Anda di halaman 1dari 7

Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Sosial Budaya di

Masyarakat Abad-21
Deva Anggun Irvanita
Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan,
Universitas Ahmad Dahlan.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisis implementasi Pancasila
di masyarakat Indonesia secara luas. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif
berdasarkan hasil literatur. Pancasila merupakan sumber ilmu terpenting bagi setiap aspek
kehidupan benegarian yang ditujukan sebagai pedoman dan pengingat bagaimana menjalani
kehidupan yang baik sesuai dengan kaidah pancasila. Mengingat banyaknya perkembangan
baru yang terjadi di era modernisasi dan globalisasi ini, Masyakarat diharapkan dapat terus
menjaga kepentingan nasional dan kehidupan bangsa Indonesia. Perlu juga penguatan etika
dan moral bagi masyarakat umum untuk terus memperkuat pancasila.
Kata kunci: pancasila dan sosial budaya.
Abstract
The purpose of this study is to comprehend and analyze the implementation of Pancasila in
Indonesian society at large. This study used a quantitative methodology based on the results of
the literature. Pancasila is the most important source of knowledge for every aspect of
benevolent life that is designated as a guide and a reminder of how to live a good life in
accordance with Pancasila's rules. Given the numerous new developments that have occurred
during this era of modernization and globalization, it is expected that society will be able to
continue to protect Indonesia's national interests and way of life. There is also a need to
strengthen ethics and morals with regard to the general population in order to continue to
strengthen Pancasila.
Keywords: pancasila and social culture.

PENDAHULUAN
Pancasila secara historis dan konstitusional dianggap sebagai ideologi nasional
sekaligus sebagai dasar masyarakat Indonesia dan pandangan hidupnya. Pemerintah Indonesia
harus mampu melakukan dengar pendapat dan menegakkan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari rakyat (Asmaroini, 2017). Sebagai pandangan bangsa yang hidup,
pancasila dapat membantu masyarakat memahami nilai-nilai kebenarannya dan dapat
menggugah mereka untuk berpartisipasi dalam kehidupan komunal. Hubungan antara sosial
budaya dan nilainilai pancasila sangat kuat dan sudah menjadi landasan sosialisasi dan budaya.
Di negara mana pun, aspek sosial dan agama dapat dilihat. Komponen atau elemen minor sosial
dan religius ini hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat umum. Sementara sosial selalu
terkait dengan nilai-nilai yang mendasari penduduk, budaya selalu terhubung dengan budaya
yang ada dalam penduduk dan mencakup cita, karsa, dan hasil pencapaian manusia.
Dalam buku teks sosial ini, topik-topik seperti sikap, etika, dan karakter
kewarganegaraan dibahas. Jika mencermati kehidupan sehari-hari, dapat dilihat bahwa ketiga
perilaku tersebut merupakan sejumlah perilaku sosial yang berpegang teguh pada aturan dan
kaidah pancasila. Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks politik sehari-hari,
masih banyak orang yang tidak sepenuhnya berkomitmen pada amanah yang sudah dibagikan.
Dari segi politik, Indonesia memiliki citra atau pandangan yang kurang baik karena banyak
pejabat yang korupsi dan banyak pejabat yang tidak amanah di negara ini. Dalam kehidupan
sehari-hari, kerjasama sosial dengan Pancasila sangat penting karena dapat memacu inisiatif
mobilisasi massa yang positif di Indonesia. Hal itu juga bertujuan untuk membangun karakter
bangsa Indonesia yang lebih disukai dan dewasa. Perilaku perilaku sosial budaya yang
berdasarkan pada nilai-nilai pancasila.
Makna Pancasila
Pancasila adalah lima sila bendera nasional Indonesia. Rakyat Indonesia memiliki
semacam gagasan atau contoh yang terkandung di dalam nilai-nilai pancasila.
Pengertian kata “pancasila” adalah “panca” yang berarti “lima” dan “sila” yang berarti
“artinya induk atau tonggak atas peraturan sikap yang baik dan benar”. Dengan demikian,
pancasila memuat informasi tentang perilaku yang baik dan benar, seperti pedoman atau
undang-undang resmi. Pancasila adalah sebuah tema, rambu jalan, kekuatan utama, dan leitstar.
Jika tidak ada indikasi seperti itu, maka perekonomian negara akan terpuruk. Oleh karena itu,
berbagai bentuk kecurangan harus dilarang dengan mengedepankan Pancasila sebagai kompas
filosofis dan moral (Abdulgani, 1979). Tanpa daratan kebangsaan yang berkualitas tinggi, tidak
ada bangsa yang dapat memperoleh pijak berkualitas tinggi. Jika tidak ada pandangan hidup,
mungkin sulit untuk memahami dengan jelas bagaimana tujuan itu akan dicapai. Ketiadaan
landasan rendah hati mencegah bangsa mana pun menangani masalah internal dan eksternal.
Karena Pancasila mengandung biji aspen yang besar, maka tujuan dan fungsinya sangat
penting di dunia saat ini. Selain itu, pancasila berfungsi sebagai wadah persatuan dan
keharmonisan di antara rakyat Indonesia. Tetapi penilaiannya tidak cukup spesifik karena
selama ini keadilan dan kemakmuran rakyat indonesia belum terwujud. Selain itu, Pancasila
harus dijadikan lambang kepribadian bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun, para pembuat kebijakan ekonomi yang hanya mengedepankan gaya hidup
global yang tidak sehat menyebabkan nilai-nilai luhur runtuh. Mengingat betapa pentingnya
Pancasila sebagai tanah air bangsa, kita harus terus siap menjaga, mempertahankan, dan
mempertahankan Pancasila. Dengan memasukkan ajaran Pancasila ke dalam kehidupan sehari-
hari untuk mencapai tujuan kita dan memperkuat identitas kita sebagai warga negara Indonesia.
Sosial Budaya
Sosial budaya adalah komponen terkecil dari setiap masyarakat yang terlibat dalam
kehidupan kooperatif. Kesejahteraan sosial sangat penting dalam mempertahankan gaya hidup
masyarakat yang sehat. karena kebutuhan untuk memerangi kerukunan dan kesejahteraan di
lingkungan setempat. Nilai-nilai Pancasila saat ini telah memicu keresahan sosial di Indonesia
yang merugikan persatuan dan kesatuan bangsa.
Sistem sosial dan agama penduduk berbeda dari populasi lainnya. Sosial budaya
berfungsi sebagai jembatan antara sistem sosial dan agama. Anggota masyarakat umum dapat
menemukan dan mengembangkan keyakinan agama melalui penggunaan jembatan ini.
hubungan sosial untuk mendorong partisipasi dan pertumbuhan masyarakat umum dalam
kehidupan sehari-hari yang dapat diterima secara sosial.
Dalam konteks sosial, masyarakat umum lebih cenderung menghargai individualisme
daripada kekompakan kelompok. Namun, karena ada pancasila sebagai pemimpin bangsa,
rakyat menjadi paham bahwa manusia harus hidup rukun satu sama lain dan menjaga satu
kelompok. Seperti sila pancasila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Kehidupan dalam
masyarakat pasti akan mengalami individualis dan saling bersaing secara tidak manusiawi
tanpa sosial budaya dalam masyarakat. Oleh karena itu, kesejahteraan sosial sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks keluarga, teman, tempat kerja, politik, dan
faktor lainnya (Aminullah, 2018).
METODE
Jenis metode penelitiln yang digunakan dalam tulisan ini adalah studi pustaka. Jenis
penelitian ini digunakan oleh penulis untuk memperoleh data yang bersifat teoritis sebagai
landasan teori ilmiah, yaitu dengan memilih dan menganalisa literatur-literatur yang relevan
dengan judul yang akan diteliti. Dokumen yang digunakan dalam tulisan ini adalah review
jurnal yang saling berkaitan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Arti Pancasila Dalam Kehidupan Sosial dan Budaya
Indonesia adalah negara demokrasi berdasarkan ideologi Pancasila yang menjunjung
tinggi hukum yang ketat dan nilai-nilai tradisional di semua lapisan masyarakat. Soekarno
menyatakan Pancasila sebagai landasan, kepalsuan hidup, atau keduanya. Presiden Soekarno
juga menekankan perlunya diam di dalam hati dan pikiran warga negara Indonesia sebelum
negara lahir. Dasar Pancasila terkait dengan persoalan yang dihadapi seluruh penduduk
Indonesia.
