Anda di halaman 1dari 9

PENGUKURAN DIMENSI TEGAKAN

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
Pada praktikum ini praktikan ini membahas mengenai pengukuran dimensi
tegakan. Pengukuran merupakan kegiatan untuk mengetahui atau menduga
suatu tegakan serta membuat gambaran melalui karakteristik dari suatu objek
yang kita teliti. Dalam proses inventarisasi hutan, pengukuran sangat penting
dilakukan untuk menduga atau mengetahui potensi suatu tegakan ataupun suatu
komunitas tertentu. Dalam setiap inventarisasi hutan tertentu, dapat diberikan
tekanan pada suatu atau beberapa masalah tersebut, bergantung pada arah dan
tujuan, tetapi untuk penilaian yang menyeluruh terhadap suatu areal hutan dan
terutama dengan maksud untuk penelitian dan pengelolaan, semua elemen itu
harus dikuasai (Juanda and Wulandari 2017).
Salah satu elemen pengukuran dalam proses inventarisasi hutan yaitu
tinggi pohon, diameter pohon dan dimensi tegakan. Menurut Asmawi Zainul dan
Noehi Nasution dalam (Hamzah, 2014) pengukuran memiliki definisi yaitu
pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu menurut aturan
atau formulasi yang jelas. Dengan demikian, secara sederhana pengukuran dapat
dikatakan sebagai kegiatan pemberian atau penetapan angka pada objek yang
diukur yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan objek
tersebut.
Tinggi pohon didefinisikan sebagai jarak terpendek antara suatu titik pada
puncak pohon (atau titik lain pada pohon tersebut) dengan titik proyeksinya pada
bidang datar (permukaan tanah). Sedangkan panjang pohon merupakan jarak yang
menghubungkan dua titik yang diukur baik menurut garis lurus maupun tidak
(Hastaka 2012). Titik atas tinggi pohon ditentukan berdasarkan tujuan
inventarisasi hutan, adapun keperluan kegiatan ITSP digunakan titik atas pada
bebas cabang pertama, sedangkan pengukuran tinggi pohon untuk keperluan
penentuan bonita tanah digunakan titik atas puncak pohon (Direktorat Pembinaan
Sekolah Menegah Kejuruan, 2013).
Pengukuran tinggi pohon dapat dilakukan dengan menggunakan
christen meter, walking stick, SRB, suunto clinometer, dan haga hypsometer.
Masing-masing alat mempunyai kelebihan dan kelemahan, maka dari itu nilai
yang didapatkan juga beragam. Alat yang paling teliti adalah suunto
clinometer dan haga hypsometer karena menggunakan prinsip trigonometri
(Marhamah 2015).
Diameter merupakan pengukuran panjang garis antara dua titik pada garis
lingkaran batang pohon yang melalui titik pusat lingkaran batang pohon. Diameter
pohon merupakan salah satu parameter pohon yang mudah untuk diukur (Jupiter
2019). Pengukuran diameter merupakan salah satu bagian kegiatan dari cabang
ilmu Inventarisasi Hutan. Pengukuran diameter pohon dapat dilakukan dengan
berbagai alat antara lain phi band, garpu pohon, dan pita keliling (Ryan 2015).
Dimensi tegakan Dimensi tegakan merupakan ukuran terhadap panjang,
lebar dan tinggi pohon (Ayuningtyas dkk, 2020).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum mata kuliah Survei Inventarisasi Hutan dengan
judul “Pengukuran Dimensi Tegakan” antara lain sebagai berikut :

1. Mengukur berbagai dimensi tegakan, baik diameter, tinggi, lbds, maupun volume
tegakan
2. Mengetahui cara-cara pendugaan potensi tegakan
BAB 2
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat dan Bahan
Pada praktikum ini alat dan bahan yang digunakan yaitu sebagai berikut :
Alat :
1. Walking Stick 100 cm
2. Meteran Ukur
3. Tali Rafia 20 meter
4. Pita Ukur (keliling dan diameter/phi band)
5. Aplikasi (GPSMap Camera)
6. Buku Catatan dan alat tulis
Bahan :
1. Tegakan pohon di sekitar tempat tinggal atau kampus dengan ukuran 0,02 Hektar

2.1 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang harus dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Pemberian materi oleh dosen dan asisten praktikum
2. Mempelajari informasi cara pengukuran tinggi pohon menggunakan walking
stick, pengukuran diameter pohon, dan pengukuran lbds, kerapatan serta
volume tegakan.

