Direktorat Utama:
Mengoordinasikan, mengawasi serta memimpin manajemen Perseroan dan memastikan semua
kegiatan usaha Perseroan dijalankan sesuai dengan visi, misi dan nilai Perseroan; mengawasi dan
menelaah manajemen risiko, sistem pengendalian internal Perseroan, tata kelola perusahaan
untuk kepentingan pemegang paham minoritas dan pemangku kepentingan lainnya, kepatuhan
terhadap peraturan yang berlaku, serta memimpin Direksi, sumber daya manusia, teknik,
komunikasi perusahaan, audit internal, teknologi informasi dan komunikasi, proses bisnis dan
departemen pengembangan bisnis.
Wakil Direktorat Utama :
Melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai bidang tugas yang ditetapkan dalam RUPS atau
Rapat Direksi, Mengarahkan dan menetapkan strategi dan kebijakan bidang tugas yang menjadi
tanggung jawabnya dengan memperhatikan visi, strategi dan kebijakan Perseroan yang telah
ditetapkan.
Sekertaris Perusahaan :
Sekretaris perusahaan bertanggung jawab untuk mengelola dan menyimpan dokumen-
dokumen penting perusahaan, seperti akta pendirian, kontrak, laporan keuangan, dan
catatan rapat.
Mendukung Rapat Direksi dan Pemegang Saham: Mereka membantu dalam persiapan
dan pelaksanaan rapat direksi, rapat pemegang saham, serta menyusun agenda dan
mencatat hasil dari rapat-rapat tersebut.
Direktorat Keuanga :
Perencanaan Keuangan: Membantu dalam perencanaan keuangan jangka panjang dan
pendek perusahaan, termasuk penyusunan anggaran dan proyeksi keuangan.
Manajemen Kas: Mengelola arus kas perusahaan, memastikan ketersediaan dana yang
cukup untuk operasi sehari-hari, serta menginvestasikan dana secara efisien.
Pelaporan Keuangan: Menyusun laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan
laporan arus kas, dan menyediakan informasi finansial yang akurat kepada manajemen,
pemegang saham, dan pihak eksternal.
Pengendalian Keuangan: Memastikan bahwa sistem pengendalian internal yang kuat
telah diimplementasikan untuk mencegah penipuan, kesalahan, dan penyalahgunaan
keuangan.
Asuransi: Mengelola program asuransi perusahaan untuk melindungi aset dan operasi
perusahaan dari kerugian yang mungkin terjadi.
Krisis dan Kontinuitas Bisnis: Mempersiapkan rencana darurat dan tindakan yang harus
diambil jika terjadi situasi krisis atau gangguan bisnis yang signifikan.
Pelaporan Risiko: Memberikan laporan dan informasi tentang risiko kepada manajemen
eksekutif dan direksi, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang informasional.
Direktorat Operasi 1 :
Manajemen Operasi Sehari-hari: Memimpin dan mengawasi kegiatan operasional sehari-
hari, termasuk produksi, pengiriman, layanan pelanggan, dan logistik.
Manajemen Krisis dan Darurat: Mempersiapkan rencana darurat dan tindakan yang
harus diambil dalam situasi krisis atau gangguan operasional yang signifikan.
Direktorat Operasi 2 :
Manajemen Produksi: Bertanggung jawab atas produksi barang atau layanan
perusahaan. Ini melibatkan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan seluruh
proses produksi.
Manajemen Rantai Pasokan: Memastikan pasokan bahan baku, komponen, dan sumber
daya lainnya tersedia tepat waktu dan dalam jumlah yang diperlukan untuk menjaga
kelancaran produksi.
Pengendalian Persediaan: Mengelola persediaan barang jadi, bahan baku, dan barang
dalam proses (work-in-progress) untuk meminimalkan kerugian dan memastikan
ketersediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan.
Kualitas dan Pengendalian Kualitas: Memastikan bahwa produk atau layanan yang
dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan. Ini mencakup
pengujian kualitas, inspeksi, dan perbaikan berkelanjutan.
Manajemen Krisis dan Kejadian Luar Biasa: Mempersiapkan rencana darurat dan
tindakan yang harus diambil dalam situasi krisis atau kejadian luar biasa yang dapat
mempengaruhi operasi perusahaan.
Pengembangan Strategi Operasi: Berkontribusi dalam pengembangan strategi operasi
jangka panjang perusahaan, bekerja sama dengan manajemen eksekutif untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Direktorat Operasi 3 :
Manajemen Produksi: Bertanggung jawab atas produksi barang atau layanan
perusahaan. Ini melibatkan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan seluruh
proses produksi.
Manajemen Rantai Pasokan: Memastikan pasokan bahan baku, komponen, dan sumber
daya lainnya tersedia tepat waktu dan dalam jumlah yang diperlukan untuk menjaga
kelancaran produksi.
Pengendalian Persediaan: Mengelola persediaan barang jadi, bahan baku, dan barang
dalam proses (work-in-progress) untuk meminimalkan kerugian dan memastikan
ketersediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan.
