Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengetahuan investasi,
perkembangan teknologi dan persepsi resiko terhadap minat berinvestasi mahasiswa di pasar
modal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data sekunder.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan slovin dengan
jumlah sampel sebanyak 169 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan secara tidak
langsung, yaitu melalui kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
linier berganda yang diolah dengan menggunakan program SPSS 25.0 for Windows. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan investasi dan perkembangan teknologi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berinvestasi mahasiswa program studi S1
akuntansi, sedangkan persepsi resiko berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat
berinvestasi mahasiswa program studi S1 akuntansi.
aktif dalam peningkatan investasi di pasar bagi mahasiwa mengenai investasi secara
modal. Salah satu tujuan didirikannya umum dan khusus seperti pasar modal di
Galeri Investasi di lokasi Universitas instrumen saham sehingga dapat
adalah untuk mendekatkan pengetahuan digunakan sebagai masukan dan saran-
pasar modal di kalangan akademisi, saran serta dapat digunakan sebagai
meningkatkan pengetahuan investasi dan salah satu sarana dalam meningkatkan
menjadi wahana informasi bagi minat berinvestasi di pasar modal pada
mahasiswa yang tertarik menjadi investor. mahasiswa prodi S1 akuntansi waktu yang
Galeri Investasi secara aktif akan datang. Dapat menjadi referensi bagi
melakukan Pelatihan Pasar Modal bagi penelitian selanjutnya untuk membuat
mahasiswa dan diharapkan mampu penelitiannya dengan menemukan
menarik mahasiswa menjadi calon masalah baru. Penelitian ini diharapkan
investor. Sebagai mahasiswa, seringkali dapat menambah dan memperdalam
dana menjadi kendala utama dalam pengetahuan mengenai investasi pasar
melakukan investasi terutama bagi modal dan akuntansi manajemen.
mahasiswa yang mayoritas penghasilanya
didapatkan dari kiriman orang tua. Jika METODE
dilihat secara umum, sumber keuangan Penelitian ini dilakukan di Program
mahasiswa bisa diperoleh dengan Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
beberapa cara yakni (1) pemberian dari Universitas Pendidikan Ganesha dengan
orang tua, (2) beasiswa, (3) uang yang responden mahasiswa Dari Program Studi
berasal dari hadiah atau bonus, (4) dan Akuntansi S1. Pendekatan yang
yang terakhir berasal dari pendapatan digunakan dalam penelitian adalah
pribadi/ pekerjaan sampingan yang penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan
dimiliki. data pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan survei. Instrumen
Dari permasalahan yang telah pengumpulan data yang yang digunakan
dibahas diatas, penelitian ini bertujuan pada penelitian ini adalah dengan
untuk mengetahui pengaruh variabel menggunakan kuesioner (angket).
pengetahuan investasi terhadap minat Penelitian ini bertujuan menganalisis
berinvestasi di pasar modal pada pengaruh pengetahuan investasi ,
mahasiswa prodi S1 akuntansi, pengaruh perkembangan teknologi dan persepsi
variabel perkembangan teknologi terhadap resiko terhadap minat berinvestasi pasar
minat berinvestasi di pasar modal pada modal pada mahasiswa Akuntansi S1.
mahasiswa prodi S1 akuntansi, pengaruh Adapun variable bebas dalam penelitian
variabel persepsi resiko terhadap minat ini yakni pengetahuan investasi,
berinvestasi di pasar modal pada perkembangan teknologi dan persepsi
mahasiswa prodi S1 akuntansi. resiko . variabel terikat pada penelitian ini
adalah minat berinvestasi pasar modal.
Hasil penelitian ini sangat bermanfaat, Populasi dalam penelitian ini adalah
yaitu: pertama, manfaat teoritis adalah seluruh mahasiswa program studi S1
dengan adanya penelitian ini, mahasiswa akuntansi yang berjumlah 1.444 orang dan
diharapkan dapat mengetahui faktor-faktor sampelnya 169 orang.
yang mempengaruhi minat investasi pada
pasar modal yaitu pengetahuan investasi, HASIL DAN PEMBAHASAN
perkembangan teknologi dan persepsi Gambaran Umum dan Karakteristik
resiko. Kedua, manfaat praktis adalah Responden
dengan hasil penelitian ini diharapkan Responden dalam penelitian ini
dapat menjadi masukan kepada adalah 169 mahasiswa semester 6
mahasiswa baik yang belum ataupun yang program studi S1 akuntansi fakultas
sudah terjun dalam dunia investasi ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.
