Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang/Justifikasi Ilmiah 1
1.2 Perumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Khusus Penelitian 2
1.4 Manfaat dan Keutamaan Penelitian 2
1.5 Temuan yang Ditargetkan 3
1.6 Kontribusi Penelitian terhadap Psikologi 3
1.7 Luaran Penelitian 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Dasar Teori 4
2.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi FOMO 5
2.1.2 Dampak Negatif FOMO bagi Kesehatan Mental 5
2.1.3 Tingkat kecemasan & Kekahwatiran 6
2.1.4 Social Influence
2.2 Hasil Temuan Riset Sebelumnya
2.3 Kerangka Konseptual

DAFTAR PUSTAKA X
LAMPIRAN X
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping X
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan X
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas X
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana X

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi memberikan banyak perubahan yang berdampak
pada kebiasaan dan perilaku masyarakat. Teknologi telah memudahkan
komunikasi banyak orang, salah satunya dengan kehadiran media sosial. Manusia
sangat berhubungan dengan media sosial. Saat ini media sosial memegang
peranan penting di hampir semua aspek masyarakat. Mulai dari mengirim pesan
kepada teman, berbagi informasi, hingga mencari suatu informasi yang sedang
hangat di masyarakat. Sehingga dapat dikatakan bahwa media sosial telah menjadi
salah satu kebutuhan penting bagi semua orang.
Media sosial adalah suatu platform digital yang menyediakan fasilitas untuk
melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya. Menurut B.K. Lewis dalam
karyanya yang berjudul “Social Media and Strategic Communication Attitudes
and Perceptions among College Students”, media sosial merupakan suatu label
yang merujuk pada teknologi digital yang berpotensi membuat semua orang untuk
saling terhubung dan melakukan interaksi, produksi dan berbagi pesan. Dave
Kerpen dalam bukunya “Likeable Social Media” yang terbit pada tahun 2011
mengemukakan bahwa media sosial memiliki definisi sebagai suatu tempat
kumpulan gambar, video, tulisan hingga hubungan interaksi dalam jaringan, baik
itu antar individu maupun antar kelompok seperti organisasi.
Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di media sosial, misalnya yaitu
melakukan komunikasi jarak jauh hingga memberikan informasi atau konten
berupa tulisan, foto dan video. Berbagai informasi dalam konten yang dibagikan
tersebut dapat terbuka untuk semua pengguna selama 24 jam penuh.
Berkembangnya teknologi saat ini menjadikan kita dapat dengan mudah
menerima jutaan informasi di luar sana, contohnya facebook, twitter, instagram,
snapchat, tiktok. Aplikasi ini digemari dan memiliki banyak pengguna di seluruh
dunia, karena penuh dengan fitur yang mendukung untuk update postingan
video/foto mengenai rutinitas para pengguna. Dari sinilah, kita sebagai viewer,
dapat memicu munculnya perasaan cemas lalu membandingkan dan menyamakan
kehidupan kita dengan orang lain yang terlihat lebih menyenangkan atau bahagia.
Perasaan kita belum tenang sebelum melakukan hal yang sama dengan orang lain
atau influencer yang kita follow. Hal ini yang menyebabkan munculnya istilah
FOMO dalam penggunaan media sosial.
FOMO atau Fear of Missing Out adalah rasa takut merasa “tertinggal” karena
tidak mengikuti aktivitas tertentu. Sebuah perasaan cemas dan takut yang timbul
di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru, seperti berita, tren,
dan hal lainnya. Rasa takut ketinggalan ini mengacu pada perasaan atau persepsi
bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau
mengalami hal-hal yang lebih baik. Peneliti menduga bahwa akibat kita takut
2

ketinggalan informasi baru menyebabkan durasi kita menggunakan media sosial


menjadi panjang.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah diatas, maka dapat dirumuskan
menjadi masalah sebagai berikut:
1. Apakah rasa cemas dan takut ketinggalan informasi baru dapat mempengaruhi
intensitas penggunaan media sosial?
2. Mengapa rasa cemas dan takut ketinggalan informasi baru lebih sering
mempengaruhi remaja?
3. Apakah dengan menghindari perilaku FOMO akan mendatangkan kebahagiaan
bagi para pelakunya?

