Anda di halaman 1dari 27

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Penyerahan : 25 September 2013

Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Batas Penyerahan : 4 Oktober 2013

SISTEM INFORMASI PADA PT. HERO SUPERMARKET Tbk.

OLEH KELOMPOK 5:
HERU PRATAMA P056121841.50
JAUHAR SAMUDERA N. P056121891.50
NINA ARIDHONA P056121941.50
RINALDI SYAHRAN P056121961.50
SALLY WIEDJARNARKO P056121971.50

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

1
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 3
2.1. Pengertian Sistem Informasi .................................................................. 3
2.2. Tipe Sistem Informasi ........................................................................... 5
2.3. Komponen Sistem Informasi ................................................................. 8
III. PEMBAHASAN ........................................................................................... 10
3.1. Profil PT Hero Supermarket Tbk ........................................................ 10
3.2. Tipe Sistem Informasi PT. Hero Supermarket Tbk ............................. 12
3.2.1. Penerapan Operating Support System (OSS) .............................. 12
3.2.2. Penerapan Management Support System (MSS) ......................... 15
3.3. Sistem Informasi di PT. Hero Supermarket Tbk. ................................ 16
3.3.1. Komponen Sistem Informasi PT. Hero Supermarket Tbk. ......... 18
3.3.2. Matriks Sistem Informasi PT. Hero Supermarket Tbk. .............. 21
IV. PENUTUP ..................................................................................................... 23
4.1. Kesimpulan…………………………………………………………... 23
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 24

i
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bagan Sistem Informasi ........................................................................ 5
Gambar 2. Alur Informasi PT. Hero Supermarket Tbk. ....................................... 13
Gambar 3. Struktur Organisasi Divisi IT .............................................................. 16
Gambar 4. Alur Sistem Informasi Produk............................................................. 17

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Matriks Sistem Informasi Shuttle Express Saat Ini ................................ 21

ii
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk
manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional
perusahaan, dimana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang,
teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Dalam era
persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat saat ini, setiap perusahaan
harus mampu melakukan terobosan-terobosan dan inovasi baru serta
menggunakan seluruh sarana dan teknologi yang tersedia untuk dapat tetap hidup
dan mempertahankan pelanggan yang dimiliki. Sistem informasi merupakan
sarana dan tools yang sering dipilih oleh banyak perusahaan di dunia untuk
membantu dalam mempertahankan pelanggan yang dimiliki dan sebagai alat
untuk bersaing.
Sistem informasi dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan
strategi bisnis, proses bisnis, serta mendukung proses pengambilam keputusan
yang efektif sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan. Bila
informasi yang dibutuhkan kurang memadai, dalam kurun waktu tertentu
organisasi/perusahaan tersebut akan mengalami ketidakmampuan mengontrol
sumber daya yang dimiliki, sehingga dalam hal pengambilan keputusan-keputusan
yang strategis akan sangat terganggu, yang pada akhirnya akan kalah dalam
persaingan dengan perusahaan lain dalam bisnis yang sama.
Dalam industri usaha ritel, sistem informasi merupakan senjata yang
paling penting dalam memenangkan persaingan usaha, mengingat informasi
merupakan peralatan yang sangat strategis bagi perusahan dan memerlukan biaya
yang besar untuk pengadaan maka penerapannya harus dilakukan dengan
perencanaan dan studi yang matang. PT. Hero Supermarket Tbk. merupakan suatu
perusahaan di bidang retail, dan dalam kegiatan operasionalnya PT. Hero
Supermarket Tbk. menggunakan sistem informasi manajemen.

1
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk menggambarkan
penerapan sistem informasi manajemen di PT. Hero Supermaket Tbk.,
mengidentifikasi sumberdaya yang digunakan dalam penerapan sistem informasi
manajemen, serta menyusun sumberdaya tersebut dalam matriks komponen sistem
informasi.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sistem Informasi


Definisi sistem informasi sangatlah beragam, antara lain sebagai berikut:
1. Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware,
prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk
mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan
masalah dan pengambilan keputusan.
2. Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan
saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar,
suara maupun tulisan.
3. Sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk
kepentingan tertentu; kebanyakan SI dikomputerisasi.
4. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang
mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya
yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini
disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh
pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel,
efektif dan efisien.
5. Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang salaing
berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya
mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengolaan
informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user)
6. Sistem informasi adalah sistem yang saling berhubungan dan terintegrasi
satu dengan yang lain dan bekerja sesuai dengan fungsinya untuk
mengatur masalah yang ada.
7. Suatu sistem informasi adalah aransemen dari orang, data, proses-proses,
dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa
operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan

3
soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna
yang berpengalaman di bidangnya.

