NPM: B1A018286
Kelas: E
UNIVERSITAS BENGKULU
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan
tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang
luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide
sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan
merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting.
Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat
menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran
rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.
Pohon adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Jadi,
tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup semusim saja.
Pohon juga berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang pokok tegak
berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk (mahkota daun) yang jelas.
Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan
kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya.
Jika kita berada di hutan hujan tropis, rasanya seperti masuk ke dalam ruang sauna
yang hangat dan lembap, yang berbeda daripada daerah perladangan sekitarnya.
Pemandangannya pun berlainan. Ini berarti segala tumbuhan lain dan hewan
(hingga yang sekecil-kecilnya), serta beraneka unsur tak hidup lain termasuk bagian-
bagian penyusun yang tidak terpisahkan dari hutan.
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa
kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh
masyarakat melalui budi daya tanaman pertanian pada lahan hutan. Sebagai fungsi
ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air,
penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna dan peran penyeimbang
lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global. Sebagai fungsi penyedia
air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat penting, hal
ini dikarenakan hutan adalah tempat tumbuhnya berbagai tanaman.
RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Latar Belakang
Perkembangan pengetahuan tentang hutan tropis tidak akan terlepas dari kontribusi
A. F. W. Schimper, seorang ahli tumbuhan Jerman. Buku yang membahas hutan
tropis seperti Whitmore (1984) dan Richard (1996) menyebutkan Scimper sebagai
seorang yang mengenalkan istilah Hutan Hujan Tropis (Tropische Regenwald).
Deskripsi Schimper tentang hutan tropis masih relevan dan digunakan hingga saat
ini. Menurutnya, hutan tropis dicirikan dengan pepohonan setinggi minimal 30
meter, menyerap air, selalu hijau, dan basah. Komunitas tumbuhan dipenuhi oleh
liana berbatang, dan epifit yang menempel di mana-mana.
Hutan tropis ternyata bukan saja memiliki curah hujan tinggi, tetapi mencakup pula
hutan musim atau hutan monsun. Tipe hutan monsun dicirikan dengan gugur daun
pada musim panas (Whitmore 1984). Collins et al. (1991) menyatakan bahwa hutan
monsun tropis di Indonesia dapat ditemui di Jawa Timur, Madura, Bali dan Nusa
Tenggara. Penyebaran hutan monsun ini sampai ke bagian Selatan Papua dan ke
utara Sulawesi bagian Selatan.
Schimper membagi dua macam hutan tropis (Collin et al. 1991, Whitmore
1998), yaitu hutan hujan tropis dan hutan monsun tropis. Pembahasan hutan
monsun tropis lebih sedikit jika dibandingkan dengan hutan hujan tropis. Maka
kadangkala pembahasan hutan hujan tropis, juga meliputi hutan monsun tropis. Ciri
utama hutan monsun tropis adalah curah hujan bulanan lebih dari 3 bulan di bawah
60 mm.
Pembagian tipe ekosistem hutan dan definisi ekosistem hutan berbeda-beda antara
satu ahli dengan ahli lainnya. Meski demikian melalui ciri-ciri umum, kita bisa
mengenali tipe sebuah ekosistem di kawasan tropis. Untuk menentukan tipe suatu
ekosistem, salah satunya dapat dilihat dari vegetasinya.
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan. Sistem itu untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah instruksi air laut, dan memelihara
kesuburan tanah. Penetapan hutan lindung dilakukan oleh pemerintah atau
kelompok untuk melindungi agar fungsi-fungsi ekologi terutama tata air dan
kesuburan tanah tetap terjaga.
Hutan ialah sebuah kawasan yang ditumbuhi oleh pepohonan dan tumbuhan
lainnya. Kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan
berfungsi sebagai penampung karbondioksida. Hutan dapat mencegah bencana
seperti longsor dan banjir. Hutan juga bermanfaat sebagai penghasil kayu yang
dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan kertas. Selain itu hutan juga
merupakan paru-paru dunia yang dapat menyerap karbondioksida dan menyediakan
oksigen bagi kehidupan makhluk hidu di muka bumi.
Banyaknya manfaat hutan bagi kehidupan makhluk hidup mengharuskan kita ikut
menjaga dan melestarikan hutan, seperti:
1. Melakukan Reboisasi
Tebang pilih adalah sebuah kegiatan mengatur yang terbaik dan membiarkan yang
lainnya. Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa salah satu manfaat hutan bagi
manusia adalah sumber ekonomi, yakni dari pohon-pohon dari hutan tersebut.
