandai oleh adanya
spesialisasi di bidang ilmu pengetahuan. Masing-masing ilmu pengetahuan
memiliki cara pandang sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

205
2. Kepribadian yang terpecah (Split Personality) karena kurangnya penerapan nilai
agama bagi yang menggunakannya.Akibatnya, kini tengah menggelinding proses
hilangnya kekayaan rohaniah. Jika proses keilmuan yang berkembang itu tidak
berada di bawah kendali agama, maka proses kehancuran pribadi manusia akan
terus berjalan.
3. Penyalahgunaan Iptek Sebagai akibat dari terlepasnya ilmu pengetahuan dan
teknologi dari ikatan spiritual, maka iptek telah disalahgunakan dengan segala
implikasi negatifnya. Kemampuan membuat senjata telah diarahkan untuk tujuan
penjajahan suatu bangsa atau bangsa lain,.
4. Pendangkalan Iman Sebagai akibat lain dari pola pikiran keilmuan yang disebut
diatas, khususnya ilmu-ilmu yang hanya mengakui fakta-fakta yang bersifat
empiris menyebabkan manusia dangkal imannya. Ia tidak tersentuh oleh
informasi yang diberikan oleh wahyu. Bahkan informasi yang dibawa oleh wahyu
itu menjadi bahan tertawaan dan dianggap tidak ilmiah.
5. Pola Hubungan Materialistik Semangat persaudaraan dan rasa saling tolong-
menolong sudah tidak tampak lagi. Penghormatan yang diberikan seseorang atas
orang lain banyak diukur oleh sejauh mana orang tersebut dapat memberikan
manfaat secara materialis.
6. Penghalalan Segala Cara Sebagai imbas atas pola hidup yang materialis, maka
seseorang akan mengedepankan segala yang sekiranya mampu memenuhi
kebutuhannya.
7. Stress dan Frustasi Kehidupan modern yang demikian kompleks menggiring
manusia untuk mengarahkan seluruh fikiran, tenaga, kemampuan. mereka terus
bekerja dan memenuhi hasrat tanpa mengenal batas dan waktu. Dampaknya,
mereka begitu mendewakan sesuatu yang bersifat duniawi. Dan ketika segala
yang mereka gagal, mereka cenderung tertekan dalam dinamika zaman. Hal buruk
lainnya, karena dari awal mereka tidak mempunyai pegangan yang jelas maka
ketika hancurpun mereka tetap tidak memiliki pegangan yang bisa di jadikan
dasar. Sehingga nantinya mereka akan frustasi akan segala hal buruk yang
menimpa mereka.
8. Kehilangan harga diri dan masa depannya terdapat sejumlah orang yang
terjerumus dan salah memilih jalan. Masa mudanya dihabiskan untuk menuruti
hawa nafsu. Ada suatu saat diaman ia sudah tua renta. Secara fisik sudah tak lagi
berdaya dan tenaga sudah tidak mampu untuk beraktifitas. Manusia yang

206
demikian ini akan merasa kehilangan harga diri dan masa depannya. Ia tidak tahu
arah kemana ia harus berjalan. Satu-satunya kekuatan yang dapat menolongnya
adalah Tuhan.

A. Pengertian Manusi, Sains, Teknologi dan Seni, (TINJAUAN PUSTAKA


TEORITIS)

1. Manusia
Manusiamerupakanmakhlukciptaan Allah SWT yang paling
sempurnadibandingkanmakhlukciptaan Allah yang lain. Dikatakan paling
sempurna karena manusia dibekali akal sekaligus nafsu. Meskipun manusia
mempunyai nafsu tetapi yang paling berperan adalah akal. Akal ini bertujuan
untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, akal juga sebagai alat
untuk berfikir, berhitung, dan berkreasi sehingga kerja sama antara keduanya
sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk monopluralis yaitu makhluk


yang terdapat banyak keragaman dalam dirinya, tetapi keragaman tersebut hanya
terdapat pada satu jiwa. Keragaman-
keragamanmanusiasebagaimakhlukmonopluralistersebutdiantaranya:

I. Susunankodrat
Susunan kodrat manusia adalah mempunyai dua dimensi yaitu:

a. Jasmani
Sebagaibodi/badanataurangka, yang terlihatolehinderakita.

b. Rohani
Ruh atau yang mengisi dan menjalankan badan tersebut.Di mana
dalam dimensi rohani manusia terdapat cipta, rasa, dan karsa.

II. Sifatkodrat

207
Secara kodrati sifat kodrat manusia yaitu sebagai berikut:

a. Makhlukindividu
Manusia dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap
manusia tercipta dengan kepribadian, keunikan, serta kekurangan dan
kelebihan masing-masing sehingga setiap individu manusia berbeda-
beda dan memiliki ciri khas masing-masing.

b. Makhluksosial
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia
tidak dapat hidup sendiri. Setiap manusia saling membutuhkan untuk
dapat melangsungkan hidupnya.

III. Kedudukankodrat
Dalam kodratnya manusia memiliki kedudukan sebagai:

a. Makhlukpribadi
Sebagaimakhlukpribadimanusiamempunyaihakdankewajiban.
Dalam menjalankan hak dan kewajiban ini haruslah berlandaskan
moral dan tanggung jawab sehingga dapat berjalan seimbang
sebagaimana mestinya.

b. MakhlukTuhan
Sebagaimakhluktuhanmanusiamemilikikewajibanberibadahke
pada Allah
SWTsertasegalasesuatutindakanmanusiaakandimintapertanggungjawa
banoleh Allah. Selainmempunyaihakekathidup,
manusiajugamemilikisifat-sifat, diantaranyayaitu:

1) Sebagaimakhluk yang berakal


2) Sebagaimakhluk yang berbahasa
3) Sebagaimakhluk yang beragama
Berdasarkansifat-sifattersebut di
atasmakadalamdirimanusiaselalumempunyaipolapikir,
pengharapanataucita-
citasertakehendakuntukmendapatkanpenghidupan yang
lebihbaikdaridalamkehidupannyadengancaramenciptakansesuatu.

208
2. Sains
Sainsberkaitandengancaramencaritahutentangalamsemestasecarasiste
matis, bukanhanyakumpulanpengetahuan yang berupafakta fakta, konsep
konsepdanprinsip prinsipsajatetapijugamerupakansuatu proses penemuan.

Menurut Medawar tahun (1984) SainsberasaladariistilahInggris


(Science) berasaldarikata :sienz, cience, syence, scyence, scyense, scyens,
scienc, sciens, danscian.Kata dasar yang diambildari kata scientiayang
berartiKnowledge (ilmu).Tidaksemuailmuitubolehdianggapsains.Yang
dimaksudilmusainsadalahilmu yang dapatdiuji
(hasildaripengamatansesungguhnya)
kebenarannyadandikembangkansecarabersistemdengankaidah
kaidahtertentuberdasarkankebenaranataukenyataansematansehinggapengetahu
an yang dipedomanitersebutbolehdipercayaimelaluiexperimensecarateori.

Pendidikansainsmenekankanpadapengalamansecaralangsung.Sains
yang diartikansebagaisatucabangilmu yang
mengkajisekumpulanpernyataanataufakta fakta yang
sistematikdanserasidenganhukum hukumumummelandasiperadabanduni
modern. Sains merupakan satu proses untuk mencari dan menemui sesuatu
kebenaran melalui pengetahuan dengan memahami hakikat makhluk, untuk
menerangkan hukum- hukum alam.

Sains memberikan peneknan kepada sumbangan pemikiran manusia


dalam menguasai ilmu pengetahuan itu, dan ini terdapat dalam seluruh alam
semesta. Proses mencari kebenaran secara mecari jawaban kepada persoalan
persoalan secara sistematik yang dinamakan pendekatan saintifik dan ia
menjadi landasan perkembangan teknologi yang menjadi salah satu unsur
terpenting dalam peradaban manusia. Sains sangat penting untuk
perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.

3. Konsep Teknologi

209
Dalam perpustakaan teknologi terdapat aneka ragam pendapat yang
menyatakan bahwa teknologi adalah transformasi dari alam. Teknologi adalah
realitas yang diperoleh dari dunia ide, teknologi dalam makna subjektif adalah
keseluruhan peralatan dan prosedur yang disempurnakan, sampai kenyataan
bahwa teknologi adalah segala hal, dan segala hal adalah teknologi.

Istilah Teknologi berasal dari kata Techne dan Logia. Kata Yunani
Kuno Techne berarti seni kerajinan. Dari Techne kemudian lahirlah perkataan
technikos yang berarti seseorang yang memili ketermapilan tertentu. Dengan
perkebangan keterampilan seseorang yang menjadi semkakin tetap karena
menunjukkan suatu pola, langkah dan metode yang pasti, keterampilan itu
lalu menjadi teknik.

Sampai pada permulaan abad XX ini, istilah teknologi telah dipakai


secara umum dan merangkum suatu rangkaian sarana, proses, dan ide
disamping alat alat dan mesin mesin. Perluasan arti itu berjalan terus
sehingga sampai pertengahan abad ini muncul perumusan teknologi sebagai
sarana ata aktifitas yang dengannya manusia berusaha mengubah atau
menangani lingkungannya. Ini merupakan suatu pengertian yang sangat luas
karena setiap sarana perlengkapan maupu kultural tergolong suatu teknologi.

Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam


pengertian bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan.
Kecenderungan ini pun mempunyai suatu akibat dimana kalau teknologi
dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, maka dalam perwujudan
dengan sendirinya setiap jenis teknologi / bagian ilmu pengetahuan dapat ada
tanpa berpasangan dengan ilmu pengetahuan dan pengetahuan tentang
teknologi perlu disertai oleh pengetahuan akan ilmu pengetahuan yang
menjadi pasangannya :

Adapun tiga macam teknologi yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu
:
d. Teknologi Modern
Ciri ciri teknologi modern :

210
5. Padat modal
6. Mekanis elektris
7. Menggunakan bahan impor
8. Penelitian mutakhir

e. Teknologi Madya
Ciri ciri teknologi madya :
5. Padat karya
6. Dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat
7. Menggunakan alat setempat
8. Berdasarkan alat penelitian

f. Teknologi Tradisional
Ciri ciri teknologi tradisional :
6. Bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja)
7. Menggunakan keterampilan setempat
8. Menggunakan alat setempat
9. Menggunakan bahan setempat
10. Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan

Demikian teknologi adalah segenap keterampilan manusia


menggunakan sumber sumber daya alam untuk memecahkan masalah
masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara lebih umum dapatlah
bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunaan berbagai sarana yang
tersedia untuk mencapai tujuan tujuan praktis yang ditentukan.

4. Seni
Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk sosial. Menurut
kamus umum bahasa indonesia, seni adalah keahlian membuat karya yang
bermutu ( dilihat dari segi khalusannya, keindahannya, dan sebagainya),
seperti tari, lukis dan ukiran. Konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan
seni ialah proses atau upaya sadar antara manusia dengan sesama secara
beradab, di mana pihak kesatu secara terarah membmbing perkembangan,

211
kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara manusiawi yaitu orang per
orang. Oleh karena itu, budi bahasa pun adalah suatu seni.

B. Hubungan Manusia dengan Sains, Teknologi dan Seni (TINJAUAN


PUSTAKA EMPIRIS)

Selama perjalanan sejarah, umat manusia telah berhasil menciptakan


berbagai macam kebudayaan. Berbagai macam atau ragam kebudayaan
tersebut meliputi tujuh unsur kebudayaan saja. Ketujuh unsur kebudayaan
tersebut merupakan unsur-unsur pokok yang selalu ada pada setiap
kebudayaan masyarakat yang ada dibelahan dunia. Menurut Kluchkhon
ketujuh unsur pokok kebudayaan tersebut meliputi:

1) peralatan hidup (teknologi),


2) sistem mata pencaharian hidup (ekonomi),

212
3) sistem kemasyarakat (organisasi sosial),
4) Sistem bahasa,
5) kesenian (seni),
6) sistem pengetahuan (ilmu pengatehuan/sains),
7) serta sistem kepercayaan (religi).

Ketujuh unsur budaya tersebut merupakan unsur-unsur budaya pokok


yang pasti ada apabila kita meneliti atau mempelajari setiap kehidupan
masyarakat. Karena ada pada setiap kehidupan masyarakat manusia di dunia
ini, maka ketujuh unsur pokok dari kebudayaan yang ada di dunia itu sering
kali dikatakan sebagai unsur-unsur budaya yang bersifat universal, atau unsur-
unsur kebudayaan universal.

Ilmu pengetahuan (sains), peralatan hidup (teknologi), serta kesenian


(seni) atau sering disingkat IPTEKS, termasuk bagian dari unsur-unsur pokok
dari kebudayaan universal tersebut. Maka dapat dipastikan IPTEKS akan kita
jumpai pada setiap kehidupan masyarakat manusia dimanapun berada, baik
yang telah maju, sedang berkembang, sampai masyarakat yang masih sangat
rendah tingkat peradabannya. Bahkan pada kehidupan masyarakat purba atau
pada zaman prasejarah sekalipun, ketujuh unsur-unsur budaya universal
tersebut telah ada, termasuk IPTEKS, meskipun tentunya pada tingkatan yang
sangat sederhana atau primitif sekali.

Salah satu bukti bahwa pada zaman purba telah muncul ketujuh unsur-
unsur budaya universal adalah pada zaman itu manusia telah mengenal
adanya peralatan hidup atau teknologi berupa alat-alat sederhana yang terbuat
dari batu maupun tulang yang digunakan untuk mencari makanan (berburu,
meramu makanan, atau bercocok tanam secara sederhana atau berladang).
Kemudian, pada saat itu manusia purba juga telah mengenal adanya sistem
kepercayaan yang sekaligus menunjukkan adanya nilai seni serta sistem mata
pencaharian hidup manusia purba, yakni sebagaimana terpotret pada gambar-
gambar mistis berupa lukisan telapak tangan serta lukisan babi rusa yang
terkena panah pada bagian perutnya, yang ditemukan di gua-gua tempat
tinggal mereka. Pada zaman purba, ternyata juga telah dikenal adanya sistem

213
pengetahuan dalam pelayaran yang menggunakan sandaran pengetahuan pada
perbintangan.

Demikianlah pada masa-masa sesudahnya, pelan tapi pasti IPTEKS


terus berkembang semakin maju sejalan dengan kemajuan penalaran yang
telah dicapai oleh umat manusia. Bahkan, kini IPTEKS yang pada awal
perkembangannya berasal dari embrio filsafat, sekarang pertumbuhannya
telah bercabang-cabang menjadi puluhan, bahkan ratusan disiplin ilmu
ataupun teknologi yang masing-masing memiliki karakteristik serta dasar
keilmiahannya sendiri-sendiri.

Salah satu fungsi utama ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk
sarana bagi kehidupan manusia, yakni untuk membantu manusia agar
aktivitas kehidupannya menjadi lebih muda, lancar, efisien, dan efektif,
sehingga kehidupannya menjadi lebih bermakna dan produktif. Oleh karena
itu, khususnya dalam ilmu antropologi, istilah atau pengertian ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut sering dipakai untuk merujuk pada
keterkaitan antara manusia, lingkungan, dan kebudayaan. Hal ini dikarenakan
dalam berinteraksi menghadapi lingkungannya, manusia mau tidak mau pasti
akan berusaha menggunakan sarana-sarana berupa pengetahuan yang dimiliki
serta menciptakan peralatan hidup untuk membantu kehidupannya. Dengan
demikian, IPTEKS bagi manusia selalu berkaitan dengan usaha manusia
untuk menciptakan taraf kehidupannya yang lebih baik.

Dalam definisi lain (terutama berdasarkan kajian filsafat ilmu), istilah


IPTEK (ilmu, pengetahuan, teknologi) juga sering dibedakan secara terpisah
atau sendiri-sendiri, karena masing-masing ketiga istilah itu dianggap
memiliki bobot keilmiahan yang berbeda-beda. Menurut pengertian ini,
pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam diri tiap orang
yang tumbuh sejak ia dilahirkan. Oleh karena itu, manusia yang normal,
sekolah atau tidak sekolah, sudah pasti dianggap memiliki pengetahuan.
Pengetahuan dapat dikembangkan manusia karena dua hal, 1) manusia
mempunyai bahasa yang dapat mengomunikasikan informasi dan jalan
pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut; 2) manusia mempunyai

214
kemampuan berpikir menurut suatu alur pikir tertentu yang merupakan
kemampuan menalar. Penalaran merupakan suatu proses berpikir menurut
suatu proses berpikir dalam menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan.