Berdasarkan pengertian yang ada di atas, maka sistem informasi dapat


disimpulkan menjadi suatu sistem yang sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi
atau badan usaha (perusahaan) tertentu. Informasi merupakan suatu sumber daya
organisasional yang harus dikelola dengan baik sebagaimana sumberdaya yang
lain. Semua sistem informasi yang terkomputerisasi memiliki basis data
(database) dasar yang dapat digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan
untuk mendukung fungsi-fungsi bisnis. Sedangkan sistem merupakan segala
sesuatu yang terdiri dari sekumpulan elemen-elemen atau subsistem yang saling
berhubungan (terintegrasi) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Apabila di dalam suatu sistem terdapat permasalahan (problem), dimana
permasalahan tersebut dapat berupa ketidakberesan pada sistem yang lama serta
pertumbuhan organisasi dan juga dapat berupa usaha untuk meraih kesempatan
(opportunities). Disamping itu, faktor teknologi informasi yang telah berkembang
dengan cepat serta terdapat instruksi-instruksi (directives) dari pimpinan
perusahaan, maka dengan demikian suatu sistem yang bersangkutan harus
mengalami perkembangan atau dikembangkan.
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru
untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada. Tahapan utama dalam siklus hidup Pengembangan Sistem
terdiri dari :
1. Perencanaan Sistem (Systems Planning)
2. Analisis Sistem (System Analysis)
3. Perancangan Sistem (Systems Design)
4. Seleksi Sistem (System Selection)
5. Perancangan Sistem (Systems Design)
6. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation and
Maintenance)

4
Sistem informasi adalah aplikasi untuk mendukung operasi dari suatu
organisasi, yaitu operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan
data. Sistem informasi manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan
finansial dan personal manajemen. Sistem informasi akan mengorganisasikan
serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan,
menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung
pengambilan keputusan.

2.2. Tipe Sistem Informasi


Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kombinasi teratur dari
sumberdaya manusia, hardware, software, jaringan dan sumberdaya data yang
menumpulkan dan mentransformasi informasi dalam suatu organisasi. Menurut
O’Brien (2010), berdasarkan kegunaannya Sistem Informasi dapat dibedakan
menjadi sistem informasi sebagai pendukung kegiatan operasional dan sistem
informasi penunjang manajemen perusahaan.

Gambar 1. Bagan Sistem Informasi


Sumber : O’Brien (2010)

Klasifikasi sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut:


1. Sistem Penunjang Operasi (Operations Support Systems)
Wikipedia menyebutkan bahwa sistem pendukung operasi adalah sistem
komputer yang digunakan untuk menggambarkan proses pendukung
seperti memelihara jaringan, konfigurasi komponen jaringan, dan

5
kesalahan pengelolaan. Sistem pendukung bisnis biasanya mengacu pada
"sistem usaha" yang berurusan dengan pelanggan, mendukung proses
seperti mengambil pesanan, pengolahan tagihan, dan mengumpulkan
pembayaran. Tujuan sistem pendukung operasi adalah untuk
mengefisienkan proses transaksi dalam bisnis, mengontrol dalam proses
industri, mendukung komunikasi untuk berkolaborasi dan update database.
Operations support system dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem yang digunakan untuk memproses data yang
berasal dari transaksi bisnis, update operational database dan
memproduk dokumen bisnis (Budiarto, 2009). TPS berfungsi untuk
mencatat dan memproses transaksi-transaksi bisnis. Contoh: sales
processing, inventory systems, accounting systems.
b. Process Control Systems (PCS)
PCS merupakan sistem yang digunakan untuk memonitor dan
mengkontrol proses industri. PCS berfungsi untuk mengawasi dan
mengendalikan proses-proses fisik. Contoh: menggunakan sensor-
sensor untuk mengawasi proses-proses kimia di pengolahan minyak
c. Enterprise Collaboration Systems (ECS)
ECS adalah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi antara team,
workgroup dan enterprise colaboration (Budiarto, 2009). Sistem ini
juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi
di internal perusahaan. ECS berfungsi untuk mendukung komunikasi
tim dan kelompok kerja. Contoh: email, video conferencing.
2. Sistem Penunjang Manajemen (Management Support Systems)
Merupakan sistem yang dapat menyediakan end-user manager akan suatu
produk informasi yang menunjang pengambilan keputusan setiap saat
secara efektif (Budiarto, 2009). Management support system dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Management Information Systems (MIS)
MIS merupakan sistem yang digunakan untuk mengelola informasi
untuk pembuatan laporan dan pendukung suatu keputusan. MIS dapat

