Anda di halaman 1dari 32

PAPER SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc

KOMPONEN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada PT XYZ)

KELOMPOK 3 :
1. Aang Zen P056132992.50E
2. Haryo Tri Bintoro P056133162.50E
3. Muhammad Rifqi Syauqi P056133202.50E
4. Ramdan Budiawan P056133252.50E
5. Yusron P056133362.50E
6. Yanis Aulia Rizki P056120533.42E

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
DESEMBER 2014
DAFTAR ISI
halaman
DAFTAR ISI.........................................................................................i

DAFTAR GAMBAR...........................................................................ii

DAFTAR TABEL................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................1

I.1. Latar Belakang.......................................................................................1

I.2. Tujuan Penulisan....................................................................................2

I.3. Metodologi Penulisan............................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI........................................................3

II.1. Perkembangan Sistem Informasi...........................................................3

II.2. Decision Support System (DSS) dan Penerapannya..............................5

II.3. Dukungan DSS dalam Bidang Pemasaran.............................................7

BAB III PEMBAHASAN.............................................................10

III.1. Profil PT XYZ (PT XYZ)....................................................................10

III.2. Kebutuhan dan Permasalahan Perusahaan...........................................11

III.3. Peranan Sistem Informasi di Perusahaan.............................................12

III.4. Penerapan DSS di Perusahaan.............................................................15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN......................................21

IV.1. Kesimpulan..........................................................................................21

IV.2. Saran....................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................22

LAMPIRAN.......................................................................................24

Classified - Public Use


ii

Classified - Public Use


DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 1. Portofolio Produk dan Merek dari PT XYZ.........................................10
Gambar 2. Pangsa Pasar Produk Sparkling terhadap Kompetitor 2012-2014.......12
Gambar 3. Diagram Model Kriteria Pengambilan Keputusan...............................16
Gambar 4. Hasil Aplikasi Marketing Management Support System PT XYZ.......18

DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 1. Berbagai Fungsi Sistem Informasi di Perusahaan......................................4
Tabel 2. Definisi DSS dari Beberapa Literatur........................................................5
Tabel 3. Pangsa Pasar Produk PT XYZ terhadap Kompetitor Q1 2014................11
Tabel 4. Matrik Sistem Informasi Perusahaan.......................................................13

iii

Classified - Public Use


BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang

Saat ini ada berjuta informasi yang secara rutin dikumpulkan, disimpan, dan
dianalisis oleh pelaku bisnis. Jutaan informasi ini lebih dikenal dengan “big data”,
termasuk data yang terkumpul dari informasi kartu kredit, kartu debit, penelusuran
internet, media sosial, dan informasi yang didapatkan dari aplikasi smartphone
atau perangkat pribadi lain yang tersambung ke internet. Big data banyak dipakai
oleh perusahaan-perusahaan global (terutama perusahaan seperti Amazon) untuk
tujuan riset pasar, seperti mengetahui perilaku konsumen. Alasannya sederhana,
keputusan yang diambil berdasarkan data yang komprehensif akan memberikan
dasar bagi pengambilan keputusan yang lebih baik dan akurat. Penggunaan big
data memungkinkan manajemen mengambil keputusan tidak hanya berdasarkan
insting saja, namun juga melalui thought process yang sistematis dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Penggunaan big data ini terbukti meningkatkan kinerja perusahaan, seperti
yang dimuat dalam artikel berjudul Big Data: The Management Revolution. Hasil
penelitian ini yang bekerja sama dengan McKinsey menunjukkan bahwa dari 330
perusahaan publik di Amerika, ada satu kesimpulan yang konsisten. Mereka
menyimpulkan bahwa semakin banyak perusahaan mengandalkan keputusannya
kepada big data yang diolah (data driven), semakin baik keputusan yang mereka
ambil (Andrew McAfee, 2012). Tidak heran saat ini semakin banyak perusahaan
yang menggunakan sistem informasi untuk membantu pengolahan data agar lebih
efektif dan efisien dalam kegiatan operasional bisnis sehari-hari.
Teknologi informasi dapat mempercepat waktu respon sehingga perusahaan
mampu meningkatkan customer value dan cycle effectiveness. Fasilitas teknologi
informasi memungkinkan perusahaan dalam menerobos hambatan biaya melalui
peningkatan produktivitas dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
sehingga tercapai peningkatan cost effectiveness. Pemanfaatan teknologi informasi
menjadi strategis karena tidak hanya untuk operasional perusahaan tetapi juga
untuk memenangkan persaingan usaha. PT XYZ termasuk perusahaan di
Indonesia yang memanfaatkan sistem informasi untuk membantu penentuan
strategi pemasaran.

I.2. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah mengenai komponen sistem informasi, yaitu:


1. Mengetahui sistem informasi yang dapat digunakan perusahaan dari
berbagai sumber literatur dan referensi yang ada.

Classified - Public Use


2. Memperoleh hasil identifikasi komponen sistem informasi di PT XYZ.
3. Memperoleh gambaran aktivitas yang terjadi dalam sistem informasi
berdasarkan identifikasi yang dilakukan di PT XYZ.

I.3. Metodologi Penulisan

Penyusunan makalah ini menggunakan beberapa tahapan yang dipilih tim,


sebagai berikut:
1. Pengumpulan data dan informasi terkait pemanfaatan sistem informasi
di perusahaan (PT XYZ).
2. Studi literatur berdasarkan buku dan jurnal ilmiah sebagai landasan teori
penulisan makalah.
3. Identifikasi komponen dan aktivitas yang dilakukan sistem informasi di
PT XYZ.

Classified - Public Use


BAB II
LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI
II.1. Perkembangan Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dikatakan memiliki nilai strategis apabila sistem


tersebut dapat menunjang keberhasilan operasional perusahaan. Peranan sistem
informasi dapat berbeda-beda setiap perusahaan. Perusahaan dapat memandang
bahwa sistem informasi yang ada hanya sebatas alat bantu untuk meningkatkan
efisiensi perusahaan, akan tetapi bisa juga menjadi sesuatu yang berfungsi sangat
strategis, dalam artian dapat secara signifikan memberikan kepuasan pelanggan
terhadap produk dan jasa yang diberikan perusahaan. Secara umum, sistem
informasi merupakan kumpulan dan komponen dalam perusahaan atau organisasi
yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.
Jogiyanto (2001) menyatakan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan
hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan
untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan
masalah dan pengambilan keputusan. Sistem informasi merupakan seperangkat
komponen yang berhubungan dan mendukung fungsi pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan, dan pendistribusian informasi. Hasil dari proses tersebut digunakan
pihak manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan keputusan organisasi.
Selain itu, sistem informasi yang baik dapat membantu dalam hal analisis dan
visualisasi masalah dalam penciptaan produk baru.
Terdapat beberapa pandangan manajemen akan sistem informasi yang ada di
perusahaan sesuai fungsinya. Pertama, adalah sesuatu hal yang sudah sangat
terbiasa dalam perusahaan untuk meningkatkan efisiensi proses kerja atau
aktivitas operasional, terutama untuk urusan administrasi serta dokumentasi,
sehingga mendorong untuk melakukan investasi pembelian komputer untuk dapat
meningkatkan efisiensi, efektivitas dalam pengelolaan perusahaan. Apabila suatu
sistem tersebut tidak berpengaruh terhadap penciptaan produk yang lebih murah,
lebih baik, dan lebih cepat sesuai dengan konsep produk dalam competitive
advantage cheaper, better, dan faster, maka hal tersebut tidak perlu diterapkan.
Menurut O’Brien (2009) terdapat beberapa jenis sistem informasi, yaitu:
1. Sistem pakar, yaitu sistem berbasis pengetahuan yang menyediakan
saran dan bertindak seperti konsultan. Contoh: aplikasi penasihat kredit.
2. Sistem Manajemen Pengetahuan
Sistem berbasis pengetahuan yang mendukung pembuatan, pengaturan,
dan penyebaran pengetahuan bisnis di lingkungan perusahaan. Contoh:
akses pada strategi proposal penjualan.
3. Sistem Informasi Strategis

Classified - Public Use


Sistem yang mendukung operasional perusahaan dan proses manajemen
yang memberikan produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai
keunggulan kompetitif. Contoh: perdagangan saham online.
4. Sistem Bisnis Fungsional
Sistem yang mendukung berbagai aplikasi operasional dan manajerial
atas berbagai fungsi bisnis perusahaan. Contoh: sistem informasi yang
mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, dan pemasaran.
Sementara itu, Kadir (2003) merangkum tentang fungsi dari masing-masing
sistem sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Berbagai Fungsi Sistem Informasi di Perusahaan


Sistem Fungsi Pengguna
Transaction Menghimpun dan menyimpan Orang yang
Processing informasi transaksi memproses transaksi
Systems (TPS)
Management Mengkonversi data yang berasal Semua level
Information dari TPS menjadi informasi yang manajemen
Systems (MIS) berguna untuk mengelola organisasi
dan memantau kinerja
Decision Membantu pengambilan keputusan Analis, manajer, dan
Support Systems dengan menyediakan informasi, professional
(DSS) model, atau perangkat untuk
menganalisis informasi
Executive Menyediakan informasi yang Manajemen tingkat
Information mudah diakses dan bersifat menengah dan atas
Systems (EIS) interaktif, tanpa mengharuskan
eksekutif menjadi ahli analisis
Expert System Menyediakan pengetahuan pakar Orang yang hendak
(ES) pada bidang tertentu untuk memecahkan masalah
membantu pemecahan masalah dan perlu kepakaran
Office Menyediakan fasilitas untuk Staf maupun manajer
Automation memproses dokumen maupun
System (OAS) pesan sehingga pekerjaan dapat
dilakukan secara efisien dan efektif
Management Support System (MSS) pada hakekatnya muncul saat aplikasi
sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam
pengambilan keputusan yang efektif bagi para manajer dan profesional bisnis.
Karena tugas ini cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi
yang disebut dengan Sistem Pendukung Manajemen atau Management Support
System. Sistem Pendukung Manajemen dibagi empat bagian yaitu:

Classified - Public Use


1. Management Information Systems (MIS)
MIS menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada
para manajer dan professional bisnis. Contohnya manajer penjualan
menggunakan informasi melalui jaringan komputer untuk mengakses
perkembangan hasil penjualan produk mereka dan memperoleh laporan
analisis penjualan harian sekaligus melakukan evaluasi hasil penjualan
yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.
2. Decision Support Systems (DSS)
DSS merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer
secara langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan
keputusan. Contohnya seorang manajer produksi dapat menggunakan
DSS untuk menentukan seberapa banyak produk yang akan dihasilkan
berdasarkan perkiraan penjualan, promosi yang akan dilakukan, dan
ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam menghasilkan produk.
3. Executive Information Systems (EIS)
EIS merupakan suatu sistem informasi yang menyediakan informasi
penting dari berbagai sumber internal dan eksternal yang mudah
digunakan oleh para eksekutif dan manajer. Contohnya para eksekutif
dapat menggunakan terminal layar sentuh untuk segera melihat atau
menampilkan teks dan grafik yang mencakup bidang-bidang utama dari
suatu organisasi sekaligus daya saing kinerjanya.
4. Sistem Pengolahan Khusus (Specialized Processing Systems).

II.2. Decision Support System (DSS) dan Penerapannya

Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) yaitu


suatu sistem informasi yang spesifik ditujukan untuk membantu manajemen
dalam mengambil keputusan terkait persoalan yang bersifat semi terstruktur dan
memiliki fasilitas untuk menghasilkan berbagai alternatif pilihan solusi. DSS ini
diperkenalkan oleh Michael S. Scott Morton, G. Anthony Bory dan Peter G. W.
Keen dari Massachussests Institute of Technology pada tahun 1980-an. Beberapa
definsi DSS berdasarkan beberapa literatur disajikan sebagai berikut.

Tabel 2. Definisi DSS dari Beberapa Literatur


Sumber Definisi
(Wainright et a computer based system, almost always interactive, designed
al., 2002) to assist a manager (or another decision maker) in making
decision.
(Jogiyanto, Suatu sistem informasi untuk membantu manajer level
2003) menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah
terstruktur (semi structured) supaya lebih efektif dengan

Classified - Public Use


menggunakan model-model analitis dan data yang tersedia.
(Marimin, Sistem yang berfungsi melakukan transformasi data dan
2004) informasi menjadi alternatif keputusan serta prioritasnya.
(Lilien et al., Seperangkat aplikasi untuk analisis model dalam
2004) mentransformasi data bisnis menjadi menjadi angka dan
laporan berupa grafik untuk mendukung user dalam membuat
keputusan terkait bisnis menjadi lebih mudah dan efektif.
Para manajer dapat menggunakan DSS sebagai alat bantu untuk membuat
keputusan bukan sebagai pengganti manajer, sehingga keputusan apapun tetap
berada di tangan manajer. Kata “alat bantu” dapat dijabarkan menjadi kemudahan
manajer dalam mengumpulkan dan menganalisis data, kebiasaan, kejadian, serta
kegiatan perusahaan pada masa lalu. Dengan terkumpulnya data ini, manajer akan
lebih mudah dalam mengambil suatu keputusan baik semi terstruktur maupun
tidak terstruktur. Jadi, DSS adalah sebuah sistem yang mendukung manajer dalam
memecahkan masalah semi-terstruktur dengan memberikan informasi atau usulan
tertentu bagi pengambilan keputusan baik yang bersifat taktik maupun strategik.
Kemampuan DSS menyerap informasi dari basis data, rekonfigurasi data,
kalkulasi, optimasi, dan analisis statistik seperti what if analysis dan why analysis
melalui program artificial intelegent. DSS dirancang dengan menekankan pada
aspek fleksibilitas dan adaptasi yang tinggi sehingga mudah disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna. Dengan demikian, seorang manajer dapat menemukan dan
mengevaluasi pilihan keputusan alternatif secara lebih baik (Wilkinson, 2000).
Oleh karena itu, penggunaan DSS akan meningkatkan efektivitas keputusan yang
dibuat manajer dan mendorong efisiensi proses pembuatan keputusan tersebut.
Selain itu, DSS juga dapat digunakan sebagai model alokasi sumber daya
yang ada dan memberikan berbagai rekomendasi yang sesuai. Jogiyanto (2003)
dan Marimin (2004) menyebutkan ada tiga komponen utama DSS, antara lain.
1. Manajemen data, yaitu komponen basis data yang diolah menggunakan
perangkat lunak atau sistem manajemen basis data.
2. Manajemen model, yaitu komponen atau paket perangkat lunak yang
mengubah data menjadi informasi yang relevan.
3. Subsistem dialog, yaitu komponen untuk berdialog dengan pengguna
sistem melalui perintah-perintah dalam DSS dan dalam sistem informasi
merupakan komponen input dan komponen output.
Hal ini diperjelas oleh Turban (1999) yang menyatakan bahwa komponen
DSS dapat dibangun dari subsistem berikut ini.
1. Data Management Subsystem, meliputi basis data-basis data yang berisi
data yang relevan dengan keadaan dan dikelola software yang disebut
DBMS (Database Management System).

Classified - Public Use


2. Model Management Subsystem, berupa sebuah paket software yang
berisi model-model finansial, statistik, management science, atau model
kuantitatif yang menyediakan kemampuan analisis yang handal.
3. Knowledge Management Subsystem, merupakan subsistem (optional)
yang dapat mendukung subsistem lain atau berlaku sebagai komponen
yang berdiri sendiri (independent).
4. User Interface Subsystem, adalah subsistem yang dapat dipakai user
untuk berkomunikasi dan memberi perintah (tersedia user interface).
5. Pengguna (user), diantaranya manajer dan para pengambil keputusan.
Tujuan utama DSS bukanlah mempersingkat waktu pengambilan keputusan,
tetapi agar keputusan yang dihasilkan lebih baik. Menurut Sutedjo (2003) dengan
mengacu pada pendapat Peter G.W. Keen dan Scott Morton, terdapat tiga tujuan
utama yang harus dicapai dengan adanya DSS di perusahaan, yaitu:
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah
semi-terstruktur yang merupakan tempat sebagian besar masalah berada.
2. Mendukung penilaian manajer dimana komputer dapat ditetapkan pada
masalah yang terstruktur tetapi manajer tetap bertanggungjawab atas
bagian yang tak terstruktur.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan dimana kemungkinan
banyak menghabiskan waktu untuk mencapai solusi optimum sehingga
butuh ketelitian yang tinggi.

II.3. Dukungan DSS dalam Bidang Pemasaran

Komputer saat ini merupakan salah satu business partner yang paling dekat
dengan fungsi marketing dan menjadi bagian integral fungsi tersebut. Dalam
beberapa tahun terakhir, perusahaan telah melakukan puluhan miliar dolar dalam
menerapkan manajemen hubungan pelanggan, seperti memfasilitasi keputusan
terkait sumber daya di bidang pemasaran. Apabila hal tersebut tidak dilakukan
secara hati-hati, maka sistem pengambilan keputusan individu dan organisasi
tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Situasi ini menyebabkan banyaknya
peluang untuk penelitian mengenai kegunaan DSS di suatu perusahaan.
Fungsi marketing biasanya memiliki beberapa database dan program yang
memonitor fungsi penjualan. Sistem tersebut bisa dibangun sendiri ataupun dibeli
dari pihak ketiga. Penyedia informasi pasar seperti AC Nielsen, IRI, dan GfK
yang mempunyai program tersendiri juga biasanya dilibatkan terutama dalam riset
pasar. Ada beberapa studi tentang dampak dan efektifitas pemasaran dengan DSS,
dimana DSS dirancang untuk alokasi sumber daya yang dimiliki terutama fokus
pada eksplorasi penggunaannya. Pengambilan keputusan biasanya didasarkan
pada variabel penjualan, profit, pangsa pasar yang dihitung dari model. Beberapa
penelitian telah menguji bagaimana pengaruh DSS dalam pengambilan keputusan.
Dari analisis yang dilakukan oleh Lilien et al. menunjukkan bahwa dua model
7

Classified - Public Use


yang dirancang dengan baik untuk alokasi sumber daya pemasaran memperoleh
hasil yang secara obyektif meningkat (Lilien et al., 2004).
Suatu studi oleh Vlahos et al. (2004) yang mengamati penggunaan teknologi
informasi oleh para manajer di Jerman mendapatkan kenyataan bahwa mereka
menggunakan waktunya kurang lebih 25% atau 10,3 jam per minggu bergelut
dengan teknologi informasi. Angka ini konsisten dengan waktu yang digunakan
oleh kolega mereka di negara lain seperti di Amerika Serikat (yaitu sekitar 28%
atau 11,1 jam per minggu). Fungsi marketing sendiri menghabiskan waktu kurang
lebih 8,6 jam per minggu, lebih sedikit dibandingkan dengan rata-rata penggunaan
di atas. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi informasi menjadi elemen penting
dalam fungsi marketing.
Berdasarkan jurnal yang dibuat oleh Julander (2002) menyatakan bahwa
basket analysis digunakan untuk mengevaluasi perubahan dalam preferensi
pembeli sebagai akibat dari ekonomi yang berubah. Basket analysis juga dapat
menunjukkan persentase pembelian dengan kelompok produk dan pangsa pasar
berdasarkan jumlah pembeli, rata-rata pembelian per belanjaan, dan sejauh mana
pembeli membeli produk secara bersamaan dengan produk lain. Dalam hal ini,
DSS digunakan sebagai alat bantu untuk analisis perilaku konsumen atau lebih
dikenal dengan Marketing Management Support System (MMSS). Berdasarkan
Wierenga dan Van Bruggen (2000), MMSS didefinisikan sebagai suatu alat yang
menggabungkan teknologi informasi, kemampuan analitis, data, dan pengetahuan
yang tersedia bagi seseorang atau sekelompok pengambil keputusan untuk
meningkatkan kualitas pengelolaan fungsi marketing. Dengan demikian MMSS
mempunyai 4 elemen utama yaitu:
1. Elemen teknologi informasi baik perangkat keras (PC, workstation,
jaringan) maupun perangkat lunak (program database management,
bahasa pemrograman, perangkat lunak komunikasi)
2. Kemampuan analitis dalam berbagai bentuk seperti statistik untuk
menganalisis data, model, prosedur optimalisasi, dan simulasi.
3. Data marketing yang berupa informasi kuantitatif tentang berbagai
macam variabel seperti tingkat penjualan, pangsa pasar, harga, jumlah
jalur distribusi, dan sebagainya.
4. Pengetahuan marketing yang berupa informasi kualitatif misalnya
struktur pasar atau segmen pasar, pemahaman atas reaksi terhadap iklan,
keberhasilan kampanye penjualan, dan sebagainya.
Sejak tahun 1970-an sudah banyak studi empiris yang dilakukan untuk
mengetahui penggunaan MMSS dalam meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan. Penelitian terbaru menunjukkan MMSS terbukti memberikan manfaat
terhadap pengambilan keputusan. Laba perusahaan yang memakai MMSS antara
5% s.d 6% lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak menggunakan
MMSS. Hasil ini konsisten bahkan dengan kondisi 30 tahun lalu diantaranya.
1. Penelitian Fudge dan Lodish (1977) yang mengevaluasi efektifitas
MMSS di United Airlines dalam meningkatkan penjualan sebesar 8%.
8

Classified - Public Use


2. Penelitian Lodish et al. (1988) yang mengevaluasi efektifitas MMSS di
Syntex Laboratories yang memberikan kenaikan penjualan sebesar 8%.
3. Penelitian Gensch et. al. (1990) yang mengevaluasi efektifitas MMSS di
ABB Electric yang memberikan kenaikan penjualan di dua wilayah
sebesar 18% dan 12% lebih tinggi dibandingkan wilayah tanpa MMSS
yang turun rata-rata sebesar 10%.
Untuk menjamin kesuksesan implementasi penggunaan MMSS, hubungan
antara fungsi marketing dan fungsi IT menjadi penting. Dalam suatu penelitian
yang dilakukan oleh Li et al. (2001) yang mengamati manajer yang melakukan
riset pasar untuk perusahaan yang terdaftar dalam Fortune 500 menyimpulkan
bahwa fungsi marketing semakin mempengaruhi rencana strategis perusahaan
terutama dalam penentuan sumber daya fungsi IT. Hal ini berbeda dengan kondisi
beberapa tahun silam dimana fungsi marketing menempati posisi terakhir dalam
prioritas IT setelah akuntansi, keuangan, produksi, dan operasi. Meskipun saat ini
komputer berperan penting bagi fungsi marketing, jarang sekali terjadi MMSS
mengambil tanggung jawab sepenuhnya fungsi marketing.
Dalam penelitian Van Bruggen et. al (1998) menyimpulkan bahwa manfaat
MMSS ini paling banyak dirasakan oleh pengambil keputusan yang memiliki
kemampuan analitis rendah atau dalam situasi yang secara inheren dibatasi oleh
kemampuan kognitif personel dan kemampuan menyerap jutaan informasi dalam
satu waktu tertentu. Dengan karakteristik data di atas, MMSS dengan demikian
menjadi keharusan bagi fungsi marketing. Manfaat MMSS diperlukan untuk
menutup keterbatasan personel fungsi marketing terutama dalam pengolahan data.
Hal ini disebabkan oleh karakteristik data saat ini sangat berbeda dibandingkan
dekade 1990-an dalam hal.
1. Jumlah (volume)
Sampai tahun 2012, sekitar 2,5 exabytes (2,5 miliar GB) data tercipta
setiap hari dan angka tersebut meningkat dua kali lipat setiap 40 bulan.
Hal ini memberikan kesempatan sekaligus keharusan bagi perusahaan
untuk mendapatkan dan menganalisis data dalam jumlah besar.
2. Kecepatan (velocity)
Informasi yang bersifat real time atau near-real time mengharuskan
perusahaan bergerak lebih cepat daripada kompetitor. Keterlambatan
menganalisis data dapat menyebabkan ketertinggalan dengan pesaing.
3. Keberagaman (variety)
Semakin banyak informasi yang terkumpul dari berbagai macam
sumber (social media, smartphone) mengharuskan untuk mendapatkan
“benang merah” yang harus diartikulasikan dalam strategi perusahaan.

Classified - Public Use


BAB III
PEMBAHASAN
BAB III PEMBAHASAN
III.1. Profil PT XYZ (PT XYZ)

PT XYZ merupakan salah satu produsen minuman ringan terkemuka di


Indonesia. PT XYZ merupakan bagian dari Holding Company yang juga
membawahi Papua Nugini selain Indonesia sendiri. PT XYZ adalah produsen dan
distributor sekaligus pemasar dan penjual produk Coca Cola melalui lebih dari
120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. PT XYZ memastikan
bahwa produk Coca Cola selalu tersedia di mana saja dan kapan saja. Produk lini
PT XYZ terbagi menjadi beberapa kategori seperti juice, beverages, water,
vitamin water, isotonik, tea, dan dairy milk. Produk yang ditawarkan PT XYZ
selain Coca Cola, Fanta, dan Sprite adalah Frestea, Minute Maid, Aquarius,
Powerade, Ades, dan Schweppes, termasuk restoran cepat saji A&W.

sumber: website PT XYZ

Gambar 1. Portofolio Produk dan Merek dari PT XYZ

10

Classified - Public Use


Saluran penjualan yang digunakan oleh PT XYZ adalah melalui foodstores
(supermarket dan mini market di seluruh Indonesia), general trader (outlet
tradisional), dan melalui distributor tidak langsung berbasis Usaha Kecil dan
Menengah (UKM), serta bekerja sama dengan berbagai hotel, restoran, dan kafe
ternama untuk memberikan penawaran menarik kepada para konsumen. Sebagai
bagian dari fungsi pemasaran, PT XYZ juga memiliki program untuk mendukung
penjualan dan promosi produk sekaligus untuk memelihara kepuasan dan loyalitas
konsumen. Strategi pemasaran PT XYZ mempunyai ciri khas tersendiri yang unik
dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event dan tren
yang sedang berlangsung, baik melalui promo penukaran tutup botol, hadiah
kejutan, konser, pameran, maupun iklan di berbagai media.
PT XYZ berkontribusi sekitar 21% dari pendapatan holding company.
Selama tahun 2013, PT XYZ berhasil meningkatkan volume penjualannya sebesar
10%. Hal ini dinilai cukup baik ditengah persaingan minuman non-alkohol yang
cukup ketat dan adanya perubahan preferensi atas minuman non-soda. Pencapaian
ini berkat penetrasi pasar minuman yang relatif baru dan berhasil seperti Minute
Maid dan Powerade serta kenaikan penjualan Ades yang cukup signifikan dengan
dukungan riset pasar berbasis data yang dilakukan oleh PT XYZ.

III.2. Kebutuhan dan Permasalahan Perusahaan

Salah satu strategi PT XYZ di tahun 2014 ini adalah melakukan penetrasi
pasar terutama untuk produk sparkling yang mana pangsa pasar untuk produk ini
sudah mulai tergerus oleh kompetitor. Data tahun 2014 menunjukkan pangsa pasar
seluruh produk kategori PT XYZ terhadap produk kompetitior untuk segment
foodstore dan modern trade dengan produk sparkling masih memperoleh pangsa
pasar terbesar yaitu 91%.

Tabel 3. Pangsa Pasar Produk PT XYZ terhadap Kompetitor Q1 2014

Share Change Growth Total Growth


Sub Kategori Rank (ytd) vs LY (ytd) (ytd)
Sparkling 1 91% -2% -73% -72%
Tea 1 32% -6% -71% -65%
Isotonic 8 0% 0% -79% -73%
Juice 1 56% -2% -79% -78%
TOTAL 1 51% -3% -75% -73%
sumber: Bagian Pemasaran
Namun apabila melihat pangsa pasar produk sparkling secara keseluruhan,
PT XYZ hanya memperoleh 64,5% setelah mengalami penurunan pada tahun
2013 hingga mencapai nilai 50%. Hal ini yang memicu manajemen untuk
melakukan aksi reaktif dengan melakukan penetrasi pasar menggunakan strategi
11

Classified - Public Use


pemasaran yang efektif sehingga dapat menaikkan pangsa pasar terutama produk
sparkling karena produk tersebut merupakan salah satu kontributor paling besar
terhadap keuntungan perusahaan. Penetrasi pasar yang efektif harus didukung
dengan kemampuan analisis perilaku konsumen sehingga target pertumbuhan
penjualan sebesar 15% dan peningkatan pangsa pasar untuk produk sparkling
sebesar 80% pada tahun 2014 dapat dicapai.

Gambar 2. Pangsa Pasar Produk Sparkling terhadap Kompetitor 2012-2014

Salah satu strategi yang dilakukan PT XYZ dalam meningkatkan penetrasi


pasar adalah pemanfaatan business intelligence sebagai alat bantu dalam analisis
perilaku konsumen khusunya dalam hal identifikasi produk yang akan dibeli
pelanggan secara bersamaan. Pemanfaatan business intelligenece sebagai alat
bantu untuk meningkatkan penetrasi pasar dalam rangka mendukung pencapain
target pertumbuhan penjualan sebesar 15% di tahun 2013 inilah yang menarik
untuk dibahas dalam makalah ini.

III.3. Peranan Sistem Informasi di Perusahaan

PT XYZ adalah perusahaan yang senantiasa berusaha untuk memanfaatkan


perkembangan teknologi dan sistem informasi dalam strategi pengembangan
bisnisnya. Sistem informasi selalu dibutuhkan oleh perusahaan manapun termasuk
PT XYZ untuk memproses data yang digunakan dalam kegiatan operasional
bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk
informasi yang dapat digunakan para manajer untuk membantu pengambilan
keputusan. Pemrosesan lebih lanjut oleh sistem informasi manajemen biasanya
masih tetap dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan dalam
bisnis adalah untuk melakukan proses transaksi bisnis secara efisien,
mengendalikan proses produksi, mendukung komunikasi dan kerjasama
perusahaan, serta memperbarui database perusahaan.
Agar terjadi efektifitas dalam operasional perusahan, PT XYZ
membutuhkan sistem informasi yang dapat bersinergi satu sama lain sehingga

12

Classified - Public Use


tujuan perusahaan dapat terwujud. Jenis-jenis sistem informasi yang digunakan
perusahaan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4. Matrik Sistem Informasi Perusahaan


Jenis Sistem Informasi
Daftar Operation Management
Aplikasi Lainnya
Support System Support System
SPS TPS PCS ECS MIS DSS EIS SPS ES KMS SIS FBS

Basis  
Oracle  
Finance
Lotus Notes   
Data Stream  
Hyperion   
Essbase
Company  
Dashboard
Sharepoint  
ROAM 
(Mobile
Application)
SAP    
Sql Server  
Reporting
Service

A. Operational Support System (OSS)


OSS ditujukan untuk memproses data yang dihasilkan dan digunakan dalam
operasi bisnis perusahaan. Aplikasi ini terbagi dalam sistem yang berbeda. Sistem
yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan pengelolaan data master
dilakukan oleh aplikasi Basis sedangkan domain yang terkait dengan transaksi
keuangan dan transaksi ke pemasok dilakukan oleh aplikasi Oracle Finance.
1. Basis
Aplikasi ini dibangun di atas platform AS 400 sehingga sangat teruji dari
sisi kecepatan proses dan keamanan data yang terdiri-dari beberapa modul:
a. Article Master

13

Classified - Public Use


Modul ini digunakan untuk pemeliharaan data master produk PT XYZ.
Total produk PT XYZ saat ini mencapai 532 produk yang terbagi dalam
kelompok produk yang berbeda.
b. Outlet Master
Modul ini digunakan untuk pemeliharaan data master pelanggan PT
XYZ. Pemeliharaan mencakup perekaman dan pengorganisasian data
outlet dalam masing-masing segmen yang berbeda. Total outlet PT XYZ
saat ini mencapai tiga juta dan terbagi dalam 59 segmen yang berbeda.
c. Order Entry
Modul ini digunakan untuk proses perekaman data transaksi penjualan
ke database penjualan
d. Sales Accounting & Account Receivable
Modul ini digunakan untuk memposting penjualan dan penerimaan kas
pada pelanggan yang tepat ke dalam jurnal piutang
e. Inventory Management
Modul ini digunakan untuk mengelola dan mengontrol inventori yang
berkaitan dengan barang jadi (finished good) maupun bahan baku (raw
material)
2. Oracle Finance
Aplikasi ini dibangun di atas platform Oracle database yang sudah terbukti
dan teruji karena banyak digunakan perusahaan mutinasional yang bergerak di
bidang manufaktur maupun keuangan. Beberapa modul yag ada dalam aplikasi
ini, antara lain.
a. Vendor Master
Modul ini digunakan untuk pemeliharaan data master pemasok PT
XYZ. Pemeliharaan mencakup perekaman dan pengorganisasian data
pemasok dengan total pemasok PT XYZ mencapai 300 pemasok.
b. Fixed Asset
Modul ini digunakan untuk mengelola dan mengontrol semua aset yang
dimiliki perusahaan.
c. Purchasing
Modul ini digunakan untuk merekam data pembelian barang termasuk
melakukan kontrol terhadap ketersediaan barang sesuai permintaan atau
kebutuhan setiap departemen agar operasional perusahaan bisa terjaga.
d. General Ledger
Modul ini digunakan untuk mencatat transaksi jurnal dan menghasilkan
laporan keuangan seperti neraca, laba-rugi, buku besar, dan jurnal.

14

Classified - Public Use


B. Management Support System (MSS)
MSS ditujukan untuk melakukan dukungan dalam pengambilan keputusan
yang efektif oleh para manajer di perusahaan. Sistem pendukung manajemen di
PT XYZ terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Company Dashboard
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Eksekutif karena
menyediakan informasi penting dari sumber internal dan eksternal yang mudah
digunakan para eksekutif dan manajer. Informasi yang disediakan terdiri-dari
beberapa Key Performance Indicator (KPI) semua departmen dan disajikan dalam
satu laporan agar memudahkan eksekutif dan manajer dalam proses pengambilan
keputusan. Ada sekitar 30 KPI yang terbagi dalam masing-masing departmen
yaitu Sales, Marketing, Manufacture, Logistic, IT, dan Customer Service.
2. Hyperion Essbase
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Pengambilan Keputusan karena
memberikan dukungan informasi dan laporan secara langsung kepada manajer
dalam proses pengambilan keputusan di perusahaan. Ada sekitar 160 cube dan
300 laporan yang bisa digunakan manajer dalam melakukan analisis perkiraan
penjualan, supply/demand, ketersediaan stok. Di samping itu, aplikasi ini juga
mendukung adhoc reporting dan membantu tim finance dalam perencanaan
keuangan dan penentuan anggaran (Financial Planning and Budgeting). Laporan
disajikan secara self-service sehingga memudahkan manajer atau analis dalam
melakukan pengolahan data tanpa harus melibatkan tim IT.
3. Sql Server Reporting Service
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen karena
menyediakan informasi dalam bentuk laporan statis dan tampilan kepada para
manajer dan professional bisnis. Aplikasi ini bersifat laporan data operasional
seperti data penjualan masing-masing sales office.
Untuk membuat sistem informasi di PT XYZ, seluruh departemen
diharapkan bisa saling bersinergi satu sama lain sehingga memungkinkan antar
departmen di perusahaan dapat mengkoordinasikan dan mengintegrasikan proses
bisnis yang ada. Oleh kerena itu, dibutuhan Sistem Informasi Terintegrasi atau
Enterprise Information System. Pembahasan berikutnya lebih difokuskan pada
pemanfaatan Sistem Pengambilan Keputusan dalam menunjang kegiatan
operasional bisnis perusahaan terutama bagian pemasaran.

