Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK 3

PANCASILA DI TENGAH ERA GLOBALISASI

Oleh :

Naila Taqiyya 11230183000031

Ahna Hailu Sabila 11230183000051

Dewi Anjar Setyawati 11230183000038

Syakira Nailal Murtafi’ah 11230183000033

Dosen Pengampu : Bapak Dr. Abd. Rozak M.Si

A. Pendahuluan

Globalisasi merupakan proses kebudayaan yang ditandai dengan adanya


kecenderungan wilayah-wilayah di dunia, baik geografi maupun fisik. Dampak
yang terjadi sangatlah besar terhadap aspek kehidupan manusia di semua
kalangan masyarakat, Kehidupan masyarakat di zaman sekarang Zaman modern
ini, banyak menujukkan gejala kehidupan yang negatif, yang di mana manusia
sebagai pemimpin di bumi yang tugasnya menjaga dan memeihara , tetapi justru
manusia yang menjadi penghancur di muka bumi ini, Perilaku tersebut sangat
memengaruhi kerusakan ingkungan fisik dan lenyapnya bentuk kehidupan yang
sangat berharga atau bernilai.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi yang terjadi pada saat ini,


banyak masyarakat yang mengalami degradasi moral yaitu melemahnya suatu
nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat, karena ada banyak hal yang
memengaruhi mereka saat ini banyak dijumpai kasus kasus obat obatan
terlarang yang disalahgunakan semakin banyakya penyalahgunaan narkoba
membuat aparat susah mengontrol hal tersebut, Banyak generasi muda
indonesia yang penasaran dan pada akhirnya coba coba lalu kecanduan,
membuat generasi muda zaman sekarang banyak terjerat kasus narkoba,.
Apalagi dengan mudahnya akses digital sekarang memudahkan para pengedar
menjalankan aksi mereka untuk mengintai dan memangsa remaja agar terjebak
kedalam perangkap mereka

Di sisi lain, tindakan yang mengabaikan nilai-nilai luhur seperti pergaulan


bebas atau seks bebas juga banyak terjadi di lapisan masyarakat. Realita sosial
yang terjadi saat ini, banyak remaja perempuan yang lebih takut hamil diluar
pernikahan dibandingkan terkena penyakit menular seksual.

Hal tersebut menunjukkan bahwa, orang tua semakin banyak kehilangan


kontrol terhadap anak-anak mereka atau keturunan mereka. Semakin banyak
generasi muda yang yang menipu dan melanggar norma sosial atau hukum
tanpa menunjukkan penyesalan. Semakin mudahnya akses internet dan
media sosial, dampak negatif globalisasi lain seperti banyak generasi muda yang
menunjukkan perilaku kekerasan, berpikir pendek, egois, bersumbu pendek,
mereka terpengaruh dan menjadi generasi industri dunia maya.
Hal tersebut membuat generasi muda menjadi pasif, minim berpikir kritis, dan
tidak kreatif positif

Permasalahan-permasalahan di atas menunjukkan lunturnya nilai-nilai


kehidupan yang menjadi landasan etika di kehidupan masyarakat . kelangsungan
hidup negara indonesia di era gobaisasi mengharuskan kita untuk menerapkan
nilai nilai luhur pancasila sebagai landasan kehidupan masyarakat. Pancasila
mrupakan ideologi dasar bagi bangsa indonesia .(View of Aktualisasi Pancasila
dalam Kehidupan Masyarakat di Era Globalisasi, t.t.)

Dari latar belakang yang telah dipaparkan bisa kita lihat bahwa masalah
yang terjadi adalah masalah yang menyangkut dengan ideologi pancasia
sebagai dasar negara, bisa dibuktikan bahwa masyarakat indonesia kurang
sadar akan pentingnya berideologi terhadap pancasila tulisan ini diharapkan
dapat menyadarkan generasi muda Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah
sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia,
karena dengan adanya globalisasi batasan batasan diantara negara seakan tak
terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke
masyarakat.(Aulia, 2017)

B. Pembahasan

1. Kedudukan Pancasila

Pancasila merupakan dasar negara yang diambil dari istilah panca yang
berarti lima dan sila yang berarti asas atau dasar. Artinya, Pancasila sebagai
dasar negara terdiri dari lima asas, Lima asas ini menjadi pedoman bagi
masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai dalam Pancasila kemudian memiliki dua kedudukan bagi masyarakat
sebagai berikut.

