Anda di halaman 1dari 12

e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)

PENGARUH PENGETAHUAN INVESTASI, PERKEMBANGAN


TEKNOLOGI DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT
BERINVESTASI PASAR MODAL PADA MAHASISWA PROGRAM
STUDI S1 AKUNTANSI

(1Dian Maria Ulfa, 1Nyoman Trisna Herawati 2Putu Sukma Kurniawan)

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {dianmariaulfa@undiksha.ac.id, aris_herawati@yahoo.co.id,


putusukma@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengetahuan investasi,
perkembangan teknologi dan persepsi resiko terhadap minat berinvestasi mahasiswa di pasar
modal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data sekunder.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan slovin dengan
jumlah sampel sebanyak 169 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan secara tidak
langsung, yaitu melalui kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
linier berganda yang diolah dengan menggunakan program SPSS 25.0 for Windows. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan investasi dan perkembangan teknologi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berinvestasi mahasiswa program studi S1
akuntansi, sedangkan persepsi resiko berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat
berinvestasi mahasiswa program studi S1 akuntansi.

Kata kunci: pengetahuan investasi, perkembangan teknologi, persepsi resiko.


e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)

PENDAHULUAN diantara pulau yang lainnya dikarenakan


Sebagai negara berkembang, barunya pembangunan infrastruktur
Indonesia memiliki sumber daya dan lahan didaerah tersebut. Bali, NTB dan NTT
yang cukup berlimpah. Indonesia merupakan daerah pariwisata terutama
merupakan negara dengan jumlah daerah Bali yang merupakan penghasil
penduduk terbesar keempat didunia devisa terbesar di Indonesia untuk sektor
memiliki peluang yang cukup besar untuk pariwisata tetapi bisa dilihat dari jumlah
menarik investor. Masyarakat memiliki investor yang cukup rendah menandakan
peranan penting dalam pembangunan bahwa kecilnya minat investasi di daerah
perekonomian Indonesia dengan Bali. Di Universitas Pendidikan Ganesha
berpartisipasi melakukan investasi. khususnya di program studi S1 akuntansi
Investasi adalah proses menunda dengan jumlah mahasiswa terbanyak
konsumsi periode ini untuk dialihkan ke sebesar 2.272 orang, minat investasi
aktiva produktif selama waktu tertentu terbilang cukup rendah dikarenakan
(Suteja dan Gunardi, 2016). Dengan mahasiswa yang bergabung di pasar
dibukanya Bursa Efek Indonesia modal galeri investasi hanya 35 orang
merupakan salah satu alternatif investasi yang artinya minat investasi mahasiswa
yang mudah diakses oleh masyarakat akuntansi hanya 1,5%.
luas. Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Investasi pada kaum milenial sangat
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan penting, tetapi masih banyak kaum
program yang bersifat edukasi (Ferlina milenial yang mengesampingkan investasi
dan Riswan, 2017). dikarenakan kurang bisa mengelola
Salah satu objek sasaran utama keuangan. Sikap konsumtif membeli
Bursa Efek Indonesia dalam menjaring barang secara online menjadi trend saat
investor-investor muda. Untuk ini terlebih dengan perkembangan
meningkatkan pengetahuan investasi teknologi yang semakin canggih. Berbagai
masyarakat dan memajukan pasar modal program edukasi ini juga dilakukan
Indonesia, maka Bursa Efek Indonesia bekerjasama dengan institusi pendidikan
bekerja sama dengan PT. Kustodian yang bertujuan agar masyarakat terlebih
Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT. Kliring mahasiswa mengetahui tentang pasar
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) modal, memahami pentingnya
beserta perusahaan-perusahaan sekuritas berinvestasi, mengenal alat investasi yang
menyelenggarakan berbagai program ideal, memahami kendala-kendala
yang sifatnya edukasi seperti sekaligus menarik minat masyarakat
seminar,workshop, talk show interaktif dan sebagai calon investor untuk berinvestasi
Sekolah/Pelatihan Pasar Modal di pasar modal Indonesia. Mahasiswa
(SPM/PPM). dipilih BEI sebagai pasar yang sangat
Pertumbuhan investor di pasar berpotensial karena kebanyakan
modal Indonesia dinilai cukup baik. mahasiswa sudah memiliki pengetahuan
Namun apabila dibandingkan dengan dasar tentang berinvestasi. Selain itu
negara lain, animo masyarakat di mahasiswa belum memiliki penghasilan
Indonesia untuk berinvestasi terbilang karena belum bekerja. Berdasarkan survei
masih cukup rendah, yaitu berjumlah yang dilakukan BEI, Nielsen, dan
hanya sekitar 0,15% penduduk Indonesia, Universitas Indonesia, diketahui bahwa
sedangkan penduduk Malaysia berjumlah usia muda berpotensi besar menjadi
sekitar 15%, Singapura 30% dan Australia investor saham. Dari hasil studi tersebut
30 % (Pajar, 2017). Berdasarkan data PT. ternyata pemilikan saham mulai menjadi
Kustodian Sentral Efek Indonesia, bagian gaya hidup masyarakat (Rezza,
persentase investor di daerah Bali, NTT 2016). Trend dalam membeli barang-
dan NTB 2,87% tergolong rendah di barang mewah dan bermerek untuk
bandingkan daerah pulau Jawa 73,50%, dijadikan instrumen investasi mulai
Sumatera 14,49% , Kalimantan 4,47% dan menyurut.
Sulawesi 3,50%. Sedangkan untuk pulau Mahasiswa diharapkan menjadi
Maluku dan Papua 1,18% paling rendah segmen masyarakat yang berkontribusi
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)