Pengetahuan yang sifatnya acak perlu ditingkatkan lagi derajat atau


bobot keilmiahannya sehingga berubah menjadi ilmu. Dengan demikian
pengetahuan yang bersifat acak serta terbuka itu dengan melalui proses yang
cukup panjang, dapat diorganisasikan dan disusun menjadi bidang-bidang
ilmu filsafat, humaniora, serta ilmu.

Ilmu dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tersusun secara


sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, di mana pengetahuan
tersebut selalu dapat dikontrol oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya.
Berpijak dari pengertian ini, maka ilmu memiliki kandungan unsur-unsur
pokok sebagai berikut:

1) Berisi pengetahuan (knowledge);


2) Tersusun secara sistematis;
3) Menggunakan penalaran;
4) Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain.

Dalam kajian filsafat, suatu pengetahuan dapat dikatakan


(dikategorikan) sebagai suatu ilmu apabila memenuhi tiga kriteria sebagai
berikut:
1) Adanya aspek ontologis, artinya bidang studi yang bersangkutan telah
memiliki objek studi/kajian yang jelas, artinya dapat diidentifikasikan, dapat
diberi batasan, serta dapat diuraikan sifat-sifatnya yang esensial. Objek studi
suatu ilmu itu sendiri terdapat dua macam, yaitu objek material serta objek
formal.

215
2) Adanya aspek epistemologi, yang artinya bahwa bidang studi yang
bersangkutan telah memiliki metode kerja yang jelas. Dalam hal ini terdapat
tiga metode kerja suatu bidang studi, yaitu dedukasi, induksi, serta eduksi;
3) Adanya aspek aksiologi, yang artinya bahwa bidang studi yang
bersangkutan memiliki nilai guna atau kemanfaatanya. Misalnya, bidang studi
tersebut dapat menunjukkan adanya nilai teoretis, hukum, generalisasi,
kecenderungan umum, konsep, serta kesimpulan yang logis, sistematis, dan
koheren. Selain itu, bahwa dalam teori serta konsep tersebut tidak
menunjukkan adanya kerancuan, kesemrawutan pikiran, atau penentangan
kontradiktif di antara satu sama lain.

Sains atau ilmu pengetahuan (di dalamnya menyangkut pula bahwa


teknologi), tidak bisa bebas dari nilai-nilai. Jadi, sesuai dengan sifat sains itu
sendiri yang kebenarannya bersifat tidak mutlak.

Sedangkan berbicara masalah teknologi, dimana istilah teknologi


sendiri sebenarnya sudah mengandung pengertian sains dan teknik atau
engineering, sebab produk-produk teknologi tidaklah mungkin ada tanpa
didasari adanya sains. Sementara itu, dalam sudut pandang budaya, teknologi
merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari sains.
Walaupun pada dasarnya teknologi juga memilliki karakteristik objektif dan
netral, namun dalam kenyataannya teknologi tidak bisa netral seluruhnya
karena memerlukan juga sentuhan-sentuhan estetika yang bersifat objektif.

Pada titik inilah kita berbicara tentang seni. Seni berasal dari bahasa
Latin, yaitu art yang berarti kemahiran. Secara etimologis, seni (art)
diformulasikan sebagai suatu kemahiran dalam membuat barang atau
mengerjakan sesuatu. Pengertian seni merupakan kebalikan dari alam, yaitu
sebagai hasil campur tangan (sentuhan) manusia. Seni merupakan pengolahan
budi manusia secara tekun untuk mengubah suatu benda bagi kepentingan
rohani dan jasmani manusia. Seni merupakan ekpresi jiwa seseorang yang
hasil ekspresi tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni

216
dan keindahan yang tercipta merupakan dua sisi yang tidak bisa dipisahkan.
Dengan seni, cipta dan karya manusia, termasuk teknologi, di dalamnya
mendapat sentuhan keindahan atau estetika.

Sains dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa


teknologi bagaikan pohon tak berakar (science without technology has no
fruit, technology without science has no root). Sains hanya mampu
mengajarkan fakta dan nonfakta pada manusia, ia tidak mampu mengajarkan
apa yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh manusia. Jadi, fungsi sains di
sini hanyalah mengoordinasikan semua pengalaman manusia dan
menempatkannya ke dalam suatu sistem yang logis, sedangkan fungsi seni
sebagai pemberi persepsi mengenai suatu keberaturan dalam hidup dengan
menempatkan suatu keberaturan padanya. Tujuan sains dan teknologi adalah
untuk memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya. Sedangkan seni
memberi sentuhan estetik sebagai hasil budaya yang indah dari manusia.

BAB 3. PEMBAHASAN

3.1. Pengertian dan Faktor Perubahan Sosial-Budaya


Ada dua pendapat yang dikutip dalam makalah ini mengenai pengertian
perubahan sosial-budaya melalui pendapat dua ilmuwan, yakni:
1. W. Kornblum dalam buku yang berudul Sociology in Changing
World berpendapat
bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya dalam
masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama.
2. Max Weber dalam buku yang berjudul Sociological Writings mengemukakan
bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai
akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur.
3. William F. Ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan sosial
meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial,
yang fokusnya adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan materiil
terhadapunsur-unsur immateriil.

217
4. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan
yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Dari definisi ini dapat
dijelaskan bahwa, dalam perubahan sosial yang mengalami perubahan adalah
struktur sosial dan sistem sosialnya.
5. Mac Iver lebih membedakan antara utilitarian elements dengan cultural
elements yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primerdan
sekunder. Utilitarian elements disebut dengan civilization. Artinya semuamekanisme
dan organisasi yang dibuat manusia dalam menguasai kondisi-kondisi kehidupannya,
termasuk di dalamnya sistem-sistem organisasi sosial, teknik dan alat-alat material.
Oleh karena itu, perubahan sosial yang terjadi juga menurut Iver seputar cultural
elements dan utilitarian element tersebut.
6. J.P. Gillin dan J.L. Gillin mengemukakan bahwa perubahan-perubahan sosial
sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karenaperubahan-
perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisipenduduk, ideologi,
maupun karena adanya difusi ataupun penemuanpenemuanbaru dalam masyarakat.
7. Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-
modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi
tersebut terjadi karena sebab-sebab intern maupun sebab-sebab ekstern yang
menimbulkan perubahan.
8. Selo Soemardjan mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan-
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakatyang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikapdan pola
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Penekanandefinisi ini
tertumpu pada lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai himpunanpokok manusia,
dimana perubahan yang terjadi akan mempengaruhi segi-segistruktur masyarakat
lainnya.

Perubahan sosial merupakan segala perubahan dalam masyarakat, yang


mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikapsikap, dan
pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, yang berpengaruh
terhadap masyarakat yang bersangkutan baik secara materiil maupun immateriil.
Bedakan dengan perubahan budaya yang fokusnya adalah perubahan dalam segi
budaya, seperti penemuan dan penyebaran mobil, penambahan kosakata dalam
bahasa, bentuk seni baru, dan sebagainya

218
(Aman ; Grendy Hendrastomo ; Nur Hidayah)

Pada dasarnya perubahan sosial dan perubahan budaya itu berbeda,


namun memiliki keterkaitan. Suatu perubahan sosial pasti berpengaruh pada
perubahan budaya, sementara budaya tidak mungkin lepas dari kehidupan sosial
masyarakat. Karena itu sering disebut perubahan sosial budaya untuk mencakup
kedua perubahan tersebut.
Perubahan sosial dan budaya memiliki satu aspek yang sama, yaitu
kedua-duanya menyangkut perbaikan dan penerimaan cara-cara baru bagi masyarakat
dalam memenuhi kebutuhannya. Perubahan sosial dan perubahan budaya meski
memiliki keterkaitan yang erat, namun dapat kita jumpai perbedaannya jika dilihat
dari arahnya:
a. Perubahan sosial merupakan perubahan dari segi struktur sosial dan hubungan
sosial masyarakat.
b. Perubahan budaya merupakan perubahan dalam segi budaya masyarakat.

Adapun perbedaannya dilihat dari segi yang dipengaruhi:


a) Perubahan sosial terjadi dalam segi pendidikan, tingkat kelahiran penduduk, dan
distribusi kelompok umur.
b) Perubahan budaya terjadi pada bentuk kesenian, kesetaraan gender, konsep nilai
susila dan moralitas, penemuan baru, dan penyebaran masyarakat. Perubahan
kebudayaan ini jauh lebih luas dari perubahan sosial karena meliputi banyak aspek,
seperti kesenian, iptek, aturan hidup, dan lain-lain.
Perubahan sosial biasanya memiliki beberapa ciri, di antaranya seperti
yang diungkapkan oleh Moore yaitu:
a. Tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti, karena masyarakat akan
mengalami perubahan (cepat atau lambat) dan berlaku secara tetap.
b. Perubahan-perubahan itu tidak bersifat sementara maupun terpisah karena
perubahan terjadi secara berurutan.
c. Perubahan sosial memiliki asas ganda.
d. Inovasi dan isu-isu akan mempengaruhi perubahan sosial.
e. Perubahan sosial akan memberi akibat yang lebih luas pada pengalaman individu.

Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

219
a. Perubahan dari dalam Masyarakat
a) Perubahan jumlah penduduk. Perubahan jumlah penduduk akan menimbulkan
perubahan pada kebutuhan hidup, seperti sandang, pangan, dan papan. Selain itu
penduduk yang bertambah akan menyebabkan tempat tinggal yang semula berpusat di
keluarga nesar menjadi terpencar karena faktor pekerjaan. Contoh perubahan
penduduk adalah program transmigrasi dan urbanisasi.
b) Pemberontakan atau revolusi, yang berpengaruh besar pada lembaga-lembaga
masyarakat dan struktur masyarakat. Sebagai contoh G 30 S/PKI yang berakibat
dilarangnya paham komunis si Indonesia.
c) Peranan nilai yang diubah. Misalnya program keluarga berencana yang mampu
mengubah pandangan masyarakat untuk mengurangi jumlah kelahiran anak.
d) Peran tokoh karismatik, karena tokoh ini adalah tokoh yang disegani dan dihormati
di masyarakat, maka masyarakat akan cenderung mengikuti arah tokoh tersebut.
Seperti Ir. Soekarno yang memiliki karisma di masyarakat karena keahliannya
berpidato.
e) Penemuan baru. Penemuan baru terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1) Inovasi, yaitu proses proses perubahan sosial budaya yang besar tapi terjadi dalam
waktu singkat.
2) Discovery, yaitu penemuan unsur kebudayaan baru oleh seorang atau beberapa
individu.
3) Invention, yaitu saat ketika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan
menerapkan penemuan baru tersebut.

b. Perubahan dari Luar Masyarakat


a) Faktor alamiah, jika tempat tinggal masyarakat adalah pantai, maka masyarakat
akan cenderung berprofesi sebagai nelayan. Selain itu jika terjadi bencana alam, maka
masyarakat akan pindah ke daerah lain sehingga masyarakat akan beradaptasi dengan
lingkungan baru tersebut dan melahirkan budaya baru.
b) Peperangan, yang pasti menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.
c) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain, ketika dua masyarakat saling berinteraksi.
Interaksi tersebut akan menimbulkan perubahan pola pikir dan selanjutnya bisa terjadi
akulturasi atau asimilasi.
Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan dimana kebudayaan setempat
masih terlihat. Sering dianalogikan dengan rumus A+B=AB, dengan A=kebudayaan

220
asing dan B=kebudayaan setempat. Asimilasi adalah percampuran dua kebudayaan
yang menghasilkan kebudayaan yang baru sama sekali. Dianalogikan dengan rumus
A+B=C, dengan A=kebudayaan asing, B=kebudayaan setempat, dan C=kebudayaan
baru.
Dalam proses perubahan sosial budaya akibat interaksi masyarakat sering
dijumpai istilah difusi, yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari sekelompok
masyarakat ke kelompok masyarakat lain.

Faktor pendorong perubahan Sosial Budaya


a. Penemuan baru.
b. Perubahan jumlah penduduk.
c. Pertentangan/konflik.
d. Pemberontakan/revolusi.
e. Keterbukaan masyarakat.
f. Akulturasi.
g. Asimilasi.
h. Sistem pendidikan yang maju.
i. Keinginan untuk maju dan orientasi ke masa depan.
j. Sikap menghargai hasil karya seseorang.

Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya


a. Sikap masyarakat yang tradisional.
b. Perkembangan IPTEK yang terhambat.
c. Adat istiadat dan hambatan ideologis.
d. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
e. Rasa takut akan terjadi ketidakseimbangan kebudayaan.
2.2. Konsep Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam setiap diri
manusia yang tumbuh sejak dilahirkan. Oleh karena itu manusia yang normal sudah
pasti memiliki pengetahuan. Pengetahuan mempunyai sifat yang acak. melalui proses
yang panjang diorganisasikan dan disusun menjadi bidang-bidang ilmu, selanjutnya
limu itu dikelompokkan menjadi ilmu eksak (ilmu pengetahuan alam) dan non eksak
(ilmu pengetahuan social). Prinsip yang membedakan antara ilmu dan pengetahuan
adalah ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

221
1. Disusun secara sistematik
2. Ada obyek kajiannya
3. Ada ruang lingkupnya kajiannya
4. Menggunakan suatu metode tertentu
Dalam pengetahuan ciri-ciri tersebut tidak ada. Ilmu pengetahuan
merupakan kumpulan fakta-fakta dan aturan-aturan yang ada hubungannya antara
satu dengan lainnya. Ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehidupan manusia,
karena dengan ilmu pengetahuan manusia dapat mengembangkan daya kemampuan
yang dimiliki.

Perkembangan ilmu pengetahuan selalu diikuti oleh perkembangan


teknologi.Teknologi adalah suatu studi sistematik akan teknik-teknik untuk membuat
danmengerjakan berbagai benda, sedang ilmu adalah usaha sistematik untuk
memahami dan menfsirkan dunia.
(Robert Angus Buchaman.2006:136).Tjakraatmadja(1997), mengemukakan lima sifat
pokok teknologi yang perlu dipahami, antara lain:
1. Ilmu pengetahuan dan praktik/percobaan merupakan prasyarat untuk tumbuh dan
berkembangnya teknologi. Teknologi yang telah dikuasai akan berkembang jika
sudah terbagi dan termanfaatkan.
2. Teknologi dapat berupa kompetensi yang melekat pada diri manusia, dapat berwujud
fisik yang melekat pada mesin dan peralatan maupun informasi yang diwadahi oleh
sistem dan organisasi. Teknologi sangat diperlukan olah manusia baik berupa benda
fisik, keahlian, keterampilan, maupun berupa dokumen informasi (misalnya buku,
majalah, jurnal).
3. Teknologi tidak memberikan nilai guna jika tidak diterapkan atau tidak terbagi dan
tidak terpakai secara tepat guna. Sebagai contoh, Indonesia pernah mengimpor traktor
yang dipergunakan untuk mengolah lahan sawah yang luas. Setelah tiba di Indonesia
ternyata alat tersebut tidak dapat digunakan karena lahan sawah di pulau Jawa kecil-
kecil, di luar pulau Jawa lahannya memang luas tetapi jumlanya sedikit. Jadi alat
tersebut tidak efektif, karena traktor tersebut tidak berdaya guna dan tidak tepat
sasaran.
4. Sebagai salah satu asset perusahaan, teknologi dapat ditemukan,dikembangkan, atau
bahkan tidak bernilai guna jika teknologi yang dimiliki sudah kadaluwarsa. Hal ini

222
menunjukkan bahwa teknlogi bersifat dinamis dan mempunyai siklus hidup yang
panjang.
5. Pada umumnya teknologi digunakan untuk mensejahterakan masyarakat atau
meningkatkan kualitas hidup manusia.

Hubungan antara pengetahuan dengan ilmu (ilmu pengetahuan) dan


teknologi sangat erat, oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari timbullah ucapan
yang sangat popular yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi atau sering disingkat
dengan Iptek.

