MODUL
PERKULIAHAN
IDENTIFIKASI ASTRA
INTERNATIONAL
Kelompok 1
Abstrak Kompetensi
Terimakasih kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena atas
perkenan beliau Iah kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Semua itu hanya karena berkat serta tutunan Tuhan dalam kehidupan kami.
Dalam makalah ini berisi tentang identifikasi perusahaan PT. Astra International
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya. kami menyadari bahwa makalah yang kami susun
ini belumlah sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka
penyenpurnaan untuk pembuatan makalah selanjutnya, Sesudah dan sebelumnya
kami ucapkan terimakasih.
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
Daftar isi................................................................................................................................ 3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Identifikasi Rumusan Masalah....................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................................4
1.4 Tujuan..................................................................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................5
1.1 Pengertian Company Profile............................................................................................5
1.2. Tujuan Company Profile.................................................................................................5
1.3. Manfaat Company Profile...............................................................................................6
1.4 Identifikasi Company Profile...........................................................................................9
1.5 Struktur Perusahaan......................................................................................................14
Target Pasar PT. Toyota Astra Sebelum Pandemi...................................................................26
Strategi Pasar PT. Toyota Astra Motor Sebelum Pandemi......................................................28
Segmentasi Pasar PT. Toyota Astra......................................................................................30
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................. 33
2.1 Kesimpulan............................................................................................................ 33
2.2 Saran..................................................................................................................... 33
Daftar Pustaka....................................................................................................................... 34
1.4 Tujuan
Untuk menganalisi dan menjelaskan identifikasi dari company profile yang
terjadi di perusahaan khususnya Astra International. Serta memaparkan unsur-
unsur terkait tentang pemasaran, juga untuk menjelaskan apa strategi dari
pemasaran.
BAB 2 PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Company Profile
Menurut Kriyantono (2012:239) “Profil Perusahaan (Company Profile)
adalah produk tulisan praktisi Public Relations yang berisi gambaran umum
perusahaan”. Menurut Maimunah, dkk[20] dalam jurnal CCIT Vol.5 No.3
(2012:284) Company Profile adalah sebuah aset suatu lembaga atau perusahaan
yang dapat digunakan untuk meningkatkan suatu image atau citra dari perusahaan
untuk menjalin kerjasama dengan relasi perusahaan, lembaga dan instansi yang
terkait lainnya.Sedangkan menurut Ruslan (2014:220).“Company Profile (Profile
Perusahaan) aspek historis perusahaan, susunan komisaris, jajaran direksi,
sistem/struktur organisasi dan manajemen, jumlah kantor cabang yang sudah ada,
jenis produk atau jasa yang dikelola, hingga nilai-nilai filosofi perusahaan yang
menjadi acuannya dikemas dalam bentuk suatu format majalah yang mewah dan
manarik. Dan hanya diterbitkan satu kali dalam satu periode.
Astra International
PT. Astra International Tbk (ASII) adalah perusahaan dagang. Perusahaan
ini memiliki enam lini bisnis: Otomotif; Jasa Keuangan; Alat Berat, Pertambangan
& Energi; Agribisnis; Teknologi Informasi; Infrastruktur dan Logistik. Perusahaan
ini didukung oleh anak perusahaannya yang bergerak di bidang perakitan dan
distribusi mobil, sepeda motor dan suku cadang terkait, penjualan alat berat dan
persewaan, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa
keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi. PT Astra International Tbk adalah
sebuah konglomerat multinasional yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Inc
oleh Tjia Kian Tie, Liem Pen Hong, Parulian Nainggolan, Datu Parulas Nainggolan
dan Saut Guru Pamosik Nainggolan. Pada tahun 1990, perseroan ini mengubah
namanya menjadi PT Astra International Tbk, setelah resmi melantai di Bursa Efek
Jakarta pada tanggal 4 April 1990. Per 30 Juni 2018, mayoritas saham Astra
dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage Ltd., yakni sebesar 50,11%.
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat berada
di Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman setelah sebelumnya menempati Gedung
AMDI yang berada di Jalan Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. Ruang
lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam anggaran dasarnya adalah
perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian,
pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak
meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor dengan suku cadangnya,
penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan
perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.