aktif dalam peningkatan investasi di pasar bagi mahasiwa mengenai investasi secara
modal. Salah satu tujuan didirikannya umum dan khusus seperti pasar modal di
Galeri Investasi di lokasi Universitas instrumen saham sehingga dapat
adalah untuk mendekatkan pengetahuan digunakan sebagai masukan dan saran-
pasar modal di kalangan akademisi, saran serta dapat digunakan sebagai
meningkatkan pengetahuan investasi dan salah satu sarana dalam meningkatkan
menjadi wahana informasi bagi minat berinvestasi di pasar modal pada
mahasiswa yang tertarik menjadi investor. mahasiswa prodi S1 akuntansi waktu yang
Galeri Investasi secara aktif akan datang. Dapat menjadi referensi bagi
melakukan Pelatihan Pasar Modal bagi penelitian selanjutnya untuk membuat
mahasiswa dan diharapkan mampu penelitiannya dengan menemukan
menarik mahasiswa menjadi calon masalah baru. Penelitian ini diharapkan
investor. Sebagai mahasiswa, seringkali dapat menambah dan memperdalam
dana menjadi kendala utama dalam pengetahuan mengenai investasi pasar
melakukan investasi terutama bagi modal dan akuntansi manajemen.
mahasiswa yang mayoritas penghasilanya
didapatkan dari kiriman orang tua. Jika METODE
dilihat secara umum, sumber keuangan Penelitian ini dilakukan di Program
mahasiswa bisa diperoleh dengan Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
beberapa cara yakni (1) pemberian dari Universitas Pendidikan Ganesha dengan
orang tua, (2) beasiswa, (3) uang yang responden mahasiswa Dari Program Studi
berasal dari hadiah atau bonus, (4) dan Akuntansi S1. Pendekatan yang
yang terakhir berasal dari pendapatan digunakan dalam penelitian adalah
pribadi/ pekerjaan sampingan yang penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan
dimiliki. data pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan survei. Instrumen
Dari permasalahan yang telah pengumpulan data yang yang digunakan
dibahas diatas, penelitian ini bertujuan pada penelitian ini adalah dengan
untuk mengetahui pengaruh variabel menggunakan kuesioner (angket).
pengetahuan investasi terhadap minat Penelitian ini bertujuan menganalisis
berinvestasi di pasar modal pada pengaruh pengetahuan investasi ,
mahasiswa prodi S1 akuntansi, pengaruh perkembangan teknologi dan persepsi
variabel perkembangan teknologi terhadap resiko terhadap minat berinvestasi pasar
minat berinvestasi di pasar modal pada modal pada mahasiswa Akuntansi S1.
mahasiswa prodi S1 akuntansi, pengaruh Adapun variable bebas dalam penelitian
variabel persepsi resiko terhadap minat ini yakni pengetahuan investasi,
berinvestasi di pasar modal pada perkembangan teknologi dan persepsi
mahasiswa prodi S1 akuntansi. resiko . variabel terikat pada penelitian ini
adalah minat berinvestasi pasar modal.
Hasil penelitian ini sangat bermanfaat, Populasi dalam penelitian ini adalah
yaitu: pertama, manfaat teoritis adalah seluruh mahasiswa program studi S1
dengan adanya penelitian ini, mahasiswa akuntansi yang berjumlah 1.444 orang dan
diharapkan dapat mengetahui faktor-faktor sampelnya 169 orang.
yang mempengaruhi minat investasi pada
pasar modal yaitu pengetahuan investasi, HASIL DAN PEMBAHASAN
perkembangan teknologi dan persepsi Gambaran Umum dan Karakteristik
resiko. Kedua, manfaat praktis adalah Responden
dengan hasil penelitian ini diharapkan Responden dalam penelitian ini
dapat menjadi masukan kepada adalah 169 mahasiswa semester 6
mahasiswa baik yang belum ataupun yang program studi S1 akuntansi fakultas
sudah terjun dalam dunia investasi ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.
khususnya pasar modal untuk menambah Data penelitian dikumpulkan dengan
wawasan berinvestasi. Diharapkan menyebar kuisioner sebanyak 169
penelitian ini dapat memberikan informasi eksemplar. Waktu yang digunakan untuk
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)

menyebar kuisioner sampai terkumpul Kuisioner yang gugur (tidak -


adalah kurang lebih selama 6 hari yang lengkap pengisiannya)
dimulai dari tanggal 16-22 Mei 2019. Kuisioner yang diolah 169
Rincian pendistribusian dan pengembalian eksemplar
kuisioner serta informasi tingkat Tingkat pengembalian 100%
pengembalian disajikan pada tablel 1 Sumber: Data Diolah, 2019
berikut:
Berdasarkan data pada tabel 1 di
Tabel 1 atas, dari 169 kuisioner disebar, yang
Rincian Pengembalian Kuisioner kembali yaitu sebanyak 169 kuisioner atau
Rincian Jumlah pengembaliannya 100%. Dari jumlah
Kuisioner yang 169 tersebut tidak terdapat data outlier atau
didistribusikan eksemplar kuisioner gagal, sehingga data yang dapat
Kuisioner yang diterima 169 diolah adalah sebanyak 169 eksemplar.
kembali eksemplar Karakteristik responden pada penelitian ini
meliputi jenis kelamin yang disajikan pada
tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2
Karakterisrik Responden
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 53 31,36%
Perempuan 116 68,64%
Jumlah 169 100%
Sumber: Data Diolah,2019