2.3. Masalah-Masalah Perkembangan Iptek

Sejalan dengan perkembangan Iptek yang sangat cepat, juga dihadapkan


pada banyak masalah. Masalah tersebut antara lain:
1. Kebijakan yang sesuai dengan perkembangan Iptek. Kebijakan penerapan
dan perkembangan perlu diarahkan untuk mencari pemecahan masalah besaryang
masih harus dihadapi dalam pembangunan jangka panjang, misalnyamasalah
pengangguran, kemiskinan, pembangunan daerah-daerahterbelakang di kawasan
Indonesia bagian timur, dan masalah-masalah sosiallainnya. Dengan perkataan lain,
Iptek harus diarahkan pada peningkatankesejahteraan rakyat secara menyeluruh.
2. Perlu dipikirkan strategi yang tepat, baik dalam arti prosesnya, hasilnya maupun
peran serta dari pelaku Iptek, terutama para peneliti harus disediakanfasilitas
penelitian yang memadai, misalnya dana dan tenaga. Demikian pula halnya dengan
optimalisasi pendayagunaan berbagai sumber daya tersebut.
3. Sektor produksi, kegiatan produksi di Indonesia baru sampai padapemanfaatan
kemajuan teknologi yang terkandung dalam berbagai peralatanyang digunakan.
4. Ragam kegiatan penelitian dan pengembangannya. Kemitraan antara industridan
dunia usaha dengan lembaga litbang masih lemah. Walaupun sebenarnyadi tingkat
nasional telah dilakukan berbagai investasi untuk mengembangkanlembaga litbang,
laboratorium penelitian, dan pusat-pusat pelayananteknologi, namun dampaknya
terhadap perkembangan industri belum meluas.Perkembangan Iptek akan betul-betul
bermanfaat bagi kesejahteraan manusia jika permasalahan tersebut segera diatasi.

223
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan pokok-pokok kebijakan
(Rahardi Ramelan:2007), sebagai berikut:
a. Mengembangkan nilai-nilai Iptek dan membentuk budaya Iptek di masyarakat
b. Mendorong kemitraan riset
c. Mempercepat upaya manufaktur progresif
d. Meningkatkan mutu produk dan proses produksi, produktivitas, efisiensi, daninovasi
dalam penguasaan Iptek
e. Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan komposisi sumber daya manusia Iptek
f. Mengembangkan penataan dan pengelolaan kelembagaan Iptek

Kebijaksanaan tersebut tidak lain adalah untuk mengembangkan nilai-


nilai dan budaya Iptek di masyarakat. Oleh karena itu nilai-nili dan budaya Iptek
harus dikenalkan kepada masyarakat sedini mungkin, baik melalui lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Adapun tekananya
adalah membentuk sumber daya manusia yang memiliki kemampuan memanfaatkan,
menyebarluaskan pemahaman, dan penerapan asas Iptek. Selain itu juga
mengembangkan sikap menghargai ilmuwan yang berprestasi dalam bidang Iptek.
Melihat masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia pada masa
yang akan datang, menurut Tarsis Tarmuji (1991:128-130), ada 3 macam teknologi
yang harus dibina dan dikembangkan, antara lain:
1. Teknologi Maju, yaitu teknologi yang berkaitan dengan berbagai bidang yang vital
untuk masa depan bangsa Indonesia antara lain produksi ekstratif (khususnya bidang
metalorgi dan teknologi mineral) dan penelitian serta pengembangan bidang energi,
(khususnya tenaga nuklir).
2. Teknologi Adaptif, yaitu perkembangan teknologi dan hasil penemuan yang
bersumber pada penelitian dan pengembangan di negara-negara maju yang masih
harus diolah. Artinya disesuaikan dan diserasikan dengan pertimbangan-
pertimbangan dan pengembangan di bidang teknologi adaptif harus memperhatikan
penyerapan tenaga kerja dan penggunaan bahan dalam negeri. Harus diperhatikan
bahwa teknologi adaptif dalam proses produksi tidak boleh mengorbankan jumlah
maupun kualitas produksi. Pembinaan dan pengarahan teknologi adaptif ini
seyogyanya ditujuakan pada masalah sandang, pangan, dan pemukiman.
3. Teknologi Protektif, yaitu teknologi yang ditujukan pada pemeliharaan,
perlindungan, dan pengamanan ekosistem. Asas-asas teknologi protektif berkisar

224
pada aspek konservasi, restorasi, dan generasi segenap sumber daya alam dan
manusia yang ada dalam masyarakat kita.

2.4. Pengaruh Perkembangan Iptek terhadap Kehidupan Masyarakat

Kemajuan yang sering diartikan sebagai modernisasi, menjanjikan


kemampuan manusia untuk mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan,
meningkatkan kesejahteraan material melalui teknologi, dan meningkatkan efektivitas
bermasyarakat melalui penerapan organisasi yang berdasarkan pertimbangan rasional.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan suatu bangsa tergantung pada penguasaan
Iptek. Dengan Iptek pula manusia dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya belum
pernah dibayangkan.
Eksistensi Iptek dalam suatu masyarakat merupakan kekayaan budaya
yang sangat penting bukan hanya bagi masyarakat yang bersangkutan, melainkan
untuk seluruh umat manusia. Kemajuan Iptek sangat ditentukan oleh keberadaan
kebudayaan yang menghidupkan dan mendukung semangat untuk mengeksplorasi
dunia yang belum diketahui. Inilah yang sering disebut melakukan penelitian atau
riset. Menurut Rahardi Ramelan (2007:27), dipandang dari sudut budaya,
perkembangan Iptek suatu masyarakat atau suatu bangsa dapat dijelaskan dalam
hubungannya dengan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Konstelasi nilai-nilai dalam masyarakat atau bangsa dan komitmen masyarakat
secara keseluruhan yang menyalurkan motivasi untuk mendukung, meyakini, atau
menerapkan Iptek dalam berbagai tingkatan maupun jenis penggunaannya.
2. Kemampuan sistem Iptek nasional dalam menghasilkan dan memasarkan hasil-
hasil penelitiannya serta mendorong penerapannya secara efisien dan efektif dalam
seluruh aspek kehidupan.
3. Struktur lembaga-lembaga yang bergerak di bidang Iptek yang menjembatani
proses kreatif dan inovatif para penelitinya.

Hasil teknologi telah masuk dalam kehidupan masyarakat sehari-hari


sedemikianrupa sehingga orang menganggapnya bahwa teknologi sebagai suatu hal
yang biasa. Orang tidak lagi mempertanyakan kapan dan bagaimana suatu alat untuk

225
pertama kali ditemukan, dan bagaimana alat tersebut sampai dapat bekerja dan
digunakan. Beberapa contoh hasil teknologi yang telah membantu manusia untuk
kemudahan hidupnya, antara lain : perkembangan alat transportasi (darat, laut, udara)
yang semula berfungsi sebagai pengangkut barang dan manusia, secara tidak
langsung juga membawa informasi. Perkembangan jalan sebagai prasarana dan
transportasi sebagai sarananya selain dapat mendekatkan jarak juga dapat
memecahkan masalah daerah terpencil. Jalan dan transportasi dapat menjadi urat nadi
perekonomian dalam proses distribusi barang.

Namun demikian tidak ada orang atau daerah/negara yang dapat


memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Dari sinilah muncul saling
ketergantungan, salah satunya didukung oleh sarana transportasi. Pemanfaatan
transportasi untuk perdagangan tidak hanya membawa barang, melainkan juga
membawa kebiasaan, agama, bahasa, pengetahuan, dan teknologi. Semakin
berkembangnya alat transportasi, interaksi antar individu, antar kelompok, antar
negara menjadi lebih intensif baik interaksi secara lokal, nasional, maupun global.
Bahkan dengan transportasi pula maka angkasa luar dapat ditembus dan dipelajari.
Namun demikian kemajuan alat transportasi tersebut dapat disalahgunakan oleh
pihak-pihak tertentu, misalnya untuk penyelundupan obat-obat terlarang, teroris, dan
dokumen-dokumen penting.

Bidang teknologi informasi, adalah teknologi yang digunakan untuk


menyimpan, mengasilkan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi. Hampir
sebagian kehidupan kita dikelilingi oleh teknologi informasi baik yang sederhana
maupun yang canggih. Misalnya kita akan berkomunikasi atau menyampaikan pesan
yang sangat penting di tempat yang jauh, kita dengan mudah menggunakan jasa
telepon. Alat ini memudahkan kita untuk menyampaikan pesan dalam waktu relatif
sangat singkat, apa lagi dengan adanya telepon genggam yang fungsinyapun sangat
beragam.

Di bidang pendidikan atau pekerjaan, peran teknologi informasi tidak


dapat kita hindarkan. Misalnya kita tidak mungkin mengecek data nilai siswa dari
tahun ke tahun hanya dengan catatan di buku saja. Tentu komputer akan berperan

226
dalam bidang ini. Bentuk-bentuk teknologi informasi dapat dijumpai dalam
kehidupan sehar-hari, antara lain:
a) Bidang telekomunikasi, melahirkan telepon dengan berbagai fungsi hingga muncul
telepon genggam
b) Kita dapat menikmati hiburan atau peristiwa bahkan yang aktual dari daerah atau
negara lain dengan mudah melalui media radio atau televisi.
c) Tersedianya media perekam dalam bentuk CD (Compact Disk)
d) Saat ini kehadiran internet mempermudah kita memperoleh informasi apapun dari
negara manapun. Kita hanya duduk di depan computer kita dapat menjelajah dunia.
e) Dengan jasa computer, pekerjaan perpustakaan menjadi lebih efisien, misalnya
akses terhadap informasi dan tukar menukar data.

Teknologi informasi memang sangat menguntungkan dan memudahkan,


pekerjaan, namun disisi lain juga ada kelemahannya, misalnya dengan penggunaan
computer dapat menimbulkan pengangguran, karena banyak pekerjaan yang diambil
alih oleh computer. Adanya penyalahgunaan data untuk kepentingan pribadi, apalagi
penggunaan komputer online dapat dimanfaatkan orang untuk membobol bank dan
mengakses data rahasia. Perlindungan terhadap hak cipta terhadap seseorang sulit
diwujudkan. Ketergantungan terhadap computer, jika terjadi listrik mati, tidak dapat
dioperasikan, belum lagi jika kena virus maka semua data akan hilang.
Ketidakmampuan sumber daya manusia akan menimbulkan anggapan justru
teknologi menghambat pekerjaan. Penggunaan computer online dapat dimanfaatkan
orang untuk membobol bank dan mengakses data rahasia.

Perkembangan teknologi nano, yaitu teknologi yang mampu


memperkecil atom menjadi 1/15.000 dari yang asli. Maka benda-benda apapun dapat
dibuat sangat kecil, termasuk benda-benda padat, sehingga saat ini kita dapat
membuat elemenelemen teknologi canggih seperti micro-chips dalam ukuran yang
sangat kecil. Selain alat-alat teknologi sangat canggihpun dapat dibuat berukuran
sangat kecil, seperti telepon seluler, komputer, pesawat televisi, radio, dan alat-alat
kedokteran. Di bidang ilmu kedokteran, dengan adanya kecanggihan alat-alat
kedokteran yang super mini, yang didukung oleh teknologi nano, dapat
dikembangkan teknologi kedokteran yang mampu melakukan diagnose dan terapi

227
berbagai penyakit yang semula hanya dilakukan dengan teknik yang beresiko tinggi,
seperti pembedahan dan kemoterrapi.

Dengan ditemukannya teknologi nano pula akhirnya juga ditemukan pula


teknologi genome. Teknologi genome berawal dari kemajuan yang sangat pesat
dalam ilmu tentang gen, sehingga manusia akhirnya bisa mengintervensi proses
terjadinya dan pertumbuhan gen. Awalnya teknologi genome hanya dapat digunakan
dalam bidang pertanian, yaitu untuk pencangkokan bibit unggul sayuran dan buah-
buahan. Tetapi lama kelamaan berkembang di bidang perternakan. Misalnya untuk
mengembangkan ternak-ternak unggul, sampai akhirnya ditemukan teknologi
cloning, yaitu penciptaan hewan (domba) hanya dari satu sel DNA hewan tersebut.
Dalam ilmu kedokteran, teknologi ini sudah mulai diterapkan dalam kasus-kasus
pencangkokan organ tubuh dan proses reproduksi bayi melalui tabung-tabung di
laboratorium (dikenal dengan istilah bayi tabung). Bukannya tidak mungkin pada
suatu saat akan dilakukan pada manusia.

Perkembangan Iptek seperti yang sudah dijelaskan di atas sangat


bermanfaat bagi kehidupan manusia, selain itu juga akan ada dampak negatifnya, dan
akan berpengaruh terhadap perilaku manusia pada khususnya, dan norma-norma
budaya pada umumnya. Dampak negatif itu adalah sebagai berikut: fasilitas SMS
(Short Massage Service) misalnya sangat berpengaruh pada menurunnya pengiriman
lewat pos. Fasilitas internet memungkinkan majalahNewsweek di AS dibaca dalam
waktu yang sama di Asia, koran Kompas dari Jakarta, terbit bersamaan denga versi
daerahnya. Perkembangan teknologi di bidang informasi, juga menimbulkan
masalahmasalah baru, khususnya yang menyangkut norma- norma sosial budaya.
Teknologi informasi yang canggih, memungkinkan anak-anak bisa mengakses
pornografi melalui internet, atau orang-orang yang buta politik membuka situssitus
yang berisi hasutan dan provokasi tanpa bisa disensor sama sekali. Teknologi cloning
manusia akan memicu permasalahan baru dalam etika, karena orang akan
mempertanyakan sejauh mana teknologi ini dapat memberikan kemashlahatan bagi
umat manusia, atau justru lebih banyak kerugiannya.

Demikian pula teknologi genome, menyebabkan lembaga perkawinan


makin tidak diperlukan untuk melindungi proses reproduksi manusia. Sehingga

228
hubungan seks ekstra akan bertambah banyak. Teknologi genome menyebabkan pula
manusia menjadi berumur panjang, sehingga timbul permasalahan yang menyangkut
orang-orang lanjut usia jumlahnya semakin lama semakin bertambah. Bahkan untuk
permasalahan yang satu ini, ilmu pengetahuan telah mengembangkan suatu cabang
ilmu baru yang disebut gerontologi yaitu ilmu tentang orang-orang usia lanjut.

E. Dampak Iptek Terhadap Perubahan Sosial Budaya Masyarakat


Dalam perubahan sosial budaya dikenal adanya konsekuensi, yaitu hasil
dari perubahan sosial budaya. Konsekuensi terbagi dua yaitu konsekuensi yang
fungsional dimana masyarakat menjadi semakin tenteram, dan konsekuensi yang
disfungsional dimana masyarakat mendapat akibat-akibat yang tidak
diharapkan.Disorganisasi adalah perubahan sosial yang hanya sedikit atau bahkan
tidak memberi manfaat bagi masyarakat. Keadaan masyarakat yang mampu
beradaptasi dengan perubahan disebut adjusment, sedangkan bentuk penyesuaiannya
disebutintegrasi. Keadaan masyarakat yang tidak mampu beradaptasi dengan
perubahan disebut maladjusment, yang akan menimbulkan disintegrasi. Beberapa
dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadapa perubahan sosial
budaya masyarakat, yakni:
a) Perbedaan kepribadian pria dan wanita
Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang
memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam
dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya
merupakan pekerjaan pria semakin menonjol. Data yang tertulis dalam buku
Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia
Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam
kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang
politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan
penting lainnya.
b) Meningkatnya rasa percaya diri
Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik.
Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan
ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak
lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
c) Tekanan

229
Adanya kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai
konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja
keras.

Meskipun demikian, kemajuan teknologi akan berpengaruh negatifpada


aspek budaya, antara lain:
1. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja
dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya
pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga
masyarakat menjadi "kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani".
2. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin
lemahnya kewibawaan tradisi- tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong
dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan
penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama,
kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin
meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran
lalu lintas sampai tindak kejahatan.

230
BAB 4. PENUTUP

1) Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan mengenai pengantar ilmu sosial budaya dasar kelompok
kami menyimpulkan bahwa manusia itu tidak dapat hidup sendiri manusia adalah
zoon politicon yang berarti di dalam berkembang kita harus saling melengkapi saling
tolong menolong dan tidak dapat hidup sendiri butuh kerja sama bersosialisasi di
ruang lingkup masyarakat, manusai juga sebagai makhluk yang berbudaya atau homo
humanis yaitu manusia diciptakan memiliki ratio dan sense, manusia juga dapat
mengembangkan budaya yang iya miliki dengan cara berbaur atau bergaul dengan
suatu kelompok atau di dalam kehidupan berkeluarga.

Di dalam kehidupan juga kita tidak luput dari sebuah permasalahan yang ada di mulai
dari masalah sosial, masalah keluarga, masalah budaya,masalah tingkah laku itu
semua disebabkan akibat tingkah laku seseorang sendiri,sementara masalah sosial
disebabkan karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan kebudayaan, sifat
kependudukannya dan keadaan lingkungan sekitarnya sehngga kita harus
menempatkan diri dengan sebaik baiknya berbaur dengan yang bak agar dapat
berfikir dan mengarjakan sesuatu denga cara positif.

