Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Batas Penyerahan : 4 Oktober 2013
OLEH KELOMPOK 5:
HERU PRATAMA P056121841.50
JAUHAR SAMUDERA N. P056121891.50
NINA ARIDHONA P056121941.50
RINALDI SYAHRAN P056121961.50
SALLY WIEDJARNARKO P056121971.50
1
DAFTAR ISI
Halaman
i
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bagan Sistem Informasi ........................................................................ 5
Gambar 2. Alur Informasi PT. Hero Supermarket Tbk. ....................................... 13
Gambar 3. Struktur Organisasi Divisi IT .............................................................. 16
Gambar 4. Alur Sistem Informasi Produk............................................................. 17
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Matriks Sistem Informasi Shuttle Express Saat Ini ................................ 21
ii
I. PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk menggambarkan
penerapan sistem informasi manajemen di PT. Hero Supermaket Tbk.,
mengidentifikasi sumberdaya yang digunakan dalam penerapan sistem informasi
manajemen, serta menyusun sumberdaya tersebut dalam matriks komponen sistem
informasi.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
3
soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna
yang berpengalaman di bidangnya.
4
Sistem informasi adalah aplikasi untuk mendukung operasi dari suatu
organisasi, yaitu operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan
data. Sistem informasi manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan
finansial dan personal manajemen. Sistem informasi akan mengorganisasikan
serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan,
menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung
pengambilan keputusan.
5
kesalahan pengelolaan. Sistem pendukung bisnis biasanya mengacu pada
"sistem usaha" yang berurusan dengan pelanggan, mendukung proses
seperti mengambil pesanan, pengolahan tagihan, dan mengumpulkan
pembayaran. Tujuan sistem pendukung operasi adalah untuk
mengefisienkan proses transaksi dalam bisnis, mengontrol dalam proses
industri, mendukung komunikasi untuk berkolaborasi dan update database.
Operations support system dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem yang digunakan untuk memproses data yang
berasal dari transaksi bisnis, update operational database dan
memproduk dokumen bisnis (Budiarto, 2009). TPS berfungsi untuk
mencatat dan memproses transaksi-transaksi bisnis. Contoh: sales
processing, inventory systems, accounting systems.
b. Process Control Systems (PCS)
PCS merupakan sistem yang digunakan untuk memonitor dan
mengkontrol proses industri. PCS berfungsi untuk mengawasi dan
mengendalikan proses-proses fisik. Contoh: menggunakan sensor-
sensor untuk mengawasi proses-proses kimia di pengolahan minyak
c. Enterprise Collaboration Systems (ECS)
ECS adalah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi antara team,
workgroup dan enterprise colaboration (Budiarto, 2009). Sistem ini
juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi
di internal perusahaan. ECS berfungsi untuk mendukung komunikasi
tim dan kelompok kerja. Contoh: email, video conferencing.
2. Sistem Penunjang Manajemen (Management Support Systems)
Merupakan sistem yang dapat menyediakan end-user manager akan suatu
produk informasi yang menunjang pengambilan keputusan setiap saat
secara efektif (Budiarto, 2009). Management support system dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Management Information Systems (MIS)
MIS merupakan sistem yang digunakan untuk mengelola informasi
untuk pembuatan laporan dan pendukung suatu keputusan. MIS dapat
6
juga membantu dalam melaporkan dan menunjukkan kinerja kegiatan
bisnis tertentu. Contoh: daily sales, analysis reports, business
forecasting, inventory management and human resources
management.
b. Decision Support Systems (DSS)
DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi end-user manager
secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis,
simulasi dan lain sebagainya. DSS menyediakan dukungan ad-hoc dan
interaktif. Contoh: sebuah analisis what-if untuk menentukan dimana
sebuah perusahaan harus menggunakan dana periklanan.
c. Executive Information Systems (EIS)
EIS adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis
bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis
komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk
informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan
tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus
mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’Brien, 2010). Contoh:
akses yang mudah terhadap kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan
oleh para pesaing.
7
2.3. Komponen Sistem Informasi
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-
komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-
bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem.