Berdasarkan jenis kelamin, terhadap objek yang diteliti melalui data


responden laki-laki berjumlah 53 orang sampel atau populasi sebagaimana
atau sebesar 31,36% dan responden adanya, tanpa melakukan analisis dan
perempuan berjumlah 116 orang atau membuat kesimpulan yang berlaku untuk
sebesar 68,64%. Hal ini menunjukkan umum. Uji statistik deskriptif dilakukan
bahwa sebagian besar responden adalah untuk mengidentifikasi variabel-variabel
perempuan. yang akan diuji pada setiap hipotesis
mengenai profil, normalitas, dan variabel-
Deskripsi Umum Hasil Penelitian variabel tersebut. Hasil analisis statistik
deskriptif dengan menggunakan program
Deskripsi umum hasil penelitan SPSS 25 for windows untuk mengetahui
mencakup hasil analisis deskriptif data besarnya nilai rata-rata, nilai minimum,
pada setiap variabel. Statistik deskriptif nilai maksimum, dan standar deviasi dari
adalah statistik yang berfungsi untuk masing-masing variabel diikhtisarkan pada
mendeskripsikan memberi gambaran tabel 3 berikut.

Tabel 3
Statistik Deskriptif
N Minimun Maximum Mean Std. Kriteria
Deviation Data
Pengetahuan 169 10.00 40.00 29.1302 7.778611 Baik
Investasi
Perkembangan 169 4.00 12.00 7.0118 1.89607 Sedang
Teknologi
Persepsi 169 8.00 32.00 18.9467 7.08474 Kurang
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)

Resiko
Minat Investasi 169 11.00 36.00 27.83843 7.34254 Sangat
Pasar Modal Baik
Valid N 169
(listwise)

Berdasarkan tabel 3 diatas dapat bahwa korelasi antara masing-masing


dilihat bahwa variabel pengetahuan indikator atau pernyataan terhadap total
investasi mempunyai nilai maksimum skor konstruk menunjukkan hasil yang
sebesar 40, nilai minimum sebesar 10 dan signifikan dengan sign. (2-tailed) < 0,05,
mean sebesar 29,1302, serta sehingga dapat disimpulkan bahwa
kecendrungan data golongan kriteria baik masing-masing indikator variabel adalah
dengan rentang nilai 70- 84. Variabel valid.
perkembangan teknologi mempunyai nilai
maksimum sebesar 12, nilai minimum Hasil Uji Reliabilitas
sebesar 4 dan mean sebesar 7,0118, Reliabilitas adalah alat untuk
yang menunjukkan kecenderungan data mengukur suatu kuisioner yang
perkembangan teknologi terhadap minat merupakan indikator dari variabel. Suatu
investasi tergolong sedang dengan kuisioner dikatakan reliabel atau handal
rentang nilai 55- 69. Variabel persepsi jika jawaban seseorang terhadap
resiko mempunyai nilai maksimum pernyataan adalah konstan atau stabil dari
sebesar 32, nilai minimum sebesar 8 dan waktu ke waktu. Reliabilitas instrumen
mean sebesar 18,9467, ini menunjukkan penelitian ini dinilai melalui besaran
kecenderungan data persepsi resiko koefisien Cronbach’s Alpha, yang
terhadap minat investasi tergolong kurang menunjukkan konsistensi internal item-
dengan rentang nilai 40- 54. Variabel item yang mendasari sebuah variabel.
minat investasi pasar modal mempunyai instrumen dikatakan reliabel apabila nilai
nilai maksimum sebesar 36, nilai minimum Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60
sebesar 11 dan mean sebesar 27,83843, Sugiyono (2007). Semua variabel memiliki
ini menunjukkan kecenderungan data nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Variabel
minat investasi tergolong sangat baik pengetahuan investasi memiliki nilai
dengan rentang nilai 85- 100. Cronbach’s Alpha sebesar 0,926. Variabel
perkembangan teknologi memiliki nilai
Hasil Uji Validitas Data Cronbach’s Alpha sebesar 0,610. Variabel
Validitas adalah untuk melihat persepsi resiko memiliki nilai Cronbach’s
kecermatan alat ukur, yaitu mengukur apa Alpha sebesar 0,951. Variabel minat
yang akan diukur. Hasil penelitian investasi memiliki nilai Cronbach’s Alpha
dikatakan valid jika terdapat kesamaan sebesar 0,950. Jadi dapat disimpulkan
antara data yang terkumpul dengan data bahwa seluruh butir pernyataan dalam
yang sesungguhnya terjadi pada objek variabel tersebut adalah reliabel.
yang diteliti. Pada penelitian ini, suatu
kuisioner dinyatakan valid apabila Hasil Uji Normalitas
pernyataan pada kuisioner mampu untuk Uji normalitas bertujuan untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan menguji apakah model dalam regresi
diukur oleh kuisioner tersebut. Pengujian variabel terikat dan variabel bebas
validitas dalam penelitian ini dilakukan keduanya mempunyai distribusi normal
dengan menggunakan nilai Sign (2-tailed) atau tidak (Ghozali,2011). Uji normalitas
yang terdapat dalam program SPSS 25.0 residual dilakukan dengan menggunakan
for windows. Suatu pernyataan dikatakan One Sample Kolmogorov-smirnov test
valid apabila tingkat signifikasinya di dengan taraf signifikansi 5%. Dasar
bawah 0,05 (Ghozali, 2011). Hasil uji pengambilan keputusan sebagai berikut:
validitas dengan korelasi bivariate. (1)Jika nilai Sig ≥ 0,05 maka dikatakan
Berdasarkan uji validitas dapat dilihat berdistribusi normal. (2) Jika nilai Sig ≤
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)

