Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN KOTORAN SAPI SEBAGAI BIOGAS UNTUK


KEBUTUHAN RUMAH TANGGA

BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENGABDIAN MASYARAKAT (PKM-PM)

Diusulkan oleh:

Ghulam Naufal Rafi’uttaqi 062111535046


Okta Nuraini 062111535048
Assyuria Fahma Putri Nandra 062111535047

UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
ii

HALAMAN PENGESAHAN
iii
iv

DAFTAR ISI

PKM-PENGABDIAN MASYARAKAT (PKM-PM)..........................................i


HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
1.4 Luaran Yang Diharapkan...........................................................................2
1.5 Kegunaan Program.................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN.........................................4
2.1 Kondisi Masyarakat Sasaran......................................................................4
2.2 Potensi dan Alternatif Pemecahan Masalah..............................................5
BAB III....................................................................................................................6
METODE PELAKSANAAN................................................................................6
3.1 Waktu dan Tempat......................................................................................6
3.2 Teknik, Cara, dan Tahapan...................................................................6
3.3 Metode Kerja...........................................................................................7
BAB IV....................................................................................................................9
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..................................................................9
4.1 Anggaran Biaya............................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan...........................................................................................9
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................10
v
vi
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permintaan minyak tanah (BBM) meningkat dari waktu ke waktu dengan


kemajuan teknologi dan pertumbuhan manusia. Di sisi lain, konsumsi minyak
tanah yang terus menerus menghabiskan ketersediaannya, dan sebagai akibat
dari kelangkaan ini, banyak barang tertentu yang kandungan gasnya berkurang
atau dijual dengan harga HET (harga eceran tertinggi). Kondisi ini harus
diatasi dengan mencari energi alternatif untuk beralih ke sumber energi
terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan lebih ekonomis, termasuk
biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh dekomposisi bahan organik
oleh mikroorganisme dalam kondisi oksigen yang relatif rendah (anaerob).
Gas ini berasal dari berbagai sampah organik yang dapat digunakan sebagai
energi melalui proses pencernaan anaerobik, seperti limbah biomassa, kotoran
manusia, dan kotoran hewan. Produksi kotoran hewan khususnya biogas dari
sapi berpotensi sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan, karena sisa
produksi biogas berupa pupuk, selain pemanfaatan limbah peternakan. Ini
dapat digunakan sebagai pupuk hayati yang sangat kaya akan unsur-unsur
yang dibutuhkan tanaman.
Kotoran sapi terdiri dari 22,59% selulosa, 18,32% hemiselulosa, 10,20%
lignin, 34,72% karbon organik total dan 1,26% nitrogen total. Selain itu,
kotoran sapi juga mengandung fosfor 0,37% dan kalium 0,68%. Karena
kandungan selulosanya yang tinggi, kotoran sapi dapat menghasilkan biogas
dalam jumlah besar dan dapat diolah dalam skala besar maupun kecil. Hal ini
dikarenakan jumlah biogas yang dihasilkan per kg kotoran sapi relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan kotoran sapi lainnya.
Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya tinggal di sektor
pertanian terutama di pinggiran kota. Salah satunya adalah Desa Munjungan,
Trenggalek, desa yang penduduknya bekerja di bidang pertanian, dan
mayoritas kepala rumah tangganya beternak sapi sebagai usaha sampingan.
Kehidupan mereka juga masih jauh dari ilmu pengetahuan dan teknologi,
karena mereka masih menggunakan alat-alat tradisional dalam kehidupan
sehari-hari karena kebiasaan mereka. Warga Munjugan merupakan salah satu
warga yang merasakan kelangkaan bahan bakar dan gas elpiji, dan masih
banyak yang menggunakan kayu bakar di samping harga gas elpiji yang
melambung tinggi. Mengingat terbatasnya ketersediaan kayu dan pentingnya
perlindungan tanaman bagi keseimbangan ekosistem, kebiasaan warga
Munjungan mencari dan menebang pohon tentu saja mendorong
kesejahteraan. Demikian pula penggunaan kotoran hewan (kotoran hewan)
yang kurang optimal karena hanya digunakan sebagai pupuk organik bila
2

diaplikasikan langsung ke lahan pertanian. Untuk dijadikan pupuk juga butuh


waktu lama karena menunggu warga mengering sebelum pindah ke sawah.
Dalam kondisi ini, kotoran sapi menumpuk dan jalan terganggu, terutama
pada musim hujan, yang membuat pemandangan menjadi tidak menarik dan
tidak bersih.
Hingga 1 kg kotoran sapi dapat menghasilkan 0,0230,040 m3 biogas. Pada
tingkat produksi ini, kotoran sapi berpotensi besar untuk menghasilkan biogas
skala besar dan skala rumah tangga untuk peternak yang hanya memiliki 23
ekor sapi. Kotoran hewan mengandung bakteri penghasil metana yang
ditemukan di perut sapi dan oleh karena itu dianggap sebagai substrat yang
paling cocok untuk penggunaan biogas, terutama kotoran sapi. Kalau dulu
pupuk cair hanya digunakan sebagai pupuk organik, sehingga daur ulang
kotoran hewan yang sebelumnya tidak maksimal, tetapi pada awalnya bisa
diolah menjadi biogas, gas masak sebagai pengganti minyak tanah atau gas
LPG. Banyaknya ternak, terutama yang ada di Kerajaan yang memelihara
ternak, cukup besar kemungkinannya untuk menghasilkan biogas untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Berdasarkan uraian diatas, kami mengusulkan kegiatan pengabdian ini di
Desa Munjungan, Trenggalek dengan penyuluhan dan pelatihan pembuatan
biogas untuk kebutuhanrumah tangga, melihat banyaknya petani sekaligus
peternak memiliki potensi untuk pembuatan biogas untuk kebutuhan rumah
tangga.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka rumusan masalah


program kegiatan ini adalah:

1. Bagaimana cara memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi biogas yang


lebih ramah lingkungan dan bernilai ekonomis?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari program kegiatan ini
adalah:

1. Mampu memanfaatkan limbah kotoran sapi sebagai biogas yang lebih


ramah lingkungan dan bernilai ekonomis;

2. Sebagai solusi dari kelangkaan BBM dalam memenuhi kebutuhan rumah


tangga.
3

1.4 Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari program ini adalah kemampuan masyarakat
untuk mengolah hasil kotoran ternak (kotoran sapi) dan memanfaatkannya
sebagai biogas untuk kebutuhan rumah tangga dengan mengandalkan bahan
bakar yang semakin langka. Hasil akhir dari program ini dapat dipatenkan
dalam bentuk artikel majalah dan dalam bentuk poster sebagai media edukasi
pemanfaatan kotoran sapi untuk pembuatan biogas.
1.5 Kegunaan Program

1. Teoritis

Mengaplikasikan ilmu pengetahuan khususnya biologi lingkungan, untuk


melindungi alam dengan menggunakan kotoran hewan.

2. Praktis

a. Team

Memberikan pengalaman mengaplikasikan ilmu yang didapat di


dunia pendidikan dengan menitikberatkan pada masyarakat sebagai
perantara untuk memberikan solusi atas permasalahan yang ada.

b. Masyarakat

Program ini memungkinkan untuk menciptakan komunitas yang cinta


lingkungan, membantu warga Munjungan tidak hanya menggunakan
kotoran sapi sebagai pupuk organik, tetapi juga memenuhi kebutuhan
rumah sebagai biogas yang ramah lingkungan dan ekonomis. Selain
itu, hasil samping (limbah) produksi biogas dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk organik yang lebih berkualitas dibandingkan kotoran
sapi yang langsung digunakan sebagai pupuk.

c. Lingkungan

Penggunaan biogas lebih ramah lingkungan, mengurangi dampak


terhadap lingkungan dan menjadikan lingkungan lebih bersih dan
sehat.
4

BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

2.1 Kondisi Masyarakat Sasaran


Munjungan merupakan salah satu desa di Kabupaten Trenggalek. Letak
lokasinya berada di daerah pedesaan pelosok, dengan jarak dari pusat kota sekitar
3 jam serta akses transportasi yang masih minim, karena jarang ada angkutan
umum bahkan salah satu daerah yang termasuk desa Munjungan hanya bisa di
akses oleh kendaraan bermotor karena tidak ada akses angkutan umum, dan juga
pembangunan jalan yang masih belum diaspal sehingga akses jalan menuju desa
tersebut masih terkendala. Adapun mengenai data kependudukan warga
Munjungan yang diambil oleh kantor Kecamatan Munjungan setiap 1 Agustus
adalah sebagai berikut:

Tabel 1.Data penduduk Munjungan pada 12 Agustus 2021


No Jenis Pekerjaan penduduk Munjungan Jumlah Kepala Rumah
Tangga
1 Petani 150
2 Nelayan 90
3 Wiraswasta 25
4 PNS 7
5 Lain-lain 28
Jumlah total 300

Tabel 2. Data kepemilikan jumlah sapi ternak


N Jumlah Sapi yang dimiliki Petani Jumlah Petani Ternak
o (Kepala Rumah Tangga)
1 2 ekor sapi 36
2 3 ekor sapi 68
3 5 ekor sapi 20
Jumlah Total 124

Masyarakat Munjungan merupakan penduduk dengan perekonomian kelas


menengah kebawah, dan mayoritas bekerja sebagai petani sekaligus peternak.
Dari data diatas menunjukkan bahwa 41% petani warga Munjungan rata-rata
memiliki sapi 3 ekor. Akan tetapi kondisi masyarakat Munjungan masih
terkategori sebagai daerah tertinggal karena masih menggunakan bahan bakar
kayu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, bagi mereka menggunakan
gas LPG merupakan pemborosan karena semakin mahalnya harga BBM.
5

2.2 Potensi dan Alternatif Pemecahan Masalah


Penggunaan kayu bakar ini menumbuhkan kebiasaan yang kurang baik
yaitu penebangan pohon untuk membuat kayu bakar, sedangkan masyarakat
Munjungan mayoritas memiliki hewan ternak terutama sapi, dimana hasil limbah
hewan ternak ini pemanfaatannya masih kurang optimal karena hanya digunakan
sebagai pupuk organik, bahkan kotoran sapi menumpuk dan membuat lingkungan
sekitar kurang bersih. Sedangkan limbah yang dihasilkan kurang lebih bekisar 4-5
kg/hari untuk setiap peternakan yang dimiliki masing-masing warga sangat
berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif, mengingat hasil limbah
ternak yang dihasilkan sudah terkategori mampu menghasilkan biogas yang bisa
memenuhi kebutuhan rumah tangga. Namun, keterbatasan akan ipteks menjadikan
penerapan biogas belum diaplikasikan di desa Munjungan sebagai tempat yang
berpotensi. Pemecahan masalah dari hal tersebut, maka perlunya penyuluhan
mengenai pemanfaatan kotoran sapi sebagai biogas untuk kebutuhan rumah
tangga, agar masyarakat Munjungan bisa memanfaatkan limbah kotoran sapi
sebagai bahan yang bermanfaat untuk keperluan rumah tangga.
6

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini akan dilaksanakan pada waktu dan
tempat yang telah ditentukan

3.2 Teknik, Cara, dan Tahapan

Adapun teknik, cara, dan tahapan dari pelaksanaan program kegiatan ini
adalah sebagai berikut:
1. Koordinasi pelaksanaan kegiatan pada pemerintah setempat (kepala desa)
Pada tahap pertama ini, dilakukan koordinasi dengan pemerintah
setempat (kepala desa) supaya jalannya kegiatan terarah dan terorganisir
dengan baik untuk mengoptimalisasikan tujuan dari pelaksanaan kegiatan
program ini.
2. Sosialisasi pemanfaatan biogas limbah hasil ternak (feses)
Penyuluhan dilaksanakan dengan menggunakan beberapa media seperti
penampilan video mengenai kelangkaan BBM dan Pemanfaatan limbah
hewan ternak menjadi biogas serta ditampilkan juga simulasi terkait cara-
cara pembuatan biogas skala rumah tangga dengan menggunakan alat-
alat sederhana untuk lebih memotivasi masyarakat.
3. Pelatihan pembuatan biogas dengan digester terapung
Pada tahap ini, masyarakat desa Munjungan akan bekerja sama untuk
membuat biogas untuk kebutuhan rumah tangga menggunakan metode
digester terapung. Dalam tahap ini, warga juga akan diajak bagaimana
penggunaan atau pemanfaatan biogas dalam jangka panjang karena selain
dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar minyak, hasil samping dari
biogas ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang kualitasnya
lebih bagus daripada kotoran ternak yang langsung dari kandang dan
digunakan sebagai pupuk tanaman. Dalam tahap ketiga ini ada 4 proses
yang harus dilalui dalam pembuatan biogas skala rumah tangga, antara
lain:
 Tahap pembuatan rangkaian alat biogas untuk kebutuhan rumah
tangga
 Tahap penampungan, pengenceran, pengadukan dan pemasukkan
bahan baku
 Tahap Pemrosesan, pengambilan dan pemanfaatan biogas
 Tahap pengambilan sisa limbah setelah diambil gasnya serta
pemeliharaan dalam jangka panjang
7

