Anda di halaman 1dari 36

Perkembangan Sosioemosional &

Konteks Sosial

Disampaikan Dalam Diskusi Kelompok Mata


Kuliah Psikologi Dalam Konteks Teknologi
Pendidikan
Sabtu, Kelompok
11 September
2:
2021
Siti Aisyah
Melia Fitri Yani
Imanda Wahyu
1. Teori Kontemporer
Teori Ekologi Bronfenbrenner Teori Perkembangan Rentang
(Urie Bronfenbrenner : Kehidupan Erikson (1902-
1917–2005) 1994)

Konteks sosial tempat anak tinggal. Pandangan perkembangan kehidupan


Orang yang memengaruhi masyarakat secara bertahap
perkembangan anak

Delapan tahapan
5 sistem lingkungan perkembangan
Mikrosistem
Lingkungan tempat
individu menghabiskan Mesosistem
banyak waktu Melibatkan hubungan
antar mikrosistem

Ekosistem
5 Sistem Lingkungan Pengalaman di keadaan
Bronfenbrenner lain (dimana siswa
tidak memiliki peran
aktif)
Mempengaruhi apa
yang dialami siswa dan
guru dalam konteks
tersebut.
Kronosistem
Makrosistem
Mencakup kondisi
Melibatkan budaya
sosiohistoris dari
yang lebih luas
perkembanbangan
( mencakup peran etnis
siswa
dan sosial ekonomi)
8 TAHAPAN PERKEMBANGAN
MANUSIA (ERIKSON)

Tahap Erikson Periode Perkembangan

Integritas vs Putus Asa Masa Dewasa Akhir ( 60 an


dst)
Pembangkitan vs Stagnasi Dewasa Tengah (40 an-50 an)
Keintiman vs Isolasi Awal Dewasa (20 an – 30 an)
Identitas vs Kebingungan Masa Remaja (10 hingga 20
tahun)
Industri vs Inferioritas Tengah dan akhir masa kanak-
kanak (masa SD, 6 tahun,
hingga pubertas)
Inisiatif vs Rasa Bersalah Anak usia dini (usia
prasekolah, 3 hingga 5 tahun)
Otonomi vs Malu & Ragu Bayi (1 hingga 3 tahun)
Trust vs Mistrust
(Kepercayaan vs
Ketidakpercayaan)
Tahap ini terjadi pada tahun pertama
kehidupan. Pengembangan kepercayaan
membutuhkan pengasuhan yang hangat dan
penuh perhatian.
Autonomy vs Shame & Doubt
(Otonomi vs Malu & Ragu)
Fase yang terjadi pada akhir masa bayi dan
balita. Jika bayi terlalu banyak dikekang
atau dihukum terlalu keras mereka dapat
mengembangkan rasa malu dan ragu.
Initiative vs Guilt
(Inisiatif vs Rasa Bersalah)

Pada fase ini terjadi pada awal anak-


anak yang berumur sekitar 3-5 tahun.
Anak –anak mengalami pelebaran
sosial perkembangan hubungan dunia
yang bertujuan membuat inisiatif.
Industry vs Inferiority
(Industri vs Infirioritas)
Fase ini adalah masa sekolah dasar
dari usia 6 tahun – pubertas atau
remaja awal. Masa dimana anak
mengarahkan energi mereka terhadap
pengetahuan dan mengusai
ketrampilan intelektual. Bahayanya
adalah berkembangnya rasa rendah
diri, tidak produktif dan
ketidakmampuan.
Identity vs Identity Confusion
(Identitas Vs Kebingungan
Identitas)
Fase ini adalah masa remaja yang
mencoba untuk mencari jati diri mereka.
Mereka dihadapkan dengan peran baru
dan status dewasa seperti kejuruan dan
romantis. Jika mereka gagal mengukir
jalan yang positif dimasa depan, mereka
akan bingung mengenai identitas mereka.
Intimacy vs Isolation
(Keintiman vs Isolasi)

Fase isi terjadi pada masa dewasa awal


yang berumur 20tahun-30tahun. Tugasnya
untuk membentuk hubungan positif yang
erat dengan orang lain. Bahayanya adalah
seseorang akan gagal membentuk
hubungan intim dengan pasangan
romantis atau teman dan menjadi
terisolasi secara sosial.
Generativity vs Stagnation
(Pembangkitan vs Stagnasi)

Fase ini terjadi pada masa dewasa


pertengahan yang berumur antara 40
tahun-50 tahun. Pembangkitan berarti
mentransmisi hal positif kepada generasi
berikutnya. Sehingga dapat membantu
peran pengasuhan dan pengajaran dimasa
orang dewasa. Stagnasi sebagai perasaan
yang tidak melakukan apa-apa lagi untuk
membantu generasi berikutnya.
Integrity vs Despair
(Integritas Vs Putus Asa)
Fase ini ialah fase yang berumur antara
masa dewasa akhir yang berumur 60 tahun
sampai meninggal. Orang dewasa
cenderung untuk meninjau kehidupan
mereka, mencerminkan pada apa yang
telah mereka lakukan. Sebaliknya, orang
dewasa menjadi putus jika melirik
kebelakang mereka terutama mengenai hal
negatif.
2. Konteks Sosial Perkembangan

