Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEORI ANTRIAN

OLEH :

KELOMPOK 3

1. NOVITA DAMAYANTI (720311047)

2. LAILATUL QODRIA (720311052)

3. ACHMAD ROFIDI (720311057)

4. HENDRY KURNIAWAN (720311064)

5. DZAMANHURI (720311065)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS WIRARAJA

2023
A. PENDAHULUAN

Definisi Antrian yaitu Garis tunggu dari Nasabah yang diukur dengan satuan

tertentu yang memerlukan satu layanan atau lebih (fasilitas layanan).

Garis tunggu yaitu kemampuan atau kapasitas pelayanan. Terbentuknya garis

tunggu di dalam sistem adalah karena fasilitas pelayanan sedang sibuk melayani

pelanggan sehingga pelanggan yang datang harus menunggu.

Teori Antrian yaitu Suatu kejadian / garis tunggu yang dirumuskan secara

matematika (menggunakan model)

Tujuannya :

 Merancang pelayanan optimal

 Menjaga keseimbangan biaya

 Menjaga keseimbangan waktu

B. ANALISA SISTEM ANTRIAN

Analisa antrian merupakan bentuk analisa probabilita, bukan teknik

penentuan. Hasil dari analisa antrian disebut sebagai “karakteristik operasi”, bersifat

probabilita. Statistik operasi ini 100 (seperti waktu rata-rata yang diperlukan

seseorang untuk menunggu sampai dilayani) digunakan oleh manajer untuk

mengambil keputusan dalam suatu operasi yang mengandung masalah antrian.

Ada 2 (dua) jenis sistem antrian yang paling umum digunakan untuk

menganalisa sistem antrian yaitu sIstem pelayanan tunggal (single server system) dan

system pelayanan ganda (multiple server system).

C. SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TUNGGAL

Pelayanan tunggal merupakan bentuk paling sederhana dalam sistem antrian

yang digunakan untuk memperagakan dasardasar sistem antrian. Contoh: Fast Shop
Drive-In Market, memiliki satu tempat kasir dan satu karyawan yang bertugas

mengoperasikan mesin kas pada tempat kasir tersebut. Kombinasi antara mesin kas

dan tempat kasir disebut server (fasilitas pelayanan), dan para pelanggan yang

menunggu giliran pada tempat tersebut untuk membayar barang belanjaan

membentuk suatu barisan atau antrian.

Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan sistem

antrian adalah:

1. Disiplin antrian (pada urutan ke berapa pelanggan di layani)

a. First Come – First Served (FCFS), pertama datang pertama dilayani.

Artinya : orang yang pertama berada dalam antrian di tempat kasir

tersebut akan dilayani lebih dahulu.

b. Last – in, first – out (LIFO), terakhir masuk pertama keluar.

Misalnya : Seorang operator mesin menyusun bagianbagian yang

sedang di proses di samping mesin sedemikian rupa, sehingga bagian

terakhir diletakkan paling atas dan akan menjadi yang pertama dipilih.

c. Serve In Random Order (SIRO)

Misalnya : Operator mesin mengambil salah satu bagian yang

dikumpulkan dalam sebuah kotak secara acak.

d. Berdasarkan jadwal, pelanggan akan dilayani sesuai dengan perjanjian

yang telah dilakukan sebelumnya.

Misalnya : Pasien-pasien pada praktek dokter umum, maka akan

diambil berdasarkan jadwal yang telah direncanakan tanpa tergantung

oleh saat kedatangan mereka di tempat tersebut.

2. Sifat populasi pelanggan (dari mana pelanggan berasal)


Adalah : sumber atau alasan bagi pelanggan memilih suatu pasar, diasumsikan

tidak terhingga (sumber pendatang ke tempat antrian).

3. Tingkat kedatangan (seberapa sering pelanggan ada dalam antrian), adalah

jumlah kedatangan selama suatu periode waktu tertentu, dengan asumsi bahwa

kedatangan pada suatu fasilitas jasa sesuai dengan distribusi probabilita.

4. Tingkat pelayanan (seberapa cepat pelanggan di layani), adalah rata-rata

jumlah pelanggan yang dapat dilayani selama periode waktu tertentu. Waktu

pelayanan, ditentukan oleh distribusi eksponential.