231
Admin. Problematika Kemajuan Ipteks yang Dramatis. Pada tanggal 25 September
2015. https://fileq.wordpress.com/2011/08/02/6/.

Herminanto dan Winarno. 2014. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.

http://www.wikipedia.or.id

- Alisyahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan Perkembangan. Jakarta : Yayasan


Idayu.
- Anglin, Gary J. 1991. Instructional Technology: Past, Present and Future.
Englewood : Libraries Unlimited.

232
KELOMPOK 11
HAKEKAT HIDUP MANUSIA
DAN LINGKUNGAN

233
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Manusia adalah sebuah kelompok atau seorang individu yang selalu


berhubungan dengan lingkungan sekitar. Manusia di dalam kehidupannya
pasti memerlukan sesuatu yang bernilai atau bermanfaat bagi dirinya.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkaitan dengan nilai.


Manusia memberikan nilai kepada sesuatu. Nilai itu ada atau real dalam
kehidupan manusia. Dengan nilai diharapkan manusia dapat terdorong untuk
melakukan tindakan agar harapannya dapat terwujud.

Pembahasan mengenai nilai termasuk dalam kawasan etika. Bertens


(2001) menyebutkan ada tiga jenis makna etika, yaitu :

a. Etika berarti nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan


bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

b. Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral. Etika yang dimaksut
adalah kode etik.

234
c. Etika berarti ilmu tentang baik dan buruk. Etika yang dimaksut sama
dengan istilah filsafat moral.

Moral erat kaitannya dengan akhlak yang mengandung makna tata tertib
yang datang dari hati nurani manusia. Moral merupakan bagian dari nilai.

Hukum merupakan suatu norma. Norma hukum merupakan aturan-aturan


yang bersal dari negara dan sifatnya memaksa. Dengan mematuhi hukum
maka akan terciptalah suatu keadilan. Tujuan bernegara Indonesia adalah
terpenuhinya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini dapat diketahui
dalam pembukaan UUD 1945 maupun pancasila.

Sesuai dengan pembukaan UUD 1945 maka negara yang hendak didirikan
negara Indonesia adalah negara yang adil dan bertujuan menciptakan keadilan
sosial. Pesan yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 itu hendaknya
menjadi pedoman dan semangat bagi para penyelenggara negara bahwa tugas
utama pemerintah adalah menciptakan keadilan.

Bedasarkan pancasila sila kedua Kemanusiaan Yang Adil Dan


Beradab,maka adil yang dimaksud adalah perlakuan adil kepada warga negara
tanpa pandang bulu. Manusia pada hakikatnya sama harkat dan martabatnya
termasuk pula manusia sebagai warga negara,Karena itu hendaknya
penyelenggara negara menjamin perlakuan yang adil terhadap warga
negaranya. Hal ini tercermin pasal 27 ayat (1) UUD 1945 bahwa segala warga
negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat indonesia


mengandung makna adil dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.
Hasil pembangunan dan kekayaan bangsa hendaknya dinikmati secara adil dan
menyeluruh oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan dan kekayaan
alam tidak boleh dinikmati segelintir orang sebab hal tersebut dapat
menimbulkan kesenjangan,perasaan iri,dan kemiskinan.

235
Sesuai dengan sila kelima tersebut maka kedilan yang harus terwujud dalam
kehidupan bangsa adalah:

a. Keadilan distributif,yaitu hubungan yang adil antara negara dengan


negaranya.Kedilan ini dalam bentuk kesejahteraan,subsidi,serta
kesempatan hidup bersama berdasarkan hak dan kewajiban.

b. Keadilan legal (bertaat), yaitu hubungan yang adil antara negara


dengan warga negaranya. Dalam arti warga negara wajib
mentaatinperaturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Kedilan komutatif,yaitu hubungan yang adil dan sama antar warga


negara secara timbal balik.

Dilihat dari kenyataan yang ada,Indonesia sebagai negara hukum memang


sudah terwujud terbukti dengan telah adanya Undang-Undang yang mengatur
kehidupan bernegara.Tetapi pada penerapannya didalam kehidupan bernegara
itu sendiri belum terlaksana dengan baik.Terbukti dengan banyaknya
pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan oleh segelintir orang namun
hukum baginya tidak berjalan dengan semestinya. Hukum pada saat ini lebih
memihak kepada mereka yang memiliki kedudukan.

Seharusnya Indonesia sebagai negara hukum dalam menjalankan kehidupan


bernegara benar-benar dalam koridor yang telah ditentukan,menegakkan
keadilan seadil-adilnya.

236
1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam makalah ini


kita dapat mendapatkan hasil yang diinginkan,maka kita mengemukakan
beberapa perumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah :

1. Apakah yang dimaksud dengan Nilai,Moral,dan Hukum?

2. Bagaimanakah penerapan Nilia, Moral,dan Hukum di Indonesia?

3. Apakah problematika nilai, moral, dan hukum dalam masyarakat dan


negara?

4. Bagimana tanggung jawab sosial manusia dalam menghadapi problematika


tersebut?

237
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teoritis
1. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (Sansekerta),
mens (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang
berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia
dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam
hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu organisme
hidup (living organism).
Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan
bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu
lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal
(geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seorang bayi lahir,
ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh karena itu ia
menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu
tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia
dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of
discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia
membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber
dari lingkungan.
Manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada masa bayi sepenuhnya

238
manusia tergantung kepada individu lain. Ia belajar berjalan,belajar
makan,belajar berpakaian,belajar membaca,belajar membuat sesuatu dan
sebagainya, memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa.
Malinowski(1949), salah satu tokoh ilmu Antropologi dari Polandia
menyatakan bahwa ketergantungan individu terhadap individu lain dalam
kelompoknya dapat terlihat dari usaha-usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialnya yang dilakukan melalui
perantaraan kebudayaan.
Rasa aman secara khusus tergantung kepada adanya system perlindungan
dalam rumah, pakaian dan peralatan. Perlindungan secara umum, dalam
pengertian gangguan/kelompok lain akan lebih mudah diwujudkan kalau
manusia berkelompok. Untuk menghasilkan keamanan dan kenyamanan
hidup berkelompok ini, diciptakan aturan-aturan dan kontrol-kontrol sosial
tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh setiap anggota
kelompok. Selain itu ditentukan pula siapa yang berhak mengatur
kehidupan kelompok untuk tercapainya tujuan bersama.
2. Nilai
Nilai (value) adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan
kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu
berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
Menurut Bambang Daroeso, nilai memiliki ciri sebagai berikut:
a. Nilai itu suatu relitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai
yang bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah
objek yang bernilai itu. Misalnya orang yang memiliki kejujuran.
Kejujuran adalah nilai, tetapi kita tidak bias menindra kejujuran itu.
b. Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-
cita dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal das sollen.
Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam
bertindak. Misalnya nilai keadilan. Semua orang berharap manusia dan
mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.
c. Nilai berfungsi sebagai daya dorong dan manusia adalah pendukung
nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang

239
diyakininya. Misalnya nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan
semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.
Menurut Bambang Deroeso, nilai adalah suatu kualitas atau
penghargaan terhadap sesuatu, yang menjadi dasar penentu tingkah laku
seseorang.
Menurut Darji Darmodiharjo, Nilai adalah kualitas atau keadaan
yang bermanfaat bagi manusia baik lahir ataupun batin. Sesuatu dianggap
bernilai apabila sesuatu itu memiliki sifat sebagai berikut:
a) Menyenangkan (peasent)
b) Berguna (useful)
c) Memuaskan (satisfying)
d) Menguntungkan (profitable)
e) Menarik (interesting)
f) Keyakinan (belief)
Ada 2 pendapat mengenai nilai yaitu: pertama, nilai itu objektif: ada pada
setiap sesuatu. Tidak ada yang diciptakan didunia ini tanpa adanya suatu
nilai yang melekat didalamnya. Dengan demikian, segala sesuatu ada
nilainya dan bernilai bagi manusia, hanya saja manusia tidak tahu dan
belum tahu nilai apa dari objek tersebut. Kedua, nilai itu subjektif: nilai
suatu objek terletak pada subjek yang menilainya. Misalnya : air menjadi
sangat bernilai daripada emas bagi orang yang kehausan ditengah padang
pasir, tanah memiliki nilai bagi petani, gunung bernilai bagi seorang
pelukis, dan sebagainya.
Tiga macam nilai menurut Prof. Drs. Notonegoro adalah sebagai berikut:
a) Nilai meteriil, yakni sesuatu yang berguna bagi jasmani dan rohani
manusia.
b) Nilai vital, sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
melaksanakan kegiatan.
c) Nilai kerohanian, dibedakan menjadi 4 yaitu:
1) Nilai kebenaran, bersumber pada akal pikiran manusia (rasio, budi,
dan cipta)
2) Nilai estetika/ keindahan, bersumber pada rasa manusia.

240
3) Nilai kebaikan/moral, bersumber pada kehendak keras, karsa hati,
dan nurani manusia.

2. Moral
Moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat
kebiasaan.Dalam bahasa Indonesia moral berarti akhlak atau kesusilaan
yang mengandung makna tata tertib batin yang menjadi pembimbing
tingkah laku batin dalam hidup.Istilah moral dapat dipersamakan dengan
etik,akhlak,kesusilaan,dan budi pekerti.Dalam hubungannya dengan
nilai,moral adalahbagian dari nilai,yiatu nilai moral.Nilai moral berkaitan
dengan perilaku manusia tentang hl baik-buruk.
3. Hukum
Hukum merupakan bagian dari norma,yaitu norma hukum.Norma
hukum adalah peraturan yang timbul dari hukum yang berlaku.Norma
hukum perlu ada untuk mengatur kepentingan manusia dalam masyarakat
agar memperoleh kehidupan yang tertib.Norma hukum tertuang dalam
perundang-undangan.
Norma hukum dibutuhkan karna dua hal:
1. Karena bentuk sanksi dari norma agama,kesusilaan,dan kesopanan
belum cukup memuaskan dan efektif untuk melindungi keteraturan dan
ketertiban masyarakat.
2. Masih banyak perilaku lain yang belum di atur dalam norma
agama,kesusilaan,dan kesopanan,misalnya perilaku dijalan raya.
Norma hukum berasal dari norma agama,kesusilaan,an kesopanan.Isi
ketiga norma tersebut bisa diangkat sebagai norma hukum.
Adapun norma terbagi atas empat,yaitu :
1. Norma Agama.Sanksi yng diberikan tidak secara langsung,tapi
hukuman dari Sang pencipta pada hari akhir nanti.
2. Norma kesusilaan.Sanksinya berupa tekanan batin sang pelaku.
3. Norma kesopanan.sanksinya yaitu dapat dikucilkan oleh masyarakat.

241
4. Norma hukum.Hukuman berupa kurungan.

Fungsi hukum yaitu :

1. Sebagai alat pengukur tertib hubungan masyarakat

Hukum sebagai norma merupakan petunjuk untuk kehidupan.


Hukum menunjukkan mana yang baik dan mana yang buruk. Hukum
juga member petunjuk apa yang harus diperbuat dan mana yang
tidak boleh, sehingga segala sesuatunya dapat berjalan tertib dan
teratur. Kesemuanya itu dapat dimungkinkan karena hokum
mempunyai sifat mengatur tingkah laku manusia serta mempunyai
ciri memerintah dan melarang. Begitu pula hukum mempunyai sifat
memaksa agar hukum ditaati oleh anggota masyarakat.

2. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial

- Hukum mempunyai cirri memerintah dan melarang

- Hukum mempunyai sifat memaksa.

- Hukum mempunyai daya yang mengikat secara psikis dan fisik.

Karena hukum mempunyai sifat, cirri, dan daya mengikat


tersebut, maka hukum dapat member keadilan, yaitu menentukan
siapa yang salah dan siapa yang benar. Hukum dapat menghukum
siapa yang salah, hukum dapat memaksa agar peraturan ditaati dan
siapa yang melanggar diberi sanksi hukuman.

Contohnya, siapa yang berutang harus membayar adalah perwujudan


dari keadilan.

242
3. Sebagai penggerak pembangunan.

Daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan atau


didayagunakan untuk menggerakkan pembangunan. Hukum
dijadikan alat untuk membawa masyarakat ke arah yang lebih maju
dan sejahtera.

4. Fungsi kritis hukum.


Hukum bertujuan untuk menjamu kepastian hukum dalam
masyarakat,memberikan faedah bagi warga negara dan menciptakan
keadilan dan ketertiban bagi warga negara.

Dewasa ini, sering berkembang suatu pandangan bahwa hukum


mempunyai fungsi kritis, yaitu daya kerja hukum tidak semata-mata
melakukan pengawasan pada aparatur pengawasan (petugas) saja,
tetapi aparatur penegak hukum termasuk didalamnya.
Hukum juga bertujuan menjamin kepastian hukum dalam
masyarakat dan hukum itu harus bersendikan pada rasa keadilan di
masyarakat. Dalam literature ilmu hukum, dikenal ada dua teori
tentang tujuan hukum, yaitu teori etis dan utilities. Teori etis
mendasarkan pada etika, hukum bertujuan untuk semata-mata
mencapai keadilan, memberikan kepada setiap orang apa yang
menjadi haknya. Hukum tidak identik dengan keadilan. Peraturan
hukum tidaklah selalu untuk mewujudkan keadilan. Contohnya,
peraturan lalu lintas. Mengendarai mobil di sebelah kiri tidak bias
dikatakan adil karena sesuai aturan. Sedangkan berjalan di sebelah
kanan dikatakan tidak adil karena bertentangan dengan aturan. Jadi,
teori ini tidak sepenuhnya benar.
Menurut teori utilities, hukum bertujuan untuk memberikan faedah
bagi sebanyak-banyaknya orang dalam masyarakat. Pada hakikatnya,
tujuan hukum adalah memberikan kebahagiaan atau kenikmatan

243
besar bagi jumlah yang terbesar. Teori ini juga tidak selalu benar.
Selanjutnya, muncul teori campuran. Menurut teori ini, tujuan pokok
hukum adalah ketertiban. Kebutuhan akan ketertiban adalah syarat
mutlak bagi masyarakat yang teratur. Di samping ketertiban, tujuan
lain dari hukum adalah tercapainya keadilan yang isi dan ukurannya
berbeda menurut masyarakat dan zamannya.
Agar tujuan kaidah hukum itu dapat terwujud dengan semestinya,
atau sesuai dengan harapan seluruh anggota masyarakat/ Negara
maka harus ada kepatuhan kepada kaidah hukum tersebut.
Masyarakat perlu patuh dan menerima secara positif adanya kaidah
hukum. Tidak dapat kita bayangkan bagaimana kehidupan manusia
tanpa adanya kaidah hukum.
Faktor-faktor penyebab para anggota masyarakat mematuhi hukum
(Prof.Dr.Soekanto, S.H.) adalah:
1. Kepentingan-kepentingan para anggota masyarakat yang
terlindungi oleh hukum.
2. Complience atau pemenuhan kebutuhan. Orang akan patuh
pada hukum karena didasarkan pada harapan akan suatu imbalan
atau sebagai usaha untuk menghindarkan diri dari sanksi yang
dijatuhkan manakala kaidah hukum itu dilanggar.
3. Identifikasi. Pematuhan akan kaidah hukum itu bukan nilai
yang sesungguhnya dari kaidah tersebut, melainkan karene
keinginannya untuk memelihara hubungan yang sebaik-baiknya
dengan para anggota mayarakat lainnya yang sekelompok atau
segolongan dengan para pemimpin kelompok atau pejabat hukum.
4. Internalisasi. Kepatuhan manusia karena kaidah-kaidah hukum
sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi pegangan sebagian besar
para anggota masyarakat, yaitu penjiwaan dan kesadaran dalam
diri mereka masing-masing.

