Dosen Pengampu :
Radityo Wiratsongko, S.Kom., M.M.
Ir. Ahmad Imam Agung, M.Pd.
Disusun Oleh :
Ahmad Saiful Bachri
NIM : 1995124024
2
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
PT. Karya Niaga sebenarnya telah memiliki sistem inventory yang belum on-
line. Namun seiring dengan perkembangan bisnisnya yang kian maju, menyebabkan
volume transaksi bisnisnya kian meningkat, sehingga pihak pemilik (owner)
memandang perlu untuk mengubah sistem inventory yang ada menjadi sistem yang
bersifat “on-line” dengan kemampuan sebagai berikut :
Mendapatkan laporan (report) yang dikehendaki secara on-line
Menampilkan inventaris barang-barang secara on-line
Menampilkan deskripsi barang-barang secara on-line
File maintenance secara on-line.
3
TUJUAN
RUANG LINGKUP
4
Gambar 1. Diagram Alir Sistem Gudang On- Line
Dalam sistem gudang on-line yang akan dibuat, pengguna dapat mengetahui
informasi barang yang ada seperti persediaan barang tertentu, jumlah barang
dipesan, tanggal dipesan dsb. Juga tersedia fasilitas untuk menambahkan barang
baru maupun menghapus barang yang sudah tidak dikehendaki ke File Pilihan
Barang. Kedua operasi terakhir dilakukan melalui Tabel Pilihan Barang yang
menghubungkan item-item yang ada di File Pilihan Barang ke master dan
mengontrol suatu perhitungan record terakhir. Suatu Laporan Inventory Barang
bisa disajikan dalam sistem gudang on-line ini. Laporan ini bisa diminta melalui
terminal operator. Laporan ini minimal terdiri dari header dan rincian yang. memuat
daftar barang persediaan dan yang dipesan. Laporan Kontrol Pilihan juga bisa
diberikan untuk membuat daftar semua perubahan pada File Pilihan Barang akibat
transaksi bisnis yang terjadi. Laporan ini terdiri dari bagian rincian dan ringkasan.
Bagian rincian berisi penambahan barang, penghapusan barang dan jumlah
permintaan yang salah. Sedangkan bagian ringkasan berisi
5
rekapitulasi jumlah barang yang ditambahkan maupun dihapus, laporan ukuran dan
status terakhirnya.
METODOLOGI
Metodologi merupakan elemen yang paling mendasar dari suatu proses bisnis.
Berikut ini adalah suatu metodologi untuk merealisasikan proyek perangkat lunak
“Sistem Gudang On-Line” pada PT. Karya Niaga, akan ditempuh langkah-langkah
sebagai berikut :
3. Pemrograman (Programming)
Melakukan coding untuk merealisasikan desain fungsi yang telah dibuat. Jumlah
baris coding ini turut menentukan besar-kecilnya harga perangkat lunak yang dibuat.
4. Pengujian (Testing)
Dilakukan untuk mengetahui apakah pekerjaan pemrograman telah dilakukan secara
benar sehingga bisa menghasilkan fungsi-fungsi yang dikehendaki. Pengujian juga
dimaksudkan untuk mengetahui keterbatasan dan kelemahan program aplikasi yang
dibuat untuk sebisa mungkin dilakukan penyempurnaan.
5. Pelatihan (Training)
Sebelum diserahterimakan ke user, pihak developer proyek perangkat lunak
bertanggung jawab melatih user atau operator PT. Karya Niaga yang
6
hendak mengoperasikan program aplikasi yang telah dibuat. Pihak pengembang juga
berkewajiban memberikan informasi yang benar dan terbuka sehingga tidak
menyulitkan para pengguna di kemudian hari.
6. Pemeliharan (Maintenance)
Proyek perangkat lunak tidak bisa selesai begitu saja setelah diserahterimakan, tetapi
masih berlanjut hingga tenggat waktu yang cukup untuk memastikan bahwa produk
perangkat lunak yang telah diserahkan tersebut bisa beroperasi dengan baik dan tidak
ada kendala yang berarti.