6
juga membantu dalam melaporkan dan menunjukkan kinerja kegiatan
bisnis tertentu. Contoh: daily sales, analysis reports, business
forecasting, inventory management and human resources
management.
b. Decision Support Systems (DSS)
DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi end-user manager
secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis,
simulasi dan lain sebagainya. DSS menyediakan dukungan ad-hoc dan
interaktif. Contoh: sebuah analisis what-if untuk menentukan dimana
sebuah perusahaan harus menggunakan dana periklanan.
c. Executive Information Systems (EIS)
EIS adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis
bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis
komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk
informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan
tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus
mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’Brien, 2010). Contoh:
akses yang mudah terhadap kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan
oleh para pesaing.

Selain operations support system dan management support system,


terdapat beberapa jenis sistem informasi lainnya yaitu Expert Systems, Knowledge
Management Systems, Strategic Information Systems dan Functional Business
Systems. Perusahaan dapat mencapai efektivitas dan efisiensi baik dalam proses
bisnis maupun dalam pengambilan keputusan manajerial dengan menggunakan
sistem informasi. Sehingga pada akhirnya terciptalah sebuah perusahaan yang
adaptif dan memiliki daya saing yang tinggi di tengah lingkungan bisnis yang
dinamis.

7
2.3. Komponen Sistem Informasi
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-
komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-
bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem.
1. Komponen input, merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi
2. Komponen model, yang berupa kombinasi prosedur, logika, dan model
matematik yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara
yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan
3. Komponen output, yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi, yang merupakan alat dalam sistem informasi,
teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output,
dan membantu pengendalian sistem.
5. Komponen basis data, merupakan kumpulan data yang saling
berhubungan yang tersimpan di dalam komputer dengan menggunakan
software database.
6. Komponen kontrol, merupakan pengendalian yang dirancang untuk
menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi. Komponen kontrol
terdiri atas enam komponen, antara lain:
a. Orang (People)
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyokong atau
sponsor sistem informasi (system owner), pengguna sistem (system
users), perancang sistem (system designer) dan pengembang sistem
informasi (sistem development).

8
b. Aktivitas
Sekumpulan aturan atau tahapan-tahapan untuk membuat, memakai,
memproses dan mengolah sistem informasi ataupun hasil keluaran
dari sistem informasi tersebut.
c. Data
Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian,
aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna dan tidak
berpengaruh langsung secara langsung kepada pemakainya atau
disebut juga sebagai sekumpulan fakta mentah dalam isolasi.
d. Perangkat Keras (hardware)
Mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer, printer, monitor,
harddisk, dll.
e. Perangkat Lunak (sotfware)
Sekumpulan instruksi-instruksi atau perintah-perintah yang
memungkinkan perangkat keras bisa digunakan untuk memproses
data, atau sering disebut sebagai program.
f. Jaringan (network)
Sistem penghubung yang memungkinkan suatu sumber dipakai secara
bersama-sama, baik pada waktu dan tempat bersamaan ataupun
berbeda

9
III. PEMBAHASAN

3.1. Profil PT Hero Supermarket Tbk.


PT Hero Supermarket Tbk adalah perusahaan ritel yang memiliki banyak
cabang di Indonesia. Hero Supermarket Group adalah perusahaan ritel modern
pertama di Indonesia, didirikan tahun 1971 oleh almarhum Muhammad Saleh
Kurnia di Jalan Falatehan. Saat ini Hero membidik dasar menengah ke atas. Saat
ini, Hero Supermarket Group merupakan suatu grup ritel yang memiliki berbagai
format sebagai berikut:
1. Hero (supermarket)
2. Giant (hypermarket & supermarket)
3. Guardian (drug store)
4. Starmart (convenience)

