Anda di halaman 1dari 18

Cikarang Subes Jaya

PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS


PROJECT CHARTER
Version <1.0>
01/08/2016

Let’s Make Customer Smile


PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

1 PROJECT OVERVIEW

1.1 PROBLEM STATEMENT

Dalam upaya untuk mencapai target pemerintah pusat untuk membangun daerah
perbatasan dan juga daerah pedalaman maka dibutuhkan aktivitas-aktivitas nyata untuk
mencapainya. Dalam hal ini kementrian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)
menyatakan ada 3 strategi untuk mencapai hal tersebut. Ketiga strategi itu adalah
peningkatan konektivitas, pemberdayaan sumber daya, dan peningkatan kualitas hidup.

Kita ambil stretegi yang ke-3, yaitu peningkatan kualitas hidup. Kualitas hidup dapat
diukur melalui 3 hal, yaitu angka kematian bayi, angka harapan hidup ketika berumur 1
tahun dan angka melek huruf. Ketiga faktor tersebut saling berkaitan untuk mengukur
kualitas hidup.Secara cepat, maka akan terbayang bahwa masalah ada di kesehatan dan
pendidikan.

Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas hidup, selain pendidikan, maka
perlu untuk memeperhatikan kesehatan masyarakat. Untuk mendukung terwujudnya
kesehatan dalam lingkungan masyarakat, maka sangat perlu untuk menyediakan fasilitas
kesehatan yang memadai. Dengan begitu, kebutuhan pelayanan kesehatan warga negara
akan lebih baik. Salah satu fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia adalah PUSKESMAS
(Pusat Kesehatan Masyarakat).

Di Indonesia, ada beberapa wilayah yang sebenarnya mempunyai fasilitas kesehatan


berupa puskesmas. Tetapi, perlu kita ketahui, bahwa di beberpa daerah rasio jumlah
puskesmas dan jumlah penduduk sangatlah tidak berimbang. Sehingga sudah dapat
dipastikan bahwa pelayanan puskesmas terhadap masyarakat juga tidak akan maksimal.
Untuk menangani hal itu, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia akan menambah
jumlah puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Aktivitas penambahan fasilitas kesehatan di atas merupakan penjabaran dari Rencana


Strategis Kementrian Kesehatan tahun 2015~2019 yang mempunyai sasaran sebagai
berikut :

1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak,

2. Meningkatnya pengendalian penyakit,

Page 2 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

3. Meningkatnya akses dan mutu pelyanan kesehtan dasr dan rujukan terutama di
daerah terpencil, tertinggal, dan perbatasan.

4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia


Sehat dan pengelolaan SJSN kesehatan.

5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin,

6. Meningkatnya responsivitas system kesehatan.

Dari sasaran pembangunan kesehatan di ats, dikemabngkan menjadi 12 sasaran


startegis, yang mana 3 di antaranya adalah terkait dengan pelayanan kesehatan di daerah,
yaitu :

1. Meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, dengan sasaran yang
akan dicapai adalah

a. Jumlah kecamatan yang memilki minimal 1 puskesmas yang terkareditasi


sebanyak 5.600 kecamatan.

b. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terkareditasi


sebanyak 481 kab/kota.

2. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan faramasi dan alat kesehatan,
dengan sasaran yang akan dicapai adalah :

a. Persentase ketersediaan obat dan vaksisn di puskesmas sebesar 90%.

b. Jumlah baha baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang
diproduksi di dalam negeri sebnyak 35 jenis.

c. Persentasi produk alat kesehtan dan PKRT di peredaran yang memenuhi


syarat sebesar 83%.

3. Meningkatnya Jumlah, jenis , kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan, dengan


sasaran yang akan dicapai adalah :

a. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan


sebanyak 5.600 puskesmas.

b. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan


3 dokter spesialis penunjang sebesar 60%.

Page 3 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

c. Jumlah SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak


56.910 orang.

1.2 PROJECT DESCRIPTION

Untuk mewujudkan tujuan Kementrian Kesehatan di atas, maka telah disepakati


bahwa akan dilakukan pembangunan fasilitas kesehatan berupa PUSKESMAS, di wilayah
propinsi Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Dari ketiga propinsi
tersebut, akan dilakukan pembangunan puskesmas di 12 lokasi. Dengan ketentuan setiap
propinsi akan dilakukan pembangunan sejumlah 4 puskesmas yang tersebar di 2
kabupaten/kota yang berbeda. Dan setiap kabupaten/kota akan mendapat fasilitas
pembangunan 2 puskesmas.
Untuk mencapai tujuan meningkatkan rasio perbandingan jumlah puskesmas dan
jumlah penduduk, maka perlu diketahui kabupaten/kota mana saja yang mempunyai rasio
paling kecil di masing-masing propinsi. Dengan begitu, diharapkan setelah pembangunan
puskesmas dapat meningkatkan rasio jumlah puskesmas di ketiga propinsi tersebut. Yang
artinya, pelayanan kesehatan akan menjadi mudah dijangkau. Berikut ini adalah tabel hasil
pemilihan kabupaten/kota yang akan dibangun puskesmas.
Tabel 1.1 Pemilihan Lokasi Puskesmas

No Propinsi Kabupaten/kota Rasio Rencana Lokasi Puskesmas


1 Kelurahan Juata Permai, Tarakan Utara
Tarakan 0,94
2 Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat
Kalimantan Utara
3 Jl. Teuku Umar, Nunukan Timur
Nunukan 2,21
4 Jl. Sei Jepun, Nunukan Selatan
5 Desa Pendingin, Kec. Sanga-Sanga
Kutai Kartanegara 1,24
6 Desa Sungai Payung, Kec. Loa Kulu
Kalimantan Timur
7 Jl. Jenderal Sudirman, Kerang, Batu Engau
Paser 1,91
8 Jl. Tanah Grogot, Gunung Kelua
9 Jl. Tanjung Batu Dalam, Sedau, Singkawang Selatan
Singkawang 2,10
10 Jalan Gayung Bersambut, Singkawang Selatan
Kalimantan Barat
11 Desa Makmur, Sui Kupah, Kubu Raya
Kubu Raya 3,70
12 Desa Mekar Sari, Sungai Raya, Kubu Raya

Rasio dalam tabel di atas, menunjukkan perbandingan jumlah puskesmas setiap


30.000 penduduk di Kalimantan Utara dan Timur. Sedangkan di Kalimantan Barat,
menunjukkan jumlah puskesmas setiap 100.000 penduduk. Dari situ, bisa disimpulkan
bahwa jumlah puskesmas tersebut mengalami kekurangan. Rencana lokasi puskesmas,
kami rencanakan dengan melihat jumlah puskesmas yang sudah tersedia di kecamatan.

Page 4 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

Rencana lokasi tersebut, sudah dikaji dan dibandingkan dengan list puskesmas dari
Kementrian Kesehatan, sehingga dapat menghindari ada 2 atau lebih puskesmas yang
berdekatan.
Dalam proyek pembangunan puskesmas ini, termasuk didalamnya adalah penyediaan
sarana dan prasarana, IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), dan PLTS (Pembangkit
Listrik Tenaga Surya) sebagai sumber tenaga listrik cadangan. Sehingga, ketika
pembangunan telah selesai, puskesmas tersebut bisa langsung digunakan.
Pembangunan dilengkapi dengan fasilitas PLTS karena sesuai dengan sasaran
startegis, bahwa ketersediaan vaksin dan pelayanan harus maksimal. Dengan jangkauan
listrik PLN di daerah perbatasn dan pinggiran yang masih minim, maka perlu digunakan
pembangkit listrik alternatif. Pembangkit yang akan digunakan adalah tenaga surya, karena
dimanapun lokasinya, selama masih terkena sinar matahari, maka akan ada listrik yang
mengalir.

1.3 PROJECT GOAL AND OBJECTIVES

Sesuai dengan alasan pembangunan proyek ini adalah untuk meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat Indonesia. Sedangkan secara spesifik, tujuan proyek ini adalah :

 Meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan


Barat, dan Kalimantan Timur.

 Memperbesar rasio perbandingan jumlah puskesmas dengan jumlah masyarakat.

 Membangun puskesmas kecamatan yang dilengkapi dengan system IPAL (instalasi


pengolahan air limbah) yang baik.

 Membangun puskesmas yang mempunyai cadangan listrik secara mandiri, sehinga


tidak bergantung dengan listrik PLN.

1.4 PROJECT SCOPE

Untuk membatasi area pengerjaan proyek, maka perlu dibuat batasan-batasan


pekerjaan utama yang harus dikerjakan oleh tim proyek. Batasan (scope) yang ditentukan
adalah sebagai berikut :

 Pembangunan Fisik Puskesmas (Bangunan Fisik)


o Penentuan Lokasi
o Pembebasan Lahan
Page 5 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

o Desain Bangunan
o Instalasi Listrik

 Pengadaan Peralatan Puskesmas sesuai dengan standard puskesmas


o Instalasi

 Pembangunan IPAL (Intsalasi Pengolahan Air Limbah)


o Pengadaan peralatan
o Instalasi

 Pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)


o Pengadaan Komponen
o Perakitan dan Instalasi

1.5 CRITICAL SUCCESS FACTOR

Dalam sebuah kegiatan operasi atau proyek yang mempunyai tujuan, sudah pasti
akan mempunyai poin-poin penting yang akan menjadi tolak ukur keberhasilannya. Dalam
hal pelaksanaan proyek, umumnya diketahui ada 3 tolak ukur utama agar proyek tersebut
dikatakan berhasil. Ke-3 unsur itu adalah Time (waktu), Scope (Ruang Lingkup), dan Cost
(Biaya). Sehingga dengan adanya 3 unsur tersebut, diharapkan dapat mencapai kualitas
(Quality) dari sebuah proyek yang sedang dikerjakan.
Berbicara critical success factor, terkait dengan 3 unsur di atas maka akan dijabarkan
lebih detail menjadi sebuah ukuran atau dimensi yang jelas. Sehingga dalam melakukan
evaluasi akan lebih mudah dalam menentukan sikap, apakah proyek yang sedang dilakukan
sesuai dengan jalur atau tidak. Berikut ini adalah uraian dari setiap unsur faktor kesuksesan
dalam proyek yang dikerakan
1. Waktu (Time)
Dalam proyek yang dikerjakan yaitu pembangunan puskesmas dan PLTS
sebagai pembangkit listrik alternatif, diberikan waktu selam 6 bulan untuk
mengerjakan semuanya. Semua berarti mulai pembangunan phisik, penyediaan
perlengkapan, instalasi listrik, PLTS, dan IPAL. Waktu 6 bulan diberikan bukan
untuk 1 lokasi, melainka untuk semua lokasi atau sebanyak 12 lokasi. Artinya,
semua lokasi harus mulai dengan bersamaan dan harus selesai dengan bersamaan
maksimal 6 bulan setelah dimulainya proyek.

Page 6 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

2. Ruang Lingkup (Scope)


Berbicara ruang lingkup proyek yang dikerjakan, maka kita akan merujuk
ke poin 1.4 dimana dibahas tentang project scope. Jadi kriteria kesuksesan proyek
ini adalah ketika ruang lingkup yang dibicarakn sebelumnya sudah dapat dipenuhi
semua dalam waktu yang tersedia. Proyek dikatakan gagal / tidak selesai jika
ruang lingkup yang ditentukan tidak terpenuhi. Tetapi proyek pasti akan mundur
waktu pengerjaannya jika terjadi revisi ruang lingkup, dalam hal ini penambahan
ruang lingkup.
Oleh karena itu, perubahan ruang lingkup harus benar-benar diketahui dan
disetujui oleh kedua pihak sehingga proyek berjalan lancar.
3. Biaya (Cost)
Setiap biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan proyek harus jelas dan
dapat dipertangung jawabkan. Dalam hal ini, untuk proyek puskesmas dana yang
dikeluarkan terbatas sebesar 1,5 Milyar rupiah setiap lokasi, karena ada 12 lokasi
maka total ada 18 Milyar rupiah. Semua pengeluaran harus sesuai dengan rencana,
setiap penambahan biaya berarti pengurangan keuntungan dalam pelaksanaan
proyek.
Biaya yang dikeluarkan bisa jadi berubah sesuai dengan perubahan yang
dilakukan oleh project owner. Jika terjadi perubahan pada project scope, artinya
aka nada penambahan waktu dan juga biaya. Proyek ini dikatakan berhasil jika
biaya yang dikeluarkan minimal 15% lebih kecil dari jumlah maksimal biaya yang
ditentukan.

1.6 ASSUMPTIONS

Dalam pengerjaan proyek ini perlu diberikan asumsi-asumsi awal dalam setiap
perhitungan, sehingga jika dikemudian hari terdapat penyesuaan bisa dimengerti oleh
semua pihak. Asumsi-asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Pengerjaan fisik bangunan diberikan kepada sub kontraktor local, sehingga
pembangunan bisa berjalan parallel disemua lokasi.
2. Semua transaksi dalam negeri menggunakan satuan mata uang IDR dan transaksi
luar negeri menggunakan satuan mata uang USD dengan kurs USD 1 = IDR
13.500,-.

Page 7 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

3. Schedule proyek dimulai pada bulan Agustus 2016 dan berakhir pada bulan Januari
2017.
4. Sumber daya manusia yang digunakan merupakan masyarakat lokal yang
berdekatan dengan lokasi pembangunan. Khusus untuk pembangunan PLTS dan
IPAL digunakan tenaga ahli dari produsen instalasi peralatan.
5. PLTS yang akan dibangun merupakan sumber daya listrik cadangan, sehingga
menurut peraturan yang berlaku, daya listrik cadangan adalah minimal 1800 VA.

1.7 CONSTRAINTS
Dalam setiap proyek, pasti terdapat batasan-batasan yang menjadi tantangan untuk
dipecahkan. Batasan-batasan tersebut merupakan kondisi yang tidak dapat kita kerjakan
tetapi harus bisa menyelesaikan proyek yang diberikan. Dalam kasus ini, constraints atau
batasan yang ada adalah :
1. Waktu pembangunan adalah selama 6 bulan dimulai dari bulan Agustus 2016.
2. Dana yang diberikan untuk pembangunan adalah sebesar 1,5 Milyar rupiah setiap
lokasi.
3. Puskesmas dilengkapi dengan instalasi PTLS dengan daya minimal 1800 VA.

2 PROJECT AUTHORITY AND MILESTONES


2.1 FUNDING AUTHORITY
Dalam setiap proyek, pasti diperlukan pihak pendana sebagai penanggung jawab
keuangan selama jalannya proyek. Pendana proyek ini adalah Kementrian Kesehatan
dengan dana sebesar 1,5 Milyar rupiah setiap lokasi. Pembayaran dana dilakukan dengan 4
therm, yaitu dibayar diawal ketika akan mulai proyek sebesar 10% dari total dana.
Selanjutnya, dana akan diberikan setiap 2 bulan sekali, yaitu pada bulan ke 2, bulan ke 4
dan bulan ke 6 atau bulan terkahir jika sudah selesai. Besarnya setiap pembayaran adalah
sebesar 30% dari nilai proyek.
Setiap pencairan dana proyek, harus dikirimkan melalui no rekening perusahaan
sejumlah yang disepakati dan disertai tanda bukti ransaksi. Jika pada waktu yang sudah
ditentukan, dana proyek tidak cair, maka pengerjaan proyek akan dihentikan pada target

Page 8 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

pengerjaan yang sesuai dengan nilai yang sudah dibayar. Dan akan mulai dikerjakan
kembali setelah dana proyek dibayarkan.
Semua pengeluaran dana harus melalui persetujuan bagian keuangan dan dilaporkan
secara periodik kepada Manajer Proyek. Tanda bukti transaksi setiap pengeluaran harus
dapat dipertanggung jawabkan oleh member proyek yang membelanjakan dana.