Sampai dengan Desember 2017, Grup Astra memperkerjakan lebih dari
218.000 karyawan di 212 perusahaan, anak perusahaan, dan entitas
asosiasi. Jumlah ini bertumbuh hingga 221.719 per 30 Juni 2018.
Astra International pada awalnya didirikan oleh Tjia Kian Liong (William
Soerjadjaja), Tjia Kin Joe (Benyamin), dan Liem Peng Hong pada tahun 1950-
an. Perusahaan ini pada awalnya menempati sebuah toko di Jalan Sabang no.
36A, Jakarta. Nama Astra sendiri diusulkan oleh Kian Tie, adik Kian Liong,
dalam bahasa Latin yang berarti bintang. Ketiga pendirinya kemudian
mendaftarkan nama Astra International Inc. ke notaris Sie Khwan Djioe pada
tanggal 20 Februari 1957 dengan modal sejumlah 2,5 juta rupiah.
Pada awal berdirinya, perusahaan ini menjadi distributor dan importir limun
merek Prim Club Kornet CIP. Selain produk impor, ada juga produk lokal
dari Bandung seperti pasta gigi Fresh O Dent dan pasta gigi Odol Dent. Bisnis
usahanya yang lain meliputi pengiriman fosfat alumunium, bohlam lampu, dan
mengekspor kopra serta minyak goreng. Namun belakangan, hanya Kian Liong
yang mengelola Astra, karena Kian Tie bekerja di Palembang sementara Pang
Hong dengan bisnisnya yang lain. Saham-saham perusahaan pun seluruhnya
beralih ke tangan Kian Liong pada 1961. Setelah itu, Astra memasuki babak baru.
Pada masa-masa sulit Demokrasi Terpimpin orde lama Presiden Soekarno, antara
1962 hingga 1964, Astra sempat menjadi pemasok lokal proyek
pembangunan Waduk Jatiluhur.
Memasuki tahun 1965, di tengah situasi ekonomi yang buruk, Kian Liong
mencoba mempertahankan perusahaannya agar bisa tetap hidup. Ia kemudian
memindahkan kantornya dari Jalan Sabang ke Jalan Juanda III no 8. Pada tahun
1966, Astra menjadi importir 80 ribu ton aspal dari Marubeni, Jepang untuk
membangun jalan. Perusahaan ini juga mendapat pinjaman dana
dari USAID sebesar $2,9 juta untuk mengimpor apapun, termasuk truk-truk
dari Amerika Serikat. Ia mengimpor 800 unit truk merek Chevrolet buatan General
Motors Co. dan menjualnya kepada Pemerintah. Sayangnya, Astra tak bisa
mengimpor lebih banyak lagi truk-truk dari General Motors karena ia dianggap
melanggar dan tidak memahami ketentuan USAID yang melarang perusahaan
untuk memasok ke pemerintahan.
Pada tahun 1969, Astra mengalihkan usahanya ke Jepang. Hideo Kamio,
salah seorang mantan manager di Gaya Motor sewaktu zaman Jepang, juga
bersikeras truk-truk Toyota yang akan masuk Indonesia harus dirakit di Gaya
Motor. Saat itu, Gaya Motor sudah dipegang oleh William. Maka, Astra melalui PT
Gaya Motor pun menjadi agen tunggal Toyota.
Mulai tahun 1970, Astra secara perlahan-lahan ditunjuk menjadi distributor
dari berbagai hasil produksi Jepang, di antaranya menjadi distributor tunggal
sepeda motor Honda serta distributor alat-alat perkantoran produksi Fuji Xerox di
Indonesia. Untuk mendukung produksi di Indonesia, Astra juga mendirikan PT
Federal Motor (kini PT Astra Honda Motor) untuk menjadi pabrik perakitan sepeda
motor Honda di Indonesia pada tahun 1971.
Astra memasuki bisnis perdagangan dan penyewaan alat berat melalui
pendirian PT United Tractors pada tahun 1972. Sementara itu, Astra juga ditunjuk
menjadi agen tunggal pemasaran produk-produk Daihatsu pada tahun 1973, hingga
mendirikan PT Daihatsu Indonesia (kini PT Astra Daihatsu Motor) pada tahun
1978.