Pada tanggal 30 Juni 1989 PT. Hero Supermarket Go Public meramaikan


pasar modal dan merupakan ritel pasar swalayan pertama di Indonesia yang
memperoleh kepercayaan untuk menjual sahamnya kepada masyarakat luas.
Penjualan saham pertama 1.795.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 1000
dan ditawarkan dengan harga perdana Rp 7.200 per lembar saham dan dari hasil
penjualan Tahun 1989 mencapai 159,9 miliar rupiah. Tahun 1992 PT. Hero
Supermarket Tbk. Menawarkan 29.412.500 lembar saham di Bursa Efek Jakarta
dengan harga penawaran Rp 1.500 per lembar saham. Tahun 1991 PT. Hero
Supermarket membuka toko swalayan kecil dengan konsep convenience store dan
diberi nama Star Mart, yang melayani kebutuhan rumah tangga secara cepat,
dengan lokasi yang strategis seperti Hotel, Apartemen, Komplek Ruko dan lain-
lain. Selain itu Hero Group juga mendirikan semacam toko perkulakan pertama di
Indonesia dengan nama Mega Super Grosir, target pasarnya adalah toko eceran
kecil, koperasi, perhotelan, perkantoran, Instasi pemerintah.
Bulan Februari 1998 PT. Hero Supermarket mengadakan aliansi strategis
dengan Dairy Farm Hongkong, anggota Jardine Matheson. Dairy Farm memiliki
penyertaan saham langsung pada Perseroan sebesar 7,6 % dan melalui obligasi
tukar yang dapat ditukarkan dengan saham Perseroan sebesar 24,55 %. Jalinan

10
kerjasama ini juga diwujudkan dengan bergabungnya eksekutif Dairy Farm dalam
jajaran Direksi dan Komisaris PT. Hero Supermarket Tbk. Pada tahun 1998 inilah
restrukturisasi perusahaan dan kepemilikannya diperjelas dan beberapa usaha
yang tergabung dalam Hero group dipersatukan dalam PT. Hero Supermarket
Tbk. yang meliputi PT. Hero Supermarket (Hero Supermarket), PT. Wiramaju
Karismajaya (Mitra Toko Discount), PT. Catur Abadi Jayasakti (Shop In), Star
Mart, dan Guardian (ex Dairy Farm) dan yang lainnya di jual.
Pada tanggal 26 Juli 2002, Giant hypermarket yang pertama di buka yang
berlokasi Villa Melati Mas, Serpong-Tangerang. Giant Hypermarket dengan
mottonya “Banyak Pilihan Harga Lebih Murah” dengan menyediakan jumlah
barang yang besar antara 35.000-50.000 item yang yang mana 90%nya berasal
dari produk lokal dan etnik. Giant ingin dikenal sebagai brand yang murah
terjangkau dan dapat dipercaya..
Visi dari PT. Hero Supermarket Tbk. adalah “menjadi pengecer terkemuka
di Indonesia dari segi penjualan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi
pemangku kepentingan.
Misi dari PT. Hero Supermarket Tbk. adalah
1. Kami memiliki 5 MEREK TOKO (Hero Supermarket, Guardian, Starmart,
Giant Hypermarket dan Giant Supermarket) yang dapat memuaskan semua
segmen pelanggan dan kami akan mengembangkannya secara
menguntungkan di seluruh Indonesia, dengan memperkuat penawaran
masing-masing merek toko.
2. Kami meningkatkan dan memotivasi talenta lokal terbaik dalam Perseroan.
3. Kami berusaha keras menjadi yang terbaik bagi pelanggan, lebih
sederhana bagi karyawan, dan lebih murah bagi Perseroan.
4. Kami, sebagai PELOPOR ritel di Indonesia akan melanjutkan bekerja
sama untuk tumbuh seiring dengan perkembangan negara kami,
memajukan Perseroan kami dan meningkatkan kesejahteraan para
pemangku kepentingan.

11
3.2. Tipe Sistem Informasi PT. Hero Supermarket Tbk.
3.2.1. Penerapan Operating Support System (OSS)
1. Transaction Processing System (TPS)
TPS yang digunakan oleh PT. Hero Supermarket Tbk. adalah Point
of Sale (POS) System. Barang-barang yang dibeli oleh konsumen dibayar
melalui Point Of Sale atau kasir dan pada saat itulah dilakukan pencatatan
atas transaksi yang sedang terjadi dengan menggunakan Axapta dan SAP,
dimana data yang diinput langsung disimpan dan langsung diproses dalam
server.
2. Enterprise Collaboration System (ECS)
Sebagai perusahaan ritel, PT. Hero Supermarket Tbk. melakukan
pembelian dengan membeli barang-barang dari pemasok untuk menunjang
kegiatan usahanya. Kegiatan pembelian tersebut dilakukan melalui
beberapa tahapan yaitu menentukan kebutuhan, mencari penjual yang
memiliki barang yang sesuai dengan kebutuhan pembeli, penyelesaian
harga dan syarat-syarat lainnya. Berutu (2008) menyebutkan bahwa
penentuan kebutuhan penjualan dilakukan dengan melihat informasi pasar
tentang produk-produk yang akan dijual. Kemudian PT. Hero Supermarket
Tbk. melakukan kegiatan penjualan dengan menjual produk-produk yang
ada di gerainya. Produk yang dijual harus memenuhi ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
a. Menjual barang komplit menurut lingkungan
b. Menjual barang yang dijual di toko pesaing dengan melihat
informasi pasar.
c. Mengutamakan 20 jenis barang yang laku
d. Menjual barang penting yang tidak disediakan di toko pesaing