1. Komponen input, merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi
2. Komponen model, yang berupa kombinasi prosedur, logika, dan model
matematik yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara
yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan
3. Komponen output, yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi, yang merupakan alat dalam sistem informasi,
teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output,
dan membantu pengendalian sistem.
5. Komponen basis data, merupakan kumpulan data yang saling
berhubungan yang tersimpan di dalam komputer dengan menggunakan
software database.
6. Komponen kontrol, merupakan pengendalian yang dirancang untuk
menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi. Komponen kontrol
terdiri atas enam komponen, antara lain:
a. Orang (People)
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyokong atau
sponsor sistem informasi (system owner), pengguna sistem (system
users), perancang sistem (system designer) dan pengembang sistem
informasi (sistem development).
8
b. Aktivitas
Sekumpulan aturan atau tahapan-tahapan untuk membuat, memakai,
memproses dan mengolah sistem informasi ataupun hasil keluaran
dari sistem informasi tersebut.
c. Data
Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian,
aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna dan tidak
berpengaruh langsung secara langsung kepada pemakainya atau
disebut juga sebagai sekumpulan fakta mentah dalam isolasi.
d. Perangkat Keras (hardware)
Mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer, printer, monitor,
harddisk, dll.
e. Perangkat Lunak (sotfware)
Sekumpulan instruksi-instruksi atau perintah-perintah yang
memungkinkan perangkat keras bisa digunakan untuk memproses
data, atau sering disebut sebagai program.
f. Jaringan (network)
Sistem penghubung yang memungkinkan suatu sumber dipakai secara
bersama-sama, baik pada waktu dan tempat bersamaan ataupun
berbeda
9
III. PEMBAHASAN
10
kerjasama ini juga diwujudkan dengan bergabungnya eksekutif Dairy Farm dalam
jajaran Direksi dan Komisaris PT. Hero Supermarket Tbk. Pada tahun 1998 inilah
restrukturisasi perusahaan dan kepemilikannya diperjelas dan beberapa usaha
yang tergabung dalam Hero group dipersatukan dalam PT. Hero Supermarket
Tbk. yang meliputi PT. Hero Supermarket (Hero Supermarket), PT. Wiramaju
Karismajaya (Mitra Toko Discount), PT. Catur Abadi Jayasakti (Shop In), Star
Mart, dan Guardian (ex Dairy Farm) dan yang lainnya di jual.
Pada tanggal 26 Juli 2002, Giant hypermarket yang pertama di buka yang
berlokasi Villa Melati Mas, Serpong-Tangerang. Giant Hypermarket dengan
mottonya “Banyak Pilihan Harga Lebih Murah” dengan menyediakan jumlah
barang yang besar antara 35.000-50.000 item yang yang mana 90%nya berasal
dari produk lokal dan etnik. Giant ingin dikenal sebagai brand yang murah
terjangkau dan dapat dipercaya..
Visi dari PT. Hero Supermarket Tbk. adalah “menjadi pengecer terkemuka
di Indonesia dari segi penjualan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi
pemangku kepentingan.
Misi dari PT. Hero Supermarket Tbk. adalah
1. Kami memiliki 5 MEREK TOKO (Hero Supermarket, Guardian, Starmart,
Giant Hypermarket dan Giant Supermarket) yang dapat memuaskan semua
segmen pelanggan dan kami akan mengembangkannya secara
menguntungkan di seluruh Indonesia, dengan memperkuat penawaran
masing-masing merek toko.
2. Kami meningkatkan dan memotivasi talenta lokal terbaik dalam Perseroan.
3. Kami berusaha keras menjadi yang terbaik bagi pelanggan, lebih
sederhana bagi karyawan, dan lebih murah bagi Perseroan.
4. Kami, sebagai PELOPOR ritel di Indonesia akan melanjutkan bekerja
sama untuk tumbuh seiring dengan perkembangan negara kami,
memajukan Perseroan kami dan meningkatkan kesejahteraan para
pemangku kepentingan.
