Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

D
I
S
U
S
U
N

OLEH KELOMPOK VI :

CINDY ANNISA PUTRI

FENTI HELENA

MUTIA AYU FITRI

RANI ALESTALIA

TRI UTAMI

ZUHRA YUNINDA

DOSEN PEMBIMBING : Mardiyah Kharismayanda, S.Pd, M.Ed

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANGKINANG

TA : 2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur tidak lupa kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa

Ta’ala yang berkat anugerah dari-Nya kami mampu menyelesaikan makalah yang

berjudul “Indeks Pembangunan Manusia (IPM)” ini. Sholawat serta salam kita

hantarkan kepada Nabi Besar Muhammad Shallallahu’alaihi Wa Sallam yang

telah memberikan pedoman kepada kita jalan yang sebenar-benarnya jalan berupa

ajaran agama islam yang begitu sempurna dan menjadi rahmat bagi alam semesta.

Penulis sangat bersuur karena mampu menyelesaikan makalah ini tepat

waktu sebagai pemenuh tugas Pendididkan Agama Islam yang bertemakan

“Indeks Pembangunan Manusia (IPM)”. Selain itu,kami mengucapkan banyak

terimakasih kepada berbagai pihak khususnya Bapak Drs. H. Syamsul Bahri SE,

M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Perekonomian Indonesia yang telah

memberi kami kesempatan untuk tugas kami ini.

Demikian yang bisa kami sampaikan,semoga makalah ini bisa

memberikan manfaat kepada semua pihak. Dan jangan lupa kritik serta sarannya

terhadap makalah ini dalam rangka perbaikan makalah – makalah yang akan

datang.

Bangkinang,21 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................

A. LATAR BELAKANG .......................................................................................

B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................

C. TUJUAN ...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................

A. Pengertian indeks pembangunan manusia (IPM) ..............................................

B. Faktor – faktor pendukung indeks pembangunan manusia (IPM) .....................

C. Indikator variabel pengukuran indeks pembangunan manusia (IPM) ..............

ii
D. Manfaat indeks pembangunan manusia (IPM) .................................................

BAB III PENUTUP ......................................................................................................

A. KESIMPULAN ..................................................................................................

B. SARAN ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................

10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah pengukuran perbandingan


dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua
negara di seluruh dunia termasuk di Indonesia. IPM digunakan untuk
mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara
berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari
kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki isu


pembangunan manusia yang menarik untuk diteliti. Pembangunan pada dasarnya
adalah suatu proses untuk melakukan perubahan pada indikator sosial ekonomi
masyarakat menuju kearah yang lebih baik dan berkesinambungan. Dalam
menetapkan Indeks Pembangunan Manusia mencakup tiga bidang yaitu kualitas
tingkat pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Melalui peningkatan ketiga
indikator tersebut diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas hidup manusia.

Konsep pembangunan manusia seutuhnya merupakan konsep yang


menghendaki peningkatan kualitas hidup penduduk baik secara fisik, mental
maupun secara spritual. Bahkan secara eksplisit disebutkan bahwa pembangunan
yang dilakukan menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia yang
seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sumber daya manusia
secara fisik dan mental mengandung makna peningkatan kapasitas dasar
penduduk yang kemudian akan memperbesar kesempatan untuk dapat
berpartisipasi dalam proses pembangunan yang berkelanjutan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian indeks pembangunan manusia (IPM) ?

2. Apa faktor – faktor pendukung indeks pembangunan manusia (IPM) ?

3. Apa indikator variabel pengukuran indeks pembangunan manusia (IPM) ?

4. Apa saja manfaat dari indeks pembangunan manusia (IPM) ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian indeks pembangunan manusia (IPM)

2. Mengetahui faktor – faktor pendukung indeks pembangunan manusia

(IPM)

3. Mengetahui indikator variabel pengukuran imdeks pembangunan manusia

(IPM)

4. Mengetahui manfaat dari indeks pembangunan manusia (IPM)

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah mengukur capaian


pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Melalui
pendekatan tiga dimensi dasar yang mencakup umur panjang dan sehat;
pengetahuan, dan kehidupan layak.Untuk mengukur dimensi kesehatan,
digunakan angkaharapan hidup waktulahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi
pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama
sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator
kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang
dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan
pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak. 