3. Mencari lokasi s u a t u t e g a k a n pohon da n me m b u a t pe t a k uk u r


be r u p a pl o t l i n g k a r a n uk u r a n 0, 0 2 ha (j a r i - j a r i 7, 9 4 m) .
4. Hasil pengukuran dicatat pada tally sheet dan mendokumentasikan tegakan
pohon yang diukur tinggi dan diameter pohonnya
5. Mengisi lembar kerja praktikum
6. Melakukan perhitungan untuk mencari nilai diameter, lbds, dimensi atau
volume, dan kerapatan serta volume tegakan pohon tersebut.
7. Membuat laporan praktikum
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 1. Tally Sheet Hasil Pengukuran Dimensi Pohon pada Plot Contoh 0,02 ha
Ting
K gi LBDS Volume (
No. Nama Pohon (cm) Diameter (m) (m) (m2) m3)
1. Eucaliptus sp . 48 0.1528 6.8 0.018328054 0.087241537
2. Eucaliptus sp. 50 0.1592 7.5 0.019895542 0.104451595
3. Eucaliptus sp. 30 0.0955 8.3 0.0071593963 0.041596092
4. Eucaliptus sp. 70 0.2229 0.0390022619 0.06825397
Pohon 2.5
15 0.0477 0.0017861027 0.0031256797
Trubusan
16 0.0509 0.0020337859 0.0035591253
Acacia
5. mangium 60 0.191 8.5 0.028637585 0.0501157738
Acacia
6. mangium 62 0.1974 11.5 0.030588906 0.0535305855
7. Eucaliptus sp. 46 0.1464 8.2 0.016824873 0.096574771
Acacia
8. mangium 83 0.2643 7.6 0.054835774 0.2917263177
Acacia
9 mangium 70 0.2229 9.7 0.039002261 0.2648253522
Jumlah 550 1.751 70.6 0.2580945418 1.065000799
Rata-rata 50 0.1591818182 7.844 0.02346314016 0.09681825447
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Pengukuran Dimensi Tegakan
No. Dimensi Tegakan Plot Lingkaran 0,02 Ha
1. Diameter Rata-rata (cm) 15,91 cm
2. Tinggi Rata-rata (m) 7,844444 m
3. Kerapatan Tegakan (Pohon/Ha) 450
4. Lbds Tegakan (m2/Ha) 12.90472709
5. Volume Tegakan m3/Ha 53.25003996
3.2 Pembahasan
Pengukuran dimensi pohon suatu tegakan dengan menggunakan walking
stick. Walking stick merupakan alat ukur tinggi sederhana berbentuk tongkat.
Selain komponennya sederhana juga dapat dibuat dengan mudah. Pada
pengukuran plot seluas 0,02 hektar ini ditemukan 9 pohon dengan 2 jenis berbeda
yaitu pohon Eukaliptus (Eucaliptus sp.) dan Akasia (Acacia mangium).
Hasil yang didapat pengukuran dimensi tegakan dapat dilihat pada Tabel 1.
dapat dilihat bahwa adanya perbedaan rentan jauh antara diameter, tinggi, lbds
serta volume pada tiap pohon karena tegakan bukan tegakan seumur. Pada pohon
ke empat yaitu Eukaliptus, pohon tersebut merupakan jenis pohon trubusan.
Pohon Eukaliptus ke empat ini terbagi kedalam 3 batang pohon trubusan.
Pohon akasia dominan memiliki tinggi lebih besar dan diameter lebih
besar. Dan Pohon eukaliptus dominan memiliki tinggi rata-rata hampir sama dan
diameter kecil.Pengukuran dimensi tegakan ini merupakan salah satu pengukuran
dengan tujuan melihat tingkat keberhasilan dan manfaat tegakan tersebut sehingga
didapat hasil pengukuran volume kayu untuk menduga potensi suatu potensi
keberhasilan pertumbuhan suatu tegakan (Winata dan Yuliana, 2014).
DAFTAR PUSTAKA

Ayuningtyas, F.Y., Nugroho, Y. and Payung, D., 2020. DIMENSI TEGAKAN


NYAWAI (Ficus variegata Blume) PADA JARAK TANAM YANG
BERBEDA DI KHDTK RIAM KIWA KALIMANTAN
SELATAN. Jurnal Sylva Scienteae, 3(4), pp.621-625.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Kejuruan. 2013. Buku Teks Bahan Ajar
Inventarisasi Hutan. Jakarta, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. http://repositori.kemdikbud.go.id/.
Hamzah, A. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Press.
Hastaka, P. 2012. “Modul Invetarisasi Hutan.” Bogor, Jawa Barat: Fakultas
Kehutanan IPB.
Juanda, A. Muin, and R. S. Wulandari. 2017. “Seleksi Pohon Plus pada Areal
Tegakan Benih IUPHHK-HA PT. Suka Jaya Makmur Kalimantan Barat.”
Jurnal Hutan Lestari Vol. 5 (4):927 – 934.
Ryan, K. 2015. “Mengenal alat ukur diameter dan tinggi pohon.” Laporan
Praktikum Biometrika Hutan. Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Winata, A. and Yuliana, E., 2014. Potensi tegakan sebagai indikator tingkat
keberhasilan pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM)
Perhutani. Jurnal Matematika Sains dan Teknologi, 15(2), pp.106-118.
LAMPIRAN
No. Nama Pohon No. Nama Pohon No.
Eucaliptus sp. 5
Eucaliptus sp. 4 7.
1. Eucaliptus sp. 1 4. Pohon Trubusan

2. Eucaliptus sp. 2 5. Acacia mangium 1 8. Acacia mangium 3

3. Eucaliptus sp. 3 6. Acacia mangium 2 9. Acacia mangium 4

Anda mungkin juga menyukai