HUTAN
Oleh:
KELOMPOK 4
KHT B
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Kelompok : 4 (Empat)
Kelas : KHT B
Jurusan : Kehutanan
Fakultas : Kehutanan
Universitas : Tadulako
Mengetahui :
Mengetahui :
Dosen Penanggung Jawab
Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT, sebagai penguasa yang
Akbar bagi seluruh alam semesta karena atas rahmat dan berkat-Nyalah sehingga
laporan lengkap praktikum Silvikultur ini dengan waktu yang telah di tentukan.
tersusun sesuai dengan yang kita kehendaki. maksud dari penyusunan laporan ini
adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Silvikultur.
Tak lupa pula penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang banyak berperan dalam membantu penyusunan laporan ini, yaitu kepada
asisten yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama praktikum sehingga
kesalahan-kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam laporan ini, oleh karena
itu saran dan kriktik yang sifatnya membangun dan dapat saya jadikan sebagai
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Tujuan Dan Kegunaan....................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3
2.1. Pengertian Teknik Sampling............................................................. 3
2.2. Pengelolaan Petak Ukur......................................................................... 3
2.3. Populasi Dan Sampel.............................................................................. 4
2.4. Diameter dan tinggi pohon......................................................................... 5
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Pengukuran Semai..................................................................................... 7
2. Pengukuran Pancang.................................................................................. 7
3. Pengukuran Tiang....................................................................................... 8
4. Pengukuran Pohon...................................................................................... 10
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iklim dan kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah
yang di luarnya. Jika kita berada di hutan hujan tropis, rasanya seperti masuk
kedalam ruang sauna yang hangat dan lembab, yang berbeda daripada daerah
tumbuhan lain dan hewan (hingga yang sekecil – kecilnya) serta beraneka unsur
tak hidup lainnya termasuk bagian – bagian penyusun yang tidak terpisahkan dari
ekosistem yang erat kaitannya dengan proses alam yang saling berhubungan
1
antar komponen penyusun ekosistem.
Ilmu inventarisasi hutan adalah salah satu cabang ilmu kehutanan yang
cara pengukuran sebagian atau seluruh elemen dari suatu obyek yang menjadi
Inventarisasi hutan dapat didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu kehutanan yang
suatu lahan hutan untuk mengetahui sifat-sifat dan/atau nilai kekayaan yang ada di
2
2
tertentu. Dalam memperoleh data pengukuran, jenis dan cara penggunaan alat
diperoleh. Semakin bagus alat yang dipergunakan maka semakin baik pula hasil
mengetahui sekaligus memahami cara mengukur atau menaksir potensi dari suatu
dapat menambah wawasan sekaligus memahami tata cara pembuatan petak ukur,
penentuan arah jalur, penentuan jarak antar jalur dan pengukuran parameter pohon
teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling dibagi menjadi dua kelompok
yaitu probability sampling dan non probability sampling. Pada penelitian ini,
Petak ukur adalah satuan sampling yang berupa bagian dari luasan sebuah
tegakan dimana akan dilakukan pengukuran dan pengamatan karakter tegakan dan
karena sarana pengolahan data (misalnya tersedianya fasilitas dan personil untuk
informasi yang diperlukan serta uang dan waktu yang tersedi, perlakuan terhadap
data dan semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
3
4
tak dapat dianggap kecil.Secara umum tipe petak ukur dapat dipisahkan menjadi