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah pengukuran perbandingan


dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua
negara di seluruh dunia termasuk di Indonesia. IPM digunakan untuk
mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara
berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari
kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki isu


pembangunan manusia yang menarik untuk diteliti. Pembangunan pada dasarnya
adalah suatu proses untuk melakukan perubahan pada indikator sosial ekonomi
masyarakat menuju kearah yang lebih baik dan berkesinambungan. Dalam
menetapkan Indeks Pembangunan Manusia mencakup tiga bidang yaitu kualitas
tingkat pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Melalui peningkatan ketiga
indikator tersebut diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas hidup manusia.

3
B. Faktor – faktor Pendukung Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Keberhasilan pembangunan manusia dapat diketahui dari beberapa


faktor yang mendukung IPM. Ada 3 indikator yang mendukung IPM yaitu
kesehatan yang diperoleh masyarakat dengan baik, pendidikan yang dicapai, dan
tingkat ekonomi yang baik. Ketiga indikator inilah yang menjadi tujuan utama
keberhasilan pada tingkat pembangunan manusia. Jika dilihat dari indikator
tingkat pendidikan, apabila tingkat pendidikan yang diperoleh masyarakat
rendah maka akan membuat masyarakat kesulitan dalam mendapatkan
pekerjaan. Banyaknya penyebab seseorang sulit dalam mencari pekerjaan dapat .
Anggota masyarakat mungkin akan memilih jalan lain untuk mendapatkan uang
seperti menjadi seorang pengemis, mencuri, bahkan mereka sendiri mampu
menjual diri.

Faktor kemiskinan menjadi salah satu alasan masyarakat tidak bisa


mendapat pendidikan yang layak. Bukan saja dalam pendidikan, masyarakat
juga tidak bisa mendapatkan kesehatan yang layak. Masyarakat menyadari
bahwa tingginya biaya pendidikan dan rendahnya pendapatan yang didapat akan
membuat masyarakat tidak bisa mendapat pendidikan bahkan yang sudah
sekolah harus putus sekolah. Rendahnya perekonomian masyarakat membuat
masyarakat kesulitan untuk mendapatkan pengobatan yang baik. Rendahnya
pendidikan yang didapat oleh masyarakat terutama anak-anak membuat orang
tua sering membuat anak-anak untuk bekerja walaupun mereka belum tergolong
tenaga kerja. Masalah kemiskinan ini dihadapi pemerintah setiap negara, namun
setiap negara mempunyai cara tersendiri untuk mengatasinya.

Untuk itu pemerintah di Indonesia harus mengambil kebijakan dalam


mengatasi masalah kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Pemerintah
mengambil kebijakan dengan cara membuat sekolah gratis minimal 12 tahun
untuk dapat membantu dalam dunia pendidikan. Kebijakan pemerintah ini dapat
membantu anak-anak untuk mendapat pendidikan yang baik sehingga mereka
bisa terus bersekolah. Pada kebijakan ini pemerintah bisa membantu masyarakat
mendapatkan hidup yang layak, pekerjaan yang layak dan mengurangi tingkat

4
kemiskinan yang ada di Indonesia. Dengan demikian akan membantu negara
untuk meningkatkan pembangunan manusia menjadi lebih baik.

Selain itu, pemerintah juga mengambil kebijakan dalam bidang


kesehatan dengan membuat kartu BPJS bagi semua kalangan untuk membantu
masyarakat mendapatkan hidup yang sehat. Dengan adanya kebijakan ini,
seluruh masyarakat bisa mendapatkan pengobatan yang baik. Penanganan pada
pengguna BPJS juga tidak dibedakan degan penanganan tanpa BPJS karena
pemerintah sendiri sudah mengharuskan setiap masyarakat menggunakan BPJS
termasuk BPJS ketenagakerjaan.
Bisa diketahui bahwa jika tingkat pendidikan rendah maka
pengangguran akan meningkat dan menyebabkan masyarakat miskin meningkat.
Jika kemiskinan terus meningkat maka indeks pembangunan manusia akan
menurun. Jika masyarakat terus menerus mengacuhkan pendidikan maka
harapan untuk mendapat pekerjaan akan sulit sehingga pengangguran akan
semakin tinggi dan hal itu bukan hanya menyebabkan tingkat kemiskinan
semakin tinggi tetapi juga IPM menjadi rendah. Hal demikian bukan hanya
terjadi secara rasional tetapi juga dalam regional ( provinsi ).

