Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PERENCANAAN KONSERVASI EKOSISTEM HUTAN


MANGROVE DI DESA KLACES, KAMPUNG LAUT,
CILACAP

BIDANG KEGIATAN:
PKM - RISET SOSIAL HUMANIORA

Diusulkan oleh:

Helmi Zain Susanto Ketua A610190086 2019


Safira Alfanisa Anggota A610190083 2019
Anisa Tabriz Gisa Zahrani Anggota A610200012 2020

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


SURAKARTA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii


BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................................. 2
1.4 Luaran Penelitian.............................................................................................................................. 2
1.5 Manfaat Penelitian............................................................................................................................ 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................... 3
2.1 Perencanaan Ekosistem Hutan Mangrove di Cilacap....................................................................... 3
2.2 Manfaat Ekosistem Hutan Mangrove di Cilacap.............................................................................. 4
BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................................................................ 6
3.1 Jenis Penelitian................................................................................................................................. 6
3.2 Prosedur Penelitian........................................................................................................................... 6
3.3 Teknik Analisis Data........................................................................................................................ 6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.................................................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya................................................................................................................................ 8
4.2 Jadwal Kegiatan................................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................................................... 10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hutan mangrove adalah ekosistem hutan di daerah pasang surut dimana komunitas
tumbuhannya toleran terhadap garam atau kondisi salin (Kusmana et al. 2008). Manfaat
hutan mangrove untuk sumberdaya pembangunan, baik sebagai sumberdaya ekonomi
maupun sumberdaya ekologi telah dirasakan oleh masyarakat Indonesia, terlebih bagi
masyarakat yang hidup di wilayah pesisir. Sumberdaya mangrove menyediakan berbagai
jenis produk hutan, berperan sebagai habitat bagi beberapa jenis fauna, baik fauna
terestrial maupun akuatik. Ekosistem mangrove diyakini peranannya untuk pengendali
kualitas lingkungan diantara daratan dan lautan (wilayah pesisir). Ekosistem mangrove
memiliki fungsi untuk penahan abrasi, hempasan angin, badai, tsunami, penyerap limbah
dan pencegah intrusi air laut, serta sebagai tempat rekreasi (Dahuri et al. 2004).
Kampung Laut secara administrative yaitu sebuah kecamatan yang terdiri dari Desa
Ujungalang, Ujung Gagak, Panikel, dan Klaces di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Daerah ini disebut Kampung Laut karena masyarakat setempat tinggal di atas perairan
sepanjang Kawasan Segara Anakan dan juga dari sis aksesibilitas letaknya relatif terpencil
karena agar dapat menuju ke wilayah tersebut pengunjunga menggunakan kapal atau
perahu dan waktu tempuh sekitar 1,5-2 jam tergantung pada kondisi perahu dan arus
Segara Anakan. Segara Anakan yaitu selat yang diapit oleh Pulau Nusakambangan dan
Pulau Jawa, dan juga menjadi salah satu jalur penghubung masyarakat yang tinggal di
Cilacap dengan masyarakat Jawa Barat. Kawasan Segara Anakan sendiri menjadi tempat
hidup hutan mangrove (Wightman, 1989).
Berdasarkan penelitian terdahulu, sepanjang perairan segara anakan memiliki
kawasan hutan mangrove atau ekosistem mangrove yang kondisinya masih relatif baik.
Ekosistem mangrove di kawasan ini merupakan ekosistem mangrove yang paling luas dan
baik di Jawa (Tamin, dalam Prasetyo, 1999). Hutan mangrove Segara Anakan dikenal
sebagai salah satu dari empat daerah kompleks hutan mangrove terbesar yang terdapat di
Pulau Jawa. Secara geografis kawasan Segara Anakan terletak di antara 108o 46’ – 109o
03’ BT dan 7o 34’ – 7o 47’ LS dengan luas sekitar 3.401.862 ha yang terdiri atas
2.678.065 ha daratan dan 723.797 ha perairan. Secara administratif terletak di perbatasan
Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah dengan Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat
(Soeprihono, 2000).
Kawasan hutan mangrove terdapat beberapa unsur sumber daya, adalah: a) satu atau
lebih spesies pohon dan semak belukar yang hidupnya terbatas di habitat mangrove
(exclusive mangrove), b) spesies-spesies tumbuhan yang hidupnya di habitat mangrove,
dan juga dapat hidup di habitat non-mangrove (non-exclusive mangrove), c) biota yang
berasosiasi dengan mangrove (biota darat dan laut, lumut kerak, cendawan, ganggang,
bakteri dan lain-lain) baik yang hidupnya menetap, sementara, sekali-sekali, biasa
ditemukan, kebetulan maupun khusus hidup di habitat mangrove, d) proses-proses yang
dalam mempertahankan ekosistem ini baik yang berada di daerah bervegetasi maupun di
luarnya, e)daratan terbuka atau hamparan lumpur yang berada antara batas hutan
sebenarnya dengan laut, dan f) masyarakat yang hidupnya bertempat tinggal dan

1
tergantung pada mangrove (Saenger dalam Sosia, 2014). Hutan mangrove adalah
ekosistem hutan di daerah pasang surut dimana komunitas tumbuhannya toleran terhadap
garam atau kondisi salin (Kusmana et al. 2008). Manfaat hutan mangrove untuk
sumberdaya pembangunan, baik sebagai sumberdaya ekonomi maupun sumberdaya
ekologi telah lama dirasakan oleh bangsa Indonesia, terlebih bagi masyarakat yang hidup
di wilayah pesisir. Sumberdaya mangrove menyediakan berbagai jenis produk hutan,
berperan sebagai habitat bagi beberapa jenis fauna, baik fauna terestrial maupun akuatik.
Ekosistem mangrove diyakini peranannya untuk pengendali kualitas lingkungan diantara
daratan dan lautan (wilayah pesisir). Ekosistem mangrove memiliki fungsi untuk penahan
abrasi, hempasan angin, badai, tsunami, penyerap limbah dan pencegah intrusi air laut,
serta sebagai tempat rekreasi (Dahuri et al. 2004).

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, didapat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan ekosistem hutan mangrove di desa Klaces,
Kampung Laut, Cilacap?
2. Bagaimana manfaat ekosistem hutan mangrove di desa Klaces,
Kampung Laut, Cilacap?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Menganalisis perencanaan konservasi ekosistem hutan mangrove di desa Klaces,
Kampung Laut, Cilacap.

1.4 Luaran Penelitian


1. Publikasi Naskah Ilmiah dengan judul “Perencanaan Konservasi Ekosistem Hutan
Mangrove di Desa Klaces, Kampung Laut, Cilacap
2. Laporan Kemajuan
3. Laporan Akhir

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Sumbangan pemikiran alternatif untuk mengetahui perencanaan ekosistem hutan
Mangrove di Cilacap
2. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti lainnya dalam menganalisis perencanaan
ekosistem hutan Mangrove di Cilacap

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perencanaan Ekosistem Hutan Mangrove di Cilacap


Mangrove merupakan tumbuhan yang tumbuh dan berkembag di daerah endapan
lumpur di muara sungai, tumbuhan ini juga dapat tumbuh pada daerah tropis seperti di
Indonesia. Mangrove merupakan ciri khas pantai, muara yang mendiami morfologi
tumbuhan, dan merupakan delta di kawasan lindung tropis dan subtropis (Odum,
1972). Mangrove artinya suatu tempat yg beranjak lantaran adanya pembentukan tanah
lumpur dan daratan yg terjadi terus-menerus, sebagai akibatnya perlahan-huma
berubah sebagai semi daratan. Berbagai definisi mangrove sebenarnya memiliki arti yg
sama yakni perpaduan hutan wilayah tropika dan sub-tropika yg terdapat pada pantai
rendah & tenang, berlumpur, & memperoleh dampak menurut pasang surutnya air laut.
Hutan mangrove pun adalah mata rantai yg sangat krusial pada pemeliharaan
ekuilibrium daur hayati menurut suatu perairan (Arief, 2003).
Menurut Alikodra (1998), hutan mangrove adalah formasi hutan yang dipengaruhi
oleh perubahan air laut pada kondisi tanah yang anaerob. Bengen (2002) juga
mendefinisikan hutan bakau sebagai vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh
berbagai jenis pohon bakau yang dapat tumbuh dan berkembang di daerah pasang
surut dari pantai berlumpur. Hutan mangrove merupakan jenis hutan tropis yang
biasanya tumbuh hingga di sepanjang pantai dan di sepanjang muara sungai yang
dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Mangrove biasa ditemukan di pantai teluk yang
dilindungi, seperti muara, perairan dangkal, dan delta. Mangrove tumbuh optimal di
daerah pesisir dengan muara besar dan dasar lumpur, sedangkan hutan mangrove tidak
tumbuh optimal di daerah pesisir tanpa muara. Aksornkoae (1993) menyatakan bahwa
mangrove tumbuh baik pada substrat berlumpur dan pada saat pasang, menyebabkan
kondisi anaerobik. Hal ini karena mangrove memiliki akar khusus yang berfungsi
sebagai bahan bantalan dan menyerap oksigen langsung dari udara di atas permukaan
air.
Berdasarkan penelitian terdahulu, sepanjang perairan segara anakan memiliki
kawasan hutan mangrove atau ekosistem mangrove yang kondisinya masih relatif baik.
Ekosistem mangrove di kawasan ini merupakan ekosistem mangrove yang paling luas
dan baik di Jawa (Tamin, dalam Prasetyo, 1999). Hutan mangrove Segara Anakan
dikenal sebagai salah satu dari empat daerah kompleks hutan mangrove terbesar yang
terdapat di Pulau Jawa. Secara geografis kawasan Segara Anakan terletak di antara
108o 46’ – 109o 03’ BT dan 7o 34’ – 7o 47’ LS dengan luas sekitar 3.401.862 ha yang
terdiri atas 2.678.065 ha daratan dan 723.797 ha perairan. Secara administratif terletak
di perbatasan Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah dengan Kabupaten Ciamis
Propinsi Jawa Barat (Soeprihono, 2000).
Ekosistem mangrove desa ini menawarkan peluang untuk dikembangkan sebagai
kawasan ekowisata mangrove. Hal ini dapat dilakukan di dengan dukungan program
CSR untuk perlindungan mangrove dari berbagai perusahaan di Chirachap. Dukungan
dari organisasi internasional yang tertarik dengan mangrove juga menjadi peluang
untuk membuat ekosistem mangrove. Hal ini terancam berupa
deforestasi/penghancuran mangrove oleh warga desa lainnya, limbah rumah tangga,
3
dan konversi lahan mangrove untuk rumah dan tambak. Strategi Perencanaan
Ekosistem Mangrove yaitu Konservasi Ekosistem Mangrove Memanfaatkan Status
Ekosistem Mangrove Sebagai Pusat Penelitian Mangrove di wilayah Segara Anakan
didukung oleh kotamadya. Partisipasi dalam pengelolaan mangrove, dan pemantauan
partisipatif komunitas terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan di ekosistem
mangrove. Strategi tersebut relatif sama dengan hasil Penelitian oleh Wiharyanto dan
Laga (2010) di Desa Mambirdan di Tarakan, Kalimantan Timur. Pengembangan
masyarakat meelibatkan berbagai jenis kegiatan yang dibuat dan direncanakan uana
meningkatkan taraf hidup keseluruhan masyarakat melalui partisipasi aktif dan inisiatif
dari masyarakat. Pengembangan masyarakat merupakan salah satu upaya utnuk
menggerakkan masyarakat dalam proses pelestarian hutan mangrove. Keikutsertaan
masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove memiliki arti yang sangat besar.
Dengan adanya partisipasai masyarakat diharapkan pelestarian hutan mangrove akan
berjalan dengan baik dan pada setiap diri individu dapat ditanamkan rasa kepedulian
terhadap lingkungan (Islinawati, 2018).

2.2 Manfaat Ekosistem Hutan Mangrove di Cilacap


Kata mangrove merupakan gabungan dari bahasa Melayu mangi mangi dan
ergurum. Menjadi tunggul pohon, keduanya berarti Avicennia marina (Selasa), nama
latin Ibnu Sina, seorang dokter Arab yang mengukuhkan khasiat bakau. Ekosistem
mangrove terdiri dari vegetasi pantai tropis yang berkembang di wilayah pesisir
berlumpur akibat pasang surut. Ekosistem mangrove didefinisikan sebagai suatu
sistem dimana interaksi terjadi antara organisme dengan lingkungan pesisir,
dipengaruhi oleh pasang surut, dan didominasi oleh jenis pohon atau semak. Ini unik
dan berpotensi berkembang menjadi kilometer persegi. Kilometer air payau.
Kelestarian mangrove adalah genangan harian , atau saat pasang , dan sebelum
gelombang besar dan arus kuat , dan garam asin biasa (2-22%) atau asin (38%) . Hal
ini juga ditentukan oleh banjir air laut. Struktur vegetasi mangrove meliputi pohon dan
semak yang terdiri dari 12 generasi tanaman berbunga. Di Indonesia, ekosistem ini
sangat beragam dengan spesies, di mana 202 di antaranya terdiri dari 89 spesies pohon,
5 spesies palem, 19 spesies sulur, 44 spesies epifight dan 1 spesies sikas. Di ekosistem
ini juga terdapat tumbuhan aosiasi mangrove yang toleran terhadap garam , dan bukan
satu-satunya yang ditemukan di ekosistem ini (Hariyadi, 2018).
Ekosistem mangrove tergolong unik karena habitatnya terletak di antara daratan dan
lautan . Oleh karena itu, ekosistem ini juga merupakan kompleks, yang
menghubungkan ekosistem darat dan ekosistem lepas pantai. Sebelumnya, kawasan
mangrove ini sering dianggap sebagai kawasan yang tidak berguna. Ekosistem
mangrove berperan penting sebagai sumber daya hutan, tetapi juga berperan dalam
mendukung sumber daya perikanan di perairan lepas pantai. Rangkaian pertama rantai
makanan di habitat mangrove dimulai ketika pohon mangrove menjatuhkan daunnya
ke tanah dan menyusup ke air laut untuk mengurangi kandungan garam di jaringan.
Daunnya digunakan oleh spesies organisme, yang akhirnya memakan berbagai spesies
ikan seperti kepiting, udang, dan ikan besar. Selain itu, beberapa spesies ikan, udang,
dan hewan air lainnya dari digunakan oleh hewan darat dan udara seperti reptil dan
burung. Ikan yang ditangkap di perairan pesisir dan pesisir (sekitar 80%) memiliki
4
rantai makanan yang erat kaitanny dengan ekosistem mangrove. Hal ini membuktikan
bahwa kawasan mangrove telah menjadi kawasan perkembangbiakan dan
perkembangbiakan ikan dan biota laut lainnya. Di daerah subur seperti Delta,
mangrove dapat membawa hingga bahan organik per tahun dalam rantai makanan ini
(Hariyadi, 2018).
Secara khusus, mangrove membantu mengurangi gelombang dan angin badai,
melindunginya dari keausan, melindungi fender dan endapan perangkap. Mangrove
juga berfungsi sebagai tempat tumbuh, , makan, dan tempat bertelur bagi jenis ikan,
udang dan biota laut lainnya. meliputi fitur yang menyediakan tempat larva ikan,
udang, , biota laut lainnya, dan penghasil kayu dan ekowisata. Sedangkan kawasan
ekosistem mangrove adalah untuk melindungi garis pantai dan kehidupan di
belakangnya dari dampak tsunami dan angin karena kondisi tajuk yang relatif rapat,
kondisi akar yang kuat dan rapat, dan sekaligus waktu penggaraman . Ini berguna
secara ekologis. Untuk mencegah area di belakangnya. Hutan mangrove berfungsi
untuk melindungi padang lamun dan terumbu karang karena sistem akar dapat
menyerap lumpur sungai dan berbagai polutan. Selain itu, mangrove melindungi
tempat tinggal permanen dan sementara berbagai jenis burung, mamalia, ikan,
kepiting, udang, dan reptil. Secara sosial, hutan mangrove dapat menjaga hubungan
sosial dengan masyarakat setempat. Orang menjadikan hutan bakau sebagai tempat
bagi untuk mencari ikan, kepiting, udang, kayu dan bahan obat untuk (Hariyadi, 2018).

5
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan penelitian
kualitatif. Menurut Creswell (2016) penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
mengeksplorasi dan memahami makna di sejumlah individu atau sekelompok orang yang
berasal dari masalah sosial. Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk
penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, konsep atau fenomena,
masalah sosial, dan lain-lain. Alasan menggunakan jenis penelitian ini yaitu dapat
memecahkan masalah serta memhami fenomena yang berkaitan dengan judul penelitian.
3.2 Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini merupakan tahap pertama dalam melakukan penelitian. Persiapan yang
dilakukan yaitu mengkaji beberapa Pustaka terkait minat pariwisata di hutan
mangrove.
2. Intrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini diuji dengan menggunakan kajian pustakan berupa jurnal
ilmiah yang telah sajikan yang kemudian di kembangkan Kembali kedalam penelitian
ini.
3. Survei Lokasi
Kegiatan survei ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi yang terjadi
berkaitan dengan judul penelitian.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan berupa wawancara dan pembagian kuesioner.
Penelitian ini dilakukan secara langsung dengan melihat kondisi lingkungan secara
langsung serta melakukan wawancara dan membagikan kuesioner kepada masyarakat
sekitar dan pariwisata yang ada. Melakukan observasi ke lokasi yang sudah ditentukan
serta mengambil beberapa dokumentasi untuk keperluan laporan. Data yang sudah
terkumpul akan di tuangkan kedalam laporan dalam bentuk deskripsi dan simpulan.
3.3 Teknik Analisis Data
Analisis data yang diperoleh menggunakan beberapa Teknik pengumpulan data berupa
wawancara, pembagian kuesioner, observasi, dan dokumentasi seperti video/foto/audio.
Analisis data penelitian ini memiliki beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
1. Pengumpulan data
Mengumpulkan beberapa data dari hasil observasi, wawancara, kuesioner dan
dokumentasi.
2. Reduksi data
Reduksi data merupakan teknik analisis data tingkat kualitatif. Reduksi data adalah
6
penyederhanaan, klasifikasi, dan penghapusan data yang tidak diinginkan dengan cara
memberikan informasi yang berarti dan memudahkan untuk menarik kesimpulan. Data
dalam jumlah besar dan kompleksitas data memerlukan analisis data pada tahap
reduksi. Langkah reduksi ini dilakukan untuk menyeleksi apakah data relevan dengan
tujuan akhir.
3. Penyajian data
Penyajian data adalah kegiatan mengorganisasikan pengumpulan data secara sistematis
dan mudah dipahami sehingga dapat ditarik kesimpulan. Representasi data kualitatif
dapat berupa teks deskriptif (dalam bentuk catatan lapangan), matriks, grafik, grid,
atau diagram. Dengan penyajian data, maka data diorganisasikan dan disusun dalam
pola relasional agar lebih mudah dipahami nantinya.
4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Penarikan kesimpuan dan validasi data merupakan langkah terakhir dalam teknik
analisis data kualitatif untuk menentukan bagaimana hasil pengolahan data
berhubungan dengan tujuan analisis yang ingin dicapai. Langkah ini berusaha
memperjelas makna dari data yang terkumpul dengan mencari hubungan, persamaan,
atau perbedaan untuk menarik kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan yang
ada. Temuan awal masih bersifat tentatif dan dapat berubah jika tidak ditemukan bukti
pendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Namun, jika kesimpulan yang
ditarik pada tahap awal didukung oleh bukti yang dapat diandalkan, maka kesimpulan
yang ditarik dapat diandalkan. Validasi dimaksudkan untuk lebih akurat dan obyektif
mengevaluasi kesesuaian data untuk tujuan yang terkandung dalam konsep dasar
analisis. Salah satu caranya adalah dengan mewawancarai rekan kerja.

