Anda di halaman 1dari 9

KEUNIKAN HUTAN HUJAN TROPIS

‘’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’
’’
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak pantai dan laut. Pantai dan laut di Indonesia
menyimpan berbagai keanekaragaman hayati dan flora dan fauna yang dilindungi.
Ciri ciri hutan hujan tropis sendiri terletak di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, Australia bagian Utara, Afrika,
Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah dan sebagian Amerika Selatan. Wilayah Indonesia menjadi salah satu wilayah yang
menjadi tempat hutan hujan tropis tersebut. Hutan hujan tropis ini berada di wilayah dengan curah hujan 2.000-11.000 mm
pertahun, dengan rata-rata suhunya 25 derajat celcius.
Berikut adalah penjelasan mengenai keunikan hutan hujan tropis pesisir dan laut Indonesia :
• Hutan hujan tropis yang ada di Indonesia unik karena keanekaragaman spesies flora fauna yang terdapat di
dalamnya. Jumlah spesies pohon yang ada di daerah hutan hujan tropis lebih banyak daripada spesies pohon
di daerah lainnya. Seperti salah satu jenis jenis hutan di Kalimantan memiliki lebih dari 40.000 spesies
tumbuhan yang merupakan hutan terbanyak spesiesnya di dunia.
• Hutan hujan tropis di pesisir laut Indonesia merupakan hutan hujan tropis yang berada di lapisan atmosfer
dengan ketinggian rendah yaitu zona 1 yang merupakan hutan hujan bawah karena letaknya di daerah
dengan ketinggian 0 – 1.000 m dari permukaan lain. Zona hutan hujan bawah berada di Sumatra,
Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Irian, Sulawesi, dan Maluku. Spesies pohon yang terdapat di sana banyak
yang dari family Dipterocarpaceae. Selain itu hutan hujan bawah di Jawa dan Nusa Tenggara memiliki pohon
dari genus Altingia, Bischofia, Castanopsis, Ficus, dan Gossampinus, serta family Leguminosae. Sedangkan
yang ada di Sulawesi, Maluku dan Papua merupakan hutan dengan spesies pohon Plaquium spp, Pometia
pinnata, Intsia spp, Diospyros spp, Koordesiodendron pinnatum, dan Canarium spp.
• Jadi keunikan hutan hujan tropis pesisir di Indonesia terletak pada kekayaan spesies yang ada di Indonesia
sehingga kita harus memiliki cara mejaga kelestarian hutan. Jenis pohon yang ada di hutan hujan tropis
Indonesia tergolong lebih banyak daripada hutan hujan tropis di beberapa negara lainnya. Memang salah
satu ciri dari hutan hujan tropis sendiri adalah vegetasi yang beraneka jenis. Di Indonesia sendiri pohonnya
bisa mencapai 50 meter dengan daun yang berwarna hijau sepanjang tahun.
Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau dengan garis pantai terpanjang nomor empat di dunia sejauh 95.181 km.
Letak Indonesia di antara benua Asia dan Australia semakin membuat lengkap keunikan keanekaragaman hayati di
dalamnya. Karakteristik flora dan fauna wilayah Asia, flora fauna Australia, dan peralihan dari keduanya dapat ditemukan di
Indonesia. Ekosistem hutan mulai dari pantai sampai dengan puncak pegunungan bersalju abadi juga dapat ditemukan di
Indonesia.
Indonesia adalah satu-satunya negara tropis di wilayah di Asia Tenggara yang memiliki tutupan salju. Indonesia juga terletak
di antara dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Hutan hujan tropis ini memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Jasa ekosistem hutan tropis meliputi manfaat ekonomi,
sosial-budaya, dan ekologi. Jasa ekosistem tersebut memberikan nilai secara langsung maupun tidak langsung. Hutan
Indonesia merupakan modal pembangunan bangsa sebagai penghasil berbagai produk seperti kayu, hasil hutan bukan kayu,
buah, obat-obatan, dan bahan pangan lainnya. Keberadaan hutan hujan juga memperlihatkan hubungan yang sangat erat
dengan kehidupan masyarakatnya, khususnya masyarakat adat yang hidup di dalam dan di sekitar hutan.
Hutan hujan Indonesia menjadi rumah bagi ribuan jenis keanekaragaman spesies. Maka tidak salah apabila Indonesia
disebut sebagai Megabiodiversity Country. Daratan Indonesia hanya mencakup 1,3% daratan bumi, tetapi Indonesia memiliki
10 % tumbuhan dunia, 12 % mamalia, 16% reptil dan amfibi, 17 % burung (Collin et al. 1991).
Angka-angka yang menunjukan kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia juga bermacam-macam. Indonesia, misalnya
memiliki lebih dari 38.000 spesies tumbuhan, 55% di antaranya tumbuhan endemik. Spesies palem juga paling banyak
ditemukan di Indonesia dengan 477 spesies, dimana 225 spesies diantaranya merupakan spesies endemik (BAPPENAS 2003).
Ekosistem hutan tropis memberikan jasa lingkungan yang penting sebagai pengatur iklim dan konservasi tanah dan air.
Ekosistem hutan tropis juga berperan penting bagi penyimpan karbon, baik pada level regional maupun global (Laurance
1999). Hutan tropis memiliki nilai estetika yang berpotensi sebagai pengembangan penelitian dan wisata.