Konsolidasi dan sentralisasi atas kebutuhan logistik berada di pusat


distribusi PT. Hero Supermarket Tbk. yang berlokasi di Cibitung-Bekasi.
Pusat distribusi ini berdiri sejak tahun 2006. Produk-produk segar yang
berada di pusat distribusi ke masing-masing gerai PT. Hero Supermarket
Tbk. Proses interaksi tukar-menukar informasi antara gerai cabang dengan

12
kantor pusat melalui internet dan telepon dalam pelaporan keluar
masuknya barang serta pemesanan barang seperti yang tampak pada
gambar di bawah ini:

Kantor Pusat

Gerai Cabang Gudang

Supplier

Gambar 2. Alur Informasi PT. Hero Supermarket Tbk.

Alur interaksi Kantor Pusat, Gerai Cabang, Gudang dan Supplier


selengkapnya dijelaskan sebagai berikut:
a. Gerai Cabang berinteraksi dengan Giant Pusat di Jalan Gatot Subroto
Jakarta Pusat setiap saat. Transfer data dilakukan setelah toko tutup
(malam hari) untuk memberi dan menerima informasi mengenai
jumlah penjualan, unit yang terjual, jenis barang yang terjual, jenis
barang yang perlu dibeli dan perubahan harga barang. Data yang
terkumpul dan tersimpan dalam basis data bank kemudian diakses
dari komputer server yang selanjutnya dikirim ke Kantor Pusat
dengan internet menggunakan telephone line. Sistem informasi
terjadi dalam dua arah yaitu Gerai Cabang ke Kantor Pusat dan
Kantor Pusat ke Gerai Cabang. Informasi yang disampaikan berupa
perubahan-perubahan harga yang terjadi ataupun informasi lainnya
yang dibutuhkan oleh Gerai Cabang.
b. Kantor Pusat berinteraksi dengan Pusat Gudang, untuk memberi dan
menerima informasi mengenai jenis barang yang perlu dikirim ke

13
tiap gerai di seluruh Indonesia, jumlah tiap jenis barang yang masih
tersedia di gudang dan jenis barang yang perlu dipesan/ beli.
c. Gerai Cabang berinteraksi timbal balik dengan Pusat Gudang untuk
memberi dan menerima informasi mengenai jenis dan jumlah barang
yang perlu dikirim ke Gerai Cabang.
d. Gerai Cabang berinteraksi dengan pihak supplier, dengan
memberikan daftar barang yang akan dibeli (purchase order)
e. Kantor Pusat mendapatkan informasi tagihan dari supplier atas
pengiriman barang yang diperlukan atau dibeli oleh Gerai Cabang.
f. Supplier mengkomunikasikan perihal pemesanan barang oleh Gerai
Cabang dengan memberikan informasi jadwal pengiriman barang ke
gudang milik PT. Hero Supermarket Tbk.

Sistem informasi yang terjadi antara Gerai Cabang dan Kantor Pusat
serta Gudang menggunakan jaringan internet sedangkan sistem informasi
yang terjadi antara Kantor Pusat dengan Supplier, Gerai Cabang dengan
Supplier dan Gudang dengan Supplier menggunakan jaringan internet.

