Anda di halaman 1dari 4

D.

Jenis-Jenis Ekosistem

Sebagai tempat beranekaragamnya makhluk hidup, terdapat beragam ekosistem. Setiap ekosistem
memiliki ciri-ciri vegetasi, lingkungan fisik, lingkungan kimia, dan tipe hewan yang berbeda-beda. Kondisi
lingkungan yang beragam menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya juga menjadi
beragam. Di dalam ekosistem terjadi hubungan timbal balik antara makhluk hidup atau komponen biotik
dengan lingkungannya atau komponen biotik.

Berdasarkan proses pembentukannya, ekosistem terbagi menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan
ekosistem buatan.

1. Ekosistem Alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang proses pembentukan dan pengembangannya terbentuk
dengan sendirinya atau secara alami, tanpa ada campur tangan manusia. Ekosistem alami
terbagi menjadi dua yaitu ekosistem darat (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Berikut
adalah contoh ekosistem alami :
a. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain memiliki variasi suhu yang tidak menyolok, penetrasi
cahaya yang kurang, serta terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Tumbuhan yang terbanyak
pada ekosistem air tawar adalah jenis ganggang sedangkan tumbuhan yang lainnya adalah
tumbuhan biji.
b. Ekosistem Pantai
Disebut ekosistem pantai karena tumbuhan yang paling banyak tumbuh pada gundukan
pasir adalah tumbuhan Ipomea pes caprae yang memiliki kemampuan untuk bertahan
terhadap hempasan gelombang dan angin.
c. Ekosistem Laut
Habitat laut ditandai oleh salinitas atau kadar garam yang tinggi dengan ion Cl- dapat
mencapai 55% terutama pada daerah laut tropik, Hal ini karena di sana memiliki suhu yang
tinggi dan penguapan yang sangat besar. Pada daerah tropik, suhu laut dapat berkisar 25°C.
Terjadinya perbedaan suhu bagian atas dengan bagian bawah tinggi dan terdapat batas
antara lapisan tersebut yang disebut dengan thermoklin.
d. Ekosistem Estuari
Estuari adalah tempat bersatunya sungai dengan air laut. Ekosistem estuari memiliki
produktivitas yang sangat tinggi serta memiliki banyak nutrisi. Tumbuhan yang dapat hidup
di estuari yakni rumput rawa garam, fitoplankton, dan ganggang. Sedangkan tumbuhannya
seperti cacing, ikan, kerang dan kepiting.
e. Ekosistem Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir pada satu arah dari dataran tinggi menuju
dataran rendah hingga berakhir atau bermuara ke laut. Air sungai dingin serta jernih dan
memiliki sedikit kandungan sedimen. Aliran air dan gelombang secara konstan dapat
memberikan oksigen pada air.
Ada banyak jenis tumbuhan yang hidup di daerah pinggir sungai. Air sungai termasuk air
tawar atau tidak memiliki rasa asin dan hewan yang dapat hidup di dalamnya adalah kura-
kura, ikan nila, emas, lele gurami dan ikan tawar lainnya.
f. Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem terumbu karang terdiri dari koral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem
terumbu karang sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme
mikroskopis serta sisa organik lain. Kehadiran terumbu karang yang berada di dekat pantai
membuat pantai dapat memiliki pasir putih.
g. Ekosistem Danau
Ekosistem danau ditandai dengan cekungan besar berisi air dan terbentuknya danau bisa
diakibatkan oleh aktivitas gunung berapi ataupun terbentuk dari sedimentasi yang
memotong garis kontur sungai.
Danau memiliki rasa tawar dan jenis hewan air yang dapat hidup di dalam danau ialah ikan
mas, ikan pora pora, udang dan beberapa jenis ikan tambak lainnya.
h. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis terdapat pada daerah tropik dan subtropik. Hutan hujan tropis memiliki
ciri-ciri curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif cukup banyak dan
jenisnya berbeda tergantung letak geografisnya. Dalam hutan hujan tropis terdapat
tumbuhan khas, yaitu Liana atau rotan dan anggrek sebagai epifit. Sedangkan hewannya
antara lain burung, kera, badak, harimau, dan burung hantu.
i. Savana
Savana dari daerah tropik terdapat pada wilayah yang memiliki curah hujan 40 sampai 60
inci per tahun tetapi temperatur serta kelembaban masih tergantung terhadap musim.
Hewan yang hidup di Savana antara lain serangga serta mamalia seperti zebra, Hyena dan
singa.
j. Padang Rumput
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri
padang rumput adalah memiliki curah hujan sekitar 25 sampai 30 cm per tahun, hujan turun
secara tidak teratur, porositas atau peresapan air yang tinggi, dan drainase aliran air yang
