Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di satu sisi memang berdampak
positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia.Berbagai sarana modern industri,
komunikasi, dan transportasi, misalnya, terbukti amat bermanfaat. Tapi di sisi lain, tak jarang
iptek berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan kehidupan dan martabat manusia.
Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas,
material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek modern tersebut membuat banyak
orang lalu mengagumi dan meniru-niru gaya hidup peradaban Barat tanpa dibarengi sikap kritis
terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional yang diakibatkannya. Selain itu,
terdapat beberapa faktor yang membuat negara maju lebih maju dibanding dengan negara
berkembang.
Diantaranya Pendidikan, ketidakmampuan negara kita mengelola sumber daya alam yang
Kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan
iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Akan tetapi
kenyataan memprihatikan ini sangat ironis. Umat Islam yang mewarisi ajaran suci Ilahiah dan
peradaban dan Iptek Islam yang jaya di masa lalu, justru kini terpuruk di negerinya sendiri, yang
sebenarnya kaya sumber daya alamnya, namun miskin kualitas sumberdaya manusianya
Produk-produk yang dihasilkan oleh Iptek, diantaranya Kloning dan Bayi Tabung. Disini
diperdebatkan bahwa apakah produk-produk IPTEK seperti bayi tabung dan kloning merupakan
hal yang dibenarkan dalam Islam ? Kloning adalah teknik membuat keturunan dengan kode
genetik yang sama dengan induknya pada makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan,
maupun manusia. Sedangkan proses bayi tabung merupakan proses yang di gunakan dengan
Salah satu upaya menanggulangi pengaruh keadaan zaman yang seperti sekarang ini
adalah dimulai dari keluarga, bagaimana pendekatan orang tua dengan anak dan kedekatan anak
dengan orang tua, banyak anak yang tidak suka kegiatannya diperhatikan oleh orang tuanya,
disini peran aktif orang tua untuk mencari cara mendekati anaknya sehingga bisa mengontrol
IPTEK yang sangat pesat, dirasakan perlunya mencari keterkaitan antara sistem nilai dan norma-
norma Islam.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di satu sisi memang berdampak
positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai sarana modern industri,
komunikasi, dan transportasi, misalnya, terbukti amat bermanfaat. Tapi di sisi lain, tak jarang
iptek berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan kehidupan dan martabat manusia.
Di sinilah, peran agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk ditengok
kembali. Dapatkah agama memberi tuntunan agar kita memperoleh dampak iptek yang positif
saja, seraya mengeliminasi dampak negatifnya semiminal mungkin? Sejauh manakah agama
Islam dapat berperan dalam mengendalikan perkembangan teknologi modern? Tulisan ini
bertujuan menjelaskan peran Islam dalam perkembangan dan pemanfaatan teknologi tersebut.
Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh peradaban
Barat satu abad terakhir ini, mencegangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia.
Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek
modern tersebut membuat banyak orang lalu mengagumi dan meniru-niru gaya hidup peradaban
Barat tanpa dibarengi sikap kritis terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional
yang diakibatkannya.
Krisis multidimensional terjadi akibat perkembangan Iptek yang lepas dari kendali nilai-nilai
moral Ketuhanan dan agama. Krisis ekologis, misalnya: berbagai bencana alam: Tsunami, gempa
dan kacaunya iklim dan cuaca dunia akibat pemanasan global yang disebabkan tingginya polusi
industri di negara-negara maju; Kehancuran ekosistem laut dan keracunan pada penduduk pantai
akibat polusi yang diihasilkan oleh pertambangan mineral emas, perak dan tembaga, seperti yang
terjadi di Buyat, Sulawesi Utara dan di Freeport Papua, Minamata Jepang. Kebocoran reaktor
Nuklir di Chernobil, Rusia, dan di India, dll. Krisis Ekonomi dan politik yang terjadi di banyak
negara berkembang dan negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan ’penjajahan’ (neo-
imperialisme) oleh negara-negara maju yang menguasai perekonomian dunia dan ilmu
Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, saat ini pada umumnya adalah
negara-negara berkembang atau negara terkebelakang, yang lemah secara ekonomi dan juga
lemah atau tidak menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan sains-teknologi. Karena
nyatanya saudara-saudara Muslim kita itu banyak yang masih bodoh dan lemah, maka mereka
kehilangan harga diri dan kepercayaan dirinya.Beberapa di antara mereka kemudian menjadi
hamba budaya dan pengikut buta kepentingan negara-negara Barat. Mereka menyerap begitu saja
nilai-nilai, ideologi dan budaya materialis (’matre’) dan sekular (anti Tuhan) yang dicekokkan
melalui kemajuan teknologi informasi dan media komunikasi Barat.Akibatnya krisis-krisis sosial-
moral dan kejiwaan pun menular kepada sebagian besar bangsa-bangsa Muslim.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian IPTEK
Untuk memperjelas, akan disebutkan dulu beberapa pengertian dasar. Ilmu pengetahuan
(sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut
metode ilmiah (scientific method) (Jujun S. Suriasumantri, 1992). Sedang teknologi adalah
pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan
Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas,
memperdalam, dan mengembangkan iptek (Agus, 1999). Agama yang dimaksud di sini, adalah
agama Islam, yaitu agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw, untuk
mengatur hubungan manusia dengan Penciptanya (dengan aqidah dan aturan ibadah), hubungan
manusia dengan dirinya sendiri (dengan aturan akhlak, makanan, dan pakaian), dan hubungan
manusia dengan manusia lainnya (dengan aturan mu’amalah dan uqubat/sistem pidana) (An-
Nabhani, 2001).