3. Process Control Systems (PCS) : tidak ada


Dalam rangka mengatur inventori barang dagang agar dapat
memperkirakan besarnya persedian setiap barang yang dikelolanya dengan
tepat. PT. Hero Supermaket Tbk menggunakan Online Analytical
Processing (OLAP) untuk menganalisis data inventori. Aplikasi ini
dibangun dalam lingkungan Microsoft SQL Server ditujukan untuk
membantu manajemen dalam memperoleh informasi mengenai
manajemen inventori yang dikelolanya. Aplikasi yang dibangun terdiri
dari tiga modul utama, yaitu modul untuk migrasi data sumber, modul
penciptaan data warehouse penjualan, dan modul pembuatan laporan.
Modul migrasi data berfungsi untuk memindahkan data penjualan yang
disimpan dalam komputer kasir ke dalam data warehouse yang
ditempatkan dalam komputer server. Modul penciptaan data warehouse
berfungsi untuk membangun model data multi-dimensi. Sedang modul
pembuatan laporan dibangun dengan memanfaatkan SQL Server Analysis

14
Services, Microsoft Excel, dan SQL Server Reporting Services untuk
menampilkan informasi hasil analisis. Dengan tersedianya aplikasi yang
telah berhasil dibangun, memungkinkan pihak manajemen untuk langsung
melakukan pemesanan pembelian suatu barang bilamana barang tersebut
telah mencapai nilai persediaan minimumnya. Selain itu, pergerakan
inventori dari setiap barang yang dikelolanya dapat digambarkan, sehingga
bagian pembelian akan dapat memberikan perhatian khusus pada barang
yang tren penjualannya bergerak dengan cepat agar tidak sampai
kehabisan persediaan barang tersebut. Kemampuan aplikasi untuk
menampilkan daftar barang-barang yang dikategorikan tidak laku jual
dapat menekan biaya inventori yang dapat ditimbulkannya.

3.2.2. Penerapan Management Support System (MSS)


1. Management Information System (MIS)
MIS yang digunakan pada PT. Hero Supermarket Tbk. adalah Hero
Supermarket Field Management System yang menyediakan aplikasi yang
dapat membantu manager gerai cabang dalam business forecasting,
inventory management and human resources management. Aplikasi ini
akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh
perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem
penunjang keputusan.
2. Decision Support Sistem (DSS)
Bagi PT. Hero Supermarket penggunaan DSS terlihat ketika setiap
manager manager gerai cabang dapat memonitor performance system
secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management tool
analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen
persediaan.
3. Executive Information Systems (EIS)
Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi strategis bagi high
level management. PT. Hero Supermaket Tbk memiliki divisi IT. Misi dari
Divisi IT adalah menjadikan IT sebagai benchmark bagi divisi lainnya dan
memenuhi standar IT kelas dunia di bidang retail. Divisi ini dipimpin oleh

15
seorang General Manager yang bertanggung jawab kepada Chief
Operation Officer (COO) dan secara organisasi bertanggung jawab kepada
IT Director Asia. General Manajer ini membawahi dua orang IT manajer
yaitu IT Manager Development & Research, serta IT Operational
Manager.

COO

General Manajer IT

Manajer IT R&D Manajer IT Operasional

Staff Staff

Gambar 3. Struktur Organisasi Divisi IT

3.3. Sistem Informasi di PT. Hero Supermarket Tbk.


Produk yang diperjualbelikan di PT. Hero Supermarket Tbk. merupakan
barang kebutuhan pokok yang harus dikontrol dalam persediaan barangnya.
Jangan sampai ada pelanggan yang mengeluh barang yang dicari tidak ada
ataupun barang yang ada sudah usang karena terlalu lama (kadaluarsa). Adanya
teknologi informasi maka dapat memudahkan dalam pengelolaan terhadap produk
yang ada di setiap gerai. Dalam sistem persediaan, dibutuhkan teknologi informasi
untuk menyusun database dari berbagai jenis produk yang akan diperjualbelikan,
kode barang, nama suplier, harga produk dan lain sebagainya. Adanya database
memiliki banyak manfaat karena saat ini selain digunakan untuk transaksi di
kassa, juga digunakan dalam penyediaan informasi bagi konsumen mengenai
harga produk dengan menggunakan sensor barcode dan komputer yang biasanya
diletakkan di sudut toko.