0,05 maka dikatakan berdistribusi tidak variabel independen > 0,05, maka dapat
normal. Berdasarkan hasil uji normalitas disimpulkan tidak terjadi
yang ditunjukkan dalam tabel 4.6 terlihat heteroskedastisitas dalam model regresi.
bahwa nilai signifikansi sebesar 7,7092 ≥ Berdasarkan hasil uji
0,05 yang berarti bahwa nilai residual heteroskedastisitas masing-masing
terdistribusi secara normal. variabel independen tidak signifikan
secara statistik mempengaruhi variabel
Uji Multikolinearitas dependen nilai Absolute Residual
(AbsRes). Variabel pengetahuan investasi
Uji multikolinearitas bertujuan memiliki nilai sig. sebesar 0,069, variabel
menguji apakah pada model regresi perkembangan teknologi memiliki nilai sig.
ditemukan adanya korelasi antar variabel sebesar 0,872 dan variabel persepsi
independen. Pada model regresi yang resiko memiliki nilai sig. sebesar 0,601.
baik seharusnya antar variabel Semua variabel memiliki probabilitas
independen tidak terjadi korelasi. Untuk signifikansi diatas tingkat kepercayaan
mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam model regresi dapat dilihat dari model regresi tidak mengandung
tolerance value atau Variance Inflation heteroskedastisitas.
Factor (VIF) (Ghozali,2011). Untuk
mendeteksi gejala multikolinearitas di Uji Linearitas
dalam regresi adalah sebagai berikut: Pengujian linearitas regresi
a. Tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dilakukan dengan menguji hipotesis nol
terjadi multikolinearitas. (H0) yang menyatakan bahwa bentuk
b. Tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka regresi linier melawan hipotesis alternative
tidak terjadi multikolinearitas. (H1) yang mengatakan bahwa bentuk
Hasil perhitungan nilai tolerance regresi tidak linier. Penerimaan atau
menunjukkan variabel pengetahuan penolakan hipotesis nol dilakukan dengan
investasi, perkembangan teknologi dan memperhatikan nilai F Deviation Form
persepsi resiko memiliki nilai tolerance Linearity dan nilai signifikannya (sig).
yang lebih dari 0,10 yang berarti tidak ada Apabila nilai sig. dari F Deviation From
korelasi antar variabel independen. Hasil Linearity lebih besar dari taraf signifikansi
perhitungan nilai Variance Inflation Factor α yang ditetapkan maka hipotesis nol
(VIF) juga menunjukkan bahwa tidak ada yang menyatakan bahwa bentuk regresi
satu variabel independen yang memiliki linier diterima dan hipotesis alternative
nilai VIF lebih dari 10 , sehingga dapat yang menyatakan bahwa bentuk regresi
disimpulkan bahwa tidak terjadi tidak linier ditolak.
multikolinearitas antar variabel Berdasarkan hasil uji linearitas
independen dalam model regresi. bahwa pada variabel pengetahuan
investasi memiliki nilai F Deviation From
Uji Heteroskedastisitas Linearity sebesar 1.185 dengan nilai
Uji heteroskedastisitas bertujuan signifikansi (sig.) sebesar 0,255. Variabel
menguji apakah dalam model regresi perkembangan teknologi memiliki nilai F
terjadi ketidaksamaan variance dari Deviation From Linearity sebesar 20,062
residual atas suatu pengamatan ke dengan nilai signifikansi (sig.) sebesar
pengamatan lain. Jika variance dari 0,103. Variabel persepsi resiko memiliki
residual satu pengamatan ke pengamatan nilai F Deviation From Linearity sebesar
yang lain tetap, maka disebut 1,500 dengan nilai signifikansi (sig.)
homoskedastisitas dan jika berbeda sebesar 0,182, sehingga dapat dikatakan
disebut heteroskedastisitas. Model regresi bahwa bentuk regresi linear.
yang baik adalah yang homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas Pengujian Hipotesis
(Ghozali,2011). Heteroskedastisitas dapat Untuk menguji hipotesis dalam penelitian
diketahui melalui uji Glesjer. Jika ini digunakan alat analisis regresi linier
probabilitas signifikan masing-masing berganda. Analisis regresi linier berganda
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)

digunakan untuk melihat pengaruh pengolahan data analisis regresi berganda


beberapa variabel independen terhadap disajikan pada tabel 4.10 sebagai berikut:
variabel dependen. Berdasarkan hasil