Bagaimana hubungan agama dan iptek? Secara garis besar, berdasarkan tinjauan ideologi
yang mendasari hubungan keduanya, terdapat 3 (tiga) jenis paradigma (Yahya Farghal, 1990: 99-
119):
Pertama, paradagima sekuler, yaitu paradigma yang memandang agama dan iptek adalah
terpisah satu sama lain. Sebab, dalam ideologi sekularisme Barat, agama telah dipisahkan dari
kehidupan (fashl al-din ‘an al-hayah). Agama tidak dinafikan eksistensinya, tapi hanya dibatasi
perannya dalam hubungan pribadi manusia dengan tuhannya. Agama tidak mengatur kehidupan
umum/publik. Paradigma ini memandang agama dan iptek tidak bisa mencampuri dan
mengintervensi yang lainnya. Agama dan iptek sama sekali terpisah baik secara ontologis
(berkaitan dengan pengertian atau hakikat sesuatu hal), epistemologis (berkaitan dengan cara
Kedua, paradigma sosialis, yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafikan
eksistensi agama sama sekali. Agama itu tidak ada, dus, tidak ada hubungan dan kaitan apa pun
dengan iptek. Iptek bisa berjalan secara independen dan lepas secara total dari agama. Paradigma
ini mirip dengan paradigma sekuler di atas, tapi lebih ekstrem. Dalam paradigma sekuler, agama
berfungsi secara sekularistik, yaitu tidak dinafikan keberadaannya, tapi hanya dibatasi perannya
dalam hubungan vertikal manusia-tuhan. Sedang dalam paradigma sosialis, agama dipandang
secara ateistik, yaitu dianggap tidak ada (in-exist) dan dibuang sama sekali dari kehidupan.
Paradigma tersebut didasarkan pada pikiran Karl Marx (w. 1883) yang ateis dan
memandang agama (Kristen) sebagai candu masyarakat, karena agama menurutnya membuat
orang terbius dan lupa akan penindasan kapitalisme yang kejam. Karl Marx mengatakan:
“Religion is the sigh of the oppressed creature, the heart of the heartless world, just as it is the
(Agama adalah keluh-kesah makhluk tertindas, jiwa dari suatu dunia yang tak berjiwa,
sebagaimana ia merupakan ruh/spirit dari situasi yang tanpa ruh/spirit. Agama adalah candu bagi
rakyat) (Lihat Karl Marx, Contribution to The Critique of Hegel’s Philosophy of Right, termuat
Berdasarkan paradigma sosialis ini, maka agama tidak ada sangkut pautnya sama sekali
dengan iptek. Seluruh bangunan ilmu pengetahuan dalam paradigma sosialis didasarkan pada ide
dasar materialisme, khususnya Materialisme Dialektis (Yahya Farghal, 1994: 112). Paham
Materialisme Dialektis adalah paham yang memandang adanya keseluruhan proses perubahan
yang terjadi terus menerus melalui proses dialektika, yaitu melalui pertentangan-pertentangan
yang ada pada materi yang sudah mengandung benih perkembangan itu sendiri (Ramly, 2000:
110).
Ketiga, paradigma Islam, yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar
dan pengatur kehidupan.Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan. Aqidah Islam
–yang terwujud dalam apa-apa yang ada dalam al-Qur`an dan al-Hadits-- menjadi qa’idah
fikriyah (landasan pemikiran), yaitu suatu asas yang di atasnya dibangun seluruh bangunan
Paradigma Islam ini menyatakan bahwa, kata putus dalam ilmu pengetahuan bukan
berada pada pengetahuan atau filsafat manusia yang sempit, melainkan berada pada ilmu Allah
yang mencakup dan meliputi segala sesuatu (Yahya Farghal, 1994: 117).
Inilah paradigma Islam yang menjadikan Aqidah Islam sebagai dasar segala pengetahuan
seorang muslim. Paradigma inilah yang telah mencetak muslim-muslim yang taat dan shaleh tapi
sekaligus cerdas dalam iptek. Itulah hasil dan prestasi cemerlang dari paradigma Islam ini yang
dapat dilihat pada masa kejayaan iptek Dunia Islam antara tahun 700 – 1400 M. Pada masa inilah
dikenal nama Jabir bin Hayyan (w. 721) sebagai ahli kimia termasyhur, Al-Khawarzmi (w. 780)
sebagai ahli matematika dan astronomi, Al-Battani (w. 858) sebagai ahli astronomi dan
matematika, Al-Razi (w. 884) sebagai pakar kedokteran, ophtalmologi, dan kimia, Tsabit bin
Qurrah (w. 908) sebagai ahli kedokteran dan teknik, dan masih banyak lagi (Tentang kejayaan
iptek Dunia Islam lihat misalnya M. Natsir Arsyad, 1992; Hossein Bahreisj, 1995; Ahmed dkk,
1999; Eugene A. Myers 2003; A. Zahoor, 2003; Gunadi dan Shoelhi, 2003).
Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh peradaban
Barat satu abad terakhir ini, mencegangkan banyak orang di pelbagai penjuru dunia.
Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek
modern tersebut membuat banyak orang lalu mengagumi dan meniru-niru gaya hidup peradaban
Barat tanpa dibarengi sikap kritis terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional
yang diakibatkannya.
Kenyataan memprihatikan ini sangat ironis. Umat Islam yang mewarisi ajaran suci Ilahiah
dan peradaban dan Iptek Islam yang jaya di masa lalu, justru kini terpuruk di negerinya sendiri,
yang sebenarnya kaya sumber daya alamnya, namun miskin kualitas sumberdaya manusianya
(pendidikan dan Ipteknya). Ketidakadilan global ini terlihat dari fakta bahwa 80% kekayaan
dunia hanya dikuasai oleh 20 % penduduk kaya di negara-negara maju. Sementara 80%
penduduk dunia di negara-negara miskin hanya memperebutkan remah-remah sisa makanan pesta
Ironis bahwa Indonesia yang sangat kaya dengan sumber daya alam minyak dan gas
bumi, justru mengalami krisis dan kelangkaan BBM. Ironis bahwa ditengah keberlimpahan hasil
produksi gunung emas-perak dan tembaga serta kayu hasil hutan yang ada di Indonesia, kita
justru mengalami kesulitan dan krisis ekonomi, kelaparan, busung lapar, dan berbagai penyakit
akibat kemiskinan rakyat.Kemana harta kekayaan kita yang Allah berikan kepada tanah air dan
bangsa Indonesia ini?Mengapa kita menjadi negara penghutang terbesar dan terkorup di dunia?
Kenyataan menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi cambuk bagi kita bangsa
Indonesia yang mayoritas Muslim untuk gigih memperjuangkan kemandirian politik, ekonomi
dan moral bangsa dan umat. Kemandirian itu tidak bisa lain kecuali dengan pembinaan mental-
karakter dan moral (akhlak) bangsa-bangsa Islam sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dilandasi keimanan-taqwa kepada Allah SWT. Serta melawan pengaruh buruk
budaya sampah dari Barat yang Sekular, Matre dan hedonis (mempertuhankan kenikmatan hawa
nafsu).
Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT Sumber
segala Kebaikan, Keindahan dan Kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya
akan muncul bila diawali dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan
Allah SWT dan terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat KeMahaMuliaan,
Islam, sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan, sangat mendorong
dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan merenungkan segala
kejadian di alam semesta. Dengan kata lain Islam sangat mementingkan pengembangan ilmu
Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan Ipteknya hanya
untuk kepentingan duniawi yang ’matre’ dan sekular, maka Islam mementingkan pengembangan
dan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana ibadah-pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan
kepada kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil ’Alamin).
Mengapa Kemajuan IPTEK lebih dikuasai oleh Negara-negara barat dibanding dengan
negara Islam ?
Bangsa barat cenderung lebih memanfaatkan waktunya seefektif dan seefisien mungkin.
Orang-orang negara maju seperti Amerika, Jepang, Inggris, dan negara maju lainnya memiliki
waktu tidur yang lebih sedikit dibandingkan dengan waktu tidur orang-orang di negara
berkembang khususnya. Menurut Lisa Shives, pendiri Northshore Sleep Medicine di Everston,
USA, mengungkapkan bahwa orang-orang Amerika membatasi diri mereka untuk tidur selama 6
jam. Karena orang-orang Amerika bekerja sangat keras. Sehingga mereka lebih maju
sumber daya alam yang dimiliki, dan perbedaan penggunaan waktu yang dimiliki.
Iptek telah memberikan begitu banyak manfaat dan nilai positif bagi umat manusia.
Berbagai kemudahan kini dirasakan oleh kita sebagai dampak dari perkembangan iptek yang
begitu pesat. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia, memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Khusus dalam bidang teknologi, masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Contoh termudah adalah dampak positif dari
jaringan internet telah memudahkan kita untuk mengakses informasi dengan cepat dan biaya
internasional menjadi semakin mudah dan cepat. Penemuan telepon genggam telah memudahkan
kita untuk menghubungi seseorang di mana saja ia berada atau dari mana saja kita berada. Secara
singkat, kemajuan iptek ini telah menghapus jarak, waktu, dan batas antar negara.
Dikembangkannya teknologi pesawat terbang telah memudahkan kita untuk pergi ke seluruh
dunia dalam waktu singkat. Perjalanan haji yang dulu membutuhkan waktu berbulan-bulan
karena menempuh perjalanan melalui laut kini dapat dilakukan hanya dalam waktu delapan jam
pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa
kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek
jenis produksi.
Kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia .Sumbangan
Namun, dibalik semua itu, banyak dampak negatif yang dapat merusak moral umat. Kemajuan
iptek yang telah memberikan begitu banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat
dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek
sebagai penyelamat yang akan membebaskan mereka dari berbagai kesulitan. Iptek diyakini akan
memberi umat manusia kebahagiaan. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan
bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban
modern, terlalu sering manusia terhenyak oleh dampak negatif iptek yang muncul. Kalaupun
iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sama
Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran
harus mencakup pula unsur keadilan.Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh
karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah
kemanusiaan. Adapun contoh Positf dan Negatif Dampak Iptek bisa dilihat dalam tabel dibawah
ini:
NO
BIDANG
POSITIF
NEGATIF
ANALISIS
a. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru dibumi
b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan
melalui handphone.
c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah
d. Kecemasan teknologi
Analisis dilakukan pada 2 orang anak SMA, dan mereka kadang-kadang menggunakan internet
d. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan
a. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai
b. Sifat konsumtif
Analisis dilakukan oleh anak di bawah umur dari kalangan menengah ke atas. Kebanyakan dari
anak – anak tersebut sudah di fasilitasi gadget – gadget canggih oleh orang tuanya.
globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras
pelajar.
porno.
Bidang Pendidikan
b. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Analisis dilakukan pada 2 orang anak usia 10 tahun. Hasilnya mereka memiliki waktu belajar
lebih sedikit daripada menyempatkan diri untuk bermain game online di warnet, menonton TV
Manusia telah meninggalkan essensi dari iptek itu sendiri bahwasanya iptek merupakan
pengembangan dari keimanan, yaitu ketaatan kita kepada Sang Khalik yang memerintahkn
manusia untuk mencari ilmu. Seharusnya iptek yang dikembangkan manusia itu mampu
meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dengan memanfaatkannya sebaik mungkin. Manusia
harus mengendalikan dan mengarahkan perkembangan iptek kepada jalur yang digariskan Allah
SWT. Akan tetapi realita yang ada ternyata perkembangan iptek membuat manusia lepas dari
jalan-Nya, bahkan dikendalikan oleh penemuan manusia itu sendiri. Kelemahan inilah yang
akhirnya menyebabkan iptek menjadi bumerang bagi kita.Berbagai dampak negatif pun hadir
b. Penggunaan informasi dan situs tertentu, seperti kasus penyebaran pornografi yang semakin
c. Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer seperti kerusakan komputer
karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer yang dapat
d. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai
e. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga
melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki
h. Dekadensi moral.
i. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat seiring dengan
k. Penyalahgunaan pengetahuan.
Moral dan akhlak terpuji yang selama ini melekat kental pada umat Islam Indonesia, mulai
tertindas oleh kemajuan teknologi.Hal itu dibuktikan, dengan banyak generasi muda yang gemar
"Situs porno kini menjadi kegemaran anak-anak usia 11 sampai 15 tahun, sementara sekitar 1200
orang per-bulan anak-anak, remaja - generasi bangsa kita menjadi korban narkoba atau shabu-
shabu sejenisnya. Ini tantangan dan tidak bisa dibiarkan. Tantangan yang dihadapi saat ini baik
situs porno maupun narkoba jauh lebih berbahaya dan lebih kejam dari terorisme. Sebab
informasi dan komunikasi semakin canggih sekarang ini dikhawatirkan akan merubah, bahkan
menghancurkan nilai-nilai akhlak, etika dan moral serta iman yang selama ini mengental pada
Kita juga harus menyoroti tayangan televisi banyak yang kontra produktif, seperti tayangan-
tayangan televisi yang digemari anak-anak dan remaja, disajikan pada saat menjelang magrib
sampai larut malam. Ini sangat berbahaya, karena akibat pengaruh tontonan TV tersebut, lambat
laun mereka akan meninggalkan salat dan ibadah lain yang selama ini setiap malam dilakukan di
Belum lagi, kecenderungan trend membuka aib kepada masyarakat umum melalui tayangan
program infotainment. Keterdesakan ekonomi yang dialami sebagian besar penduduk Indonesia
saat ini sering kali menyebabkan masyarakat nekat melakukan apa pun, termasuk menjual
akidahnya hanya dengan beberapa bungkus mie instan atau dua liter beras atau diberi hadiah
jabatan struktural.
Berbagai macam sarana komunikasi dan transportasi diciptakan untuk mempermudah segala
urusan kehidupan.Sehingga dunia laksana satu daratan yang bisa dijangkau dengan mudah dalam
waktu sekejap tanpa menyisakan letih dan lelah. Padahal enam puluh tahun yang lalu, sarana
komunikasi dan transportasi masihlah minim. Segala sesuatu ditempuh dengan waktu yang
sangat lama.Namun saat ini semuanya serba instant.Hubungan jarak jauh bisa dilakukan tanpa
jeda waktu.Karena komunikasi dan transportasi semakin canggih serta teknologi semakin
mutakhir.