Pancasila sebagai pedoman bangsa meliputi internasionalisme (kemanusiaan),
musyawarah/perundingan, kesejahteraan (keadilan sosial), dan komitmen tertinggi. Pancasila
adalah bangsa Indonesia yang tidak bisa dijangkau. Teramati di negara lain. Sebagai pemimpin
bangsa, kita tentu memiliki potensi yang sangat besar. Pancasila memberikan pelajaran yang
sangat penting agar ide-idenya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sosial dan
keagamaan masyarakat Indonesia. Hal ini akan berdampak signifikan bagi negara Indonesia.
Namun, sayangnya, implementasi Pancasila saat ini terlihat dalam cara hidup berbangsa dan
bernegara.
Dari tahun ke tahun, Sosial Budaya semakin labil dan memiliki beberapa unsur yang
merugikan masyarakat Indonesia, seperti tolong menolong, rukun, menghargai, dan
menghormati perbedaan yang ada. Namun dalam kehidupan sosial dan budaya modern lebih
individualistis. Mengingat Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang besar,
maka Bangsa Indonesia harus bersatu dan menjunjung tinggi persamaan, tanpa memandang
perbedaan di bidang politik maupun militer.
Perbedaan-perbedaan yang terlihat di atas sering disebut-sebut sebagai faktor dan
indikasi untuk mempersatukan kembali bangsa Indonesia. Ada perbedaan-perbedaan yang
dapat dijadikan pembanding antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat
lainnya. Manifestasi nasionalisme terhadap Bangsa saat ini, telah didirikan. Namun jika warga
negara Indonesia memahami Bhineka Tunggal Ika, memahami Makna Pancasila, dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama sehari-hari,
maka tidak akan terjadi ketimpangan atau ketidakadilan di negara Indonesia. Implementasi
seperti ini bisa menjadi alasan Pancasila diketuk pada nilai-nilainya untuk mendorong
masyarakat bangsa untuk merangkul keberagaman dalam segala hal yang dilakukannya.
Hasil survei KOMPAS yang dirilis pada 1 Juni 2008 menunjukkan bahwa pemahaman
masyarakat terhadap Pancasila sangat kurang; Secara spesifik, 48,4% responden berusia 17
hingga 29 tahun tidak dapat menyatakan keberadaan Pancasila secara jelas dan ringkas. 42,7%
masyarakat menyebutkan sila pancasila, bahkan 60% responden berusia 46 tahun ke atas
menyebutkan sila Pancasila. Alasannya, pengetahuan masyarakat tentang Pancasila tidak bisa
dibandingkan dengan persepsinya tentang ruh Pancasila (Ali, 2009). Kita harus memastikan
bahwa setiap orang memahami berbagai jenis kebhinekaan yang ada di bangsa Indonesia
melalui jalur sosial dan keagamaan. Implementasi nilai pancasila dapat dimulai dari diri sendiri
yaitu dengan menghargai dan menghormati perbedaan, memperlakukan manusia sebagai
makhluk tuhan yang sesuai dengan hak asasi manusia, menempatkan kepentingan bersama
diatas kepentingan pribadi, menjunjung tinggi sosial kemasyarakatan, dan hidup rukun.
Dalam bidang sosial dan keagamaan dapat kami jelaskan bahwa penting bagi bangsa-
bangsa yang berperang untuk memahami dan menjaga hubungan baik dengan rakyat Indonesia
agar tidak terjebak dalam situasi sulit dan mendukung tujuan bangsa seperti menjadi manusia
yang bangga terhadap diri sendiri dan Indonesia. Dengan membina hubungan yang positif
dengan sesama masyarakat, kita dapat menciptakan Sumber Daya Manusia yang tangguh yang
dapat mencapai tujuan bangsa yaitu penghapusan internasionalisme dan diskriminasi rasial
terhadap bangsa Indonesia. Selain itu, Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan
memberikan dampak yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Lingkungan positif turut
mempengaruhi perkembangan sosial budaya masyarakat tersebut, sehingga keberadaan sosial
dan budaya dalam lingkungan masyarakat tersebut diawali dengan kesadaran setiap orang dan
lingkungan yang positif.
Sosial Budaya Di Era Sekarang
Dinamika kehidupan sosial terus berubah, dan kehidupan manusia terus berkembang.
Perubahan sosial dan budaya dapat dijelaskan sebagai perubahan cara hidup masyarakat,
termasuk perubahan cara mereka menjalankan agama bergeser dari tradisional menjadi
modern. Perubahan tersebut di atas merupakan akibat dari rusaknya sistem sosial yang meliputi
nilai, sikap, dan norma kemasyarakatan. Telah terjadi beberapa perubahan perilaku sosial pada
masa kini, yaitu :
1. Cara berkomunikasi
Pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi telah menyebabkan beberapa
perubahan tak terduga dalam cara kita berkomunikasi dari hari ke hari. Dulu, cara
komunikasi cepat digunakan untuk mengirim merpati ke seberang. Saat ini, smartphone
dan perangkat seluler lainnya menggantikan teknologi yang sudah ketinggalan zaman,
memungkinkan orang untuk berbagi fungsi foto dan video selain untuk menerima
informasi. Namun dengan sistem teknologi yang semakin kompleks saat ini, orang utan
tidak lagi merasa terganggu dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Ngafifi, M. (2014),
“Kemajuan Teknologi hampir mengarah ke Semua Aspek Kehidupan Bermasyarakat.”
Metode dan teknologi baru pada dasarnya akan mengubah cara orang menjalani
kehidupannya saat terlibat dalam interaksi sosial (Tjandrawinata, 2016).

2. Westernisasi
Westernisasi adalah suatu proses dimana penduduk suatu bangsa Asia mengadopsi
budaya timur dalam berbagai bidang. Sumber lain menjelaskan lebih lanjut bahwa
konsep Westernisasi adalah norma masyarakat di negara-negara Asia yang menyukai
tingkah laku dan pergaulan bebas. Gaya berpakaian, perilaku, dan kebiasaan barat-barat
adalah contohnya. Westernisasi Indonesia dapat menyebabkan masyarakat kehilangan
rasa nasionalisme dan kemandirian. Sebaliknya, westernisasi dapat mengakibatkan
hilangnya budaya asli Indonesia. Karena menurut mereka Budaya Barat lebih kuat
karena lebih mudah (tidak terlalu sulit), situasi tersebut juga sering menimbulkan
kemarahan di kalangan generasi muda.
Upaya Dalam Sosial Budaya
Etika dan moral sangat penting dalam pembangunan sosial dan keagamaan di
Indonesia. Tujuan pembinaan sosial dan keagamaan adalah untuk memajukan etika dan moral
yang baik. Moralitas dan etika menjadi semakin kurang di Indonesia saat ini. Dari hal kecil
yang biasanya tidak dijadikan besar karena prinsip moral dan standar etika yang tidak berlaku
bagi persaudaraan berbangsa dan bernegara.
Ada dampak yang sulit diselesaikan dalam iklim politik saat ini. Kelemahan teknologi
yang paling signifikan adalah telepon genggam, yang sudah sering digunakan oleh anak-anak
maupun orang dewasa. Namun jika digunakan secara sembarangan, jaringan internet yang
besar dapat menimbulkan dampak negatif, terutama dalam hal penyebaran informasi yang
harus mulai diperhatikan secara serius sejak dini. Informasi hoaks atau bohong yang sering
mengemuka dapat menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat luas.