4. Evaluasi
Pada tahap evaluasi ini dilakukan pemantauan secara berkala untuk
mengukur tingkat keberhasilan dan keberlanjutan dari pelaksanaan
program pengabdian ini. Tahap evaluasi yang dilakukan antara lain:
 Memonitoring dan mengevaluasi pada saat persiapan pelaksanaan
program kegiatan pemanfaatan biogas seperti alat, bahan dan segala
keperluan baik itu terkait keperluan untuk sosialisasi (media dan bahan
yang akan disampaikan) maupun keperluan untuk pelaksanaan pada
saat pembuatan biogas.
 Memonitoring dan mengevaluasi pada saat pelaksanaan pelatihan
pembuatan biogas dengan mengabsen kehadiran warga dan memotivasi
warga agar turut serta untuk pelaksanaan pembuatan biogas dan
mengikuti proses pelatihan dengan baik.
 Memonitoring dan mengevaluasi hasil dari pelatihan pembuatan biogas
yaitu dengan menilai hasil kerja peserta dalam bentuk komentar dan
prosentase keberhasilan dari tujuan program kegiatan pemanfaatan
biogas.

3.3 Metode Kerja

Adapun metode kerja yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:


1) Menyamakan persepsi antar tim penyusun program melalui kegiatan
diskusi-diskusi
2) Konsultasi secara aktif dengan dosen pendamping
3) Melakukan koordinasi aktif dengan mitra, dalam hal ini adalah Kepala
desa Munjungan, Trenggalek.
4) Melakukan kerjasama dengan pihak lain terutama dalam hal ini adalah
warga setempat dalam rangka mendukung pelaksanaan program dan
keberlanjutan program
5) Melakukan pembuatan produk luaran berupa artikel yang dimuat dalam
jurnal dan poster cara pembuatan Biogas dari kotoran sapi
6) Melakukan penyuluhan pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas
7) Menyusun beberapa agenda penunjang yang dapat mengoptimalkan
ketercapaian tujuan program.
8) Melakukan program lanjutan dan evaluasi secara berkala.
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah kemampuan
masyarakat dalam mengolah dan mendaur ulang sampah, dan program
dianggap berhasil apabila tujuan yang diinginkan tercapai. Indikator yang
menjadi dasar pencapaian tujuan program optimalisasi produksi biogas
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan menggunakan kotoran
sapi adalah potensi dan manfaat biogas dalam skala rumah tangga, dan
8

program ini meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keberlanjutan.


Sebagai tempat belajar penggunaan biogas di beberapa rumah, dan membuat
biogas untuk memenuhi kebutuhan rumah di kawasan desa Munjungan.
9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 3. Anggaran Biaya Pelaksanaan Program Kegiatan


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
.
1. Peralatan Penunjang 4.420.000
2. Bahan Habis Pakai 2.012.000
3. Perjalanan 1.600.000
4. Lain-lain (Publikasi, Laporan,penggandaan 550.000
produk)
Sub Total 8.582.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Program
No Kegiatan Bulan / Minggu
I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi Awal dan Perizinan
Mitra
2 Identifikasi Masalah
3 Analisi Kebutuhan
4 Penyusunan Program
5 Persiapan Pelaksanaan
Program
6 Pelaksanaan Program
7 Monev
8 Evaluasi
9 Penyusunan dan Pembuatan
Laporan Publikasi
10

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen pembimbing


Biodata Ketua
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Ghulam Naufal Rafi'uttaqi


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1 Kedokteran Hewan
4 NIM 062111535046
5 Tempat, Tanggal Lahir Kediri, 24 Februari 2003
6 E-mail ghulam.naufal.rafiuttaqi-
2021@fkh.unair.ac.id
7 No Telepon/HP 085785995227

B. Kegiatan Mahasiswa

Status dalam
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan
Magang komikat Universitas Airlangga, psdku
1 basket anggota Banyuwangi

C. Penghargaan

No Pihak Pemberi
Jenis Penghargaan Tahun
. Penghargaan
Juara 5 urban downhill
1. di Kaliurang, Jogja Djogja series 2019
Juara 4 nasional urban
2 night ride di Batu Indonesian Downhill 2019

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-Pengabdian Masyarakat.

Surabaya, 08 November 2021


Anggota Tim,

(Ghulam Naufal Rafi'uttaqi)

Biodata Anggota 1
11

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Okta Nuraini


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Kedokteran Hewan
4 NIM 062111535048
5 Tempat, Tanggal Lahir Jakarta, 18 Oktober 2002
6 E-mail ainiiiokta18@gmail.com
7 No Telepon/HP 08872285854

B. Kegiatan Mahasiswa

Status dalam
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan
1 Magang komikat anggota Universitas Airlangga

C. Penghargaan

No Pihak Pemberi
Jenis Penghargaan Tahun
. Penghargaan
1. Juara 3 lomba pidato Antar kota di Tangerang 2018

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-Pengabdian Masyarakat.

