Anda di halaman 1dari 17

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar. Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas. Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup semusim saja. Pohon juga berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang pokok tegak berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk (mahkota daun) yang jelas. Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya. Jika kita berada di hutan hujan tropis, rasanya seperti masuk ke dalam ruang sauna yang hangat dan lembap, yang berbeda daripada daerah
Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

perladangan sekitarnya. Pemandangannya pun berlainan. Ini berarti segala tumbuhan lain dan hewan (hingga yang sekecil-kecilnya), serta beraneka unsur tak hidup lain termasuk bagian-bagian penyusun yang tidak terpisahkan dari hutan. Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Berbagai jenis hutan yang ada di Indonesia khususnya hutan yang terdapat pada wilayah pesisir letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Wilayah pesisir dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Sebagai daerah perbatasan antara ekosistem laut dan ekosistem darat hempasan gelombang dan hembusan angin maka pasir dari pantai membentuk gundukan ke arah darat. Setelah gundukan pasir itu biasanya terdapat hutan yang dinamakan hutan pantai.

I.2 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah yang berjudul Hutan Pantai adalah sebagai berikut : Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konservasi Lingkungan yang Untuk mengetahui ciri-ciri serta vegetasi yang ada pada hutan pantai Untuk mengetahui penyebab, akibat, dan cara penanggulangan

membahas mengenai Hutan Pantai;

kerusakan hutan pantai.

BAB II
Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau 2

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

TINJAUAN PUSTAKA
Hutan mempunyai jasa yang sangat besar bagi kelangsungan makhluk hidup terutama manusia. Salah satu jasa hutan adalah mengambil karbon dioksida dari udara dan menggantimya dengan oksigen yang diperlukan makhluk lain. Maka hutan disebut paru-paru dunia. Jadi, jika terlalu banyak hutan yang rusak, tidak akan ada cukup oksigen untuk pernapasan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan, yang dimaksud dengan hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan Jenis-Jenis Hutan di Indonesia A. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Iklim : 1. Hutan Hujan Tropika, adalah hutan yang terdapat didaerah tropis dengan curah hujan sangat tinggi. Hutan jenis ini sangat kaya akan flora dan fauna. Di kawasan ini keanekaragaman tumbuh-tumbuhan sangat tinggi. Luas hutan hujan tropika di Indonesia lebih kurang 66 juta hektar Hutan hujan tropika berfungsi sebagai paru-paru dunia. Hutan hujan tropika terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. 2. Hutan Monsun, disebut juga hutan musim. Hutan monsun tumbuh didaerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi, tetapi mempunyai musim kemarau yang panjang. Pada musim kemarau, tumbuhan di hutan monsun biasanya menggugurkan daunnya. Hutan monsun biasanya mempunyai tumbuhan sejenis, misalnya hutan jati, hutan bambu, dan hutan kapuk. Hutan monsun banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. B. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Variasi Iklim, Jenis Tanah, dan Bentang Alam : 1. Kelompok Hutan Tropika :
Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau 3

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

a. Hutan Hujan Pegunungan Tinggi b. Hutan Hujan Pegunungan Rendah c. Hutan Tropika Dataran Rendah d. Hutan Subalpin e. Hutan Pantai f. Hutan Mangrove g. Hutan Rawa h. Hutan Kerangas i. Hutan Batu Kapur j. Hutan pada batu Ultra Basik 2. Kelompok Hutan Monsun a. Hutan Monsun Gugur Daun b. Hutan Monsun yang Selalu Hijau (Evergren) c. Sabana C. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Terbentuknya 1. Hutan alam, yaitu suatu lapangan yang bertumbuhan pohon-pohon alami yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya. Hutan alam juga disebut hutan primer, yaitu hutan yang terbentuk tanpa campur tangan manusia. 2. Hutan buatan disebut hutan tanaman, yaitu hutan yang terbentuk karena campur tangan manusia. D. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Statusnya 1. Hutan negara, yaitu hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah. 2. Hutan hak, yaitu hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah. Hak atas tanah, misalnya hak milik (HM), Hak Guna Usaha (HGU), dan hak guna bangunan (HGB).

Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

3. Hutan adat, yaitu hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat. E. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Jenis Tanamannya 1. Hutan Homogen (Sejenis), yaitu hutan yang arealnya lebih dari 75 % ditutupi oleh satu jenis tumbuh-tumbuhan. Misalnya: hutan jati, hutan bambu, dan hutan pinus. 2. Hutan Heterogen(Campuran), yaitu hutan yang terdiri atas bermacammacam jenis tumbuhan. F. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Fungsinya 1. Hutan Lindung Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan. 2. Hutan Konservasi. Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan konservasi terdiri atas : a. Hutan Suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan, satwa dan ekosistemnya serta berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan. Kawasan hutan suaka alam terdiri atas cagar alam, suaka margasatwa dan Taman Buru. b. Kawasan Hutan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik didarat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber alam hayati dan ekosistemnya. Kawasan

Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

pelestarian alam terdiri atas taman nasional, taman hutan raya (TAHURA) dan taman wisata alam. 3. Hutan Produksi Hutan produksi adalah kawasan hutan yang diperuntukkan guna produksi hasil hutan untuk memenuhi keperluan masyarakat pada umumnya serta pembangunan, industri, dan ekspor pada khususnya. Hutan produksi dibagi menjadi tiga, yaitu hutan produksi terbatas (HPT), hutan produksi tetap (HP), dan hutan produksi yang dapat dikonversikan (HPK).

BAB III HUTAN PANTAI


Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau 6

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

III.1 Pengertian Hutan Pantai


Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan, yang dimaksud dengan hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Hutan pantai adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan pantai bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob. Hutan pantai terdapat sepanjang pantai yang kering, berpasir, dan tidak landai, seperti di pantai selatan Jawa.

III.2 Ciri-Ciri Hutan Pantai


Hutan pantai, menyebar di sepanjang pantai yang tidak tergenang oleh pasang surut air laut dengan luas kurang lebih 3,3 juta hektar. Ciri umum ekosistem hutan pantai antara lain adalah : 1) Tidak terpengaruh iklim; 2) Tanah kering (tanah pasir, berbatu karang, lempung); 3) Tanah rendah pantai; 4) Pohon kadang-kadang ditumbuhi epyphit; dan 5) Dapat dijumpai terutama di pantai selatan Pulau Jawa, pantai barat daya Sumatera dan pantai Sulawesi.
Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau 7

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

III.3 Vegetasi Hutan Pantai


Daerah pantai merupakan daerah perbatasan antara ekosistem laut dan ekosistem darat. Karena hempasan gelombang dan hembusan angin maka pasir dari pantai membentuk gundukan ke arah darat. Gundukan pasir itu biasanya terdapat hutan yang dinamakan hutan pantai. Tumbuhan pada hutan pantai cukup beragam. Tumbuhan tersebut bergerombol membentuk unit-unit tertentu sesuai dengan habitatnya. Suatu unit vegetasi yang terbentuk karena habitatnya disebut formasi. Setiap formasi diberi nama sesuai dengan spesies tumbuhan yang paling dominan. Berdasarkan susunan vegetasinya, ekosistem hutan pantai dapat dibedakan menjadi 2, yaitu formasi Pres-Caprae dan formasi Baringtonia. 1. Formasi Pres-Caprae Pada formasi ini, tumbuhan yang dominan adalah Ipomeea pres-caprae, tumbuhan lainnya adalah Vigna, Spinifex littoreus (rumput angin), Canavalia maritime, Euphorbia atoto, Pandanus tectorius (pandan), Crinum asiaticum (bakung), Scaevola frutescens (babakoan). 2. Formasi Baringtonia Vegetasi dominan adalah pohon Baringtonia (butun), tumbuhan lainnya adalah Callophylum inophylum (nyamplung), Erythrina, Hernandia, Hibiscus tiliaceus (waru laut), Terminalia catapa (ketapang).

III.4 Penyebab Kerusakan Hutan Pantai


III.4.1 Kebakaran Penyebab kebakaran hutan khususnya hutan pantai sampai saat ini masih menjadi topik perdebatan, apakah karena alami atau karena
Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau 8

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

kegiatan manusia. Namun, berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor manusia yang berawal dari kegiatan atau aktivitas manusia misalnya seperti Pembukaan hutan dan penyebab struktural yang menimbulkan konflik. III.4.2 Penebangan Hutan Pantai secara Sembarangan Menebang hutan sembarangan akan menyebabkan hutan menjadi gundul. Ditambah lagi akhir-akhir ini penebangan hutan liar semakin marak terjadi. III.4.3 Penegakan Hukum yang Lemah Lemahnya penegakan hukum di Indonesia telah turut memperparah kerusakan hutan Indonesia. Penegakan hukum barulah menjangkau para pelaku di lapangan saja. Biasanya mereka hanya orang-orang upahan yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-harinya. Mereka hanyalah suruhan dan bukan orang yang paling bertanggungjawab. Orang yang menyuruh mereka dan paling bertanggungjawab sering belum disentuh hukum. Mereka biasanya mempunyai modal yang besar dan memiliki jaringan kepada penguasa. Kejahatan seperti ini sering juga melibatkan aparat pemerintahan yang berwenang dan seharusnya menjadi benteng pertahanan untuk menjaga kelestarian hutan seperti polisi kehutanan dan dinas kehutanan. Keadaan ini sering menimbulkan tidak adanya koordinasi yang maksimal baik diantara kepolisian, kejaksaan dan pengadilan sehingga banyak kasus yang tidak dapat diungkap dan penegakan hukum menjadi sangat lemah. III.4.4 Mentalitas Manusia Manusia sering memposisikan dirinya sebagai pihak yang memiliki otonomi untuk menyusun blue print dalam perencanaan dan pengelolaan hutan, baik untuk kepentingan generasi sekarang maupun untuk anak cucunya. Hal ini kemungkinan disebabkan karena manusia
Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

sering menganggap dirinya sebagai ciptaan yang lebih sempurna dari yang lainnya. Pemikiran antrhroposentris seperti ini menjadikan manusia sebagai pusat. Bahkan posisi seperti ini sering ditafsirkan memberi lisensi kepada manusia untuk menguasai hutan. Karena manusia memposisikan dirinya sebagai pihak yang dominan, maka keputusan dan tindakan yang dilaksanakanpun sering lebih banyak di dominasi untuk kepentingan manusia dan sering hanya memikirkan kepentingan sekarang daripada masa yang akan datang. Akhirnya hutan pun dianggap hanya sebagai sumber penghasilan yang dapat dimanfaatkan dengan sesuka hati. Masyarakat biasa melakukan pembukaan hutan dengan berpindah-pindah dengan alasan akan dijadikan sebagai lahan pertanian. Kalangan pengusaha menjadikan hutan sebagai lahan perkebunan atau penambangan dengan alasan untuk pembangunan serta menampung tenaga kerja yang akan mengurangi jumlah pengangguran. Tetapi semua itu dilaksanakan dengan cara pengelolaan yang exploitative yang akhirnya menimbulkan kerusakan hutan. Dalam struktur birokrasi pemerintahan mentalitas demikian juga seakan-akan telah membuat aparat tidak serius untuk menegakkan hukum dalam mengatasi kerusakan hutan bahkan terlibat di dalamnya.

III.5 Akibat Kerusakan Hutan Pantai


Kerusakan hutan pantai akan menimbulkan beberapa dampak negatif yang besar di bumi. III.5.1 Efek Rumah Kaca (Green House Effect).
Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau 10

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

Hutan pantai yang selayaknya merupakan hutan pada umumnya merupakan bagian dari paru-paru bumi yang mempunyai fungsi mengabsorsi gas CO2. Berkurangnya hutan dan meningkatnya pemakaian energi fosil (minyak, batubara dll) akan menyebabkan kenaikan gas CO2 di atmosfer yang menyelebungi bumi. Gas ini makin lama akan semakin banyak, yang akhirnya membentuk satu lapisan yang mempunyai sifat seperti kaca yang mampu meneruskan pancaran sinar matahari yang berupa energi cahaya ke permukaan bumi, tetapi tidak dapat dilewati oleh pancaran energi panas dari permukaan bumi. Akibatnya energi panas akan dipantulkan kembali kepermukaan bumi oleh lapisan CO2 tersebut, sehingga terjadi pemanasan di permukaan bumi. Inilah yang disebut efek rumah kaca. Keadaan ini menimbulkan kenaikan suhu atau perubahan iklim bumi pada umumnya. Kalau ini berlangsung terus maka suhu bumi akan semakin meningkat, sehingga gumpalan es di kutub utara dan selatan akan mencair. Hal ini akhirnya akan berakibat naiknya permukaan air laut, sehingga beberapa kota dan wilayah di pinggir pantai akan terbenam air, sementara daerah yang kering karena kenaikan suhu akan menjadi semakin kering. III.5.2 Kerusakan Lapisan Ozon Lapisan Ozon (O3) yang menyelimuti bumi berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan di bumi. Di tengah-tengah kerusakan hutan, meningkatnya zat-zat kimia di bumi akan dapat menimbulkan rusaknya lapisan ozon. Kerusakan itu akan menimbulkan lubang-lubang pada lapisan ozon yang makin lama dapat semakin bertambah besar. Melalui lubang-lubang itu sinar ultraviolet akan menembus sampai ke bumi, sehingga dapat menyebabkan kanker kulit dan kerusakan pada tanaman-tanaman di bumi. III.5.3 Kepunahan Species Hutan pantai di Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayati di dalamnya. Dengan rusaknya hutan pantai sudah pasti
Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau

11

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

keanekaragaman ini tidak lagi dapat dipertahankan bahkan akan mengalami kepunahan. III.5.4 Bencana (Abrasi Pantai, Banjir, dan Lain-Lain) Dalam peristiwa abrasi dan banjir yang yang disebabkan terjadinya proses pasang-surut air laut, disebutkan bahwa salah satu akar penyebabnya adalah karena rusaknya hutan pantai yang berfungsi sebagai daerah resapan dan tangkapan air (catchment area) serta sebagai struktur penahan Lima bencana (bencana tsunami, gelombang ekstrim, peningkatan muka air laut, erosi pantai dan ancaman angin puting beliung) yang menyebabkan abrasi pantai.

III.6 Cara Penaggulangan Kerusakan Hutan Pantai


Cara-cara untuk menanggulangi kerusakan hutan pantai adalah sebagai berikut : Menggalakkan kegiatan penghijauan. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman di

areal sekitar pantai.


-

Menerapkan peraturan-peraturan dan sanksi yang berat bagi mereka

yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan khususnya hutan pantai.


-

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan Mengadakan pengawasan,pengendalian, dan pengelolaan hutan

tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang merusak hutan pantai.


-

pantai.

III.7 Fungsi Hutan Pantai


Hutan pantai merupakan sumber daya alam daerah tropika yang mempunyai manfaat ganda dengan pengaruh yang sangat luas ditinjau dari aspek sosial, ekonomis, dan ekologi. Besarnya peranan hutan atau ekosistem hutan pantai bagi kehidupan, dapat diketahui dari banyaknya jenis flora dan

Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau

12

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

fauna yang hidup di dalam ekosistem perairan dan daratan yang membentuk ekosistem hutan pantai. III.7.1 Fungsi Fisik Secara fisik hutan pantai menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya abrasi pantai, melindungi daerah dibelakangnya dari hempasan gelombang dan angin kencang, dan mencegah intrusi air garam (salt intrution) ke arah darat. Selain itu, secara khusus juga berguna sebagai perangkap zat-zat pencemar dan limbah, dan sebagainya. Setiap saat pantai terancam abrasi akibat arus dan gelombang laut yang selalu bergerak. Tanpa keberadaan hutan pantai, sangat besar peluang pinggir pantai tergerus oleh arus dan gelombang yang terus menerpanya. Beberapa contoh hasil penelitian juga menunjukkan fungsi hutan pantai dalam meredam energi arus gelombang laut, serta vegetasi hutan pantai juga dapat menyerap dan mengurangi pencemaran (polutan). Selain itu, hutan pantai dapat mengendalikan intrusi air laut. III.7.2 Fungsi Biologis Secara biologi hutan pantai mempunyai fungsi sebagai daerah berkembang biak (nursery ground), tempat memijah (spawning ground), dan mencari makanan (feeding ground) untuk berbagai organisme yang bernilai ekonomis khususnya ikan dan udang. Habitat berbagai satwa liar antara lain, reptilia, mamalia, hurting dan lain-lain. Selain itu, hutan mangrove juga merupakan sumber plasma nutfah. III.7.3 Fungsi Ekonomi atau Fungsi Produksi Tanaman hutan pantai sejak lama telah dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Berbagai macam produk yang dapat dihasilkan oleh ekosistem hutan pantai dan sebagian besar telah dimanfaatkan oleh masyarakat, misalnya untuk bahan bakar (kayu
Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau

13

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

bakar, arang, alkohol); bahan bangunan (tiang-tiang, papan, pagar); pertanian (pupuk hijau), dan lain-lain. Secara tradisional, sudah sejak lama masyarakat yang berada di pesisir pantai mendapatkan bahanbahan obat-obatan dari hutan pantai.