Lebih lanjut dari penunjukkan Astra sebagai distributor kendaraan bermotor
Toyota, Astra kemduian mendirikan ventura bersama dengan Toyota Motor
Corporation di Jepang, yaitu perusahaan PT Toyota-Astra Motor (TAM) pada
tahun 1971, yang menjadi perusahaan distribusi kendaraan bermerek Toyota di
Indonesia. TAM kemudian meluncurkan mobil Toyota Kijang pertama pada tahun
1977, salah satu tipe mobil keluarga pionir di Indonesia.
Pada tahun 1990, Astra melalukan penawaran umum perdana atas 30 juta
lembar sahamnya di Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia). Kepemilikan
keluarga Soeryadjaya dalam perusahaan miliknya ini, sayangnya tidak berlangsung
lama pasca-IPO. Beberapa saat setelah IPO, bisnis keuangan anak Wiliam, Edward
Soeryadjaya bernama Bank Summa, mengalami krisis yang hebat akibat terlalu
banyak meminjamkan kredit pada pihak berelasi dan properti, sehingga kredit
macetnya mencapai 70%. Pada tahun 1992, kredit macet Bank Summa sudah
mencapai Rp 1,2 triliun dan utangnya sebesar Rp 500 miliar (dari aset Rp 1,6
triliun). Akhirnya, Summa pun tidak terselamatkan dan dilikuidasi pemerintah pada
14 Desember 1992.
Meskipun Summa adalah bisnis anaknya, justru William yang tampil di
depan memenuhi kewajibannya, ia menjual seluruh saham Astra (100 juta lembar)
milik keluarganya untuk menyelesaikan dana nasabah dan berbagai masalah eks-
Summa. Saham Astra ia jual kepada konsorsium yang terdiri dari badan-badan
pemerintah dan sejumlah konglomerat, seperti Eka Tjipta Widjaja, Prajogo
Pangestu, Bob Hasan dan Salim Group pada 15 Januari 1993, yang kemudian
bersama-sama publik menjadi pengendali baru Astra. Di tahun 1996, hampir saja
Astra jatuh ke tangan raja kretek Putera Sampoerna yang saat itu membeli 15,8%
saham di perusahaan ini dan hampir dinaikkannya menjadi 25%, namun ditolak
oleh pemerintah, elit yang dekat dengan Cendana dan pemegang saham perusahaan
Putera, HM Sampoerna. Putera akhirnya melepas sahamnya di tahun 1997 ke
tangan Bob (Nusamba).
Kepemilikan oleh para konglomerat itu tetap berlangsung hingga 1998, saat
mereka semua diterjang krisis moneter hebat yang melanda Indonesia. Banyak
saham Astra seperti dari Salim, Prajogo dan Bob Hasan diserahkan ke BPPN,
mencapai 40% dari total saham Astra. Tidak lama setelah penyerahan saham itu,
pada 1999 pemerintah segera memerintahkan BPPN untuk menjual sahamnya.
Penjualan itu dilakukan dengan skema tender, yang diikuti oleh beberapa calon
seperti Jardine Cycle & Carriage (bersama Batavia Investment Management Ltd.,
Lazard Asia Fund, PT Bhakti Investama dan Government of Singapore Investment
Corp), Gilbert Global Equity Partners, dan Newbridge Capital (bersama Chase
Asia Equity Partners, PT Nusantara Investment Fund, Batavia Investment Fund dan
PT Saratoga Investama Sedaya). Namun, pada akhirnya, Newbridge yang sudah
menggandeng perusahaan anak William (Saratoga) gagal dan Jardine menjadi
pemenang pada 25 Maret 2000 senilai US$ 506 juta yang menandai berubahnya
kepemilikan Astra ke tangan asing sampai saat ini.
Pada tahun 2004, Astra bekerja sama dengan Standard Chartered
Bank melakukan pengambilalihan atas Bank Permata, sebuah bank hasil merger
dari lima bank yang berada di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN), yaitu PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank
Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot. Kepemilikan gabungan
Astra bersama dengan Standard Chartered Bank mencapai 89,12% sejak 2006
hingga 2020.
