Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

Dosen Pengampu : Margarethy M. Mbado SE.,MM

DI SUSUN OLEH :

ROSA DELIMA INDAH BOUK (20410080)

AARON FREDRICK JUNIOR (21410137)

REYCA ALINA TANEHE ( 22410044 )

DOMINGGAS PUA MANEK ( 22410045 )

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA KUPANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................................3
Pendahuluan.............................................................................................................................3
I.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................3
I.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
I.3 Tujuan Makalah..............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
Pembahasan..............................................................................................................................5
II.1 Sistem Informasi............................................................................................................5
II.2 Sistem Informasi Organisasi Dan Perusahaan...........................................................5
II.3 Strategi Dasar Keunggulan Bersaing Dalam Sebuah Perusahaan...........................6
II.4 Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif........13
II.5 Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif................................................................15
BAB III....................................................................................................................................17
Penutup...................................................................................................................................17
III.1 Kesimpulan.................................................................................................................17
III.2Daftar Pustaka............................................................................................................17

2
BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan
dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Dapat juga diasumsikan bahwa Teknologi Informasi adalah teknologi yang memanfaatkan
komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Sistem Informasi Strategis adalah system informasi yang menggunakan Teknologi Informasi
(IT) untuk membantu perusahaan dalam hal mendapatkan keunggulan bersaing,
meminimalkan hal yang tidak menguntungkan sehingga tercapai tujuan strategis perusahaan.
Sistem Informasi Strategis membantu perusahaan dengan menyediakan produk dan layanan
yang memberikan keuntungan lebih stategic dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang
kompetitif. Dapat juga diasumsikan sebagai sistem informasi yang mempromosikan inovasi
bisnis, meningkatkan proses bisnis, dan membangun sumber daya informasi bagi sebuah
perusahaan.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya
untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra
perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan
konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang
dimilikinya.
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan
bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah
bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui peningkatan kualitas
produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan teknologi
informasi.

3
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam
suatu industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat
dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.

Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat
adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang
signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis
terhadap ancaman pendatang baru.

I.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi?


2. Bagaimana pengaruh sistem informasi dalam sebuah perusahaan?
3. Bagaimanakah strategi kompetensi dasar bersaing dalam sebuah perusahaan?
4. Bagaimana implementasi sistem informasi untuk keunggulan kompetitif?

I.3 TUJUAN MASALAH

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem informasi.


2. Untuk mengetahui makna dari sistem informasi.
3. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi dalam sebuah perusahaan.
4. Untuk mengetahui strategi dasar yang digunakan untuk bersaing dalam sebuah
perusahaan.
5. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi untuk keunggulan kompetitif.

4
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 SISTEM INFORMASI


Sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi, agar memberi informasi yang
dibutuhkan pada suatu bagian tertentu yang penting bagi organisasi. Organisasi disisi lain
juga harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi supaya mendapat
keuntungan dari teknologi baru.
Sitem informasi menjadi alat integral, online, interaktif yang erat kaitannya dengan tiap menit
operasi dan pengambilan keputusan pada organisasi besar.Dalam sebuah perusahaan terdapat
departemen sistem informasi yang merupakan unit organisasi formal yang bertanggung jawab
untuk memelihara fungsi sistem informasi di dalam organisasi.
Departemen sistem informasi terdiri dari para ahli seperti programer (ahli teknis
terlatih yang membuat kode-kode intruksi perangkat lunak dan komputer), analisis
sistem (petugas ahli yang menerjemahkan masalah-masalah bisnis dan persyaratannya untuk
menjadi peersyaratan informasi dan sistem serta sebagai penyusun link-link utama antar
kelompok), manajer sistem informasi (pemimpin dari beragam ahli pada departemen sistem
informasi), chief information officer (manajer senior yang bertugas mengepalai fungsi sitem
informasi si dalam perusahaan) dan end user (perwakilan diluar kelompok sistem informasi
sebagai objek sasaran pengembangan aplikasi).
Selama dekade terakhir, sistem informasi secara fundamental telah mengubah ekonomi
organisasi dan meningkatkan kemungkinan mengelola pekejaan.Dan hal tersebut
menimbulkan beberapa dampak bagi organisasi danperusahaan. Diantara dampak-dampak
dari sistem informasi memengaruhi organisasi dan perusahaan yaitu :

II.2 SISTEM INFORMASI MEMENGARUHI ORGANISASI DAN PERUSAHAAN

A. DAMPAK EKONOMI
Teknologi sistem informasi sebenarnya ditolak oleh sejumlah manager madya dan pekerja
data karena teknologi informasi menggantikan pekerjaannya. Namun, teknologi informasi
juga membantu perusahaan memperkecil ukuran karena ia mampu mereduksi biaya.

5
Menurut teori biaya transaksi, perusahaan dan individu selalu meminimalkan biaya
transaksi, begitu juga dengan biaya-biaya produksi. Memanfaatkan pasar adalah mahal
(Williamson, 1985; Coase, 1937) karena memerlukan biaya-biaya seperti lokasi, dan
komunikasi dengan para pemasok jarak jauh, pembelian asuransi, mendapat informasi
prduk,dll.
Menurut teori agensi, perusahaan lebih dipandang sebagai “link kontrak” antara individu-
individu yang hanya berorientasi demi keuntungan pribadi daripada satu kesatuan entitas
yang berorientasi pemaksimalan laba (Jensen dan Meckling, 1976).

B. DAMPAK ORGANISASI DAN PERILAKU


Berdasarkan penelitian behavioral, disusunlah teori yang mengatakan bahwa teknologi
informasi mampu mengubah hierarki dari pengambilan keputusan pada pada organisasi
dengan cara menekankan biaya yang diperlukan oleh informasi dan memperluas distribusi
informal (Malone, 1997).
Pendekatan behavioral lainnya memandang lainnya memandang sistem informasi sebagai
jalan keluar dari kompetisi politik antara kelompok-kelompok organisasi untuk
mempengaruhi kebijakan-kebijakan organisasi, prosedur, dan sumber-sumber
organisasi (Laudon, 1974; Keen, 1981; Kling, 1980)

II.3 STRATEGI DASAR KEUNGGULAN BERSAING DALAM SEBUAH


PERUSAHAAN
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
ü Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau
membantu menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing
memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.

ü Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)


Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para
pesaing atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini
memungkinkan perusahaan untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan
keuntungan dalam segmen pasar yang unik/niche market.

6
ü Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan
pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche
market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk
memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara
yang ada.

ü Strategi Pertumbuhan (growth strategy)


Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan
barang dan jasa, ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau
mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa terkait.

ü Strategi Aliansi (alliance strategy)


Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok,
pesaing, konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi,
usaha patungan, pembentukan "perusahaan virtual," atau pemasaran lainnya,
manufaktur, atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.

Investasi didalam teknologi informasi dapat mendukung perusahaan dalam


bersaing, berikut adalah gambaran peran teknologi informasi dan contoh
penerapannya.

1. Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan biaya bisnis proses, baik


dalam hubungannya dengan konsumen maupun supplier.
2. Meningkatkan service / layanan yang diberikan kepada pelanggan.
3. Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan pesaing.
4. Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi informasi sebagai komponennya.
5. Menciptakan pasar yang baru.
6. Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta mempersingkat waktu layanan
pelanggan,
7. Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis (business development), mengatur
bisnis secara regional dan global.
8. Membangun system informasi yang terhubung dengan internet dan extranet untuk
support hubungan bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.

7
Gambar 2. Strategi Dasar Bisnis Dengan Memanfaatkan IT

Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang


teknologi informasi yang memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI
strategis sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada. Dalam beberapa kasus, hal
ini terjadi ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam sistem informasi berbasis komputer
untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis internal. Kemudian, dengan berbekal platform
teknologi strategis, perusahaan dapat memanfaatkan investasi di bidang TI dengan
mengembangkan produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin berhasil tanpa dukungan
TI yang kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah pengembangan lebih lanjut jaringan
intranet perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan efek
dari investasi sebelumnya dibidang internet browser, PC, server, dan client / server jaringan.

8
Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan sistem
informasi, membuat aplikasi, dan memasang jaringan komputer maka hubungan antara biaya
IT dan kinerja perusahaan dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima
melebihi biaya yang diinvestasikan, karena IT dinilai dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan


mengukur penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI
dalam operasi bisnisnya.
Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI:
penetapan, pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi TI
dengan operasional perusahaan. Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah
melalui siklus pengantaran, memastikan bahwa TI memberikan manfaat untuk strategi,
konsentrasi pada optimasi biaya dan memberikan nilai tambah perusahaan dari TI
Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai, sumberdaya
yg kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses berkaitan dengan optimasi
pengetahuan dan infrastruktur. Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior,
pengertian yg jelas mengenai resiko perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan,
transparansi resiko bagi perusahaan dan tanggung jawab manajemen risiko dalam organisasi.
Performance measurement: menjajaki dan memonitor penerapan strategi, pemenuhan proyek,
penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan bisnis, penggunaan, contoh,
balanced scorecard yg menterjemahkan strategi ke dalam kegiatan utk mencapai tujuan yg
dapat diukur melebihi akuntasi yg conventional.

Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup signifikan
bagi para manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya
(kalau tidak memang karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatu teknologi
informasi yang dapat menunjang bisnis mereka, sementara di lain pihak mereka harus
mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar untuk dapat merancang dan
mengimplementasikan teknologi informasi yang dibutuhkan. Tanpa memiliki teknologi
informasi yang cukup canggih, sulit di alam kompetisi global ini untuk dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan besar dari manca negara yang mulai banyak mengembangkan
usahanya di tanah air. Namun salah mengidentifikasikan kebutuhan teknologi pun akan
menjadi bumerang bagi organisasi yang bersangkutan.

9
Keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan adalah
 Efisiensi tenaga kerja karena pekerjaan yang manual diotomatiskan.
 Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada
penghematan biaya.
 Dengan tersedianya data dan informasi yang up to date maka pengambilan
keputusan dapat lebih cepat, sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif
terhadap pesaingnya.
 Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan
perusahaan, karena menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi
sebagai online company profile dan memperluas pangsa pasar.
 Dengan penerapan teknologi informasi pada operasional perusahaan maka
system dapat terintegrasi di semua bagian sehingga dapat memudahkan arus
informasi dan kecepatan respon terhadap suatu masalah.

Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan memudahkan arus informasi secara
internal maupun eksternal perusahaan, meminimalkan resiko factor human error dan efisiensi
di segala bidang, tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan yang didapat
perusahaan secara akumulatif.
Selain itu peran teknologi IT dalam perusahaan adalah menciptakan value (nilai
tambah) bagi pelanggan perusahaan, dimana dengan penerapan IT maka layanan kepada
pelanggan makin cepat dan baik sehingga pelanggan puas dengan pelayanan yang
diterimanya, hal itu dapat menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia
menjadi konsumennya untuk jangka panjang. Loyalitas pelanggan merupakan hal yang
didambakan oleh tiap perusahaan karena mempengaruhi stabilitas income perusahaan.

Implikasi Untuk Perancangan dan Pemahaman Sistem Informasi


Agar mampu memberikan manfaat, sisitem inforamsi harus dibangun dengan suatu
pemahaman yang jelas atas organisasi tempat sistem itu diterapkan dan bagaimana sistem
informasi secara tepat memberi kontribusi untuk pengambilan keputusan manajerial.

10
Faktor-faktor sentral pada organisasi yang perlu dipertimbangkan dalam
merencanakan sistem adalah:
a. Lingkungan dimana organisasi harus berfungsi.
b. Srtuktur organisasi hierarki, spesialisasi dan prosedur standart pengoperasian.
c. Kultur dan politik organisassi.
d. Tipe organisasi dan gaya kepemimpinannya.
e. Kelompok-kelompok utama terkait yang mempengaruhi sitem dan perilaku para
pekerja yang akan menggunakan sistem tersebut.
f. Jenis tugas, keputusan, dan proses bisnis yang akan dibantu oleh sistem informasi.