Namun yang harus diwaspadai, di tengah gemerlapnya eksploitasi teknologi dan gencarnya
penjajahan moral yang dilakukan para kapitalis, terutama di negara-negara berkembang dan
negara-negara Islam, maka semua pihak harus mengetahui racun dan virus berbahaya yang
diselipkan dalam kecanggihannya. Racun atau virus itu sungguh mudah menjangkiti kita semua.
Apabila kita sudah merasakan, maka sendi-sendi moral kita lambat laun akan rontok seperti ruas-
ruas jemari yang berjatuhan terkena lepra ganas. Tapi seringkali penyakit yang sangat berbahaya
itu tidak nampak karena mata kita terlalu silau oleh kecanggihannya.
Saat teknologi telepon semakin canggih, harga pesawat telepon dan perangkat elektronik
semakin murah, serta jaringan pemasaran distribusinya sudah merambah hingga pelosok-pelosok
daerah, maka penyakit itu pun semakin rapat mengepung kita. Dengan teknologi handphone
berkamera, lahirnya fasilitas 3G, chatting melalui internet dan komputer berkamera, maka
hubungan langsung antara manusia pun semakin menganga lebar. Pembicaraan lewat media
tersebut seperti sudah tidak menyisakan sekat-sekat lagi. Orang yang diajak bicara sudah jelas
terpampang di depan mata. Apa yang ditampilkan di kamera, itulah keadaan lawan bicara yang
sesungguhnya. Gambar si dia yang sedang manja, senyumnya yang menggoda, desah suaranya
yang membuat terlena, dapat dengan mudahnya dinikmati dengan fasilitas komunikasi semacam
ini.
Maka ketika batasan moral sudah semakin memudar dan hilang. Saat pengawasan dari orangtua
semakin renggang, para pemuda dan pemudi pun semakin leluasa berhubungan dengan
kamuflase teknologi tersebut. Mereka dengan mudah membuat janji berbicara mesra dengan
pasangan untuk mengelabui orang tua guna bertemu berdua untuk khalwah elektronik. Sungguh
Anak-anak ABG, bahkan yang telah dewasa sekalipun dengan mudah terjebak dalam kubangan
lumpur kehinaan semacam ini. Apalagi kalau sudah tidak memiliki filter agama yang kuat. Maka
pada akhirnya hubungan bebas oleh dua pasangan yang belum semestinya, semakin mudah
dilakukan. Akibatnya adalah aib, kehormatan melayang, serta suramnya masa depan.
D. Produk-Produk Iptek
Produk-produk yang dihasilkan oleh Iptek, diantaranya Kloning dan Bayi Tabung. Disini di
perdebatkan bahwa apakah produk-produk IPTEK seperti bayi tabung dan kloning merupakan hal
Tidak mungkin seseorang menentang kehendak Allah. Bagaimana mungkin, sedangkan akal
yang menjadi sandaran para ilmuwan merupakan makhluk ciptaan Allah? Allah lah yang
mewujudkan dan menjadikan untuknya kemampuan terbatas, tak mungkin bisa melampauinya.
Ungkapan orang bahwa ilmu pengetahuan menundukkan alam adalah perkataan yang hampa dari
makna, sebab ilmu pengetahuan hanya mengenal sebagian saja dari hukum-hukum Allah untuk
alam ini.
Belakangan ini telah berkembang satu teknologi baru yang mampu menduplikasi makhluk hidup
dengan sama persis, teknologi ini dikenal dengan nama teknologi kloning. Secara harfiah, kata
“klon” (Yunani: klon, klonos) berarti cabang atau ranting muda. Kloning berarti proses
pembuatan (produksi) dua atau lebih individu (makhluk hidup) yang identik secara genetik.”
Kloning organisme sebenarnya sudah bcrlangsung selama beberapa ribu tahun lalu dalam bidang
hortikultura. Tanaman baru, misalnya, dapat diciptakan dari sebuah ranting. Dalam dunia
hortikultura (dunia perkebunan), kata “klon” masih digunakan hingga abad ke-20.
Kloning adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya
pada makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia. Kloning telah
berhasil dilakukan pada tanaman sebagaimana pada hewan belakangan ini, kendatipun belum
berhasil dilakukan pada manusia. Tujuan cloning pada tanaman dan hewan pada dasarnya adalah
untuk memperbaiki kualitas tanaman dan hewan, meningkatkan produktivitasnya, dan mencari
obat alami bagi banyak penyakit manusia terutama penyakit-penyakit kronis guna menggantikan
obat-obatan kimiawi yang dapat menimbulkan efek samping terhadap kesehatan manusia. Secara
mendetail, dapat dibedakan 2 jenis kloning. Jenis pertama adalah pelipatgandaan hidup sejak
awal melalui pembagian sel tunggal menjadi kembar dengan bentuk identik. Secara kodrati,
mereka seperti “anak kembar”. Jenis kedua adalah produksi hewan dari sel tubuh hewan lain.
tersebut menurut syara’ tidak apa-apa dilakukan dan termasuk aktivitas yang mubah hukumnya.
Demikian pula memanfaatkan tanaman dan hewan dalam proses kloning guna mencari obat yang
dapat menyembuhkan berbagai penyakit manusia terutama yang kronis adalah kegiatan yang
diperbolehkan Islam, bahkan hukumnya sunnah, sebab berobat hukumnya sunnah. Begitu pula
memproduksi berbagai obat-obatan untuk kepentingan pengobatan hukumnya juga sunnah. Oleh
karena itu, dibolehkan memanfaatkan proses cloning untuk memperbaiki kualitas tanaman dan
mempertinggi produktivitasnya atau untuk memperbaiki kualitas hewan seperti sapi, domba,
onta, kuda, dan sebagainya. Juga dibolehkan memanfaatkan proses kloning untuk mempertinggi
Adapun kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetic yang sama
dengan induknya yang berupa manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengabil sel tubuh
(sel somatik) dari tubuh manusia, kemudian diambil inti selnya (nukleusnya), dan selanjutnya
ditanamkan pada sel telur (ovum) wanita yang telah dihilangkan inti selnya dengan suatu metode
yang mirip dengan proses pembuahan atau inseminasi buatan. Klon pertama manusia dirancang
pada bulan November 1998, oleh American Cell Technologies, yang berasal dari sel kaki seorang
manusia, dan sebuah sel lembu yang DNA-nya dipindahkan. Setelah 12 hari, klon ini rusak. Pada
bulan januari 2008, Dr. Samuel Wood dan Andrew French, kepala pegawai ilmiah laboratoriurn
embrio manusia dewasa dengan menggunakan DNA dari sel kulit orang dewasa. Tujuannya
adalah menvediakan sebuah sumber bagi tangkai sel embrio yang dapat hidup. Dr. Wood dan
seorang temannya menyumbangkan sel kulit dan DNA dari sel-sel itu untuk dipindahkan ke
dalam sel-sel manusia. Tidak jelas apakah embrio yang dihasilkan akan sanggup berkernbang
lebih lanjut. Namun, Dr. Wood menyatakan bahwa kalaupun mungkin, menggunakan teknologi
untuk kloning reproduktif adalah tidak etis dan illegal. Kelima embrio yang diklon tersebut
akhirnya rusak.”
Adapun hukum kloning manusia, meskipun hal ini belum terjadi, tetapi para pakar mengatakan
manusia. Kloning manusia dapat berlangsung dengan adanya laki-laki dan perempuan dalam
prosesnya. Kloning manusia dapat pula berlangsung di antara perempuan saja, tanpa memerlukan
kehadiran laki-laki. Proses ini dilaksanakan dengan mengambil sel dari tubuh seorang
perempuan. Kemudian inti selnya diambil dan digabungkan dengan sel telur perempuan yang
telah dibuang inti selnya. Untuk proses selanjutnya dapat melihat tulisan sebelumnya yang
Kloning yang dilakukan pada laki-laki atau perempuan –baik yang bertujuan untuk memperbaiki
kualitas keturunan dengan menghasilkan keturunan yang lebih cerdas, lebih kuat, lebih sehat dan
lebih rupawan, maupun yang bertujuan untuk memperbanyak keturunan guna meningkat jumlah
penduduk suatu bangsa atau negara itu lebih kuat- seandainya benar terwujud, maka sungguh
akan menjadi bencana dan biang kerusakan bagi dunia. Kloning ini haram menurut syari’at Islam
1. Anak-anak produk proses kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidak alami.
Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan oleh Allah untuk manusia dan dijadikan-
2. Anak-anak produk kloning dari perempuan saja (tanpa adanya laki-laki), tidak akan
mempunyai ayah. Dan anak produk kloning tersebut jika dihasilkan dari proses pemindahan sel
telur –yang telah digabungkan dengan inti sel tubuh- ke dalam rahim perempuan yang bukan
pemilik sel telur-, tidak pula akan mempunyai ibu. Sebab rahim perempuan yang menjadi tempat
pemindahan sel telur tersebut hanya menjadi penampung, tidak lebih. Ini merupakan tindakan
menyia-nyiakan manusia, sebab dalam kondisi ini tidak terdapat ibu dan ayah.
3. Kloning manusia akan menghilangkan nasab (garis keturunan). Padahal Islam telah
Kloning yang bertujuan memproduksi manusia-manusia yang unggul –dalam hal kecerdasan,
kekuatan fisik, kesehatan, kerupawanan- jelas mengharuskan seleksi terhadap para laki-laki dan
mereka suami-isteri atau bukan, sudah menikah atau belum. Dengan demikian sel-sel tubuh akan
diambil dari laki-laki dan perempuan yang mempunyai sifat-sifat yang diinginkan, dan sel-sel
telur juga akan diambil dari perempuan-perempuan terpilih serta diletakkan pada rahim
perempuan terpilih pula, yang mempunyai sifat-sifat keunggulan. Semua ini akan mengakibatkan
hukum syara’, seperti hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak dan kewajiban antara bapak
dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, hubungan ’ashabah dan lain-lain.