Kualitas dan Pengendalian Kualitas: Memastikan bahwa produk atau layanan yang
dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan. Ini mencakup
pengujian kualitas, inspeksi, dan perbaikan berkelanjutan.
Manajemen Konflik: Menangani konflik antara karyawan, termasuk proses mediasi dan
penyelesaian sengketa.
Direktorat Legal:
Litigasi: Menangani masalah hukum dan perwakilan perusahaan dalam kasus litigasi, jika
diperlukan.
Kepatuhan Kontrak: Memastikan bahwa kontrak yang ditandatangani dan dikelola oleh
perusahaan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Risiko Hukum: Mengidentifikasi dan mengelola risiko hukum yang mungkin dihadapi
oleh perusahaan.
Penelitian Pasar dan Analisis Industri: Mengumpulkan data dan melakukan analisis pasar
dan industri untuk memahami tren, peluang, dan tantangan yang mungkin
mempengaruhi perusahaan.
Peramalan dan Proyeksi: Membuat proyeksi dan peramalan kinerja bisnis berdasarkan
analisis data, sehingga perusahaan dapat merencanakan dengan bijak.
Pengembangan Bisnis: Mencari peluang bisnis baru, ekspansi pasar, atau diversifikasi
produk, serta merumuskan rencana untuk merealisasikannya.
Penilaian Kinerja Bisnis: Melakukan evaluasi terhadap kinerja bisnis dan mengidentifikasi
area yang memerlukan perbaikan.
Pelaporan Keuangan: Menyiapkan laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi,
dan laporan arus kas untuk memberikan gambaran tentang kinerja keuangan
perusahaan kepada manajemen, pemegang saham, dan pihak eksternal.
Manajemen Kas: Mengelola arus kas perusahaan, memastikan ketersediaan dana yang
cukup untuk memenuhi kewajiban finansial, dan menginvestasikan dana dengan bijak.
Evaluasi Risiko: Mengukur dampak dan probabilitas risiko-risiko yang telah diidentifikasi,
serta mengkategorikan risiko berdasarkan tingkat keparahannya.
Asuransi: Mengelola program asuransi perusahaan untuk melindungi aset dan operasi
perusahaan dari kerugian yang mungkin terjadi.
Krisis dan Kontinuitas Bisnis: Mempersiapkan rencana darurat dan tindakan yang harus
diambil jika terjadi situasi krisis atau gangguan bisnis yang signifikan.
Pelaporan Risiko: Memberikan laporan dan informasi tentang risiko kepada manajemen
eksekutif dan direksi, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang informasional.
Manajemen Proyek: Memastikan bahwa proyek selesai sesuai dengan jadwal dan
anggaran yang telah ditentukan.
Kepatuhan Hukum dan Perizinan: Memastikan bahwa semua aspek proyek mematuhi
hukum, peraturan, dan perizinan yang berlaku.
Pemeliharaan Infrastruktur: Setelah proyek selesai, divisi ini dapat terlibat dalam
pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur.
Pengembangan Bisnis Baru: Mencari dan mengevaluasi peluang bisnis baru, ekspansi
pasar, akuisisi perusahaan, atau diversifikasi produk dan layanan.
Analisis Pasar: Melakukan penelitian dan analisis pasar untuk memahami tren industri,
permintaan pelanggan, dan persaingan dalam industri.
Kemitraan dan Aliansi Bisnis: Membangun hubungan strategis dengan mitra bisnis
potensial atau menjalin aliansi dengan perusahaan lain.
Analisis Keuangan: Menganalisis kelayakan finansial dari rencana bisnis dan proyek
investasi.
Kepatuhan Hukum dan Regulasi: Memastikan bahwa semua transaksi bisnis dan
investasi mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
Pemantauan Pasar dan Persaingan: Memantau perubahan dalam pasar dan persaingan,
serta memberikan wawasan terkait tren bisnis.
Pendanaan Proyek dan Sumber Daya: Mencari, mengalokasikan, dan mengelola sumber
daya yang diperlukan untuk proyek bisnis dan investasi.
Pengelolaan Sistem dan Basis Data: Menyelenggarakan sistem operasi, perangkat lunak
aplikasi, dan basis data yang digunakan oleh perusahaan.
Keamanan Teknologi Informasi: Melindungi data dan sistem perusahaan dari ancaman
keamanan siber dengan menerapkan solusi keamanan, firewall, dan kebijakan
keamanan.
Pengelolaan Proyek TI: Mengelola proyek-proyek TI, termasuk implementasi sistem baru,
pembaruan, dan integrasi teknologi.
Manajemen Lisensi dan Inventarisasi TI: Memastikan lisensi perangkat lunak legal dan
mengelola inventaris peralatan dan perangkat keras TI.
Bagian Riset Teknologi:
Penelitian dan Inovasi Teknologi: Melakukan penelitian untuk mengidentifikasi tren dan
teknologi baru yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing
perusahaan.
Pengujian dan Validasi: Menguji prototipe atau produk baru untuk memastikan
kinerjanya sesuai dengan spesifikasi dan standar yang ditetapkan.