1.3 Tujuan Khusus Penelitian


Sesuai dengan masalah yang diangkat, tujuan khusus dari penelitian ini antara lain
sebagai berikut:
1. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara rasa cemas dan takut
ketinggalan informasi baru terhadap intensitas penggunaan media sosial.
2. Mengetahui benar atau tidak rasa cemas dan takut ketinggalan informasi baru
lebih sering mempengaruhi remaja.
3. Mengetahui benar atau tidak dengan menghindari perilaku FOMO akan
mendatangkan kebahagiaan bagi para pelakunya.

1.4 Manfaat dan Keutamaan Penelitian


Manfaat dan keutamaan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
a. Menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai intensitas
penggunaan media sosial, serta rasa cemas dan takut ketinggalan informasi
kepada pelaku FOMO.
b. Dapat menjadi salah satu dasar, acuan, dan masukan dalam mengembangkan
penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Bagi Masyarakat
a. Memberikan pemahaman mengenai interaksi yang terjadi diantara intensitas
penggunaan media sosial, serta rasa cemas dan takut ketinggalan informasi
kepada pelaku FOMO.
b. Sebagai masukan dan alternatif penanganan fenomena persepsi negatif
masyarakat kepada pelaku FOMO yang secara tidak langsung berisi himbauan
yang ditujukan kepada masyarakat, terutama remaja, untuk mengurangi intensitas
penggunaan media sosial jika kejadian serupa terulang lagi.
3. Bagi Pemerintah
a. Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber acuan bagi pemerintah dalam
menangani kasus yang sama jika terjadi lagi di masa mendatang.
3

b. Memberikan masukan dalam mengambil keputusan mengenai prinsip moral


yang perlu didahulukan jika terjadi lagi dikemudian hari.

1.5 Temuan yang Ditargetkan


Temuan yang ditargetkan dalam penelitin ini adalah jawaban atas hipotesis
penelitian, antara lain sebagai berikut:
1. Pengaruh antara rasa cemas dan takut ketinggalan informasi terhadap intensitas
penggunaan media sosial.
2. Pengaruh rasa cemas dan takut ketinggalan informasi lebih sering dialami oleh
remaja.
3. Pengaruh penghindaran perilaku FOMO terhadap kebahagiaan para pelaku.

1.6 Kontribusi Penelitian terhadap Psikologi


Penelitian ini akan berkontribusi terhadap bidang Psikologi Sosial, khususnya
pada topik Social Perception.

1.7 Luaran Penelitian


Luaran penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Laporan Kemajuan
2. Laporan Akhir
3. Artikel Ilmiah yang berjudul “Pengaruh sifat FOMO sebagai bentuk rasa takut
individu terhadap impact of resisting social influence terhadap durasi lama
bermain media sosial”
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Dasar Teori

FOMO, atau Fear Of Missing Out, adalah ketakutan akan perasaan “ditinggalkan”
karena tidak berpartisipasi dalam aktivitas tertentu. Perasaan cemas dan takut
yang muncul pada diri seseorang akibat takut tertinggal suatu fenomena yang baru
seperti tren, berita dan lain-lainnya. Pertanyaan tersebut juga didukung dengan
pertanyaan yang didukung oleh kamus Oxford, bahwa FOMO adalah ketakutan
akan adanya peristiwa menarik yang terjadi di tempat lain, dimana ketakutan ini
terstimulasi oleh hal-hal yang ditulis & diposting di dalam media seseorang.
Media sosial membuat sebagian orang selalu melihat dan mengupdate informasi
terbaru. Misalnya, ketika kita melihat unggahan teman tentang liburan di luar
negri, tempat makan & tempat wisata yang mereka kunjungi.

2.1.1 Faktor-Faktor yang mempengaruhi FOMO

1. Keterbukaan Informasi Media Sosial


Halaman media sosial yang selalu penuh dengan pembaruan informasi nyata,
obrolan hangat, fitur pemberitahuan lokasi membuat kehidupan lebih transparan
dengan menunjukkan apa yang sedang terjadi saat ini. Oleh karena itu,
kterbukaan informasi saat ini mengubah budaya masyarakat yang melekat pada
privasi menjadi budaya yang lebih terbuka

2. Social One- Upmanship


Sikap dimana seseorang mencoba untuk melakukan & membuktikan bawahsanya
dirinya lebih baik dari yang lain

3. Theory self-determination :
Theory self-determination menyatakan bahwa semua manusia memiliki tiga
kebutuhan psikologis dasar sebagai faktornya terjadinya FOMO :
a. Kebutuhan untuk kompetensi (Competence)
Mengarah pada kemampuan seseorang yang memiliki kualitas yang cukup yang
menggambarkan keadaan di mana mereka memiliki kecerdasan, penilaian,
keterampilan dan kekuatan yang memadai. Ketika seseorang merasa kompeten,
mereka dapat berinteraksi di lingkungan mereka dan memiliki ketrampilan yang
diperlukan untuk berhasil dan memastikan bahwa tujuan dapat tercapai.
b. Kebutuhan untuk autonomy (Autonomy)
Ketika individu diberi pilihan dan mampu membuat keputusan sendiri, tanpa
adanya paksaan dikendalikan, diancam ataupun dikontrol oleh orang laina atau
5

pihak lain. Pada dasarnya, jika individu tidak memiliki autonomi, mereka akan
merasa dikendalikan atau terancam oleh orang lain.
c. Kebutuhan untuk rasa memiliki dan kedekatan dengan orang lain
(Need for Relatedness)
Perasaan kedekatan meningkat ketika orang menghormati dan diperhatikan oleh
orang lain dan merasa terhubung dan merasa terhubung dengan individu lain dan
merupakan bagian dari lingkungan anggota kelompok inklusif. Relatedness
memicu terjadinya hubungan kedekatan dan perhatian yang diterima menjadi
bagian dari lingkungan sosial, sehingga menimbulkan rasa memiliki

4. Fenomena yang disebarkan melalui fitur hastag


Pengguna Hastag (#) di media sosial mempercepat penyebaran informasi,
memungkinkan pengguna memperlihatkan peristiwa pada saat itu. Hal ini
menyebabkan masyarakat yang tidak berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut merasa tertinggal

2.1.2 Dampak Negatif FOMO bagi kesehatan mental


- Seseorang yang menggunakan media sosial secara berlebihan dapat
terobsesi sehingga munculnya gangguan mental, misalnya cemas dan
depresi. Gangguan mental ini muncul akibat dari menjaga citra atau harga
dirinya di media sosial
- Perlikau mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan sebagai
upaya pertahanan diri
- Orang yang terlalu sering melihat foto atau video orang lain dapat
menimbulkan neuroticism serta kesepian

2.1.3 Tingkat Kecemasan & Kekahwatiran


Media sosial dan jejaring sosial berpengaruh secara langsung terhadap tingginya
tingkat kecemasan yang dimiliki oleh individu khususnya generasi zaman
sekarang.
Menurut American Psychological Association (APA), Kecemasan adalah keadaan
emosional yang terjadi ketika seorang stress yang ditandai oleh ketegangan,
pikiran cemas dan perubuhan fisik misalnya peningkatan deatak jantung pada
individu. Orang dengan gangguan kecemasan umumnya memiliki gejala yang
terdiri dari sulit berkonsentrasi ketidakmampuan mengatasi masalah, merasa
khawatir dan resah, dan ketakutan, gejala behavioural yang terdiri dari perilaku
menghindari yaitu, malu dan takut untuk berinteraksi terutama saat berada di
tempat umum.