C. Indikator Variabel Pengukuran indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) terdapat 3 indikator utama, yaitu


indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan indikator ekonomi. Pengukuran ini
menggunakan tiga dimensi dasar, yaitu: lamanya hidup, pengetahuan, dan standar
hidup yang layak. Ketiga unsur tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Selain juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain seperti ketersediaan kesempatan kerja, yang pada gilirannya ditentukan
oleh banyak faktor, terutama pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dan kebijakan
pemerintah.

Komponen pengetahuan diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata


lama sekolah yang dihitung berdasarkan data Suseda. Indikator angka melek huruf
diperoleh dari variabel kemampuan membaca dan menulis, sedangkan indikator

5
rata-rata lama sekolah dihitung dengan menggunakan dua variabel secara
simultan; yaitu tingkat/kelas yang sedang/pernah dijalani dan jenjang pendidikan
tertinggi yang ditamatkan.

Komponen standar hidup layak diukur dengan indikator rata-rata


konsumsi riil yang telah disesuaikan. Sebagai catatan, UNDP menggunakan
indikator PDB per kapita riil yang telah disesuaikan (adjusted real GDP per
capita) sebagai ukuran komponen tersebut karena tidak tersedia indikator lain
yang lebih baik untuk keperluan perbandingan antar negara.

Penghitungan indikator konsumsi riil per kapita yang telah disesuaikan dilakukan
melalui tahapan pekerjaan sebagai berikut :

 Menghitung pengeluaran konsumsi per kapita dari Suseda (=A).


 Mendeflasikan nilai A dengan IHK yang sesuai (=B).
 Menghitung daya beli per unit (=PPP/unit). Metode penghitungan sama
seperti metode yang digunakan International Comparison Project (ICP) dalam
menstandarkan nilai PDB suatu negara.

Data dasar yang digunakan adalah data harga dan kuantum dari suatu basket
komoditi yang terdiri dari nilai banyaknya komoditi.

 Membagi nilai B dengan PPP/unit (=C).


 Menyesuaikan nilai C dengan formula Atkinson sebagai upaya untuk
memperkirakan nilai marginal utility dari C.

Rumus penghitungan IPM dapat disajikan sebagai berikut :

IPM = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)]

dimana : X(1)    : Indeks harapan hidup

X(2)    : Indeks pendidikan = 2/3(indeks melek huruf) + 1/3 (indeks


rata-rata lama sekolah)

6
X(3)     : Indeks standar hidup layak

Masing-masing indeks komponen IPM tersebut merupakan perbandingan


antara selisih suatu nilai indikator dan nilai minimumnya dengan selisih nilai
maksimum dan nilai minimum indikator yang bersangkutan. Rumusnya dapat
disajikan sebagai berikut ;

Indeks X(i) = X(i) - X(i) min / [X(i) maks - X(i) min]

dimana : X(1) : Indikator ke-i (i = 1, 2, 3)

X(2) : Nilai maksimum sekolah X(i)

X(3) : Nilai minimum sekolah X(i)

Untuk melihat keeratan hubungan antara variabel tidak bebas dengan


masing-masing variabel bebasnya, dapat dilakukan uji korelasi yaitu seberapa erat
hubungan antara indikator-indikator penunjang/ pendukung IPM terhadap
peningkatan/ kemajuan pencapaian angka IPM di suatu daerah. Ukuran yang biasa
digunakan untuk mengukur keeratan antara kedua variabel tersebut adalah
Koefisien Korelasi Pearson yang dinotasikan dengan huruf r. Harga absolut dari r
menunjukkan kekuatan dari hubungan linier, harga absolut terbesar yang mungkin
adalah 1, yaitu terjadi bilamana titik-titik pengamatan tepat jatuh pada garis lurus.
Bila kemiringan garis positif, maka harga r juga positif dan begitu pun sebaliknya.

