ACARA IX
SUKSESI PRIMER DAN SUKSESI SEKUNDER
Disusun Oleh :
Nama : Novia Assifa Belladinna
NIM : 18/430156/KT/08845
Coass : Hilarius Grahadi Brian
Shift : Sabtu, 07.00 WIB
ABSTRAK
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Peristiwa bencana erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 meninggalkan
beberapa wilayah yang mengalami kerusakan dari mulai sangat ringan hingga
kerusakan yang sangat berat. Erupsi berupa awan panas, debu vulkanik, dan
lahar menyebabkan beberapa perubahan dan kerusakan terhadap lingkungan di
sekitarnya. Debu vulkanik panas yang dilepaskan dalam volume besar ini
membakar pepohonan dan menutup tanah. Debu vulkanik memiliki kandungan
air dan nutrisi yang rendah sehingga tidak dapat menjadi substrat bagi
tumbuhan. Mekanisme pemulihan suatu ekosistem setelah mengalami gangguan
dikenal dengan sebutan suksesi.
Tujuh tahun pasca erupsi wilayah-wilayah yang dulunya mengalami
kerusakan mulai menunjukkan perubahannya kembali ada yang kembali seperti
keadaan semula dan mulai ditemukan beberapa jenis tanaman baik tanaman
endemik maupun tanaman yang didatangkan untuk tujuan rehabilitasi lahan.
Regenerasi dari beberapa jenis yang dapat bertahan hingga saat ini, terutama
tumbuhan bawah juga menjadi indikator dalam pengamatan suksesi primer dan
sekunder di area tersebut. Dalam praktikum ini dilakukan pengamatan di Taman
Nasional Gunung Merapi pada area terdampak erupsi ringan hingga berat untuk
mengetahui dan membandingkan keanekaragaman jenis tegakan serta
memahami proses suksesi yang terjadi di lokasi tersebut.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah mahasiswa mampu mempelajari tahapan
dan proses dalam suksesi primer dan sekunder serta mampu memahami
manajemen suksesi.
1.3 Manfaat
Pengetahuan tentang kesesuaian jenis dengan tapak dapat diaplikasikan untuk
memperkirakan proses dan jenis suksesi yang terjadi di suatu area berdasarkan
ciri fisik dan vegetasi yang ada, yang dapat diteruskan dalam upaya
merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan suatu lahan hutan yang tepat
dengan menyesuaikan kondisi lingkungan yang ada.
1.2 Tempat
Praktikum Silvikultur Acara IX ini dilaksanakan di Taman Nasional Gunung
Merapi.
VI. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Suksesi primer adalah suksesi sederhana yang dimulai dari kondisi dimana
sebelumnya belum pernah ada kehidupan tumbuh-tumbuhan, sedangkan suksesi
sekunder adalah suksesi yang terjadi pada lahan yang sebelumnya sudah terdapat
tumbuh-tumbuhan.
2. Dalam manajemen suksesi, harus diperhatikan beberapa aspek-aspek sepertu
adalah jenis tumbuhan yang mendominasi dan tumbuhan bawahnya, kondisi
tanah, iklim mikro, dan daya regenerasi tiap individu, sehingga dapat ditentukan
tindakan pengelolaan lahan yang tepat dan meningkatkan produktivitas lahan
terkait.
VII. Saran
Dalam pengambilan data terlalu lama karena harus menyesuaikan jalur yang telah
dibuat, tiap kelompok harus menunggu kelompok sebelumnya selesai membuat petak
ukur untuk membuat petak ukur selanjutnya dan kondisi tapak yang tidak datar.
Karena PU harus menyambung dari kelompok sebelumnya, sehingga kelompok bisa
memilih tempat yang disuk/ sesuai, akibatnya PU yang kami dapat tidak
representative dengan lingkunganya karena PU yang klompok kami gunakan terdapat
tanah lapang yang cukup luas sehingga data pohon kurang representative. Selain itu
juga terkendala oleh keterbatasan informasi mengenai beberapa jenis tumbuhan
bawah yang menyulitkan dalam identifikasi jenis. Sebaiknya dalam praktikum
selanjutnya telah dibuat tanda-tanda yang memudahkan untuk membuat petak ukur
tiap kelompok, selain itu juga diberikan pengenalan mengenai bebarapa jenis
tumbuhan yang dominan di tempat tersebut untuk memudahkan identifikasi.
IX. Lampiran