2.1.4. Social Influence


6

Social influence atau pengaruh sosial mempunyai pengertian yaitu dimana


seorang individu atau suatu kelompok mempengaruhi orang atau lingkungan
disekitarnya untuk mengikuti perilaku individu tersebut atau perilaku kelompok
tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi social influence :
2.1.4.1 Konformitas
Konformitas adalah kondisi dimana seorang individu cenderung mengikuti
norma atau aturan yang berlaku di sekitarnya. Seorang individu cenderung akan
mengikuti atau mencoba beradaptasi atau mencoba menyesuaikan diri dengan
lingkunagan sekitarnya agara dapat diterima. Norma sendiri dibagi dua yaitu
norma injunctive dan norma deskriptif. Norma injunctive merupakan norma yang
bentuknya eksplisit atau jelas. Norma deskriptif merupakan norma yang implisit
atau tidak jelas hanya mengikuti orang disekitarnya.
Ada pun faktor-faktor yang mempenegaruhi orang untuk melakukan
konformitas yaitu seberapa besar kelompok itu, seberapa kohesiv kelompok
tersebut, dan tipe dari norma sosial di lingkungan tersebut. Konformitas sendiri
dibagi menjadi dua yaitu konformitas compliance dan konformitas acceptance.
Konformitas compliance adalah konformitas dimana individu bertindak sesuai
dengan tekanan kelompok padahal individu tersebur enggan melakukan tindakan
tersrebut, sementara itu konformitas acceptance adalah konformitas dimana
seorang individu melakukan suatu tindakan berdasarkan tekanan kelompok dan
individu tersebut memang ingin melakukan tindakan tersebut.

2.1.4.2. Compliance
Compliance merupakan tindakan persuasif atau mempengaruhi seorang individu
atau sebuah kelompok agar seorang individu atau sebuah kelompok melakukan
tindakan yang sama dengan orang yang mempengaruhi.

2.1.4.3. Obidience
Obidience merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi social influence
dimana seorang individu atau kelompok memiliki kecenderungan untuk patuh
atau menuruti permintaan individu atau kelompok lain dikarenakan individu atau
kelompok lain tersebut memiliki power atau kuasa di lingkungan tersebut.

2.1.5. Social Media


Komunikasi yang dulu membutuhkan waktu untuk disampaikan, sekarang
menjadi sangat cepat dengan teknologi dan seolah tanpa jarak. Seiring berjalannya
waktu, teknologi menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan lahirlah media sosial.
Media sosial adalah sebuah media online dimana semua penggunanya dapat
dengan bebas berpartsipasi, berbagi, dan berkarya di dalamnya. Media sosial juga
bisa diartikan media massa online karena memiliki kekuatan yang sangat besar
karena dapat mempengaruhi opini publik. Berdasarkan laporan We are social,
7

rata-rata durasi bermain game media sosial di seluruh dunia, pada kuartal ketiga
tahun 2022 adalah 151 menit, atau 2 jam 31 menit per hari. Durasi ini meningkat 2,03%
dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 2 jam 28 menit per hari. Dengan menggunakan
media sosial berlebihan dapat membuat fenomena kecanduan (addiction) dan
ketergantugan baik secara fisik maupun mental.

2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya


Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Judithya Anggita Savitri
menunjukan bahwa FoMO menjadi salah satu tolak ukur dari kesejahteraam
kondisi psikologis seorang individu. Semakin tinggi perilaku FoMO seorang
individu maka akan semakin trendah juga tingkat kesejahteraan psikologi individu
tersebut, begitu juga sebaliknya semakin rendah sikap FoMO seorang individu
maka semakin tinggi juga kesejahteraan kondisi psikologi individu tersebut.
Faktor yang mempengaruhi rendah nya kondisi kesejahteraan psikoloogi rendah
ketika FoMO adalah penggunaan social media yang tinggi. Individu yang
memiliki sikap FoMO cenderung memiliki rasa takut yang tinggi terhadap
lingkungan sosialnya karena merasa tidak terhubung.

2.3.Kerangka Konseptual

H1

Durasi
Impact of Resisting
FoMO Penggunaan
Social Influence
Social Media
H2 H3

Hipotesis :
8

Dari gambar kerangka konseptual di atas, maka hipotesis ini adalah sebagai
berikut :
Hipotesis 1 : Adanya pengaruh langsung antara sikap fear of missing out (FoMO)
terhadap durasi lama penggunaan sosial media.
Hipotesis 2 : Adanya pengaruh langsung antara sikap fear of missi out (FoMO)
terhadap impact of resisting social influnce.
Hipotesis 3 : Adanya pengaruh langsung antara impact of resisting social
influence terhadap durasi penggunaan social media
Hipotesis 4 : Ada pengaruh tidak langsung antara sikap fear of missing out
(FoMO) terhadap durasi penggunaan social media.
9

