Anda di halaman 1dari 14

MODUL VII

INTEGRATED MANUFACTURING SYSTEM

I. PENDAHULUAN
I.1 LANDASAN TEORI
Integrated manufacturing system merupakan suatu proses manufaktur
yang saling terintegrasi antara satu proses dengan proses lainya secara otomasi.
Proses tersebut terhubung dengan sistem yang diatur sedemikian rupa sesuai
kebutuhan. Proses ini tentu memiliki nilai positif terhadap keberlangsungan
dalam membuat atau merancang suatu produk, dimana produk yang dibuat
dalam jumlah yang banyak. Bila ingin menghasilkan produk masal, maka
efisiensi waktu serta ketepatan diperlukan untuk mendapatakan hasil produk
yang optimal. Didalam mengusahaan hasil yang efisien serta optimal maka
integrase sistem didalam manufacturing itu harus tepat dan juga harus simple,
sehingga ketika proses yang simple maka dapat membuat produk dengan mudah
dan pastinya efisien serta optimal. Pengendalian untuk mencegah agar tidak
terjadi kesalahan dalam produksi sangat diperlukan agar dapat menghindari dari
kecacatan produk yang dihasilkan. Maka kunci dari keberhasilan suatu sistem
manufaktur dapa dilihat dari model integrasi yang digunakan. Dalam integrasi
sistem manufaktur itu sendiri terdapat computer integrated manufacturing,yang
maksudnya adalah suatu konsep untuk mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis
dengan fungsi otomasi dalam suatu proses manufaktur. Didalam integrase pada
proses manufaktur juga diperlukan sistem manufaktur yang fleksibel, dengan
maksud agar ketika terjadi suatu perubahan dalam pembuatan produk maka akan
dengan mudah dapat merubah sistem yang lama ke sistem yang baru.

I.2 INTEGRASI MODUL DENGAN DUNIA INDUSTRI


Sistem manufaktur yang terintegrasi sangat diperlukan dalam suatu
industri. Hampir semua rumah produksi yang menghasilkan produk dalam
jumlah banyak membutuhkan sistem yang cepat dan saling terintegrasi satu
sama lainya. Namun dalam kenyataanya tidak semua proses pembuatan dapat
dilakukan oleh mesin, terdapat bagian-bagian pembuatan yang detail yang masih
harus dikerjakan oleh manusia. Tentu ini menjadi suatu hambatan tersendiri bagi
dunia industry, sehingga perkembangan terus dilakukan dalam merancang
1
Modul. VII. Integrated Manufacturing System 2

sistem manufaktur yang fleksibel sehingga dapat membuat segala macam


produk yang ada. Berbagai macam fleksibilitas harus mampu dibuat seperti
fleksibilitas mesin, fleksibilitas produk, fleksibilitas proses, fleksibilitas rute
pembuatan, fleksibilitas produksi, dan juga tentu fleksibilitas ekspansi. Jika
suatu rumah produksi dapat menerapkan flesibilitas sistem manufaktur maka
tentu akan mudah jika dalam proses produksi ingin mengubah proses proses
yang ada. Dalam dunia industri integrasi sistem manufaktur juga berguna untuk
penghematan waktu proses pembuatan, meningkatkan tingkat ketepatan dalam
membuat produk, lebih efisien dan menambahkan nilai jual dari produk itu
sendiri.

I.3 APLIKASI KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Selain dalam dunia industri integrase sistem manufaktur juga sering dan
dapat diterapkan didalam kehidupan sehari-hari. Tentu tujuanya adalah untuk
membantu kerja manusia agar dapat lebih tertata. Contoh nyata yang kerap
dering kita dapati adalah seperti saat kita menggunakan fasilitas kereta listrik,
ketika kita hendak naik kereta, sebelumnya kita melewati sederatan sistem yang
sudah diatur secara otomasi, mulai dari menaiki tangga escalator lalu menuju
pintu masuk yang kita akan bisa masuk bila sudah membayar dengan
menggunakan kartu dan setelah berhasil masuk kita melihat papan penunjuk
arah yang ingin dituju, san kita menunggu di peron tempat kita menunggu kereta
tiba. Sederatan kejadian tersebut merupakan sesuatu yang sudah diatur
sedemikian rupa agar dalam menerima penumpang tidak menggunakan peran
manusia lagi, melainkan sudah otomatis sehingga dapat menghemat waktu dan
biaya. Serta jauh lebih efisien dibandingkan harus mengantri dalam membeli
tiket terlebih dahulu dan didalam kereta tiket harus di cek ulang, pasti akan
sangat tidak efisien. Sistem manufaktur yang saling terintegrasi satu sama lain
akan mempercepat proses karena akan mengurangi waktu delay dan dapat
memanfaatkan waktu-waktu kosong untuk proses sehingga tidak terjadi wasting
time.

Laporan Pratikum Sistem Otomasi Industri


Laboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya
Modul. VII. Integrated Manufacturing System 3

II. GAMBAR RANGKAIAN

A
START

M2=Semi
Rotary
Menyalakan
Robot Festo
Bahan baku di hisap
dengan sistem
kompresor lalu di
Robot menyala pindahkan ke stasiun
dan siap kerja berikutnya
digunakan

Memasukan M4= Motor


bahan baku ke Vertical
dalam tabung

Bahan baku di
Bahan baku naikan keatas untuk
siap diukur tingginya

Bahan baku di
I4= Capacitive turunkan
M1=Motor Sensor Tidak kembali, untuk
pendorong sesuai dipisahkan
Sesuai

M3=Motor
Bahan baku Horizontal
didorong 1 per 1

A 1

Gambar 7.1 Flowchart proses Robot Festo

Laporan Pratikum Sistem Otomasi Industri


Laboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya
Modul. VII. Integrated Manufacturing System 4

1 B

Bahan baku yang Putaran


sudah sesuai berikutnya
diteruskan untuk bahan baku
diproses lebih menuju tempat
lanjut. gerinda

M5=Motor M9=Controller
Rotasi

Bahan baku
Motor bergerak
dianggap sudah
memutar
jadi produk
tempat benda
yang
secara rotasi
diinginkan.

M6=Motor M10=Pendorong
Bor Rotasi

Pada putaran Barang jadi


pertama bahan baku diteruskan pada
akan menuju tempat proses
pengeboran. pemindahan

M10=Pendorong
M7=Motor Rotasi
Gerinda

B 2

Gambar 7.1 Flowchart proses Robot Festo (Lanjutan)

Laporan Pratikum Sistem Otomasi Industri


Laboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya
Modul. VII. Integrated Manufacturing System 5

Robot
Warehouse

Barang yang
sudah jadi
dipindahkan ke
gudang
penyimpanan
Penempatan
barang jadi sesuai
warna pada tiap-
tiap rak.

END

Gambar 7.1 Flowchart proses Robot Festo (Lanjutan)

Laporan Pratikum Sistem Otomasi Industri


Laboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya
Modul. VII. Integrated Manufacturing System 6

LEGENDA :

OUTPUT : INPUT :
M1 :MOTOR PENDORONG I1: THROUGBEAM PHOTOELECTRIC SENSOR
M2 :MOTOR SEMI ROTARY I2: PUSHBUTTON PEMBATAS SEMI ROTARY KANAN
M3 :MOTOR HORIZONTAL I3: PUSHBUTTON PEMBATAS SEMI ROTARY KIRI
M4 :MOTOR VERTICAL I4: CAPACITIVE SENSOR
M5 :MOTOR ROTASI I5: PROXIMITY PHOTOELECTRIC SENSOR
M6 :MOTOR BOR I6: RETROFLECTIVE PHOTOELECTRIC SENSOR
M7 :MOTOR GERINDA I7:POTENSIO SENSOR
M8 :MOTOR PENDORONG GERINDA I8:COLOR SENSOR
M9 :MOTOR CONTROLLER I9: PROXIMITY PHOTO ELECTRIC SENSOR PADA ROBOT
M10 :MOTOR PENDORONG ROTASI PROCESSING 1
I10 :PROXIMITY PHOTO ELECTRIC SENSOR PADA ROBOT
PROCESSING 2
I11 :PROXIMITY PHOTO ELECTRIC SENSOR PADA ROBOT
PROCESSING 3

Gambar 7.2 Legenda layout Robot Festo

Laporan Pratikum Sistem Otomasi Industri


Laboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya
Modul. VII. Integrated Manufacturing System 7

M7
M6
M8
I9 M9
I1

I5 I7 I10 I11
M1
I8
M2
M3
I3 I2 M5
M4
I6 M10
I4

Gambar7.3 Layout Robot Festo

Laporan Pratikum Sistem Otomasi Industri


Laboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya
Modul. VII. Integrated Manufacturing System 8

III. TUGAS LAPORAN


1. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe joint yang ada pada robot! Berikan gambar jenis joint
tersebut!
 Linear Joint: gerakan relative antara batang hubung input dan batang hubung output
bertranslasi dengan gerakan luncur, dimana sumbu kedua batang hubung sejajar.

Gambar 7.4 Linear Joint


 Orthogonal Joint : sendi ini bergerak dengan meluncur. Tetapi kedua batang
hubung saling tegak lurus selama bergerak.

Gambar 7.5 Orthogonal Joint


 Rotational Joint : gerakan rotasional relative, dengan sumbu putar tegak lurus
terhadap sumbu batang hubung input dan batang hubung output.

Gambar 7.6 Rotational Joint

Laporan Pratikum Sistem Otomasi Industri


Laboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya
Modul. VII. Integrated Manufacturing System 9

 Twisting joint : sendi bergerak rotasional namun sumbu rotasi sejajar terhadap
sumbu kedua batang hubung.

Gambar 7.7 Twisting Joint


 Revolving joint : sumbu batang hubung input sejajar dengan sumbu rotasi sendi,
dan sumbu batang hubung output tegak lurus dengan sumbu rotasi.

Gambar 7.8 Revolving Joint

2. Tunjukan dan sebutkan joint yang digunakan pada ketiga robot Festo yang digunakan
pada modul ini!
 Revolving joint: pada robot Festo terdapat revolving joint yaitu pada lengan
yang berfungsi memindahkan benda kerja dari kiri ke kanan dengan
menggunakan sistem pneumatic.

Gambar 7.9 Revolving joint pada Robot Festo

Laporan Pratikum Sistem Otomasi Industri


Laboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya
Modul. VII. Integrated Manufacturing System 10

3. Rancang dan jelaskan suatu sistem industri yang menggunakan prinsip otomasi dan
robotik! (Gambarkan layout-nya) (harus berbeda dengan modul)

LEGENDA :
7 = Robot Tangan 2
1= Gudang Bahan Baku 8 = Pressure (Uki tekanan)
5 2 = Coveyor 9 = Robot pemisah
3 = Tungku Masak Besi 10 = Gudang Barang rusak
4 = Stasiun Kerja Pencetakan 11 = Robot pengecat
5 = Robot Tangan 1 12 = Robot Tangan 3
6 = Tungku air pendingin 13 = Gudang Barang Jadi

6
13
4
10

11
3
Besi Cair

12
7
8 9

Gambar 7.10 Layout rancangan sistem otomasi pembuatan velg motor

Pada rancangan sistem otomasi diatas merupakan sebuah rangkaian dalam


pembuatan velg motor, dalam pembuatanya digunakan bahan baku berupa besi. Proses
pembuatan dimulai dari nomor 1 yang dimana merupakan tempat penyimpanan bahan
baku, kemudian dari penyimpanan bahan baku besi dipindahkan ke dalam tungku
untuk mencairkan besi yang tertera pada nomor 3, perpindahan dilakukan
menggunakan conveyor yang tertera pada nomor 2. Selanjutnya besi yang sudah
mencair kemudian dituangkan ke dalam tempat pencetakan yang suda disediakan
disebelah tungku tersebut, yang tertera pada nomor 4. Setelah cairan dituangkan
kemudian ditunggu beberapa waktu hingga sudah sedikit keras, kemudian dipindahkan
oleh robot tangan 1 ke dalam tungku air guna menurunkan suhu pada besi tersebut.
Setelah itu robot tangan 2 memindahkan kembali benda kerja yang berada dalam
tungku air ke meja proses berikutnya. Proses berikutnya adalah tes kekerasan dengan
Laporan Pratikum Sistem Otomasi Industri
Laboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya
Modul. VII. Integrated Manufacturing System 11

memeberikan tekanan beban, dilakukan pada mesin nomor 7, mesin menjepit benda
kerja hingga beban maksimal yang ditentukan untuk mendeteksi layak atau tidaknya
produk tersebut, kemudia pada mesin kerja 8 benda kerja yang tidak layak akan
disingkirkan ke gudang barang rusak. Sedangakan benda kerja yang baik akan
diteruskan ke stasiun kerja berikutnya, stasiun kerja berikutnya adalah pengecata,
benda kerja di cat sesuai warna yang ditentukan, lalu diterukan pada proses selanjutnya
yaitu benda kerja di pindahkan ke tempat penyimpanan barang jadi oleh robot tangan
3. Proses tersebut dilakukan secara otomatis dan terus menerus hingga kapasitas barang
yang dibutuhkan terpenuhi.

4. Berikanlah opini Anda terhadap sistem otomasi yang sudah terintegrasi dan
korelasinya pada tingkat kebutuhan sumber daya manusia pada masa sekarang!

Ketika suatu sistem sudah terintegrasi dan dilakukan secara otomasi oleh robot
maka peran manusia akan menjadi tergantikan dan semakin berkurang. Sistem otomasi
yang terintegrasi sangatlah membantu dalam hal menghemat biaya, waktu, dan
efisiensi. Karena dinilai sangat meringankan pekerjaan manusia sehingga peran
manusia menjadi tergantikan oleh robot. Namun tentu itu memberikan masalah baru
yang menjadikan banyaknya pekerja yang di tiadakan akibat digantikan oleh robot.
Maka sebaiknya sistem otomasi yang terintegrasi sebaiknya diterapkan hanya untuk
pekerjaan-pekerjaan yang spesifik memerlukan bantuan robot dalam pengerjaanya,
sehingga pekerjaan-pekerjaan yang masih sanggup untuk dikerjakan oleh tangan
mnusia maka sebaiknya dikerjakan oleh manusia.

5. Jelaskan motor controller yang dipakai pada robot Festo praktikum modul 7!
Motor controller yang digunakan pada robot festo ini adalah pada M9 yaitu
motor controller yang digunakan untuk memindahkan produk yang sudah selesai
diproses ke tempat penyimpanan barang jadi. Proses pemindahan kedalam rak
dilakukan sesuai dengan warna pada produk itu sendiri, dimana pada tiap rak hanya
bisa diisi oleh satu warna. Dalam membaca warna yang ada pada produk controller
menggunakan sensor colour sehingga controller dapat membedakan tiap warna yang
ada pada produk. Dapat dikatakan controller sebab pada proses kerja penempatan
benda kerja yang sudah jadi menggunakan sumbu kerja yang lebih dari dua sumbu
kerja.

Laporan Pratikum Sistem Otomasi Industri


Laboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya
Modul. VII. Integrated Manufacturing System 12

IV. ANALISA PRATIKUM


Integrated manufacturing system merupakan sebuah konsep yang dirancang
untuk dapat menggabungkan dari sekian banyak proses sehingga dapat saling terhubung
tanpa harus ikut camput tangan manusia secara langsung. Tujuan yang ingin dicapai
adalah efisiensi proses kerja, menghemat waktu dan juga menghemat biaya. Salah satu
contoh alat yang telah menerapkan integrated manufacturing system adalah Robot
Festo, yang dimana pada modul ini menjadi alat atau bahan praktik untuk diamati.
Robot Festo adalah sebuah robot yang fungsinya hampir sama persis dengan
proses pembuatan salah satu produk. Dalam praktikya proses pada robot festo dibuat
sedemikian rupa sehingga mirip dengan sesungguhnya. Robot Festo ini sendiri terdiri
dari bagian-bagian, yaitu proses distributing yang dalam kerjanya menggunakan sistem
tekanan angin atau pneumatic, kemudian processing, cara kerjanya menggunakan
sistem electric, pada proses testing juga menggunakan sistem pneumatic, dan pada
proses storing menggunakan cara electric & pneumatic. Keempat proses tersebut yang
digunakan dalam membuat produk, dimana untuk mengendalikan keseluruhan proses
itu sendiri digunakan program yang bernama siemens dan bahasa yang digunakan
adalah bahasa pemrograman ladder diagram.
Prinsip kerja dari robot festo ini adalah bahan baku yang telah tersedia dilakukan
perpindahan ke tiap-tiap stasiun. Dan dilakukan juga pengecekan terhadap kualitas dan
jenis dari benda kerja, benda yang tidak sesuai akan disingkirkan sebagai reject dan
yang sesuai akan diteruskan untuk dilakukan proses selanjutnya. Detail proses yang
dialami seperti berikut.
Benda kerja di masukan dalam tabung yang merupakan tempat sementara bahan
baku, benda kerja akan turun satu persatu setelah benda yang posisinya paling bawah
didorong oleh motor pendorong yang ada pada M1. Ketika satu benda kerja telah
didorong maka benda kerja diatasnya akan turun. Dan benda kerja yang telah didorong
tadi dipindahkan ke sisi yang lain dengan menggunakan lengan robot yang terhubung
dengan selang, proses perpindahan dilakukan dengan ketika lengan robot mengarah kea
rah kiri makan ekor lengan robot akan menyentuh push button pembatas semi rotary
kanan yang bila ditekan akan menyebabkan benda kerja menjadi terhisap, lalu lengan
robot berpindah kesisi lain dengan bersama-sama benda kerja yang masih menempel,
kemudian ketika lengan robot berpindah ke sisi lain ekor robot tersebut menekan push
button pembatas semi rotary sebelah kiri, yang dimana bila ditekan maka daya hisap

Laporan Pratikum Sistem Otomasi Industri


Laboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya
Modul. VII. Integrated Manufacturing System 13

yang ada pada selang akan hilang sehingga benda kerja tidak lagi menempel. Benda
berhasil dipindahkan. benda tersebut kemudian di tes untuk di uji apakah sudah sesuai
dengan kriteria yang ditentukan atau belum. Pertama capasitive sensor mendeteksi
jenin bahan material benda tersebut, cara sensor tersebut membaca adalah dengan
melihat kontras dari warna benda kerja, warna dengan kriteria tertentu akan menibulkan
kontras yang telah diketahui oleh capasitive sensor, maka benda dengan warna yang
tidak sesuai dapat diketahui dan kemudian dijadikan barang rejact, dalam hal ini warna
yang dianggap tidak sesuai adalah warna hitam. Setelah melewati pengecekan bahan
material makan proses selanjutnya masuk kedalam pengukuran tinggi benda kerja.
Motor vertical akan mendorong benda kerja keatas dimana diatas sudah terdapat sensor
pengukur ketinggian, jika tinggi benda kerja tidak sesuai maka benda tersebut akan
dibawa kembali turun kebawah untuk kemudian menjadi barang rejact. Sedangkan
barang yang lolos uji benda kemudian akan didorong kedepan dengan menggunakan
robot horizontal, sehingga benda kini berada pada conveyor. Pada conveyor terdapat
lubang-lubang yang dibawahnya terhubung dengan selang, guna untuk mengelirkan
udara agar ketika benda kerja lewat menjadi mudah mengalir akibat bantun dari tenaga
angina tersebut. Setelah benda berhasil melewati conveyor kemudian benda memasuki
ruang rotasi yang didalamnya terdapat 6 buah slot untuk penempatan benda kerja,
namun tidak semua dapat terisi karena hanya terdapat beberapa proses saja yang dilalui.
Ketika motor rotasi berputar sekali maka benda kerja akan berpindah untuk masuk ke
stasiun kerja bor, pada stasiun ini benda kerja di bor, kemudian pada putaran kedua
memasuki stastiun kerja gerinda, dimana benda kerja akan di gerinda untuk
memperhalus, setealah itu memasuki stasiun kerja controller, dan berikutnya benda
kerja memasuki putaran terakhir pada ruang rotasi tersebut. Menggunakan M10
pendorong rotasi makan benda keluar dari ruang rotasi untuk ditempatkan pada
pemberhentian sementara, sebab robot pemindah barang memerlukan waktu untuk
mendeteksi keberadaan benda. Setelah robot mendapatkan, benda kerja tersebut
langsung diangkat dan kemudian dipindahkan untuk masuk ke dalam ruang
pentimpanan barang jadi. Proses penyimpanan hanya dapat dilakukan satu per satu, dan
dalam penempatan benda dilakukan sesuai warna untuk tiap-tiap rak nya. Ketika satu
rak sudah penuh makan ketika benda kerja datang dengan warna yang sama maka proses
akan berhenti untuk sementara sampai posisi pada gudang barang jadi tersebut dapat
diisi kembali.

Laporan Pratikum Sistem Otomasi Industri


Laboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya
Modul. VII. Integrated Manufacturing System 14

V. DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2017). Komponen Dasar Sebuah Robot. (on-line) http://operator-
it.blogspot.co.id/2013/11/mengenal-dasar-teknologi-robot.html (diakses tanggal
2 April 2017)
Admin. (2017). Komponen Dasar Sebuah Robot. (on-line)
https://hafid234.wordpress.com/2009/03/21/manipulator/ (diakses tanggal 2 April
2017)
Malvino. (2001). Prinsip – Prinsip Elektronik, Edisi kedua. Jakarta: PT. Erlangga.
Moh. Ibnu Malik, ST. (2006). Pengantar Membuat Robot. Yogyakarta : Gava Media

VI. LAMPIRAN

Gambar 7.11 Robot Festo

Laporan Pratikum Sistem Otomasi Industri


Laboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya

Anda mungkin juga menyukai