Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN PANCASILA

“AKTULISASI PANCASILA DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA”

OLEH :

LUH RISMAYANI 1817041240

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
TAHUN 2018
AKTULISASI PANCASILA DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA

Sosial dan budaya merupakan satu kesatuan hal yang sangat mudah berubah, yang
disebabkan oleh adanya perkembangan zaman. Globalisasi salah satu contoh dari
perkembangan zaman yang membuat budaya bangsa luar dengan mudah masuk ke negara
kita, perubahan gaya hidup, berkembangnya perekonomian pada suatu megara, hingga
masuknya kebiasaan-kebiasaan masyarakat negara lain kedalam negara kita, yang membuat
hilangnya rasa bangga terhadap budaya yang terdapat pada negara indonesia.

Prinsip social budaya dalam konteks pancasila juga menjadi elemen penting yang
dapat digali dari nilai-nilai yang ada sejak jaman nenek moyang. Pada dasarnya prinsip ini
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari serta menyatu dengan dat-istiadat masyarakat
Indonesia. Dengan kata lain nilai-nilai tersebut telah menjadi pandangan hidup sekaligus
merupakan ciri khas, karakter, jati diri budaya bangsa Indonesia, misalnya budaya gotong
royong, toleransi, kebersamaan dan kekeluargaan. Merupakan budaya yang ada di dalam
nilai-nilai pancasila dalam prespektif budaya.

Pengertian perubahan sosial budaya itu sendiri adalah sebuah gejala perubahan
struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. perubahan sosial dan budaya ini
merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan ini
terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan
perubahan.

Dalam pengembangan aspek budaya hendaknya didasarkan pada sistem nilai yang
sesuai dengan nilai-nilai budaya yang memiliki oleh masyarakat tersebut. Terutama dalam
rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi di segala bidang dewasa ini. Pada masa
reformasi dewasa ini harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai
dasar nilai yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam prinsip etika pancasila pada
hakikatnya bersifat humanistik, artinya nilai-nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang
bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai mahluk yang berbudaya.

Aktualisasi pada bidang sosial budaya ini memiliki pengaruh yang akan jauh lebih
besar dari pada bidang - bidang lain yang dikaji, karena aktualisasi pada bidang ini akan
memberikan manfaat langsung dirasakan oleh masyarakat indonesia, berbeda dengan bidang
ekonomi, politik, dan hukum yang hanya dirasakan secara langsung oleh para petinggi kita
yang bekerja atau mengabdi pada bidang - bidang tersebut dan masyarakat hanya
mendapatkan manfaat secara tidak langsung.

Dengan keanekaragaman suku dan budaya di Indonesia, kita selaku warganya harus
dapat menciptakan dan mengamalkan pengaktualisasian Pancasila dan UUD 1945 pada
bidang ini, karena akan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam upaya mempersatukan
bangsa Indonesia ini. Oleh karenanya diperlukan juga pengendalian aktualisasi sosial dan
budaya dengan tepat dan juga seimbang antara budaya yang satu dengan yang lainnya, yang
terdapat diIndonesia. Berikut ini adalah beberapa contoh :

1. Rutinitas Pemberian penyuluhan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam


hidup bermasyarakat dan bernegara, hal seperti ini harus dilakukan diseluruh wilayah
indonesia, namun sangat baik jika ditekankan pada wilayah Indonesia bagian timur
khususnya beberapa wilayah yang ada di Irian jaya.Karena pada wilayah tersebut
masih sangat sering terlihat konflik antar suku yang disebabkan perbedaan
kebudayaan dan juga pendapat di antara mereka. Bahkan belum lama ini konflik
terjadi karena perbedaan calon pejabat daerah yang mereka dukung. Hal ini
mencerminkan pula kurangnya kesadaran tentang hidup berdemokrasi.