D. Manfaat Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam
melihat sisi lain dari pembangunan. Manfaat penting IPM antara sebagai berikut :
 IPM merupakan indikaor penting unuk mengukur keberhasilan dalam upaya
membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
 IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
 Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alakator penentu Dana Alokasi
Umum (DAU).

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah mengukur capaian


pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas
hidup. Melalui pendekatan tiga dimensi dasar yang mencakup umur
panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan layak.Untuk mengukur
dimensi kesehatan, digunakan angkaharapan hidup waktulahir.
 Ada 3 indikator yang mendukung IPM yaitu kesehatan yang diperoleh
masyarakat dengan baik, pendidikan yang dicapai, dan tingkat ekonomi
yang baik. Ketiga indikator inilah yang menjadi tujuan utama
keberhasilan pada tingkat pembangunan manusia.

 Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) terdapat 3 indikator utama, yaitu


indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan indikator ekonomi.
Pengukuran ini menggunakan tiga dimensi dasar, yaitu: lamanya hidup,
pengetahuan, dan standar hidup yang layak. Ketiga unsur tersebut tidak
berdiri sendiri, melainkan saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya. Selain juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti
ketersediaan kesempatan kerja, yang pada gilirannya ditentukan oleh
banyak faktor, terutama pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dan
kebijakan pemerintah.
 Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam
melihat sisi lain dari pembangunan.Manfaat penting IPM antara sebagai berikut:
 IPM merupakan indikaor penting unuk mengukur keberhasilan dalam
upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
 IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.

8
 Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alakator penentu Dana Alokasi Umum (DAU).

B. SARAN

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan sehubungan dengan hasil


penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Pemerintah perlu memperhatikan masalah pertumbuhan ekonomi.


Pertumbuhan ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan
hasilhasilnya. Pemerataan kesempatan harus tersedia baik semua orang,
perempuan maupun laki-laki harus diberdayakan.

2. Pemerintah perlu memperhatikan masalah yang berhubungan dengan


pengurangan kemiskinan dengan peningkatan produktivitas masyarakat
melalui investasi di bidang pendidikan dan kesehatan agar indeks
pembangunan manusia dapat lebih ditingkatkan.

3. Pemerintah perlu memperhatikan masalah yang berkaitan dengan pengeluaran


pemerintah dibidang pendidikan yakni dengan menganggarkan budget yang
lebih di sektor pendidikan karena merupakan sektor yang krusial untuk dapat
memperbaiki indeks pembangunan manusia.

4. Pemerintah perlu memperhatikan masalah yang berkaitan dengan pengeluaran


pemerintah dibidang kesehatan yakni dengan terus mengadakan pembangunan
sarana publik khususnya di bidang kesehatan, seperti pembangunan rumah
sakit dan puskesmas. serta peningkatan kualitas gizi dan nutrisi untuk
masyarakat miskin serta posyandu khususnya pada daerah pedesaan serta
daerah tertinggal.
5. Pemerintah perlu memperhatikan masalah yang berkaitan dengan distribusi
pendapatan, dimana distribusi pendapatan harus merata di lapisan masyarakat
agar dapat memperbaiki tingkat produktifitas tenaga kerja.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin., 2004, Ekonomi Pembangunan, BagianPenerbitan STIE YKPN.


Yogyakarta

Badan Pusat Statistik. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Berbagai Tahun


Penerbitan.

Badan Pusat Statistik (BPS), Statistik Tahunan, Berbagai Tahun Penerbitan

Boediono. 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.


Bosman, Pieter. 2010. The Impact of Human Capital Development on Economic
Growth. Studia Universitasis Babes-Bolyai, Oeconomica Vol. 55 Issue 1:
21-40. South Africa: North West University.

Chambers, Robert, (1983). Rural Development, Putting the Last First, Longman:
London.

10

Anda mungkin juga menyukai