16
Seluruh komputer yang ada merupakan workstation yang siap
dioperasikan oleh end user (kasir) dalam melayani konsumen. Ada komputer yang
dapat langsung digunakan oleh konsumen, ada yang digunakan untuk transaksi di
kasir, ada yang digunakan di gudang untuk menentukan waktu pemesanan
kembali ke pemasok dan pengembalian produk, dan ada pula komputer untuk
mengetahui tingkat penjualan produk. Seluruhnya akan tergabung dengan server
yang nantinya bermanfaat bagi penyimpanan data baik penjualan maupun
persediaan. Bagan alur sistem informasi PT. Hero Supermarket Tbk. dapat dilihat
pada gambar berikut :

Gambar 4. Alur Sistem Informasi Produk

PT. Hero Supermarket Tbk memiliki 20 server dikantor pusat, dan 1 unit
di masing-masing cabang/toko Hero/Giant Supermaket. Untuk mengelola
database PT. Hero Supermarket Tbk menggunakan software database
management system (DBMS) yang menggunakan software DB2, Oracle, Sybase,
dan kini Microsoft SQL Server. PT. Hero Supermarket Tbk memiliki 2 server
database, dan sistem yang dimiliki bersifat tersentralisasi. User interface pada

17
data warehouse cabang/toko menggunakan program visual foxpro dan clipper.
Seluruh data dijaga keakuratan dan kerahasiaanya dengan memberlakukan sistem
proteksi memakai user-id dan password. Berdasarkan aplikasi data warehouse
yang digunakan, maka manajemen dapat melihat laporang-laporan seperti
keuangan, penjualan, inventori, dan lainnya sesuai dimensi waktu yang dinginkan
baik harian, mingguan, bulanan, tahunan, bahkan data up to date saat ini.
Ruangan IT yang digunakan PT. Hero Supermarket Tbk sudah sesuai
dengan standar minimal, dimana ada ruang khusus untuk server (Gedung Hero
Pusat, lantai 6) dengan suhu udara yang dapat diatur, dilengkapi dengan raised
floor, smoke detector, dan fire alarm. Untuk back up dilakukan secara harian
dengan internal juga di back up ke eksternal server. Dalam menjaga keamanan
dari faktor eksternal, akses memasuki ruangan IT hanya dapat dilakukan
karyawan tertentu dan ruangan dilengkapi oleh door-lock-card security.

3.3.1. Komponen Sistem Informasi PT. Hero Supermarket Tbk.


Berikut ini adalah identifikasikan bagian-bagian yang termasuk dalam
sumberdaya manusia, hardware, software, data, serta sumberdaya network dan
produk informasi dalam perancangan TI dan SI PT. Hero Supermaket Tbk.
1. Sumberdaya manusia
a. Spesialis, terdiri dari : Operator
b. Pengguna, terdiri dari : Karyawan, Pelanggan, dan Manajer
2. Sumberdaya hardware dan jaringan
a. Mesin, terdiri dari :
1) Terminal POS
2) Workstation Manager Kantor Cabang
3) Mobile Computing Barcode
4) Barcode Scanner PSC Magellan 2200
5) Notebook
6) Modem Robotic 56K
7) BHT Handheld Terminal
8) Printer Epson TM 300
9) Printer LX/800

18
10) Credit Card Reader
11) Timbangan digital
12) CPU Zyrex
13) Parabola
14) Magnetic disc drives
15) Network server
b. Media, terdiri dari :
1) Magnetic stripe \
2) ATM Card
3) Bar tags
4) Media komunikasi elektronik
5) Kertas laporan
6) Customer service electronic
7) Kertas laporan
8) Magnetic disc drive
9) Dokumen laporan pengendalian
10) LAN
11) Kertas struk
3. Sumberdaya software
a. Program, terdiri dari :
1) DBMS windows
2) Program pemasukan data
3) Pemprosesan penjualan
4) NOS
5) OLAP (Online Analytical Processing)
6) DBMS Microsoft SQL Server
7) Analisis penjualan
8) Oracle
9) Sybase
10) Program pelaporan
11) Program grafik
12) Program monitoring performa

19
13) Program monitoring keamanan
b. Prosedur, terdiri dari :
1) Pemasukan data
2) Transaksi penjualan
3) Penggunaan dan distribusi output
4) Prosedur back up
5) Prosedur pengendalian
6) Prosedur koreksi
4. Sumberdaya data
a. Data pelanggan
b. Data produk
c. Data gross profit
d. Data transaksi
e. Data inventori
f. Data stock on hand
g. Data penjualan
5. Produk informasi
a. Data entry display
b. Status display
c. Laporan analisa penjualan
d. Informasi penjualan di layar
e. Struk
f. Laporan

20
3.3.2. Matriks Sistem Informasi PT. Hero Supermarket Tbk.
Tabel 1. Matriks Sistem Informasi Shuttle Express Saat Ini
Sumberdaya Sumberdaya Hardware dan Jaringan Sumberdaya Software Sumberdaya Manusia Sumberdaya Produk
Aktivitas Mesin Media Program Prosedur Spesialis Pengguna Data Informasi
Input Terminal POS Bar tags NOS Pemasukan data Pegawai Data produk, Data entry
Workstation Magnetic stripe Program penjualan Data pembelian. display
Manager kantor Credit card pemasukan (DOS, Pelanggan Data pelanggan
cabang Clipper, Excel, Data gross
mobile computing Word) profit,
barcode Data penjualan,
Scanner barcode Data stock on
PSC Magellan 2200 hand
PC Data transaksi
server/workstation
Notebook
Credit Card reader
Pemrosesan Server LAN, Internet OLAP (Online Transaksi Pegawai Data penjualan Status display
Networkserver Analytical penjualan penjualan Data inventori
Prosesor Processing) Data transaksi
komunikasi Analisis Penjualan
Timbangan digital Novell network
Modem Robotic 3.12
56K NOS
CPU Zyrex
Parabola
Output Terminal POS Kertas struk Program pelaporan Penggunaan dan Pelanggan Struk
Workstation Kertas laporan Program grafik distribusi output Manajer Laporan analisa
Manager NOS Pegawai penjualan
Printer Epson TM . penjualan Informasi
300 penjualan di
Printer LX/800 layar

21
Sumberdaya Sumberdaya Hardware dan Jaringan Sumberdaya Software Sumberdaya Manusia Sumberdaya Produk
Aktivitas Mesin Media Program Prosedur Spesialis Pengguna Data Informasi
Penyimpanan Magnetik disc drive Magnetic disk DBMS Microsoft Prosedur Backup Supervisor Pegawai Data produk,
BHT handheld SQL Server, operator penjualan Data pembelian.
terminal Oracle, Sybase Data pelanggan
NOS Data gross
profit,
Data penjualan,
Data stock on
hand
Data transaksi
Kendali Server Kertas Program Prosedur koreksi Supervisor Pegawai Data produk, Struk
Prosesor Dokumen monitoring operator penjualan Data gross Data entry
komunikasi Laporan performa Pelanggan profit, display
Terminal POS pengendalian Program Manajer Data penjualan, Audio signal
monitoring Data stock on
keamanan hand

22
IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Sistem informasi merupakan suatu hal wajib dipunyai oleh setiap
perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnisnya terhadap perusahaan yang
sejenis. Dengan adanya sistem informasi ini, tidak hanya membuat proses menjadi
otomatis, tetapi juga menciptakan tingkat akurasi yang tinggi, kecepatan dalam
pelayanan, dan menjadi pelengkap dalam kegiatan bisnis perusahaan. Dalam
jangka panjang, pola tersebut akan membuat sisi operasional suatu perusahaan
menjadi lebih efisien, terstruktur dan mempunyai fleksibilitas.
Sistem informasi yang digunakan oleh PT Hero Supermarket Tbk, dari top
level management hingga kasir memakai sistem informasi terpadu dan saling
berintegrasi dalam berkomunikasi sehingga produk (inventory) tidak ada yang
kurang ataupun sudah usang karena terlalu lama (kadaluarsa). Produk yang dijual
di gerai cabang harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Menjual barang komplit menurut lingkungan
2. Menjual barang yang dijual di toko pesaing dengan melihat informasi
pasar.
3. Mengutamakan 20 jenis barang yang laku
4. Menjual barang penting yang tidak disediakan di toko pesaing

Hal tersebut berdampak bagi kemajuan perusahaan dalam meningkatkan


usahanya sehingga dapat bersaing dengan kompetitor dalam bisnis yang sama
terbukti dengan semakin eksis keberadaanya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Berutu T. 2008. Analisis Manajemen Strategi Giant (PT. Hero Supermarket, Tbk.)
Dalam Menghadapi Persaingan Ritel Di Kota Bogor. (Studi Kasus di Giant
PT. Hero Supermarket, Tbk. Botani Square. [Skripsi]. Bogor : Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Budiarto H. 2009. Sistem Informasi Manajemen dalam http://www.slideshare.net


[Diakses pada 1 Agustus 2013]

O’Brien J. 2010. Management Information System : Managing Information


Technology in the Internetworked Enterprise, 10th Edition. McGraw-Hill.

Wikipedia. 2011. Sistem Informasi Manajemen. From: http://id.wikipedia.org/


[Diakses pada 1 Agustus 2013]

24

Anda mungkin juga menyukai