2. Penekanan aktualisasi sosial budaya pada aspek agama, karena masih sangat hangat
ditelinga kita tentang banyaknya kasus perselisihan yang diawali oleh perbedaan
keyakinan umat beragama, seperti yang terjadi di ambon dan poso yang telah menelan
banyak korban. Hal ini terjadi karena kurangnya rasa menghargai antara umat
beragama dalam kehidupan sosial mereka.

3. Era globalisasi saat ini memaksa bangsa kita berbaur dengan bangsa lain diberbagai
belahan dunia, yang tentunya kehidupan sosial dan juga budaya yang mereka anut
sangat berbeda dengan budaya asli indonesia. Sebagai bangsa yang luhur tentunya
kita harus dengan terbuka menerima kehadiran mereka sebagai upaya mempersatukan
umat manusia diseluruh dunia. tetapi kita jangan sampai meninggalkan budaya yang
sudah mendarah daging dalam tubuh kita dan menggantinya dengan budaya bangsa
lain, dalam hal ini budaya yang paling banyak adalah budaya masyarakat barat yang
suka/gemar menggunakan pakaian yang terbuka khususnya untuk kaum wanita, dan
mungkin dapat juga disebut cara berpakaian mereka tidak sopan bagi masyarakat
timur seperti bangsa indonesia.
Aktualisasi pancasila dalam bidang sosial budaya berwujud dengan pengkarakteran
budaya Indonesia yang mengandung nilai-nilai realigi, kekeluargaan, kehidupan yang selaras-
serasi-seimbang, serta kerakyatan profit budaya pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia
yang gagasan, nilai, norma atau aturannya yang tanpa paksaan sebagai sesuatu yang
dibutuhkan proses pembangunan budaya yang dikondisikan dengan tepat dan seimbang
dalam tatanan kehidupan, bukan sebagai warisan dari generasi ke genarasi, serta penguatan
kembali proses integrasi nasional yang baik secara vertikal dan horizontal.

Dapat dilihat juga dengan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia kita harus
dapat menciptakan aktualisasi pancasila tersebut dibidang ini. Karena pengaruhnya yang
sangat besar terhadap pemersatu bangsa.Oleh sebab itu pengendalian sosial budaya di
Indonesia hendaklah dikondisikan dengan tepat dan diseimbangkan dalam tatanan kehidupan,
bukan sebagai suatu warisan dari generasi ke generasi, serta penguatkan kembali proses
integrasi nasional baik secara vertical maupun horizontal.

Salah satu terjadinya kesenjangan antara sosial budaya adalah :

1. Kebutuhan akan cepatnya pelayanan yang maksimal belum terealisasi dengan


baik.

2. Adanya keinginan dari pelayan masyarakat untuk bertindak mendahulukan


golongan / kelompoknya.

3. Adanya Instruksi-instruksi dari pimpinan yang tidak berpihak kepada


kepentingan masyarakat.

4. Adanya fakta bahwa masyarakat tidak diberdayakan secara maksimal

5. Buntunya komunikasi anatara masyarakat dan pemerintah.

6. kurang adanya kesepakatan bersama dalam pengambilan tindakan

7. Partisipasi aktif.

Bangsa yang memiliki beragam jenis budaya harus terus dilestarikan dan jangan
malah dijadikan salah satu perbedaan. Karenakekukuhan bangsa Indonesia adalah bhineka
tunggal ika. Semua perbedaan dijadikan kekayaan dari bangsa Indonesia.dan pengalaman
pancasila dapat diwujudkan dibidang ini.

Pengembangan sosial budaya harus dapat mengangkat nilai – nilai yang dimiliki bangsa
Indonesia sebagai berikut :

 Masyarakat harus menghormati martabatnya sebagai manusia

 Masyarakat diperlakukan secara manusiawi dan adil sebagaimana tertuang dalam


pancasila, sila ke 5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 Mendapatkan kesejahteraan yang layak bagi manusia

 Masyarakat mempunyai jiwa solidaritas terhadap sesama

Aktualisasi Pancasila dalam bidang sosial budaya berwujud sebagai pengkarakter


sosial budaya (keadaban) Indonesia yang mengandung nilai-nilai religi, kekeluargaan,
kehidupan yang selaras-serasi-seimbang, serta kerakyatan profil sosial budaya Pancasila
dalam kehidupan bangsa Indonesia yang gagasan, nilai, dan norma/aturannya yang tanpa
paksaan sebagai sesuatu yang dibutuhkan proses pembangunan budaya yang
dibelajarkan/dikondisikan dengan tepat dan diseimbangkan dalam tatanan kehidupan, bukan
sebagai suatu warisan dari generasi ke generasi, serta penguatkan kembali proses integrasi
Nasional yang baik secara vertical maupun horizontal.