Jika dikelola dengan baik, di masa yang akan datang Indonesia memegang peranan penting sebagai negara penyedia
keanekaragaman hayati untuk mendukung perkembangan energi terbarukan, bahan obat-obatan, dan sumber pangan. Hutan
hujan Indonesia juga dapat menjadi bagian dari solusi penanganan perubahan iklim.
• Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman berbagai makhluk hidup mulai dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme,
termasuk gen yang dimiliki, serta ekosistem yang menjadi lingkungan hidupnya. Keanekaragaman hayati dibagi menjadi
keanekaragaman hayati tingkat spesies, genetic, dan komunitas. Indonesia adalah salah satu dari tujuh. Negara yang mendapat
sebutan megabiodiversity karena memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Keanekaragaman jenis palma diketahui sebagai
yang terbesar di dunia. Lebih dari 400 spesies family. Dipterocarpaceae terdapat di Indonesia. Tumbuhan berbunga mencapai
25.000 jenis. Indonesia menduduki tempat pertama dalam kekayaan jenis mamalia (515 spesies), peringkat pertama untuk
kekayaan kupu-kupu ekor wallet (121 spesies), peringkat ketiga untuk kekayaan jenis reptil (lebih dari 600 spesies), peringkat
keempat untuk burung (2519 jenis), nomor lima untuk jenis amphibi (270 spesies) dan ketujuh untuk tumbuhan berbunga.
• Keanekaragaman hayati pada ekosistem terumbu karang amat beragam karena terumbu karang adalah tempat di mana
banyak makhluk laut tinggal. Terumbu karang juga berfungsi sebagai pelindung serta penyuplai oksigen ke atmosfer yang
berguna untuk menekan global warming.
• Setiap makhluk hidup memerlukan faktor-faktor pendukung untuk keberlangsungan hidupnya yaitu faktor biotik dan abiotik.
Oleh karena itu, keanekaragaman hayati memiliki arti penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.Masalah-masalah
dalam Keanekaragaman Hayati
• Masalah utama dalam keanekaragaman hayati adalah turunnya keanekaragaman hayati yang diakibatkan oleh pencemaran
lingkungan hidup hayati. Lingkungan untuk keanekaragaman hayati meliputi hutan, air, tanah, udara, dan laut. Pencemaran
dan kerusakan lingkungan hayati (ekosistem) merupakan penyebab turunnya keanekaragaman hayati (lihat gambar 3 dan
gambar 4 pada lampiran). Secara umum, rusaknya suatu ekosistem disebabkan oleh perusakan habitat, pembudidayaan
spesies tertentu, polusi zat-zat kimia, pemburuan liar, erosi tanah, dan usaha pencagaran yang tidak berjalan lancar. Yang
menjadi dasar dari masalah perusakan ekosistem. ini adalah perubahan fungsi suatu ekosistem menjadi fungsi yang lain. Hal-
hal yang menyebabkannya antara lain penggundulan hutan, pembangunan, dan pembuatan bendungan. Menurut data
statistik kehutanan, hutan Indonesia seluas 141,8 juta pada tahun 1991. Pada tahun 2001, menjadi 108,6 juta turun 32,2 juta
ha. Hal ini mengakibatkan banyak spesies punah. Jumlah spesies yang ada di bumi ini sangat beraneka ragam. Hingga saat ini,
diperkirakan ada 13.620.000 spesies dan 1.750.000 diantaranya telah teridentifikasi (lihat lampiran tabel 1 pada lampiran).
Dari sekitar 12,8 % spesies yang telah teridentifikasi tersebut hanya sedikit yang berguna bagi kehidupan manusia, misalnya
seperti kelapa sawit, padi, tembakau, bawang merah, sapi, ayam, Sacharomyces sp, dan lain sebagainya (Hunter, Fundamentals
Conservation of Biology). Manusia hanya menginginkan untuk memperbanyak spesies-spesies tertentu yang berguna baginya.
Akibatnya, spesies-spesies lain yang dianggap belum berguna karena belum diketahui fungsinya bagi kehidupan manusia
terancam punah. Dikhawatirkan apabila hal ini terus berlangsung maka jumlah spesies di muka bumi ini semakin berkurang.
Ciri dan Karakteristik
Hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri tersendiri bila dibandingkan dengan jenis hutan lain pada umumnya. Jenis
hutan yang satu ini terlihat hijau sepanjang musim karena pengaruh kondisi iklim dan letak wilayahnya.

