Anda di halaman 1dari 10

Pancasila

Salvia Salsabila Sipa


PO7131223151
Pendidikan Pancasila dalam Hubungannya
dengan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Ada sejumlah penjelasan, mengapa Pancasila seolah "lenyap" dari kehidupan kita.
Pertama, situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah baik di tingkat
domestik, regional maupun global. beberapa perubahan yang kita alami antara lain
terjadinya proses globalisasi dalam segala aspeknya, di mana informasi menjadi kekuatan
yang amat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, tapi juga yang rentan terhadap
"manipulasi" informasi dengan segala dampaknya.
Jadi perubahan tersebut yang mendorong pergeseran nilai bangsa indonesia. sebagaimana
terlihat dalam pola hidup masyarakat pada umumnya, termasuk dalam corak perilaku
kehidupan politik dan ekonomi yang terjadi saat ini. Dengan terjadinya perubahan tersebut
diperlukan nilai-nilai pancasila agar dapat dijadikan acuan bagi bangsa Indonesia dalam
menjawab berbagai persoalan yang dihadapi saat ini dan yang akan datang, baik persoalan
yang datang dari dalam maupun dari luar.

Nilai-nilai Pancasila harus menjadi gerakan nasional yang terencana dengan baik sehingga tidak
menjadi slogan politik. Saya yakin meskipun di indonesia berbeda suku, agama, dan budaya
kita bisa berastu dan kita mampu menjadi bangsa yang besar dan kuat di masa yg akan datang
karna berpegang teguh dengan pancasila. Dan pancasila dijadiakan inspirasi untuk masyarakat
dan pemerintahan untuk menggerakan roda perekonomian,poltik, dan lainnya di indonesia
sebagai kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan Pancasila dan Urgensinya Bagi
Mahasiswa atau Generasi Muda
Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia, sebagai falsafah, ideologi dan alat pemersatu bangsa. Pancasila merupakan pandangan hidup,
dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Oleh karena itu, generasi muda harus mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Melalaui
pedidikan Pancasila mahasiswa dapat mempelajari tentang nilai-nilai Pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Diharapkan dengan pendidikan Pancasila, generasi muda dapat mengimplementasikan nilai dari sila Pancasila. Mengingat sekarang ini banyak
generasi muda yang telah terpengaruh oleh globalisasi. Pendidikan Pancasila juga diberikan karena fakta kemerosotan penghayatan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, baik individual maupun kolektif sebagai bangsa. Dengan kata lain, pendidikan Pancasila diberikan karena adanya
kesenjangan antara kata/pengetahuan dan perbuatan/tingkah laku khususnya generasi muda atau mahasiswa.

Generasi muda sekarang ini dihadapkan dengan masalah hedoisme. Selain hedoisme, masalah-masalah yang ada di Indonesia seperti radikalisme
pun ada. Kebanyakan organisasi radikalisme merekrut anggotanya dari kalangan generasi muda. Generasi muda masih labil dalam mencari jati diri. Oleh
karena itu, mereka sangat mudah dimasuki faham-faham radikal. Melalui pendidikan Pancasila diharapkan dapat mencegah faham-faham radikal
tersebut. Karena sejatinya generasi muda mempunyai peran penting dalam membangun bangsa Indonesia.
Alasan Masih Diperlukannya Pancasila Di Perguruan
Tinggi
Saat ini mungkin ideologi bangsa indonesia telah luntur, mengapa demikian. Mungkin adanya beberapa
faktor yang membuat para warga indonesia telah melupakan PANCASILA. Pengajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di semua jenjang pendidikan di Indonesia adalah implementasi dari UU No. 2 Tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 9 ayat (2) yang menyatakan bahwa setiap jenis, jalur,
dan jenjang pendidikan di Indonesia Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan. Di tingkat Pendidikan Dasar hingga Menengah, substansi Pendidikan
Kewarganegaraan digabungkan dengan Pendidikan Pancasila sehingga menjadi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn). Untuk Perguruan Tinggi Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan sebagai
MKPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian).
Kompetensi yang diharapkan dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan antara lain:
a. agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki pandangan dan komitmen
terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM.
b. agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan menghentikan
berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai.
c. agar mahasiswa memilik kepedulian dan mampu berpartisipasi dalam upaya
menyelesaikaN konflik di masyarakat dengan dilandasi nilai-nilai moral, agama, dan nilai-
nilai universal.
d. agar mahasiwa mampu berpikir kritis dan objektif terhadap persoalan kenegaraan, HAM,
dan demokrasi.
e. agar mahasiswa mampu memebrikan kontribusi dan solusi terhadap berbagai persoalan
kebijakan publik.
f. agar mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar secara bijak (berkeadaban).
Alasan Pendidikan Masi diperlukan di Indonesia