Begitu luasnya cakupan kebudayaan tetapi dalam pengamalan Pancasila kebudayaan


bangsa Indonesia adalah budaya ketimuran, yang sangat menjunjung tinggi sopan santun,
ramah tamah, kesusilaan dan lain-lain. Budaya Indonesia memang mengalami perkembangan
misalnya dalam hal Iptek dan pola hidup, perubahan dan perkembangan ini didapat dari
kebudayaan asing yang berhasil masuk dan diterima oleh bangsa Indonesia. Semua
kebudayaan asing yang diterima adalah kebudayaan yang masih sejalan dengan Pancasila.
Walaupun begitu tidak jarang kebudayaan yang jelas-jelas bertentangan dengan budaya
Indonesia dapat berkembang di Indonesia.

Seperti terjadinya pergeseran gaya hidup (life style) yang oleh sejumlah pakar gejala
ini termasuk jenis kemiskinan sosial-budaya. Beberapa indikasi dapat dikemukakan di sini,
antara lain: manusia hidup cenderung materialistik dan individualistik, menurunnya rasa
solidaritas, persaudaraan, rasa senasib-sepenanggungan, keharusan mengganti mata
pencaharian, pelecehan terhadap institusi adat, dan bahkan pengikisan terhadap nilai - nilai
tertentu ajaran agama. Ciri ini telah ada dan berkembang hingga ke daerah - daerah. Dulu
masih dapat dinikmati indahnya hubungan kekeluargaan, realitas sekarang semua itu sudah
tergantikan dengan komunikasi jarak jauh. Misalnya, kebiasaan berkunjung ke daerah untuk
merayakan lebaran atau hari-hari penting lainnya, telah tergantikan dengan telpon atau e-
mail. Mestinya kondisi ini tidak perlu terjadi pada bangsa yang dikenal ramah, santun, dan
religius. Perobahan sosial berikutnya bahwa pluralitas tidak terfocus hanya pada aspek
SARA, tetapi dimasa yang akan datang kemajemukan masyarakat Indonesia yang sangat
heterogen ditandai dengan adanya sinergi dari peran, fungsi dan profesionalisme individu
atau kelompok. Sehingga kontribusi profesi individu/kelompok itulah yang akan mendapat
tempat dimanapun mereka berprestasi.

Ini menunjukan bahwa filter Pancasila tidak berperan optimal, itu terjadi karena
pengamalan Pancasila tidak sepenuhnya dilakukan oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu
harus ada tindakan lebih lanjut agar budaya bangsa Indonesia sesuai dengan Pancasila.
Pembudayaan Pancasila tidak hanya pada kulit luar budaya misalnya hanya pada tingkat
propaganda, pengenalan serta pemasyarakatan akan tetapi sampai pada tingkat kemampuan
mental kejiwaan manusia yaitu sampai pada tingkat akal, rasa dan kehendak manusia.

Tantangan dan hambatan merupakan hal yang selalu ada pada setiap proses kehidupan
didunia ini. Begitu juga dengan implementasi pancasila ini. Dalam implementasi ini banyak
sekali tantangan dan hambatan yang dilalui. Salah satunya adalah minimnya atau kurangnya
pengetahuan tentang nilai-nilai pancasila yang notabennya sebagai dasar negara oleh
masyarakat luas. Ini menghambat implementasi pancasila dalam segala bidang terutama
dalam bidang budaya.

Anda mungkin juga menyukai