244
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara


Hukum sebagai norma harus didasarkan pada nilai moral.Apa artinya
Undang-Undang jika tidak disertai moralitas.Norma moral adalah norma yang
paling dasar.Norma moral menentukan bagaimana kita menilai seseorang.
Suatu Hukum yang bertentangan dengan norma moral kehilangan
kekuatannya,demikian kata thomas Aquinas.
Secara ideal,seharusnya manusia taat pada norma moral dan norma
hukum yang tumbuh dan tercipta dalam hidup sebagi upaya mewujudkan
kehidupan yang damai,aman,dan sejahtera.Namun dalam kenyataannya
terjadi berbagai pelanggaran,baik terhadap norma moral maupun norma
hukum.Pelanggaran norma moral merupakan suatu pelanggaran
etik,sedangkan pelanggaran terhadap norma hukum merupakan suatu
pelanggaran hukum.
1. Pelanggaran Etik
Kebutuhan akan norma etik di oleh manusia diwujudkan dengan
membuat serangkaian norma etik untuk suatu kegiatan atau profesi.Kode
etik profesi berisi ketentuan-ketentuan normatif etik yang seharusnya
dilakukan oleh anggota profesi.Kode etik profesi dibutuhkan untuk
menjaga martabat serta kehormatan profesi,dan disisi lain melindungi
,masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalahgunaan
keahlian.Meskipun telah memiliki kode etik,masih terjadi pelanggaran
terhadap profesi.Contohnya: Dokter melanggar kode etik kedokteran.
Pelanggaran terhadap kode etik tidak diberikan sanksi lahiriah ataupun
yang bersifat memaksa..Pelanggaran etik biasanya mendapat sanksi etik
berupa rasa menyesal,bersalah,dan malu.Bila seorang profesi melanggar

245
kode etik profesinya ia akan mendapatkan sanksi etik dari lembaga
profesi,seperti teguran,dicabut keanggotaannya,atau tidak diperbolehkan
lgi menjalani profesi tersebut.

2. Pelanggaran Hukum
Poblema hukum yang yang berlaku dewasa ini adalah masih
rendahnya kesadaran hukum masyarakat.Akibatnya banyak tarjadi
pelanggaran hukum.Bahkan,pada hal-hal kecil yang sesungguhnya tidak
perlu terjadi.Misalnya,secara sengaja tidak membawa SIM dengan
sengaja dengan alasan hanya untuk sementara waktu.
Pelanggaran hukum dalam arti sempit berarti pelanggaran terhadap
perundang-undangan negara.Sanksi atas pelanggaran hukum adalah
sanksi pidana dari negara yang bersifat lahiriah dan memaksa masyarakat
secara resmi (Negara) berhak memberi sanksi bagi warga negara yang
melanggar hukum.
Bila dicermati, ada beberapa hal yang menyebabkan lemahnya
penegakan hukum pertama kesadaran/pengetahuan hukum yang lemah.
Kesadaran/pengetahuan hukum yang lemah, dapat berefek pada
pengambilan jalan pintas dalam menyelesaikan persoalan masing-
masing. masyarakat yang tidak mengerti akan hukum, berpotensi besar
dalam melakukan pelanggaran terhadap hukum. dalam hukum, dikenal
dengan adanya fiksi hukum artinya semua dianggap mengerti akan
hukum. Seseorang tidak dapat melepaskan diri dari kesalahan akan
perbuatannya dengan alasan bahwa ia tidak mengerti hukum atau suatu
peraturan perundang-undangan. Jadi dalam hal ini sudah sewajarnya bagi
setiap individu untuk mengetahui hukum. Sedangkan bagi aparatur
hukum atau elemen lain yang concern pada supremasi hukum sudah
seharusnya memberikan kesadaran hukum bagi setiap individu.
Kedua adalah ketaatan terhada hukum. Dalam kehidupan sehari-hari
tidak jarang budaya egoisme dari individu muncul. Ada saja orang yang
melanggar hukum dengan bangga ia menceritakan perbuatannya kepada

246
orang lain. Misalnya pelanggaran terhadap lalu lintas. Oleh pelakunya
menganggap itu hal-hal yang biasa-biasa saja, bahkan dengan bersikap
bangga diri ia menceritakan kembali kepada orang lain perbuatan yang
telah dilakukannya. Hal semacam ini telah mereduksi nilai-nilai
kebenaran, sehingga menjadi suatu kebudayaan yang sebenarnya salah.
ketiga adalah perilaku aparatur hukum. Perilaku aparatur hukum baik
dengan sengaja ataupun tidak juga telah mempengaruhi dalam penegakan
hukum. Misalnya aparat kepolisian yang dalam menagani suatu kasus
dugaan tindak pidana, tidak jarang dalam kenyataannya juga langsung
memvonis seseorang telah bersalah. Hal ini dapat dilihat dengan perilaku
aparat yang dengan ringan tangan terhadap tersangka yang melakukan
tindak pidana. Perilaku-perilaku semacam ini justru bukan mendidik
seseorang untuk menghormati akan hukum. Ia menghormati hukum
hanya karena takut akan polisi.
Keempat adalah faktor aparatur hukum. Seseorang yang melakukan
tindak pidana, namun ia selalu bisa lolos dari jeratan pemidanaan, akan
berpotensi bagi orang yang lain untuk melakukan hal yang sama. Korupsi
yang banyak dilakukan namun banyak pelaku yang lepas dari jeratan
hukum berpotensi untuk oleh orang lain melakukan hal yang sama.
Adanya mafia peradilan, telah mempengaruhi semakin bobroknya
penegakan hukum di negeri kita. Aparatur hukum yang sedianya
diandalkan untuk menjunjung tinggi supremasi hukum, justru melakukan
pelanggaran hukum. Sebagai akibatnya masyarakat pesimis terhadap
penegakan hukum.
Contoh pelanggaran hukum : Kecurangan saat pemilu,kasus pelanggaran
hukum di laut,dan lain-lain.
Beberapa berita yang mengagetkan; Sebanyak 341 narapidana
perkara korupsi mendapat remisi, Sebelas koruptor langsung menghirup
udara bebas, ironisnya lagi salah satu dari penerima Remisi tersebut
adalah besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Pohan.
Bukankah setiap orang sama kedudukannya di hadapan hukum (equality
before the law). Seharusnya kita memandang Hukum adalah sebagai

247
bagian dari cara kita hidup, bukan sebagai cara mempertahankan
kekuasaan semata.
Tapi,lihatlah sebaliknya sungguh Miris memang Kisah nenek Minah,
yang hanya dengan mengambil beberapa buah kakao, seorang nenek tua
harus dihukum atas perbuatan yang sudah dia sesali. Kalau kita
membandingkan kisah si nenek dengan kisah para koruptor kelas kakap
yang kasus hukumnya diputus bebas. Banyak sekali Diskriminasi hukum
menimpa kaum miskin.
Seharusnya para penegak hukum mampu menegakkan hukum seadil-
adilnya,tidak ada lagi diskrimanan terhadap si miskin sehingga
terciptalah keadilan.
Permasalahan hukum di dindonesia dapat diminimalisasi melalui proses
pendidikan yang diberikan kepada masyarakat,diharapkan wawasan
pemikiran mereka pun semakin meningkat sehingga mempunyai
kemampuan untuk memikirkan banyak alternatif dalam usaha
memecahkan masalah hukum dan tidak melakukan pelanggaran hukum.

3.2 Tanggung jawab sosial manusia

3.2.1 Pengertian
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya. Tiap-tiap manusia sebagai makhluk Allah SWT
bertanggung jawab atas perbuatannya. Firman Allah SWT: Tiap-tiap
dari (individu) bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.
(QS. Al-Mudatstsir, 14: 38)
Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkaitan dengan
konteks teologis. Manusia sebagai makhluk individual berarti manusia
harus bertanggung jawab terhadab dirinya (keseimbangan jasmani dan
ciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat
intensitasnya apabila tidak memiliki kesadaran yang mendalam.

248
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian
orang yang bertanggung jawab, orang yang berani menanggung resiko,
atau segala yang terjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya
dan jujur terhadap orang lain tidak pengecut dan mandiri. Orang yang
bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban demi kepentingan
orang lain.
Demikian juga tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya, timbul
karena manusia sadar akan keyakinan nilai-nilainya. Dalam hal ini
terutama keyakinan terhadap nilai yang bersumber dari jalan agama
manusia bertanggung jawab terhadap kewajiban menurut keyakinan
agamannya.
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah
sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan
bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu kepada hak,
maka dengan tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab
terhadap kewajibannya.
Kewajiban dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1) Kewajiban terbatas

Kewajiban ini berlaku kepada setiap orang, sama, tidak dibeda-


bedakan.

Contohnya: undang-undang larangan membunuh, mencuri yang


disampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman.

2) Kewajiban tidak terbatas

Kewajiban ini berlaku kepada semua orang. Tanggung jawab kepada


kewajiban ini, nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati,
seperti keadilan dan kebijakan.

Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan,


sebab dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat

249
dirasakan oleh dirinya atau orang lain. Sebaliknya orang yang tidak
bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan, sebab ia tidak
mengikuti aturan, norma, atau nilai yang berlaku.

Problem pertama yang dirasakan pada zaman sekarang, sehubungan


dengan masalah tanggung jawab, adalah rusaknya peranan moral dan
rasa hormat diri terhadap pertanggungjawaban.

Orang yang bertanggung jawab itu adil, atau mencoba berbuat adil.
Tetapi adakala orang bertanggung jawab tidak dianggab adil, karena
runtuhnya nilai-nilai yang dipegangnya. Orang yang demikian tentu
akan mempertanggungjawabkan segala sesuatunya kepada Tuhan.
Dia tidak tampak tetapi memggerakkan dunia dan mengaturnya. Jadi,
orang semacam ini akan bertanggung jawab kepada Tuhannya.

3.2.2 MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB

Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, juga


seorang pribadi. Karena seorang pribadi, maka manusia mempunyai
pendapat sendiri, perasaan sendiri berbuat dan bertindak sendiri.
Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, baik disengaja
maupun tidak disengaja. Oleh karena itu manusia harus bertanggung
jawab atas diri pribadi.

Contoh:

Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-bentar ia melihat


jalan, tetapi ia lengah, terperosok kakinya kesebuah lubang. Kakinya
terkilir. Ia menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu. Ia harus
beristirahat di rumah beberapa hari. Konsekuensi tinggal dirumah
beberapa hari merupakan tanggung jawab sendiri atas
kelengahannya.

250
a. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga

Lembaga sosial yang terkecil adalah keluarga. Keluarga


kecil (keluarga batih= nuclier family) dan keluarga besar.
Keluarga kecil terdiri dari suami, isrti dan anak-anaknya.
Keluarga besar (extended family) suami, isrti, anak-anak, ayah-
ibu, adik, kemenakan dan masih ada hubungan darah dan
sebagainya. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab
terhadap keluargannya. Tanggung jawab ini menyangkut nama
baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.

Contoh:

Penyelewengan Dr. Tono (sukartono) sebagai Ayah, berarti


tidak bertanggung jawab akan kewajibannyasebagai suami.
Sebaliknya Tini, istri Tono yang kurang menghargai suaminya,
juga merupakan contoh tidak bertanggung jawabnya sebagai
seorang istri.

b. Tanggung Jawab Kepada Masyarakat

Suatu kenyataan pula bahwa manusia adalah makhluk sosial. Ia


merupakan angguta masyarakat. Ia hidup bersama ditengah-
tengah masyarakat. Karena itu dalam berfikir, bertindak, dan
sebagainya manusia terikat oleh masyarakat. Wajarlah apabila
segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat.

Contoh:

251
Tuti telah bertekat untuk berjuang meningkatkan derajat
kaumnya dalam Putri Sedar. Ia bertekat bahwa apapun yang
terjadi atas dirinya tetap akan dipertanggung jawabkan .

Tidak, tidak, saya tidak boleh mendurhaka demikian terhadap


asas, tujuan dan pendirian saya sendiri. Malu saya melihat saya
sendiri. Apa boleh buat jalan yng sulit ini sudah saya pilih dari
semula dan tidak boleh menyimpang lagi, meski kemana
sekalipun saya dibawanya.

c. Tanggung Jawab Kepada Bangsa/ Negara

Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu


adalah warga Negara suatu Negara. Dalam berfikir dan
bertindak, berbuat, bertingkah laku, manusia terikat oleh norma-
norma atau aturan-aturan, yang dibuat oleh negara. Manusia
tidak dapat membuat semua sendiri. Bila perbuatan manusia itu
salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.

Contoh:

Dalam novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis.


Guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik terpaksa mencuri
barang-barang milik sekolah, demi rumah tangganya. Perbuatan
guru Isa ini harus dipertanggung jawabkan kepada pemerintah.
Kalau perbuatan ini diketahui pihak berwajib, ia harus berurusan
dengan pihak kepolisian dan keadilan.

d. Tanggung Jawab Kepada Tuhan

Tanggung jawab kepada Tuhan menuntuk kesadaran manusia


untuk memenuhi kewajiban dan pengabdiannya kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia
harus bersyukur kepada Tuhan atas karunia-Nya, menciptakan

252
manusia dan memberi rezeki kepadanya. Karena itu manusia
wajib mengabdi kepada Tuhan.

Firman Allah: Tidaklah Aku jadikan jin dan manusia,


melainkan supaya mereka itu menyembah kepada Ku. (QS. Az-
Zariyat, 51: 56)

Menyembah itu mengabdi kepada Tuhan, sebagai wujud


tanggung jawab kepada Tuhan. Tanggung jawab erat kaitannya
dengan kewajiban. Kewajiban adalah merupakan sesuatu yang
dibebankan terhadap seseorang. Namun Allah hanya
memberikan beban kepada seseorang sesuai dengan
kemampuannya.

Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga


tidak mengacu kepada hak. Manusia mempunyai kewajiban
terhadap Allah dengan menyembah-Nya, kewajiban terhadap
sesama dengan cara berbuat baik. Orang yang bertanggung
jawab dapat memperoleh haknya berupa kebahagiaan, sebab ia
dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat
dirasakan oleh dirinya atau oleh orang lain.

Manusia ada bukan dengan sendirinya, tetapi merupakan ciptaan


Tuhan. Karena itu manusia berkewajiban terhadap Tuhan.
Kelalaian akan kewajibannya terhadap Tuhan harus
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.

3.2.3 PENGABDIAN

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, dapat atau


pun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada, raja, cinta,
kasih sayang, hormat atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan
ikhlas.

253
Timbulya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Lain
halnya jika keluarga kita membantu teman, karena ada kesulitan
mungkin sampai berhari-hari ikut menyelesaikan sampai tuntas. Ibu
bukan pengabdian tetapi hanya bantuan saja.

1. Pengabdian kepada keluarga

Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini


didasarkan atas cinta dan kasih sayang, kasih sayang ini
mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada
kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai
pengorbanan, berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Dapat
berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami
dan anak-anaknya atau anak-anak kepada orang tuannya

2. Pengabdian kepada masyarakat

Manusia adalah anggota masyarakat. Ia tak dapay hidup tanpa


orang lain, karena tiap-tiap orang saling membutuhkan. Bila
seseorang yang hidup dimasyarakat tidak mau memasyarakatkan
diri dan selalu mengasingkan diri. Maka apabila mempunyai
kesulitan yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat.
Cepat atau lambat ia akan menyadari dan menyerah kepada
masyarakat lingkungannya.

Untuk kebutuhan hidup, manusia tidak bisa mencukupi


kebutuhannya sendiri. Dia memerlukan bantuan, pertolongan, amal
dan jasa orang lain. Al-Quran membari dorongan kepada orang-
orang beriman, untuk mencintai saudara-saudaranya yang seiman,
berbuat baik kepada mereka dan memberi pertolongan serta
bantuan kepada mereka.

Firman Allah SWT: Sesungguhnya orang-orang mukmin itu


bersaudaya, karena itu damaikanlah antara kedua saudara mu dan

254
bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS.
Al-Hujarat, 46: 10)
Selain itu Al-quran juga mendorong kaum muslimin bekerja sama,
bantu-membantu, dan membentuk masyarakat yang seikat dan
terpadu dimana setiap mukmin merasa terjalin dalam suatu
bangunan yang padu.

Dalam kehidupan perguruan tinngi, pengabdian kepada masyarakat


yang merupakan salah satu tugas pokok perguruan tinggi, adalah
Dharma ketiga dari tri darma perguruan tinggi yaitu:

a. Pendidikan

b. Penelitian

c. Pengabdian kepada masyarakat

3. Pengabdian kepada Tuhan

Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk


ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi
kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya
kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya
kepada Tuhan Ynga Mah Kuasa. Tujuan Allah menciptakan takan
jin dan manusia hanya untuk menyembah kepada-Nya.

Firman Allah SWT: dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah kepada ku. (QS. Adz.
Dzaariyaat, 51: 56)

Menyembah Allah beratri ingat kepada Allah. Kebiasaan seorang


mukmin dalam mengingat kepada Allah, baik dengan
mengucapkan tasbih, takbir, istigfar, doa maupun dengan membaca

255
Al-Quran, membuat jiwa bersih dan bening serta perasaanya tenang
dan tenteram.

Firman Allah SWT: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati


mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram. (QS al-Rad, 13:
28)

Sabda Rasulullah SAW: Ingatlah akan Allah aadalah penawar


kalbu. Dan sabdanya pula: Suatu kaum yang berkumpul dan
mengingati Allah pasti disambut oleh para malaikat dan para
malaikat pun memenuhi mereka dengan rahmat-Nya dan
menurunkan ketentraman. Dan Allah pun ingat akan mereka itu.

