Dosen :
Dr. Agustinus W. Dewantara, S.S., M.Hum
Disusun Oleh :
Endah Dwi Inahasari
3903019023
1. Latar Belakang
Sosial dan budaya adalah suatu unsur terkecil dalam tatanan hidup
bersama. Dalam tatanan hidup bersama sosial dan budaya berkaitan dengan nilai-
nilai pancasila. Menyimpangnya nilai-nilai pancasila dalam sosial budaya masa
kini mengakibatkan permasalahan-permasalahan yang mengusik persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia. Pemahaman dan kesadaran akan sosial dan budaya
yang berpancasila diharapkan dapat dikembangkan kembali.
2. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui peran pancasila terhadap sosial
dan budaya, perkembangan sosial dan budaya hingga dewasa ini, dan upaya-
upaya
dalam pengembangan sosial budaya berdasarkan karakter dalam nilai-nilai
pancasila. Seberapa besar potensi sosial budaya yang berpancasila berpengarh
teradap kesejahteraan bangsa. Analisa dengan membahas rangkaian penulisan
agar dapat menentukan langkah-langkah menerapkan pancasila terhadap sosial
dan budaya.
Abstrak :
Suatu negara yang dilihat pertama kali adalah sosial dan budayanya. Sosial
dan budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat di Indonesia. Sosial
yang berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat sekitar. Dan
budaya yang berarti segala sesuatu yang mengandung cinta dan rasa. Sosial
budaya juga berkaitan erat dengan nilai-nilai pancasila dan menjadi pedoman
dalam bersosial dan berbudaya. Dewasa ini tidak mudah dalam menciptakan
sosial budaya dengan ciri khas Indonesia dan berdasarkan pancasila.
Sebagai dasar negara tentunya banyak peran yang dapat kita ambil. Sila
sila dalam pancasila mengandung makna yang sangat penting dan akan
berdampak besar bagi bangsa indonesia jika nilai-nilai pancasila dapat diterapkan
dalam kehidupan sosial budaya masyarakat indonesia. Namun sayangnya peran
pancasila kini semakin tidak terlihat apa perannya dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Sosial dan Budaya yang semakin kesini semakin luntur dan tidak
menampakkan budaya indonesia. Budaya Indonesia yang gotong royong,
kehidupan sosial yang rukun dan harmonis, dan menghargai, menghormati
perbedaan yang ada. Kehidupan sosial dan budaya sekarang ini lebih ke
individualis dan kepentingan kelompok.
Dengan sosial dan budaya yang menerapkan sila dalam pancasila kita bisa
mengajarkan warga negara untuk mengenal dan berhubungan baik dengan
saudara sebangsa dan setanah air, tidak mudah terprovokasi, siap bela negara, dan
ikut serta menjadi Sumber Daya Manusia yang unggul untuk diri sendiri dan
untuk Negara Indonesia. Sosial dan budaya memanglah bukan hal besar jika
dibandingkan dengan urusan negara yang lain. Tetapi sosial dan budaya
menyangkut kualitas Sumber Daya Manusia. Dengan berhubungan baik dengan
lingkungan akan tercipta Sumber Daya Manusia yang unggul, kreatif, dan
kompetitif. Dan dapat mendorong tujuan negara yaitu kesejahteraan dan
kedamaian terhadap sesama warga negara. Selain itu terciptanya Sumber Daya
Manusia yang berkualitas dan memiliki nilai sosial budaya tinggi akan
memberikan dampak besar bagi Bangsa Indonesia. Adanya sosial dan budaya
dalam lingkungan masyarakat dimulai dari kesadaran masing masing dan dari
lingungan positif yang juga berpengaruh dalam perkembangan sosial budaya
masyarakat.
B. BAGAIMANA KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASA KINI?
Sosial budaya masa kini sudah menyimpang dari nilai-nilai moral yang
berlaku dalam masyarakat. Penyimpangan ini dapat dilihat dan dominan pada
generasi milenial sekarang yang mencontoh budaya barat, misalnya dalam cara
berpakaian dan kebiasaan perilaku. Cara berpakaian remaja yang mencontoh
budaya barat saat ini sudah sering diperbincangkan keberadaannya. Kebiasaan
perilaku budaya barat juga dijadikan sebagai kebiasaan baru, kalau saja kebiasaan
yang dicontoh adalah budaya baiknya seperti kedisiplinan waktu, menghargai
waktu, dan pekerja keras itu akan berdampak baik dalam sosial budaya di
Indonesia. Tetapi sayangnya kebiasaan perilaku yang ditiru adalah budaya
buruknya seperti seks bebas, narkoba, alkohol, dan lain sebagainya. Budaya barat
yang masuk ke Indonesia dapat dengan mudah diterima di kalangan remaja, hal
ini terjadi karena kurang tersaringnya budaya barat yang masuk di Indonesia.
Budaya yang masuk tersebut dinilai sebagai contoh kebiasaan yang baru dan baik
di kacamata generasi milenial saat ini.