Berikut ini merupakan visi dan misi dari perusahaan Astra International:
Visi & Misi
Visi
Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik
dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dan struktur keuangan yang solid.
Menjadi perusahaan yang intelligent dan agile yang berfokus pada
karyawan , pelanggan dan masyarakat.
Misi
“ Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada para
pemangku kepentingan “
1.5 Struktur Perusahaan
Bauran Pemasaran dari Perusahaan Astra Internasional
Untuk bauran pemasaran dari perusahaan Astra Internasional kami
menggambil salah satu contoh dari Merek yang di keluarkan oleh perusahaan Astra
Internsional yaitu Toyota:
Product (produk): Avanza, avanza juga memiliki berbagai tipe, berikut
tipe-tipe dari avanza:
TIPE-TIPE AVANZA
Mobil Avanza seri E
Price (harga) :
TIPE-TIPE AVANZA KISARAN HARGA
Mobil Avanza seri E 233.100.000 - 247.800.000
Mobil Avanza seri G 255.100.000 - 295.800.000
Mobil Avanza seri S 188.000.000 – 250.000.000
Mobil Avanza seri Veloz 286.000.000 - 301.700.000
Places (tempat) :
Biasanya produk dapat di temukan di dealer mobil atau bahkan di pameran seperti
giias.
Promotion (promosi) :
Process :
Dan dua tipe alternatif dengan strategi focus adalah Tipe 4 dan Tipe 5,
Yaitu: Tipe 4 adalah strategi fokus biaya rendah yang menawarkan produk atau jasa
kepada sekelompok kecil konsumen pada harga yang terendah yang tersedia di
pasar. Tipe 5 adalah strategi fokus nilai terbaik yang menawarkan produk atau jasa
kepada sejumlah kecil konsumen dengan nilai harga terbaik yang tersedia di pasar.
Target (sasaran) strategi Tipe 4 maupun Tipe 5 adalah pasar kecil. Strategi fokus
yang berhasil bergantung pada segmen industri yang ukurannya memadai, memiliki
potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak penting bagi keberhasilan pesaing utama
lainnya (David, 2012, p.274). Lingkungan Internal Perusahaan Dari hasil analisa
internal perusahaan didapat bahwa alur operasional dimulai dari konsumen yang
akan memilih dan menyampaikan jenis mobil yang diinginkan kepada tenaga sales
perusahaan (1). Sales akan menjelaskan kepada konsumen mengenai produk mobil
perusahaan (2). Setelah konsumen setuju melakukan pembelian, sales akan
melakukan pencatatan tentang profil konsumen dan diberikan kepada bagian
administrasi (3). Bagian administrasi akan mencatat data konsumen pada sistem
informasi yang digunakan oleh perusahaan. Bagian administrasi akan mengecek stok
mobil di gudang menggunakan SIM perusahaan, apabila mobil tersedia maka bagian
administrasi akan memberi tahu sales bahwa mobil tersedia dan bisa diberikan
kepada konsumen (4). Setelah bagian administrasi menerima pembayaran atau uang
muka dari konsumen, maka bagian administrasi akan memberikan perintah kepada
bagian Pre Delivery Coordinator di gudang untuk melakukan pengecekan terakhir
dan mencuci mobil (5). Ketika mobil selesai dicek maka Pre Delivery Coordinator
bersama-sama dengan sales akan menyerahkan mobil sekaligus memberikan surat-
surat kepemilikan mobil kepada konsumen(6). Lingkungan External Perusahaan
Ancaman masuk pesaing baru bagi perusahaan adalah rendah, dimana ada beberapa
faktor seperti, modal yang besar untuk membuka satu dealer, perusahaan memiliki
konsumen yang loyal terhadap perusahaan karena perusahaan memiliki keunggulan
product, price, place, promotion, dan person. Perusahaan juga sudah memiliki
jaringan distribusi yang sudah terdistribusi dengan lancer. Ancaman dari produk
pengganti terhadap perusahaan ini adalah rendah, produk pengganti memang
memiliki keunggulan kedua. Hanya saja masyarakat menganggap produk perusahaan
lebih unggul, serta minat dan penjualan produk ini semakin meningkat setiap tahun.