Apabila seorang muslim membiasakan diri mengingat Allah maka


ia akan merasa bahwa ia dekat dengan Allah dan berada dalam
perlindungandan penjagaan-Nya. Dengan demikian, akan timbul
pada dirinya perasaan percaya pada diri sendiri, teguh, tenang,
tentram dan bahadia.

Firman Allah SWT: karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya


Aku ingat (pula) kepadamu. (QS. Al-Baqarah, 2: 152)

Ingat kepada Allah SWT, yang menimbulkan perasaan tenang dan


tentram dalam jiwa, tak syak lagi merupakan terapi bagi
kegelisahan, yang merasakan manusia, ketika ia mendapatkan
dirinya merasa lemah, tak mempunyai penyangga dan penolong
menghadapi berbagai tekanan dan bahaya kehidupan.

4. Pengabdian Kepada Negara

Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau


warga negara suatu Negara. Karena itu seseorang wajib mencintai
Bangsa dan Negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam

256
bentuk mengabdian. Banyak contoh pengabdian kepada bangsa dan
Negara dalam kehidupan.

3.2.4 PENGORBANAN

Pengorbanan berasal dari kata korban, artinya berikan secara


ikhlas: harta, benda, waktu, tenaga, pikiran, bahkan mungkin nyawa,
demi cintanya atau ikatannya dengan sesuatu atau demi kesetiaan,
kebenaran. Menurut kamus umum bahasa indonesia Wjs.
Poerwodarminto, korban berarti:

a) Pemberian untuk menyatakan kebaktian (kerelaan hati dan


sebagainya). Misalnya: inilah korban ku untuk nusa dan bangsa.

b) Orang yang menderita kecelakaan karena perbuatan sendiri atau


orang lain. Misal: banyak orang yang menjadi korban permainan judi.

c) Korban jiwa karena tertimpa bencana bumi di Kerinci, Jambi,


bertambah banyak.

Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat


berupa harta, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwannya.
Pengorbanan diserahkan secara ikhlas, tanpa pamrih, tanpa ada
perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.

Pengorbanan dapat berupa:

a. Pengorbanan kepada keluarga

Dorongan seksual merupakan landasan pembentukan keluarga,


di mana suami dan istri sama-sama mendapatkan kedamaian
hati, sehingga timbul rasa tentram, aman dan damai. Dan antara

257
keduanya pun timbul perasaan cinta kasih, kasih sayang, dan
rahmat yamg mendorong tetap terpeliharanya kehidupan
bersama dengan harmonisnya dan penuh dengan rasa saling
tolong-menolong. Sehingga akan timbul suasana yang segar
bagi pertumbuhan anak-anak, pemeliharaan, dan pembentukan
kepribadian mereka secara sehat.

Contoh: Siti Nurbaya, dengan sangat terpaksa mau dikawini


Datuk Maringgih, seorang laki-laki yang sangat dibencinya,
demi cintanya kepada ayahnya.

b. Pengorbanan kepada masyarakat

Manusia adalah makhluk bermasyarakat. Ia tidak dapat hidup


sendiri, ia tidak dapat mencukupi kebutuhan sendiri. Untuk itu
harus hidup bersama di tengah-tengah masyarakatagar manusia
dapat hidup dengan penuh keserasian dengan manusia lainnya,
tidak boleh tidak dia harus membatasi cintanya pada dirinya
sendiri dan egoismenya. Juga hendaknya ia menyeimbangkan
cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang kepada orang-orang
lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada mereka.

Contoh: Dr. Tono aktif sebagai dokter yang baik. Begitu besar
pengabdiannya kepada pasien sehingga istrinya merasa
diperlakukan sebagai penunngu rumah dan penunggu telepun
belaka. Koflik batin terjadi, ketegangan rumah tangga menjadi-
jadi, sehingga di rumah Dr. Tono tidak betah, gelisah. Akibat
pengabdiannyakepada masyarakat rumah tangganya menjadi
korban.

c. Pengorbanan kepada Bangsa dan Negara

Berbicara tentang pengorbanan kepada bangsa dan negara tidak


bisa dilepaskan dari bicara tentang hak dan kewajiban. Dalam

258
UUD 1945 banyak pasal-pasal tentang hak dan kewajiban
negara Republik Indonesia.

Setiap orang di bumu mengetahui bahwa manusia merupaka


anggota suatu bangsa dan warga negara suatu negara. Semua
orang pasti menjadi anggota dari warga dari suatu bangsa atau
negara dan mempunyai kewajiban antara lain membela negara.
Pembelaan tersebut disebut pengorbanan.

Demi negara, tiap orang tidak sayang kehilangan harta benda,


bagian badan, bahkan nyawapun dipertruhkan dengan ikhlas.
Kapan saja dan dimana saja berada mereka berkewajiban
membela negara.

1) Pengertian hak dan kewajiban

a) Pengertian hak

Menurut istilah Austin Paghotay, hak adalah wewenang moral untuk


mengerjakan, meninggalkan, memiliki, mempergunakan atau menurut
sesuatu.

Hal ini merupakan panggilan kepada kemauan orang lain dengan perantaraan
akalnya, perlawanan dengan kekuasaan atau kekuatan fisik. Adanya hak
karena adanya kewajiban kita mencapai tujuan akhir sesuai dengan hukum
moral. Untuk menjalankan kewajiban tersebut diperlukan adanya kebebasan
manusia untuk memilih alat-alat yang dibutuhkannya dengan tidak mendapat
rintangan dari orang lain, dengan demikian manusia harus mempunyai hak-
hak, bukan binatang, walaupun manusia dapat memilih secara sukarela atas
hak-haknya, namun Allah SWT melarang manusia untuk mencampuradukkan
antara yang hak dan yang batil.

Firman Allah SWT: Dan janganlah kamu campuradukkan yang hak dan
yang batil, dan janagnlah kamu sembunyikan yang hak ituu, sedangkan kamu
mengetahui. (QS. Al-Baqarah, 2: 42)

259
b) Unsur-unsur penting dalam meninjau keadaan hak

Dalam meninjau keadaan hak ada empat unsur yaitu:

1. Subjek hak-hak buka hanya seseorang, tetapi golongan-golongan yang dapat


merupakan badan hukum, misalnya: lembaga perkumpulanm, maskapai,
masyarakat, dan sebagainya.

2. Yang bersangkut paut dengan hak ini tibmul karena hak tiap manusia akan
kewajiban orang lain untuk memenuhinya, sehingga orang itu bersangkut paut
dengan hak tersebut.

3. Materi hak,yaitu menjadi tujuan atau objek hak manusia, ini tidak mungkin
oramg lain, karena tujuan tiap manusia berada dalam dirinya yaitu kebahagiaan
dan kesejahteraan dengan ridha AllahSWT. Manusia bukan benda, sehingga tidak
pernah menjadi alat bagi orang lain.

4. Asas hak atau alasan untuk hak kongret. Asas hak itu adalah suatu kenyataan
bahwa orang bersifat manusia atau peristiwa sejarah yang besifat kebetulan.

c) Hak-hak asasi

Sejak abad ke-17kita kenal perlindungan hak-hak ini secara nasional terhadap
pemerintah masing-masing negara antara lain Habeas Coipus.

d) Hak dan kekuasaan

1) Hak dalam Al-Quran

260
Pengertian kata hak menurut pengarang kamus al-muhidh, fairus
abadi, hak termasuk sala-satu asma/ sifat Allah SWT. Hak juga berarti
Al-Quran. Hak juga berarti lawan batil, perintah yang harus
dilaksanakan, adil, aslam, hak milik, wujud permanen, kejujuran, maut
dan tekat kuat.

2) Kekuasaan

Pengertian kekuasaan bermacam-macam tergantung dari sudut mana


kekuasaan itu ditinjau , misalnya dari aspek sosiologi, dari kekuasaan
kehakiman dari hukum tata negara, dan dari kekuasaan perundang-
undangan.

a) Kekuasaan dari aspek sosiologi

Dalam kekuasaan terkandung 2 hakikat utama, yaitu:

1. Wewenang untuk menindas penentangan

2. Pengaruh yang secara nyata dipaksakan untuk dilaksanakan

Ahli sosiologi max weber, membedakan kekuasaan atas tiga tipe ideal:

1. Kekuasaan tradisional, berdasarkan kepercayaan dan tradisi

2. Kekuasaan rasional, berdasarkan kaidah-kaidah hukum

3. Kekuasaan harismatik, berdasarkan kepercayaan pada anggota


pada kekuatan dan harga dari pemimpin

3.2.5 KEWAJIBAN
1. Pengertian

Kewajiban selain dapat diartikan subyektif, juga dapat diartikan


obyektif. Kebajikan dalam arti subyektif adalah keharusan moral untuk
melakukan sesuatu tanpa meninggalkannya.

261
Kewajiban dala arti obyektif adalah suatu yang harus dilakukan atau
ditinggalkan. Hak dibatasi oleh kewajiban dan tidak ada kewajiban
tanpa hak.

1) Macam-macam kewajiban manusia

a) Kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa

Seluruh kewajiban untuk hidup adalah kewajiban terhadap


Tuhan, tercipta alam semesta dan pencipta hukum tertinggi.

b) Kewajiban manusia terhadap dirinya

Hukum alam mengharuskan manusia mencapai tujuan terakhir


dengan mengadakan perbuatan-perbuatan moral yamg baik
untuk melandaskannya manusia harus hidup dan berhak atas
hidup itu sendiri.

Bunuh diri merupakan pembunuhan langsung terhadap diri


sendiri atas kehendak sendiri. Hukum alam melarang orang
bunuh diri, karena bunuh diri merupakan pelanggaran terhadap
hak Tuhan.

c) Kewajiban manusia terhadap masyarakat

Manusi mempunyai kewajiban umum untuk mengembangkan


pembawaan kepandangan kepribadiannya serta meningkatkan
kwalitas dirinya.

Pertentangan atau konflik antara hak dan kewajiban, harus


dipecahkan bersama secara musyawarah. Sebenarnya tidak perlu
adanya konflik antara hak kewajiban masing-masing sebagai
anggota masyarakat dan bangsa.

d) Pengorbanan kepada agama

262
Berkorban kepada agama berarti berkorban demi cintanya
kepada Allah SWT, puncak cinta manusia, yang paling jernih
dan spiritual ialah cintanya kepada Allah SWT dan
kerinduannya kepada-Nya.

BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

263
Problematika Nilai,Moral,dan Hukum yang terjadi di masyarakat
yaitu pelanggaran terhadap norma agama,norma kesusilaan,norma
kesopanan,dan norma hukum.

1. Pelanggaran terhadap norma agama tidak dikenakan sanksi secara langsung.

2. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan sanksinya lebih


berkaitan dengan batin yang melanggarnya.

3. Pelanggaran terhadap norma kesopanan sanksinya yaitu


dikucilkan dari lingkungan atau masyarakat.

4. Pelanggaran terhadap norma hukum sanksinya berupa kurungan atau


penjara.

Di Indonesia Hukum dalam pengaplikasiannya belum berjalan dengan


semestinya.Masih banyak pelanggaran-pelanggaran hukum yang
terjadi dan belum ditindak sesuai dengan aturan hukum yang
sebenarnya.Hukum di Indonesia lebih memihak kepada mereka yang
memiliki keudukan.

Orang yang bertanggung jawab


adalah orang yang berani mengambil
resiko atas tindakan atau perkataan
yang telah dibuatnya. Orang yang
bertanggung jawab akan terbiasa
untuk jujur.

264
Manusia sering disebut sebagai makhluk yang bebas, artinya bebas
menentukan dirinya sendiri. Akal dan budi telah menetapkan manusia
dalam kedudukan yang membahagiakan. Dipihak lain akal dan budi
memberikan beban bagi manusia. Sebab setiap manusia harus
bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya. Seperti manusia
harus berani menanggung resiko dari apa yang dilakukannya.

Sesuai dengan kedudukannya manusia makhluk individu, sosial, dan


makhluk ciptaan Allah SWT. Tanggung jawab manusia dapat
dibedakan atas tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap
masyarakat dan tanggung jawab terhadap Allah SWT.

Sebagai makhluk sosial dibebani oleh tanggung jawab pula. Dalam


masyarakat baik tertulis maupun tidak ada peraturan dalam ketentuan
yang wajib di taati oleh setiap anggota masyarakat bersangkutan.

Kewajiban dibagi dua bagian, yaitu:

a. Kewajiban terbatas

b. Kewajiban tidak terbatas

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat


ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara kepada raja, cinta,
kasih sayang, hormat dan ikatan.

Pengabdian dibagi atas:

a. Pengabdian kepada keluarga

b. Pengabdian kepada masyarakat

c. Pengabdian kepada Tuhan

d. Pengabdian kepada Negara

265
...

KELOMPOK 12
Mendeskripsikan Manusia
dalam Menghadapi Masalah
Lingkungan Sosial Budaya dan
Isu Lintas Budaya

266
DAFTAR ISI

BAB I
............................................................................................................................1

1.1
LatarBelakang.........................................................................................................
1

1.2 Rumusan
Masalah...................................................................................................3

BAB
II.............................................................................................................................4

2.1 Pengertian
Manusia.................................................................................................4

2.2 Pengertian
Lingkungan...........................................................................................4

267
2.3 Pengertian
Ekologi...................................................................................................5

2.4 Pengertian Lingkungan


Sosial.................................................................................6

BAB
III.............................................................................................................................7

3.1 Metode Penelitian yang


Digunakan.........................................................................7

3.2 Manusia dan Lingkungan


Hidup..............................................................................7

BAB
IV............................................................................................................................2
4

4.1 Upaya Pelestarian Lingkuan Hidup dalam Pembangunan


Berkelanjutan.........24

4.2
Kesimpulan...............................................................................................................
.28

268
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai manusia,kita tidak bisa dipisahkan dengan alam lingkungan.


Lingkungan hidup sangat menunjang kelangsungan manusia dan makhluk hidup
di dunia ini. lingkungan yang baik,akan mempengaruhi tingkah manusia menjadi
baik pula.

Lingkungan hidup tidak bisa di pisahkan dari ekosistem atau system ekologi.
Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk
hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati membentuk suatu system.
Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu system kehidupan dimana terdapat
campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Manusia adalah bagian dari
ekosistem.

Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan
alam dan buatan adalah Lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah
lingkungan social budaya dimana manusia itu berada. Lingkungan amat penting
bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan

269
oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karma lingkungan
memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perkehidupan manusia dan makhuk hidup lainya arti penting lingkungan bagi
manusia karena lingungan merupakan tempat hidup manusia, Lingkungan
memberi sumber-sumber penghidupan manusia, Lingkungan memengaruhi sifat,
karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.

Menurut undang-undang No. 23 tentang pengelolaan lingkungan hidup,


lingkungan hidup adalah sistem kehidupan yang merupakan kesatuan ruang
dengan segenap pengada (entity) baik pengada ragawi abioti atau benda (materi) ,
maupaun pengada insani, abiotik atau mahluk hidup termasuk manusia dengan
perilakunya, keadaan (tatanan alma baca kosmologi), daya (peluang tatanan dan
harapan) yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kejateraan
manusia serta kesejahteraan mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu dalam
makalah ini akan dibahas tentang hubungan antara manusia dan lingkungannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di rumuskan sebagai berikut

1. Apa pengertian manusia?


2. Apa pengertian lingkungan?
3. Apa pengertian ekologi?
4. Apa pengertian lingkungan sosial?
5. Apa saja problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi
masyarakat?
6. Apa saja isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa?

270
II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manusia

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan dan mati dan seterusnya. Serta terkait serta
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik
itu positif maupun negative.

Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya.


Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian
barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah
berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan.
Dari sinilah lahir peradaban istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan
manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya.
Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang
membatasinya.

2.2 Pengertian Lingkungan

271
Lingkungan adalah media dimana makhluk hidup tinggal, mencari
kehidupannnya dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara
timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama
manusia yang memiliki peran yang lebih kompleks dan riil (Setiadi, 2006).
Sedangkan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, terutama makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan
perilakunya. Menurut pasal 1 UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya.

Lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem atau sistem


ekologi. Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas
makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati yang membentuk
suatu sistem. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu sistem kehidupan
yang terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Dengan
demikian, manusia adalah bagian dari ekosistem.