11
3.2. Tipe Sistem Informasi PT. Hero Supermarket Tbk.
3.2.1. Penerapan Operating Support System (OSS)
1. Transaction Processing System (TPS)
TPS yang digunakan oleh PT. Hero Supermarket Tbk. adalah Point
of Sale (POS) System. Barang-barang yang dibeli oleh konsumen dibayar
melalui Point Of Sale atau kasir dan pada saat itulah dilakukan pencatatan
atas transaksi yang sedang terjadi dengan menggunakan Axapta dan SAP,
dimana data yang diinput langsung disimpan dan langsung diproses dalam
server.
2. Enterprise Collaboration System (ECS)
Sebagai perusahaan ritel, PT. Hero Supermarket Tbk. melakukan
pembelian dengan membeli barang-barang dari pemasok untuk menunjang
kegiatan usahanya. Kegiatan pembelian tersebut dilakukan melalui
beberapa tahapan yaitu menentukan kebutuhan, mencari penjual yang
memiliki barang yang sesuai dengan kebutuhan pembeli, penyelesaian
harga dan syarat-syarat lainnya. Berutu (2008) menyebutkan bahwa
penentuan kebutuhan penjualan dilakukan dengan melihat informasi pasar
tentang produk-produk yang akan dijual. Kemudian PT. Hero Supermarket
Tbk. melakukan kegiatan penjualan dengan menjual produk-produk yang
ada di gerainya. Produk yang dijual harus memenuhi ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
a. Menjual barang komplit menurut lingkungan
b. Menjual barang yang dijual di toko pesaing dengan melihat
informasi pasar.
c. Mengutamakan 20 jenis barang yang laku
d. Menjual barang penting yang tidak disediakan di toko pesaing
12
kantor pusat melalui internet dan telepon dalam pelaporan keluar
masuknya barang serta pemesanan barang seperti yang tampak pada
gambar di bawah ini:
Kantor Pusat
Supplier
13
tiap gerai di seluruh Indonesia, jumlah tiap jenis barang yang masih
tersedia di gudang dan jenis barang yang perlu dipesan/ beli.
c. Gerai Cabang berinteraksi timbal balik dengan Pusat Gudang untuk
memberi dan menerima informasi mengenai jenis dan jumlah barang
yang perlu dikirim ke Gerai Cabang.
d. Gerai Cabang berinteraksi dengan pihak supplier, dengan
memberikan daftar barang yang akan dibeli (purchase order)
e. Kantor Pusat mendapatkan informasi tagihan dari supplier atas
pengiriman barang yang diperlukan atau dibeli oleh Gerai Cabang.
f. Supplier mengkomunikasikan perihal pemesanan barang oleh Gerai
Cabang dengan memberikan informasi jadwal pengiriman barang ke
gudang milik PT. Hero Supermarket Tbk.
Sistem informasi yang terjadi antara Gerai Cabang dan Kantor Pusat
serta Gudang menggunakan jaringan internet sedangkan sistem informasi
yang terjadi antara Kantor Pusat dengan Supplier, Gerai Cabang dengan
Supplier dan Gudang dengan Supplier menggunakan jaringan internet.
14
Services, Microsoft Excel, dan SQL Server Reporting Services untuk
menampilkan informasi hasil analisis. Dengan tersedianya aplikasi yang
telah berhasil dibangun, memungkinkan pihak manajemen untuk langsung
melakukan pemesanan pembelian suatu barang bilamana barang tersebut
telah mencapai nilai persediaan minimumnya. Selain itu, pergerakan
inventori dari setiap barang yang dikelolanya dapat digambarkan, sehingga
bagian pembelian akan dapat memberikan perhatian khusus pada barang
yang tren penjualannya bergerak dengan cepat agar tidak sampai
kehabisan persediaan barang tersebut. Kemampuan aplikasi untuk
menampilkan daftar barang-barang yang dikategorikan tidak laku jual
dapat menekan biaya inventori yang dapat ditimbulkannya.