Daya tawar menawar pembeli adalah Rendah, dimana perusahaan memiliki pangsa
pasar yang besar, pelanggan juga mempersoalkan mutu produk perusahaan,
informasi terkait produk mudah didapatkan, perusahaan memiliki produk yang telah
terdiferensiasi sesuai kebutuhan konsumen. Kekuatan tawar menawar pemasok bagi
perusahaan ini adalah tinggi karena hanya ada satu pemasok yang menawarkan
produknya kepada perusahaan sehingga membuat perusahaan tidak dapat
mempengaruhi harga dan harus mengikuti harga yang diberikan. Tingkat
pertumbuhan di industri ini adalah besar. Banyak perusahaan yang bergerak dalam
industri yang sama dengan perusahaan sehingga persaingan antarperusahaan dalam
satu industri adalah tinggi, persaingan berasal dari segi harga serta pelayanan
perusahaan bersaing secara sengit.
STP (Segmentation Targeting Positioning )
2. TARGETING
Targeting adalah strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan
secara efektif. Tiga kriteria dalam mengevaluasi dan menentukan segmen yang
akan ditarget, yaitu:
Be creative
Simplicity
PT. Toyota Astra membidik target pasar yang sangat luas. Toyota
menargetkan produknya dapat dinikmati untuk semua kelas ekonomi, baik kelas
menengah, kelas atas, bahkan hingga kelas yang terendah. PT. TAM memiliki pola
selective segment yaitu dengan memilih segmen pasar yang benar-benar potensial.
Toyota memiliki berbagai variasi kendaraan yang sesuai dengan kemampuan
konsumen. Strategi ini dilakukan karena melihat daya beli pembeli yang cukup
tinggi setiap tingkatan ekonomi, sehingga perusahaan berani mengambil keputusan
untuk menyediakan kendaraan dengan berbagai macam variasi harga.
Perusahaan ini juga sudah lama berdiri di Indonesia sehingga tak heran
jika banyak kendaraan dengan merek Toyota berada di jalan raya. Dengan fakta
ini, maka konsumen dengan sendirinya mengetahui produk-produk yang
ditawarkan tanpa pihak perusahaan harus mempromosikannya. Namun, mereka
sangat gencar memasang iklan baik di media cetak maupun media elektronik,
terutama apabila terdapat produk baru. Dengan konsep ini pula, tak heran jika
semakin banyak konsumen yang membeli produk Toyota.
Dapat dilihat pada data di atas, bahwa penjualan mobil dari Toyota sangat
tinggi di atas perusahaan otomotif lain dan di sini memperlihatkan bahwa Toyota
adalah leader. Toyota mengungguli para pesaingnya dari tahun 2010 hingga 2014,
rahasia Toyota untuk memenangkan pasar ini yaitu karena Toyota memiliki
diferesiasi dari perusahaan lain, Toyota menerapkan strategi diferensiasi produk.
Yaitu dengan menciptakan produk mobil yang memiliki ciri khas atau
karakteristik yang berbeda dari produk mobil lain. Produk mobil PT Toyota Astra
Motor termasuk produk yang sangat diminati oleh para konsumen, hal ini dapat
dilihat dari tingginya tingkat penjualan mobil tiap tahunnya. Tingginya minat
pelanggan terhadap produk mobil Toyota karena produk ini memiliki harga yang
relatif.
terjangkau dengan design yang unik serta dengan performa yang luar
biasa, sehingga produk mobil Toyota sudah memiliki nilai tersendiri di mata
konsumen yaitu sebagai produk dengan harga murah dan berkualitas tinggi.
Bahkan dengan cara ini konsumen bisa mengeksplorasi secara online mobil-
mobil Toyota yang diinginkan. Sehingga pelanggan tidak perlu lagi datang ke dealer
untuk melihat mobil Toyota. Pelanggan bisa mengecek sendiri foto-foto 360 derajat
dari eksterior, interior, features, dan videonya. Selain itu, pelanggan dapat
berinteraksi dan bertanya kepada Toyota Advisor di diler Toyota yang sudah
menyediakan layanan Live Showroom ini. Pelanggan dapat bertanya seputar produk
yang diinginkan, maupun informasi cara pembelian kendaraan.