a. Kedudukan dalam kehidupan berbangsa

Pancasila memiliki kedudukan dalam kehidupan berbangsa yang mengatur soal


relasi negara dengan warga negara dan relasi sesama warga negara secara
non-formal. Kedudukan Pancasila ini berupa pandangan hidup bangsa, yaitu
berkedudukan seperti budaya atau norma yang mengikat dan memandu
komunitas atau masyarakat.

b. Kedudukan dalam kehidupan bernegara

Pancasila memiliki kedudukan dalam kehidupan bernegara yang mengatur soal


relasi negara dengan warga negara dan relasi sesama warga negara secara
formal. Kedudukan Pancasila ini berupa dasar negara dan ideologi negara.
Pancasila sebagai dasar negara berkedudukan mengatur penyelenggaraan
negara dan seluruh warga negara Indonesia. Selain itu, Pancasila juga menjadi
sumber hukum bagi seluruh peraturan perundang-undangan. Sementara
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan penuntun negara untuk
mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil dan makmur.(Indonesia, t.t.)
2. Peran Pancasia Sebagai Ideologi Negara

Ideologi berasal dari kata ideos dan logos dalam bahasa Yunani. Ideos
artinya ide, sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan. Artinya secara
sederhana, ideologi adalah ide atau pemikiran yang dapat dipelajari bersama
untuk dipraktikkan. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ideologi
merupakan hal yang penting karena bermakna sebagai kumpulan gagasan, nilai,
dan kepercayaan yang dapat mengarahkan tingkah laku warga negara demi
mencapai tujuan hidup bersama. Dari sini dapat diartikan bahwa ideologi
merupakan pedoman hidup bagi masyarakatnya. Begitu pula dengan Pancasila
sebagai ideologi negara Indonesia, berarti pedoman untuk kehidupan bernegara
setiap masyarakat di Tanah Air.(Indonesia, t.t.)

Pancasila sebagai ideologi merupakan penuntun bagi negara dan


masyarakat untuk mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil dan makmur
melalui pembangunan nasional. Namun, Pancasila sebagai ideologi tidak akan
ada artinya jika masyarakat tidak menjalankan atau mengamalkan nilai-nilai yang
ada di dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, cita-cita negara
tidak akan terwujud jika masyarakat tidak mau melakukan usaha-usaha sesuai
ideologi bangsa, yaitu nilai-nilai Pancasila.

Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada


masyarakat Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang
terkandung dalam kelima asas Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa
ini dalam berbuat di kehidupan bermasyarakat serta bernegara.Kedudukan nilai-
nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila adalah sebagai aturan
tentang moral. Oleh karena itu, pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada
keyakinan dan kesadaran penggunanya.

Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara dilanggar, maka


hukumannya adalah berupa sanksi moral dan sosial. Mereka yang melanggar
dan tidak berpedoman pada nilai-nilai Pancasila tidak akan terkena sanksi
hukum. Ada baiknya mereka merasa malu dengan segala sikap dan tingkah
lakunya yang melanggar norma Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara
mengalami beberapa masa perkembangan. Seperti halnya Pancasila di masa
orde lama, Pancasila di masa orde baru, dan Pancasila di era reformasi.
Berbagai pihak dan para ahli sepakat apabila ideologi Pancasila merupakan
kumpulan gagasan yang disepakati bersama dan merupakan ciri khas bangsa
Indonesia. Hasil kesepakatan yang menyatakan Pancasila sebagai ideologi
negara ini yang harus dipertahankan dan dipraktikkan dalam kehidupan
bernegara yang berbeda-beda suku bangsa ini.(Yusuf, 2021)

Dengan Pancasila sebagai ideologi negara juga berperan dalam


pembentukan Undang-Undang Dasar Negara 1945. Selain itu, Pancasila juga
berperan sebagai pedoman dalam pembuatan Undang-Undang, baik itu pada
tingkat daerah atau tingkat nasional. Oleh sebab itu, dengan adanya Pancasila,
maka setiap peraturan perundang-undangan yang telah dibuat harus
berdasarkan suara dari rakyat serta cerminan dari bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia berarti Pancasila
dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh
masyarakat Indonesia(View of Aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan
Masyarakat di Era Globalisasi, t.t.)

Arti ideologi bagi negara Ideologi dapat disebut juga sebagai sistem nilai
yang terdiri atas nilai dasar yang menjadi cita-cita dan nilai instrumental yang
berfungsi sebagai metode atau cara mewujudkan cita-cita tersebut. Ideologi
memiliki arti yang sangat penting bagi suatu negara, termasuk ideologi Pancasila
bagi Indonesia. Arti penting ideologi bagi suatu negara, yaitu:

a. Negara mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan,


memberikan tujuan mengenai dunia, serta memberikan motivasi
perjuangan untuk mencapai yang dicita-citakan
b. Suatu bangsa dan negara dapat berdiri kokoh dan tidak mudah
terombang ambing oleh pengaruh ideologi lain, serta mampu menghadapi
persoalan yang ada
c. Memberikan arah dan tujuan yang jelas menuju kehidupan yang dicita-
citakan
d. Mewujudkan persatuan dan kesatuan demi kelangsungan hidup bangsa;
Menyatukan orang dari berbagai golongan, suku, agama, ras, dan bahkan
ideologi

3. Pengamalan Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari

Sila-sila dalam Pancasila tidak dapat dilaksanakan atau diamalkan secara


terpisah karena merupakan satu kesatuan yang utuh dan berkaitan satu sama
lain. Sebagai warga negara harus menunjukkan penghargaan kepada nilai-nilai
Pancasila dalam segala bidang kehidupan dengan mempertahankan Pancasila.
Mempertahankan ideologi Pancasila berarti melaksanakan dan mengamalkan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pengamalan Pancasila berarti mengupayakan nilai ketuhanan,


kemanusiaa, ketrakyatan, dan keadilan untuk diyakini kebenarannya,
kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya oleh bangsa Indonesia. Hal ini
berarti Pancasila digunakan sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat dan
menimbulkan tekad yang kuat untuk mengamalkannya dalam kehidupan nyata.

Pengamalan Pancasila berarti melaksanakan nilai Pancasila sebagai


pedoman hidupnya Segala perbuatan dan tingkah lakunya didasarkan atas
Pancasila. Hal ini berarti Pancasila digunakan sebagai pandangan hidup bangsa.
Pancasila memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur kehidupan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui Pancasila, diharapkan Indonesia
dapat sejahtera, berdaulat, adil, makmur dan tercapai cita-cita negaranya.
Sehingga selain dijadikan norma hukum dalam mengatur kehidupan bernegara,
Pancasila juga digunakan sebagai pedoman bertingkah laku yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.

Proses pengamalan Pancasila inilah yang terkadang berhenti di tengah


jalan. Pancasila tidak dijalankan dengan sepenuh hati, akhirnya Pancasila hanya
menjadi sebuah slogan. Kesadaran dari pribadi masing-masing untuk
menanamkan nilai Pancasila kepada dirinya sendiri dan orang lain merupakan
dasar kehidupan Pancasila. Melalui pengamalan Pancasila di dalam kehidupan
sehari-hari, maka tujuan dari sebuah negara akan tercapai.
Berikut merupakan contoh-contoh pengamalan Pancasila yang bisa kita
lakukan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai di setiap pasalnya

Sila 1 Pancasila

Berdasarkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, maka tingkah laku warga
negara harus bertitik tolak pada semangat untuk melakukan yang benar, adil dan
baik sebagai intisari nilai Ketuhanan. Berikut contoh pengamalan sila ini dalam
kehidupan sehari-hari:

a. Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing


dengan sepenuh hati

b. Membina kerukunan antar umat beragama. Tidak saling mengejak dan


menghina satu sama lain. Saling menghormati dan bekerja sama antara
pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda. Tidak
mengganggun teman ketika sedang beribadah.

c. Tidak memaksa orang lain dalam menganut agama atau kepercayaan.


Setiap orang pasti menganggap agama atau kepercayaanya yang benar.
Maka dari itu, tidak boleh memaksakan orang lain untuk menganut agama
kita.

d. Tidak mendiskriminasi agama atau kepercayaan tertentu. Menghina


agama atau kepercayaan orang lain, maka dapat menimbulkan
disintegrasi nasional.

Sila 2 Pancasila

Berdasarkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, maka tingkah laku
manusia harus didasarkan atas kemanusiaan, keadilan dan keadaban.
Berikut contoh pengamalan sila ke-2 dalam kehidupan sehari-hari:

a. Menolong teman, tetangga atau orang lain yang sedang terkena musibah
dengan ikhlas

b. Memberikan bantuan baik dana, pakaian, atau makanan kepada korban


bencana alam

c. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Tidak merasa dirinya paling


unggul daripad orang lain. Saling menghormati dan mencintai sesama
manusia dengan tidak membenci satu sama lain.

d. Mengakui bahwa semua orang sama kedudukannya, sama-sama


memiliki hak sebagai warga negara. Menghindari dan menolak
adanya bullying di sekolah maupun media sosial.

Sila 3 Pancasila

Bedasarkan sila Persatuan Indonesia, maka tingkah laku warga negara harus
didasarkan pada nilai integrasi nasional. Berikut contoh pengamalan sikap sila
ke-3 dalam kehidupan sehari-hari:
a. Mengembangkan sikap cinta tanah air. Misalnya membeli produk dalam
negeri. Selain itu juga bangga terhadap bangsa dan negara Indonesia,
seperti mengenalkan budaya Indonesia kepada bangsa lain.

b. Rela berkorban untuk kepentingan orang lain tanpa pamrih, seperti


menolong orang lain yang terkena musibah tanpa mengharapkan
imbalan.

c. Tidak mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan pribadi dan


golongan. Menggunakan posisi, jabatan atau kedudukannya untuk
kepentingan orang banyak. Misal ketua kelas menggunakan posisinya
untuk mempimpin kelas agar lebih tertib.

d. Tidak menyebarkan berita yang membuat permusuhan dan


memecahbelah persatuan bangsa. Menghindari dan melaporkan berita
yang masuk dalam definisi hoax kepada pihak yang berwajib. Selain itu,
juga tidak curang dalam mendukung pilihan pejabat publik.

Sila 4 Pancasila

Pada sila keempat, tingkah lauku warga negara harus didasarkan pada
kerakyatan dan demokrasi yang berhikmat dan bijaksana. Berikut contoh
pengamalan sila ini dalam kehidupan sehari-hari:

a. Tidak memaksakan kehendak atau pendapatnya kepada orang lain.


Belum tentu pendapat yang kita paksaan baik bagi orang lain.

b. Mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan permasalahan.


Tujuannya adalah untuk mencari sumber masalah, keluhan dan
penyelesaian yang disepakati bersama. Selain itu, juga harus menerima
hasil dari musyawarah dengan ikhlas dan melaksanakannya dengan
penuh tanggung jawab.

c. Ikut memberikan suara dalam pemilu bagi yang sudah terdaftar dalam
calon pemilih. Bagi yang dipilih, harus dapat amanah dalam menjalankan
tugasnya sebagai wakil pemilih.,

d. Berani memberikan kritik dan saran kepada pimpinan jika ada kesalahan.
Bukan hanya secara langsung seperti demonstrasi, namun juga
menggunakan media cetak maupun media sosial resmi milik pemerintah.

Sila 5 Pancasila

Pada sila kelima, tingkah laku manusia harus didasarkan pada keadilan
dalam menjaga hubungan bermasyarakat. Berikut contoh pengamalan sila ini
dalam kehidupan sehari-hari:

a. Tidak menuntut hak tanpa melaksanakan kewajibannya. Di dalam proses


pembelajaran, seorang anak tidak boleh hanya menuntut hak mendapat
ilmu yang diberikan tanpa melaksanakan kewajiban untuk menghormati
guru.
b. Berlaku adil terhadap teman, misalnya tidak memilih-milih teman
berdasarkan kekayaan atau gaya hidupnya.

c. Memberikan pertolongan kepada semua orang tanpa pilih kasih. Memilih


orang yang akan diberi bantuan berdasarkan perasaan pribadi dapat
melukai orang lain.

d. Tidak menutupi kesalahan yang dilakukan temannya. Tujuannya adalah


agar dia belajar untuk memperbaiki kesalahannya. Selain itu juga harus
bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan dan tidak
melemparkannya kepada orang lain.(RI, t.t.)

4. Tantangan Pengamalan Pancasila di Era Globalisasi

Kemajuan teknologi dan era digital yang melanda dunia sekarang ini telah
membawa berbagai perubahan bagi masyarakat. kemudahan untuk mengakses
berbagai informasi tanpa batas dapat dilakukan dengan mudah, kejadian apapun
di belahan bumi manapun dapat diakses dan diketahui dalam sekejap tanpa ada
yang membatasi. Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tak bisa dihindari
dan dibendung, karena teknologi berkembang seiring dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan.

Indonesia termasuk salah satu negara yang juga menikmati dan


dipengaruhi kemajuan teknologi dan digital tersebut. Kemajuan zaman dan
teknologi memiliki pengaruh positif dan negatif. Meskipun banyak anak bangsa
yang memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang berguna namun pengaruh
negatifnya juga telah terlihat nyata. Saat ini dampak negatif yang nyata terlihat
adalah berkembangnya budaya asing atau budaya barat yang telah menjadi
biasa di Indonesia, telah menggeser budaya luhur bangsa sendiri. Budaya asing
sudah merajalela masuk dalam pola kehidupan sehari-hari menjadi hal yang
lumrah dapat ditemui dimana-mana, mulai dari kebiasaan berpakaian, berbicara,
berprilaku dan sebagainya.(Mencermati Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi
Negara Di Era Digital, t.t.)

Di kehidupan global seperti sekarang ini, ada banyak sekali tantangan dalam
menerapkan sila dalam Pancasila. Mulai dari persaingan dengan ideologi lain
hingga kurangnya pemahaman masyarakat. Berikut penjelasannya:

a. Persaingan dengan Ideologi Lain

Ideologi adalah gagasan yang disusun secara sistematis dan diyakini


kebenarannya untuk diwujudkan dalam kehidupan. Sebagai informasi, ideologi ini
mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
Di kehidupan global, Pancasila harus bersaing dengan ideologi-ideologi lain yang
dengan mudahnya masuk ke Indonesia. Beberapa ideologi itu mungkin
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila atau bahkan mencoba menggantikan
Pancasila. Oleh karena itu, kita harus waspada dan kritis terhadap ideologi dan
tidak mudah terpengaruh atau terprovokasi.
b. Perkembangan IPTEK

Di kehidupan global, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang


dengan sangat cepat di negara Indonesia. perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi memang bisa membawa dampak positif, tapi bisa juga
sebaliknya.Perkembangan IPTEK yang pesat membuat pengaruh kebudayaan
luar bisa masuk dengan cepat ke negara kita.Hal ini bisa menyebabkan pola
perilaku masyarakat yang berubah dan tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam
Pancasila.Perubahan ini bisa mengganggu kesatuan dan persatuan bangsa yang
akhirnya bisa menyebabkan perselisihan.Untuk itu, Pancasila harus menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi di dunia akibat perkembangan teknologi.Oleh
karena itu, kita harus selektif dan adaptif terhadap perubahan itu dan tidak
mudah terlena maupun terjebak.

c. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) juga merupakan tantangan


penerapan Pancasila dalam kehidupan global.Faktor yang menyebabkan
terjadinya KKN adalah mentalitas aparat, moral, kemampuan kerja, dan desakan
ekonomi.Cara yang paling efektif dan efisien untuk menghapuskan KKN adalah
dengan kesadaran masing-masing individu.Selain itu, bisa juga diberlakukan
peraturan terkait hukuman yang tegas terhadap pelaku KKN di negara Indonesia.

d. Kurangnya Pemahaman

Tantangan penerapan Pancasila di kehidupan global selanjutnya adalah


kurangnya pemahaman dari masyarakat.beberapa masyarakat Indonesia
mungkin belum memahami atau mengamalkan Pancasila secara utuh. Apabila
banyak masyarakat yang pemahamannya soal Pancasila masih kurang, maka
bisa menghambat persatuan.Oleh karena itu, harus ditingkatkan pemahaman
dan pengamalan Pancasila melalui pendidikan, sosialisasi, dan budaya..
(Tantangan Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Global, Materi PPKn - Bobo,
t.t.)