15
seorang General Manager yang bertanggung jawab kepada Chief
Operation Officer (COO) dan secara organisasi bertanggung jawab kepada
IT Director Asia. General Manajer ini membawahi dua orang IT manajer
yaitu IT Manager Development & Research, serta IT Operational
Manager.
COO
General Manajer IT
Staff Staff
16
Seluruh komputer yang ada merupakan workstation yang siap
dioperasikan oleh end user (kasir) dalam melayani konsumen. Ada komputer yang
dapat langsung digunakan oleh konsumen, ada yang digunakan untuk transaksi di
kasir, ada yang digunakan di gudang untuk menentukan waktu pemesanan
kembali ke pemasok dan pengembalian produk, dan ada pula komputer untuk
mengetahui tingkat penjualan produk. Seluruhnya akan tergabung dengan server
yang nantinya bermanfaat bagi penyimpanan data baik penjualan maupun
persediaan. Bagan alur sistem informasi PT. Hero Supermarket Tbk. dapat dilihat
pada gambar berikut :
PT. Hero Supermarket Tbk memiliki 20 server dikantor pusat, dan 1 unit
di masing-masing cabang/toko Hero/Giant Supermaket. Untuk mengelola
database PT. Hero Supermarket Tbk menggunakan software database
management system (DBMS) yang menggunakan software DB2, Oracle, Sybase,
dan kini Microsoft SQL Server. PT. Hero Supermarket Tbk memiliki 2 server
database, dan sistem yang dimiliki bersifat tersentralisasi. User interface pada
17
data warehouse cabang/toko menggunakan program visual foxpro dan clipper.
Seluruh data dijaga keakuratan dan kerahasiaanya dengan memberlakukan sistem
proteksi memakai user-id dan password. Berdasarkan aplikasi data warehouse
yang digunakan, maka manajemen dapat melihat laporang-laporan seperti
keuangan, penjualan, inventori, dan lainnya sesuai dimensi waktu yang dinginkan
baik harian, mingguan, bulanan, tahunan, bahkan data up to date saat ini.
Ruangan IT yang digunakan PT. Hero Supermarket Tbk sudah sesuai
dengan standar minimal, dimana ada ruang khusus untuk server (Gedung Hero
Pusat, lantai 6) dengan suhu udara yang dapat diatur, dilengkapi dengan raised
floor, smoke detector, dan fire alarm. Untuk back up dilakukan secara harian
dengan internal juga di back up ke eksternal server. Dalam menjaga keamanan
dari faktor eksternal, akses memasuki ruangan IT hanya dapat dilakukan
karyawan tertentu dan ruangan dilengkapi oleh door-lock-card security.
18
10) Credit Card Reader
11) Timbangan digital
12) CPU Zyrex
13) Parabola
14) Magnetic disc drives
15) Network server
b. Media, terdiri dari :
1) Magnetic stripe \
2) ATM Card
3) Bar tags
4) Media komunikasi elektronik
5) Kertas laporan
6) Customer service electronic
7) Kertas laporan
8) Magnetic disc drive
9) Dokumen laporan pengendalian
10) LAN
11) Kertas struk
3. Sumberdaya software
a. Program, terdiri dari :
1) DBMS windows
2) Program pemasukan data
3) Pemprosesan penjualan
4) NOS
5) OLAP (Online Analytical Processing)
6) DBMS Microsoft SQL Server
7) Analisis penjualan
8) Oracle
9) Sybase
10) Program pelaporan
11) Program grafik
12) Program monitoring performa
19
13) Program monitoring keamanan
b. Prosedur, terdiri dari :