Keluarga
Pengaruh orang tua terhadap kegiatan
sekolah dan prestasi anak-anak
berfokus pada gaya pengasuhan,
pengasuhan bersama, perubahan
keluarga dalam masyarakat yang
berubah, dan hubungan sekolah-
keluarga
Bentuk Gaya Pengasuhan ( Baumrind )

1. Pengasuhan Otoriter 2. Pengasuhan Otoritatif

Membatasi & Mendorong anak untuk


menghukum mandiri
Tuntutan mengikuti Masih ada batas &
perintah dan hormat control terhadap tindakan
terhadap orangtua Komunikasi verbal
Batas & kendali tegas longgar
Sedikit komunikasi Orangtua bersikap
verbal mengasuh dan mendukung
3. Pengasuhan 4. Pengasuhan
pengabaian memanjakan

Orangtua tidak terlibat Orangtua sangat terlibat


dalam kehidupan anak. dalam kehidupan anak.
Hanya menghabiskan Sedikit batasan / larangan
sedikit waktu bersama terhadap perilaku anak
anak. Membiarkan anak
Sedikit batasan / melakukan apa yang
larangan. diinginkan.
Dampak Pengasuhan pada Anak
Pengasuhan Otoriter Pengasuhan Otoritatif

 Tidak percaya diri  Percaya diri, gembira


 Khawatir perbandingan  Kontrol diri baik
sosial  Mandiri
 Kurang inisiatif  Termotivasi &
 Keterampilan berprestasi
komunikasi buruk  Menghargai oranglain
 Bergantung pada  Mudah disukai
oranglain
Pengasuhan Pengasuhan
pengabaikan memanjakan

> Perilaku kurang cakap  Egois


secara sosial  Kemandirian kurang
 Pengendalian diri buruk  Tidak termotivasi
 Tidak termotivasi untuk  Tidak belajar cara
berprestasi mengendalikan perilaku
Anak populer
Dianggap teman baik Anak Kontroversial
Jarang tidak disukai oleh >Dianggap sebagai teman baik
teman sebaya >Bisa pula menjadi anak yang tidak
Antusiasme & perhatian disukai
Percaya diri
Tidak sombong
Anak Terabaikan
Jarang dipilih oleh
Status Rekan Sebaya (Asher teman-teman sekelas
Tidak berarti tidak
& McDonald, 2009)
disukai oleh teman
sebaya

Anak Ditolak
Anak Biasa Paling tidak dipilih oleh
Dianggap teman baik teman-temannya
Cukup disukai oleh Seringkali tidak disukai
teman sebaya oleh teman sebaya
Tidak terlalu menonjol
Seperti anak-anak pada
umumnya
PERSAHABATAN
 Pertemanan : Memberikan seorang teman akrab,
menghabiskan waktu bersama dan bergabung dalam
aktivitas kolaboratif.
 Dukungan fisik : Memberikan sumber dan bantuan kepada
kapanpun dibutuhkan.
 Dukungan ego : Membantu anak merasa sebagai individu
yang kompeten dan berharga, mendapat dukungan sosial
dari teman-teman.
 Keintiman / kasih sayang : Memberi hubungan yang
hangat, kepercayaan, dekat dengan oranglain sehingga akan
merasa nyaman, terbuka untuk berbagi informasi pribadi.
Sekolah
Konteks Perkembangan Sosial

Kanak-kanak ( TK,SD ) SMP / SMA

Lingkungan sosial : Ruang  Lingkungan sosial : seluruh


kelas (terbatas) sekolah (tidak hanya ruang kelas)
Berinteraksi dengan 1 atau 2  Berinteraksi dengan banyak guru

orang guru  Figur guru perempuan dan laki-

Figur yang kuat : Guru laki


 Berinteraksi dengan teman sebaya
perempuan
dan berlatarbelakang budaya serta
Berinteraksi dengan teman minat yang lebih luas
sebaya dalam kelompok kecil  Mementingkan teman sebaya,
Siswa mempunyai minat yang kegiatan ekstrakulikuler, klub, dan
lebih besar dalam masyarakat.
persahabatan
Perkembangan Sosioemosional
1. Harga Diri

Karena
Tuntutan dan harapan Dukungan yang tidak
Pergolakan dalam
prestasi yang lebih memadai dari sekolah
perubahan fisik masa
tinggi dan orangtua
remaja
Kunci meningkatkan harga diri
2. Pengembangan identitas
3. Perkembangan Moral
Domain Perkembangan Moral
Perkembangan Moral Kohlberg
Kritik Kohlberg
Mencontek ????
Perilaku Sosial
Pendidikan Moral

Anda mungkin juga menyukai