Pendidikan Pancasila berkontiribusi penting menunjang tujuan bernegara Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan nasional pada hakikatnya adalah PPKn untuk melahirkan warga
negara Indonesia yang berkualitas baik dalam disiplin sosial dan nasional, dalam etos kerja, dalam
produktivitas kerja, dalam kemampuan intelektual dan profesional, dalam tanggung jawab kemasyarakatan,
kebangsaan, kemanusiaan serta dalam moral, karakter dan kepribadian (Soedijarto, 2008). Dapat
disimpulkan bahwa pendidikan Pancasila sangat penting bagi negara Indonesia terlebih generasi muda atau
mahasiswa. Masyarakat diharapakan dapat memahami Pancasila dan mengimplementasikan nilai dari sila-
silanya ke kehidupan sehari-hari. Mereka harus sadar bahwa Pancasila sebagai karya besar bangsa Indonesia
yang setingkat dengan ideologi-ideologi besar di dunia. Itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi
bangsa Indonesia. Jika seluruh masyarakat bisa mengamalkan nilai-nilai pancasila maka bangsa ini akan
menjadi bangasa yang hebat.
Penyebab tidak adanya Pendidikan Pancasila
dalam Dunia Pendidikan Indonesia
Jika kita tidak menerapkan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kondisi masyarakat Indonesia akan dipenuhi konflik
dan hidupnya tidak rukun. Sebagai contoh, sila pertama Pancasila berbunyi “Ketuhahan Yang Maha Esa”. Sila pertama ini
bisa diterapkan dengan menghormati dan menghargai teman yang memiliki agama atau keyakinan berbeda.

Apabila sila pertama ini tidak diterapkan, masyarakat yang kondisinya beragam karena memiliki agama dan keyakinan
berbeda akan mengalami konflik satu sama lain. Selain dipenuhi konflik, tidak diterapkannya sila Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari juga menimbulkan pelanggaran hak serta kewajiban. Misalnya suatu kelompok masyarakat bisa dengan bebas
mengambil hak masyarakat yang lain, dan tidak menjalankan kewajibannya. Tidak menerapkan sila Pancasila juga membuat
kehidupan masyarakat menjadi tidak aman serta tidak tertib, sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Toleransi beragma saat masa kerajaan indonesia

Sejak zaman pra sejarah Nusantara telah menjadi pintu gerbang perdagangan lintas
negara. Masyarakat Nusantarapun telah terbiasa dengan segala macam perbedaan, baik
dari segi suku, ras, bahasa, adat kebiasaan, dan agama. Tidak ada catatan sejarah yang
mengatakan bahwa ketika itu terjadi pertikaian atau bahkan pertempuran antar agama
terjadi di Nusantara.
Kebebasan beragama dan budaya saling menghormati sudah ada dan tertanam sejak
lama di wilayah ini. Bayangkan, bagaimana mungkin kerajaan-kerajaan Hindu-Budha bisa
dengan damai berdiri berdampingan dengan kesultanan-kesultanan Islam tanpa adanya
toleransi yang tinggi?
Toleransi ini tidak hanya dalam beragama, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, bahkan
etinis Tionghoa dan Arab, yang notabenya sebagai masyarakat pendatang, dilindungi
kebebasannya dalam mengembangkan usaha bisnis. Tidak ada arogansi dari penduduk
asli, begitu pula sebaliknya, masyarakat pendatang juga tahu diri dengan menjaga
hubungan baik dengan warga lokal.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai