Anda di halaman 1dari 32

POTENSI WISATA ALAM GUNUNG KENCANA

SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA UNGGULAN


KABUPATEN BOGOR

UNIVERSITAS NUSA BANGSA


BOGOR
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3. Tujuan.............................................................................................................2
1.4. Manfaat...........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................3
2.1. Ekowisata........................................................................................................3
2.2. Perencanaan Wisata........................................................................................3
2.3. Potensi Wisata.................................................................................................4
BAB III METODE RISET............................................................................................5
3.1. Lokasi Penelitian.............................................................................................5
3.2. Alat dan Bahan................................................................................................5
3.3. Metode Penelitian...........................................................................................5
3.4. Pengambilan sampel.......................................................................................6
3.5. Variabel penelitian..........................................................................................7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAAN........................................................9
4.1. Anggaran Biaya..............................................................................................9
4.2. Jadwal Kegiatan..............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………………………………………..11
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kerusakan lingkungan hidup menurut UU No. 32 tahun 2009 adalah
perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap perubahan kondisi
fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria
baku kerusakan lingkungan hidup. Perubahan lingkungan hidup dapat
terjadi dari berbagai sudut, seperti deforestasi, penggalian tambang,
perusakan terumbu karang, dan masih banyak perubahan lingkungan yang
lainnya. Indonesia telah mengalami degradasi lingkungan dari tahun ke
tahun dan terus meningkat.
Hal yang bisa dilakukan untuk menghentikan laju kerusakan
lingkungan, salah satunya adalah dengan melindungi kawasan yang
hendak dieksploitasi menjadi kawasan wisata. Wisata yang dimaksud
adalah wisata berkelanjutan, yaitu menurut peraturan menteri pariwisata
nomer 14 tahun 2016 tentang pedoman destinasi wisata berkelanjutan,
pariwisata yang memperhitungkan dampak ekonomi, sosial, dan
lingkungan di masa depan, memenuhi kebutuhan pengunjung, industri,
lingkungan dan masyarakat setempat, serta dapat diaplikaikan di semua
jenis wisata. Singkatnya, wisata berkelanjutan tetap dapat mengambil
manfaat yang sama seperti pemanfaatan kawasan dengan cara
merusaknya.
Memasuki era pembangunan seperti ini, industri pariwisata disinyalir
menjadi pendorong utama perekonomian yang mengantarkan wisatawan
ke pasar dunia (Lestari 2015). Di Indonesia, rata-rata kunjungan
wisatawan mancanegara mencapai 14% pada tahun 2014-2018, lebih
tinggi dari tahun 2009 hingga 2013 yang hanya mencapai 9% (BPS 2019).
Angka ini menunjukkan bahwa potensi wisata di indonesia sangat
menjanjikan.
Wisata Gunung Kencana adalah wisata gunung yang termasuk hutan
produksi, Hutan produksi adalah hutan dapat dikelola untuk menghasilkan
nilai ekonomi dan memiliki fungsi utama untuk menghasilkan hasil hutan.
Berdasarkan hasil evaluasi potensi sumber daya hutan tahun 2014,
kawasan hutan KPH Bogor adalah Hutan Produksi seluas 43.494,74 Ha
(88,16 %) dan 5.842,32 Ha (11,84 %) merupakan Hutan untuk Kawasan
Perlindungan.
Jalur interpretasi menurut MBRS, (2005) merupakan salah satu cara
menikmati kawasan alam sehingga menciptakan hubungan yang kuat
dengan lingkungan sekitarnya. Dengan jalur interpretasi tersebut,
2

informasi mengenai kawasan dalam kegiatan wisata yang meningkatkan


pengetahuan dan kesadaran untuk melestarikan kawasan wisata alam
dapat tercapai.
Perencanaan jalur interpretasi yang menunjang kegiatan wisata
memerlukan kajian yang dapat mengidentifikasi jalur yang berpotensi
untuk dikembangkan sebagai jalur interpretasi dan mempertimbangkan
karakteristik serta keinginan pengunjung mengenai kenyamanan,
keamanan dan kemudahan dalam jalur (Heriyaningtyas Evi, 2009).
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan dalam upaya pengembangan
ekowisata khususnya interpretasi jalur pendakian melalui jalur Rawa Gede
di kawasan Gunung Kencana.Jalur interpretasi dibuat dengan
menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) (Satyatama,
2008).
Penelitian ini penting dilakukan untuk menjadi materi tambahan bagi
pengunjung dan menjadi bahan pertimbangan untuk pengembangan wisata
Gunung Kencana Via Rawa Gede.
1.2. Rumusan Masalah
Aktivitas wisata di kawasan Gunung Kencana Jalur Rawa Gede ini
memang sudah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu, namun masih
terdapat beberapa permasalahan, diantaranya sebagai berikut:
1. Belum teridentifikasinya potensi-potensi wisata yang ada di
kawasan tersebut.
2. Belum diketahui kesiapan masyarakat terkait pengembangan
wisata.
1.3. Tujuan
Adanya permasalahan-permasalahan diatas menjadikan penelitian ini
memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah:
1. Mengidentifikasi potensi di kawasan wisata Gunung Kencana Jalur
Rawa Gede
2. menganalisis kesiapan masyarakat dalam pengembangan
wisatakawasan wisata Gunung Kencana Jalur Rawa Gede.
1.4. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau
gambaran mengenai Potensi wisata alam Gunung Kencana via Rawa
Gede sebagai kawasan ekowisata unggulan di kabupaten bogor guna
meningkatkan pendapatan dan partisipasi dalam pengelolaan ekowisata.
Serta dapat menjadi salah satu acuan bagi pihak yang terkait dalam
pengolaan wisata.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ekowisata
Ekowisata adalah aktivitas kunjungan kawasan alam untuk melihat,
mempelajari, dan menikmati keindahan alam, flora, fauna, terutama
perihal kebudayaan yang telah dipegang erat oleh kawasan tersebut
dengan prinsip keramahan lingkungan (Pendit 2006 dalam Ramadhani
2021). Lembaga pemerintahan serta pengelola lingkungan menjadikan
ekowisata sebagai salah satu alternatif pembangunan dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat sebab adanya ekowisata mampu
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligus berperan dalam
melindungi ekosistem alam di kawasan wisata tersebut (Hsu 2019 dan
Lacher et al. 2013 dalam Lestari 2021). Begitupun menurut Ramadhani
(2021), evaluasi ekowisata dapat dipandang sebagai alat penting untuk
pembangunan berkelanjutan pada kawasan yang dilindungi. Untuk
mencapai aspek perlindungan kawasan dalam ekowisata perlu adanya
tanggung jawab lingkungan serta dengan meminimalisir dampak negatif
dari kegiatan pengunjung dan sekaligus berkontribusi dalam
pengembangan sosial-ekonomi (Rahman 2013 dalam Ramadhani 2021.
2.2. Perencanaan Wisata
Perencanaan wisata adalah proses mengembangkan dan
mengkoordinasikan semua elemen mulai dari politik, fisik, sosial,
budaya, dan ekonomi dalam kawasan wisata tersebut sebagai elemen
saling berhubungan dan saling tergantung sehingga memerlukan berbagai
pertimbangan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya
(Prasojo 2017).
Aspek yang mendukung perencanaan wisata menjadi lebih
optimal menurut Gunn (1994) dalam Prasojo (2017):
1. Menjaga keberlanjutan ekologis.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal di daerah tersebut.
3. Pastikan kepuasan pelanggan.
4. Memperkuat integrasi dan pengembangan masyarakat lokal di sekitar
kawasan.
Menurut Prasojo (2017), perencanaan wisata alam diawali dengan
penentuan konsep perencanaan yang bisa dicapai dengan melakukan
langkah-langkah yaitu pemetaan sumberdaya dan alternatif atraksi wisata
alam.
4

2.3. Potensi Wisata


Potensi wisata yaitu segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata,
dan merupakan daya tarik agar orang-orang mau dating berkunjung
ketempat tersebut.
Pengembangan kawasan wisata merupakan alternative yang diharapkan
mampu mendorong baik potensi ekonomi maupun upaya pelestaran.
Pegembangan kawasan wisata dilakukan dengan menata kembali berbagai
potensi dan kekayaan alam dan hayati secara terpadu.
Pada tahap berikutnya dikembangkan model pengelolaan kawasan wisata
yang berorientasi pelestarian lingkungan. Disamping itu untuk dapat
melakukan pengembangan perlu memperhatikan berbagai aspek, suatu
objek wisata yang akan dikembangkan harus memperhatikan syarat- syarat
pengembangan daerah menjadi objek wisata yang dapat diandalkan, yaitu :
a. Seleksi terhadap potensi, hal ini dilakukan untuk memilih
dan menentukan potensi objek wisata yang kemungkinan
untuk dikembangkan sesuai dengan dana yang ada.
b. Evaluasi letak potensi terhadap wilayah, pekerjaan ini
mempunyai latar belakang pemikiran tentang ada atau
tidaknya pertentangan atau kesalahpahaman antar wilayah
administrasi yang terkait.
c. Pengukuran jarak antar potensi, sehingga perlu adanya
peta agihan potensi objek wisata.
2.4.
5

BAB III
METODE RISET

3.1. Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Gunung Kencana Kecamatan
Sukamakmur, Desa Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa
Barat. Tempat tersebut dipilih karena lokasi ini memili potensi
wisata yang harus dikembangkan.
3.2. Alat dan Bahan
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan alat dan bahan yang
memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam pengumpulan data
(Tabel 1). Bahan terdiri dari obyek dan responden
Tabel 1 Alat dan bahan penelitian
Alat dan
No Fungsi
Bahan
Kamera Digunakan sebagai alat pengambilan gambar dan video
(dokumentasi).
Laptop Digunakan untuk mengolah data.
Alat Tulis Digunakan untuk mencatat data.
Kuesioner Digunalam untuk memberikan penilaian dan mencatat
data yang diperoleh dari responden.
Literatur Sebagai panduan selama penelitian
Tallysheet Sebagai lembar kerja untuk mengumpulkan informasi
GPS Mengetahui koordinat geografis lokasi penelitian
Potensi Wisata Mengetahui potensi wisata yang ditemui di gunung
kencana jalur Rawa gede

3.3. Metode Penelitian


Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan
dengan melakukan wawancara dengan pengunjung, masyarakat, pelaku
bisnis hingga pemerintah daerah sehingga memperoleh informasi tambahan
yang mendukung data yang telah ada. Data-data yang dibutuhkan meliputi
data mengenai potensi ekowisata di jalur pendakian gunung kencana via
rawa gede terdiri dari daya tarik wisata, sarana prasarana, akomodasi dan
aksesibilitas. Data lainnya adalah karateristik responden (umur, jenis
kelamin, dsb) hingga tanggapan masyarakat dan pemerintah daerah
6

mengenai jalur pendakian gunung kencana via rawa gede. Data sekunder
dalam penelitian ini diperoleh melalu studi literatur dan juga diperoleh
melalu instansi terkait, yaitu ; Balai Desa Sukamakmur, Dinas Pekerjaan
Umum Kecamatan Sukamakmur, Lebih ringkas metode pengambilan data
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Metode Obseravasi atau survei, yaitu pengumpulan data yang dilakukan


melalui metode observasi, dan wawancara:
a. Metode observasi langsung di Situ Tunggilis. Objek yang dianggap
berpotensi dan memiliki daya tarik akan dicatat dan diambil koordinatnya
menggunakan GPS.
b. Wawancara terstruktur dengan responden yaitu para wisatawan yang
berkunjung ke Situ Tunggilis. Pedoman wawancara digunakan pada saat
wawancara adalah quisioner sehingga pertanyaan akan lebih terfokus.
Jenis pertanyaan yang digunakan adalah wawancara terstruktur.
2. Metode Kepustakaan yaitu pengumpulan data dapat dilakukan dengan
metode studi kepustakaan yaitu merupakan suatu cara untuk memperoleh
data dengan cara membaca literature, laporan, karya ilmiah, dan hasil
penelitian yang berkaitan dengan penelitian.
3. Metode dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data dengan
mendokumentasikan sumber-sumber di lapangan yang berkaitan dengan
permasalahan yang sedang diteliti atau dari hasil publikasi lembagalembaga
atau instansi pemerintah yang terkait

3.4. Pengambilan sampel


Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling dan
dengan menetapkan kriteria responden. Kriteria responden yang ditetapkan
pada penelitian ini sebagai berikut; (1) responden pernah mengunjungi Situ
Tunggilis minimal 2 kali, karena dengan persyaraan kunjungan tersebut
diharapkan didapatkan responden yang benar-benar tahu dan mengerti
terhadap potensi wisata yang ada di sana; (2) usia responden minimal 17
tahun dan pendidikan minimal SMP, karena dengan latar belakang usia dan
pendidikan tersebut responden dipandang telah dewasa dan mampu
menganailisis secara logis hal-hal yang berkaitan dengan potensi wisata Situ
Tunggilis; (3) responden untuk pemerintah daerah harus mengetahui,
berpengalaman dan terkait langsung dengan substansi penelitian; (4)
memiliki peran dan posisi yang dapat memberikan keputusan atas substansi
yang diteliti.
Menurut Singarimbuan dan Effendi (1999) serta Tika (1997), jumlah sampel
7

minimal untuk data yang mempunyai distribusi normal adalah 30 sampel dan
menurut Sigit (2001), jika dalam populasi sulit diidentifikais secara
individual, melainkan hanya dapat diidentifikasi secara kelompok (cluster),
maka digunakan metode cluster random sampling (sampling acak
berdasarkan kelompok), dengan komposisi pengunjung 10 orang, masyarakat
dan pelaku usaha16 orang serta pemerintah daerah 4 orang. Jumlah sampel
sebanyak 30 orang tersebut telah memenuhi syarat, .dimana secara empiris
memiliki distribusi peluang rata-rata yang mengikuti distribusi normal
(Siagian & Sugiarto, 2003).

3.5. Variabel penelitian


Variabel yang dianalisis pada penelitian ini mengacu pada PedomanAnalisis
Daerah Operasi dan Objek dan Daya Tarik Wisata Alam Dirjen PHKA 2003.
Adapun komponen yang akan dianalisis sebagai berikut.

Variabel Indikator Sub Indikator


Potensi Ekowisata 1. Daya Tarik - Keunikan &
Gunung Kencana Banyaknya SDA yang
menonjol
- Kegiatan Wisata alam
yang dapat dinikmati
- Kebersihan lokasi
objek wisata
- Keamanan
&Kenyamanan
2. Aksesibilitas - Kondisi Jalan
- Jarak dari Kota
- Tipe Jalan & waktu
tempuh
3. Akomodasi - Jumlah akomodasi
- Jumlah kamar
4. Sarpras penunjang - Prasarana Penunjang
- Sarana Penunjang

3.6. Pengolahan dan analisis data


Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan pendekatan nilai
indeks kelayakan wisata dan dianalisis secara diskriptif. Nilai indeks
kelayakan sebagai berikut.
8

- Tingkat kelayakan > 66,6% : layak dikembangkan

- Tingkat kelayakan 33,3% - 66,6% : belum layak dikembangkan

- Tingkat kelayakan < 33,3% : tidak layak dikembangkan


9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAAN

1.
2.
3.
4.
4.1. Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran biaya PKM-RSH

No Jenis Pengeluaran Biaya


1 Bahan Habis Pakai (60%) Rp 2.860.000
2 Sewa dan Jasa (15%) Rp 800.000
3 Transportasi (30%) Rp 1.800.000
4 Lain-lain (15%) Rp 1.050.000
Jumlah Rp 6.510.000

4.
4.1.
4.2. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal kegiatan

No. Jenis Kegiatan Bulan Penanggungjawab


1 2 3 4
1. Persiapan:
Persiapan bahan dan alat
Koordinasi Tim peneliti
Koordinasi ke desa dan lokasi
2. Pelaksanaan
Survei dan identifikasi potensi wisata
Penyebaran kuesioner
Pengolahan data
Analisis data
3. Pelaporan
Penyusunan laporan Kemajuan
Penyusunan Laporan akhir
Penyusunan artikel ilmiah
10

Pembuatan poster
11

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2019. Jumlah kunjungan wisatawan ke akomodasi


2017-2019. Jakarta : BPS.