Tabel 4
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Ciefficients
1 (Constant) B Std. Beta
Error
10,084 1,635 6,167 0,000
Pengetahuan 0,698 0,036 0,740 19,649 0,000
Investasi
Perkembangan 0,265 0,115 0,069 2,298 0,023
Teknologi
Persepsi Resiko -0,235 0,037 -0,227 -6,352 0,000

a. Dependent Variable: Minat Investasi

Persamaan regresi variabel dependen dan pengetahuan investasi sebesar 1


independen dari tabel 4 adalah: satuan, maka minat investasi akan
Y = 10,084+0,698 X1+ 0,265 X2-0,235 X3+ε meningkat sebesar 0,265 satuan.
Berdasarkan model regresi yang 4. Koefisien regresi persepsi resiko
terbentuk, dapat diintrepetasikan hasil sebesar 0,235 berarti bahwa apabila
sebagai berikut: terdapat penambahan pengetahuan
1. Nilai konstanta sebesar 10,084 investasi sebesar 1 satuan, maka
menyatakan bahwa apabila variabel minat investasi akan menurun
pengetahuan investasi, sebesar 0,235 satuan.
perkembangan teknologi dan persepsi
resiko dianggap konstan, maka rata- Koefisien Determinasi
rata minat investasi adalah sebesar Koesisien determinasi pada intinya
10,084. mengukur seberapa jauh kemampuan
2. Koefisien regresi pengetahuan model dalam menerangkan variasi
investasi sebesar 0,698 berarti variabel terikat. Nilai Adjusted R Square
bahwa apabila terdapat penambahan yang kecil berarti kemampuan variabel-
pengetahuan investasi sebesar 1 variabel independen dalam menjelaskan
satuan, maka minat investasi akan variasi variabel dependen sangat terbatas.
meningkat sebesar 0,698 satuan. Hasil uji koefisien determinasi pada
3. Koefisien regresi perkembangan penilitian ini disajikan dalam tabel 5
teknologi sebesar 0,265 berarti bahwa berikut.
apabila terdapat penambahan
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)

Tabel 5
Hasil uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 0,940 0,883 0,881 2,53569

a. Predictors: (Constant), Persepsi Resiko,


Pengetahuan Investasi, Perkembangan Teknologi

Berdasarkan data pada tabel 5 Uji Hipotesis secara Individual ( Uji


dapat dilihat bahwa Adjusted R Square Statistik t)
diperoleh nilai koefisien determinasi Uji statistik t digunakan untuk
sebesar 0,881 yang menunjukkan bahwa menunjukkan seberapa jauh pengaruh
variasi variabel satu variabel independen secara individual
pengetahuan investasi, perkembangan dalam menjelaskan variasi variabel
teknologi dan persepsi resiko hanya dapat dependen. Apabila nilai probabilities value
menjelaskan 88,1% variasi variabel minat > 0,05, maka berarti bahwa tidak ada
investasi . sisanya yaitu 11,9% dijelaskan pengaruh signifikan variabel independen
oleh variabel- variabel lain diluar model terhadap variabel dependen. Apabila nilai
baik yang berasal dari faktor internal probabilities value < 0,05, maka berarti
maupun eksternal yang dapat bahwa ada pengaruh signifikan variabel
mempengaruhi minat investasi pasar independen terhadap variabel dependen.
modal. Hasil uji statistik t disajikan pada tabel 6
sebagai berikut:

Tabel 6
Hasil Uji Statistik t
Coefficients
a
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Ciefficients
1 (Constant) B Std. Beta
Error
10,084 1,635 6,167 0,000
Pengetahuan 0,698 0,036 0,740 19,649 0,000
Investasi
Perkembangan 0,265 0,115 0,069 2,298 0,023
Teknologi
Persepsi -0,235 0,037 -0,227 -6,352 0,000
Resiko
a. Dependent Variable: Minat Investasi

Berdasarkan pada tabel 6 dapat pengetahuan investasi (X1) berpengaruh


dilihat bahwa ketiga variabel independen positif terhadap minat investasi (Y). Hal ini
mempunyai nilai signifikansi lebih kecil menunjukkan bahwa semakin tinggi
dari 0,05. Variabel pengetahuan investasi pengetahuan investasi, maka minat
mempunyai nilai signifikansi sebesar investasi akan semakin tinggi. Jadi, dapat
0,000. hal ini menunjukkan bahwa variabel disimpulkan bahwa H1 diterima yaitu
pengetahuan investasi (X1) berpengaruh pengetahuan investasi berpengaruh positif
secara signifikan terhadap minat dan signifikan terhadap minat investasi.
investasi , sedangkan nilai koefisien Variabel perkembangan teknologi
regresi yang positif menunjukkan bahwa mempunyai nilai signifikansi sebesar
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)

0,023. hal ini menunjukkan bahwa variabel untuk berinvestasi di perusahaan.


perkembangan teknologi (X2) berpengaruh Pengetahuan investasi adalah
secara signifikan terhadap minat pengetahuan dasar yang dimiliki untuk
investasi , sedangkan nilai koefisien melakukan investasi.
regresi yang positif menunjukkan bahwa Dengan pengetahuan investasi
perkembangan teknologi (X2) berpengaruh yang memadai, calon investor khususnya
positif terhadap minat investasi (Y). Hal ini kaum milenial terlebih mahasiswa akan
menunjukkan bahwa semakin maju lebih mudah untuk mengerti dan
perkembangan teknologi, maka minat memahami investasi, jenis-jenisnya,
investasi akan semakin tinggi. Jadi, dapat return, resiko dan lain-lain. Salah satu hal
disimpulkan bahwa H2 diterima yaitu misalnya berkaitan dengan pemilihan
perkembangan teknologi berpengaruh instrumen investasi yang akan dipilih oleh
positif dan signifikan terhadap minat calon investor tentu akan lebih mudah
investasi. dalam memilih apabila pengetahuan
Variabel persepsi resiko investasi dipahami, sehingga minat
mempunyai nilai signifikansi sebesar investasi dapat terwujud. Theory of
0,000. hal ini menunjukkan bahwa variabel Planned Behavior (TPB) merupakan
persepsi resiko (X3) berpengaruh secara pengembangan dari Theory of Reasoned
signifikan terhadap minat investasi , Action (TRA). Ajzen (1985) menyatakan
sedangkan nilai koefisien regresi yang dalam Theory of Reasoned Action,
negatif menunjukkan bahwa persepsi bahwasanya perilaku seseorang
resiko (X3) berpengaruh negatif terhadap ditentukan oleh suatu intensi yang
minat investasi (Y). Hal ini menunjukkan merupakan fungsi dari tingkah laku
bahwa semakin tinggi persepsi resiko, terhadap perilaku norma subjektif. Intensi
maka minat investasi akan semakin ini mampu memprediksi perilaku
rendah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa H3 seseorang dengan sangat baik dan
diterima yaitu persepsi resiko merupakan representasi kognitif dari
berpengaruh negatif dan signifikan kesiapan seseorang dalam berperilaku.
terhadap minat investasi. Intensi ini ditentukan oleh tiga hal yakni
tingkah laku, norma subjektif dan
pengendalian perilaku.
Pembahasan Disisi lain penelitian ini juga sesuai
Pengaruh Pengetahuan Investasi dengan theory of planed behavior
Terhadap Minat Investasi Pasar Modal khususnya konstruk ketiga dari teori ini
Secara teori, pengetahuan yaitu pengendalian perilaku
investasi adalah pengetahuan dasar yang persepsian.investor yang memiliki
dimiliki untuk melakukan investasi. pengetahuan investasi akan semakin
Ukuran variabel yang digunakan untuk yakin sehingga kepercayaan diri
pengetahuan investasi adalah meningkat serta meningkatkan pula minat
pemahaman tentang kondisi berinvestasi, berinvestasi. Kepercayaan diri ini mampu
pengetahuan dasar penilaian saham, mengendalikan perilaku dalam
tingkat resiko, dan tingkat pengembalian berinvestasi sehingga semakin tinggi
(return) investasi (Kusmawati, 2011). pengetahuan yang dimiliki, maka akan
Menurut Fikri (2011) dalam berinvestasi semakin tinggi pula minat berinvestasi di
pada level dasar, para investor harus pasar modal.
mengenal istilah – istilah dalam pasar
modal seperti saham, obligasi, reksadana Berdasarkan pemaparan diatas
dan sebaginya. Pengetahuan yang dinyatakan bahwa pengetahuan investasi
memadai sangat diperlukan, seperti pada dapat mempengaruhi minat investasi.
instrumen investasi pasar modal, hal – hal Pengetahuan investasi yang memadai
yang sangat penting untuk diketahui sangat diperlukan untuk berinvestasi
adalah bagaimana menilai perusahaan seperti pada instrumen investasi saham,
yang bersangkutan untuk beberapa tahun hal-hal yang sangat penting untuk
belakangan dan mengambil keputusan diketahui bagaimana menilai kinerja
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)

perusahaan yang akan dibeli dengan cara saham melalui internet (online trading)
menganalisis laporan keuangan yang disediakan perusahaan sekuritas
perusahan beberapa tahun sebelumnya. merupakan untuk meningkatkan jumlah
Pengetahuan investasi sangat diperlukan nasabah. Berdasarkan konsep-konsep
untuk menghindari adanya kerugian dalam tersebut dalam meningkatkan minat
berinvestasi. Melalui pengetahuan berinvestasi dibutuhkan perkembangan
investasi kualitas seseorang dapat teknologi .Perkembangan teknologi
ditingkatkan dalam berbagai aspek. Orang berpengaruh secara signifikan terhadap
yang memiliki pengetahuan investasi akan minat investasi. Hal ini menunjukkan
lebih rasional dalam berpikir dan bertindak bahwa semakin maju perkembangan
untuk mengambil sebuah keputusan teknologi, maka minat investasi akan
dalam berinvestasi sehingga semakin tinggi. Jadi, dapat disimpulkan
menghasilkan pencapaian berupa return bahwa H2 diterima yaitu perkembangan
yang diinginkanHal ini menunjukkan teknologi berpengaruh positif dan
bahwa semakin tinggi pengetahuan signifikan terhadap minat berinvestasi di
investasi, maka minat investasi akan pasar modal.
semakin tinggi. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa H1 diterima yaitu pengetahuan Pengaruh Persepsi Resiko Terhadap
investasi berpengaruh positif dan Minat Investasi Pasar Modal
signifikan terhadap minat berinvestasi. Secara teori, hubungan risk dan
return yang diharapkan dari suatu
Pengaruh Perkembangan Teknologi investasi merupakan hubungan yang
Terhadap Minat Investasi Pasar Modal searah dan linier (Mukherji et al., 2008).
Artinya, semakin besar return yang
Secara teori, perkembangan diharapkan maka semakin besar risk yang
teknologi adalah perkembangan sistem ditanggung (Fabozzi, 2000). Resiko (risk)
perdagangan melalui media komunikasi Secara umum, resiko adalah tingkat
elektronik termasuk internet melalui ketidakpastian akan terjadinya sesuatu
komputer maupun smartphone yang atau tidak terwujudnya sesuatu pada
bertujuan memudahkan para investor suatu kurun waktu atau periode tertentu
untuk mendaftar maupun mengelola serta (time period) (Batuparan, 2000). Yuwono
mengambil keputusan dalam berinvestasi. (2011, dalam Luh Komang, 2015)
Melalui teknologi baru investor akan lebih menemukan persepsi terhadap resiko
mudah memantau dan mengakses adalah salah satu faktor yang paling
informasi perusahaan di pasar modal memengaruhi minat investasi. Dengan
setiap saat menggunakan koneksi beberapa keuntungan yang dapat
internet. Perusahaan-perusahaan dihasilkan, seorang investor juga perlu
sekuritas saat ini juga sudah mulai menyadari adanya risiko (risk) yang
memberikan kemudahan bagi calon muncul dari aktivitas investasi. Sedangkan
investor, contohnya dengan menyediakan William dan Richard (1989) mengartikan
sistem online trading. Semakin mudahnya resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil
akses terhadap informasi, akan yang dapat terjadi selama periode
memunculkan minat investor atau calon tertentu. Menurut Silalahi (1997), “risk is
investor untuk berinvestasi. Menurut uncertainty” atau dapat diartikan resiko
Tandio dan Widanaputra (2016) adalah ketidakpastian.
menyatakan kemajuan teknologi tidak Hasil penelitian ini mendukung
berpengaruh pada minat investasi secara penelitian sebelumnya yang dilakukan
signifikan. oleh Raditya.et.al., (2014) yang
Dengan bantuan fasilitas online menyatakan bahwa Persepsi Resiko
trading, investor dapat melakukan berpengaruh negatif dan signifikan
transaksi jual beli secara online sehingga terhadap minat investasi mahasiswa di
hal ini menjadi sebuah dorongan untuk BNI Sekuritas. Risiko biasanya menjadi
berinvestasi. Bursa Efek Indonesia (BEI) suatu faktor yang menghalangi seseorang
mengemukakan bahwa fasilitas transaksi untuk tidak bertindak Persepsi resiko
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)

berpengaruh secara signifikan terhadap program studi S1 akuntansi. Hal ini dapat
minat investasi. Setiap individu memiliki dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil
anggapan yang berbeda-beda terhadap dari 0,05 yaitu 0,023.
risiko. pengetahuan yang rendah terhadap 3. Persepsi resiko berpengaruh negatif
pasar modal membuat mahasiswa dan signifikan terhadap minat berinvestasi
memiliki anggapan yang salah terhadap pasar modal pada mahasiswa program
risiko pada pasar modal. Sebaliknya, para studi S1 akuntansi. . Hal ini dapat dilihat
mahasiswa yang sudah masuk ke pasar dari nilai signifikansi yang lebih besar dari
modal sudah mengerti berbagai risiko 0,05 yaitu 0,000.
yang dihadapi dan dapat memilih
keputusan yang tepat. Terdapat investor Saran
yang takut terhadap risiko (risk averse), Berdasarkan simpulan di atas
dan yang berani mengambil risiko (risk maka dapat diajukan saran yaitu
taker). diharapkan Bursa Efek Indonesia (BEI)
Faktor ini diperkirakan mampu menggalakkan lagi program Nabung
mempengaruhi minat investasi. Semakin saham ataupun yang berkaitan dengan
rendah persepsi mahasiswa akan risiko investasi sejak dini serta mengadakan
yang dihadapi, maka semakin tinggi minat seminar-seminar yang mengedukasi untuk
investasi mahasiswa di pasar modal. Hasil menarik minat berinvestasi bagi
ini konsisten dengan penelitian Yuwono masyarakat khususnya kaum milenial.
(2011) yang menunjukkan bahwa variabel Mahasiswa Program Studi S1 Akuntansi
persepsi terhadap risiko berpengaruh diharapkan untuk dapat menumbuhkan
pada minat investasi individual. Sesuai keberanian dan mental untuk memulai
dengan teori return dan risiko investasi investasi saham di pasar modal, sering
yang menyatakan bahwa semakin mengikuti seminar-seminar tentang saham
semakin besar risiko suatu investasi, yang sering di adakan berbagai
semakin kecil minat investor untuk universitas ataupun perusahan sekuritas
menanamkan modalnya, dan sebaliknya, dan mengikuti grup-grup saham yang
semakin kecil risiko investasi, semakin tersebar di berbagai media sosial agar
besar minat investor dalam menanamkan paham dengan risiko yang ada dalam
modalnya, merupakan teori penting yang pasar modal. Bagi universitas diharapkan
mendukung pembuktian pengaruh variabel meningkatkan pengetahuan investasi.
persepsi terhadap risiko pada minat Selain itu pada penelitian
investasi. Hal ini menunjukkan bahwa berikutnya dapat menambahkan variabel-
semakin tinggi persepsi resiko, maka variabel lain yang mempengaruhi minat
minat investasi akan semakin rendah. berinvestasi pada pasar modal seperti
Jadi, dapat disimpulkan bahwa H3 gender, return, dan lain sebagainya.
diterima yaitu persepsi resiko Penelitian selanjutnya juga diharapkan
berpengaruh negatif dan signifikan dapat memperluas penelitian dengan
terhadap minat berinvestasi. menambah sampel misalnya Mahasiswa
Fakultas Ekonomi maupun Universitas,
Simpulan sehingga hasil penelitian akan lebih baik.
Berdasarkan hasil uji dan
pembahasan yang dilakukan, dapat ditarik Daftar Pustaka
simpulan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Pengetahuan investasi berpengaruh Ajzen, I. 1985. From intentions to actions:
positif dan signifikan terhadap minat A theory of planned behavior. In J.
berinvestasi pasar modal pada mahasiswa Kuhl & J. Beckman (Eds.).
program studi S1 akuntansi. Hal ini dapat Batuparan, D.S., BEI NEWS : Mengapa
dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil Risk Management?, Edisi 4, BEI,
dari 0,05 yaitu 0,000. Jakarta, 2000
2. Perkembangan teknologi berpengaruh Fabozzi, Frank J. (2000); Manajemen
positif dan signifikan terhadap minat Investasi; Buku Dua; Salemba
berinvestasi pasar modal pada mahasiswa
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan diganti dengan nama jurusan (Volume x Tahun xxxxx)