BAB IV PENUTUP

Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau

14

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

IV.1 Kesimpulan
Keberadaan hutan pantai tidak saja mampu secara nyata melindungi pesisir pantai dari kerusakan akibat angin, abrasi sampai gelombang tsunami, namun juga memberikan sumber penghidupan bagi masyarakat di sekitarnya. Sehingga kehilangan hutan pantai, secara langsung akan berdampak pada kehidupan masyarakat pesisir, termasuk hilangnya mata pencaharian serta sumber kehidupan mereka lainnya dan ancaman kehancuran pesisir pantai akibat gempuran arus laut dan angin yang pasti selalu hadir di kawasan tersebut. Dengan demikin, keberadaannya di kawasan pesisir pantai adalah sebuah keharusan/kemestian. Oleh karena itu, hutan pantai yang rusak harus segera direhabilitasi agar kembali berfungsi sebagaimana mestinya.

IV.2 Saran
Menjaga kelestarian hutan pantai berarti menjaga hidup dan kehidupan manusia serta makhluk lainnya. Hal tersebut merupakan alasan utama, mengapa hutan pantai harus dikelola secara lestari.

DAFTAR PUSTAKA

Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau

15

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

Anonim. 2011. Ekologi Hutan Peran, Manfaat, dan Fungsi Hutan. http://ekologi-hutan.blogspot.com/2011/10/peranan-manfaat-dan-fungsihutan.html diakses tanggal 10 Juli 2012 Anonim. 2010. 10 Juli 2012 Kompassiana. 2010. Mengapa Hutan Mangrove dan Hutan Pantai Harus Dilestarikan.http://edukasi.kompasiana.com/2010/08/27/mengapa-hutanmangrove-dan-hutan-pantai-harus-dilestarikan/ diakses tanggal 10 Juli 2012 Hakim, Lukman Nur. 2010. Akibat Kerusakan Hutan dan Upaya Penanggulangannya.http://lookmannhabiz.blogspot.com/2010/05/akibatkerusakan-hutan-dan-upaya.html diakses tanggal 10 Juli 2012 Anonim. 2009. Upaya Penanggulangan Kerusakkan Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan Khususnya di Indonesia. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/%E2%80%9Cupayapenanggulangan-kerusakan-lingkungan-hidup-dalam-pemangunanberkelanjutan-khususnya-di-indonesia/ diakses tanggal 10 Juli 2012 Wahana, Sang Surya. 2011. Penyebab, akibat, dan cara penenggulangan Kerusakkan Hutan Pantai. http://sangsuryawahana.blogspot.com/2011/07/penyebab-akibat-dan-carapenangulangan.html diakses tanggal 10 Juli 2012 Malino, Jupri. 2012. Pengertian Wilayah Pesisir Ekologi. Vegetasi Hutan Pantai.

http://vegetasi2.blogspot.com/2010/12/hutan-pantai.html diakses tanggal

http://juprimalino.blogspot.com/2012/01/pengertian-wilayah-pesisirekologi.html diakses tanggal 10 Juli 2012 AcehPedia. 2012. Tipelogi Hutan Indonesia.

http://acehpedia.org/Tipelogi_Hutan_Indonesia#Hutan_Pantai___.28coast al_forest.29 diakses tanggal 10 Juli 2012 Irwanto. 2000. Ekosistem Pantai.

http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/SponsorTeknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau 16

KONSERVASI LINGKUNGAN KELOMPOK 7

HUTAN PANTAI

Pendamping/Praweda/Biologi/0145%20Bio%203-5f.htm diakses tanggal 11 Juli 2012 Irwanto. 2012 Wikipedia. 2010. Hutan. http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan diakses tanggal 11 Juli 2012 Anonim. 2012. Hutan, Jenis Hutan, dan Manfaatnya. 2012. Jenis dan Tipe Hutan

http://www.irwantoshut.net/jenis_tipe_hutan.html diakses tanggal 11 Juli

http://www.google.co.id/url? sa=t&rct=j&q=jenis+hutan+pantai&source=web&cd=10&ved=0CFwQFj AJ&url=http%3A%2F%2Fdishut.jabarprov.go.id%2Fimages%2Fartikel %2Fhutan-jenis-hutan-danmanfaatnya.doc&ei=DHn9T7S7FcesrAfA3tnCBg&usg=AFQjCNGbnn9P vEnVzb-nnEkKGcYcqFnpAA

Teknik Lingkungan S1 Fakultas Teknik Universitas Riau

17

Anda mungkin juga menyukai