Di Indonesia, keragaman masyarakat sangat luas. Ada perbedaan yang mencolok antara
karakteristik suatu daerah pada hari itu dan karakteristik daerah lain. dari adat istiadat,
kepercayaan, dan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Di Indonesia, praktik
penguburan yang beragam telah menjadi hal yang lumrah, praktik penguburan yang
belakangan ini terjadi sesuai dengan lingkungan setempat. Dalam berkebudayaan, ada budaya
murni dan budaya kebiasaan; budaya murni merupakan salah satu kebiasaan yang telah ada
dalam lingkungan seseorang sejak lahir. Seperti mereka yang lahir di Pulau Jawa, kemungkinan
besar sejak lahir, cara komunikasi dan bahasa logatnya akan berbeda dengan tempat lain,
seperti Sulawesi. Sebaliknya, budaya kebiasaan adalah proyek yang dilaksanakan secara
metodis atau konsisten, seperti dalam suatu disiplin. Kedisiplinan merupakan salah satu
komponen pembinaan karakter, jika kekurangan disiplin telah diketahui sejak awal dan
dijelaskan secara rinci secara berkala, maka disiplin tersebut akan menjadi sumber
kekurangannya.
Namun sayangnya kini pembentukan karakter seperti ini nyaris tidak pernah diperkenalkan.
Masyarakat lamban, dibanjiri pekerjaan, dan berperilaku santuy. Sejatinya budaya kebiasaan
disiplin bisa menjadi kebiasaan positif dalam kehidupan masyarakat, namun sangat buruk jika
tidak dilakukan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia, faktor sosial dan keagamaan
menjadi semakin penting, karena memungkinkan masyarakat yang produktif untuk
menerapkan undang-undang yang berlandaskan pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan sangat membantu perdamaian Indonesia.
SIMPULAN
Pancasila memiliki hubungan yang kuat dengan sosial budaya. Dengan mengamalkan
kehidupan yang bertanggung jawab secara sosial, kita mengamalkan ajaran Pancasila. Sebagai
warga negara Indonesia, kita dianjurkan untuk mengamalkan ajaran Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat dan beragama dengan bersikap toleran terhadap sesama dan mengedepankan
nilai-nilai kebersamaan. Pemerintah Indonesia membutuhkan generasi yang berkualitas, yang
dapat dicapai dengan meningkatkan SDM yang tinggi dan bermartabat untuk persatuan dan
kesatuan. Untuk membuat penduduk Indonesia lebih kuat, kontribusi pancasila untuk kemajuan
sosial telah menjadi pedoman.
Berkenaan dengan keadilan sosial, kita harus berkonsentrasi untuk membuat semua
orang di Indonesia memahami perbedaan dan nuansa masyarakat Indonesia. Penerapan hukum
pancasila tersebut dapat dimulai dari dalam, antara lain dengan tindakan seperti berunding,
menilai perbedaan suku dan ras, menjadikan manusia lain sebagai Makhluk yang patuh HAM,
menghentikan perundungan terhadap individu dan kelompok, junjunging hukum sosial
kemasyarakatan yang tinggi, sikap hidup rukun, dan gotong royong.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Trisna Sukmayadi, S.Pd., M.Pd. yang telah
bersedia untuk membimbing saya sehingga dapat terlaksananya artikel ini dengan baik. Kepada
orang tua, keluarga, dan teman-teman seperjuangan yang telah memberikan support kepada
saya selama ini. Dan untuk aftershine, denny caknan, happy asmara, yura yunita, ghea
indrawari, raim laode, bts dan semuanya terima kasih telah menemani dengan lagu-lagunya.
DARTAR PUSTAKA
Abdulgani, R. (1979). Pengembangan Pancasila Di Indonesia . Jakarta: Yayasan Idayu.
Ali, A. (2009). Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Berbangsa. Jakarta: Pustaka LP3ES.
Aminullah, A. (2018). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat.
Jurnal Ilmiah IKIP Mataram, 3(1), 620-628.
Asmaroni, A. P. (2017). Menjaga Eksistensi Pancasila Dan Penerapannya Bagi Masyarakat di
Era Globalisasi. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol 1(2), 50-64.
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia dalam Perspektif Sosial
Budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 2(1).
Tjandrawinata, R. R. (2016). Industri 4.0: Revolusi Industri Abad Ini dan Pengaruhnya pada
Bidang Kesehatan dan Bioteknologi. Jurnal Medicinus, Vol 29(1).

Anda mungkin juga menyukai