Empat, Pearson Education Asia Pte. Bisnis Universitas Udayana, 3(7),


Ltd. Prentice-Hall 377–390.
Ferlina Arlin, Riswan Kuswardhana. 2017. Silalahi, Ulbert. 1997. Studi Tentang Ilmu
“Pengaruh Informasi Produk, Resiko Administrasi (konsep, Teori, dan
Investasi, Kepuasan Investor dan Dimensi). Bandung : Sinar Baru
Minat Mahasiswa Berinvestasi”. Algensindo.
Jurnal Sekretaris dan Administrasi Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Bisnis. Volume 1, Number 1, 2017. E- Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
ISSN: 2580-8095 kualitatif, dan R&D. Bandung:
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Alfabeta
Multivariate Dengan Program SPSS. Tandio Timothius, A. A. G. P Widanaputra.
Semarang: Badan Penerbit 2016. “Pengaruh Pelatihan Pasar
Universitas Diponegoro. Modal, Return, Persepsi Resiko,
Jaja Suteja dan Ardi Gunardi. 2016. Gender, dan Kemajuan Teknologi
Manajemen Investasi dan Portofolio. Pada Minat Investasi Mahasiswa”.
Jakarta: Refika Aditama EJurnal Akuntansi Universitas
Kusmawati. (2011). Pengaruh Motivasi Udayana. Vo 16. 3 September
Terhadap Minat Berinvestasi Di (2016): 2316-2341
Pasar Modal Dengan Pemahaman Williams, M. H. Arthur dan Richard.
Investasi Dan Usia Sebagai Variabel (1997). Risk Management
Moderat. Jurnal Ekonomi Dan Insurance, 8 edition. McGraw-
Informasi Akuntansi (Jenius), Vol. 1 Hill/Irwin
No. 2, Mei 2011, P: ISSN:2302- Yuwono, R.S. 2011. Pengaruh
514X. e:ISSN:2303-1018. Karakteristik Investor Terhadap
Merawati, L. K., dan Putra, I. P. M. J. S. Besaran Minat Investasi Saham di
(2015). Dampak Pelatihan Pasar Pasar Modal. Jakarta: Universitas
Modal Terhadap Pengetahuan Indonesia.
Investasi Dan Minat Berinvestasi
Mahasiswa, (11), 282–290.
Novi, Rezza Aji Pratama & Tisyrin Naufalty
T. (2016). Ayo, Siapa Berani
Menabung Saham?. Diunduh pada
tanggal 28 Februari 2019 dari
http://finansial.bisnis.com/read/20160
306/55/525355/ayo-siapa-berani-me
nabung-saham.
Pajar Rizki Chaerul. 2017. “Pengaruh
Motivasi Investasi dan Pengetahuan
Investasi Terhadap Minat Investasi di
Pasar Modal Pada Mahasiswa FE
UNY”. Jurnal Profita edisi 1 tahun
2017
Raditya, D., Budiartha, I. K., dan
Suardikha, I. M. S. (2014). Pengaruh
Modal Investasi Minimal Di BNI
Sekuritas, Return Dan Persepsi
Terhadap Risiko Pada Minat
Investasi Mahasiswa, Dengan
Penghasilan Sebagai Variabel
Moderasi (Studi Kasus pada
Mahasiswa Magister di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana). Jurnal Ekonomi Dan

Anda mungkin juga menyukai