Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas karunianya

dan berkat-nyalah sehingga aktifitas hidup yang kita jalani selalu membawa

keberkahan,baik dikehidupan dunia maupun dikehidupan akhirat sehingga

harapan yang ingin kita capai dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang banyak

membantu dalam penyusunan laporan ini,yaitu bapak/ibu dosen pembimbing

lapangan yang telah banyak memberikan masukan-masukan baik dalam teori

maupun pelaksanaan praktikum,sehingga penyusunan laporan berlangsung

sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini yang berjudul

“Laporan Praktikum Ekologi Hutan Mangrove” ini dapat tersusun sesuai

dengan yang kita kehendaki. Maksud dari kami laporan ini adalah sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Ekologi Hutan Mangrove.

Dalam penyusunan laporan ini,kami sebagai penyusun menyadari akan

kesalahan-kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam laporan ini,oleh karena

itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dan dapat kami jadikan sebagai

masukan untuk perbaikan selanjutnya sangat kami harapkan.

Palu, 6 Juni 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................

1.3 Tujuan Praktikum...................................................................................

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mangrove Secara Ekologis……………………………………………..

2.2 Karakteristik dan Tipologi Mangrove………………………………….

2.3 Manfaat dan Fungsi Ekosistem Mangrove…………………………….

III . METODOLOGI PRAKTEK LAPANGAN

3.1 Waktu dan Lokasi Praktikum.................................................................

3.2 Alat dan Bahan Praktikum.....................................................................

3.3 Tahapan Praktikum................................................................................

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil.......................................................................................................

4.2 Pembahasan............................................................................................

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan............................................................................................

5.2 Saran…………………………………………………………………...
DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks

1. Dokumentasi Praktikum...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan mangrove sangat menunjang perekonomian masyarakat pantai,

karena merupa-kan sumber mata pencaharian masyarakat yang berprofesi sebagai

nelayan. Secara ekologis hutan mangrove disamping sebagai habitat biota laut,

juga merupakan tempat pemijahan bagi ikan yang hidup di laut bebas. Keragaman

jenis mangrove dan keunikannya juga memiliki potensi sebagai wahana hutan

wisata dan atau penyangga perlindungan wilayah pesisir dan pantai, dari berbagai

ancaman sedimentasi, abarasi, pence-gahan intrusi air laut, serta sebagai sumber

pakan habitat biota laut.

Secara umum hutan mangrove didefinisikan sebagai tipe hutan yang

tumbuhpada daerah pasang surut (terutama pantai yang terlindung, laguna, muara

sungai)yang tergenang pada saat pasang dan bebas genangan pada saat surut

yangkomunitas tumbuhannya bertoleransi terhadap garam. (Kusmana, et al.,

2003). Fungsi hutan mangrove dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu

fungsi fisik, fungsi ekologis dan fungsi ekonomis. Fungsi hutan mangrove secara

fisik di antaranya menjaga kestabilan garis pantai dan tebing sungai dari erosi atau

abrasi, mempercepat perluasan lahan dengan adanya jerapan endapan lumpur

yang terbawa oleh arus ke kawasan hutan mangrove, mengendalikan laju intrusi

air laut sehingga air sumur disekitarnya menjadi lebih tawar, melindungi daerah di

belakang mangrove dari hempasan gelombang, angin kencang dan bahaya

tsunami.
Fungsi hutan mangrove secara ekologis diantaranya sebagai tempat

mencari makan (feeding ground), tempat memijah (spawning ground), dan

tempatberkembang biak (nursery ground) berbagai jenis ikan, udang, kerang dan

biota laut lainnya, tempat bersarang berbagai jenis satwa liar terutama burung dan

reptil. Bagi beberapa jenis burung, vegetasi mangrove dimanfaatkan sebagai

tempat istirahat, tidur bahkan bersarang. Selain itu, mangrove juga bermanfaat

bagi beberapa jenis burung migran sebagai lokasi antara (stop over area) dan

tempat mencari makan, karena ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang

kaya sehingga dapat menjamin ketersediaan pakan selama musim migrasi (Howes

et al, 2003). Vegetasi mangrove juga memiliki kemampuan untuk memelihara

kualitas air karena vegetasi ini memiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap

polutan (logam berat Pb, Cd dan Cu), di Evergaldes negara bagian California

Amerika Serikat, mangrove adalah komponen utama dalam menyaring polutan

sebelum dilepas ke laut bebas (Arisandi, 2010).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang terurai di atas maka dapat disimpulkan

rumusan masalahmya sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Ekologi Mangrove?

2. Bagaimana cara membedakan dan mengidentifikasi bentuk-brntuk akar

mangrove?

3. Bagaimana cara membedakan dan mengidentitikasi bagaian-bagian dari

batang, daun, bunga, dan buah pada mangrove?


1.3 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mempelajari bagian bagian

dari tumbuhan untuk mempermudah penentuan jenis aau spesies tumbuhan.

Denganmengikuti praktikum ini, diharapkan mahasiswa mampu :

1. Membedakan dan Mengidenttifikasi bentuk-bentuk dari akar

2. Membedakan dan Mengidenttifikasi bagian-bagian dari batang

3. Membedakan dan Mengidenttifikasi bagian-bagian dari Daun.

4. Membedakan dan Mengidenttifikasi bagian-bagian dari Bunga

5. Membedakan dan Mengidenttifikasi bagian-bagian dari Buah

6. Mendapatkan pengalaman langsung dalam kegiatan pengambilan specimen

dari tumbuhan mangrove.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mangrove Secara Ekologis

Fungsi hutan mangrove secara ekologis diantaranya sebagai tempat

mencarimakan (feeding ground), tempat memijah (spawning ground), dan

tempatberkembang biak (nursery ground) berbagai jenis ikan, udang, kerang dan

biota lautlainnya, tempat bersarang berbagai jenis satwa liar terutama burung dan

reptil. Bagibeberapa jenis burung, vegetasi mangrove dimanfaatkan sebagai

tempat istirahat,tidur bahkan bersarang. Selain itu, mangrove juga bermanfaat

bagi beberapa jenisburung migran sebagai lokasi antara (stop over area) dan

tempat mencari makan,karena ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang

kaya sehingga dapatmenjamin ketersediaan pakan selama musim migrasi (Howes

et al, 2003). Vegetasimangrove juga memiliki kemampuan untuk memelihara

kualitas air karena vegetasi inimemiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap

polutan (logam berat Pb, Cd dan Cu),di Evergaldes negara bagian California

Amerika Serikat, mangrove adalah komponenutama dalam menyaring polutan

sebelum dilepas ke laut bebas (Arisandi, 2010).

Fungsi ekologis lain dari mangrove adalah sebagai penyerap karbon. Hasil

valuasiekonomi yang dilakukan LPP mangrove tahun 2006 terhadap kawasan


hutan mangrovedi Batu Ampar, Pontianak menyatakan bahwa, nilai manfaat

hutan mangrove sebagaipenyerap karbon sebesar Rp 6.489.979.146,-. /tahun.

2.2 Karakteristik dan Tipologi Mangrove

Mangrove adalah kelompok tumbuhan vaskular yang memiliki morfologi,

fisiologi dan adaptasi khusus untuk hidup di lingkungan intertidal yang

didominasi oleh kondisi oksigen terlarut rendah atau sedimen anoxic (Ong JE dan

Gong WK, 2013). Mangrove banyak dijumpai pada daerah estuari, dan pesisir

dengan kondisi salinitas tinggi. Mangrove juga dapat tumbuh pada berbagai

macam substrat (tanah berpasir, tanah lumpur, lempung, dan tanah berbatu) yang

bergantung pada proses peruntukan air untuk memelihara pertumbuhan mangrove

(Dahuri et al 2004). Ekosistem mangrove terdapat pada daerah yang terlindung

dari gelombang besar dan arus pasang surut kuat, air pada ekosistem ini

bersalinitas payau (2-22 o/oo) hingga asin (38 o/00) (Bengen 2002). Secara umum

habitat vegetasi mangrove biasanya membentuk zonasi. Mulai dari zona yang

dekat dengan laut sampai zona yang paling dekat dengan daratan. Menurut Giesen

et al. dalam Welly et al. (2010), zonasi yang paling umum ada empat macam

yaitu:

1. The Exposed Mangrove (zona terluar, paling dekat dengan laut). Secara

umum zona ini didominasi oleh Sonneratia alba, Avicennia alba dan Avicennia

marina.
2. Central Mangrove (zona pertengahan antara laut dan darat). Secara

umum zona ini didominasi oleh jenis-jenis Rhizopora, kadang juga ditemui jenis

Bruguiera.

3. The Rear Mangrove (back mangrove, landward mangrove, areal yang

paling dekat dengan daratan). Zona ini biasanya tergenangi oleh pasang tinggi

saja. Seringkali didominasi oleh jenis-jenis Bruguiera, Lumnitzera, Xylocarpus

dan Pandanus sp.

4. Brackish Stream Mangrove (aliran sungai dekat mangrove yang berair

payau). Pada zona ini sering dijumpai komunitas Nypa frutican dan kadang

dijumpai Sonneratia caseolaris serta Xylocarpus granatum. Di pulau Bali dan

Lombok ditemukan 17 spesies vegetasi utama, 13 spesies vegetasi pendukung dan

19 spesies vegetasi mangrove asosiasi (Gunarto 2004). Salah satu pemanfaatan

ekosistem mangrove di kawasan Nusa Lembongan adalah sebagai tempat wisata.

Wells et al. (2006) menyatakan bahwa ekosistem mangrove di Nusa Lembongan

terbagi menjadi tiga komponen vegetasi yaitu komponen utama, komponen

tambahan dan komponen asosiasi mangrove.