1. Tipe Pohon
Ciri-ciri hutan hujan tropis yang mudah dikenali adalah banyaknya pohon rimbun dan saling menyatu membentuk
kanopi. Ukuran pohon tinggi dengan beragam tumbuhan yang hidup di dalamnya, sehingga membuat udara
sekitar hutan terasa lebih dingin dan segar. Kita juga bisa menemukan banyak tanaman perdu yang merambat
serta tanaman permukaan tanah.
Ciri-ciri yang lebih spesifik dari hutan jenis hujan tropis adalah sebagian besar daun tumbuhan yang tumbuh di
hutan ini mempunyai ukuran lebar dan bercabang banyak. Kondisi kelembapan mampu bertahan setiap waktu
karena tingkat penguapan yang cukup tinggi. Hal ini terjadi berkat adanya pepohonan berdaun lebar.
2. Curah Hujan Tinggi
Hutan hujan tropis selalu mengalami hujan di setiap tahunnya. Bahkan, pada tingkat yang paling ekstrim, bisa
mencapai sekitar 10.000 mm per tahun. Kondisi ini di temukan di hutan Nugini dan barat Kolombia.
Sedangkan, hutan basah di kawasan Asia Tenggara rata-rata memiliki curah hujan sekitar 3.000 mm per tahun.
Lebih besar lagi bila dibandingkan hutan di Basin Amazon yang mendapat curah hujan 2.000-3.000 mm per tahun.
Sedangkan, hutan hujan di Afrika Tengah merupakan yang terkering dengan curah hujan 1.500-2.000 mm per
tahun.
3. Temperatur dan Kelembaban
Hutan basah memiliki suhu yang stabil, yaitu berkisar 20°-34° C. Di Semenanjung Malaysia suhu rata-rata tahunan
berkisar diantara 25°-26° C dan fluktuasi hari terpanas dan terdingin tak lebih dari 8°-9°C.
4. Sinar Matahari
Sesuai letaknya yang berada di iklim tropis, hutan hujan tropis terletak di lintang 5°-10° ke utara dan
selatan garis khatulistiwa. Oleh karena itu, wilayah ini selalu mendapatkan penyinaran matahari
secara penuh di sepanjang tahunnya.
Penyinaran hanya akan terganggu bila cuaca sedang mendung dan berawan. Uniknya, meski terkena
sinar matahari sepanjang tahun, sinar matahari tidak mampu sampai ke dasar hutan.
5. Vegetasi Tanaman Berlapis
Pada lantai hutan basah umumya sulit ditemukan ruang kosong antar pepohonan. Hutan hujan
tropis terdiri dari pohon-pohon tinggi yang tumbuh rapat dan berbagai jenis tanaman lainnya.
6. Terdapat Genangan Air
Pada kawasan hutan hujan tropis yang disebut juga hutan basah (everwet / evergreen) seringkali
ditemukan genangan air pada dasar hutan, terutama pada musim hujan. Adanya genangan tersebut
merupakan kondisi alami apabila tanah telah jenuh menampung air hujan sehingga membentuk
kubangan air.
7. Daya Regenerasi Tinggi
Pertumbuhan tanaman yang ada di hutan hujan tropis dapat berlangsung dengan cepat, sehingga jika
terjadi kerusakan hutan maka hutan ini dapat menyembuhkan dirinya sendiri.
8. Terdapat Tumbuhan Epifit
Tumbuhan epifit adalah tumbuhan yang tumbuh dengan cara menumpang pada tumbuhan lain
sebagai tempat hidupnya. Tumbuhan jenis ini berbeda dengan tumbuhan parasit.

Sebaran Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis adalah salah satu jenis hutan yang tersebar di wilayah-wilayah dengan iklim tropis.
Jika dilihat dari peta bumi, maka sebarannya membentuk sabuk berwarna hijau yang mengelilingi
permukaan bumi.
Hutan jenis ini tumbuh di sekitar garis khatulistiwa yang membentang mulai dari Amerika Selatan,
Afrika, Asia, hingga sampai di Australia. Tipe hutan hujan tropis diwakili oleh tiga blok besar dan di
setiap bloknya memiliki keunikan ekosistem yang berbeda-beda.
1. Amerika Selatan
Blok hutan hujan tropis terbesar di dunia terletak di Amerika Selatan. Hampir setengah dari luas
hutan hujan dunia terletak di daerah ini. Blok hutan ini biasa disebut juga neotropics, secara harfiah
memiliki arti hutan tropis baru. Hutan ini tersebar di sekitar sungai Amazon dan sungai Onoroco.
2. Afrika
Blok hutan hujan tropis terbesar kedua terletak di Afrika yaitu disekitar sungai Kongo. Setengah
kawasannya termasuk ke dalam wilayah negara Republik Demokratik Kongo (dulunya bernama Zaire)
dan sisanya tersebar di Republik Kongo, Gabon, dan Kamerun.
3. Asia
Blok hutan hujan tropis terbesar ketiga terletak di Semenanjung Malaya dan Indonesia. Di Indonesia
hutan hujan tersebar hampir di setiap pulau besar, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi
4. Madagaskar
Blok yang keempat terdapat di pulau Madagaskar. Sebenarnya iklim di Madagaskar cenderung kering,
sehingga hutan hujan tropis hanya dapat ditemukan di sebagian kecil wilayah pulau tersebut.
5. Papua Nugini dan Australia
Blok hutan hujan tropis yang berada di pulau Papua dapat dikatakan memiliki karakteristik flora dan
fauna yang berbeda dengan blok Asia Tenggara.
• PENUTUP
KELOMPOK 5
‘’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’
NAMA: ANGEL NAPITUPULU
CLAUDYA HUTAGAOL
IVANE SIRINGORINGO
ALDIKA SIMANJUNTAK

Demikian dari kelompok kami, jika ada tutur kata yang salah mohon
maaf…..

Anda mungkin juga menyukai