1) Pemasukan data
2) Transaksi penjualan
3) Penggunaan dan distribusi output
4) Prosedur back up
5) Prosedur pengendalian
6) Prosedur koreksi
4. Sumberdaya data
a. Data pelanggan
b. Data produk
c. Data gross profit
d. Data transaksi
e. Data inventori
f. Data stock on hand
g. Data penjualan
5. Produk informasi
a. Data entry display
b. Status display
c. Laporan analisa penjualan
d. Informasi penjualan di layar
e. Struk
f. Laporan
20
3.3.2. Matriks Sistem Informasi PT. Hero Supermarket Tbk.
Tabel 1. Matriks Sistem Informasi Shuttle Express Saat Ini
Sumberdaya Sumberdaya Hardware dan Jaringan Sumberdaya Software Sumberdaya Manusia Sumberdaya Produk
Aktivitas Mesin Media Program Prosedur Spesialis Pengguna Data Informasi
Input Terminal POS Bar tags NOS Pemasukan data Pegawai Data produk, Data entry
Workstation Magnetic stripe Program penjualan Data pembelian. display
Manager kantor Credit card pemasukan (DOS, Pelanggan Data pelanggan
cabang Clipper, Excel, Data gross
mobile computing Word) profit,
barcode Data penjualan,
Scanner barcode Data stock on
PSC Magellan 2200 hand
PC Data transaksi
server/workstation
Notebook
Credit Card reader
Pemrosesan Server LAN, Internet OLAP (Online Transaksi Pegawai Data penjualan Status display
Networkserver Analytical penjualan penjualan Data inventori
Prosesor Processing) Data transaksi
komunikasi Analisis Penjualan
Timbangan digital Novell network
Modem Robotic 3.12
56K NOS
CPU Zyrex
Parabola
Output Terminal POS Kertas struk Program pelaporan Penggunaan dan Pelanggan Struk
Workstation Kertas laporan Program grafik distribusi output Manajer Laporan analisa
Manager NOS Pegawai penjualan
Printer Epson TM . penjualan Informasi
300 penjualan di
Printer LX/800 layar
21
Sumberdaya Sumberdaya Hardware dan Jaringan Sumberdaya Software Sumberdaya Manusia Sumberdaya Produk
Aktivitas Mesin Media Program Prosedur Spesialis Pengguna Data Informasi
Penyimpanan Magnetik disc drive Magnetic disk DBMS Microsoft Prosedur Backup Supervisor Pegawai Data produk,
BHT handheld SQL Server, operator penjualan Data pembelian.
terminal Oracle, Sybase Data pelanggan
NOS Data gross
profit,
Data penjualan,
Data stock on
hand
Data transaksi
Kendali Server Kertas Program Prosedur koreksi Supervisor Pegawai Data produk, Struk
Prosesor Dokumen monitoring operator penjualan Data gross Data entry
komunikasi Laporan performa Pelanggan profit, display
Terminal POS pengendalian Program Manajer Data penjualan, Audio signal
monitoring Data stock on
keamanan hand
22
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Sistem informasi merupakan suatu hal wajib dipunyai oleh setiap
perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnisnya terhadap perusahaan yang
sejenis. Dengan adanya sistem informasi ini, tidak hanya membuat proses menjadi
otomatis, tetapi juga menciptakan tingkat akurasi yang tinggi, kecepatan dalam
pelayanan, dan menjadi pelengkap dalam kegiatan bisnis perusahaan. Dalam
jangka panjang, pola tersebut akan membuat sisi operasional suatu perusahaan
menjadi lebih efisien, terstruktur dan mempunyai fleksibilitas.
Sistem informasi yang digunakan oleh PT Hero Supermarket Tbk, dari top
level management hingga kasir memakai sistem informasi terpadu dan saling
berintegrasi dalam berkomunikasi sehingga produk (inventory) tidak ada yang
kurang ataupun sudah usang karena terlalu lama (kadaluarsa). Produk yang dijual
di gerai cabang harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Menjual barang komplit menurut lingkungan
2. Menjual barang yang dijual di toko pesaing dengan melihat informasi
pasar.
3. Mengutamakan 20 jenis barang yang laku
4. Menjual barang penting yang tidak disediakan di toko pesaing
23
DAFTAR PUSTAKA
Berutu T. 2008. Analisis Manajemen Strategi Giant (PT. Hero Supermarket, Tbk.)
Dalam Menghadapi Persaingan Ritel Di Kota Bogor. (Studi Kasus di Giant
PT. Hero Supermarket, Tbk. Botani Square. [Skripsi]. Bogor : Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
24