2.3 Pengertian Ekologi

Setiadi (2006) menyebutkan, ekologi terdiri dari dua suku kata Yunani yaitu oikos
yang berarti rumah tangga dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah, kata
ekologi berarti ilmu kerumahtanggaan. Semantara itu, pengertian ekologi sendiri
memiliki beberapa definisi, misalnya:

Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik


antara manusia dengan lingkungannya;
Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran
dan kepadatan makhluk hidup;
Ekologi adalah biologi lingkungan.

Bertolak dari definisi ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara manusia dengan lingkungannya maka ekologi dapat juga diartikan

272
sebagai imu yang membahas hubungan manusia dan lingkungannya dipandang
dari kepentingan dan kebutuhan manusia terhadap lingkungan itu sendiri.

Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul
pada tahun 70-an. Akan tetapi, Ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antara makhluk
hidup dengan benda tidak hidup di tempat hidup atau lingkungannya. Ekologi,
biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani
yang menggambarkan bahwa ekologi mencoba memperkirakan dan
menggambarkan sebagian besar rantai makanan manusia.

Para ahli ekologi mempelajari perpindahan energi dan materi dari makhluk
hidup yang satu kepada makhluk hidup yang lain dalam lingkungannya serta
faktor-faktor yang menyebabkannya. Serta perubahan populasi atau spesies pada
waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya. Terjadi
hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Kini para ekolog (orang yang
mempelajari ekologi) berfokus kepada ekowilayah bumi dan riset perubahan
iklim.

Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya


menggunakan banyak metode untuk mempelajari suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh
dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, sedangkan ekologi ialah tentang
bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.(Wikipedia 2012)

2.4 Pengertian Lingkungan Sosial

lingkungan sosial adalah Interaksi antara masyarakat dengan


lingkungannya, atau lingkungan yang terdiri dari mahluk sosial yaitu manusia.
Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang, dan terjadilah interaksi
antara orang atau masyarakat dengan lingkungannya

273
BAB III

JENIS PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian yang Digunakan
Tempat Penelitian
Tempat penelitian setting penelitian di masyarakat
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini masyarakat dan lingkungan.
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengaruh lingkungan terhadap kehidupan sosial
masyarakat
Teknik Pengumpulan Data
Dari beberapa teknik pengumpulan data, karmi menggunakan teknik
wawancara.
Teknik Analisis Data

Analisis data yang kami lakukan menggunakan deskripsi kualitatif.

PEMBAHASAN

3.2 Manusia dan Lingkungan Hidup

274
Pada hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat,
manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan.
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan
untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan


alam dan buatan adalah lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah
lingkungan sosial budaya di mana manusia itu berada. Lingkungan alam adalah
keadaan yang diciptakan oleh Allah untuk manusia. Lingkungan buatan adalah
dibuat oleh manusia. Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya
berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta
pranatanya dengan simbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai
komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai
bagian dari lingkungan binaan/buatan).

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik)

Komponen biotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang


mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya:

1. Tanah sebagai tempat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan, mengandung bahan-


bahan makannan atau mineral-mineral untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Tanah jjuga merupakan tempat tinggalnya manusia dan hewan-
hewan.
2. Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer. Didalam udara terdapat
oksigen yang diperlukan untuk bernafas serta gas karbondioksida yang
diperlukan untuk memfotosintesiskan tumbuh-tumbuhan. Termasuk juga
gas-gas yang kemudian larut dalam air yang kemudian diperlukan pula
oleh makhluk lain yang hidup didalam air.

275
3. Air, baik itu sebagai tempat hidup makhluk-makluk yang ada didalam air
maupun yang berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban udara,
yang besar pengaruhnya bagi banyaknya makhluk hidup yang ada di darat.
4. Cahaya, terutama cahaya matahari banyak mempengarui keadaan
makhluk-makhluk hidup.
5. Suhu atau temperatur, merupakan faktor lingkungan yang besar
pengaruhnya terhadap kebanyakan makhluk-makhluk hidup. Tiap makhluk
hidup mempunyai batas-batas kemampuan pada suhu di mana mereka
dapat tetap hidup.

Sedangkan komponen biotik diantaranya ialah:

1. Produsen, kelompok ini merupakan makhluk hidup yang dapat


menghasilkan bahan-bahan makanan dari zat-zat anorganik, umumnya
merupakan makhluk hidup yang dapat melakukan proses fotosintesis.
Termasuk kelompok ini adalah tumbuhan yang mempunyai klorofil (zat
hijau daun).
2. Konsuman, merupakan komponen makhluk hidup yang menggunakan atau
memakan zat-zat organik atau makanan yang dibuat oleh produsen, yang
termasuk golongan ini adalah hewan dan manusia.
3. Pengurai adalah makhluk hidup atau organisme yang menguraikan sisa-
siasa atau makhluk hidup yang sudah mati. Olehkarenaya zat-zat organik
yang terdapat dalam sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati itu,
terurai kembali menjadi zat-zat anorganik. Dengan demikian zat-zat
anorganik ini dapat digunakan kembali oleh produsen untuk membentuk
zat-zat organik atau makanan. Termasuk kelompok ini umumnya berupa
bakteri-bakteri dan jamur-jamur.
4. Selain itu, didalam lingkungan terdapat juga faktor-faktor sebagai berikut:

Rantai makanan,yakni siklus makanan antara produsen, konsumen, dan


pengurai baik di darat, laut, maupun udara.
Habitat, yakni tempat setiap jenis makhluk hidup memiliki tempat hidup
tertentu, tempat tinggal dengan keadaan-keadaan tetentu pula.

276
Populasi, menurut batasan ekologi populasi adalah jumlah ari seluruh
individu dari jenis spesies yang sama pada suatu tempat atau daerah
tertentu dalam waktu tertentu. Faktor-faktor yang menentukan populasi:
kelahiran menambah populasi, kematian mengurangi populasi,
perpindahan keluar mengurangi populasi, perpindahan masuk menambah
populasi.
Komunitas, semua kumpulan populasi dari berbagai makhluk hidup yang
hidup disuatu tempat tertentu disebut komunitas.
Biosfer, komunitas bersama-sama dengan faktor abiotik ditempatnya
membentuk ekosistem. Ekosistem-ekosistem ini terdapat di seluruh
permukaan bumi, baik di darat, laut, maupun udara. Ekosistem-ekosistem
ini berhubungan satu sama lain dengan tidak ada batas tegas antara satu
ekosistem dengan ekosistem lainnya. Seluruh ekosistem di permukaan
bumi inilah yang disebut biosfer.

2. Unsur Sosial Budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia
yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai
makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya
sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)

Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan
fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di
bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara
yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung
secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan
mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-
lain.

277
Lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan
untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti
penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada,


tumbuh, dan berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3. Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia.
4. Lingkungan member tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk
kebutuhan dan kebahagiaan hidup.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Peringatan ini
dimaksudkan untuk menggugah kepedulian manusia dan masyarakat pada
lingkungan hidup yang cenderung semakin rusak. Hari Lingkungan Hidup
Sedunia pertama kali dicetuskan pada tahun 1972 sebagai rangkaian kegiatan
lingkungan dari dua tahun sebelumnya ketika seorang senator Amerika Serikat,
Gaylord Nelson menyaksikan betapa kotor dan cemarnya bumi oleh ulah manusia.
Selanjutnya, ia mengambil prakarsa bersama LSM untuk mencurahkan satu hari
bagi usaha penyelamatan bumi dari kerusakan. Dari Konferensi PBB mengenai
lingkungan hidup yang diselanggarakan pada tanggal 5 Juni 1972 di Stockholm,
Swedia. Tanggal 5 Juni tersebut di tetapkan sebagai hari Lingkungan Hidup
Sedunia.

Warga atau masyarakat dapat berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Kesempatan berperan serta itu dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan.


2. Menumbuhkankembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan
pengawasan sosial.
4. Memberikan saran dan pendapat.

278
5. Menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan.

Sumber Alam

Sumber alam dapat di golongkan ke dalam dua bagian yakni:

Sumber alam yang dapat di perbaharui(renewable resources)atau di sebut


pula sumber-sumber alam biotik.yang tergolong ke dalam sumber alam ini
adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan dan tumbuhan-
tumbuhan.
Sumber alam yang tidak di perbaharui(nonrenewable resources) atau
di sebut pula sebagai golongan sumber alam biotik.yang tergolong ke
dalam sumber abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral dan
bahan- bahan tambang lainnya.

Sumber alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah,misalkan


tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji atau spora dan hewan-hewan
menghasilkan keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber
daya alam tersebut di katakan sebagai sumber daya alam yang masih dapat di
perbaharui. Lain halnya dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat
memperbahrui dirinya. Bila sumber minyak, batu bara atau bahan- bahan lainnya
telah habis di gunakan manusia, maka habislah bahan-bahan tambang tersebut.

Sumber alam biotik dapat terus di gunakan atau di manfaatkan oleh


manusia,bila manusia menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan
berarti memerhatikan siklus hidup sumber alam tersebut dan di usahakan jangan
sampai sumber alam itu musnah. Sebab, sekali suatu jenis species di bumi
musnah, jangan berharap bahwa jenis tersebut dapat muncul kembali. Seyogianya
manusia menggunakan baik sumber daya biotik dan abiotik secara tepat dan
bertanggung jawab.

Penggunaan Sumber-Sumber Alam

Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan


dan keinginan. Manusia bergulat dan bersaing dengan species lainnya dalam

279
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan
lebih besar di bandingkan organisme lainnya, terutama pada penggunaan sumber-
sumber alamnya. Berbagai cara telah di lakukan manusia dalam menggunakan
sumber-sumber alam berupa tanah, air, fauna, flora, bahan-bahan galian dan
sebagainya.

Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia
telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang
tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa
5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh
fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.

Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara
lain:

a. Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang
menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.Bahaya yang
ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:

Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.


Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
Gas yang mengandung racun.
Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan
lain-lain.

b. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal,
di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun,
maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur

280
berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan
kapan terjadinya gempa. Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa
lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa
berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak
langsung, di antaranya:

Berbagai bangunan roboh.


Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
Tanah longsor akibat guncangan.
Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang
pasang).

c. Angin topan.

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi
menuju ke kawasan bertekanan rendah.

Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok.
Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan
Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan
California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya
angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan
di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan
iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.

Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan
keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan
kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:

Merobohkan bangunan.
Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
Membahayakan penerbangan.

281
Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

3.3 Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam


menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan
sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun
sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran
akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih
oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:

1. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai


dampak adanya kawasan industri.
2. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan
dampak pengrusakan hutan.
3. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).


2. Perburuan liar.
3. Merusak hutan bakau.
4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
5. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
6. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
7. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

Masalah Lingkungan Sosial Budaya

282
Subyek utama dalam mengungkap permasalahan lingkungan hidup adalah
manusia. Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan yang sangat
erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh satu sama lain. Pengaruh
alam terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap
alam lebih bersifat aktif. Manusia memiliki kemampuan eksploitatif terhadap
alam sehingga mampu mengubahnya sesuai yang dikehendakinya. Manusia
mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan.
Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan hidupnya.
Makin besar jumlah kebutuhan hidupnya berarti makin besar pula perhatian
manusia terhadap lingkungannya. Dan walaupun alam tidak memiliki keinginan
dan kemampuan aktif-eksploitatif terhadap manusia, namun pelan tapi pasti, apa
yang terjadi pada alam, langsung atau tidak langsung, akan terasa pengaruhnya
bagi kehidupan manusia.

Pada mulanya masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami, yakni


peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural. Proses natural
ini terjadi tanpa menimbulkan akibat yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri
dan dapat pulih kemudian secara alami (homeostasi). Akan tetapi, sekarang
masalah lingkungan tidak lagi dapat dikatakan sebagai masalah yang semata-mata
bersifat alami, karena manusia memberikan faktor penyebab yang sangat
signifikan secara variabel bagi peristiwa-peristiwa lingkungan. Tidak bisa
disangkal bahwa masalah-masalah lingkungan yang lahir dan berkembang karena
faktor manusia jauh lebih besar dan rumit (complicated) dibandingkan dengan
faktor alam itu sendiri. Manusia dengan berbagai dimensinya, terutama dengan
faktor mobilitas pertumbuhannya, akal pikiran dengan segala perkembangan
aspek-aspek kebudayaannya, dan begitu juga dengan faktor proses masa atau
zaman yang mengubah karakter dan pandangan manusia, merupakan faktor yang
lebih tepat dikaitkan kepada masalah-masalah lingkungan hidup. Berbagai
masalah lingkungan yang sering dikaitkan dengan manusia, sering diungkap
dalam banyak istilah dan batasan tertentu sesuai dengan pokok permasalahannya,
antara lain:

1. Kependudukan dan dampak lingkungan

283
2. Budaya dan tradisi masyarakat
3. Kemiskinan dan pengaruhnya terhadap eksistensi lingkungan
4. Tingkat pendidikan dan kesadaran terhadap lingkungan

Sub-sub bab berikut akan menguraikan secara ringkas permasalahan lingkungan


dan kaitannya dengan karakteristik sosial masyarakat di Ekoregion Jawa, sesuai
dengan kondisi/profil lingkungan dan performa sumberdaya alam yang telah
digambarkan di bab-bab terdahulu.

Kependudukan dan Dampak Lingkungan

Ada dua hal penting pengaruh kependudukan terhadap lingkungan, yaitu


kepadatan penduduk dan pola migrasi penduduk. Berdasarkan analisis data, dapat
ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk semakin
tinggi pula dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Wilayah perkotaan seperti
Jakarta dan beberapa kota besar lainnya, tengah menghadapi persoalan lingkungan
yang sangat besar, terutama masalah sampah, pencemaran air permukaan, dan
sanitasi lingkungan. Tingginya jumlah penduduk di suatu wilayah juga telah
mengakibatkan semakin hilangnya area hijau yang berfungsi sebagai pengatur
udara. Hilangnya vegetasi perkotaan telah mengakibatkan tingginya tingkat
pencemaran udara yang menimbulkan berbagai penyakit saluran pernafasan.

Jakarta adalah salah satu contoh wilayah yang menanggung dampak lingkungan
terberat sebagai akibat dari tingginya kepadatan penduduk. Sesuai dengan data
yang dijelaskan dalam bab karakteristik lingkungan sosial, kepadatan penduduk
Jakarta mencapai 14.739 jiwa/km2, sebuah angka yang sangat fantastis. Itu berarti
di dalam lahan seluas 100 m2 dihuni oleh 147 orang. Dua masalah penting Jakarta
akibat kepadatan penduduk tinggi adalah masalah sampah dan ketersediaan air
bersih. Tahun 2011 saja jumlah timbulan sampah Jakarta mencapai 121.643,55
m3/hari. Dengan tingkat pelayanan sampah rata-rata hanya 85% berarti masih ada
sekitar 17.579,93 m3/hari sampah yang tidak tertangani. Sementara itu, kondisi air
permukaan Jakarta yang buruk tergambar dari visualisasi warna air sungai yang
hitam pekat dan berbau busuk terutama akibat limbah domestik. Selain masalah
itu, pola migrasi juga menjadi persoalan penting.

284
Hasil survei lapangan di beberapa wilayah di Jawa, mulai dari Jawa Timur hingga
Banten, dapat ditarik kesimpulan bahwa penduduk Jawa berusia muda banyak
yang meninggalkan kampung halamannya untuk mengadu nasib di kota. Mereka
lebih suka meninggalkan kampung halaman dan hidup di kota dengan segala
resikonya ketimbang hidup di desa dan menggarap lahan pertanian. Akibatnya
banyak lahan-lahan kosong yang kurang terurus dan mengakibatkan makin
menambah jumlah lahan-lahan kritis. Pola migrasi yang cenderung mengarah ke
wilayah perkotaan dengan tidak dibarengi skill yang tinggi juga berakibat makin
besarnya jumlah pengangguran dan kriminalitas di wilayah perkotaan.

Kemiskinan dan Pengaruhnya terhadap Eksistensi Lingkungan

Data statistik tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Pulau Jawa
mencapai 136.975.660. Dari sekian banyak penduduk Jawa, jumlah rakyat miskin
diperkirakan mencapai 13.701.892 jiwa yang tersebar di enam provinsi, meliputi:
Provinsi DKI Jakarta sebanyak 388.200 jiwa, Provinsi Banten sejumlah 751.000
jiwa, Provinsi Jawa Barat /nyak 4.852.520 jiwa, Provinsi Jawa Tengah sebanyak
5.217.200 jiwa, Provinsi Jawa Timur sejumlah 1.932.092 jiwa dan Provinsi DIY
sebanyak 560.880 jiwa.