Surabaya, 08 November 2021


Anggota Tim,

(Okta Nuraini)

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
12

1 Nama Lengkap Assyuria Fahma Putri Nandra


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Kedokteran Hewan
4 NIM 062111535047
5 Tempat, Tanggal Lahir Blita, 19 September 2001
6 E-mail assyuria.fahma.putri-
2021@fkh.unair.ac.id
7 No Telepon/HP 082142166855

B. Kegiatan Mahasiswa

Status dalam
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan
Magang komikat Universitas Airlangga, psdku
1 maurbala anggota Banyuwangi

C. Penghargaan

No Pihak Pemberi
Jenis Penghargaan Tahun
. Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-Pengabdian Masyarakat.

Surabaya, 08 November 2021


Anggota Tim,

(Assyuria Fahma Putri Nandra)

Lampiran Biodata Dosen Pendamping


13

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
3 Program Studi
4 NIP/NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomer Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi
Jurusan/Prodi
Tahun Masuk-Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1
2
3
Penelitian
Penyandang
No Judul Penelitian Tahun
Dana
1
2
3
Pengabdian Kepada Masyarakat
Judul Pengabdian kepada
No Penyandan Dana Tahun
Masyarakat
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
14

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-……..…………………………………….

Surabaya, ……………….
Dosen Pendamping,

(.......................................)
15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Tabel 4. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Penggandaan Untuk 5 Paket 100.000 500.000
media teknik Pelaksanaan
pembuatan Penyuluhan
biogas
Rental dan Urusan 14 Paket 30.000 420.000
Print administrasi
Komponen Untuk 1 Paket 4.500.000 4.500.000
Alat Biogas Pelaksanaan
(Reaktor: Pembuatan
drum 200 dan Biogas
120L, selang,
pengaman
gas, drum
pengaduk
bahan )
Sub Total 4.420.000

2. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
Pemakaian satuan
(Rp)
Materai Administrasi 2x 6000 12.000
Komponen Pendemostrasian 1 paket 500.000 500.000
alat demo teknik kerja
pembuatan pembuatan
biogas biogas
Konsumsi Konsumsi 150 1x 10.000 1.500.000
Peserta dan
undangan
Sub Total 2.012.000

3. Perjalanan
16

Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan


Pemakaian Satuan (Rp)
Akomodasi Perjalanan ke 6x pulang 100.000 1.600.000
perjalanan tempat pergi untuk
agenda 3 orang
Sub Total 1.600.000

4. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
Pemakaian Satuan
(Rp)
Publikasi dan Sosialisasi 2 175.000 350.000
dokumentasi dan
dokumentasi
setiap agenda
Penggandaan Pelaporan 10 20.000 200.000
Laporan
Sub Total 550.000
Total keseluruhan 8.582.000

1. Sususnan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Tabel 5. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(Jam/Minggu)
1. Ghulam Kedokteran Kedokteran 12 Koordinator
Hewan Hewan + Bab 1 +
Bab 3 dan
Revisi Akhir
2. Okta Kedokteran Kedokteran 9 Pencari
Hewan Hewan referensi +
Bab 2 + Bab
4
3. Assyuria Kedokteran Kedokteran 9 Administrasi
Hewan Hewan +
Kelengkapan
Lampiran-
lampiran
17

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksanaan

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Ghulam Naufal Rafi’uttaqi
NIM : 062111535046
Program Studi : S1 Kedokteran Hewan
Fakultas : Kedokteran Hewan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-PM saya dengan judul


Pemanfaatan Kotoran Sapi Sebagai Biogas Untuk Kebutuhan Rumah Tangga
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2021 adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.
Surabaya, 09 November 2021
Yang
menyatakan

(Ghulam
Naufal Rafi’uttaqi)
NIM.

062111535046
18

Lampiran 4. Surat Pernyataan Kesediaan Mitra

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA DARI MITRA

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : ........................................
Pimpinan Mitra : ........................................
Bidang Kegiatan : ........................................
Alamat : ........................................

Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan Pelaksana


Kegiatan PKM-…………….. dengan judul: <sebutkan nama programnya>

Nama Ketua Tim Pengusul : ........................................


Nomor Induk Mahasiswa : ........................................
Program Studi : ........................................
Nama Dosen Pembimbing : ........................................
Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga

Guna menerapkan dan/atau mengembangkan program kegiatan pada tempat kami.

Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara pihak Mitra
dan Pelaksana Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan ikatan usaha dalam
wujud apapun juga.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung
jawab tanpa ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Surabaya, …………….
Yang menyatakan,

Tanda tangan (asli TT basah)


(.............................................)
19

Lampiran 5. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Anda mungkin juga menyukai