STATISTIK BISNIS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya, saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini saya buat guna mebantu nilai mata
kuliah Statistik Bisnis Fakultas Manajemen semester 6, Dalam penyusunan makalah ini tak
sedikit hambatan yang saya hadapi.
Saya pun menyadari bahwa makalah ini tentu masih ada kekurangan, baik pada teknis maupun
materi, maka dari itu saya membutuhkan keritik dan saran demi kesempurnaan makalah yang
saya buat.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk penulis dan pembaca agar dapat
menjadi acuan dan pembelajaran.
Jakarta,Desember 2015
DAFTAR ISI
BAB I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang......................................................................................................4
1.2. Tujuan...................................................................................................... 4
BAB II : Pembahasan
2.1. Pengertian Analisis Deret Berkala......6
2.2. Komponen Deret Berkala.......7
2.3. Ciri-Ciri Trend Sekuler..........11
2.4. Metode Least Square.........12
2.5. Contoh Kasus........13
2.6. Penarikan Sampel Secara Sistematis.....17
2.7. Penarikan Sampel Kuota...........18
2.8. Penarikan Sampel Purposive.....18
2.9. Kesalahan Penarikan Sampel....19
2.10. Distribusi Rata-Rata Sampel dan Proporsi......20
BAB III: Penutup
3.1. Kesimpulan............................................................................................ 25
3.2. Saran....................................................................................................................26
Daftar Pustaka..27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakanng
Statistika berasal dari bahasa latin yaitu status yang berarti negara dan digunakan untuk
urusan negara. Hal ini dikarenakan pada mulanya, statistik hanya digunakan untuk menggambar
keadaan dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kenegaraan saja seperti :
perhitungan banyaknya penduduk, peembayaran pajak, gaji pegawai, dan lain sebagainya.
Statistika adalah ilmu yang merupakan cabang dari matematika terapan yang membahas
metode-metode ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian, penyimpulan, penyajian, analisis
data, serta penarikan kesimpulan yang sahih sehingga keputusan yang diperoleh dapat diterima.
Statistik Bisnis merupakan perpaduan antara statistik Induktif dan statistik Deskriptif.
Ilmu stasistik selalu berkembang dan sebagai alat untuk membantu dalam kegiatan penelitian.
Blog ini merupaan kumpulan materi-materi statistik bisnis yang dipaparkan secara sederhana dan
sangat mudah untuk dipahami karena disertakan juga contoh-contoh permasalahan beserta
jawabannya sehingga mempermudah pembaca untuk memahaminya.
1.2. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB II
PEMBAHASAN
Pola gerakan runtut waktu atau deret berkala dapat dikelompokan kedalam 4 (empat) pola
pokok. Pola ini bisanya disebut sebagai komponen dari deret berkala (runtut waktu). Empat
komponen deret berkala itu adalah :
1. Trend, yaitu gerakan yang berjangka panjang yang menunjukkan adanya kecenderungan
menuju ke satu arah kenaikan dan penurunan secara keseluruhan dan bertahan dalam jangka
2.
3.
4.
1.
tahun ke atas.
2. Gerakan/variasi siklis atau cyclical movements or variation adalah gerakan/variasi jangka
panjang disekitar garis trend.
3. Gerakan/variasi musim atau seasonal movements or variation adalah gerakan yang
berayun naik dan turun, secara periodik disekitar garis trend dan memiliki waktu gerak yang
kurang dari 1 (satu) tahun, dapat dalam kwartal, minggu atau hari.
4. Gerakan variasi yang tidak teratur (irregular or random movements) yaitu gerakan atau
variasi yang sporadis sifatnya. Faktor yang dominan dalam gerakan ini adalah faktor-faktor
yang bersifat kebetulan misalnya perang, pemogokan, bencana alam dll.
Trend
o Variasi sikli berlangsung selama lebih dari setahun dan tidak pernah variasi tersebut
memperlihatkan pola yang tertentu mengenai gelombangnya.
o Gerakan sikli yang sempurna umumnya meliputi fasefase pemulihan (recovery),
kemakmuran (prosperity), kemunduran / resesi (recession) dan depresi (depression).
T
Gambar 3 Variasi Musim
Pola musiman juga menunjukan puncak dan lembah seperti pada siklus, tetapi lamanya
variasi musim selalu satu tahun atau kurang.
10
T
Gambar 4 Variasi Fluktuasi Tak Teratur
Jika dikaitkan dengan kegiatan bisnis dan ekonomi, analisis deret berkala atau analisis
time series seringkali digunakan untuk memprediksi nilai dimasa yang akan datang. Dengan
diketahuinya nilai dimasa mendatang, maka pihak manajemen perusahaan akan dapat mengambil
keputusan dengan lebih efektif.
Nilai dimasa mendatang itu pada dasarnya merupakan nilai time series dimasa
mendatang, yaitu nilai-nilai yang diharapkan dapat terjadi dimasa mendatang, dengan dasar
faktor-faktor (nilai-nilai) yang telah diterjadi dimasa lalu.
2.3 Ciri-ciri Trend Sekuler
Trend (T) atau Trend Sekuler ialah gerakan dalam deret berkala yang berjangka panjang,
lamban dan berkecenderungan menuju ke satu arah, arah menaik atau menurun. Umumnya
meliputi gerakan yang lamanya 10 tahun atau lebih.
Trend sekuler dapat disajikan dalam bentuk :
perencanaan, misalnya :
11
antara lain adalah Metode Semi Average dan Metode Least Square.
2.4 Metode Least Square (Kuadrat terkecil)
Metode ini paling sering digunakan untuk meramalkan Y, karena perhitungannya lebih teliti.
Persamaan garis trend yang akan dicari ialah
Y = a0 +bx
a = ( Y ) / n
b = ( XY ) / x2
dengan :
Y = data berkala (time series) = taksiran nilai trend.
a0 = nilai trend pada tahun dasar.
b = rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun.
x = variabel waktu (hari, minggu, bulan atau tahun).
Untuk melakukan penghitungan, maka diperlukan nilai tertentu pada variabel waktu (x)
sehingga jumlah nilai variabel waktu adalah nol atau x = 0.
Untuk n ganjil maka :
12
Tahun
(X)
1995
Penjualan
(Y)
130
1996
145
1997
150
1998
165
1999
170
No
Dari data tersebut akan dibuat forecast penjualan dengan menggunakan Metode least Square.
Penyelesaian :
2.5.1.1 Analisis menggunakan metode Least Square
X
X2
XY
1995
Penjuala
n
(Y)
130
-2
-260
1996
145
-1
-145
1997
150
1998
165
165
1999
170
340
Tahun
(X)
13
Total
760
10
100
1995
Penjualan
(Y)
132
1996
142
1997
152
1998
162
1999
172
Tahun
Dari persamaan fungsi Y diatas juga dapat disusun ramalan penjualan pada tahun berikutnya
untuk dijadikan dasar pembuatan anggaran penjualan.
Y(2000) = 152 +10 (3)
= 182
14
2000
Penjualan
(Y)
182
2001
192
2002
202
2003
212
2004
222
Tahun
Tahun
1995
Penjualan
(Y)
130
1996
145
1997
150
1998
165
1999
170
2000
185
Dari data tersebut akan dibuat ramalan penjualan dengan menggunakan Metode least
Square.
15
Penyelesaian :
2.5.2.1 Analisis menggunakan metode Least Square
Tahun
1995
1996
1997
1998
1999
2000
Total
Penjuala
n (Y)
130
145
150
165
170
185
945
X2
XY
-5
-3
-1
1
3
5
0
25
9
1
1
9
25
70
-650
-435
-150
165
510
925
365
16
1995
Penjualan
(Y)
131,45 = 131
1996
141,87 = 142
1997
152,29 = 152
1998
162,71 = 163
1999
173,13 = 173
2000
183,55 = 184
Tahun
Dengan cara yang sama dapat pula diketahui ramalan penjualan untuk tahun 2001 2005 :
2001
Penjualan
(Y)
193,97 = 193
2002
204,39 = 204
2003
214,81 = 215
2004
225,23 = 225
2005
235,65 = 236
Tahun
17
18
Sebagai contoh, penelitian tentang budaya Badui, maka seorang peneliti akan memilih
sampelnya secara sengaja, yaitu orang Badui; penelitian sampel tentang tepung terigu, maka
sengaja dipilih adalah PT Bogasari dengan alasan atau judgment bahwa PT Bogasari
merupakan perusahaan yang paling besar dan mendominan dalam industri terigu dengan
panga pasar lebih dari 40%.
2.9. Kesalahan Penarikan Sampel (Sampling Error)
Sampling error merupakan perbedaan statistik induktif dengan parameter.
Contohnya :
Bank Indonesia ingin melihat kinerja dari 5 Bank Daerah (BPD) dengan melihat laba yang
diperoleh selama tahun 2007 dengan hanya mengambil sampel sebanyak 2 bank.
Hitunglah kesalahan sampel yang mungkin terjadi akibat dari proses pengambilan sampel
tersebut?
Bank BPD
BPD DKI
BPD Yogyakarta
BPD Kalimantan Selatan
BPD Sulawesi Utara
BPD Sumatera Barat
Jawab:
a. Rumus kombinasi :
CnN
N!
n! ( N n ) !
5!
2 ! ( 52 ) !
5!
2 !3!
