Anda di halaman 1dari 6

PENGUKURAN ANGKA INDEKS

1. PENGANTAR
KETIK SENDIRI
2. KERANGKA KONSEPTUAL DAN NOTASI
Suatu angka indeks di devinisikan sebagai angka rill yang mengukur perubahan dalam satu
set variabel yang berhubungan. Secara konseptual , angka indeks mungkin saja di gunakan untuk
membandungkan atas waktu atau ruang atau keduanya. Angka indeks digunakan untuk menukur
perubahan harga dan kuantitas atas waktu, sekaligus sebaik pengukuran perbedaan dalam levek
antar perusahaan , industri, daerah atau negara.
Angka indeks harga dapat di asosiasikan dengan harga konsumen, harga input dan output,
harga impor dan lain lain, sedangkan angka indeks kualitas mungkin mngukur perubahaan dalam
kuantitas yang di hasilakn atau input yang di gunakan oleh perusahaan atau industri atas waktu
atau antar perusahaan.

NOTASI

Uraian berikut ini menggunakan notasi berikut, anggao Pij dan Yij adalah harga dan
Kuantitas, secara berurutan, harga dan kuantitas dari komoditas ke-i ( i=1,2,3.....,N) dalam
periode ke-j (j=s,t). Tanpa kehilangan generalisasi, s dan t berhubungan dengan dua perusahaan
di samping periode waktu , dan kuantitas berhubungan dengan input dan output.
Secara konseptual, semua angka indeks mengukur perubahan dalam level dari satu set dari
periode referensi. Periode referensi di notasikan sebagai periode dasar .

MASALAH INDEKS ANGKA UMUM

Nilai perubahan dari periode s dan periode t adalah rasio dan nilai komoditas dalam periode s
dan t, nilai pada harga yang bersangkutan. Lantas

Indeks, Vst menukur perubahan dalam nilai dari kumpulan kuantitas dalam komoditas N dari
periode s ke t. Nyatalah Vst adalah hasil dari perubahan dalam dua komponen, harga dan
kuantitas. SedangkanVst adalah mudahuntuk di ukur , yang lebih sulit adalah memisahkan
pengaruh perubahan kuantitas. Kita menginginkan pemisahan pengaruh, contoh, komponen
kuantitas dapat digunakan dalam mengukur perubahan kuantitas.
3. Indeks Harga Output
Untuk level output tertentu X, angga fungsi pendapatan ( maksimum) di definisikan , untuk
tekhnologi dalam periode- t , sebagai
Rt (P,X) = maxr {PY: (Y,X)}
Adalah feasible dalam St
Fungsi ini dapat di formulasikan dengan melihat kurva kemungkinan produksi (PPC) dan
garis iso-revenue ( untuk kasus dua output) di plotkan.

4. Indeks Harga Input


Mengikuti kerangka untuk indeks harga input yang secara essensial diadaptasi dari konus
(1924) indeks biaya hidup yang mengukur perubahan dalam biaya pemeliharaan terhadap tingkat
utilitas tertentu pada setting harga yang berbeda. Perluasan dari konsep ini dapat mengukur
angka indeks harga input dengan membandingkan biaya menghasilkan vector output tertentu,
dihubungkan dengan teknologi produksi yang tersedia, dan level output yang ada, sehingga dapat
diringkaskan menjadi :
Ct (w, Y) = min x {wX|(X,Y) St

Fungsi biaya Ct (w, Y), adalah biaya minimum dalam menghasilkan Y, dengan teknologi
tersedia pada periode-t, menggunakan vector harga input, w.
Mudah untuk melihat bahwa fungsi biaya, Ct (w, Y) adalah homogen secara linear dalam
w dan non-decreasing dalam vector output, Y. Kita dapat menggunakan fungsi biaya untuk
mendefinisikan angka indeks harga input. berdasarkan harga input yang berlaku, Wt dan Ws,
dalam periode t dan s, dapatlah di definisikan indeks harga input adalah rasio dari biaya
minimum hasilkan vector output yang ada menggunakan teknologi produksi terseleksi secara
arbitrali, Sj = (j=s,t).

5. Indeks Kuantitas Output


Dua pendekatan yang dapat digunakan dalam mengukur perubahan kuantitas. Pendekatan
pertama adalah pendekatan langsung, dimana kita menderivasi formula yang mengukur semua
perubahan kuantitas dari perubahan kuantitas spesifik komoditas individu, diukur oleh Y it/Yis.
Indeks Laspeyres, Paasche, Fisher dan Tornqvist dapat di aplikasikan secara langsung terhadap
kuantitas relative. Pendekatan kedua adalah pendekatan tidak langsung, yang menggunakan ide
dasar bahwa perubahan harga dan kuantitas terdiri dari dua komponen yang membuat perubahan
nilai atas periode s dan t. sehingga jika harga berubah di ukur secara langsung menggunakan
formula dalam kupasan sebelumnya, kemudian perubahan kuantitas bisa di dapatkan secara
tidak langsung sesudah di hitung perubahan nilai pada perubahan harga.
a. Pendekatan Langsung
Bermacam formula indeks kuantitas dapat di definisikan menggunakan angka indeks harga,
dengan hanya saling merubah harga dan kuantitas.

b. Pendekatan tidak langsung.


Pendekatan tidak langsung biasanya digunakan untuk tujuan perbandingan kuantitas antar
waktu. Pendekatan ini menggunakan argumentasi dasar bahwa perubahan harga dan kuantitas
yang diukur harus memperhitungkan perubahan nilai.

c. Metode Deflasi
Pendekatan ini di diskusikan dalam Fisher dan Shell (1972) dan mendekati angka indeks
kuantitas tidak langsung. Pendekatan di sini adalah membagi nilai indeks dengan nilai harga
output. Menggunakan teknologi periode t, pada level input Xt.

d. Pendekatan Samuelson dan Swamy


Dalam bagian ini, pendekatan samuelson dan Swamy (1974) digunakan untuk mengukur
perubahan dalam level output. Pendekatan ini menggunakan fungsi pendapatan, R(X,P)
diasosiasikan dengan vector harga output (P) dan vector input (X) di bawah produksi tertentu.

e. Pendekatan Malmquist
Pendekatan Malmquist adalah pendekatan yang sangat umum di gunakan untuk
perbandingan output.Pendekatan ini di dasarkan pada konsep fungsi jarak output. Untuk
teknologi periode-t, fungsi distance output untuk vector output, Y, dan vector input tersedia, X,
didefinisikan sebagai :
Dt0 (X,Y) = min {
= min {
Indeks Malmquist yang sama dapat di definisikan menggunakan teknologi periode-s.
kenyataannya, kita juga dapat mendefinisikan banyak alternative indeks menggunakan perbedaan
level dari X.

Skala Efisiensi

Pendekatan ini diperluas dengan memisahkan perubahan efisiensi teknis CRS kedalam skala
efisiensi dan komponen efisiensi teknis VRS murni. Ini akan mencakup perhitungan dua
tambahan LP (bila membandingkan dua titik produksi), pengulangan persamaan LP dan
persamaan dengan pembatasan konveksitas (N1 = 1) ditambahkan pada masing- masing
persamaan. Dengan demikian, kita akan menghitung fungsi jarak relafif dari teknologi CRS dan
dari teknologi VRS (di samping teknologi CRS).

1)
2)
3)
4)
5)

Indeks yang diperoleh untuk masing masing perusahaan setiap tahunnya adalah:
Perubahan efisiensi teknis (relative terhadap teknologi CRS)
Perubahan teknologi
Perubahan efisiensi teknis murni (misa, relative terhadap teknologi VRS)
Perubahan dalam skala efisiensi
Perubahan dalam total factor productifity (TFP)

6. Indeks Kuantitas Input


Sekarang akan didiskusikan metode pengukuran perubahan dalam penggunaan input oleh
perusahaan atas dua periode, t dan s. strategi nyata dimana kita tidak akan mencari metode lebih
lanjut mengukur perubahan dengan mendeflasikan perubahan pengeluaran input dalam periode t
dan s, dengan angka indeks harga input.
Fungsi jarak input mendefinisikan jarak antar vektor output, Y dan vektor input, Y yang
tersedia sebagai nilai maksimum, dari skala p, sehingga skala vektor input, x/p, tetap (menjadi)
layak.

Menggunakan fungsi jarak output, kita sekarang dapat mendefinisikan indeks kuantitas
input. Sepanjang garis yang sama sebagai indeks output, kita dapat membandingkan level input
vektor Xt dan Xs, dengan mengukur fungsi jarak masing masing dari vektor output yang
tersedia, dibawah teknologi yang tersedia.
Indeks kuantitas input didasarkan pada fungsi jarak input Malmquist, didefinisikan untuk
vektor input, Xs dan Xt, dengan dasar teknologi periode- s dan periode-t, diberikan oleh :

Qti (Xs,Xt,Y) =

7. Transitivitas Dalam Perbandingan Multilateral


Dalam bagian ini kita pertimbangkan permasalahan penurunan angka indeks harga dan
kuantitas pada titik tertentu. Masalah ini muncul bila kita membandingkan tingkat produktifitas,
output dan input antar Negara, daerah, perusahaan, pabrik dan lainnya. Dalam kasus demikian
diperlukan perbandingan berpasangan, misalnya perbandingan antar seluruh pasangan
perusahaan. Anggaplah akan diturunkan suatu indeks, Ist, untuk pasangan (s,t) menggunakan
formula yang kita pilih. Dipertimbangkan semua pasangan (s,t) dengan s,t = 1, 2, , M.
kemudian akan diperoleh matriks perbandingan antar semua pasangan perusahaan.

Matriks ini merepresentasikan semua perbandingan multilateral meliputi M perusahaan dan


secara ideal akan dilihat apakah perbandingan ini secara internal konsisten, misalnya, untuk
memenuhi propertas dari transitivitas.
Konsistensi internal memerlukan bahwa suatu perbandingan langsung antara setiap dua
perusahaan s dan t, harus sama dengan kemungkinan perbandingan secara tidak langsung antara
s dan t melalui perusahaan ketiga r. lantas dibutuhkan, untuk setiap r,s dan t,
Ist = Ist x Irt

Anda mungkin juga menyukai