tiga macam yaitu petak ukur sederhana dengan berbagai bentuk, petak ukur
penarikan sampel, karena metode penarikan sampel lebih praktis, biayanya lebih
hemat, serta memerlukan waktu dan tenaga yang lebih sedikit dibandingkan
penelitian, dilakukan dengan beberapa alasan antara lain: objek yang diteliti
sifatnya mudah rusak, objek yang diteliti bersifat homogen, tidak mungkin
meneliti secara fisik seluruh objek dalam populasi, untuk menghemat biaya, untuk
Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan
penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah
data lazim disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan atau
subjek tergantung pada cara pengambilan datanya. Penjelasan yang akurat tentang
karakteristik populasi penelitian perlu diberikan agar besarnya sampel dan cara
5
H.2007)
diketahui tersebut. Tinggi pohon merupakan dimensi pohon yang sangat penting
dalam pendugaan potensi pohon dan tegakan. Data tinggi bukan hanya
diperlukan untuk menghitung nilai luas bidang dasar suatu tegakan melainkan
juga dapat digunakan untuk menentukan volume pohon dan tegakan, berguna
dalam pengaturan penebangan dengan batas tinggi tertentu serta dapat digunakan
untuk mengetahui struktur suatu tegakan hutan. Pengukuran tinggi pohon dengan
menggunakan beberapa alat yang berbeda akan menghasilkan data yang berbeda
pula. Dengan demikian, perbedaan relatif dari keakuratan data yang diperoleh
diantara alat yang berbeda akan terlihat. Sehingga dapat diketahui pula kelebihan
yaitu Klinometer, Hagameter, Pita ukur, meteran roll, kompas, Avenza Maps,
6
2. Amati jenis-jenis pohon yang ada pada kedua tempat tersebut, catat jenis
batangnya (tingkat pohon dan tiang). Pada plot berukuran 2x2 m, bedakan
4. Pada plot berukuran 10x10 m serta 20x20 m untuk pengukuran tiang dan
pohon dilakukan perhitungan diameter pada setiap tiang dan pohon dengan
k
rumus D= dan tinggi total dengan rumus Tttl=α × jarakdatar
π
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
1 Tumbuhan A 3 Semai
2. Tumbuhan B 2 Semai
1 Tumbuhan A 1 Pancang
2. Tumbuhan B 1 Pancang
3. Tumbuhan C 1 Pancang
4. Tumbuhan D 1 Pancang
5. Tumbuhan E 1 Pancang
6. Tumbuhan F 2 Pancang
8
9
1. Jenis A1
V = ¼ π.d2.t.fk
= ¼ . 3,14.(0,30)2 .12,5.1
=¼ .3,14.0,09.12,5.1
= ¼. 3,5325
= 0,89 m3
12
4.2. Pembahasan
18
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1.2. Saran
Inventarisasi Sumber Daya Hutan. Agar dapat memberikan manfaat yang lebih
kehutanan.
DAFTAR PUSTAKA
Eddy, S.W. 2001. Perbandingan efisiensi metode pohon contoh ( tree sampling )
dan metode konvensional dalam pendugaan potensi tegakan jati
(Tectona grandisL.f.) di KPH Mantingan Perum Perhutani unit I Jawa
Tengah.(Skripsi). Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kurniawan, R.2015. Mengenal Alat ukur Diameter dan Tinggi Pohon. Diakses
dari http://www.scrib.com/[diakses pada tanggal 1Mei 2019][11:43 WIT]
Puspitasari, D .2015. Angka Bentuk Dan Model Volume Kayu Afrika (Maesopsis
eminii Engl) .Di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa
Barat. Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor.
Putranto, B. 2011. Penduga Model Hubungan Tinggi dan Diameter Pohon Jenis
Jambu-Jambu (Kjellbergiodendron sp.) pada Hutan Alam di Kab
Mamuju Sulawesi Barat. Diakses dari https://core.ac.uk/download/files
[4 Mei 2019].
Pengamatan Semai
No Nama Jenis/Species Jumlah Semai/Tumbuhan Bawah
1 Tumbuhan A 3 Semai
2. Tumbuhan B 2 Semai
Pengamatan pancang
No Nama Jenis/Species Jumlah Pancang
1 Tumbuhan A 1 Pancang
2. Tumbuhan B 1 Pancang
3. Tumbuhan C 1 Pancang
4. Tumbuhan D 1 Pancang
5. Tumbuhan E 1 Pancang
6. Tumbuhan F 2 Pancang
Pengukuran Tiang
No Nama Tinggi Tinggi Bebas Diameter Volume
Jenis/Species Total (m) Cabang (m) (cm) (m3)
1 Tumbuhan A 12,5 cm 2,70 30 cm 0,89
Pengukuran Pohon
No NamaJenis/Species Diameter Helling Atas Helling Jarak
(cm) (m) Bawah (m)
1 Jenis A 43 16 -2 20
2 Jenis B 26 20 -1 15
3 Jenis C 34 10 -1 15
4 Jenis D 75,3 19 -2 20
5 Jenis E 65 35 6 30
6 Jenis F 24 15 -2 20
22