ANTRIAN PELAYANAN TUNGGAL

 = tingkat kedatangan (rata-rata jumlah kedatangan tiap periode waktu)

 = tingkat pelayanan (rata-rata jumlah yang dilayani tiap periode waktu)

Dengan asumsi:

1. Populasi pelanggan (Calling Population) yang tidak terbatas

2. Disiplin antrian “ datang pertama, dilayani pertama”

3. Tingkat kedatangan Poisson

4. Waktu pelayanan eksponensial

Rumus :

 Probabilita tidak adanya pelanggan dalam suatu sistem antrian (baik

sedang dalam antrian maupun sedang dilayani):

( )

P0= 1−

 Probabilita terdapat n pelanggan dalam suatu sistem antrian:

(❑) . P
n
P 0= 0

 Rata-rata jumlah pelanggan yang berada dalam suatu sistem antrian

(jumlah pelanggan yang dilayani dan yang berada dalam baris antrian):

L= ❑
µ−¿ ¿

 Rata-rata jumlah pelanggan yang berada dalam baris antrian:

2
Lq = ❑
樨

 Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan dalam keseluruhan

sistem antrian (yaitu waktu untuk menunggu dan dilayani):

1
W=
L
µ−¿= ¿

 Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan untuk menunggu

dalam antrian sampai dilayani :

W q= ❑
樨

 Probabilita bahwa pelayan sedang sibuk (merupakan probabilita seorang

pelanggan harus menunggu), dikenal dengan faktor utilitas :

U =❑
µ

 Probabilita bahwa pelayan sedang tidak sibuk (merupakan probabilita

seorang pelanggan dapat dilayani) :

I =1−U

I =1− ❑
µ

Contoh :  = 24 pelanggan per jam yang datang.

 = 30 pelanggan per jam yang keluar.

maka :
( )

24
 P0= 1−
30

= 0,20 probabilita tidak adanya pelanggan dalam sistem tersebut.

24
 L=
30−24

¿ 4 pelanggan secara rata-rata dalam sistem antrian tersebut.


2
( 24 )
 Lq =
30(30−24)

¿ 3,2 pelanggan secara rata-rata dalam baris antrian.

1
 W=
30−24

¿ 0,167 jam (0,167 x 60 menit = 10 menit) waktu ratarata tiap

pelanggan dalam system.

24
 W q=
30 (30−24 )

¿ 0,133 jam (0,133 x 60 menit = 8 menit) waktu rata-rata tiap

pelanggan dalam baris antrian.

24
 U= =0 , 80probabilita pelayan akan sibuk dan pelanggan harus
30

menunggu.

 I = 1 – 0,80 = 0,20 probabilita pelayan tidak sibuk dan pelanggan dapat

dilayani.

Data menambahkan :

a. Berdasarkan harapan pelanggan, manager toko berpendapat bahwa

pelanggan tidak mau menunggu selama 8 menit dan menghabiskan total

waktu 10 menit dalam sistem antrian (belum termasuk waktu berbelanja).

Manager ingin menguji alternatif I: penambahan karyawan untuk

mengepak barang belanjaan.


Penambahan seorang karyawan akan menimbulkan biaya bagi manager

toko sebesar $150 per minggu. Manager tersebut menetapkan bahwa

untuk setiap menit pengurangan waktu menunggu, ia terhindar dari

kerugian penjualan sebesar $75 per minggu (Toko tersebut mengalami

kerugian jika pelanggan pergi sebelum sempat berbelanja karena

panjangnya antrian atau jika pelanggan tidak kembali ke toko itu lagi).

Penambahan karyawan baru akan meningkatkan tingkat pelayanan

menjadi  = 40 pelanggan per jam. Dengan asumsi tingkat kedatangan

sama (  = 24 pelanggan per jam ). Jawab :

24 16
 P0=1− = =0 , 40
40 40

24 24
 L= = =1 ,50
40−24 16

2
24 576
 Lq = = =0 , 90
40(40−24) 640

1 1
 W= = =0,0625(3 , 75 menit)
40−24 16

24 24
 W q= = =0,038(2 , 25 menit)
40( 40−24 ) 16

24
 U= =0 , 60
40

 I =1−0 ,60=0 , 40

Jadi :

Rata-rata waktu menunggu bagi tiap pelanggan adalah

(Wq) : W3 = 8 menit – 2 menit = 5,75 menit

5,75 x $75 / minggu = $ 431,25/Minggu

  $431,25  $150  $281,25 /Minggu.


b. Manager ingin menguji alternatif II yaitu : membuat tempat kasir baru.

Total proyek ini $6,000 dengan biaya tambahan sebesar $200 perminggu

untuk kasir tambahan. Tempat kasir baru akan berada di depan tempat

kasir lama (sehingga para karyawan akan saling membelakangi dalam

suatu area). Manager tersebut menetapkan bahwa untuk setiap menit

pengurangan waktu menunggu, ia terhindar dari kerugian penjualan

sebesar $75 per minggu. Diasumsikan bahwa para pelanggan akan terbagi

dengan sendirinya dalam jumlah yang sama untuk tiap baris antrian,

sehingga tingkat kedatangan untuk tiap baris sebesar setengah dari tingkat

kedatangan awal untuk tempat kasir tunggal. Adapun tingkat kedatangan

baru untuk setiap kasir adalah:

 = 12 pelanggan per jam

dengan tingkat pelayanan yang sama untuk setiap tempat kasir:

 = 30 pelanggan per jam

Jawab:

12 18
 P0=1− = =0 ,60
30 30

12 12
 L= = =0 , 67
30−12 18

2
12 144
 Lq = = =0 , 27
30(30−12) 540

1 1
 W= = =0,055 jam(3 , 33 menit)
30−12 18

12 12
 W q= = =0,022 jam(1 , 33 menit)
30(30−12) 540

24
 U= =0 , 60
40

 I =1−0 ,60=0 , 40
Jadi :

Rata-rata waktu menunggu bagi tiap pelanggan adalah:

(Wq) : W3 = 8 menit – 1,33 menit = 6,67 menit

6,67 x $75 / minggu = $500,00/Minggu

 = $500,00 - $200 = $300 /Minggu

Karena total proyek adalah sebesar $6.000, maka dibutuhkan waktu

$6000 : $300 = 20 Minggu untuk menutup biaya permulaan (bunga

diabaikan).

Apabila biaya sudah berhasil ditutup, toko tersebut akan menghemat

$300,00 – $281,25 = $18,75 per Minggu lebih banyak dengan membuat

tempat kasir baru dari pada menambah karyawan baru.

Bagi Manajer toko, kedua alternatif ini tampak lebih baik dari kondisi

awal, yang menimbulkan waktu menunggu selama 8 menit per pelanggan.

D. SISTEM ANTRIAN PELAYANAN GANDA

 = tingkat kedatangan (rata-rata jumlah kedatangan tiap periode waktu)

 = tingkat pelayanan (rata-rata jumlah yang dilayani tiap periode waktu) per

pelayanan (saluran)

c = jumlah pelayan

c  = rata-rata tingkat pelayanan efektif sistem tersebut, dimana nilainya harus

melebihi tingkat kedatangan.

Dengan asumsi:

1. Populasi pelanggan (Calling Population) yang tidak terbatas

2. Disiplin antrian “ datang pertama, dilayani pertama”

3. Tingkat kedatangan Poisson


4. Waktu pelayanan eksponensial

Rumus:

 Probabilita tidak adanya pelanggan dalam sistem tersebut:

1
Po = n=c−1
1 ❑n 1 ❑c
⌊ ∑
n=0
( )
n! ❑
⌋+
c! ❑
¿¿ ( )
 Probabilita terdapat n pelanggan dalam sistem tersebut:

1 n
❑ P
P n=
c !c
n−c ❑ ( )
o untuk n > c

1 ❑n
P n= ( )
P untuk n < c
n! ❑ o

 Rata-rata jumlah pelanggan dalam system antrian tersebut:

L=¿ ¿

 Waktu rata-rata yang dihabiskan pelanggan dalam system antrian tersebut

(untuk menunggu dan untuk dilayani):

L
W=

 Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian tersebut:

Lq=L− ❑

 Waktu rata-rata yang dihabiskan pelanggan dalam antrian menunggu untuk

dilayani adalah:

1
W q=W −

 Probabilita seorang pelanggan yang dating dalam sistem tersebut harus

menunggu untuk dilayani (probabilita seluruh pelayan sibuk)

1 ❑ n c
Pw =
c!( )
❑ c−¿ P0 ¿

Anda mungkin juga menyukai