(arnab) (dikutip dari buku Beberapa Problem Kontemporer Dalam Pandangan Islam karya Abdul
Sedangkan proses bayi tabung merupakan proses yang di gunakan dengan metode antara
sel sperma suami dengan sel telur isteri, sesungguhnya merupakan suatu upaya medis untuk
memungkinkan sampainya sel sperma suami ke sel telur isteri. Sel sperma tersebut akan
membuahi sel telur bukan pada tempatnya yang alami, sel telur yang telah dibuahi ini akan
diletakkan pada rahim isteri dengan metode tertentu sehingga kehamilan akan terjadi secara
alamiah di dalamnya.
Pada dasarnya pembuahan yang alami terjadi dalam rahim melalui cara yang alami pula
(hubungan seksual), sesuai dengan fitrah yang telah di tetapkan oleh Allah untuk manusia. Akan
tetapi pembuahan yang alami ini terkadang sulit terwujud, misalnya karena rusaknya atau
tertutupnya saluran indung telur (tuba fallopi) yang membawa sel telur ke rahim, serta tidak dapat
diatasi dengan cara membuka atau mengobatinya. Atau karena sel sperma suami lemah atau tidak
mampu menjangkau rahim isteri untuk bertemu dengan sel telur, serta tidak padat diatasi dengan
cara memperkuat sel sperma tersebut. Semua ini akan meniadakan kelahiran dan menghmbat
suami isteri memperbanyak anak. Padahal Islam telah menganjurkan dan mendorong hal tersebut
dan kaum muslim pun telah di sunnahkan melakukannya. Proses seperti ini merupakan upaya
medis untuk mengatasi kesulitan yang ada dan hukumnya boleh (ja’iz) menurut syara’, sebab
upaya tersebut adalah upaya untuk mewujudkan apa yang disunnahkan oleh Islam, yaitu
kelahiran dan banyak anak merupakan salah satu tujuan dasar dari pernikahan.
Dalam proses pembuahan buatan dalam tabung untuk menghasilkan kelahiran tersebut, di
isyaratkan sel sperma harus milik suami dan sel telur harus milik istri. Dan sel telur istreri yang
telah dibuahi oleh sel sprema suami dalam tabung harus diletakkan pada rahim isteri. Hukumnya
haram bila sel telur isteri yang telah terbuahi diletakkan dalam rahim perempuan yang bukan
isteri atau apa yang biasa disebut sebagai ibu pengganti. Begitu juga haram hukumnya bila proses
dalam pembuahan buatan tersebut terjadi antara sel sperma suami dengan sel telur bukan isteri,
meskipun sel telur yang telah dibuahi nantinya akan diletakkan dalam rahim isteri, demikian juga
haram hukumnya apabila pmbuahan yang terjadi antara sel sperma bukan suami dengan sel telur
Perubahan lingkungan yang serba cepat dewasa ini sebagai dampak globalisasi dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), harus diakui telah memberikan
Di sisi lain, memunculkan kekhawatiran terhadap perkembangan perilaku khususnya para pelajar
dan generasi muda kita, dengan tumbuhnya budaya kehidupan baru yang cenderung menjauh dari
nilai-nilai spiritualitas. Semuanya ini menuntut perhatian ekstra orang tua serta pendidik
Dari sisi positif, perkembangan iptek telah memunculkan kesadaran yang kuat pada sebagian
pelajar kita akan pentingnya memiliki keahlian dan keterampilan. Utamanya untuk menyongsong
kehidupan masa depan yang lebih baik, dalam rangka mengisi era milenium ketiga yang disebut
sebagai era informasi dan era bio-teknologi. Ini sekurang-kurangnya telah memunculkan sikap
optimis, generasi pelajar kita umumya telah memiliki kesiapan dalam menghadapi perubahan itu.
Salah satu upaya menanggulangi pengaruh keadaan zaman yang seperti sekarang ini adalah
dimulai dari keluarga, bagaimana pendekatan orang tua dengan anak dan kedekatan anak dengan
orang tua, banyak anak yang tidak suka kegiatannya diperhatikan oleh orang tuanya, disini peran
aktif orang tua untuk mencari cara mendekati anaknya sehingga bisa mengontrol anak-anak nya.
Setiap manusia diberikan hidayah dari Allah swt berupa “alat” untuk mencapai dan membuka
kebenaran. Hidayah tersebut adalah (1) indera, untuk menangkap kebenaran fisik, (2) naluri,
untuk mempertahankan hidup dan kelangsungan hidup manusia secara probadi maupun sosial,
(3) pikiran dan atau kemampuan rasional yang mampu mengembangkan kemampuan tiga jenis
pengetahuan akali (pengetahuan biasa, ilmiah dan filsafi). Akal juga merupakan penghantar untuk
menuju kebenaran tertinggi, (4) imajinasi, daya khayal yang mampu menghasilkan kreativitas
dan menyempurnakan pengetahuannya, (5) hati nurani, suatu kemampuan manusia untuk dapat
menangkap kebenaran tingkah laku manusia sebagai makhluk yang harus bermoral.