cepat. Tumbuhan yang terdapat pada padang rumput terdiri atas tumbuhan terna dan
rumput sedangkan hewannya adalah bison, serigala, anjing liar, zebra, gajah, jerapah,
serangga, dan lain sebagainya.
k. Gurun
Gurun terdapat pada daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ekosistem
gurun memiliki ciri-ciri gersang dan curah hujan rendah sekitar 25 cm per tahun. Perbedaan
suhu yang terjadi antara siang dan malam sangat besar. Dijumpai pula tumbuhan menahun
berdaun seperti kaktus atau tak berdaun dan memiliki akar yang cukup panjang serta
mempunyai jaringan yang dapat menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun yaitu unta,
ular, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lainnya.
l. Taiga
Taiga terdapat di sebelah utara bumi dan pegunungan daerah tropik. Taiga memiliki ciri-ciri
suhu di musim dingin yang rendah. Hutan taiga seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.
Hewan yang dapat hidup di taiga antara lain moose, beruang hitam, dan burung-burung
yang bermigrasi ke selatan pada saat musim gugur.
m. Tundra
Tundra terdapat pada belahan bumi sebelah utara dalam lingkaran kutub utara serta
terdapat di puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah tundra sekitar 60 hari.
Tumbuhan pada ekosistem tundra yang dominan adalah lumut, spagnum, liken tumbuhan
perdu, dan rumput alang-alang. Sedangkan hewan yang dapat hidup di tundra yakni rusa
kutub, rubah dan bison.
n. Karst (Batu Gamping/Gua)
Kars berasal dari nama kawasan batu gamping yang terdapat pada wilayah Yugoslavia. Kars
memiliki ciri-ciri tanahnya kurang subur untuk pertanian mudah longsor, sensitif terhadap
erosi.
2. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang proses pembentukan dan pengembangannya
terbentuk dengan adanya campur tangan manusia. Ekosistem buatan berfungsi sebagai penjaga
bagi ekosistem alami agar tetap seimbang. Fungsi lain dari ekosistem buatan adalah untuk
melestarikan hewan atau tumbuhan yang terancam punah. Dengan adanya ekosistem buatan,
maka secara tidak langsung telah melestarikan keanekaragaman hayati. Berikut adalah contoh
ekosistem buatan:
a. Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa berfungsi sebagai suatu upaya dalam melindungi berbagai macam flora
dan fauna. Suaka margasatwa di desain agar interaksi antara hewan dan tumbuhan di
dalamnya tetap berlangsung dengan baik.
b. Taman Hutan Raya
Taman hutan raya sebagian taman hutan masih habitat asli dan sebagiannya lagi telah
diperbarui dengan lingkungan buatan.
Ciri-ciri ekosistem taman hutan raya adalah :
1) Lebih fokus dan mengkhususkan pada perkembangan atau konservasi berbagai jenis
tumbuhan.
2) Memiliki sejumlah koleksi tumbuhan yang unik dan langka.
3) Masih asri dan memiliki keindahan habitat aslinya.
c. Kebun Binatang
Kebun binatang adalah contoh ekosistem buatan yang terbentuk dengan konsep konservasi
dan jenis spesiesnya terletak secara terpisah. Hewan yang berada di dalam kebun binatang
sangat terbatas.
d. Taman Safari
Taman Safari adalah contoh ekosistem buatan berbasis lingkungan yang fokus pada
pelestarian flora dan fauna. Flora dan fauna dikumpulkan dalam satu wilayah yang besar
dan luas.
Taman Safari sering disebut sebagai ekosistem buatan darat yang melestarikan lingkungan
dengan teknik eksitu. Taman Safari termasuk ekosistem yang lebih baik daripada kebun
binatang sebab spesies di dalamnya tidak terkekang dan dapat bergerak berdasarkan
habitatnya.
e. Waduk
Waduk adalah bendungan yang berfungsi sebagai tempat penampungan air raksasa dan
dibuat oleh tangan manusia. Fungsi utama waduk ialah sebagai sumber air bagi penduduk
setempat dan irigasi bagi pertanian. Sebagian besar waduk bisa difungsikan sebagai
pembangkit listrik tenaga air. Waduk juga bisa dikatakan sebagai ekosistem baru bagi ikan
air tawar.
f. Ekosistem Sawah
Ekosistem sawah yaitu ekosistem buatan yang dibentuk manusia sebagai tempat budidaya
tanaman padi. Ada berbagai macam organisme yang tumbuh dan hidup di area sawah
seperti gulma, serangga, binatang pengerat, ular dan beberapa jenis ikan.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap jenis ekosistem yang ada di dunia memiliki ciri khas
masing-masing. Sebagai manusia kita harus menjaga keberlangsungan ekosistem baik di darat maupun
di laut. Keseimbangan ekosistem ini sangat dibutuhkan agar interaksi dapat dipertahankan.

Daftar Pustaka

Eko Herianto (2017). Makhluk Hidup dan Ekosistem. Yogyakarta : Grup Relasi Inti Media

Anda mungkin juga menyukai