Anda di halaman 1dari 13

MESIN CELUP KAIN BERBASIS PLC

LAPORAN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN PLC

Disusun Oleh :

M.SYAEPUL ( 171321052 )

NURDIYANSARI ( 171321055 )

SILMI FAJRIATUL ( 171321062 )

Kelas/Kelompok :

3B2 / Kelompok 1

D3 – TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BANDUNG

2019
BAB I

DESKRIPSI

I.1 Deskripsi Proses Pencelupan Kain

I.1.1 Pengertian Pencelupan

Pencelupan adalah proses pemberian warna pada produk tekstil seperti serat,
benang, dan kain. Proses pemberian warna pada bahan tekstil secara merata dan
baik, harus sesuai dengan warna yang diinginkan. Prinsip pencelupan adalah
dengan merendam kain dengan larutan zat warna yang mana teknisnya ada yang
direndam dan diaduk, ada yang laurtan zat warnanya disirkulasikan bersama dengan
kain, dan ada juga kain yang dilakukan pada bak-bak pencelupan. Teknik
pencelupan inilah yang diterapkan pada mesin-mesin pencelupan. Pencelupan kain
yang baik tentu saja akan menghasilkan warna yang merata pada seluruh kain, oleh
sebab itu perlu diperhatikan beberapa hal yang mempengaruhi hasil pencelupan
yaitu :

a. Pengaruh Elektrolit
Penambahan elektrolit ke dalam larutan celup dapat menambah jumlah zat
warna yang terserap oleh serat, meskipun beraneka zat warna akan
mempunyai kesepakatan yang berbeda.
b. Pengaruh Suhu
Pada umumnya peristiwa pencelupan adalah eksotermis. Maka dalam
keadaan setimbang penyerapan zat warna pada suhu yang tinggi akan lebih
sedikit bila dibandingkan penyerapan pada suhu yang rendah. Akan tetapi
dalam praktek keadaan setimbang tersebut sukar dapat dicapai hingga pada
umumnya dalam pencelupan memerlukan pemanasan untuk mempercepat
reaksi, pada proses yang kami lakukan suhu diatur sampai dengan 130
derajat.
c. Pengaruh Perbandingan Larutan
Perbandingan larutan celup artinya perbandingan antara besarnya larutan
terhadap berat bahan tekstil yang diproses. Dalam kurva isotherm terlihat
bahwa kenaikan konsentrasi zat warna dalam larutan akan menambah
besarnya penyerapan. Maka untuk mencelup warna-warna tua diusahakan
untuk memakai perbandingan larutan celup yang kecil, sehingga zat warna
yang terbuang atau hilang hanya sedikit. Untuk mengurangi pemborosan
dalam pemakian zat warna dapat mempergunakan larutan simpan bekas
(standing bath) celupan. Dengan menambahkan zat warna baru pada larutan
bekas tadi maka dapat diperoleh larutan celup dengan konsentrasi seperti
semula.
d. Pengaruh PH
Penambahan alkali mempunyai pengaruh menambah penyerapan.
Meskipun demikian kerap kali dipergunakan soda abu untuk mengurangi
kesadahan air yang dipakai atau untuk memperbaiki ke larutan zat warna.

I.1.2 Proses Pencelupan Kain Menggunakan Mesin Celup

1. Proses pencelupan dimulai dengan menyiapkan segala kebutuhan bahan


pencelupan mulai dari air, kain yang akan dicelup dan pewarna.
2. Kain yang akan dicelup terlebih dahulu dipersiapkan pada troli.
3. Proses pertama adalah pengisian air ke dalam tangki utama mesin celup,
dibutuhkan kurang lebih 1000 liter dalam sekali proses.
4. Pewarna yang sudah diracik agar sesuai dengan warna yang diinginkan bisa
langsung dimasukan terlebih dahulu ke dalam tangki obat, yang nantinya
akan dicampurkan dengan air ke dalam tangki utama.
5. Jika air sudah cukup maka pewarna dimasukan secara automatis oleh mesin
ke dalam tangki utama. Setelah itu proses penyatuan antara air dengan
pewarna yang membutuhkan waktu 30 menit s/d 1 jam, air dan pewarna
akan diaduk oleh mixer dalam mesin celup.
6. Setelah air dan pewarna sudah tercampur maka kain siap dimasukan ke
dalam tangki utama mesin untuk proses pencelupan.
7. Kain dimasukan dengan cara terlebih dahulu dikaitkan pada motor yang
berada pada atas mesin celup, sehingga kain dapat masuk dengan bantuan
putaran motor.
8. Tutup pintu tangki utama jika seluruh kain sudah masuk.
9. Proses pencelupan kain ini akan berlangsung 2 jam s/d 3 jam agar kain
mendapatkan warna yang merata, kain akan diaduk dengan pewarna oleh
mixer mesin celup.
10. Jika proses pencelupan sudah selesai maka kain sudah bisa dikeluarkan.

1.1.3 Deskripsi Kerja Program PLC Pada Mesin Celup Kain

1. Ketika Main Switch ditekan makan seluruh sistem akan menyala


2. Sebelum melakukan proses pencelupan kain, kita harus mengatur beberapa
parameter di layar monitor, yaitu :
a. Lamanya waktu Pencampuran Obat dan Air
b. Lamanya waktu Pencelupan kain
3. Setelah parameter sudah sesuai dengan yang diinginkan maka proses bisa
dimulai.
4. Pertama tekan push button ON 1 (00.01). Pada tahap pertama POMPA 1
(100.00) akan bekerja untuk mengisi air ke dalam tangki utama mesin celup.
Dalam proses pengisian air ini digunakan sensor NFC sehingga, bila tidak
ada aliran air selama 3 menit maka pompa automatis akan mati dan alarm
akan menyala. Proses pencelupan bisa dimulai kembali dengan memastikan
ada pasokan air terlebih dahulu dan menekan PB ON 1 kembali.
5. Dalam tangki mesin celup terdapat sensor WATER LEVEL sehingga bila
aliran air lancar dan air sudah memenuhi parameter pencelupan (1000 liter)
maka secara automatis sensor Water Level akan bekerja untuk
menghentikan kerja POMPA 1 dan alarm akan berbunyi kembali
menandakan air sudah cukup.
6. Ketika air sudah cukup maka dengan automatis heater akan bekerja untuk
memanaskan air. Heater ini dilengkapi dengan sensor suhu yang bekerja
dengan perubahan suhu. Jika suhu sudah mencukupi maka heater akan mati
dan bila suhu turun maka heater akan nyala kembali, sehingga suhu tetap
terjaga.
7. Proses kedua adalah peracikan bahan-bahan pewarna kimia yang dilakukan
didalam tangki 2 yang terhubung disamping mesin celup. Kita meracik
bahan secara manual sesuai kebutuhan yang diinginkan. Bila semua sudah
selesai, tekan PB ON P2 untuk menyalakan pompa 2 sehingga air pada
tangki 2 bisa disalurkan ke tangki utama mesin celup, dalam tangki 2
terdapat sensor water level sehingga bila seluruh pewarna telah disalurkan
maka automatis pompa 2 akan berhenti bekerja.
8. Tahap 3 sekarang adalah air dan bahan kimia sudah berada dalam tangki
utama, setelah pompa 2 automatis berhenti selanjutnya mixer automatis
menyala untuk mengaduk air dan bahan kimia agar menjadi satu, proses ini
membutuhkan waktu sekita 1 jam, setelah 1 jam maka mixer akan automatis
berhenti bekerja dan alarm pun menyala untuk memberi tanda siap memulai
pencelupan.
9. Tahap 4 adalah memasukan kain kedalam tangki mesin celup. Kain
dimasukan dengan cara mengaitkan kain ke motor gulung dan kedalam
tangki utama, lalu tekan PB ON GULUNG (00.08) maka motor gulung
bekerja memasukan kain ke tangki.
10. Tahap 5 yaitu pencelupan kain. Jika seluruh kain sudah masuk ke dalam
tangki dan pintu tangki sudah ditutup, maka kita bisa mulai tahap
pencelupan, dengan menekan PB ON Celup (00.09) maka mixer2 akan
bekerja mengaduk kain dalam air dan Motor gulung berhenti. Proses
pencelupan ini membutuhkan waktu yang lama yaitu 3 jam, lalu setelah 3
jam maka mesin celup akan automatis berhenti bekerja dan alarm kembali
menyala untuk memberi tanda proses pencelupan sudah selesai.
11. Tahap terakhir pengangkatan kembali kain dari mesin celup. Untuk
mengeluarkan kain menggunakan metode yang sama menggunakan Motor
Gulung (100.04).
BAB II
GAMBAR MESIN

II.1 Spesifikasi Mesin Celup

control
panel Tangki
utama

Tangki
Obat

Gambar 2.1 Mesin Celup

Gambar 2.2 Nameplate Mesin Celup


Spesifikasi Mesin Celup

Merk : Mesin Celup Tong Geng

Water Caps : 1200 liter

Capacity : 160 KGS

Total Power : 26 KW

Max.W.Temp : 140oC

Gambar 2.3 Gambaran kain setelah proses pencelupan


BAB III

LADDER DIAGRAM

III.1 Ladder Diagram PLC Mesin Celup


Deskripsi Kerja Program PLC Pada Mesin Celup Kain

1. Ketika Main Switch ditekan makan seluruh sistem akan menyala


2. Sebelum melakukan proses pencelupan kain, kita harus mengatur beberapa
parameter di layar monitor, yaitu :
a. Lamanya waktu Pencampuran Obat dan Air
b. Lamanya waktu Pencelupan kain
3. Setelah parameter sudah sesuai dengan yang diinginkan maka proses bisa
dimulai.
4. Pertama tekan push button ON 1 (00.01). Pada tahap pertama POMPA 1
(100.00) akan bekerja untuk mengisi air ke dalam tangki utama mesin celup.
Dalam proses pengisian air ini digunakan sensor NFC sehingga, bila tidak
ada aliran air selama 3 menit maka pompa akan mati dan alarm akan
menyala. Proses pencelupan bisa dimulai kembali dengan memastikan ada
pasokan air terlebih dahulu dan menekan PB ON 1 kembali.
5. Dalam tangki mesin celup terdapat sensor WATER LEVEL sehingga bila
aliran air lancar dan air sudah memenuhi parameter pencelupan (1000 liter)
maka secara automatis sensor Water Level akan bekerja untuk
menghentikan kerja POMPA 1 dan alarm akan berbunyi kembali
menandakan air sudah cukup.
6. Ketika air sudah cukup maka dengan automatis heater akan bekerja untuk
memanaskan air. Heater ini dilengkapi dengan sensor suhu yang bekerja
dengan perubahan suhu. Jika suhu sudah mencukupi maka heater akan mati
dan bila suhu turun maka heater akan nyala kembali, sehingga suhu tetap
terjaga.
7. Proses kedua adalah peracikan bahan-bahan pewarna kimia yang dilakukan
didalam tangki 2 yang terhubung disamping mesin celup. Kita meracik
bahan secara manual sesuai kebutuhan yang diinginkan. Bila semua sudah
selesai, tekan PB ON P2 untuk menyalakan pompa 2 sehingga air pada
tangki 2 bisa disalurkan ke tangki utama mesin celup, dalam tangki 2
terdapat sensor water level sehingga bila seluruh pewarna telah disalurkan
maka automatis pompa 2 akan berhenti bekerja.
8. Tahap 3 sekarang adalah air dan bahan kimia sudah berada dalam tangki
utama, setelah pompa 2 automatis berhenti selanjutnya mixer automatis
menyala untuk mengaduk air dan bahan kimia agar menjadi satu, proses ini
membutuhkan waktu sekita 1 jam, setelah 1 jam maka mixer akan automatis
berhenti bekerja dan alarm pun menyala untuk memberi tanda siap memulai
pencelupan.
9. Tahap 4 adalah memasukan kain kedalam tangki mesin celup. Kain
dimasukan dengan cara mengaitkan kain ke motor gulung dan kedalam
tangki utama, lalu tekan PB ON GULUNG (00.08) maka motor gulung
bekerja memasukan kain ke tangki.
10. Tahap 5 yaitu pencelupan kain. Jika seluruh kain sudah masuk ke dalam
tangki dan pintu tangki sudah ditutup, maka kita bisa mulai tahap
pencelupan, dengan menekan PB ON Celup (00.09) maka mixer2 akan
bekerja mengaduk kain dalam air dan Motor gulung berhenti. Proses
pencelupan ini membutuhkan waktu yang lama yaitu 3 jam, lalu setelah 3
jam maka mesin celup akan automatis berhenti bekerja dan alarm kembali
menyala untuk memberi tanda proses pencelupan sudah selesai.
11. Tahap terakhir pengangkatan kembali kain dari mesin celup. Untuk
mengeluarkan kain menggunakan metode yang sama menggunakan Motor
Gulung (100.04).

III.2 Tabel Input / Output ( I/O )

No. Variabel Nama Variabel Alamat Variabel

1 Masukan Main switch 00.00

2 Masukan On 1 00.01

3 Masukan Off Pompa 00.03

4 Masukan On P2 00.06

5 Masukan On Gulung 00.08

6 Masukan On Celup 00.09

7 Keluaran Pompa 1 100.00

8 Keluaran Pompa 2 100.02

9 Keluaran Motor Gulung 100.04

10 Keluaran Mixer 100.03

11 Keluaran Mixer Celup 100.05


BAB IV
KESIMPULAN

1. Pemrograman PLC terbukti dapat lebih mengefisiensikan kerja sistem


karena sistem lebih dapat menghemat penggunaan komponen kontrol
seperti kabel, kontaktor dan relay.
2. Program PLC pada mesin celup memudahkan proses pencelupan kain
dibandingkan pencelupan konvesional, karena operator hanya perlu
mengoperasikan melalui kontrol panel.
3. Sistem kontrol PLC dapat mendeteksi kesalahan atau kegagalan sistem
dengan lebih mudah dan cepat.
4. Sistem kontrol PLC lebih memudahkan pengguna bila ingin melakukan
perubahan sistem operasional, yaitu dengan melakukan pergantian program.
5. PLC yang terhubung dengan monitor juga dapat menguntungkan karena kita
dapat melihat data proses atau gangguan apa yang sedang terjadi.
6. Mesin celup kain berbasis PLC lebih efisien dibandingkan pencelupan
konvesional.

Anda mungkin juga menyukai