Kemiskinan dan lingkungan keterkaitannya terutama dengan masalah kemampuan


mengelola tempat tinggal. Walaupun tidak secara posistif bahwa kerusakan
lingkungan terjadi akibat kemiskinan, akan tetapi gambaran besarnya dapat
dijadikan sebagai premis logis. Negara Jepang misalnya, adalah negara yang
secara ekonomi dikatakan sebagai negara maju dan kaya. Dengan kemampuannya
dalam setiap pembiayaan mereka mampu membuat lingkungan menjadi baik,
lebih baik jika dibandingkan dengan negara miskin. Demikian pula kota atau
kabupaten yang kaya akan mampu menampilkan lingkungan hidup yang lebih
baik ketimbang wilayah yang miskin.

Kemiskinan di perkotaan sering berakibat munculnya permukiman kumuh,


pembuangan limbah sembarangan, pembuangan sampah yang tak terkontrol dan
berbagai masalah sosial lainnya. Kemiskinan di pedesaan, sering berakibat pada
tekanan lahan. Beberapa kasus penebangan liar misalnya, sering melibatkan

285
rakyat miskin. Mereka yang miskin, sering dimanfaatkan oleh kaum kaya yang
nakal sebagai tenaga upahan untuk membabat hutan. Kemiskinan juga berakibat
pada keterlantaran lahan akibat ketidakmampuan mengolahnya. Prioritas
kebutuhan primer (kebutuhan makan) lebih diutamakan ketimbang kebutuhan
sekunder, seperti memelihara tanaman di halaman rumah misalnya.

Budaya dan Tradisi

Budaya dan tradisi masyarakat bisa jadi mendukung bagi upaya pelestarian
lingkungan hidup, namun budaya dan tradisi masyarakat juga bisa berakibat buruk
bagi lingkungan. Budaya masyarakat yang berupa hukum-hukum adat dalam
kebijaksanaan mengelola lahan biasa disebut dengan kearifan lingkungan. Jika
kearifan lingkungan itu dapat diterapkan secara turun temurun hal ini tentu baik
bagi lingkungan. Tradisi masyarakat Badui (di Banten) misalnya, kearifan
lingkungan mereka ternyata mampu menjaga kelestarian lingkungan.

Akan tetapi tidak sedikit pula tradisi atau budaya masyarakat tradisional yang
justru dapat merusak lingkungan. Misalnya, masih adanya pandangan
masayarakat bahwa sungai adalah tempat pembuangan. Sehingga sampai detik ini
masih banyak masyarakat yang secara sembarangan membuang sampah ke
sungai. Hampir di setiap kota pasti dijumpai kasus-kasus pencemaran air sungai
akibat pembuangan limbah, baik limbah rumah tangga maupun limbah industri.
Bahkan di Kota Pekalongan, hitamnya air sungai (contoh Kali Banger) menjadi
semacam tolok ukur peningkatan ekonomi. Semakin hitam pekat warna air
sungai, berarti industri pakaian semakin berkembang, berarti kemakmuran rakyat
meningkat.
Di daerah rural, juga masih dijumpai banyak tradisi masyarakat yang cenderung
merusak lingkungan. Keberhasilan seorang petani dalam budidaya salah satu jenis
tanaman, sering memicu bagi yang lainnya untuk ikut-ikutan. Pertanian kentang di
Dieng dan Pertanian tembakau di Temanggung dan Boyolali, merupakan
pengalaman buruk yang sulit untuk diatasi. Pertanian ini telah
mengakibatkan tanah di lahan-lahan tinggi menjadi sangat terbuka sehingga rawan
terhadap erosi topsoil dan longsor lahan. Lahan yang seharusnya difungsikan

286
sebagai kawasan lindung dan peresapan air, pada kenyataannya justru
dimanfaatkan sebagai lahan bidudaya intensif yang tidak ramah
lingkungan.Berikut ini ditampilkan beberapa gambar fakta di lapangan terjadinya
kerusakan lingkungan akibat kebiasaan atau tradisi masyarakat.

Tingkat pendidikan dan kesadaran terhadap lingkungan

Kesadaran lingkungan tidak serta merta tumbuh seiring dengan makin tingginya
tingkat pendidikan. Akan tetapi, paling tidak pendidikan tinggi akan
meningkatkan kesan diri (self image) dan harga diri (self esteem) yang makin
tinggi pula. Seseorang yang berpendidikan tinggi tidak akan mudah melakukan
hal-hal yang merusak lingkungan, jika dibandingkan dengan orang yang
berpendidikan rendah. Namun demikian bukan pendidikan formal di sekolah yang
menentukan seseorang lebih peduli terhadap lingkungan. Kepedulian seseorang
terhadap lingkungan akan sangat dipengaruhi oleh pendidikan tentang lingkungan.
Pendidikan tentang lingkungan itu sendiri bisa diperoleh dari mana saja, bisa di
sekolah, di lingkungan masyarakat bahkan lingkungan keluarga.

Hasil-hasil observasi di lapangan, walaupun tidak terdata secara numerik, akan


tetapi dapat menjadikan sebuah kenyataan bahwa masih banyak rakyat di Pulau
Jawa yang belum faham mengenai lingkungan. Pendidikan yang rendah berakibat
kurangnya minat baca, minat mencari berita, minat bertanya dan lain-lain. Dalam
kondisi alam yang semakin miskin dan terbatas, cara-cara pengolahan lahan tentu
harus dilakukan dengan sentuhan teknologi. Cara-cara tradisional
semestinya sudah ditinggalkan, berganti dengan mekanisasi dan teknik
pemupukan yang ramah lingkungan, dan bukannya merambah dan membuka
lahan hutan baru untuk mendapatkan tanah subur sebagai ladang atau pertanian.
Terutama di daerah-daerah pegunungan, yang jauh dari sentuhan teknologi, masih
banyak masyarakat yang hidup bergantung pada hasil olah lahan dengan cara-cara
tradisional.

287
1. Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat
Beradab

Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu


interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan symbol dan
nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata
ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).

1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial

Interaksi sosial bisa terjadi dalam situasi persahabatan ataupun permusuhan


(kerjasama atau konflik), bisa dengan tutur kata, jabat tangan, bahasa isyarat, atau
bahkan tanpa kontak fisik. Interaksi sosial hanya dapat berlangsung antara pihak-
pihak apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihah.

2. Pranata dalam Lingkungan Sosial

Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan
berpola mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan
masyarakat. Contohnya, permainan silat yang diperagakan anak-anak sekolah
yang sedang istirahat dan pertandingan silat dalam suatu kejuaraan. Maksud dari
contoh ini adalah contoh yang pertama bukan pranata karena berlangsung dalam
situasi tidak resmi dan tidak adanya aturan baku yang ditetapkan. Sedangkan
contoh yang kedua merupakan pranata karena berlangsung dalam situasi resmi
dengan mendasarkan pada aturan pertandingan silat yang telah ditetapkan.

3. Problema dalam Kehidupan Sosial

Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang


abnormal, amoral, berlawanan, dengan hokum, dan bersifat merusak. Problema
sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu

288
diteliti, diperbaiki, bahkan untuk dihilangkan. Problema sosial yang terjadi dan
dihadapi masyarakat banyak dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan


pengangguran.
2. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
3. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa,
dan disorganisasi.
4. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan,
kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan.

1. Isu-Isu Penting tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa

Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya
merupakan isu global yang menjadi keprihatinan umat manusia sedunia.
Merupakan isu global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat manusia
dalam suatu Negara atau wilayah tertentu, tetapi melanda ke berbagai belahan
dunia.

Berikut ini adalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu mengenai
kemanusiaan, yaitu :

1. Isu tentang Lingkungan

a. Kekurangan Pangan

Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak. Dunia pun diliputi


kekhawatiran itu, karena pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di negara-
negara berkembang. Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa
kelaparan, karena pangan itu merupakan kebutuhan pokok manusia yang hakiki.

b. Kekurangan Sumber Air Bersih

289
Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan. Khususnya air bersih banyak
dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan, terutama sekali untuk minum.
Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai
sumber kehidupan. Tidak tersedianya air bersih dapat memicu timbulnya berbagai
macam penyakit, seperti kolera, tifus, malaria, demam berdarah, dan penyakit lain
yang menular.

c. Polusi atau Pencemaran

Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya


makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukkannya. Pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : pencemaran
udara, air, dan tanah. Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya :
gas, Gas CO, CO2, dan batu bara. Polusi air dapat disebabkan oleh pembuangan
limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, sampah
organik, dan fosfat. Pencemaran tanah disebabkan oleh sampah-sampah plastik
yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng; detergen yang
bersifat nonbiodegradable (secara alami sulit diuraikan) dan zat kimia dari
buangan pertanian, misalnya insektisida.

d. Perubahan iklim

Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan oleh
banyak pembangkit energi mengakibatkan terjadinya pencemaran udara.
Perubahan iklim mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang tidak
terkirakan sebelumnya, seperti peningkatan suhu, melelehnya gunung es
permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan badai, serta musim panas yang
semakin panjang.

2. Isu Tentang Kemanusiaan

290
a. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah global yang sering dihubungkan dengan


kebutuhan, kesulitan, dan kekurangan di berbagai keadaan hidup.

b. Konflik atau Perang

Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa
juga kelompok) di mana salah satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi
oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-
perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian,
pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya.

c. Wabah Penyakit

Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat


yang jumlah penderitaannya meningkat secara nyata, melebihi keadaan yang
lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
Sumber penyakit dapat berasal dari manusia, tumbuhan, dan benda-benda yang
mengandung atau tercemar penyakit, serta yang menimbulkan wabah. Wabah
membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat mengakibatkan sakit, cacat,
dan kematian.

Menurut Diamond, ada empat masalah utam dalam lingkungan global, yaitu:

1. Pertumbuah populasi manusia (human population growth)


2. Populasi dan degradasi ekosistem (ecosystem degradation and population)
3. Masalah air
4. Masalah pangan.

Masalah lainnya, yaitu:

1. Masalah perusakan hutan dan habitatnya


2. Masalah tanah (erosi, hilangnya kesuburan tanah)

291
3. Masalah pengelolaan air
4. Masalah perburuan
5. Masalah penangkapan ikan
6. Masalah spesies yang punah
7. Masalah pertumbuhan penduduk

Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk


tahun 2005:

1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)


2. India (1.103.600.000 jiwa)
3. Amerika Serikat (98.186.698 jiwa)
4. Indonesia (241.973.879 jiwa)
5. Brasil (86.112.794 jiwa)
6. Pakistan (162.419.946 jiwa)
7. Bangladesh (144.319.628 jiwa)
8. Rusia (143.420.309 jiwa)
9. Nigeria (128.771.988 jiwa)
10. Jepang (127.417.244 jiwa)

292
PENUTUP

Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari,


dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal
balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya. Pada hakikatnya,
manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu
memenuhi kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan. Hal ini dikarenakan segala
yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu
kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan
manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.terpadu untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan dan pengendalian
lingkungan hidup.

Di kehidupan manusia yang berhubungan dengan lingkungannya, ada kalanya


didalamnya mengalami suatu problem atau masalah. Problematika lingkungan
sosial budaya yang dihadapi masyarakat bisa berupa dalam hal: interaksi dalam
lingkungan sosial, pranata dalam lingkungan sosial, dan problema dalam
kehidupan sosial. Isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa dibagi
menjadi dua, yaitu isu tentang lingkungan (kekurangan pangan, kekurangan
sumber air bersih, polusi atau pencemaran, dan perubahan iklim), dan isu tentang
kemanusiaan (kemiskinan, konflik atau perang, wabah penyakit).

Sebagai mahluk hidup harus dapat menjaga dan merawat lingkungan karna sudah
kita ketahui banyak bahaya yang dapat terjadi apabila kita tidak merawat
lingungan seperti: pencemaran, erosi, banjir, penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan yang buruk (seperti: diare, batuk, gatal-gatal, dll), tanah longsor,
kekeringan dan lain. Oleh karena itu kita sebagai mahluk hidup harus menjaga dan
melestarikan lingkungan supaya bahaya itu tidak terjadi. Berkaitan dengan itu,
maka lingkungan perlu di kelola secara baik dan benar demi kemajuan dan

293
kesejahteraan rakyat Indonesia. Pengelolaan Lingkungan hidup adalah upaya
masyarakat untuk mencegah timbulnya berbagai masalah sosial yang ditimbulkan.

BAB IV

4.1 Upaya Pelestarian Lingkuan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjutan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi
dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja,
melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap
orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar
kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita
lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak.

Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya
tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun
program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan
berwawasan lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas


manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan.
Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di
Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:

1. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk


menopang hidup.
2. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:

1. Menjamin pemerataan dan keadilan.


2. Menghargai keanekaragaman hayati.

294
3. Menggunakan pendekatan integratif.
4. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000,
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:

1. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,


berkeadilan, dan berkelanjutan.
2. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.

1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah

Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki


tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya
pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:

Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur


tentang Tata Guna Tanah.
Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang
AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian
Lingkungan, dengan tujuan pokoknya
Menanggulangi kasus pencemaran.
Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

295
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama
Pemerintah

Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang
tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat
berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:

Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang


berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan
tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan
tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor
disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya
sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung,
maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya
pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam
pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul.
Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu
dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air
hujan.

Pelestarian udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas
memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung
beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar
oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup
setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran

296
udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:

a) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita

Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman


mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan
menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer
jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga
kelembapan udara akan tetap terjaga.

b) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,


baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot
kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di
perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas
berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi
lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.

c) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat


merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin
pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah
gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan
ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai
filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar
angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan
merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara.
Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di
atmosfer.

Pelestarian hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa
diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi
rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab

297
utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian
kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun
bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan
menyimpan cadangan air.

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:


Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
Menerapkan sistem tebangtanam dalam kegiatan penebangan hutan.
Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
Pelestarian laut dan pantai

Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan
biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir
pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan
manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang
mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar
pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak. Adapun
upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di


areal sekitar pantai.
Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di
dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam
mencari ikan.
Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
Pelestarian flora dan fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan,


tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem

298
tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu,
kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi
kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:

Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.


Melarang kegiatan perburuan liar.
Menggalakkan kegiatan penghijauan.

Upaya Untuk Menanggulangi Permasalahan Sosial

Tidak hanya permasalahan lingkungan yang menjadi permasalahan di Indonesia


pada masa ini. tetapi juga banyak masalah sosial yang harus kita temukan
solusinya. Berikut ini adalah upaya untuk menanggulangi permasalahan
kemiskinan,pengangguran dan wabah penyakit:

Adanya puskesmas dan dokter di setiap wilayah

Dibukanya lapangan pekerjaan bagi pengangguran


Menempuh pendidikan setinggi-tingginya

4.2 Kesimpulan

Setelah kami melakukan wawancara dari beberapa narasumber,permasalahan


yang terjadi di masyarakat sekarang ini tidak hanya disebabkan oleh alam,tetapi juga
dapat disebakan oleh manusia. Seperti hutan yang gundul karena penebangan hutan
secara liar yang menyebkan terjadinya banjir karena tanah sudah tidak dapat menyerap air
karena tidaka adanya akar pohon yang menjadi penghalang. Polusi-polusi udara yang
disebabkan karena pembakaran hutan,pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor menjadi
masalah komplek di Indonesia. Tidak hanay permasalahan lingkungan alam,tetapi juga
permasalahan sosial seperti kemiskina,pengangguran,wabah penyakit dan lain-lain yang
mengancam kelangsungan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Permasalahan-
permasalahan berikut dapat kita tanggulangi dengan cara memperbanyak pengetahuan
dan ilmu,program pemerintah dan tindakan yang sesuai.

299
Daftar Pustaka

Aiulfahfaridabio2b09541107.2011.Manusia dan Lingkungan ISBD.http://


makalah ISBD/ilmu sosial budaya dasar.htm.Diakses tanggal 14 Desember 2013

.Drs.Sujarwo.2011. Ilmu Sosial & Budaya Dasar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Moh. Soerjani, dkk. 1987. Lingkungan : Sumber Daya Alam dan Kependudukan
dalam Pembangunan. Jakarta : UI Press.

Setiadi, M.Si. dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media.

Siutompul.1993.Manusia dan Budaya.Jakarta: Gunung Mulia

UU.No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

300

Anda mungkin juga menyukai