Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN MATERI

KONSERVASI DI LINGKUNGAN TERES DAN AKUA

PENDAHULUAN

Perlindungan terhadap keragaman hayati memerlukan pemahaman yang luas akan


pentingnya biologi konservasi. Konservasi sumber daya alam memerlukan kombinasi berbagai
strategi, termasuk perlindungan spesies teracam punah, pencadangan kawasan ekologi,
pengendalian kegiatan manusia yang dapat merusak ekosistem, restorasi ekosistem,
penangkaran, pengendalian spesies bukan asli, dan pendidikan biologi konservasi.

A. Pengertian Konservasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Konservasi merupakan segala pengelolaan
yang dilakukan terhadap sumber daya alam dengan acarayang bijaksana, sehingga dapat
menjamin kesinambungan persediaan dan kualitas nilai dan keragamannya.

B.Peran dan Manfaat Konservasi Akuatik


Kawasan konservasi perairan adalah suatu ruang yang dibatasi secara geografis dengan jelas,
diakui, diabadikan dan dikelola, menurut aspek hukum maupun aspek lain yang efektif, untuk
mencapai tujuan pelestarian keanekaragaman hayati laut dalam jangka panjang, lengkap dengan
fungsi-funngsi ekosistem dan nilai-nilai budaya terkait.

►Referensi Campuran
Di Indonesia dikenal ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Sebagai
benda nyata, ekosistem dapat diterapkan pada berbagai derajat organisasi makhluk dan
lingkungan mulai dari jamur, kolam kecil, padang rumput, hutan, sampai planet bumi secara
keseluruhan. Demikian pula iklim regional yang berhubungan timbal balik dengan substrat dan
biota regional membentuk unit-unit komunitas yang luas dan mudah dikenal yang disebut bioma.
Bioma dapat diartikan sebagai sebuah ekosistem yang merupakan unit komunitas terbesar yang
mudah dikenal dan terdiri dari vegetasi dan hewan.
Ekosistem dibagi menjadi dua jenis, yaitu: terestrial (daratan) dan akuatik (perairan).
Ekosistem terestrial memiliki keberadaan air yang rendah, sebaliknya ekosistem akuatik adalah
yang berbasis air. Ekosistem akuatik kemudian dibagi menjadi dua jenis, yaitu air tawar
(freshwater) dan air laut (marine). Ekosistem air tawar memiliki karakter yang berbeda dengan
ekosistem air laut, karena komposisi kimia dan fisikanya berbeda, meskipun jenis organisme
yang terkandung di dalamnya sama. berdasarkan komponen penyusunnya, ekosistem terdiri dari
faktor biotik (hidup) dan abiotik (tidak hidup). Faktor biotik mencakup predasi, kompetisi,
herbivori, simbiosis, dan berbagai interaksi antara komponen biotik maupun abiotik. Sementara,
faktor abiotik mencakup air, suhu, salinitas (kadar garam), sinar matahari, batuan dan tanah, dan
iklim. Ekosistem air laut memiliki salinitas lebih tinggi. Salinitas menentukan tingkat
osmolaritas yang mempengaruhi osmoregulasi pada suatu organisme, yang membantu organisme
dalam memiliki pengaruh terhadap distribusi organisme dalam lingkungan berair tersebut
(bentos). Lebih lanjut, komunitas bentos dipengaruhi oleh kedalaman, kadar nutrien, arus air,
oksigen terlarut, suhu, pH, keberadaan bahan beracun, dan kesadahan air (Hawk, 1979; Fachrul,
2007).
C. Konservasi Teres
Secara umum pengertian Konservasi di lingkungan Terestrial (Darat) suatu pelestarian atau
penjagaan suatu ekosistem yang dimana lingkungan atau habitat tempat tinggal suatu organisme
dan makhluk hidup lainnya yang berada daratan. Jenis organisme / makhluk hidupnya berbeda-
beda, hal tersebut dipengaruhi oleh iklim dan letak geografis seperti pengaruh ketinggian daratan
dari permukaan laut.
Konservasi lingkungan terestrial memiliki dua komponen yaitu komponen biotik (hidup) dan
abiotik (tidak hidup). Komponen biotik misalnya seperti tumbuhan (flora), hewan (fauna), dan
manusia. Sedangkan komponen abiotik seperti tanah, batuan, suhu, intensitas cahaya matahari,
iklim, dsb.

B. Jenis-Jenis Ekosistem Darat

Berikut ini jenis-jenis ekosistem darat yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

a. Hutan Gugur.

Disebut dengan hutan gugur karena mengalami empat musim yaitu musim dingin, panas, semi
dan gugur, curah hujannya antara 75-100 cm/tahun. Biasanya tersebar di wilayah beriklim
Subtropis seperti beberapa daerah di Amerika serikat, Asia timur, dan Eropa barat.
Sumber gambar:
pixabay.com
b. Hutan Hujan Tropis

Merupakan ekosistem hutan yang terdapat di wilayah- yang beriklim tropis memiliki curah hujan
200-400 cm/tahun, memiliki pohon-pohon yang tinggi sekitar 40 meter sehingga kelembabannya
tinggi, tersebar di benua Asia, Australia, Amerika bagian Selatan, Amerikan bagian Tengah,
Negara Meksiko, Kepulauan Pasifik, dan Benua Afrika. Hutan hujan tropis sangat penting sekali
keberadaanya terutama untuk tempat tinggal berbagai spesies hewan dan tumbuhan. >>Baca
Lebih Lengkap: Pengertian Dan Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis

Sumber gambar:
www.nasa.gov
c. Padang Rumput

Ekosistem padang rumput dapat ditemukan di daerah beriklim tropis dan subtropis. Tersebar di
beberapa daerah Amerika selatan, Australia, dan afrika. Padang rumput memiliki curah hujan
antara 25-50 cm/tahun, wilayahnya di dominasi oleh tumbuh-tumbuhan jenis rumput tapi ada
juga beberapa pohon yang tumbuh. Hal tersebut karena sistem perairan dan penyerapan air oleh
tumbuhan tidak teratur sehingga pohon sulit untuk tumbuh dan berkembang. Hewan yang hidup
di padang rumput seperti kuda liar, zebra, jerapah, gajah, rusa, buffalo, dsb. mereka menjadikan
rumput sebagai makanan utamanya. Tapi ada juga hewan karnivora atau pemangsa seperti singa,
citah, serigala, hayena, dsb. Jenis-jenis padang rumput seperti: Savana, Stepa, dan
Tundra. >>Baca Lebih Lengkap: Ekosistem Padang Rumput

Sumber gambar:
pxhere.com
d. Gurun.

Gurun merupakan hamparan padang pasir yang sangat luas, beriklim kering, dan memiliki curah
hujan sangat rendah sekali sekitar 25 cm/tahun. Pada siang hari suhunya sangat panas dan pada
malam hari suhunya menjadi sangat dingin. Karena iklimnya sangat panas saat siang hari maka
gurun memiliki kecepatan penguapan yang tinggi. Tapi di gurun terdapat kehidupan juga, seperti
tanaman kaktus, pohon kurma, lalu hewan seperti ular, serangga, kadal yang bersembunyi pada
siang hari dan keluar pada malam hari. Beberapa contoh gurun terbesar misalnya: Gurun Sahara
(Afrika Utara), Gurun Sonora (Amerika), dan gurun Kalahari (Afrika Tengah). >>Baca Lebih
Lengkap: Pengertian dan Bioma Gurun (Padang Pasir)
Gurun Sahara
sumber gambar: bobo.grid.id
e. Taiga.

Taiga merupakan hutan yang tersusun dari satu spesies tumbuhan konfier (berdaun jarum)
misalnya pinus, cemara, spruce, birch, juniper, dsb. tumbuhan semak jarang sekali tumbuh dan
berkembang. Hewan yang tinggal didalamnya seperti rusa besar, beruang, rubah, burung-burung,
dll. Taiga bisa ditemukan dibagian bumi utara seperi Russia dan Kanada. Memiliki musim dingin
yang panjang dan musim panas yang singkat 1-3 bulan, serta saat musim dingin tanah di selimuti
es yang tebal.

Sumber gambar:
needpix.com
g. Tundra
Merupakan ekosistem yang berada didaratan yang bersuhu dingin, terdapat dua jenis yaitu
thundra arktik dan alpin. Tundra arktik merupakan tundra yang berada di wilayah kutub utara ,
sedangkan tundra alpin berada dipuncak pegunungan yang tinggi. Ekosistem ini dapat ditemukan
di wilayah kutub utara atau arktik, finlanda, rusia, silberia dan kanada.

Anda mungkin juga menyukai