Dalam menghadapi perkembangan budaya manusia dengan perkembangan IPTEK yang sangat
pesat, dirasakan perlunya mencari keterkaitan antara sistem nilai dan norma-norma Islam dengan
IPTEK ilmuwan muslim dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok; (1) Kelompok yang
menganggap IPTEK moderen bersifat netral dan berusaha melegitimasi hasil-hasil IPTEK
moderen dengan mencari ayat-ayat Al-Quran yang sesuai; (2) Kelompok yang bekerja dengan
IPTEK moderen, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan filsafat ilmu agar dapat menyaring
elemen-elemen yang tidak islami, (3) Kelompok yang percaya adanya IPTEK Islam dan berusaha
membangunnya. Untuk kelompok ketiga ini memunculkan nama Al-Faruqi yang mengintrodusir
istilah “islamisasi ilmu pengetahuan”. Dalam konsep Islam pada dasarnya tidak ada pemisahan
yang tegas antara ilmu agama dan ilmu non-agama. Sehingga IPTEK menurut Islam haruslah
bermakna ibadah. Yang dikembangkan dalam budaya Islam adalah bentuk-bentuk IPTEK yang
alamiah. Bukan IPTEK yang merusak alam semesta, bahkan membawa manusia ketingkat yang
Dari uraian di atas “hakekat” penyikapan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari yang islami adalah
kualitas ibadah kepada Allah swt. Kebenaran IPTEK menurut Islam adalah sebanding dengan
kemanfaatannya IPTEK itu sendiri. IPTEK akan bermanfaat apabila (1) mendekatkan pada
kebenaran Allah dan bukan menjauhkannya, (2) dapat membantu umat merealisasikan tujuan-
tujuannya (yang baik), (3) dapat memberikan pedoman bagi sesama, (4) dapat menyelesaikan
persoalan umat. Dalam konsep Islam sesuatu hal dapat dikatakan mengandung kebenaran apabila
KESIMPULAN
IPTEK adalah hasil karya manusia. Karya tersebut pada dasarnya dipergunakan untuk membantu
keperluan manusia dalam menghadapi kehidupannya. Tetapi, pada kenyataanya IPTEK tersebut
ada saja yang memanfaatkannya untuk kepentingan tertentu yang berdampak negatif. Dampak
tersebut diantaranya adalah pemakaian internet yang meluas dalam menggali informasi dan situs
tertentu, seperti kasus penyebaran pornografi yang semakin marak saat ini, tayangan televisi yang
banyak menampilkan acara kontra produktif, sampai akibat yang ditimbulkan oleh produk IPTEK
seperti Kloning dan Bayi Tabung. Disini di perdebatkan bahwa apakah produk-produk IPTEK
seperti bayi tabung dan kloning merupakan hal yang dibenarkan dalam Islam? Kloning adalah
teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya pada makhluk
hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia. Sedangkan proses bayi tabung
merupakan proses yang di gunakan dengan metode antara sel sperma suami dengan sel telur
isteri. Selain itu dampak negatif dari berkembangnya iptek adalah pemanfaatan jasa komunikasi
oleh jaringan teroris. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet
Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri.
Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan
malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering
manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
berbagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi
masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang di bawa oleh inovasi – inovasi yang telah di
hasilkan dalam dekade terakhir. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan
Namun, selain dampak negatif, perkembangan iptek pun mempunyai dampak yang
positif badi umat. Diantaranya, dengan berkembangnya iptek, kemajuan di bidang jaringan
internet telah memudahkan kita untuk mengakses informasi dengan cepat dan biaya yang sangat
ringan. Kemajuan di bidang komunikasi juga telah membuat perdagangan internasional menjadi
semakin mudah dan cepat. Penemuan telepon genggam telah memudahkan kita untuk
menghubungi seseorang di mana saja ia berada atau dari mana saja kita berada.
Di sinilah, peran agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk ditengok kembali.
Dalam menghadapi perkembangan budaya manusia dengan perkembangan IPTEK yang sangat
pesat, dirasakan perlunya mencari keterkaitan antara sistem nilai dan norma-norma Islam dengan
perkembangan tersebut, sehingga IPTEK menurut Islam haruslah bermakna ibadah. Yang
dikembangkan dalam budaya Islam adalah bentuk-bentuk IPTEK yang mampu mengantarkan
manusia meningkatkan derajat spiritialitas, martabat manusia secara alamiah. Bukan IPTEK yang
merusak alam semesta, bahkan membawa manusia ketingkat yang lebih rendah martabatnya.
Kebenaran IPTEK menurut Islam adalah sebanding dengan kemanfaatannya IPTEK itu sendiri.
IPTEK akan bermanfaat apabila (1) mendekatkan pada kebenaran Allah dan bukan
menjauhkannya, (2) dapat membantu umat merealisasikan tujuan-tujuannya (yang baik), (3)
dapat memberikan pedoman bagi sesama, (4) dapat menyelesaikan persoalan umat. Dalam
konsep Islam sesuatu hal dapat dikatakan mengandung kebenaran apabila ia mengandung
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Bustanudin. 1999. Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial : Studi Banding Antara Pandangan
Hamdan, Mansoer. 2004. Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi
Munawar, Ahmad Anees. 1995. Islam dan Masa Depan Biologis Umat Manusia, Etika Gender,