Manajemen Hak Kekayaan Intelektual: Melindungi hak cipta, paten, dan hak kekayaan
intelektual perusahaan terkait temuan teknologi.
Devisi Gedung :
Perencanaan dan Perancangan Bangunan: Merencanakan dan merancang bangunan
baru atau perluasan bangunan yang ada untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
Dekorasi dan Penataan Interior: Memastikan bahwa desain interior dan tata letak
bangunan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman.
Desain dan Rekayasa: Mengembangkan desain teknis dan rencana rekayasa yang
diperlukan untuk proyek, termasuk perencanaan struktur, instalasi, dan sistem.
Kepatuhan Hukum dan Kontrak: Memastikan bahwa proyek mematuhi semua kontrak
dan peraturan yang berlaku.
Manajemen Penyedia Layanan: Mengelola penyedia layanan pihak ketiga yang mungkin
diperlukan dalam proyek, seperti subkontraktor atau konsultan.
Pemantauan Kualitas dan Uji Coba: Mengelola pengujian kualitas dan uji coba produk
atau sistem sepanjang proyek.
Pengelolaan Kontrak: Memantau dan mengelola kontrak dengan pihak ketiga yang
terlibat dalam proyek.
Kualitas Purna Jual: Memastikan bahwa seluruh pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan
persyaratan setelah proyek selesai.
Pemantauan dan Pelaporan: Memantau kinerja QHSE dan menyediakan laporan berkala
kepada manajemen dan pemegang saham perusahaan.
Manajemen Kejadian Darurat: Merencanakan tindakan yang harus diambil dalam situasi
darurat, seperti kecelakaan atau bencana lingkungan.
Studi Kelayakan: Melakukan studi kelayakan ekonomi, teknis, dan lingkungan untuk
menentukan proyek jalan tol yang layak.
Perencanaan Desain: Mengembangkan desain teknis dan rekayasa jalan tol, termasuk
pemilihan rute, persyaratan teknis, dan perancangan geometrik.
Pengelolaan Data dan Sistem Informasi: Mengelola data terkait jalan tol dan sistem
informasi yang mendukung operasi.
Evaluasi Kinerja: Menganalisis kinerja jalan tol setelah dibuka dan melakukan perbaikan
jika diperlukan.
Kepatuhan Regulasi dan Izin: Memastikan bahwa seluruh aspek proyek konstruksi
mematuhi peraturan dan izin yang berlaku, termasuk regulasi lingkungan dan
keselamatan.
Manajemen Penyedia Layanan: Mengelola penyedia layanan pihak ketiga yang mungkin
diperlukan dalam konstruksi, seperti insinyur konsultan atau perusahaan pengujian.
Pemeliharaan Awal: Memastikan bahwa fasilitas baru di jalan tol tetap berfungsi dengan
baik setelah selesai dibangun.
Pemantauan Kinerja: Menganalisis kinerja jalan tol setelah selesai dan melaksanakan
tindakan perbaikan jika diperlukan.
Manajemen Fasilitas: Mengelola dan memelihara fasilitas seperti stasiun tol, rest area,
dan fasilitas layanan lainnya.
Keselamatan Lalu Lintas: Memastikan bahwa jalan tol mematuhi standar keselamatan
lalu lintas, termasuk pemasangan rambu lalu lintas, tanda-tanda keamanan, dan sistem
pengendalian lalu lintas.
Manajemen Data dan Informasi: Mengelola data lalu lintas, informasi pelanggan, dan
sistem informasi yang mendukung operasi jalan tol.
Manajemen Penyedia Layanan: Mengelola penyedia layanan pihak ketiga yang mungkin
diperlukan dalam operasi dan pemeliharaan, seperti kontraktor perbaikan jalan.
Manajemen Kejadian Darurat: Merencanakan tindakan yang harus diambil dalam situasi
darurat, seperti kecelakaan besar atau bencana alam.
Pemantauan Kualitas dan Kinerja: Melakukan pemantauan berkala tentang kualitas jalan
tol, performa layanan, dan pelaporan pelanggan.
Evaluasi Kinerja: Mengevaluasi kinerja jalan tol dan menyusun rencana perbaikan serta
pemeliharaan jangka panjang.
Komunikasi Publik: Berkomunikasi dengan pengguna jalan tol, pemegang saham, dan
pihak berkepentingan tentang perubahan dalam operasi dan pemeliharaan, serta isu-isu
terkait jalan tol.
Kepatuhan Hukum dan Regulasi: Memastikan bahwa semua praktik SDM mematuhi
peraturan dan hukum ketenagakerjaan yang berlaku.
Devisi Legal :
Kepatuhan Hukum: Memastikan bahwa perusahaan mematuhi semua regulasi dan
hukum yang berlaku dalam setiap aspek bisnisnya.
Due Diligence Hukum: Melakukan penelitian hukum (due diligence) saat perusahaan
berencana untuk mengakuisisi bisnis lain atau menjalani perubahan besar dalam
struktur bisnis.
Hubungan dengan Pihak Ketiga: Berinteraksi dengan pihak ketiga, seperti advokat,
regulator, dan otoritas hukum.