Indonesia memiliki kewajiban untuk meningkatkan kesadaran nasional


dan ketahanan spiritual dan ideologi bangsa Indonesia. Perlunya
peningkatan kemampuanmenghadapi tantangan yang sangat mendasar yang
akan mempengaruhi kehidupan nasional, sosial, dan politik. Tantangan yang
saat ini terjadi yang berpengaruh pada kehidupan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara perlu dihadapi denganbagaimana cara
untukmenyikapi fonomena globalisasi dengan berpegang teguh pada nilai-
nilai luhur Pancasila.

Ancaman nyata yang sedang dihadapi saat ini adalah munculnya


gerakan-gerakan militan, memecah-belah kesatuan memakai isu SARA oleh
pihak-pihak asing, menebarkan informasi hoax ke berbagai sosial media, dan
perilaku-perilaku provokasi public.Tantangan aktualisasi pancasila di era
globalisasi dapat membahayakan keberadaan ideologi bangsa, dan saat ini
Indonesia berada di tengah-tengah arus globalisasi. Namun, perlu diingat
bahwa bangsa Indonesia tidak boleh kehilangan jati dirinya meskipun hidup
di tengah-tengah perubahan dunia. Maka Pancasila berperan sebagai
benteng dalam tantangan-tantangan di era globalisasi saat ini. Berbagai
tantangan dan ancaman tersebut dapat diatasi dengan bertindak dan
berpedoman pada nilai-nilai luhur Pancasila yang tersusun secara hierarkis dan
saling berkaitan.

C. Kesimpulan

Pancasila tentunya berperan penting bagi kehidupan bangsa dan Negara


Indonesia, oleh karenanya maka pancasila perlu dipertahankan sebagai ideologi
negara. Untuk dapat mempertahankan Pancasila, maka yang penting adalah
menghayati dalam kehidupan sehari-hari filsafat Pancasila secara komprehensif.
Penghayatan ini tidak hanya dikhususkan untuk rakyat, melainkan yang
terpenting dan terutama adalah penghayatan dari para aparatur negara mulai
dari presiden dan pejabat desa

Terlebih kita adalah seorang mahasiswa yang perananya sebagai agen of


change yaitu agen perubahan artinya kita sebagai pemegang kendali bangsa
indonesia, maka dari itu kita harus menyadari betapa pentingnya berideologi
pancasia pada zaman yang canggih seperti sekarang ini, kita juga harus berani
untuk memuali dan angkat suara apabila ada penyimpangan terhadap pancasia.
Kita juga harus pandai pandai dalam menyaring berita yang beredar di Era digital
ini karena apa yang kita komsusi itu akan menjadi mindset kita maka dari itu
berhati hatiah dalam menanggapi sesuatu
DAFTAR PUSTAKA

Aulia, S. S. (2017). Pancasila di Arus Globalisasi dalam Memperkuat Reformasi Moral


Indonesia. http://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/10775

Indonesia, C. N. N. (t.t.). Mengenal Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia.


edukasi. Diambil 2 Desember 2023, dari
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230529140728-569-955302/mengenal-
pancasila-sebagai-ideologi-negara-indonesia

Mencermati Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara Di Era Digital. (t.t.). Diambil 2
Desember 2023, dari
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-bekasi/baca-artikel/13951/Mencermati-
Tantangan-Pancasila-Sebagai-Ideologi-Negara-Di-Era-Digital.html

RI, K. K. dan I. (t.t.). Contoh Pengamalan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari.


Diambil 2 Desember 2023, dari https://3318032013.website.desa.id/berita/read/contoh-
pengamalan-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari-3318032013

Tantangan Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Global, Materi PPKn—Bobo. (t.t.).


Diambil 2 Desember 2023, dari https://bobo.grid.id/read/083867836/tantangan-
penerapan-pancasila-dalam-kehidupan-global-materi-ppkn

View of Aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat di Era Globalisasi. (t.t.).


Diambil 1 Desember 2023, dari
https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/3302/1425

Yusuf, M. A. (2021, November 11). Arti dan Makna Pancasila Sebagai Ideologi Negara.
Gramedia Literasi. https://gramedia.com/literasi/makna-pancasila-sebagai-ideologi-
negara/

Anda mungkin juga menyukai