DAFTAR PUSTAKA

Riadi, M (2021, Januari 29). Fear Of Missing Out (FOMO), Pengertian, Aspek,
Dampak dan Faktor yang Mempengaruhi.
https://www.kajianpustaka.com/2021/01/fear-of-missing-out-fomo.html

Garrido, G (2023, April 10). Self- Determination Theory: How Explains


Motivation
https://www.simplypsychology.org/self-determination-theory.html

Anggraeni, E. K. (2021, June 8). Fear Of Missing Out (FOMO), Ketakutan


Kehilangan Momen. Kemenkeu.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13931/Fear-Of-Missing-Out-
FOMO-Ketakutan-Kehilangan-Momen.html
Umam. (2022, March 15). Pengertian Media Sosial, Sejarah, Fungsi, Jenis,
Manfaat, dan Perkembangannya. Gramedia Literasi.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-media-sosial/
Savitri, J. A.(2019). Fear of Missing Out dan Kesejahteraan Psikologis Individu
Pengguna Media Sosial di Usia Emerging Adulthood. Acta Psycholgia.
https://journal.uny.ac.id/index.php/acta-psychologia/article/view/43361
Sari, T.N., Mufliha, C.P., Septiani A. (2021) SOCIAL INFLUENCE. Studocu.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-syarif-
hidayatullah-jakarta/psikologi-sosial-i/social-influence/44011953
Watie, E.D.S. (2012, Juli) Komunikasi dan Media Sosial. Jurnal The Messenger.
https://journals.usm.ac.id/index.php/the-messenger/article/view/270/172
10

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping


Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Moreno Morales
Pangaribuan
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Psychology
4 NIM 260216200
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 10 November
2003
6 Alamat E-mail Morenomoralesz203@gm
ail.com
7 Nomor Telepon/HP 081386200652
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
11

1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-RSH.

Kota, dd – mm - 2023
Ketua Tim

TTD

(Nama Lengkap)
12

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dominikus Nevan Nugroho
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Psikologi
4 NIM 2602098526
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 8 Agustus 2004
6 Alamat E-mail dominikusnn@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081807925474
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-RSH.

Kota, dd – mm - 2023
Anggota Tim 1

TTD

(Nama Lengkap)
13

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nathasia Ardelia
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Psychology
4 NIM 2602166602
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 21 Maret 2004
6 Alamat E-mail ardelianathasia@gmail.co
m
7 Nomor Telepon/HP 085810471901
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-RSH.

Kota, dd – mm - 2023
Anggota Tim 2

TTD

(Nama Lengkap)
14

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIP/NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
1 Sarjana (S1)
2 Magister (S2)
3 Doktor (S3)

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT (5 tahun terakhir)


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan sks
1.
2.
C.2. Penelitian
No Judul Riset Penyandang Dana Tahun
1.
2.
C.3 Pengabdian kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1.
2.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.
Jakarta, … – … – 2023
Dosen Pendamping

(Nama Lengkap)
15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


No Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Total (Rp)
(Rp)
1 Belanja Bahan (maks. 60%)

SUBTOTAL
2 Belanja Sewa (maks. 15%)

SUBTOTAL
3 Perjalanan Lokal (maks. 30%)

SUBTOTAL
4 Lain-lain (maks. 15%)

SUBTOTAL
GRAND TOTAL
16

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


No Nama/NIM Program Bidang Ilmu Alokasi Waktu Uraian Tugas
Studi (jam/ minggu)
1
2
3
17

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA


__________________________________________________________________

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Ketua Tim :


NIM :
Program Studi :
Nama Dosen Pendamping :
Perguruan Tinggi :

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-RSH saya dengan judul:


(Judul kegiatan) yang diusulkan untuk tahun anggaran … adalah asli karya kami
dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas Negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar – benarnya.

Kota, dd – mm - yyyy
Yang menyatakan,

Meterai Rp. 10.000


Tanda tangan (asli TT basah)

(Nama Lengkap)
NIM.

NOTE: Print dengan KOP Surat, Kop surat dapat diminta ke PIC PKM
Jurusan/SCAC Setelah dinyatakan Lolos PIMNUS

Anda mungkin juga menyukai