Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas karunianya
dan berkat-nyalah sehingga aktifitas hidup yang kita jalani selalu membawa
harapan yang ingin kita capai dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat.
dengan yang kita kehendaki. Maksud dari kami laporan ini adalah sebagai salah
itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dan dapat kami jadikan sebagai
Kelompok 1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
4.1 Hasil.......................................................................................................
4.2 Pembahasan............................................................................................
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................................
5.2 Saran…………………………………………………………………...
DAFTAR LAMPIRAN
No. Teks
1. Dokumentasi Praktikum...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
nelayan. Secara ekologis hutan mangrove disamping sebagai habitat biota laut,
juga merupakan tempat pemijahan bagi ikan yang hidup di laut bebas. Keragaman
jenis mangrove dan keunikannya juga memiliki potensi sebagai wahana hutan
wisata dan atau penyangga perlindungan wilayah pesisir dan pantai, dari berbagai
ancaman sedimentasi, abarasi, pence-gahan intrusi air laut, serta sebagai sumber
tumbuhpada daerah pasang surut (terutama pantai yang terlindung, laguna, muara
sungai)yang tergenang pada saat pasang dan bebas genangan pada saat surut
2003). Fungsi hutan mangrove dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu
fungsi fisik, fungsi ekologis dan fungsi ekonomis. Fungsi hutan mangrove secara
fisik di antaranya menjaga kestabilan garis pantai dan tebing sungai dari erosi atau
yang terbawa oleh arus ke kawasan hutan mangrove, mengendalikan laju intrusi
air laut sehingga air sumur disekitarnya menjadi lebih tawar, melindungi daerah di
tsunami.
Fungsi hutan mangrove secara ekologis diantaranya sebagai tempat
tempatberkembang biak (nursery ground) berbagai jenis ikan, udang, kerang dan
biota laut lainnya, tempat bersarang berbagai jenis satwa liar terutama burung dan
tempat istirahat, tidur bahkan bersarang. Selain itu, mangrove juga bermanfaat
bagi beberapa jenis burung migran sebagai lokasi antara (stop over area) dan
kaya sehingga dapat menjamin ketersediaan pakan selama musim migrasi (Howes
kualitas air karena vegetasi ini memiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap
polutan (logam berat Pb, Cd dan Cu), di Evergaldes negara bagian California
mangrove?
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mempelajari bagian bagian
TINJAUAN PUSTAKA
tempatberkembang biak (nursery ground) berbagai jenis ikan, udang, kerang dan
biota lautlainnya, tempat bersarang berbagai jenis satwa liar terutama burung dan
bagi beberapa jenisburung migran sebagai lokasi antara (stop over area) dan
kualitas air karena vegetasi inimemiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap
polutan (logam berat Pb, Cd dan Cu),di Evergaldes negara bagian California
Fungsi ekologis lain dari mangrove adalah sebagai penyerap karbon. Hasil
didominasi oleh kondisi oksigen terlarut rendah atau sedimen anoxic (Ong JE dan
Gong WK, 2013). Mangrove banyak dijumpai pada daerah estuari, dan pesisir
dengan kondisi salinitas tinggi. Mangrove juga dapat tumbuh pada berbagai
macam substrat (tanah berpasir, tanah lumpur, lempung, dan tanah berbatu) yang
dari gelombang besar dan arus pasang surut kuat, air pada ekosistem ini
bersalinitas payau (2-22 o/oo) hingga asin (38 o/00) (Bengen 2002). Secara umum
habitat vegetasi mangrove biasanya membentuk zonasi. Mulai dari zona yang
dekat dengan laut sampai zona yang paling dekat dengan daratan. Menurut Giesen
et al. dalam Welly et al. (2010), zonasi yang paling umum ada empat macam
yaitu:
1. The Exposed Mangrove (zona terluar, paling dekat dengan laut). Secara
umum zona ini didominasi oleh Sonneratia alba, Avicennia alba dan Avicennia
marina.
2. Central Mangrove (zona pertengahan antara laut dan darat). Secara
umum zona ini didominasi oleh jenis-jenis Rhizopora, kadang juga ditemui jenis
Bruguiera.
paling dekat dengan daratan). Zona ini biasanya tergenangi oleh pasang tinggi
payau). Pada zona ini sering dijumpai komunitas Nypa frutican dan kadang
dan juga fungsi biologis. Fungsi ekologis dari mangrove menurut Saputro et al.
(2009) adalah sebagai stabilisator tepian sungai dan pesisir dan memberikan
menjaga stabilitas sedimen dan bahkan turut berperan dalam menambah perluasan
lahan daratan (land Building) dan perlindungan garis pantai (protected agent).
Fungsi biologis dari hutan mangrove adalah sebagai sumber kesuburan perairan,
hutan lindung. Hal ini karena tumbuhan mangrove memiliki system perakaran
yang kuat, sehingga dapat menjaga kestabilan garis pantai dan menahan abrasi
pantai. Menurut Welly et al. (2010) Manfaat ekologi mangrove diantaranya adalah
mengendalikan intrusi air laut, dan melindungi daerah di belakang mangrove dari
gelombang tinggi dan angin kencang, tempat memijah, mencari makan, dan
berlindung bagi ikan, udang, kepiting dan biota laut lainnya. Sedangkan manfaat
pewarna alami, dan sebagai obyek ekowisata. Produk yang diperoleh dari
ekosistem mangrove berupa kayu bakar, bahan bangunan, pupuk, bahan baku
baku tekstil dan kulit, lilin, madu, rekreasi, tempat pemancingan, dan lain-lain
(Khodir 2012).
BAB III
METODOLOGI PRAKTEK LAPANGAN
Adapun Praktikum ini dilaksakan pada hari Minggu, 12 Mei 2022 pada
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah antara
1) Tali raffia
2) Wadah Plastik
3) Alkohol
4) Sprayer
5) Kertas koran
6) Kantong plastik nener/sampah
7) Pita ukur
8) Gunting Stek
9) Parang
10) Penjepit/klem
sebagai berikut :
Mangrove.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Hasil
4.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Wells SCR, Corcoran E.2006. In The Frontline: Shoreline Protection and Other
Cambridge. 33 hal.
Welly M, Sanjaya W, Sumerta IN, Anom DN. 2010. Identifikasi Flora dan Fauna
Sugiarto, W., dan Ekayanto. 1996. Penghijauan Pantai. Panebar Swadaya. Jakarta.
Dahuri R, Rais J, Ginting SP, Sitepu MJ. 2004. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah