Ismail Arfah
L041221023
Agrobisnis perikanan
ABSTRAK
Sebagai warga negara yang taat pada aturan dan norma yang ada di negara Indonesia, sudah
seharusnya kita mengenal dan mengenal lebih dalam tentang ideologi bangsa Indonesia yaitu
Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang telah tertuang dalam Pembukaan
UUD 1945. Pentingnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia merupakan pilar dalam
kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Pilar-pilar nilai ada dalam kehidupan masing-masing
atau sila-sila Pancasila. Penerapan atau pelaksanaan sila dalam Pancasila merupakan hal yang
wajib dilakukan bagi setiap warga negara. Namun, pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila
semakin lama semakin memudar. Pengaruh masuknya budaya dan perkembangan teknologi di
tengah kehidupan masyarakat yang selalu diikuti tanpa ada asing atau seleksi menjadi salah
satu penyebab semakin terkikisnya rasa patriotisme dan nasionalisme bangsa Indonesia.
Merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia telah mendorong pemerintah untuk mengeluarkan
banyak kebijakan baru terkait berbagai bidang kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah
kebijakan di bidang pendidikan, yaitu melalui penetapan kebijakan LFH (Belajar dari Rumah)
untuk semua jenjang pendidikan. Permasalahan yang muncul adalah tuntutan perubahan
perilaku siswa dari metode pembelajaran tradisional ke pola pembelajaran mandiri. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana siswa menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam melaksanakan pembelajaran di era Pandemi Covid-19 sejalan dengan kebijakan
pemerintah.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal terpenting di banyak negara karena pendidikan dapat menentukan
kemajuan suatu negara. Negara maju dapat dilihat dari kualitas pendidikannya yang baik, begitu
pula sebaliknya.
Di era pandemi saat ini, peran Pancasila tentunya sangat penting untuk menjaga eksistensi jati
diri bangsa Indonesia. Sejauh yang saya rasakan, penerapan Pancasila hanya sebatas teori di
sekolah, kampus, atau lembaga pendidikan lainnya. Bahkan teori-teori yang saya dapatkan
selama kuliah masih belum cukup. Apalagi selama masa perkuliahan saya hanya menerima
kuliah tentang Pancasila hanya satu semester. Menurut hemat saya, Pancasila hanya dijadikan
simbol tanpa ada tindakan nyata bagi terwujudnya masyarakat berbangsa dan bernegara.
Permasalahan yang muncul adalah adanya tuntutan perubahan perilaku peserta didik dari
metode pembelajaran tradisional yang cenderung didampingi pengajar kepada pola
pembelajaran mandiri dengan pendampingan yang sangat terbatas. Perubahan-perubahan
perilaku sangat berkaitan dengan nilai-nilai yang seharusnya dimiliki dan berkembang di antara
peserta didik. Khususnya dalam rangka “beradaptasi” terhadap perubahan yang terjadi. Karya
tulis ini menguraikan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam melaksanakan pembelajaran di era Pandemi Covid-19
dengan kebijakan pemerintah.
PEMBAHASAN
Untuk mencapai tujuan suatu tatanan sosial khususnya masyarakat kampus, mahasiswa perlu
mengevaluasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai mahasiswa yang
memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi serta intelektualitas yang tinggi, kita dapat
memanfaatkan kemampuan yang kita miliki dan dukungan fasilitas kampus untuk mencapai
tujuan bersama. Pembangunan merupakan realisasi praktis di kampus untuk mencapai tujuan
seluruh mahasiswa, harus didasarkan pada fitrah manusia sebagai subyek pelaksanaan
sekaligus tujuan pembangunan. Oleh karena itu, fitrah manusia merupakan sumber nilai bagi
perkembangan kampus itu sendiri.
Berikut ini bentuk implementasi Pancasila dalam kehidupan kampus terutama di lingkungan
kampus UNIVERSITAS HASANUDDIN :
3. PERSATUAN INDONESIA
Sila ketiga yang artinya satu, bulat, tidak terbagi. Sila ini dimaksudkan untuk menciptakan
rasa cinta tanah air, bangsa dan negara. Jika persatuan Indonesia dalam pengertian modern
saat ini, maka disebut juga nasionalisme. Nasionalisme adalah cinta suatu bangsa, satu
dengan semua warga negara dalam masyarakat. Diharapkan warga juga turut serta dalam
memperjuangkan kepentingan negara dan memiliki rasa solidaritas yang tinggi terhadap
sesama warga negara Indonesia. Jika kehidupan kampus merupakan contoh organisasi
kemahasiswaan, maka mereka membentuk organisasi atau perkumpulan mahasiswa dari
berbagai latar belakang disiplin ilmu. Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa sikap dan
upaya membangun rasa kebersamaan di kalangan mahasiswa sebagai bagian dari
pembangunan dan pemuda di Indonesia.
Dari sini kita dapat melihat pentingnya menerapkan nilai-nilai ketuhanan dan nilai persatuan
dalam Pancasila untuk membangun toleransi dan kebangsaan sehingga terhindar dari
perselisihan dan konflik di kampus. Pancasila merupakan senjata bagi kita sebagai mahasiswa
dalam menghadapi arus globalisasi yang kian kesini kian mengancam eksistensi kepribadian
bangsa. Kini kita mau tak mau, suka tak suka harus terlibat dalam arus globalisasi dunia. Dan
jika kita kehilangan pegangan atau pun jati diri di tengah pergaulan dunia, mungkin dari sisi
positifnya kita akan mendatangkan kemajuan sebagai dampak globalisasi akan tetapi kita bisa
saja menjadi asing terhadap diri kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA