TUGAS KELOMPOK
Analisis Kasus
Case Study I, The Global Innovation Revolution and IT’s Indispensable Role
(Case 1, Chapter 1), dan
Case Study II, TI Leaders: Reinventing IT as a Strategic Business Partner
(Case 4, Chapter 2)
Management Information System (O’Brien, 2010)
Oleh:
KELOMPOK 1 (KUNING)
1. Aprilia Sukmawati P056111061.47
2. Dani Surahman P056111101.47
3. Danika Reka Arta P056111111.47
4. Dian Luthfianingtyas P056111141.47
5. Febi Muryanto P056111171.47
6. Iradati Zahra P056111201.47
7. Irfan Handrian P056111211.47
8. Novina Eka Suryaningrum P056111291.47
9. Nurul Firdausi P056111311.47
10. Ririn Aprilia P056111361.47
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi............................................................................................................ 1
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 2
I.1 Latar Belakang ............................................................................ 2
I.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 4
II.1 Peran Teknologi Informasi dalam Bisnis ................................... 4
II.2 Manajemen Strategik ................................................................. 8
II.3 Peran Teknologi Informasi dalam Manajemen Strategis ........... 9
II.4 Peran CIO dalam Manajemen Strategik ................................... 10
BAB III. STUDI KASUS ............................................................................... 12
III.1 Case 1 – Chapter 1 ................................................................... 12
III.2 Case 4 – Chapter 2 ................................................................... 22
BAB IV. PEMBAHASAN .............................................................................. 30
IV.1 Real World Case 1 – Chapter 1 ............................................... 30
IV.2 Real World Case 4 – Chapter 2 ............................................... 36
BAB V. PENUTUP ....................................................................................... 49
V.1 Kesimpulan ............................................................................... 49
V.2 Saran ......................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 50
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
BAB I. PENDAHULUAN
tinggi, biaya dan inventory yang lebih rendah serta menyediakan dasar dalam
pelaksanaan e-commerce yang efektif.
Peranan departemen TI di perusahaan dapat diketahui dengan melihat
keuntungan-keuntungan penerapan teknologi TI di perusahaan tersebut, misalnya:
1. Prose yang sebelumnya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi
biaya untuk tenaga kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dll.
2. Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT. Sebab TI akan
memperpendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam 1 minggu dengan
TI hanya butuh waktu 1 hari.
3. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT, informasi yang
dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan
perusahaan lebih kompetitif, sebab pengambilan keutusan yang lambat akan
membuat perusahaan kehilangan right implementation timing.
4. Penghematan biaya promosi dan pemasaran. Teknologi informasi
memungkinkan perusahaan untuk promosi lewat website dengan biaya sangat
murah. Konsumen juga dapat melihat profil perusahaan serta informasi-
informasi umum dari perusahaan dimana pun dan kapan pun.
5. Sistem informasi terintegrasi disemua lini perusahaan, sehingga terjadi
peningkatan kinerja. Pihak manajemen dengan cepat dapat mengetahui
kondisi perusahaannya tanpa harus berkunjung ke kantor cabang yang jauh
dan memakan biaya transportasi.
Jadi sebenarnya penerapan TI akan sangat menghemat biaya di semua aspek, baik
tenaga kerja, proses, pemasaran, maupun manajemen, namun memang diperlukan
dana investasi yang cukup besar. Penerapan TI juga akan mempercepat
pertumbuhan dan meningkatkan daya saing perusahaan, sehingga secara otomatis
margin profit yang diperoleh semakin tinggi. Perhitungan keuntungan yang
dihasilkan oleh implementasi TI dapat dihitung dari penghematan-penghematan
yang dihasilkan perusahaan, dan kemajuan-kemajuan yang dicapai perusahaan.
Hasil yang didapatkan sangat signifikan dan menunjukkan adanya perubahan
besar di perusahaan.
Sistem Informasi secara umum mempunyai beberapa peranan dalam
perusahaan, diantaranya sebagai berikut:
1. Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factorfaktor
keuangan. Pada umumnyarisiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai
hal dan aspek-aspek eksternal lain yang beradadiluar control perusahaan. Saat
ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangirisiko-risikoyang
kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advisory,
planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus
mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula
menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang
dihadapi.
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
2. Reduce costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha
pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal
tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk
mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:
a) Eleminasi proses
Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu
menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu.
Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam
menghadapi keluhan pelanggan.
b) Simplifikasi proses
Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat
disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen
teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs
perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan order.
c) Integrasi proses
Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa
proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara
langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).
d) Otomatisasi proses
Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari
teknologi informasi.
3. Add Value
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value
bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar
untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan
loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya
untuk jangka panjang.
4. Create new realities
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya
teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi
perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-
commerce, e-procurement, e-customer, e-loyalty, dan lain sebagainya, pada
dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis
di era globalisasi informasi.
Bagi beberapa perusahaan, sebuah strategi TI tidak selalu pada kasus yang
formal. Walaupun dinamakan perencanaan Sistem Informasi (IS) Strategik,
arsitektur aplikasi, data, teknologi dan proses manajemen IS, yang terdiri dari
standar pengembangan dan pelaporan, semuanya disajikan dengan rencana, proses
dan kebutuhan dari bisnis yang ada saat ini. Tidak ada acuan atau philosofi untuk
kegunaan teknologi di perusahaan dan tidak terkesan adanya aturan yang
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
Gambar 1. Elemen dasar proses manajemen strategi (Wheelen & Hunger, 2004)
b) Google
Perusahaan ini berbasis di Mountain View, California, dan memiliki
karyawan berjumlah 19.604 orang (30 Juni 2008) Filosofi Google meliputi
slogan seperti "Don't be evil", dan "Kerja harusnya menantang dan tantangan
itu harusnya menyenangkan", menggambarkan budaya perusahaan yang
santai. Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika mereka masih
mahasiswa di Universitas Stanford dan perusahaan ini merupakan perusahaan
saham pribadi pada 4 September 1998. Penawaran umum perdananya dimulai
pada tanggal 19 Agustus 2004, mengumpulkan dana $1,67 milyar,
menjadikannya bernilai $23 milyar. Melalui berbagai jenis pengembangan
produk baru, pengambil alihan dan mitra, perusahaan ini telah memperluas
bisnis pencarian dan iklan awalnya hingga ke area lainnya, termasuk email
berbasis web, pemetaan online, produktivitas perusahaan, dan bertukar video.
Google telah membuat layanan dan peralatan untuk lingkungan bisnis dan
masyarakat; termasuk aplikasi web, jaringan periklanan dan solusi bagi bisnis
(Anonim, 2011).
Google memakai pendekatan “experimentation” dan juga melakukan
“A/B experiments”, sebanyak 200 – 300 kali per hari. Google dikenal luas
karena layanan pencarian webnya, yang mana merupakan sebuah faktor besar
dari kesuksesan perusahaan ini. Pada Agustus 2007, Google merupakan mesin
pencari di web yang paling sering digunakan dengan pangsa pasar sebanyak
53,6%, kemudian Yahoo! (19,9%) dan Live Search (12,9%). Google memiliki
miliaran halaman web, sehingga pengguna dapat mencari informasi yang
mereka inginkan, melalui penggunaan kata kunci dan operator. Google juga
telah menggunakan teknologi Pencarian Web pada layanan pencarian lainnya,
termasuk, Pencarian Gambar, Google News, situs perbandingan harga Google
Product Search, arsip Usenet interaktif Google Groups, Google Maps dan
lainnya (Anonim, 2011).
Tahun 2004, Google meluncurkan layanan email berbasis web gratisnya,
disebut sebagai Gmail. Gmail memiliki fitur teknologi penyaringan spam dan
kemampuan untuk menggunakan teknologi Google untuk mencari surel.
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
c) HARRAH’S
Harrah’s merupaka pendatang baru dalam perjudian yang dipandang
dapat menguasai oleh kasino-kasino terbaru baru dan lebih terkenal.Perjudian
merupakan hal yang kompetitif dan profitabel. Banyak orang ingin berjudi,
dan setiap kasino ingin membuat bisnis mereka menarik. Pada awal tahun
1990an, perjudian dikapal boat dan reservasi Native American merupakan hal
legal. Operator-operator besar pindah ke pasar baru tersebut. Antara 1990 dan
1997, Harrah’s melipat tigakan jumlah kasinonya. Saat pasar baru kian
kompetitif, pendapatan bisnis berkurang.. Masing-masing kasino Harrah’s
beroperasi dan memasarkan diri dengan tidak tergantung pada kasino Harrah’s
lainnya. Manager setiap properti merasa bahwa mereka memiliki pelanggan
tertentu, dan para pelanggan diperlakukan secara berbeda dengan properti
Harrah’s lainnya.
Layananan pelanggan tidak banyak berubah sejak tahun 1970-an. Para
manajer kasino telah lama mengenali pentingnya membangun
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
d) CVS
CVS adalah perusahaan terbesar kedua dalam rantai apotek di Amerika
Serikat (setelah Walgreens), dengan lebih dari 7.000 toko di 41 negara dan
Puerto Rico. Sebagai divisi ritel farmasi CVS Caremark, CVS menjual obat
resep dan berbagai macam barang dagangan yang umum, termasuk obat-
obatan, produk kecantikan dan kosmetik, film dan jasa penyelesaian foto,
barang musiman, kartu ucapan dan kenyamanan makanan melalui Farmasi dan
toko ritel obat-obatan dan online melalui CVS.com. Ini juga menyediakan
layanan kesehatan melalui Minute Clinic Healthcare serta klinik Diabetes
Care Center. Sebagian besar berlokasi di dalam klinik CVS.
CVS mendapatkan benefit dari pendekatan “replication” melalui
fungsi TI untuk mengulangi inovasi pada satu apotik ke apotik lainnya yang
sangat berpengaruh positif kepada proses bisnisnya.Pada tahun 2002 CVS
mengalami penurunan kepuasan pelanggan. Hal ini disebabkan lamanya
waktu tunggu dan pelayanan buruk pada loket pengambilan obat di apotek.
Pada saat itu ada 2 proses yang terjadi setelah pelanggan memasukkan resep:
pertama adalah pemrosesan resep/peracikan obat dan yang kedua pemeriksaan
status asuransi. Kedua proses ini berjalan simultan memakan waktu lebih
kurang 1 jam, dan terkadang banyak issue terjadi, misalnya: kesalahan pada
tanggal lahir pasien. Banyak issue yang tidak tuntas pada saat pengambilan
obat, dan hal ini membuat pelanggan tidak puas. Sehingga CVS memutuskan
untuk memindahkan pemeriksaan asuransi di awal dari pemrosesan resep,
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
c) Posisi yang tinggi dari CIO (chief information officer), dimana kedudukannya
setingkat EVP (executive vice president). Semua pengembangan sistem
diawasi langsung oleh CIO.
d) Jumlah personel di Divisi Teknologi Informasi mencapai 900 orang hingga
tahun 1994. Besarnya personel ini bertujuan untuk menjaga kesinambungan
operasi dari teknologi informasi yang ada. Sebanyak 500 orang dari personel-
personel tersebut disebarkan ke unit-unit bisnis di seluruh State Street. Sisanya
difokuskan untuk pengembangan sistem baru, menangani arsitektur teknologi
informasi, dan mengatasi isu-isu baru.
Peran teknologi informasi pada perusahaan ini dapat dilihat pada dua sistem baru
yang dihasilkan:
a) Multi-Currency HORIZON (MCH). Penggunaan sistem ini memungkinkan
layanan akuntansi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis mata
uang, fleksibel untuk digunakan pada berbagai kondisi, dan dapat memberikan
hasil secara real-time.
b) Global HORIZON Interchange (GHI). Sistem ini diharapkan dapat
mendukung jutaan pelanggan. Melalui sistem ini, manajer-manajer investasi
dapat lebih memfokuskan waktunya untuk pengambilan keputusan, pelanggan
dapat mengakses informasi yang diinginkannya untuk kebutuhan analisis,
pelaporan kepada pelanggan dapat dilakukan dengan lebih efisien, dan
berbagai keuntungan lain.
Manfaat yang diperoleh State Street melalui pemanfaatan teknologi
informasi ini diantaranya adalah :
a) Beberapa pekerjaan digabungkan menjadi satu. Sebagai contoh, manajer
investasi tidak lagi kesulitan mencari informasi di berbagai lokasi. Dengan
menggunakan basis data terdistribusi, pencarian informasi dapat dilakukan
secara transparan dan dalam waktu singkat.
b) Langkah-langkah proses bisnis tetap natural, sementara beberapa pekerjaan
dapat dilakukan secara simultan. Sebagai contoh, proses bisnis layanan
akuntansitidak berubah, akan tetapi penghitungan pajak, pembuatan dokumen,
dan aktifitas-aktifitas lain dapat dilakukan sekaligus secara fleksibel.
c) Proses-proses dapat memiliki banyak versi. Sebagai contoh, layanan-layanan
yang diberikan State Street mencapai 60 variasi, sesuai kebutuhan pelanggan.
Untuk menangani aneka ragam variasi tersebut, teknologi informasi dari State
Street dibuat sefleksibel mungkin.
d) Pekerjaan dilakukan di tempat yang paling menguntungkan. Sebagai contoh,
penempatan data disesuaikan dengan kebutuhan, ada yang diletakkan di State
Street dan ada yang diletakkan di pelanggan. Hal ini untuk menunjang
kecepatan layanan yang diberikan.
e) Pengontrolan, pengecekan, dan berbagai aktifitas tidak bernilai diminimalkan.
Sebagai contoh, aktifitas pengecekan pelaporan kepada pelanggan
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
1) Aliansi Strategis
Aliansi dua perusahaan atau lebih dalam menghasilkan suatu produk bukan
hanya bisa meringankan beban anggaran dan mempersingkat waktu, tetapi juga
mempercepat proses produksi. Praktek aliansi akan memberikan efek positif
pada produk yang dihasikan, produk tetap inovatif, dan diharapkan mampu
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
1. Apa tantangan bisnis dan politik yang mungkin terjadi sebagai akibat dari
transformasi TI dari aktivitas dukungan untuk peran mitra? Gunakan contoh-
contoh dari kasus ini untuk mengilustrasikan jawaban Anda.
Tantangan bisnis dan politik yang mungkin terjadi sebagai akibat dari
transformasi teknologi informasi mengharuskan sebuah perusahaan menerapkan
teknologi dengan kreatif agar dapat memproduksi barang-barang dengan lebih
efisien dan dengan biaya lebih rendah, untuk menjual dan melayani dengan lebih
baik, sehingga akan mendapatkan margin profit tertinggi. Selain itu, Gardner Corp
berpendapat bahwa seorang direktur eksekutif akan membuat CIO mereka
bertanggung jawab untuk menggunakan informasi sebagai asset strategis
(menghasilkan pendapatan) atau seorang CEO akan membuat CIO bertanggung
jawab untuk inovasi model bisnis.Berikut adalah contoh-contoh yang terdapat
pada kasus ini:
a) John Hinkle dari Trans World Entertainment Corp
John Hinkle dari Trans World Entertainment Corp. melakukan
menghapuskan jabatan analis dan memindahkannya perannya ke dalam
Project Management Office (PMO), yang mengawasi semua teknologi dan
proyek bisnis, serta semua perubahan proses bisnis untuk kedelapan ratus
perusahaan toko musik. Manajer PMO telah mengembangkan keahlian dan
hubungan khusus dengan fungsi-fungsi khusus bisnis tempat dimana mereka
berada. Proyek baru dan bahkan perubahan sistem berjalan melalui PMO,
yang menggunakan proses manajemen proyek Six Sigma.
Hinkle mengawasi PMO dan dia adalah salah satu anggota dari dewan
eksekutif perusahaan dan memiliki pengaruh kuat dalam semua keputusan
bisnis. Hinkle terlibat dalam merchandising, perencanaan toko dan dalam
setiap pertemuan penting lainnya di perusahaan. Hinkle diharapkan sangat
mahir dalam hal-hal ini, dan juga diharapkan mampu menjawab lebih dari
pertanyaan-pertanyaan IT. Hinkle adalah bagian dari proses brainstorming
strategi.
Hinkle juga menerapkan stategi bahwa setiap staf TI menghabiskan
minimal tiga hari di lapangan setiap tahun untuk bekerja di toko, gudang, atau
departemen seperti keuangan atau gaji. Dengan cara seperti ini diharapkan
setiap orang memiliki pengalaman dalam proses bisnis, sehingga mereka
mengetahui apa yang benar-benar dibutuhkan oleh bisnis dan juga
mengetahui bagaimana membantunya.
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
cukup membuat perubahan pada perusahaan, karena tidak ada keselarasan antara
TI dan karakteristik perusahaan sesungguhnya. Sehingga harus ada kerjasama
yang baik antara pekerja TI dengan pelaku usaha yang mengetahui karakteristik
bisnis.
Implikasi saat ini dimana Para pekerja TI Tradisional harus menyediakan
solusi inovatif untuk tantangan bisnis dimana hal tersebut berarti menerapkan
teknologi dengan kreatif untuk memproduksi barang-barang lebih efisien dan
efisien dengan biaya riset dan pengembangan (R&D) lebih rendah, untuk menjual
dan melayani dengan lebih, dan untuk melakukannya pada margin profit tertinggi.
Ini juga berarti memanfaatkan TI untuk menciptakan produk baru dan jasa
dan bahkan seluruh model bisnis baru dimana strategi teknologi dan strategi bisnis
sekarang menjadi satu dan bukan lagi soal TI yang mengotomatisasi bisnis. Ini
soal inovasi bisnis, meningkatkan bisnis dan menciptakan kembali bisnis, mulai
dengan organisasi IT.
Para pengajar TI dan lembaga pelatihan harus segera memikirkan
bagaimana cara memulai suatu inovasi bisnis, meningkatkan bisnis dan
menciptakan kembali bisnis, hal ini juga berarti perubahan orientasi atau
penekanan pengajaran bidang TI bukan hanya tentang perubahan strategi TI
seperti infrastruktur, dukungan aplikasi, dan jasa desktop,dan perubahan teknis
semata (dataware, hardware, software, brainware, dan netware) melainkan
kepada variabel tambahan untuk mendukung strategi bisnis itu sendiri seperti
dimana posisi bisnis itu bergerak (ranking bisnis), bidang yang menjadi bisnis,
pasar yang dihadapi oleh perusahaan, karakteristik konsumen yang dihadapi bisnis
tersebut dan sekaligus perubahan mengenai kerangka kerja TI serta pandangan
pengajar TI dalam meramalkan arah bisnis dan prospek bisnis itu sendiri
kedepannya.
3. Seberapa jauh Anda setuju dengan ide bahwa teknologi dibutuhkan di hampir
semua aspek kegiatan perusahaan? Berikan contoh, selain yang termasuk
dalam kasus, dari pengenalan produk terbaru yang tidak mungkin terjadi
tanpa ketergantungan pada TI.
Universal Audio (UAudio) dan Presonus Studio One adalah salah satu
contoh perusahaan yang memanfaatkan peran TI dalam memperomosikan produk
dan mengembangkan inovasi produk. Universal Audio adalah perusahaan yang
memproduksi hardware dan software Audio, registrasi yang dilakukan oleh
UAudio berguna untuk Authorization plugin software Uaudio untuk menghindari
terjadinya pembajakan karena setiap pembelian plugin akan terlebih dahulu
dicocokan antara kode unik yang terdapat pada CPU dengan kode registrasi
konsumen.
Database konsumen juga dimanfaatkan sebagai wadah komunikasi antar
konsumen, secara langsung konsumen yang telah meregistrasi produk Uaudio
akan terdaftar sebagai anggota forum yang dapat berinterkasi dengan konsumen
lain, dimulai dari pengalaman menggunakan produk Uaudio, tips dan trik seputar
audio, keluhan-keluhan yang mereka dapatkan selama menggunakan produk
Uaudio, hingga saran mereka dalam pengembangan produk Uaudio kedepannya.
Studio One adalah Software Digital Audio Workstation (DAW) yang
diproduksi oleh Presonus. Awalnya Presonus adalah produsen hardware audio dan
awal 2009 mereka mencoba untuk memproduksi software DAW yaitu Studio
One, dengan menggunakan peran TI yaitu dengan memanfaatkan database email
konsumen yang mereka dapatkan dari registrasi online produk hardware mereka,
prototype studio one diberikan secara gratis kepada beberapa konsumen dan
beberapa Sound Engineer dibeberapa negara, dengan harapan adanya umpan balik
berupa saran dan kritik setelah menggunakan protoype studio one. Dari hasil
umpan balik tersebut tidak mengherankan studio one hanya membutuhkan waktu
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
kurang dari 2 tahun untuk menjadi salah satu pemimpin pasar software DAW, hal
ini terlihat dari beberapa penghargaan yang mereka dapatkan sebagai DAW
terbaik pada tahun 2010 dan 2011.
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
1. Contoh perusahaan global yang menggunakan satu atau lebih dalam 4 strategi
sebagaimana yang dijelaskan oleh Brynjolfsoon. Apa perbedaan yang
ditemukan dengan ulasan pada case. Jelaskan hasil yang ditemukan dan berita
terbaru dan inovasi teknologi yang digunakan.
2. Experimentation (Percobaan)
Perusahaan facebook sering bereksperimen dengan perubahan
pelayanan atau fitur yang akandigunakan oleh pelanggan. Facebook Notes
diperkenalkan pada 22 Agustus 2006, sebuah fitur blog yang mengizinkan
tag dan penanaman gambar. Pengguna dapat mengimpor blog
dari Xanga, LiveJournal, Blogger, dan layanan blog lain.Sepanjang minggu
7 April 2008, Facebook merilis aplikasi pesan instan berbasis
Comet bernama "Chat" ke sejumlah profil,yang mengizinkan pengguna
berkomunikasi dengan teman dan fungsinya sama seperti pengantar pesan
instan berbasis desktop. Facebook meluncurkan Gifts pada 8 Februari 2007
yang memungkinkan pengguna mengirimkan hadiah virtual kepada
temannya yang muncul di profil penerima.
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
b) Microsoft Windows
Pada tahun 1983, Microsoft mengumumkan pengembangan sebuah antar
muka grafis untuk sistem operasi buatannya, MS-DOS yang telah dibuat untuk
sistem IBM PC dan kompatibelnya semenjak tahun 1981.
1. Measurement (Pengukuran)
Perusahaan mengukur berapa banyak jumlah pengguna yang
menggunakan produk mereka dari berapa jumlah perusahaan yang bergerak
dibidang computer atau perusahaan lain membeli produk mereka. Selain
itu, Microsoft menyediakan website yang dapat dibuka oleh pengguna.
Website yang digunakan oleh perusahaan digunakan untuk pengguna
menggunakan kritik dan saran yang nantinya akan berguna untuk
perusahaan kedepannya.
2. Experimentation (Percobaan)
Versi pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows
1.0, dirilis pada tanggal 20 November 1985. Windows versi 2 pun muncul
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
Pulau Jawa dan Sumatera pada tahun 2009 dengan sistem komunikasi home
delivery mencakup ke Bali, Sulawesi, dan Kalimantan. Tahun ini, KFC
telah memperluas sistemnya (delivery order) hingga ke bagian timur
Indonesia.
Sistem baru ini, menyediakan jaringan komunikasi antar kantor
regional besar KFC, menggunakan saluran Virtual Private Network (VPN)
MultiService, dan jaringan komunikasi antar toko-nya lewat VPN Ezy
HSDPA agar memudahkan KFc dalam mentransfer data pemesanan.
System ini yang membedakan antara KFC dengan perusahaan CVS. CVS
berbasis Sistem informasi enterprise sedangkan KFC menggunakan layanan
Enterprise Collaboration System (ECS). Sistem ini juga digunakan oleh
perusahaan fast food lainnya seperti Mc. Donald, Pizza Hut, dll.
terjadi proses bisnis yang ringkas, seketika dan online serta sesuai dengan standar
pembayaran internasional. Tujuan dan target dari implementasi sistem ini adalah
untuk memberikan tingkat pelayanan yang sama untuk semua produk dari seluruh
channel guna memenuhi kepuasan nasabah.
Dengan konsep STP, maka semua transaksi, baik untuk wilayah domestik
maupun internasional, bisa diselesaikan cukup di front office saja. Dengan begitu,
tidak ada lagi pemrosesan di back office atau processing centre lainnya. Untuk
transaksi outgoing, ketika keputusan untuk transaksi diterima, maka seluruh
perintah pendebitan ataupun pengkreditan, termasuk transmisi data atau perintah
kepada bank di dalam dan luar negeri sudah dapat dilakukan secara otomatis,
begitu pula dengan sistem akunting dan sistem pelaporan lainnya sudah termasuk
dalam pemrosesan. Hal seperti itu pun terjadi pada transaksi incoming, ketika
menerima kiriman uang melalui aplikasi SWIFT ataupun Real Time Gross
Settlement (RTGS), secara otomatis sistem akan langsung mengkredit ke rekening
nasabah. Hal ini dapat mengurangi biaya penggunaan sember daya manusia,
dimana semua mekanisme dijalankan by system. Jadi, pada saat transaksi
dieksekusi di setiap terminal, pada saat itu pula seluruh transaksi diselesaikan oleh
sistem secara otomatis ke tempat tujuan.
Keberhasilan Bank Mandiri dalam menerapkan kebijakan teknologi dan
sistem informasi telah dibuktikan dengan diraihnya "MIS Asia Innovations Award
2004". Penghargaan ini membuktikan bahwa strategi penerapan teknologi dan
sistem informasi di Bank Mandiri telah selaras dengan strategi bisnisnya. Hal ini
dalam jangka panjang akan memberikan nilai tambah dan kinerja yang terukur
serta resiko yang terkelola.
Sejumlah benefit telah diperoleh Bank Mandiridari implementasi system
teknologi informasi tersebut. Bank Mandiri berhasil menekan cost of fund dengan
memperbaiki funding mix melalui penurunan jumlah dana simpanan berbiaya
tinggi (deposito berjangka) ke dana simpanan berbiaya rendah (tabungan dan
giro). Rasio dana simpanan berbiaya rendah saat ini mencapai 54,2% dari total
jumlah dana pihak ketiga. Selain itu, Bank Mandiri mampu mengurangi servicing
cost dengan membangkitkan minat bertransaksi nasabah melalui penggunaan
kanal berbiaya rendah seperti ATM, phone banking dan Internet banking.
Peningkatan jumlah transaksi di cabang dan electronic delivery channel juga terus
meningkat hingga mencapai 72% dari seluruh jumlah transaksi. Saat ini volume
transaksi yang dilaksanakan pada electronic channel mencapai dua kali lebih
banyak dari transaksi konvensional di cabang.
Bank Mandiri berhasil mengurangi komposisi pinjaman pada segmen
korporat ke segmen individual, komersial, serta usaha mikro dan kecil. Ini seiring
meningkatnya jumlah total pinjaman yang disalurkan, dengan LDR 57,6%.Hingga
Desember 2006, total transaksi keuangan yang diproses sistem mencapai 43 juta
transaksi, atau meningkat 34% dari 32 juta transaksi dibanding periode yang sama
tahun sebelumnya. Sementara itu, per Agustus 2006, biaya setiap
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
d) LG Electronics, Inc
LG Electronics, Inc (LG) merupakan pemimpin global dan inovator dalam
teknologi elektronik konsumen, komunikasi mobile dan home appliances.LG
mempekerjakan lebih dari 84.000 orang yang bekerja di 112 operasi termasuk 81
anak perusahaan di seluruh dunia. Pada tahun 2008, penjualan secara global
mencapai $ 44.7 milyar, LG terdiri dari lima unit bisnis – Home Entertainment,
Mobile Communications, Home Appliance, penyejuk udara dan Business
Solutions. LG adalah salah satu terkemuka di dunia produsen panel datar TV,
produk audio dan video, mobile handset, AC dan mesin cuci.
LG Electronics didirikan pada tahun 1958 dan sejak itu memimpin jalan
ke era digital yang maju berkat keahlian teknologi manufaktur yang diperoleh
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
oleh banyak home appliances seperti radio dan TV. PT LG Electronics telah
meluncurkan banyak produk baru, diterapkan teknologi baru dalam bentuk
perangkat mobile dan TV digital di abad 21 dan terus memperkuat statusnya
sebagai perusahaan global.
e) PT HM Sampoerna
PT HM Sampoerna adalah salah satu dari perusahaan rokok terbesar di
Indonesia selain Gudang Garam dan Djarum. Dalam perkembangannya,
operasional harian menjadi sangat rumit. Salah satu departemen yang
mengalaminya adalah departemen logistik yang pekerjaan hariannya menyatukan
data-data persediaan bahan baku, distribusi bahan baku, data produksi. Data-data
tersebut terkumpul pada akhir jam kerja, sehingga menyulitkan. Ini dilakukan
dengan manual, sehingga bisa dibayangkan sulitnya jika data-data tersebut terdiri
dari ribuan data dan memerlukan proses yang lama. Masalah tersebut mendorong
PT HM Sampoerna untuk membangun Teknologi Informasi, yang dimulai pada
tahun 1992.
teknologi informasi bukan untuk teknologi itu sendiri atau sekedar mengikuti tren,
tapi untuk menjalankan bisnis dan mendapatkan hasilnya.
Hasil yang didapatkan P&G adalah biaya yang lebih rendah, pengambilan
keputusan yang lebih cepat, dan organisasi yang lebih efektif. Khusus untuk
aplikasi e-employee saja, P&G mampu menekan biaya sampai 20 persen dalam
dua tahun pertama dan untuk supply chain, P&G memangkas waktu untuk
inventory menjadi setengahnya.
Untuk implementasi semua pekerjaan ini, P&G mendapat dukungan penuh
dari Cisco Systems. Selain menyiapkan piranti keras jaringan yang kuat, melalui
Cisco Internet Business Solutions Group (IBSG), juga memberikan keahlian dan
pengalamannya yang sangat membantu P&G dalam mendefinisikan dan
menyusun strateginya. IBSG membantu memberikan wawasan bagaimana harus
melakukan implementasi TI dan menunjukkan praktek yang paling baik serta
memberi rangsangan pada P&G untuk memecahkan masalah dengan cara yang
baru.
Dampak paling besar dari implementasi TI oleh P&G, adalah peningkatan
pada layanan, biaya dan kecepatan. Mereka bisa memberikan layanan yang lebih
baik dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan para konsumen,
pelanggan dan karyawan, dan menyangkut kecepatan pengambilan keputusan.
Implementasi TI oleh P&G ini menjadi tambahan bukti bahwa teknologi
informasi menjadi komponen yang sangat penting dalam strategi bisnis.
Tidak hanya P&G yang menggunakan konsep virtual reality dalam sistem
bisnis mereka, rata-rata semua produsen kendaraan bermotor juga sudah
menerapkan siste virtual reality. Virtual reality merupakan teknologi canggih
yang memungkinkan perusahaan untuk melakukan:
Perancangan produk melalui virtual modeling
Simulasi pengemasan produk
Consumer product testing
Menerapkan inovasi baru dalam proses manufacture secara virtual
Pengelolaan industri dengan teknologi ini dapat menigkatkan cycle time untuk
produk baru. Kemunculan produk-produk baru dapat dipercepat, produsen juga
yakin bahwa memang fitur-fitur produk baru mereka akan diminati oleh
konsumen.
Perusahaan assembling dan manufacturing telah menggunakan teknologi
ini dalam waktu lama. Mereka menggunakan virtual reality untuk mengecek
bagaimana kendaraan yang dihasilkan dapat berjalan dalam real condition. Tidak
hanya kendaraan bermotor, industri manufacture juga melakukan simulasi virtual
untuk melihat bagaimana proses produksi mereka berjalan. Perusahaan tidak perlu
lagi melakukan simulasi manual yang mengeluarkan biaya mahal. Akibatnya
biaya produksi juga dapat dikurangi, dan secara tidak langsung meningkatkan
benefit yang diterima.
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Kasus O’Brien 2012
BAB V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Era high competitive seperti saat ini membutuhkan keberadaan Teknologi
Informasi (TI). Keberadaan Teknologi Informasi memberikan peran dalam
peningkatan keunggulan kompetitif perusahaan.
2. Teknologi informasi membuat top management mampu mengambil keputusan
dengan cepat dan tepat karena data perusahaan dapat diakses setiap waktu.
3. Teknologi informasi dibutuhkan dalam seluruh proses bisnis tanpa kecuali,
sehingga sudah menjadi keharusan untuk mengimplementasikan teknologi
informasi di perusahaan.
4. Peningkatan efektifitas dan efisiensi perusahaan dapat dilakukan dengan
pemberdayaan teknologi informasi dengan hasil yang signifikan.
V.2 Saran
1. Pihak menejemen perusahaan hendaknya selalu melakukan perubahan-
perubahan kecil dalam pelaksanaan sistem informasi teknologi seiring dengan
arah perkembangan perusahaan saat ini untuk membantu meraih keberhasilan
tujuan perusahaan;
DAFTAR PUSTAKA
Gluck, F.W., S.P Kaufman, dan A.S. Walleck. 1999. ”The Four Phases of
Strategic Management”. Journal Business Strategy. No. 3 pp.417-456.
Ward, John. and Joe Peppard. 2002. Strategic Planning for Information System
nd
3 ed .England: John Wiley & Sons.
Wheelen, Thomas L. Dan J. Davis Hunger. 2004. ”Strategic Business and
Business Policy”. 9th edition. Pearson Education International.
Mengko, Richard, 2001. Memanfaatkan Teknologi Informasi: Pentingkah hal
ini bagi generasi mendatang ?. http://www.lppm.itb.ac.id/bp/august/2001/
suplement.htm [25 Februari 2012]