2.2 PROJECT OVERSIGHT AUTHORITY


Dalam hal pengawasan proyek, pengawasan paling tinggi dilakukan oleh tim dari
Kementrian Kesehatan sebagai project owner. Dalam hal ini pengawasan akan
berkonsentrasi pada progress pengerjaan untuk memastikan semua lokasi selesai pada
waktu yang diinginkan.
Pada level perusahaan, pengawasan tertinggi dipegang oleh Manajer Proyek sebagai
pimpinan dalam team. Manajer Proyek ini harus memastikan semua rencana berjalan
dengan baik dan dapat mencapai target yang diinginkan. Baik dalam hal waktu, maupun
biaya. Untuk mejaga hal itu, Manajer Proyek ini harus dapat memecahkan masalah jika
terjadi penyimangan dalam rencana proyek.
Pada level yang lebih kecil pengawasan proyek ini dibagi menjadi 4 bagian yaitu,
pengawas bagian konstruksi bangunan, pengawas bagian logistic dan transportasi,
pengawas bagian instalasi sarana dan pra sarana, serta pengawas instalasi PLTS. Hal ini
dilakukan agar fokus pengawas lebih baik dan dapat bertanggung jawab pada setiap
bagiannya.

Page 9 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

2.3 MAJOR PROJECT MILESTONES


Dalam pelaksanaan proyek puskesmas dan PLTS ini dibuat beberapa milestone
sebagai acuan target besar proyek. Sehingga pada waktu yang ditentukan, diharapkan
pengerjaan proyek sudah sampai pada target milestone. Jika ternyata pada waktu yang
dientukan milestone belum tercapai, maka perlu dilakukan percepatan untuk mengejar
batas waktu yang ditentukan. Berikut ini adalah milestone yang ditentukan selama proyek
berlangsung.

No Milestones Target Date


1 Persetujuan Project Charter 070/8/2016
2 Persetujuan Project Plan 10/08/2016
3 Persetujuan Rancangan Anggaran Belanja (Budget) 15/08/2016
4 Pembebasan Lahan Selesai 20/08/2016
5 Mulai pembangunan fisik Puskesmas 25/08/2016
6 Proses distribusi perlengkapan selesai 30/09/2016
7 PLTS selesai diinstall 30/11/2016
8 IPAL selesai dibangun 30/11/2016
9 Uji coba PLTS & Perbaikan jika diperlukan 31/12/2016
10 Pembangunan selesai 20/01/2017
11 Peresmian Puskesmas 30/01/2017

Page 10 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

3 PROJECT ORGANIZATION
3.1 PROJECT STRUCTURE
Dalam proyek yang dijalankan, perlu dijabarkan struktur organisasi proyek untuk
memperjelas cakupan pekerjaan dan juga tanggung jawabnya. Struktur oragnisasi yang
dibuat adalah sebagai berikut.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Struktur yang dibuat terdiri dari Project Manager dan membawahi 4 bagian, yaitu
bagian konstruksi, electrical, logistic, dan keuangan & pengadaan. Dan masing-masing
bagian dibantu staff pada setiap sektor. Sektor yang dimaksud adalah perwakilan pada
setiap provinsi, sehingga pengawasan proyek berjalan dengan baik.

3.2 ROLES AND RESPONSIBILITIES


Dari struktur organisasi yang sudah dibuat di atas, maka perlu dibuat penjabaran
tanggung jawab dan tugas setiap bagian. Sehingga diharapkan tidak terjadi tumpang tindih
pekerjaan dan tidak ada pekerjaan yang terbengkalai. Semua member proyek harus
mengetahui dan memahami pembagian yang diberikan serta melaksanakan tugasnya
masing-masing dengan baik dan penuh tanggug jawab, Berikut ini adalah pembagian tugas
yang dibuat berdasarkan struktur organisasi di atas.

Page 11 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

No Role Responsibility

1 Project Manager a. Melakukan pengawasan dan control


terhadap semua aktivitas proyek.
b. Memastikan semua aktivitas berjalan sesuai
dengan rencana (jadwal, anggaran, dan
ruang lingkup proyek).
c. Mengkomunikasikan semua progress dan
hambatan yang dialami proyek kepada
project owner.

2 Kabag Konstruksi a. Merencanakan semua proses konstruksi


bangunan puskesmas, termasuk jadwal dan
biaya.
b. Melakukan kontrol pengerjaan bangunan
phisik puskesmas oleh sub kontraktor.
c. Melakukan pemilihan kontaktror
pembangun puskesmas di setiap lokasi.
d. Proses konstruksi termasuk pada pembuatan
IPAL disemua lokasi.

3 Kabag Electrical a. Merencanakan pengadaan konstruksi PLTS


sesuai dengan kebutuhan daya.
b. Memilih dan melakukan penunjukan
pemasok komponen PLTS.
c. Melakukan pengawasan total terhadap
instalasi PLTS dan instalasi listrik.

4 Kabag Logistik a. Merencanakan proses perpindahan logistic


dan perlatan dari kantor pusat ke lokasi
pembangunan.
b. Menyiapkan lokasi gudang sementara di
setiap provinsi untuk penyimpanan logistic
dan perakitan jika diperlukan.

Page 12 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

c. Memastikan semua peralatan dan logistic


sudah siap dan mencukupi selama proyek
berlangsung.
d. Melakukan pengawasan dan control
terhadap proses perpindahan peralatan dan
logistic.

5 Kabag Keuangan dan a. Melakukan pengawasan terhadap


Pengadaan penggunaan dana proyek.
b. Melakukan pengadaan barang sesuai dengan
spesifikasi dan jumlah yang dibutuhkan
oleh bagian terkait.
c. Memasyikan barang yang dipesan oleh
bagian lain terpenuhi pada waktu yang
tepat.

6 Staff a. Membantu kepala bagian masing-masing


dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan
wilayah perkerjaan yang dibebankan.
b. Staff sektor Kalbar hanya bertugas untuk
wilayah Kalimantan Barat.
c. Staff sektor Kaltim hanya bertugas untuk
wilayah Kalimantan Timur.
d. Staff sektor Kaltara hanya bertugas untuk
wilayah Kalimantan Utara.
e. Staff keuangan bertugas untuk mengurus
semua pendanaan baik itu dana yang masuk
maupun keluara.
f. Staff pengadaan bertugas untuk melakukan
pembelian barang yang dibutuhkan.

Page 13 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

3.3 RESPONSIBILITY MATRIX


Sesuai dengan tanggung jawab setiap member proyek seperti pada uraian di atas,
perlu diperjelas siapa saja yang bertanggung jawab untuk membuat dokumen atau
melakukan sebuah pekerjaan. Berikut ini adalah penjabarannya.

Kabag Konstruksi

Kabag Keuangan
Kabag Electrical
Project Manager

Kabag Logistic

dan Pengadaan
Project Owner
No Document

Staff
1 Project Charter A P S S S S S

2 Project Master Plan A P S S S S S


3 Work Breakdown Structure - P P P P P S
4 Risk Management Matrix - P P P P P S

5 Budget Planning - A P P P P -
6 Detail Activity Planning - A P P P P S
7 Cash Flow - A S S S P -

8 Daily Report - S A A A A P

9 Weekly Report - A P P P P S

10 Monthly Report A P S S S S -

Legenda :
A = Final Aproval
P = Bertanggung jawab untuk mempersiapkan dokumen
S = Bagian yang harus diberitahu terkait dokumen tersebut
Dengan pembagian tanggung jawab seperti tersebut di atas, maka diharapkan semua
member dapat mengerti apa yang harus dikerjakan selama perjalanan proyek. Sehingga
pelaksanaan dapat berjalan lancar dan tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan.

Page 14 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

3.4 COMMUNICATION PLAN


Dalam sebuah organisasi yang baik, diperlukan aliran informasi yang cepat dan
akurat. Tidak hanya itu, informasi yang up to date sangat membantu dalam menggulirkan
roda oragnisasi, khususnya dalam hal pengamblan keputusan. Untuk itu, dalam sebuah
proyek perlu ditentukan bagaimana model komunikasi yang akan dilakukan guna
memperlancar aliran informasi dalam tim proyek. Berikut in adalah rencana model
komunkasi yang akan dibangun.
1. Komunikasi melalui Whatsapp.
Model komunikasi ini digunakan untuk memberikan update informasi setiap saat
yang bersifat urgen dan segera dibutuhkan penanganan. Informasi yang dilaporkan
terkait masalah yang dihadapi dan tidak dapat diputuskan sendiri pada level staff,
dan harus membutuhkan persetujuan Kabag atau Manajer Proyek.
2. Komunikasi melalui Email.
Komunikasi ini digunakan untuk melaporkan kondisi proyek harian dari staff
kepada kepala bagian masing-masing. Setiap hari, staff harus membuat laporan
kegiatan proyek dengan konten sebagai berikut :
a. Hari / Tanggal pelaporan
b. Pencapaian pengerjaan proyek per hari kemarin.
c. Target pengerjaan proyek hari ini.
d. Aktual pencapaian progress hari ini.
e. Aktivitas yang dilaksanakan.
f. Masalah yang dihadapi dan countermeasure yang dilakukan.
3. Weekly Meeting / Laporan Mingguan.
Komunikasi model ini dilakukan dilevel kepala bagian sampai manajer proyek.
Tujuan meeting mingguan ini untuk melaporkan progress pengerjaan proyek dan
mengetahui hambatan yang dilalui. Meeting dilakukan setiap hari senin pada pkl
09.00~10.00 WIB di kantor pusat. Sedangkan konten yang disampaikan pada
weekly meeting ini adalah.
a. Rencana progress pelaksanaan proyek minggu lalu.
b. Pencapaian actual proyek minggu lalu.
c. Hambatan yang terjadi selama 1 minggu dan aktivitas penanganan.
Page 15 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

d. Target pencapaian minggu depan lengkap dengan rencana bagaimana


mencapai target minggu depan.
e. Informasi perubahan ruang lingkup jika ada.
f. Pencapaian target penggunaan dana.
4. Daily Meeting
Daily meeting dilakukan oleh semua staff pada setiap lokasi dengan pelaksana
proyek / pekerja di lapangan untuk memberitahukan target pekerjaan harian. Selain
itu juga untuk mengetahui hambatan yang dialami oleh pekerja yang dapat
berpotensi untuk menjadi masalah dikemudian hari.

3.5 PROJECT FACILITIES AND RESOURCES


Selama proyek belangsung, diperlukan banyak sumber daya dan juga peralatan untuk
menunjang proyek. Semua fasilitas dan juga sumber daya itu perlu diidentifikasi sedetail
mungkin guna mengantisipasi kekurangan fasiltas yang ada. Untuk menunjang proyek
puskesmas ini, berikut ini adalah daftar fasilitas dan sumber daya yang digunakan selama
proyek.

No Fasilitas Jumlah Kegunaan Pengguna


1 Laptop 16 unit Operasional proyek Team
2 Saluran Telepon 5 unit Untuk komunikasi PM & Kabag
3 Jaringan internet - Untuk komunikai email PM & Kabag
4 Ruang Meeting 1 ruang Untuk weekly meeting Team
5 Handy Talky 30 unit Untuk komunikasi team di Team
lokasi (sebanyak 3 lokasi)
6 Pulsa 100rb/bulan Untuk komunikasi by Whatsapp Semua team
7 Printer 1 unit Untuk proses cetak dokumen Team
8 Faximile 1 unit Untuk pengiriman data ke Team
project owner
9 Mesin photo copy 1 unit Untuk proses penggandaan Team
dokumen
10 Gudang 20m x 20m Untuk penyimpanan logistic dan team
peralatan
11

Page 16 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

4 POINT OF CONTACT
Dalam pelaksanaan proyek, untuk memperlancar arus informasi maka perlu diberikan
contact dari setiap member proyek yang bertanggung jawab pada bidang masing-masing.
Berikut ini adalah daftar contact setiap member proyek.

No Roles Name Contact Email

1 Project Sigit Tedy 0857-3660-7142 sigittedys@gmail.com


Manager Santoso

2 Kabag Abil Arqam 0822-8249-9628 aarqam84@gmail.com


Konstruksi

3 Kabag Agtriyanda 0852-7472-3345 agtriy17@gmail.com


Electrical

4 Kabag Logistic Syaripuddin 0857-7566-7657 syarifudinoleole@gmail.com

5 Kabag Tri Agus 0856-4330-6508 kristiawan_tea@yahoo.com


Keuangan dan Kristiawan
Pengadaan

Page 17 of 18
Let’s Make Customer Smile
PEMBANGUNAN PUSKESMAS DAN PLTS

5 REVISION HISTORY
Untuk mempermudah identifikasi jika terjadi perubahan, maka perlu dilakukan pencatatan
jika terjadi perubahan. Pencatatan dilakukan pada form berikut ini.

Tanggal Identifikasi Detail Perubahan PIC

Page 18 of 18
Let’s Make Customer Smile

Anda mungkin juga menyukai