2.3 Manfaat dan Fungsi Ekosistem Mangrove

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang memiliki fungsi ekologi

dan juga fungsi biologis. Fungsi ekologis dari mangrove menurut Saputro et al.

(2009) adalah sebagai stabilisator tepian sungai dan pesisir dan memberikan

dinamika pertumbuhan di kawasan pesisir, seperti pengendalian erosi pantai,

menjaga stabilitas sedimen dan bahkan turut berperan dalam menambah perluasan
lahan daratan (land Building) dan perlindungan garis pantai (protected agent).

Fungsi biologis dari hutan mangrove adalah sebagai sumber kesuburan perairan,

tempat perkembangbiakan dan pengasuhan berbagai biota laut, tempat

bersarangnya burung-burung (khususnya burung air), habitat berbagai satwa liar

dan sumber keanekaragaman hayati (Khazali 2001). Sugiarto dan Ekayanto

(1996), menambahkan bahwa secara fisik hutan mangrove berfungsi sebagai

hutan lindung. Hal ini karena tumbuhan mangrove memiliki system perakaran

yang kuat, sehingga dapat menjaga kestabilan garis pantai dan menahan abrasi

pantai. Menurut Welly et al. (2010) Manfaat ekologi mangrove diantaranya adalah

sebagai pelindung alami pantai dari abrasi, mempercepat sedimentasi,

mengendalikan intrusi air laut, dan melindungi daerah di belakang mangrove dari

gelombang tinggi dan angin kencang, tempat memijah, mencari makan, dan

berlindung bagi ikan, udang, kepiting dan biota laut lainnya. Sedangkan manfaat

ekonomi mangrove yaitu sebagai bahan makanan, minuman, obat-obatan,

pewarna alami, dan sebagai obyek ekowisata. Produk yang diperoleh dari

ekosistem mangrove berupa kayu bakar, bahan bangunan, pupuk, bahan baku

kertas, bahan makanan, obat-obatan, minuman, peralatan rumah tangga, bahan

baku tekstil dan kulit, lilin, madu, rekreasi, tempat pemancingan, dan lain-lain

(Khodir 2012).
BAB III
METODOLOGI PRAKTEK LAPANGAN

3.1 Waktu dan Lokasi Praktikum

Adapun Praktikum ini dilaksakan pada hari Minggu, 12 Mei 2022 pada

pukul 10.00 WITA sampai selesai.

Adapun Praktikum ini dilaksakan di Hutan Mangrove Kelurahan Tawaeli

Kota Palu Sulawesi Tengah.

3.2 Alat dan Bahan Praktikum

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah antara

lain sebagai berikut :

1) Tali raffia

2) Wadah Plastik

3) Alkohol

4) Sprayer

5) Kertas koran
6) Kantong plastik nener/sampah

7) Pita ukur

8) Gunting Stek

9) Parang

10) Penjepit/klem

11) Alat tulis menulis

3.4 Tahapan Praktikum

Adapun tahapan praktikum yang dilalukan di lapangan ialah antara lain

sebagai berikut :

1) Membedakan dan Mengidentifikasi bentuk-bentuk dari akar

2) Membedakan dan Mengidentifikasi bagian-bagian dari batang

3) Membedakan dan Mengidentifikasi bagian-bagian dari daun

4) Membedakan dan Mengidentifikasi bagian-bagian dari bunga

5) Membedakan dan Mengidentifikasi bagian-bagian dari buah

6) Semua bahan specimen dibuat menjadi herbarium

7) Membuat deskripsi singkat dari setiap jenis yang dijumpai berdasarkan

perbandingan hasil pengamatan dengan Buku Panduan Pengenalan

Mangrove.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil

4.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Khazali, M. 2001. Potensi, Peran dan Pengelolaan Mangrove. Seminar dan

Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Pemanfaatan Pulau Nusa Kambangan

sebagai sisa-sisa Hutan Hujan Dataran Rendah berupa Ekosistem Kepulauan di

Era Otonomi Daerah. Yogyakarta. 28- 29 Mei 2001.

Bengen DG. 2002. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Bogor:

Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor.

Wells SCR, Corcoran E.2006. In The Frontline: Shoreline Protection and Other

Ecosystem Services from Mangroves and Coral Reefs. United Nations

Environmental Programme World Conservation Monitoring Center [UK]:

Cambridge. 33 hal.

Welly M, Sanjaya W, Sumerta IN, Anom DN. 2010. Identifikasi Flora dan Fauna

Mangrove Nusa Lemobongan dan Nusa Ceningan. Kerjasama Coral Triangel

Center dan Balai Pengelolahan Hutan Mangrove Wilayah I.

Sugiarto, W., dan Ekayanto. 1996. Penghijauan Pantai. Panebar Swadaya. Jakarta.

Gunarto. 2004. Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumber Hayati

Perikanan Pantai. Jurnal Litbang Pertanian. 23:1-6.

Dahuri R, Rais J, Ginting SP, Sitepu MJ. 2004. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah

Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta:PT. Pradnya Paramitha.


DAFTAR LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai