ACARA V
PENGENALAN STUMP, CABUTAN, PUTERAN DAN PENANAMAN
Disusun Oleh :
Nama : Novia Assifa Belladinna
NIM : 18/430156/KT/08845
Coass : Hilarius Grahadi Brian
Shift : Sabtu, 07.00 WIB
ABSTRAK
I. Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Selain itu juga pemindahan anakan dan penanaman ini juga berguna untuk
melihat dan mengamati daya survey atau daya tahan hidup anakan di suatu
lahan. Bisa kita lihat bahwa anakan yang ada di polybag tidak akan sama hidup
nya dengan anakan yang ada di lahan yang luas, hal ini di karenakan proses
perkembangan akar anakan yang ada di polybag tertahan dibandingkan dengan
anakan yang ada di lahan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengenal Stump sebagai salah satu bibit generatif
2. Mengetahui teknik pemindahan dan pemeliharaan Stump, puteran dan
cabutan
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan membuat bibit secara cabutan dan
puteran
4. Mengetahui cara pembuatan lubang tanam dan penanaman yang benar
1.3 Manfaat
Pengetahuan mengenal Pemindahan dan pemeliharaan Stump, cabutan dan
puteran beserta kelebihan dan kurangannya sehingga mengerti teknik apa yang
cocok dan paling baik untuk dilakukan penanaman. Serta mengerti cara
pembuatan lubang tanam dan cara menanamnya.
Stump adalah suatu bibit tanaman yang bersal dari benih di mana sebagian
batang dan akarnya dipotong dengan maksud ditanam di lapangan. Keuntungan
penanaman dengan stump antara lain: pertumbuhan tinggi pada tahun pertama lebih
cepat dibandingkan dengan tumbuhan yang berasal dari benih, dapat ditanam pada
tanah yang lengas dan tanah bagian atasnya tidak begitu baik serta pada tanah yang
kelerengannya curam. (Darmawan, 1988)
Stump merupakan bahan tanaman yang dibuat dari anakan tanaman dimana
semua daun-daun dan akar sekundernya dibuang, kecuali akar tunggang dan batang
dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pemotongan daun dilakukan dengan
tujuan untuk menghindari penguapan yang berlebihan, sedangkan pemotongan akar
dilakukan untuk merangsang pertumbuhan akar baru yang lebih banyak (Misnawati,
2014).
Pengadaan bibit dari anakan alam dapat dilakukan dengan cabutan dan stump.
Ditingkat lokal, khususnya pada tingkatan masyarakat yang masih belum mengerti
teknik budidaya dengan benih, hingga saat ini masih banyak orang yang
menggunakan cabutan anakan alami yang memang tumbuh disekitar pohon induk
atau terbawa air atau hewan seperti kelelawar (Mansur dan Tuheteru, 2010).
III. Metode
1.1 Waktu : Hari Sabtu, 7 September 2019 pukul 07.30 WIB
1.2 Tempat : di Laboratorium Silvikultur Intensif Klebengan.
1.3 Bahan dan Alat
Alat dan bahan yang digunakan pada Praktikum Silvikultur Acara V ini adalah
1. anakan permudaan alam,
2. kertas gambar,
3. alat tulis,
4. kaliper,
5. penggaris,
6. gunting/gergaji,
7. cetok/cangkul,
8. dan kamera.
Layout Acara V
1
2
3
keterangan :
Data Stump
1 Jenis tanaman : Kecrutan
Panjang tunas : 15, 5
Panjang akar : 56 cm
2 Jenis tanaman : Tanjung
Panjang tunas : 9 cm, 4 cm, 6 cm, 2 cm (Rata-rata : 5, 25 cm)
Panjang akar : 22, 5 cm
3 Jenis tanaman : Saga
Panjang tunas : 29 cm, 47 cm, 26 cm, 24 cm, 49 cm (Rata-rata : 35 cm)
Panjang akar : 51 cm
VI. Pembahasan
Secara umum pemindahan bibit yang berasal dari pembiakan generatif dikenal
dengan 3 teknik yaitu cabutan, puteran, dan stump. Teknik cabutan dilakukan dengan
mengambil atau mencabut semai dari tempat semula tanpa menyertakan tanah yang
melingkupi tanaman tersebut. Sedangkan dengan teknik puteran dilakukan membuat
lingkaran disekitar tanaman yang akan dipindahkan dengan tujuan agar tanah yang
terdapat di sekitar akar ikut terangkat. Teknik ketiga yaitu stump. Pemindahan bibit
dengan teknik stump dilakukan dengan mengambil semai dari tempat semula
kemudian agian atas atang dipotong sehingga hanya menyisakan batang bagian
bawah dan akar.
Selama 45 hari pengamatan maka dapat dilihat jika ketiga teknik paling baik
adalah teknik Stump diaplikasikan di lokasi penanaman karena dari ketiga teknik
pemindahan didapatkan hanya 3 tanaman yang tumbuh dan ketiganya dengan teknik
stump, sehingga tingkat hidup 12%.
VII. Kesimpulan
Saran
Praktikum sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang ada, namun sangat
disayangkan karena tanaman yang akan ditanam belum tersedia di Lab. Klebengan
sehingga harus mengambil dulu ke Arboretum dan membutuhkan waktu yang cukup
lama, sebaiknya sebelum praktikum tanaman yang akan digunakan disediakan
terlebih dahulu.
5. Daftar Pustaka
Kaliandra Bipa
7.