= 10
19
b. Setelah menemukan semua kombinasi, maka perlu dihitung rata-rata dan kombinasi yang
mungkin ( X ), dan rata-rata dari populasi ( )
c. Rumus kesalahan sampel : ( X
Bank
Nilai
Laba
Kombinasi
Jumlah
BPD DKI
BPD Yogyakarta
BPD Kalimantan Selatan
BPD Sulawesi Utara
BPD Sulawesi Barat
73
50
64
61
123
73 + 50
73 + 64
73 + 61
73 + 123
50 + 64
50 + 61
50 + 123
64 + 61
64 + 123
61 + 123
123
137
134
196
114
111
173
125
187
184
Rata-rata (
Rata-rata
( X
)
61.5
68.5
67.0
98.0
57.0
55.5
86.5
62.5
93.5
92.0
74.2
Kesalahan
Sampel
(
X
-12.7
-5.7
-7.2
23.8
-17.2
-18.7
12.3
-11.7
19.3
17.8
20
Bank
ROA (%)
Bank BTPN
CnN
N!
n! ( N n ) !
20
5
=4
5!
2 ! ( 52 ) !
5!
2 !3!
= 10
Kombinasi
Lippo-BRI
Lippo- Maybank
Kombinasi ROA
2+4
2+6
21
3
4
5
6
7
8
9
10
Lippo-BPD Jateng
Lippo BTPN
BRI Maybank
BRI BPD Jateng
BRI-BPTN
Maybank BPD Jateng
Maybank-BTPN
BPD Jateng-BTPN
2+4
2+4
4+6
4+4
4+4
6+4
6+4
4+4
(6/2) = 3
(6/2) = 3
(10/2) = 5
(8/2) = 4
(8/2) = 4
(10/2) = 5
(10/2) = 5
(8/2) = 4
1
10
(3+4+3+3+5+4+4+5+5+4)
=4
Kesimpulan : dari soal a diketahui bahwa nilai rata-rata hitung populasi = 4 dan dari soal
b, juga diketahui bahwa nilai rata-rata hitung sampel adalah 4, jadi dapat disimpulkan
bahwa nilaiparameter sama dengan nilai statistik.
b. Distribusi populasi dan sampel dari rata-rata:
Populasi
Frekuensi
1
3
1
5
Nilai X
2
4
6
Jumlah
Probabilitas
(1/5)=0,20
(3/5)=0,60
(1/5)=0,20
1,00
Nilai X
3
4
5
Sampel
Frekuensi
3
4
3
10
=
X
2
( X )
N
( X )2
( X )
-2
Probabilitas
(3/10)=0,30
(4/10)=0,40
(3/10)=0,30
1,00
22
4
6
4
4
0
2
0
0
0
4
0
0
X =20
=
( X )2=8
20
=4
5
( X )
N
=8/5=1,6
Standar deviasi sampel :
1
X
X
N
= C n (
- 2
X
3
4
3
3
5
4
4
5
5
X =40
-1
0
-1
-1
1
0
0
1
1
- X
( X
X
2
X
2
1
0
1
1
1
0
0
1
1
( X
X =40/10 = 4
=
1
CN
X
2 =6/10= 0,6
=6
X
23
N n
s = n
N 1
Contoh soal :
Hitunglah standar deviasi sampel (s) apabila diketahui standar deviasi populasi () adalah
1,3, jumlah anggota populasi (N) ada 5 dan jumlah anggota sampel (n) ada 2.
Jawab :
d. Jumlah sampel ada 5, maka termasuk ke dalam populasi yang terbatas.
e. Hubungan antara s dan untuk populasi yang terbatas :
1,3
N n
52
s = n
=
2
N 1
51 = 0,928 x 0,866 = 0,804
Jadi, standar deviasi sampel dapat diketahui dengan tidak harus menghitung satu per satu
dari kimbinasi sampel.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sehubungan dengan wilayah sumber data yang dijadikan sebagai subjek penelitian ini, maka
dikenal jenis penelitian :
1. Populasi
Peneliti ingin meneliti semua yang ada dalam wilayah penelitian, maka disebut penelitian
populasi.
2. Sampel
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut dengan
penelitian sampel.
Cara pengamblan sampel penelitian yang dapat dilakukan yaitunya peneliti mencampurkan
subjek-subjek didalam populasi sehingga semua objek dianggap sama, sampel strata dilakukan
jika ada perbedaan cirri antara strata yang ada, dan masih ada cara-cara yang lain.
25
Peramalan yang diberikan oleh metode least square dalam data berkala cukup baik, itu
menunjukkan bahwa metode least square merupakan metode yang lebih teliti sehingga sering
digunakan untuk menghitung data berkala. Selain itu metode least square juga dapat digunakan
tidak hanya untuk meramalkan penjualan tetapi berbagai macam peramalan lainnya, seperti
perkembangan KB, perkembangan produksi, dll
3.2. Saran
Saya menyadari di dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, maka dari pada itu kritik dan saran sangat saya harapkan untuk mencapai
kesempurnaan makalah ini agar lebih baik lagi.
26
DAFTAR PUSTAKA
www.gudangmateri.com
Modul Mercu Buana mata kuliah Statistika Bisnis.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33882/5/Chapter%20I.pdf
http://letosca.blogspot.com/2011/11/makalah-statistika-angka-index_8903.html