7. Dokumentasi (Dokumentation)
Dalam sebuah proyek bisa terdiri dari beberapa dokumen. Dokumen dibuat untuk
melihat kemajuan proyek yang sedang dikembangkan, sebagai referensi untuk
troubleshooting bila terjadi kendala, sebagai pedoman operasional dsb.
ANALISA KEBUTUHAN
DESAIN FUNGSI
Melakukan desain sistem secara detail, mulai dari Context Diagram, Data Flow
Diagram (DFD), desain file, desain tabel, relasi tabel dan sebagainya sehingga
membentuk sistem lengkap sesuai dengan fungsi-fungsi bisnis yang dikehendaki.
7
PEMROGRAMAN
Melakukan coding untuk merealisasikan desain fungsi yang telah dibuat. Lama
Pengerjaan dan Jumlah baris coding ini turut menentukan besar-kecilnya harga
Aplikasi yang dibuat.
PENGUJIAN
Melakukan beberapa testing dengan uji prilaku (behavior testing), focus terhadap
input dan output, dan testing terhadap fungsionalitas sistem.
INSTALASI
Mengganti dan menempatkan sistem atau menempatkan sistem yang baru terhadap
aplikasi yang dibuat, jika hasil dari suatu proses pengujian sudah sesuai dengan
fungsinya.
PELATIHAN
Sebelum aplikasi program dijalankan/ kunjungi oleh user, pihak developer proyek
perangkat lunak bertanggung jawab melatih costumer atau eksekutif dari CV Sukses
Sablon yang hendak mengoperasikan program aplikasi yang telah dibuat. Pihak
pengembang juga berkewajiban memberikan informasi yang benar dan terbuka
sehingga tidak menyulitkan para pengguna aplikasi selanjutnya.
PEMELIHHARAAN
Proyek perangkat lunak tidak bisa selesai begitu saja setelah diserahterimakan, tetapi
masih berlanjut hingga tenggang waktu yang cukup untuk memastikan bahwa
produk perangkat lunak yang telah diserahkan tersebut bisa beroperasi dengan baik
dan tidak ada kendala yang berarti.
DOKUMENTASI
Dalam sebuah proyek bisa terdiri dari beberapa dokumen. Dokumen dibuat untuk
melihat kemajuan proyek yang sedang dikembangkan, sebagai referensi untuk bug
bila terjadi kendala, sebagai pedoman operasional dan sebagainya.
8
AKTIVITAS PROYEK
Berdasarkan metodologi penelitian yang telah diuraikan diatas, perencanaan
aktivitas - aktivitas dari proyek ini antara lain :
Dokumentasi
7.
9
WBS (WORK BREAKDOWN STRUCTURE)
PROYEK PERANGKAT LUNAK SISTEM GUDANG ONLINE PADA PT.
KARYA NIAGA
10
JADWAL PROYEK
11
GANTT CHART
Desember 2020
Kd Tugas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8
A Penelitian
Analisis hasil
B
penelitian
Desain Basis
C
Data
Desain Antar
D
Muka
E Desain Input
F Desain Proses
G Desain Laporan
H Desain LAN
Pengadaan
I
Hardware
Pemasangan
J
Hardware
Program
K
Pendaftaran
Prog. Input
L
pola perawatan
M Prog. Billing
Prog. Transaksi
N
bayar
Prog. Info pola
O
perawatan
Prog. Info
P
kelanjutan
Prog. Info
Q
belanja
Testing
R
program,
S Konversi data
T Testing sistem
12
DIAGRAM PERT
35
C5
A2 B2 35 H7
F7 42
D4
45
G12
28
E20
I2
28
47
47
13
URAIAN Tahun Tahun Tahun Tahun ke-
ke-0 ke-1 ke-2 3
(ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan)
1.Biaya Pengadaan
a.Biaya pembelian 8.500.000
perangkat keras
b. Biaya management 2.500.000
dan staff
c. Biaya instalasasi 6.000.000
hardware dan
software 17.000.00
TOTAL 0
2. Biaya Proyek
A. Biaya Konsultan
a. Manajer sistem 12.000.00
b. Analisis 0
c. programer 1.000.000
d. Biaya perjalanan 8.000.000
dan akomondasi 3.000.000
B. Tahap Analisis
sistem
a. Biaya 300.000
pengumpulan data.
b. Biaya ATK dan 500.000
dokumentasi
c. Biaya rapat 500.000
d. Biaya manajemen 2.500.000
dan staff
C. Tahap Desain
Sistem 500.000
a. Biaya ATK dan
dokumentsi 500.000
b. biaya rapat 2.500.000
c. Biaya manajemen
dan staff 4.000.000
d. Biaya perancangan
D. Tahap Penerapan 4.000.000
sistem 1.000.000
a. Biaya promosi 2.500.000
14
(iklan)
b. Biaya konversi
data
c. Biaya manajemen
dan staff
3. Biaya operasi dan
perawatan
a. Biaya administrasi 400.000 600.000 800.000
b. Biaya overhead 500.000 500.000 500.000
c. Biaya perawatan
hardware 500.000 500.000 500.000
d. Biaya manajemen 2.500.00 2.500.00 2.500.000
dan staff 0 0
TOTAL BIAYA 42.800.00 4.300.000
(TB) 0 3.900.00 4.100.00
0 0
4. Rincian Manfaat
1. Manfaat Wujud
Pengurangan 3.000.00 5.000.00 7.000.000
Biaya Operasional 0 0
Pengurangan 500.000
biaya karena 500.000 500.000
kesalahan proses
Peningkatan 6.000.000
keuntungann 4.000.00 5.000.00
Penyewaan 0 0
Pengurangan 10.000.00
Biaya Persediaan 0
TOTAL 10.000.0 10.000.0
Total Wujud (TW) 00 00
23.500.00
0
17.500.0 20.500.0
00 00
2.Manfaat Tak Wujud
*.Peningkatan 3.000.00 5.000.00 7.000.000
Pelayanan 0 0
pada pelanggan 2.500.000
* peningkatan 1.500.00 2.000.00
15
kepuasan pelanggan 0 0 3.000.000
* Peningkatan
pengambilan 2.000.00 2.500.00
keputusan 0 0
16
B. Cost and Benefit
1. Analisis Payback Periode
Perhitungan analisis payback periode adalah sebagai berikut :
Dari hasil perhitungan Payback Periode diatas telah didapatkan bahwa titik
impas (Break Even Point) dicapai setelah 1,83 tahun. Artinya perusahaan
akan dapat mengambil keuntungan dari sistem tersebut pada tahun ke-2.
17
Rumusan ROI adalah :
ROI = 6,29 %
18
4. Metode Tingkat Pengembalian Internal (IRR)
Metode ini mencari tingkat bunga yang menjadikan jumlah sekarang dari
tiap-tiap proceed yang di diskontokan dengan tingkat bunga tersebut sama
besarnya dengan nilai sekarang dari nilai proyek.
i1 = 5% , maka NPV1 = 1.961.904
i2 = 10% , maka
19
KESIMPULAN
Work Breakdown Structured (WBS) merupakan sebuah struktur yang paling awal
harus dibuat. Pada perencanaan proyek, WBS yang dibuat secara rinci yang dimulai
dari fungsi-fungsi yang besar kemudian dipecah menjadi fungsi- fungsi yang sangat
rinci sesuai proyek ternyata mampu memberikan estimasi yang paling tidak
mendekati kebutuhan untuk sisi jadwal pelaksanaan (Schedule), sumber daya
(Resources), rencana biaya (Cost), analisis risiko (Risk Analysis) dan bentuk
perubahan manajemen (Change Management) untuk sebuah proyek, semoga apa
yang penulis bahas ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi pembaca untuk
keperluan merencanakan proyek IT.
20