khususnya pasar modal untuk menambah Data penelitian dikumpulkan dengan
wawasan berinvestasi. Diharapkan menyebar kuisioner sebanyak 169
penelitian ini dapat memberikan informasi eksemplar. Waktu yang digunakan untuk
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)
Tabel 2
Karakterisrik Responden
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 53 31,36%
Perempuan 116 68,64%
Jumlah 169 100%
Sumber: Data Diolah,2019
Tabel 3
Statistik Deskriptif
N Minimun Maximum Mean Std. Kriteria
Deviation Data
Pengetahuan 169 10.00 40.00 29.1302 7.778611 Baik
Investasi
Perkembangan 169 4.00 12.00 7.0118 1.89607 Sedang
Teknologi
Persepsi 169 8.00 32.00 18.9467 7.08474 Kurang
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)
Resiko
Minat Investasi 169 11.00 36.00 27.83843 7.34254 Sangat
Pasar Modal Baik
Valid N 169
(listwise)
0,05 maka dikatakan berdistribusi tidak variabel independen > 0,05, maka dapat
normal. Berdasarkan hasil uji normalitas disimpulkan tidak terjadi
yang ditunjukkan dalam tabel 4.6 terlihat heteroskedastisitas dalam model regresi.
bahwa nilai signifikansi sebesar 7,7092 ≥ Berdasarkan hasil uji
0,05 yang berarti bahwa nilai residual heteroskedastisitas masing-masing
terdistribusi secara normal. variabel independen tidak signifikan
secara statistik mempengaruhi variabel
Uji Multikolinearitas dependen nilai Absolute Residual
(AbsRes). Variabel pengetahuan investasi
Uji multikolinearitas bertujuan memiliki nilai sig. sebesar 0,069, variabel
menguji apakah pada model regresi perkembangan teknologi memiliki nilai sig.
ditemukan adanya korelasi antar variabel sebesar 0,872 dan variabel persepsi
independen. Pada model regresi yang resiko memiliki nilai sig. sebesar 0,601.
baik seharusnya antar variabel Semua variabel memiliki probabilitas
independen tidak terjadi korelasi. Untuk signifikansi diatas tingkat kepercayaan
mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam model regresi dapat dilihat dari model regresi tidak mengandung
tolerance value atau Variance Inflation heteroskedastisitas.
Factor (VIF) (Ghozali,2011). Untuk
mendeteksi gejala multikolinearitas di Uji Linearitas
dalam regresi adalah sebagai berikut: Pengujian linearitas regresi
a. Tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dilakukan dengan menguji hipotesis nol
terjadi multikolinearitas. (H0) yang menyatakan bahwa bentuk
b. Tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka regresi linier melawan hipotesis alternative
tidak terjadi multikolinearitas. (H1) yang mengatakan bahwa bentuk
Hasil perhitungan nilai tolerance regresi tidak linier. Penerimaan atau
menunjukkan variabel pengetahuan penolakan hipotesis nol dilakukan dengan
investasi, perkembangan teknologi dan memperhatikan nilai F Deviation Form
persepsi resiko memiliki nilai tolerance Linearity dan nilai signifikannya (sig).
yang lebih dari 0,10 yang berarti tidak ada Apabila nilai sig. dari F Deviation From
korelasi antar variabel independen. Hasil Linearity lebih besar dari taraf signifikansi
perhitungan nilai Variance Inflation Factor α yang ditetapkan maka hipotesis nol
(VIF) juga menunjukkan bahwa tidak ada yang menyatakan bahwa bentuk regresi
satu variabel independen yang memiliki linier diterima dan hipotesis alternative
nilai VIF lebih dari 10 , sehingga dapat yang menyatakan bahwa bentuk regresi
disimpulkan bahwa tidak terjadi tidak linier ditolak.
multikolinearitas antar variabel Berdasarkan hasil uji linearitas
independen dalam model regresi. bahwa pada variabel pengetahuan
investasi memiliki nilai F Deviation From
Uji Heteroskedastisitas Linearity sebesar 1.185 dengan nilai
Uji heteroskedastisitas bertujuan signifikansi (sig.) sebesar 0,255. Variabel
menguji apakah dalam model regresi perkembangan teknologi memiliki nilai F
terjadi ketidaksamaan variance dari Deviation From Linearity sebesar 20,062
residual atas suatu pengamatan ke dengan nilai signifikansi (sig.) sebesar
pengamatan lain. Jika variance dari 0,103. Variabel persepsi resiko memiliki
residual satu pengamatan ke pengamatan nilai F Deviation From Linearity sebesar
yang lain tetap, maka disebut 1,500 dengan nilai signifikansi (sig.)
homoskedastisitas dan jika berbeda sebesar 0,182, sehingga dapat dikatakan
disebut heteroskedastisitas. Model regresi bahwa bentuk regresi linear.
yang baik adalah yang homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas Pengujian Hipotesis
(Ghozali,2011). Heteroskedastisitas dapat Untuk menguji hipotesis dalam penelitian
diketahui melalui uji Glesjer. Jika ini digunakan alat analisis regresi linier
probabilitas signifikan masing-masing berganda. Analisis regresi linier berganda
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)
Tabel 4
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Ciefficients
1 (Constant) B Std. Beta
Error
10,084 1,635 6,167 0,000
Pengetahuan 0,698 0,036 0,740 19,649 0,000
Investasi
Perkembangan 0,265 0,115 0,069 2,298 0,023
Teknologi
Persepsi Resiko -0,235 0,037 -0,227 -6,352 0,000
Tabel 5
Hasil uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 0,940 0,883 0,881 2,53569
Tabel 6
Hasil Uji Statistik t
Coefficients
a
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Ciefficients
1 (Constant) B Std. Beta
Error
10,084 1,635 6,167 0,000
Pengetahuan 0,698 0,036 0,740 19,649 0,000
Investasi
Perkembangan 0,265 0,115 0,069 2,298 0,023
Teknologi
Persepsi -0,235 0,037 -0,227 -6,352 0,000
Resiko
a. Dependent Variable: Minat Investasi
perusahaan yang akan dibeli dengan cara saham melalui internet (online trading)
menganalisis laporan keuangan yang disediakan perusahaan sekuritas
perusahan beberapa tahun sebelumnya. merupakan untuk meningkatkan jumlah
Pengetahuan investasi sangat diperlukan nasabah. Berdasarkan konsep-konsep
untuk menghindari adanya kerugian dalam tersebut dalam meningkatkan minat
berinvestasi. Melalui pengetahuan berinvestasi dibutuhkan perkembangan
investasi kualitas seseorang dapat teknologi .Perkembangan teknologi
ditingkatkan dalam berbagai aspek. Orang berpengaruh secara signifikan terhadap
yang memiliki pengetahuan investasi akan minat investasi. Hal ini menunjukkan
lebih rasional dalam berpikir dan bertindak bahwa semakin maju perkembangan
untuk mengambil sebuah keputusan teknologi, maka minat investasi akan
dalam berinvestasi sehingga semakin tinggi. Jadi, dapat disimpulkan
menghasilkan pencapaian berupa return bahwa H2 diterima yaitu perkembangan
yang diinginkanHal ini menunjukkan teknologi berpengaruh positif dan
bahwa semakin tinggi pengetahuan signifikan terhadap minat berinvestasi di
investasi, maka minat investasi akan pasar modal.
semakin tinggi. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa H1 diterima yaitu pengetahuan Pengaruh Persepsi Resiko Terhadap
investasi berpengaruh positif dan Minat Investasi Pasar Modal
signifikan terhadap minat berinvestasi. Secara teori, hubungan risk dan
return yang diharapkan dari suatu
Pengaruh Perkembangan Teknologi investasi merupakan hubungan yang
Terhadap Minat Investasi Pasar Modal searah dan linier (Mukherji et al., 2008).
Artinya, semakin besar return yang
Secara teori, perkembangan diharapkan maka semakin besar risk yang
teknologi adalah perkembangan sistem ditanggung (Fabozzi, 2000). Resiko (risk)
perdagangan melalui media komunikasi Secara umum, resiko adalah tingkat
elektronik termasuk internet melalui ketidakpastian akan terjadinya sesuatu
komputer maupun smartphone yang atau tidak terwujudnya sesuatu pada
bertujuan memudahkan para investor suatu kurun waktu atau periode tertentu
untuk mendaftar maupun mengelola serta (time period) (Batuparan, 2000). Yuwono
mengambil keputusan dalam berinvestasi. (2011, dalam Luh Komang, 2015)
Melalui teknologi baru investor akan lebih menemukan persepsi terhadap resiko
mudah memantau dan mengakses adalah salah satu faktor yang paling
informasi perusahaan di pasar modal memengaruhi minat investasi. Dengan
setiap saat menggunakan koneksi beberapa keuntungan yang dapat
internet. Perusahaan-perusahaan dihasilkan, seorang investor juga perlu
sekuritas saat ini juga sudah mulai menyadari adanya risiko (risk) yang
memberikan kemudahan bagi calon muncul dari aktivitas investasi. Sedangkan
investor, contohnya dengan menyediakan William dan Richard (1989) mengartikan
sistem online trading. Semakin mudahnya resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil
akses terhadap informasi, akan yang dapat terjadi selama periode
memunculkan minat investor atau calon tertentu. Menurut Silalahi (1997), “risk is
investor untuk berinvestasi. Menurut uncertainty” atau dapat diartikan resiko
Tandio dan Widanaputra (2016) adalah ketidakpastian.
menyatakan kemajuan teknologi tidak Hasil penelitian ini mendukung
berpengaruh pada minat investasi secara penelitian sebelumnya yang dilakukan
signifikan. oleh Raditya.et.al., (2014) yang
Dengan bantuan fasilitas online menyatakan bahwa Persepsi Resiko
trading, investor dapat melakukan berpengaruh negatif dan signifikan
transaksi jual beli secara online sehingga terhadap minat investasi mahasiswa di
hal ini menjadi sebuah dorongan untuk BNI Sekuritas. Risiko biasanya menjadi
berinvestasi. Bursa Efek Indonesia (BEI) suatu faktor yang menghalangi seseorang
mengemukakan bahwa fasilitas transaksi untuk tidak bertindak Persepsi resiko
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)
berpengaruh secara signifikan terhadap program studi S1 akuntansi. Hal ini dapat
minat investasi. Setiap individu memiliki dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil
anggapan yang berbeda-beda terhadap dari 0,05 yaitu 0,023.
risiko. pengetahuan yang rendah terhadap 3. Persepsi resiko berpengaruh negatif
pasar modal membuat mahasiswa dan signifikan terhadap minat berinvestasi
memiliki anggapan yang salah terhadap pasar modal pada mahasiswa program
risiko pada pasar modal. Sebaliknya, para studi S1 akuntansi. . Hal ini dapat dilihat
mahasiswa yang sudah masuk ke pasar dari nilai signifikansi yang lebih besar dari
modal sudah mengerti berbagai risiko 0,05 yaitu 0,000.
yang dihadapi dan dapat memilih
keputusan yang tepat. Terdapat investor Saran
yang takut terhadap risiko (risk averse), Berdasarkan simpulan di atas
dan yang berani mengambil risiko (risk maka dapat diajukan saran yaitu
taker). diharapkan Bursa Efek Indonesia (BEI)
Faktor ini diperkirakan mampu menggalakkan lagi program Nabung
mempengaruhi minat investasi. Semakin saham ataupun yang berkaitan dengan
rendah persepsi mahasiswa akan risiko investasi sejak dini serta mengadakan
yang dihadapi, maka semakin tinggi minat seminar-seminar yang mengedukasi untuk
investasi mahasiswa di pasar modal. Hasil menarik minat berinvestasi bagi
ini konsisten dengan penelitian Yuwono masyarakat khususnya kaum milenial.
(2011) yang menunjukkan bahwa variabel Mahasiswa Program Studi S1 Akuntansi
persepsi terhadap risiko berpengaruh diharapkan untuk dapat menumbuhkan
pada minat investasi individual. Sesuai keberanian dan mental untuk memulai
dengan teori return dan risiko investasi investasi saham di pasar modal, sering
yang menyatakan bahwa semakin mengikuti seminar-seminar tentang saham
semakin besar risiko suatu investasi, yang sering di adakan berbagai
semakin kecil minat investor untuk universitas ataupun perusahan sekuritas
menanamkan modalnya, dan sebaliknya, dan mengikuti grup-grup saham yang
semakin kecil risiko investasi, semakin tersebar di berbagai media sosial agar
besar minat investor dalam menanamkan paham dengan risiko yang ada dalam
modalnya, merupakan teori penting yang pasar modal. Bagi universitas diharapkan
mendukung pembuktian pengaruh variabel meningkatkan pengetahuan investasi.
persepsi terhadap risiko pada minat Selain itu pada penelitian
investasi. Hal ini menunjukkan bahwa berikutnya dapat menambahkan variabel-
semakin tinggi persepsi resiko, maka variabel lain yang mempengaruhi minat
minat investasi akan semakin rendah. berinvestasi pada pasar modal seperti
Jadi, dapat disimpulkan bahwa H3 gender, return, dan lain sebagainya.
diterima yaitu persepsi resiko Penelitian selanjutnya juga diharapkan
berpengaruh negatif dan signifikan dapat memperluas penelitian dengan
terhadap minat berinvestasi. menambah sampel misalnya Mahasiswa
Fakultas Ekonomi maupun Universitas,
Simpulan sehingga hasil penelitian akan lebih baik.
Berdasarkan hasil uji dan
pembahasan yang dilakukan, dapat ditarik Daftar Pustaka
simpulan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Pengetahuan investasi berpengaruh Ajzen, I. 1985. From intentions to actions:
positif dan signifikan terhadap minat A theory of planned behavior. In J.
berinvestasi pasar modal pada mahasiswa Kuhl & J. Beckman (Eds.).
program studi S1 akuntansi. Hal ini dapat Batuparan, D.S., BEI NEWS : Mengapa
dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil Risk Management?, Edisi 4, BEI,
dari 0,05 yaitu 0,000. Jakarta, 2000
2. Perkembangan teknologi berpengaruh Fabozzi, Frank J. (2000); Manajemen
positif dan signifikan terhadap minat Investasi; Buku Dua; Salemba
berinvestasi pasar modal pada mahasiswa
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)