Sayangnya, banyak manusia yang sembarangan menebang pohon demi faktor
ekonomi saja tanpa memperhatikan dampak yang terjadi karena tidak menggunakan
sistem tebang pilih.
3. Melindungi dan Menjaga Habitat Makhluk Hidup di Hutan
Hutan merupakan tempat tinggal flora dan fauna. Beberapa di antaranya mengalami
kepunahan karena diburu manusia dan kebakaran hutan. Selain memerangi
perburuan, kita juga harus menyadarkan masyarakat agar peduli untuk melindungi
ekosistem yang telah ada.
Kebiasaan buruk membuang sampah rumah tangga masih saja dilakukan oleh
banyak masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Padahal sudah ada larangan dan
himbauan dari pemerintah setempat.
Sampah rumah tangga biasanya didominasi sampah plastik tentu sulit terurai dan
akan menyebabkan tercemarnya hutan. Semakin lama, tanah akan tertutupi oleh
sampah sehingga pohon akan sulit mendapatkan resapan air hujan. Pada akhirnya
pertumbuhan pohon di hutan akan berkurang.
Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi
hal-hal berikut ini. 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2. Surat Keputusan Menteri
Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan
Berbahaya di Perusahaan Industri. 3. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor
29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. 4.
Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991. Selain itu,
usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara berikut
ini :
Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur
sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta
melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air
kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
Sementara itu, sebagai seorang pelajar apa upaya yang dapat kalian lakukan dalam
usaha pelestarian lingkungan hidup? Beberapa hal yang dapat kalian lakukan
sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
Menghemat penggunaan kertas dan pensil,
Disamping itu usaha pelestarian lingkungan hidup ini harus dimulai dari setiap
individu dengan menitikberatkan pada kesadaran akan pentingnya lingkungan bagi
kehidupan manusia dan pelestarian alam.
BAB III
PENUTUP
Menurut saya dalam hal permasalahan yang terjadi di hutan Indonesia kita harus
bisa menjaga dan melestarikan hutan itu karena bagaimanapun hutan adalah
sumber yang paling besar didalam hutan terdapat berbagai biota hutan. Jika hutan
tidak dilindungi maka kelestarian biota hutan itu sendiri kita nanti kelak generasi
yang akan datang bisa tidak dapat menikmati kekayaan hutan jika tidak dicontrol dan
dilestarikan kelestarian hutan nya.
Daftar pustaka
1. https://programsetapak.org/setapak-blog/hutan-adat-dalam-
penyelesaian-konflik-tenurial/
2. https://forestsnews.cifor.org/58764/mencari-resep-meredakan-konflik-di-
kawasan-hutan-negara?fnl=en
3. https://dislhk.ntbprov.go.id/2018/02/08/upaya-penyelesaian-
permasalahan-pengelolaan-hutan-di-desa-sambelia/
4. http://farchantp049.blogspot.com/2012/04/hutan-mangrove-
permasalahan-dan.html
5. https://media.neliti.com/media/publications/78262-ID-analisis-dampak-
rehabilitasi-hutan-mangr.pdf
6. https://fwi.or.id/publikasi/pengelolaan-wilayah-pesisir-dalam-upaya-
perbaikan-hutan-mangrove/
7. http://perpustakaan.menlhk.go.id/pustaka/home/index.php?
page=ebook&code=plh&pages=2
8. https://gudangbuku-ebook.blogspot.com/2019/02/download-gratis-pdf-
hutan-kehutanan.html
9. https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/3796/Buku
%20Ajar%20Hukum%20Kehutanan-Siap%20Cetak-halaman-1-
12%2C230.pdf?sequence=1&isAllowed=y
10. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfkh
11. https://globalforgivenessinitiative.com/world/mengapa-
mengampuni/ebook-gratis-unduh-dalam-format-pdf-epub-atau-kindle?
gclid=CjwKCAjwx6WDBhBQEiwA_dP8rTsjKO8rRwfWml-
8s_05V9T1n25Cscj4CSCkToBAPS2jk9ueARn-zBoCPkMQAvD_BwE
12. https://media.neliti.com/media/publications/140270-ID-aspek-
hukum-kehutanan-terhadap-daerah-ot.pdf
13. Salim, H. S., 2006, Dasar-Dasar Hukum Kehutanan, Edisi Revisi,
Jakarta, Sinar Grafika.
14. Zein, Alam Setia, 2003, Kamus Kehutanan, Jakarta, PT. Rineka
Cipta.
15. Ngandung, I B. 1975, Ketentuan Umum Pengantar Hutan dan
Kehutanan
Indonesia, Ujung Pandang, Pusat Latihan Kehutanan.