Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN DAN INVENTARISASI SUMBER DAYA HUTAN


ACARA VI
PERHITUNGAN POTENSI PRODUKSI SUATU UNIT KAWASAN HUTAN

DISUSUN OLEH :
NAMA

: ROIHANA ADIBA

NIM

: 15/377843/KT/07961

SHIFT

: SELASA, 15.00 WIB

CO. ASS

: OKTAVIONITA SAKTI A.

LABORATORIUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN HUTAN


BAGIAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
ACARA VI
PERHITUNGAN POTENSI PRODUKSI SUATU UNIT KAWASAN HUTAN

A. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk :
1 Mahasiswa dapat menyajikan struktur tegakan, menghitung taksiran potensi produksi
luasan, volume dan kandungan karbon dalam suatu kawasan hutan.
2 Mahasiswa dapat menganalisis keadaan tegakan suatu unit kawasan ditinjau dari
potensinya.
B. DASAR TEORI
Usaha pengelolaan hutan lestari harus mengacu pada sustainable daveopment
(ekologi, ekonomi, dan sosial). Agar dapat mengelola hutan dengan baik, maka
diperlukan suatu sistem perencanaan dalam pengelolaan hutan. Demi mendukung
perencanaan tersebut, diperlukan informasi tentang hutan yang diperoleh dari data
potensi hutan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif (Durbani,2013).
Volume tegakan berdiri (standing stock) merupakan volume kayu yang ada di
lapangan pada saat inventore dilakukan. Sementara volume growing stock merupakan
volume semua pohon yang ada de daerah tertentu dari hutan atau lahan hutan yang
letaknya pada ketinggian setinggi dada biasanya diukur dalam satuan meter kubik
mencakup batang dari permukaan tanah pada ketinggian tunggak sampai dengan
diameter atas yang diberikan, dan juga dapat mencakup cabang di atas diameter
tertentu.
Dalam tabel normal hutan tanaman jati di jawa dikenal ada 3 macam sortimen
kayu yaitu :
1 Volume kayu batang (Vst) yaitu volume kayu diatas tunggak sampai
permulaan tajuk. Bagian pohon yang menyusun volume kayu ini adalah
batang pokok sampai percabangan yang pertama (sama dengan crown point
2

jenis-jenis konifer).
Volume batang tebal (Vdk) yaitu volume kayu dia atas tunggak sampai
diameter dengan kulit setebal 7 cm. Disini tercakup batang pokok dan

cabang-cabang besar.
Volume kayu pohon (Vbm) yaitu volume kayu yang terdapat diseluruh
pohon mulai dari tunggak sampai ujung pohon termasuk ranting-ranting
(Saefudin,2009).

Kelas hutan adalah kelompok ukuran ukuran keadaan hutan yang berbeda
satu dari yang lain yang dijadikan satu dalam ikatan wadah terbatas (petak atau anak
petak), kewajaran statistik dan tindakan terhadapnya. Ukuran ukuran keadaan
tersebut dapat berupa kesesuaian tanah, jenis, umur, pertumbuhan, kerapatan, dan riap
tegakan. Dalam wadah terbatas berupa petak dan anak petak tersebut kemungkinan

akan didapati bagian-bagian dengan kesesuaian tanah untuk jenis tanaman tertentu
yang berbeda-beda (Banyard, 1973).
Perhitungan potensi produksi berumber dari buku Register Risalah Hutan yang
memuat data deskripsi keadaan petak per petak, maka dapat dihitung potensi kawasan
hutan yang bersangkutan dengan langkah langkah sebagai berikut :
1

Dengan menghimpun luas suatu kelas hutan yang sama maka dapat
dihitung/diketahui luasan masing masing kelas hutan, induk kelas
hutannya dan total luasannya. Penghimpunan luas kelas hutan yang sama

ini dilakukan dengan menggunakan blangko Daftar Kelas Hutan (PK3).


Dengan menghimpun umur tegakan pada suatu kelas hutan yang sama
maka dapat dihitung/diketahui umur rata-rata kelas hutan yang
bersangkutan. Demikian pula dihimpun bonita dan KBD pada kelas hutan
yang sama, maka dapat dihitung/diketahui rata-rata dan KBD rata-rata
masing masing kelas hutan (Simon,2007).

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

Register risalah hutan (PK2) suatu kawasan hutan (minimal satu RPH).
Tabel/tarif untuk penaksiran volume, misal tabel WvW 1932.
Blangko daftar kelas hutan (PK3) dan perhitungan rata rata (PK4).
Informasi berat jenis dan kandungan karbon jeni jati.
Kertas kalkir
Milimeter blok

D. CARA KERJA

Perhitungan Potensi Produksi Suatu Unit Kawasan Hutan

Penyajian struktur kelas hutan di PK 3

Perhitungan volume standing stock dan growing stock di


Perhitungan rata-rata umur, bonita, dan KBD di PK 4a
PK 4b

Perhitungan potensi produksi suatu unit kawasan hutan pertama adalah dengan
cara penyajian struktur kelas hutan. Masing masing kelas hutan dikelompokkan
dengan menggunakan daftar kelas hutan (PK3) untuk dapat menghitung luas masing
masing kelas hutan yang ada. Pengelompokkan dapat dilakukan secara manual
maupun dengan pivot table menggunakan bantuan microsoft excel. Setelah itu struktur
tegakannya dianalisis apakah normal atau tidak. Selanjutnya rata rata umur, bonita,
dan KBD pada PK 4a dihitung. Rata rata umur dihitung dengan menggunakan rumus
umur x luas
(bonita x luas )

,
rata

rata
bonita
dihitung
dengan
rumus
, rata

Luas

rata KBD dihitung dengan rumus

( KBD x luas)
luas

Setelah diperoleh rata rata kemudian data dimasukkan pada PK 4b. Pada PK
4b dihitung volume standing stock dan growing stock. Sebelumnya dihitung dulu Vst
nya dengan cara interpolasi ganda. Setelah itu dihitung volume tebangan per Ha da
volume tebangan total. Pada standing stock volume per Ha = Vst (umur saat ini) x
KBD x fk dan volume tebangan total = Volume tebangan per Ha x Luas. Pada
Growing stock volume per Ha = Vst (umur akhir daur) x KBD x fk dan volume
tebangan total = volume tebangan per Ha x luas.
Perhitungan dengan bantuan pivot table dilakukan di microsoft excel dengan
cara masukkan file yang akan di olah, buka excel kemudian pilih insert pada menu bar,
blok seluruh data kemudian klik icon pivot table yang ada pada menu bar, pilih pivot
tabel, setelah muncul tabel klik kanan kemudian klik pivot table option, pilih menu
display dana pilih classic pivot tabel layout, drag umur/bonita/KBD ke column field,
drag kelas hutan ke row field, drag luas baku dan luas*umur atau luas*bon atau
luas*KBD ke data items here kemudian terakhir rata rata umur, bonita, dan KBD
dihitung seperti dengan rumus perhitungan manual. Perhitungan hanya dilakukan
untuk kelas produktif.

Anda mungkin juga menyukai