7
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 AnggaranBiaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang diperlukan Rp
1.014.
000,0
0
2 Bahan habis pakai Rp.
1.116.
000,0
0
3 Perjalanan, Rp.
3.710.
000,0
0
4 Lain-lain Rp.
4.160.
000,0
0
Jumlah Rp.
10.00
0.000,
00

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
No Kegiatan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi pustaka
2 Pembuatan
proposal
3 Perancangan
alat
4 Pengumpulan
data
5 Pengolahan data
6 Pembuatan
laporan
7 Pembuatan
artikel ilmiah

8
DAFTAR PUSTAKA

Hadiyanto A. Rachim, d. S. (n.d.). Pengembangan Masyarakat Melalui Pelestarian Hutan Mangrove Oleh
Kelompok Tani Patra Krida Wana Lestari di Kecamatan Kampung Laut Kabupaten Cilacap. Bidang Riset
dan PKM.
Hariyadi. (2018). PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE UNTUK
MITIGASI BENCANA: Studi di Sagara Anakan, Kab. Cilacap.
Majid, I. (2016). Konservasi Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Kota Ternate Terintegrasi Dengan Kurikulum
Sekolah. Jurnal Bioedukasi.
Rahim, S. (2017). Hutan Mangrove dan Pemanfaatannya. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Ratini, B. S. (2016). Perencanaan Konservasi Ekosistem Mangrove Desa Ujung Kecamatan Kampung Laut
Kabupaten Cilacap. Jurnal Silvikultural Tropika.
Sholeh, M. (2017). Perubahan Lingkungan dan Masa Depan Ekonomi Masyarakat Kampung Laut Kabupaten
Cilacap. Jurnal Swarnabhumi.
Sobingah, S. (n.d.). Hutan Mangrove Segara Anakan Wisata Bahari.
Triono P. Pangesti, T. W. (2021). Evaluasi Luasan Kawasan Hutan Mangrove Untuk Mendukung Perikanan
Udang di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Marine Fisheries.
Yani, E. (2006). Struktur dan Kemampuan Tumbuh Kembali Hutan Mangrove Cikiperan Cilacap. Fakultas
Biologi Unsoed Purwokerto .

9
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing yang


Ditandatangani
Lampiran Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Helmi Zain Susanto
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Geografi
4 NIM A610190086
5 Tempat dan Tanggal Lahir Cilacap, 17 Februari 2001
6 E-mail susantohelmizain@gmail.com
7 Nomer Telepon/HP 082124984508

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Keleng 01 SMP SMA DAARUL QURAN
DAARUL
QURAN
Jurusan IPS
Tahun Masuk-Lulus 2007-2013 2013-2016 2016-2019

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)

Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

1.
2.
3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Surakarta, 24 November 2021
Pengusul,

10
(Helmi Zain Susanto)

11
Lampiran Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Safira Alfanisa
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Geografi
4 NIM A610190083
5 Tempat dan Tanggal Lahir Karawang, 16 November 2000
6 E-mail safiraalfanisa3@gmail.com
7 Nomer Telepon / HP 081527115447

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Tirtasari SMPN II SMAN 1 Lemahabang
IV Tirtamulya Karawang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2007 - 2013 2013 - 2016 2016 - 2019

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)

Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Surakarta, 24 November 2021
Pengusul,

(Safira Alfanisa)

12
Lampiran Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Anisa Tabriz Gisa Zahrani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Geografi
4 NIM A610200012
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banyumas, 12 Maret 2001
6 E-mail Annisaz657@gmail.com
7 Nomer Telepon / HP 0895634684871

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 Kranji SMP Al SMA IT Al Irsyad
Irsyad Purwokerto
Purwokerto
Jurusan - -
Tahun Masuk-Lulus 2007-2013 2013-2016 2016-2019

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)

Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Surakarta, 24 November 2021

(Anisa Tabriz Gisa Z)

13
Lampiran Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomer Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation )

Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel


No Waktu dan Tempat
Seminar Ilmiah

1
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)

Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Surakarta, 24 November 2021
Dosen Pembimbing
……………
14
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
1. Perlengkapan yang diperlukan
- Sewa Kamera 1 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
- Lainnya Rp 514.000,00 Rp 514.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 1.014.000,00
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Tinta Printer Hitam 2 Rp 115.000,00 Rp 460.000,00
- Tinta Printer warna 2 Rp 115.000,00 Rp 460.000,00
- Pena 1 Rp 25.000,00 Rp 50.000,00
- Pensil 2 Rp 23.000,00 Rp 46.000,00
- Kertas HVS 2 rim Rp 50.000,00 Rp 100.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 1.116.000,00
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Keperluan survey lokasi 3 Rp 165.000,00 Rp 495.000,00
- Keperluan pengambilan 3 Rp 135.000,00 Rp 405.000,00
data kuesioner dan
wawancara
- Bingkisan 4 Rp 55.000,00 Rp 220.000,00
- Akomodasi (hari) 5 Rp 230.000,00 Rp 1.150.000,00
- Uang makan tim 30 Rp 30.000,00 Rp 900.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 3.710.000,00
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Biaya percetakan 35 Rp 28.000,00 Rp 980.000,00
- Flashdisk 36 GB 2 Rp 190.000,00 Rp 380.000,00
- Biaya publikasi 1 Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00
- Biaya penggandaan laporan 2 Rp 50.000,00 Rp 100.000,00
- Biaya berlangganan internet 3 Rp 200.000,00 Rp 600.000,00
(bulanan)
- Biaya pemakaian pulsa 3 Rp 200.000,00 Rp 600.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 4.160.000,00

TOTAL 1.014.000,00 + 1.116.000,00 + 3.710.000,00 + Rp 10.000.000,00


4.160.000,00 (Rp)
(Terbilang Sepuluh Juta Rupiah)

15
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Uraian Tugas
No. Nama / NIM Bidang Waktu
Studi
Ilmu (jam/minggu)
Helmi Zain Pendidikan Sosial 5jam/ Minggu - Mengkoordinir semua
1. Susanto/ Geografi anggota tim.
A610190086 - Memberikan gagasan
untuk penelitian
- Menyiapkan
dokumen terkait
pengusulan PKM-
RSH
- Membuat proposal
Safira Alfanisa/ Pendidikan Sosial 5jam/ Minggu - Memberikan gagasan
A610190083 Geografi untuk penelitian
2.
- Membuat penyusunan
Instrumen
- Mengkoordinir
pengumpulan data
- Membuat anggaran
dana
Anisa Tabriz Gisa Pendidikan Sosial 5jam/ Minggu - Memberikan gagasan
3. Zahrani/ Geografi untuk penelitian
A610200012 - Melakukan
pengambilan data
- Menganalisis data

16
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Helmi Zain Susanto
NIM : A610190083
ProgramStudi : Pendidikan Geografi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-RSH saya dengan judul: Analisis
Hutan Mangrove Sebagai Minat Pariwisata di Desa Klaces, Kampung Laut,
Cilacap, yang diusulkan untuk tahun anggaran 2021 bersifat original dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Surakarta, 24 November 2021
Yang menyatakan,

Helmi Zain Susanto


NIM. A610190086

17

Anda mungkin juga menyukai