Heriyaningtyas Evi. (2009). Perencanaan Interpretasi Kawasan Wisata Alam


Lereng Pegunungan Muria kabupaten Kudus Jawa Tengah. [Skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[Kemenparekraf] Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik


Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Pariwisata tentang Pedoman Destinasi
Wisata Berkelanjutan. Jakarta : Kemenparekraf.

Lestari G. 2015. Partisipasi pemuda dalam mengembangkan pariwisata berbasis


masyarakat untuk meningkatkan ketahanan sosial budaya wilayah. Jurnal
Ketahanan Sosial. 2(22) : 137-157.

Lestari. 2021. Analisis kesesuaian ekosistem untuk ekowisata mangrove Desa


Sungai Padang, Belitung [skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

MBRS. (2005). Environmental Interpretation Manual for Protected areas in the


Mesoamerican Barrier Reef System Region.

Prasojo SB. 2017. Perencanaan wisata alam pada kawasan bekas tambang batubara
PT Kaltim Prima Coal di Kabupaten Kutai Timur [skripsi]. Bogor : Institut
Pertanian Bogor.

Ramadhani SR. 2021. Perencanaan lanskap kawasan ekowisata Desa Malasari,


Taman Nasional Gunung Halimun Salak [skripsi]. Bogor : Institut
Pertanian Bogor.

[RI] Presiden Republik Indonesia. 2009. Undang Undang Republik Indonesia


Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Jakarta : RI.
12

Lampiran 1. Biodata Ketua , Anggota dan Dosen Pendamping


13
14
15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiataan

Harga
No Jenis Pengeluaran Volume Total (Rp)
Satuan (Rp)
I Belanja Bahan      

1 Kertas HVS A4 3 50.000 150.000

2 Tinta Printer 2 250.000 500.000

3 Fotocopy 2 75.000 150.000

4 penyusunan kuesioner 1 200.000 200.000

5 perbanyakan kuesioner 50 7.500 375.000

6 Pulpen 50 2.500 125.000

7 Baterai AAA 10 6.000 60.000

8 Konsumsi Koordinasi 4 75.000 300.000

9 Konsumsi Survei 4 75.000 300.000

10 Konsumsi pengambilan data 4 75.000 300.000

11 Perbayakan laporan 10 30.000 300.000

12 Kuota Internet 1 100.000 100.000

  Sub Total 2.860.000

II Belanja Sewa

1 Laptop 1 300000 300.000


17

2 Kamera 1 300000 300.000

3 GPS 1 200000 200.000

  Sub Total   800.000

III Perjalanan local      

1 Trasportasi koordinasi 4 100.000 400.000

2 Transportasi survei 4 100.000 400.000

3 Trasportasi pengambilan data 10 100.000 1.000.000

  Sub Total 1.800.000

IV Lain-lain      
Protokol kesehatan (hand sanitizer,
1 20 15.000 300.000
masker)
2 Pengolahan dan analisis data 1 300.000 300.000

3 Pembuatan poster 1 200.000 200.000

4 Penyusunan artikel ilmiah 1 250.000 250.000

  Sub Total   1.050.000

  Total   6.510.000
Keterangan: enam juta lima ratus sepuluh ribu rupiah

Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama/Nim Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
1. Feri Kurnia KSDH Fakultas 6 Jam/ 3 × Persiapan kegiatan
Sandy\ Kehutanan Dalam PKM; Bertanggung
412054251200 Seminggu jawab terhadap
38 pelaksanaan kegiatan
PKM Bertanggung
jawab terhadap
pelaksanaan,
pengolahan data dan
18

penyusunan laporan,
pelaporan dan
publikasi hasil PKM
secara keseluruhan.
2. Imelda Indah Penyuluhan Fakultas 4 Jam/ 3 × Persiapan kegiatan
Sari\ Kehutanan Kehutanan Dalam PKM; Bertanggung
412054455200 Seminggu jawab terhadap
02 pelaksanaan
koordinasi dengan
desa dan lokasi;
Bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan,
pengolahan data dan
penyusunan laporan,
pelaporan dan
publikasi hasil PKM
secara keseluruhan.
3. Rizki Manajemen Fakultas 4 Jam/ 3 × Persiapan kegiatan
Ramdhani\ Hutan Kehutanan Dalam PKM; Bertanggung
412054251200 Seminggu jawab terhadap
48 pelaksanaan
pengambilan data
pengunjung;
Bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan,
pengolahan data dan
peyusunan laporan,
pelaporan dan
publikasi hasil PKM
secara keseluruhan.
4. Alfatan Fadhel KSDH Fakultas 4 Jam/ 3 × Persiapan kegiatan
Wahyudin\ Kehutanan Dalam PKM; Bertanggung
412054251210 Seminggu jawab terhadap
09 pelaksanaan
penyebaran kuesioner
kepada masyarakat;
Bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan,
pengolahan data dan
19

penyusunan laporan,
pelaporan dan
publikasi hasil PKM
secara keseluruhan.
20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksanaan


21

Lampiran 5. Kuesioner Pengunjung

Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data berupa karakteristik, persepsi dan
motivasi untuk penyusunan Laporan dengan judul “POTENSI WISATA ALAM
GUNUNG KENCANA SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA UNGGULAN
KABUPATEN BOGOR”

Identitas Penyebar Kuesioner

No. Responden :........

Nama : Lokasi penyebaran :

NIM : Tanggal penyebaran :

Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data berupa karakteristik, persepsi dan
motivasi dalam kegiatan PKM-RSHi dengan judul “Potensi Wisata Alam Gunung
Kencana Sebagai Kawasan Ekowisata Unggulan Kabupaten Bogor”.

Identitas Penyebar Kuesioner

No. Responden :........

Nama :Tim PKM-RSH Lokasi penyebaran :

NRP : ...... Tanggal penyebaran :

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Umur :
22

4. Pekerjaan :

5. Asal Kedatangan :

6. Status Pernikahan :

Lembar Pertanyaan

1. Apakah anda sering mengunjungi Kawasan Gunung Kencana:


a. Ya. b. Tidak
2. Berapa kali anda mengunjungi Kawasan Gunung Kencana:
a. 1 – 3 b. > 3 kali
3. Rute transportasi apa yang anda gunakan ke Kawasan Gunung Kencana:
a. Darat
b. Laut
4. Transportasi apa yang anda gunakan ke Kawasan Gunung Kencana :
a. Angkutan umum
b. Mobil pribadi
c. Lainnya...................
5. Berapa besar biaya yang anda habiskan di Kawasan Gunung Kencana :
a. Rp. 1000.000

b. <Rp. 1000.000 (................)

c. > Rp. 1000.000 (..............)

6. Berapa lama waktu yang anda habiskan di Kawasan Gunung Kencana :


a. 1 hari d. 1 Minggu

b. 2 hari e. Lainnya.........

c. 3 hari

7. Apa tujuan anda mengunjungi Kawasan Kawasan Gunung Kencana :

a. Penelitian

b. Rekreasi

c. Pendidikan

d. Lainnya ...................

8. Dengan siapa anda berkunjung:


23

a. Sendiri

b. Keluarga

c. Rombongan

9. Apakah anda mempunyai rencana untuk mengunjungi kembali Kawasan


Gunung Kencana :

a. Ya.

b. Tidak

Alasan

:.........................................................................................................................

Pada bagian ini, Anda diminta untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan
pemahaman Anda, berkaitan dengan ekowisata dan aktivitas Anda Kawasan Gunung
Kencana!

1. Apakah jenis keunikan sumberdaya seperti Danau, flora dan fauna, adat
istiadat/kebudayaan, dan sungai terdapat dalam Kawasan Gunung Kencana ?

a) Ia,terdapat seluruhnya

b) Ia, tetapi hanya sebagian saja, sebutkan (.................................)

c) Tidak terdaat sama sekali

2. Apakah sumber daya alam seperti Penampakan alam, flora dan fauna, air
terjun, gejala alam dapat di jumpai dalam Kawasan Gunung Kencana?

a) Ia, terdapat seluruhnya

b) Ia, tetapi hanya sebagian saja, sebutkan

(...................................................)

c) Tidak ada sama sekali


24

3. Apakah kegiatan wisata alam seperti: Menikmati keindahan alam, Melihat


flora dan fauna, Trekking, Penelitian/pendidikan, berkemah, dan kegiatan olah raga,
dapat dilakukan dan dalam Kawasan Gunung Kencana?