1. Segmentasi Geografis
PT. Toyota Astra memiliki dealer utama yang tersebar di berbagai wilayah
Indonesia, yaitu:
2. Segmentasi Demografis
1. Corrola Altis
Segmentasi pasar berdasarkan demografis pada Corrola altis yaitu:
Jenis kelamin : Pria
Usia : 35 tahun – 45 tahun
Pekerjaan : eksekutif muda, pimpinan perusahaan
Penghasilan : 15juta – 30juta
Jumlah Anggota Keluarga : memiliki dua anak usia rata-
rata 8 tahun – 15 tahun
2. Vios
Segmentasi pasar berdasarkan demografis pada vios yaitu:
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 30 tahun – 35 tahun
Pekerjaan : Ibu-ibu socialita dan wanita karier
Penghasilan : 15juta – 30juta
Jumlah anggota keluarga: memiliki dua anak usia rata-rata
8 tahun – 15 tahun
3. Yaris
Segmentasi pasar berdasarkan demografis pada yaris yaitu:
Jenis kelamin : pria dan wanita
Usia : 18 tahun – 25 tahun
Pekerjaan : mahasiswa dan karyawan
Penghasilan : 10juta – 15juta
2.1 Kesimpulan
Setelah mencari tau tentang identifikasi company profile dari prtuahaan Astra
Internasional, dapat ditarik kesimpulan bahwa company profile juga termasuk
kedalam aspek yang sangat penting dalam perusahaan, karena company profile juga
merupakan salah satu alat pemasaran dari perusahaan.
Company profile meliputi berbagai aspek serta unsur-unsur yang dapat
membantu mengembangkan sebuah perusahaan. Untuk itu diperlukan pengetahuan
lebih tentang aspek-aspek lain seperti bauran pemasaran serta strategi pemasaran
yang dimana mencangkup SWOT dan STP.
2.2 Saran
Saran dari penulis terhadap topik yang dibahas adalah perlu adanya metode
pengumpulan data mengenai aspek-aspek penting serta sumber yang jelas untuk
mengetahui tentang bauran pemasaran serta strategi pemasaran yang terjadi saat
keadaan-keadaan darurat contohnya covid 19. Sebelum membuat suatu company
profile dan juga agar dapat terus mengembangkan company profile tersebut. Supaya
perubahan yang terjadi nantinya akan lebih baik lagi, kitapun perlu mempelajari
aspek-aspek yang tercakup dalam company profile.
Sumber lainnya :
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/239125/FILE_10-BAB-II-LANDASAN-
TEORI.pdf
`
https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1221472112#cite_note-23
https://media.neliti.com/media/publications/86638-ID-perancangan-buku-company-profile-
sebagai.pdf
https://glints.com/id/lowongan/company-profile-adalah/#.YznALz1BzIU
https://katarsa.id/id/2021/09/22/8-manfaat-company-profile-bagi-bisnis-perusahaan/
https://text-id.123dok.com/document/9yn4g4l1z-unsur-company-profile-company-profile-1-
definisi-company-profile.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Astra_International
https://www.idnfinancials.com/id/asii/pt-astra-international-tbk#:~:text=PT.%20Astra
%20International%20Tbk%20(ASII)%20didirikan%20pada%20tahun%201957,Teknologi
%20Informasi%3B%20Infrastruktur%20dan%20Logistik
https://www.astra.co.id/About-Astra/Philosophy-Vision-Mission
https://lifepal.co.id/media/tipe-mobil-avanza/
https://kreditpromotoyota.com/toyota-avanza/
https://kargo.tech/blog/5-tips-kirim-mobil-antar-pulau/
https://publication.petra.ac.id/index.php/manajemen-bisnis/article/download/374/313
https://jurnal.stain-madina.ac.id/index.php/islamiccircle/article/download/585/480
https://text-id.123dok.com/document/4zpd9vm0z-mekanik-service-advisor-kepala-pars-
tujuan-jangka-pendek-tujuan-jangka-panjang.html