Dalam dunia perpolitikan dewasa ini makin banyak para calon, para anggota
pemerintahan, dan para pejabat negara yang tidak mengamanahkan tugasnya
sebagaimana mestinya. Karakter para petinggi negara kini sudah sulit dipercaya,
kenapa? Tentu masyarakat sudah melihat, dari korupsi yang semakin menjadi
jadi, dari anggaran yang tidak sampai target, dan yang paling sering adalah
ketidak jujuran para kandidat yang menggunakan politik uang dalam pemilu.
Politik uang selalu ada dalam setiap pemilu meskipun sudah dilarang
keberadaannya. Dari sikap karakter yang tidak jujur ini sama saja menciptakan
seorang pemimpin yang tidak bijaksana dilihat dari cara usahanya. Kejadian
seperti ini memang sudah tidak asing lagi, cara berpolitik yang tidak jujur
menunjukkan bahwa tujuan ia mencalonkan diri bukanlah untuk menyejahterakan
masyarakat bersama tapi menyejahterakan diri sendiri, dengan jabatan dan gaji
yang diharapkan. Bahkan kadang karena waktu pemilu menggunakan politik uang
dengan dana yang tidak sedikit. Akhirnya memberanikan diri untuk korupsi uang
publik, dan mengembalikan uang yang sebelumnya digunakan dalam
memenangkan pemilu.
Itulah sosial dan budaya perpolitikan di Indonesia, tidak bersih dari politik
uang, kejujuran, dan kebijaksanaan para pemimpin. Ketiganya berdampak pada
meningkatnya jumlah korupsi. Dalam penjelasan ini dapat diketahui bahwa
moral, etika, dan karakter sosial dan budaya di Indonesia kini harus benar-benar
diperbaiki. Sepandai apapun petinggi negara, sebesar apapun gaji petinggi negara
jika tidak dilandaskan dengan kejujuran dan kebijaksanaan maka tidak akan
tercapai kesejahteraan masyarakat bersama sampai kapanpun. Yang perlu kita
perhatikan adalah karakter etika dan moral yang harus mulai menciptakan
kebiasaan dan kebudaayaan yang jujur, disiplin, patuh terhadap aturan, dan sadar
diri akan kebaikan dan kejujuran.
Dunia pendidikan sekarang juga harus ikut berpartisipasi dan lebih kuat
dalam mengajarkan, mendukung, dan menciptakan sikap beretika, bermoral,dan
bersosial budaya sesuai pancasila. Agar generasi penerus bangsa selanjutnya
dapat menciptakan generasi yang mampu menjunjung tinggi etika dalam bersosial
dan berbudaya sesuai dengan pedoman negara pancasila. Menciptakan generasi
yang tidak mudah terprovokasi, menghargai dan menghormati perbedaan yang
ada, dan menjalin hubungan baik dalam berbangsa dan bernegara di Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Sosial dan budaya sudah harusnya menjadi hal paling penting dalam
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Misalnya dalam program beasiswa
di luar negeri yang difasilitasi pemerintah untuk para pelajar di Indonesia, yang
mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam dunia pendidikan.
Dalam penentuan siapa penerima beasiswa tentunya diseleksi terlebih dahulu, dan
dalam seleksi pasti dipilih beberapa yang terbaik dari keseluruhan pendaftar
beasiswa. Dari sini bisa dilihat bahwa keunggulan dan kemampuan warga negara
sendirilah yang akan membawa kebaikan walaupun masih untuk individu, dan
negara hanya faktor pendorong dengan memfasilitasi beasiswa bagi pelajar di
Indonesia. Dengan adanya fasilitas beasiswa seperti ini, diharapkan akan
membawa peubahan bagi pendidikan di Indonesia juga. Masyarakat yang kreatif,
inovatif, dan kompetitif juga akan membawa kebaikan dalam perekonomian
meski masih dalam skala kecil. Menciptakan masyarakat yang produktif dan
bergotong, mewujudkan nilai nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan berdampak bagi
kesejahteraan di Indonesia.
Kesimpulan :
Pancasila dan sosial budaya memiliki hubungan yang saling terikat. Dengan
bersosial dan berbudaya sama dengan sudah mengamalkan nilai-nilai pancasila.
Sebagai warga negara Indonesia kita semua diamanahkan untuk mengamalkan nilai
nilai pancasila tersebut terutama dalam bersosial dan berbudaya, dengan cara menjaga
toleransi terhadap sesama, mementingkan kepentingan dan kesejahteraan bersama.
Kita semua membutuhkan generasi penerus yang lebih berkualitas, agar dapat
meningkatkan SDM yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Beberapa
contoh dapat dimulai dari diri sendiri seperti menghormati sesama tanpa memandang
perbedaan yang ada, membiasakan diri melakukan hal-hal positif, saling tolong
menolong terhadap sesama, dan mulai menghargai hal-hal kecil yang bersifat positif.
Memulai melestarikan kembali budaya-budaya di Indonesia agar Indonesia memiliki
citra yang baik akan budaya yang sangat banyak ini.