a) Ia, Dapat dilakukan

b) Ia, tetapi hanya sebagian saja, sebutkan

(........................................................................)

c) Tidak ada kegiatan wisata

4. Apakah lokasi objek tidak terpengaruh oleh sampah industri, jauh dari
keramaian, pemukiman penduduk, tidak ada sampah berserakan, Vadalisme (coret-
coret), dan bersih dari pencemaran lainya?

a) Ia, Lokasinya sangat bersih

b) Ia, tetapi ada pencemaran lain,


sebutkan(...........................................................................)

c) Lokasinya tidak bersih

5. Apakah Kawasan Gunung Kencana aman dari arus lalulintas, perambahan dan
penebagan liar, pencurian, penyakit berbahaya dan malaria, serta tanah longsor?

a) Ia, lokasinya sangat aman

b) Ia, tetapi ada beberapa yang perlu diperhatikan,


sebutkan(...............................................)

c) Lokasinya tidak aman

6. Apakah dalam Kawasan Gunung Kencana kita dapat merasakan kenyamanan


seperti: Udara yang bersih dan sejuk, bebas dari bau yang mengganggu, bebas dari
kebisingan, tidak ada lalulintas yang mengganggu, tersedia sarana dan prasarana serta
adanya pelayanan yang yang baik terhadap pengunjung?

a) Ia, lokasinya sangat nyaman


25

b) Ia, namun ada beberapa hal yang tidak didapatkan,


sebutkan(........................................................................................)

c) Lokasinya tidak nyaman

7. Bagaimana kondisi jalan menuju Kawasan Gunung Kencana ?

a) Baik

b) Cukup

c) Sedang

d) Buruk

8. Kira-kira berapa jauh jarak dari kota menuju Kawasan Gunung Kencana ?

a) < 5 km,(kira-kira......................km)

b) 5-10 km,(kira-kira......................km)

c) 10-15 km,(kira-kira......................km)

d) >15 km,(kira-kira......................km)

9. Kira-kira berapa lama waktu tempuh dari pusat kota menuju Kawasan
Gunung Kencana ?

a) 1-3 jam,(kira-kira......................jam)

b) 2-3 jam,(kira-kira......................Jam)

c) 3-4 jam,(kira-kira......................jam)

d) >5 jam,(kira-kira......................jam)

10. Apa tipe jalan menuju Kawasan Gunung Kencana .

a) Jalan aspal lebar > 3 m d) Jalan Tanah

b) Jalan aspal lebar > 3 m e) Lainnya, sebutkan ...


26

Lampiran 6. Kuesioner Masyarakat/Pelaku Usaha

KUESIONER MASYARAKAT/PELAKU USAHA

Identitas Penyebar Kuesioner

No. Responden :........

Nama : TIM PKM-RSH Lokasi penyebaran :

NRP : ... Tanggal penyebaran :

1. Jenis Usaha :

2. Nama :

3. Jenis Kelamin :

4. Umur :

5. Pekerjaan :

6. Asal Kedatangan :

7. Status Pernikahan :

1. Apakah jenis keunikan sumberdaya seperti Danau, flora dan fauna, adat
istiadat/kebudayaan, dan sungai terdapat dalam Kawasan Gunung Kencana?

a) Ia,terdapat seluruhnya

b) Ia, tetapi hanya sebagian saja, sebutkan (.................................)

c) Tidak terdaat sama sekali


27

2. Apakah sumber daya alam seperti Penampakan alam, flora dan fauna, air
terjun, gejala alam dapat di jumpai dalam Kawasan Gunung Kencana?

a) Ia, terdapat seluruhnya

b) Ia, tetapi hanya sebagian saja, sebutkan

(.......................................................................................................)

c) Tidak ada sama sekali

3. Apakah kegiatan wisata alam seperti: Menikmati keindahan alam, Melihat


flora dan fauna, Trekking, Penelitian/pendidikan, berkemah, dan kegiatan olah raga,
dapat dilakukan dan dalam Kawasan Gunung Kencana?

a) Ia, Dapat dilakukan

b) Ia, tetapi hanya sebagian saja, sebutkan

(.......................................................................................................)

c) Tidak ada kegiatan wisata

4. Apakah Gunung Kencana tidak terpengaruh oleh sampah industri, jauh dari
keramaian, pemukiman penduduk, tidak ada sampah berserakan, Vadalisme (coret-
coret), dan bersih dari pencemaran lainya?

a) Ia, Lokasinya sangat bersih

b) Ia, tetapi ada pencemaran lain, sebutkan

(......................................................................................................)

c) Lokasinya tidak bersih

5. Apakah Kawasan Gunung Kencana aman dari arus lalulintas, perambahan dan
penebagan liar, pencurian, penyakit berbahaya dan malaria, serta tanah longsor?

a) Ia, lokasinya sangat aman

b) Ia, tetapi ada beberapa yang perlu diperhatikan, sebutkan


(...........................................................)

c) Lokasinya tidak aman


28

6. Apakah dalam Kawasan Gunung Kencana kia dapat merasakan kenyamanan


seperti: Udara yang bersih dan sejuk, bebas dari bau yang mengganggu, bebas dari
kebisingan, tidak ada lalulintas yang mengganggu, tersedia sarana dan prasarana serta
adanya pelayanan yang yang baik terhadap pengunjung?

a) Ia, lokasinya sangat nyaman

b) Ia, namun ada beberapa hal yang tidak didapatkan, sebutkan

(.....................................................................................................)

c) Lokasinya tidak nyaman

7. Bagaimana kondisi jalan menuju Kawasan Gunung Kencana?

a) Baik

b) Cukup

c) Sedang

d) Buruk

8. Kira-kira berapa jauh jarak dari kota menuju Kawasan Gunung Kencana?

a) < 5 km,(kira-kira......................km)

b) 5-10 km,(kira-kira......................km)

c) 10-15 km,(kira-kira......................km)

d) >15 km,(kira-kira......................km)

9. Kira-kira berapa lama waktu tempuh dari pusat kota menuju Kawasan
Gunung Kencana?

a) 1-3 jam,(kira-kira......................jam) c) 3-4 jam, (kira-kira .................. jam)

b) 2-3 jam,(kira-kira......................Jam) d)> 5 jam (kira-kira ................... jam)

10. Apa tipe jalan menuju Kawasan Gunung Kencana.

a) Jalan aspal lebar < 3 m

b) Jalan aspal lebar > 3 m

c) Jalan batu/ makadam


29

d) Jalan tanah

e) Lainya, sebutkan

11. Dalam radius 10 km dari lokasi wisata apakah terdapat prasarana seperti :
Kantor pos, Jaringan telepon, Puskesmas, Jaringan listrik, dan jaringan air minum?

a) Ia, terdapat selurunya

b) Ia, Tetapi hanya beberapa, sebutkan (......................................)

c) Tidak ada

12. Dalam radius 10 km dari lokasi wisata apakah terdapat sarana seperti : Rumah
makan, Pasar, Bank/Anjungan Tunai Mandiri Toko cenderamata, dan transpotasi?

a) Ia, Terdapat seluruhnya

b) Ia, tetapi hanya beberapa, sebutkan (...........................)

c) Tidak ada.

1. Pengantar Perencanaan Ekowisata dan Pengetahuan Pengelola Mengenai


Obyek Ekowisata yang Berada di Gunung Kencana.

1. Bagaimana peluang usaha yang anda jalankan saat ini?

2. Apakah adanyan rencana pengembangan Gunung Kencana dapat


memperbesar keuntungan dalam usaha yang di jalankan ?

3. Potensi lain yang ada di Gunung Kencana yang dapat dikembangkan menjadi
atraksi dan daya tarik wisata?

4. Bagaiman tanggapan anda terhadap perencanaan kegiatan wisata di Gunung


Kencana terkait dengan aspek ekologi, ekonomi dan sosial budaya?

5. Harapan/keinginan Anda terhadap kawasan berkaitan dengan perencanaan


wisata yang berkaitan dengan

a. sarana dan prasarana

b. Keselamatan wisatawan
30

c. Kelestarian obyek

d. Kesejahteraan masyarakat lokal

Anda mungkin juga menyukai