III.4. Penerapan DSS di Perusahaan

Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan analisis perilaku


konsumen adalah Market Based Analysis dimana mekanismenya harus didahului
oleh analisis yang mendalam mengenai data transaksi pelanggan dengan
menggunakan konsep data mining. Penggunaan data mining ini diharapkan dapat
membantu mempercepat proses pengambilan keputusan bagi manajemen dan
15

Classified - Public Use


memungkinkan perusahaan untuk mengelola informasi yang terkandung di dalam
transaksi menjadi sebuah knowledge. Dengan begitu, pendapatan perusahaan
dapat meningkat dan di masa yang akan datang perusahaan dapat lebih kompetitif.
Saat ini PT XYZ memiliki sistem yang sudah terintegrasi berupa Enterprise
Resource Planning (ERP) yang menunjang seluruh proses bisnis yang ada, namun
belum maksimal digunakan sebagai referensi bagi penetapan strategi pemasaran
perusahaan. Oleh karena itu, peran DSS sangat dibutuhkan untuk menggali dan
melakukan analisis perilaku konsumen terhadap pembelian suatu produk melalui
data historikal transaksi pelanggan selama dua tahun. Kriteria atau parameter-
parameter yang digunakan dalam membantu pengambilan keputusan digambarkan
seperti model berikut:

Gambar 3. Diagram Model Kriteria Pengambilan Keputusan

Berdasarkan model yang terdapat pada Gambar 3 datas, PT XYZ


menjadikan beberapa parameter dalam pengambilan keputusan antara lain,
ranking (peringkat) berdasarkan revenue yang diperoleh di setiap wilayah,
penetrasi pasar, basket index untuk mengetahui persentase pembelian produk PT
XYZ, market share produk PT XYZ dibandingkan dengan produk perusahaan
lain, jumlah penjualan produk, dan nilai penjualan ritel setiap bulan untuk
peningkatan penjualannya.
Sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder berupa deret waktu
(time series) dengan periode dua tahun terkahir. Jenis sumber data berasal dari
data eksternal perusahaan yang didapatkan melalui kerjasama antara PT XYZ
dengan masing-masing outlet melalui trading term yang telah disepakati kedua
belah pihak. Untuk saat ini PT XYZ telah bekerjasama dengan outlet seperti
Matahari, Carefour, Giant, dan Indomart. Melalui proses training didapatkan
akurasi data mendekati 98% sehingga informasi yang dihasilkan dapat digunakan
untuk membantu proses pengambilan keputusan khususnya untuk mendukung
strategi pemasaran.

16

Classified - Public Use


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penerapan aplikasi DSS ini digunakan
untuk mendukung strategi pemasaran dalam melakukan penetrasi pasar sehingga
diharapkan perusahaan mampu mengembangkan sebuah sistem customer profiles.
Harapannya perusahaan mampu membuat dan melakukan promosi yang efektif
berdasarkan segmen pasar yang sesuai sehingga target penjualan akan mudah
tercapai dan tidak kalah bersaing dengan kompetitor. Matrik komponen sistem
informasi manajemen yang digunakan perusahaan dapat dilihat pada lampiran.
Beberapa aktivitas pada sistem informasi tersebut sebagai berikut.
1. Aktivitas Input
Aktifitas input dalam aplikasi dilakukan oleh tim master data. Data yang
dimasukkan adalah data produk, data pelanggan, data supplier, dan data transaksi
penjualan. Pelaksanaan input data tersebut tentu membutuhkan sumber daya
berupa hardware dan jaringan seperti monitor, keyboard, mouse, CPU, wireless,
dan LAN. Selain itu, sumber daya berupa software juga dibutuhan oleh sistem.
Software yang digunakan input data dikembangkan oleh PT XYZ sendiri dengan
memanfaatkan operating system Windows dan Database Management System
(DBMS) seperti Oracle Database. Master data officer sebagai SDM memiliki hak
akses ke aplikasi untuk input data berupa data produk, data pelanggan, data
supplier, dan data transaksi penjualan. Master data officer juga dibutuhkan untuk
menjalankan proses lain seperti proses data cleansing sebelum data tersebut bisa
diolah ke proses selanjutnya, yaitu proses penggalian data (data mining).
2. Aktivitas Pemrosesan
Aktivitas proses pengolahan data dalam aplikasi membutuhkan sumber daya
hardware dan jaringan berupa network server, monitor, CPU, keyboard. Kebuthan
server untuk aktivitas ini juga memerlukan memory minimal 200 GB, media
penyimpanan 10 TB, dan CPU 16 core. Selain itu, kebutuhan software untuk
pemrosesan data dikembangkan oleh perusahaan dengan memanfaatkan operating
system Windows dan Oracle Database. Business Intelligence Specialist dan
Database Administrator (DBA) tentunya dibutuhan untuk memonitor apabila
terjadi kendala saat pemrosesan data berlangsung.
3. Aktivitas Output
Semua proses yang dilakukan selama aktivitas input dan pengolahan data
dilakukan oleh aplikasi dan akan memberikan output berupa report dengan jangka
pelaporan tertentu. Pada bagian ini, setiap proses telah menggunakan sistem
informasi manajemen. Mesin yang digunakan berupa network server, monitor,
keyboard, mouse, CPU, printer. Media yang dibutuhkan adalah jaringan internet,
LAN, email, serta kertas untuk mencetak laporan.
Kebutuhan software digunakan untuk mengolah dan menampilkan data
menjadi informasi yang representative berupa tabel, grafik, indikator-indikator.
Dalam hal ini software yang digunakan berupa Oracle Business Intelligence
Enterprise Edition. Dengan menggunakan konsep self-service, pengguna tidak
perlu lagi menggantungkan tim IT untuk menyediakan laporan yang dibutuhkan.
SDM yang terlibat terdiri-dari manajer pemasaran, manajer penjualan, tenaga

17

Classified - Public Use


pemasaran, dan tenaga penjualan. Produk informasi yang dihasilkan terdiri-dari
Market Share Summary Report, Market Basket Analysis Report, Market Share PT
XYZ vs Other Companies, Store Ranking Summary Report, Retail & Sales Price
Chart Report.
Dengan informasi tambahan yang akan dikumpulkan seperti salah satunya
demografi pelanggan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Adanya DSS ini tidak hanya memberikan informasi yang dibutuhkan dalam
mendukung strategi pemasaran namun juga memberikan rekomendasi penentuan
model strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi pasar. Meskipun demikian,
proses pengambilan keputusan tetap dilakukan oleh manajemen PT XYZ dengan
tetap memperhatikan rekomendasi yang diberikan DSS sehingga tercipta strategi
pemasaran yang efektif dan efisien. Berikut contoh hasil keluaran dari aplikasi
DSS Marketing Support System PT XYZ. Hasil keluaran selengkapnya dapat
dilihat di lampiran.

Gambar 4. Hasil Aplikasi Marketing Management Support System PT XYZ

Tampilan hasil keluaran aplikasi DSS Marketing Support System PT XYZ di


atas, dapat diketahui bahwa total penjualan (revenue retailer) yang didapatkan
setiap bulan sesuai dengan harga per unitnya. Pada awal semester dua, total
penjualan PT XYZ mengalami peningkatan dari pertumbuhan penjualan retailer.

18

Classified - Public Use


Berdasarkan pengamatan kami, data mining yang dilakukan oleh MMSS
masih berkisar kepada informasi mengenai produk PT XYZ dan produk pesaing
(jumlah penjualan, market share, perbandingan relatif dengan kompetitor dan
sejenisnya) namun belum sampai kepada profil demografi konsumen. Informasi
profil demografi ini (seperti misalnya usia pembeli produk PT XYZ, estimasi
pendapatan pembeli produk) sangat penting terutama dalam penentuan strategi
pemasaran. Misalnya, PT XYZ dapat menentukan bintang iklan dan jenis iklan
serta promosi yang sesuai dengan karakteristik konsumen PT XYZ dengan data
mining mengenai profil usia pembeli.
Informasi mengenai estimasi pendapatan konsumen produk juga dapat
membantu PT XYZ dalam melakukan analisis pola konsumsi konsumen. Di
samping itu, informasi tersebut dapat digunakan untuk penentuan diversifikasi
produk (contoh produk minuman dengan kemasan yang lebih kecil) dan
menganalisis sensitivitas harga terhadap kuantitas penjualan, terutama apabila
ternyata produk PT XYZ banyak dikonsumsi atau ditargetkan untuk konsumsi
individu maupun kelompok individiu dengan pendapatan menengah ke bawah.
Profil konsumen ini dapat diperoleh melalui informasi yang ditangkap oleh
distributor, seperti program loyalitas pelanggan untuk Hypermart yang berada di
dalam Matahari Grup dengan adanya Matahari Club Card (MCC). Informasi
mengenai profil konsumen dan barang yang dibeli kemudian dianalisis untuk
mendapatkan korelasi pola konsumsi dan profil demografi pelanggan berdasarkan
data input MCC.
4. Aktivitas Pengendalian
Kegiatan ini merupakan bagian evaluasi yang dilakukan pihak manajemen
terkait dengan penilaian kinerja masing-masing bagian dalam proses bisnis.
Software yang dipergunakan berupa Microsoft SQL Server Reporting Service
dengan prosedur yang dilakukan adalah melakukan monitoring KPI terhadap
laporan yang dihasilkan secara periodik. Produk informasi yang dihasilkan berupa
informasi Data Quality dan Data Cleansing Report, Key Performance Indicator
dari hasil output informasi aplikasi dengan kondisi aktual yang terjadi di pasar.
Peranan teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,
seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan
informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami,
dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan
manajemen. Selain itu, efisiensi kegiatan operasional perusahaan dan kinerja
perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan
dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global. Beberapa
keuntungan lain yang diperoleh dari penerapan DSS bagi proses bisnis di PT XYZ
sebagai berikut.
1. Mengoptimalkan penentuan tata letak penempatan kulkas di outlet.
Perusahaan melakukan investasi miliaran rupiah di kulkas (Cold Drink
Equipment) tentunya mengharapkan adanya return yang sepadan atau

19

Classified - Public Use


melebihi nilai investasi tersebut. Optimalisasi penempatan kulkas sudah
selayaknya dilakukan agar mudah dijangkau oleh konsumen.
2. Membantu perusahaan dalam melakukan forecasting.
Proses forecasting pasti memerlukan indikator yang lain seperti tren
penjualaan perusahaan dan faktor eksernal seperti tingkat inflasi, suku
bunga, dan nilai tukar rupiah.
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan terkait penggunaan DSS di
PT XYZ, pentingnya peranan DSS di PT XYZ adalah memberikan kemudahan
dalam memproses data atau informasi bagi manajemen PT XYZ khususnya
marketing dan research and development (R&D). Selain itu, DSS membantu
dalam penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah,
menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan dengan
data yang tersedia, serta mampu menyajikan berbagai alternatif. Kemampuan DSS
ini dapat dimanfaatkan untuk menyediakan bukti tambahan sebagai penjelasan
dalam memperkuat posisi manajemen terhadap penentuan strategi marketing dan
produk PT XYZ di pasar. Penerapan DSS yang dilakukan di PT XYZ pun dapat
meningkatkan produktivitas dan kontrol implementasi dari manajemen.
Penggunaan DSS di PT XYZ memiliki peranan penting dalam mendukung
proses pengambilan keputusan khususnya di divisi marketing. Berbagai manfaat
yang dirasakan manajemen diantaranya mendukung program promosi pemasaran,
membantu penterasi pasar dan memahami prilaku konsumen, mengoptimalkan
penentuan tata letak, dan membantu perusahaan dalam melakukan forecasting.
Potensi resiko aplikasi DSS ini terjadi apabila perusahaan sulit mendapatkan data
eksternal dari outlet karena data merupakan komponen utama dan vital dalam
pemanfaatan DSS ini. Oleh karena itu dibutuhkan peningkatan kerjasama dengan
outlet seperti membagi hasil pengolahan data sehingga outlet dapat merasakan
manfaat yang sama.
Membangun DSS yang bagus dan handal tentunya membutuhkan dukungan
baik segi teknis dan non teknis, salah satunya adalah aspek keamanan. Keamanan
data merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kerahasiaan informasi
terutama yang berisi informasi sensitif yang hanya boleh diketahui oleh pihak
yang berhak saja, apalagi pengirimannya dilakukan melalui jaringan publik.
Apabila keamanan data tersebut tidak maksimal maka data tersebut dapat disadap
oleh pihak yang tidak berhak.
Sistem keamanan informasi yang lemah dapat memberikan dampak negatif
terhadap pencapaian tujuan enterprise atau organisasi secara umum dan tujuan
aplikasi DSS secara khusus. Oleh karena itu, penerapan keamanan informasi yang
menyeluruh dan terintegrasi sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Penerapan tersebut melindungi organisasi dari risiko yang dapat memberikan
kerugian khususnya finansial. Manfaat yang diberikan dapat dirasakan terutama
oleh organisasi skala enterprises berbasis TI yang menganggap bahwa keamanan
informasi merupakan faktor yang penting. Berdasarkan tujuan dan pengamanan

20

Classified - Public Use


informasi, maka kami perlu mengidentifikasi kerawanan data yang mungkin
terjadi didalam penerapan aplikasi DSS di PT XYZ.

21

Classified - Public Use


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1. Kesimpulan

Sistem informasi yang diaplikasikan pada proses pengambilan keputusan di


PT XYZ mencakup seluruh kategori informasi sistem baik Operational Support
System (OSS) maupun Management Support System (MSS). OSS digunakan
dengan baik sebagai penunjang semua kegiatan operasional perusahaan dan MSS
dimanfaatkan manajemen perusahaan untuk menyusun langkah strategis.
Di sisi lain, peranan DSS menjadi sangat penting dalam beberapa dekade ini
terutama untuk mendukung pengambilan keputusan terkait kebijakan dan strategi
perusahaan dalam hal persaingan usaha. Perusahaan yang menguasai informasi
hampir dapat dipastikan akan memenangkan persaingan dalam memperebutkan
pangsa pasar. PT XYZ dalam hal ini menggunakan aplikasi DSS untuk
menganalisis perilaku konsumen atau disebut Marketing Management Support
System (MMSS). Pemanfaatan MMSS ini diharapkan dapat membantu PT XYZ
dalam mencapai atau melebihi target perusahaan, melakukan promosi yang
efektif, dan optimalisasi tata letak kulkas (cold drink equipment). Namun
keberhasilan MMSS ini tidak akan bisa terwujud apabila data dan informasi yang
dibutuhkan oleh sistem tidak tersedia karena kurangnya koordinasi dengan outlet
yang ada.

IV.2. Saran

Secara keseluruhan semua proses yang dilakukan pada sistem pengambilan


keputusan di PT XYZ tergolong sudah sangat baik dan mendukung semua
aktivitas perusahaan. Namun terkadang masih terjadi human error dalam
pemasukan data. Akibatnya data yang tercantum pada sistem berbeda dengan
fakta di lapangan sehingga diperlukan pelatihan pegawai dalam penggunaan
sistem.
Perusahaan sebaiknya lebih aktif dalam mendorong beberapa terobosan baru
khususnya dalam pemanfaataan DSS dalam menunjang pengambilan keputusan
seperti melakukan pengembangan DSS di bidang optimaslisasi value chain,
optimasi trafik dan distribusi, optimaslisasi cost, dan lain sebagainya. Harapannya
perusahaan akan dapat lebih kompetitif dan memiliki daya saing didalam
memperebutkan pasar minuman siap saji (ready to drink).

22

Classified - Public Use


DAFTAR PUSTAKA

Andrew, McAfee and Erik, Bryjolfsson. (2012). Big Data: The Management
Revolution. Harvard Business Review.
Fudge, W. D. and L. M. Lodish. (1977). Evaluation of The Effectiveness of A
Salesman's Planning System by Field Experimentation. Interfaces 8, 97-106.
Gensch, Dennis H., Nicola Aversa, and Steven P. Moore. (1990). A Choice-
Modeling Market Information System that Enabled ABB Electric to Expand
Its Market Share. Interfaces, Vol. 20 No. 1 (Jan-Feb) pp. 6-25.
Jogiyanto, H.M. (2001). Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis Edisi ke-2. Andi Offset.
Yogyakarta.
Jogiyanto, H.M. (2003). Sistem Teknologi Informasi: Pendekatan Terintegrasi
Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan Edisi
ke-1. Andi Offset. Yogyakarta.
Julander, Claes-Robert. (2002). Basket Analysis: A New Way of Analysing
Scanner Data. International Journal of Retail & Distribution Management,
Vol. 9 No. 3 Nov/Dec 2002: 10.
Kadir, Abdul. (2003). Pengenalan Sistem Informasi Edisi 1. Andi Offset.
Yogyakarta.
Li, E. Y., R. McLeod Jr., et al. (2001). Marketing Information System in Fortune
500 Companies: A Longitudinal Analysis of 1980, 1990, and 2000.
Information and Management 38: 307-322.
Lilien, Gary L., Rangaswamy, Bruggen, Gerrit H.Van, Starke, Katrin. (2004). DSS
Effectiveness in Marketing Resource Allocation Decisions : Reality vs
Perception. Journal of Information Systems Research, Vol. 15 No. 3 pp.
216–235.
Lodish, Leonard M., Curtis, Ellen, Ness, Michael, and Simpson, M Kerry. (1988).
Sales Force Sizing and Deployment Using A Decision Calculus Model at
Syntex Laboratories. Interfaces, Vol. 18 No. 1 (January), pp. 5-20.
Marimin. (2004). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.
Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
O’Brien, JA and George Marakas. (2009). Management Information System.
Ninth Edition. McGraw-Hill.Inc. Boston.
Sutedjo D., Budi (2003). Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi. Andi
Offset. Yogyakarta.
Turban, McLean, Wetherbe. (1999). Information Technology For Management.
John Wiley & Sons, Inc. USA.

23

Classified - Public Use


Van Bruggen, G.H., Smidts, A., and Wierenga, B. (1998). Improving Decision
Making by Means of A Marketing Decision Support System. Management
Science 44(5), 645–658.
Vlahos GE, Ferratt TW, and Knoepfle G. (2004). The Use of Computer-Based
Information Systems by German Managers to Support Decision Making.
Information & Management 41(6), 763–779.
Wainright, Martin E., Carol V. Brown, Daniel DeHayes, Jeffrey A. Hoffer, and
William C. Perkins. (2002). Managing Information Technology Fourth
Edition. Prentice-Hall. New Jersey.
Wierenga B., Gerrit Van Bruggen. (2000). Marketing Management Support
Systems: Principles, Tools, and Implementation. Kluwer Academic
Publisher. Massachusetts USA
Wilkinson, Joseph W., Michel J. Cerullo, Vasant Raval, and Bernard Wong-On-
Wing. (2000). Accounting Information System: Essential Concepts and
Applications Fourth Edition. John Willey & Sons Inc. New York.
http://coca-colaamatil.co.id/

24

Classified - Public Use


LAMPIRAN
Matrik Komponen Management Support System Perusahaan PT XYZ
Hardware dan Netware Software Sumber Daya Manusia
Aktivitas Data Produk Informasi
Mesin Media Program Prosedur Spesialis User
Workstation Magnetic Program pemasukan Pemasukan Data entry Pegawai pemasaran - Data produk Data entry display
Input manager stripe data data - Data
pelanggan
- Server Jaringan - Pemrosesan Transaksi - Business - Data supplier Status display
- Networkserver komunikasi penjualan penjualan Intelligence - Data transaksi
Pemrosesan Spesialis penjualan
- Prosesor - NOS
komunikasi - Analisis penjualan - DBA

- Workstation Kertas laporan - Program pelaporan Penggunaan - Pegawai penjualan - Laporan analisis
manager - Program grafik dan - Manajer keranjang belanja
- Printer distribusi - Laporan analisis
- NOS output - Pegawai pemasaran
Output penjualan dan
Market Share
- Informasi penjualan
di layar
Penyimpanan Magnetik disc Magnetic disk - DBMS Prosedur - Supervisor - Pegawai penjualan - Data produk
drive - NOS backup - Data entry - Pegawai pemasaran - Data
pelanggan
- Data supplier

25

Classified - Public Use


Hardware dan Netware Software Sumber Daya Manusia
Aktivitas Data Produk Informasi
Mesin Media Program Prosedur Spesialis User
- Server Kertas - Program monitoring Prosedur - Pegawai penjualan - Data transaksi - Laporan pengecekan
- Prosesor dokumen performa koreksi - Pegawai pemasaran penjualan kualitas data
Pengendalian laporan
komunikasi - Program monitoring - Manajer - Data entry display
pengendalian keamanan - Audio signal

26

Classified - Public Use


Contoh Output Aplikasi DSS Marketing Support System PT XYZ

27

Classified - Public Use


28

Classified - Public Use

Anda mungkin juga menyukai