Para perancang sistem informasi harus mendesain sistem yang memiliki karateristik
berikut :
 Fleksibel dan memberi banyak pilihan untuk menangani data dan mengevaluasi
informasi.
 Mampu mendukung beragam gaya, ketrampilan dan pengetahuan juga mampu
melacak banyak alternative dan konsekuensi.
 Sensitive atas birokrasi organisasi dan ketentuan-ketentuan politik.

II.4 Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif


Sistem informasi adalah suatu sistem virtual data mereka mencerminkan sistem fisik
dari sebuah perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untukmemberikan keunggulan
kompetitifkepada perusahaan. Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan
jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan
di atas para pesaingnnya. Mereka dapat keunggulan ini dengan memberikan produk dan jassa
pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dengan jassa dan kualitass yang lebih
tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususdari segmen-segmen pasar tertentu.
Satu yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan
mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam
bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada
penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) didalam pasar.

11
Ingat bahwa manajer perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga
fisik dalam memenuhi tujuan-tujuan strategi perusahaan.Pandangan secara luas atas
keunggulan kompetitif menyadari adanya organisasi-organisasi yang bersaing dengan
perusahaan sekaligus sekaligus juga profesional dan staf di negara-negara lain yang bersaing
memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan.Perusahaan multinasional sering kali
mengontrakkan pekerjaan (outsource) ke organisasi-organisasi lain agar dapat mencapai
suatu keunggulan ekonnomi.Perusahaan yang melakukan bisnis secara global memiliki
kebutuhan-kebutuhan informasi dan koordinasi khusus.Biasanya keunggulan kompetitif dapat
dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik.
Beberapa perusahaan berkinerja lebih baik daripada yang lain. Perusahaan yang
melakukan kinerja lebih baik daripada yang lain dikatakan memliki keunggulan kompetitif.
Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif biasanya memiliki akses terhadap sumber
daya khusus yang tidak dimilki yang lain, atau juga mampu menggunakan sumber daya yang
tersedia umum dengan lebih efisien-biasanya pengetahuan dan aset informasi yang superior.
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya.
Perusahaan dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada harga
yang lebih rendah, memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi, dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
Di dalam sistem informasi, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan
informasi untuk mendapatkan pengungkit (leverage) di dalam pasar.
Pendukung utama keunggulan kompetitif adalah Michael Porter, yang mengembangkan
konsep-konsep seperti rantai nilai (value chains) dan sisteam nilai (value system).
1. Rantai Nilai Porter
Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan
topik keunggulan kompetitif.Buku dan artikel-artikel yang ditulisnya memberikan panduan
dan strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan keunggulam diatas para
pesaingnya.Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan
menciptakan suatu rantai nilai (value chains).
Margin adalah nilai produk atau jasa perusahaan dikurangi dengan biaya produksi dan
margin merupakan tujuan dari rantai nilai tersebut.

12
Aktivitas-aktivitas nilai pokok ditunjukkan pada gambar (Merah)
meliputi pengumpulan logistik (inbound logistic) untuk mendapatkan bahan mentah dan
persediaan lainnya dan menyuplai; Operasional yaitu mengubah barang baku menjadi barang
jadi; penyebaran logistic(outbound logistik) yaitu transportasi dan distribusi produk kepada
pelanggan; pemasaran dan penjualan yaitu mengetahui kebutuhan pelanggan dan menerima
pesanan; dan servis atau pelayanan untuk memelihara hubungan baik dengan para pelanggan
setelah transaksi jual-beli.
Aktivitas-aktivitas nilai penunjang tampak pada gambar (warna biru), terdiri
dari infrastruktur perusahaan,yaitu penyusunan organisasi yang mempengaruhi semua
aktivitas pokok. Sebagian ada tiga aktivitas yang berpengaruh pada aktivitas utama, ketiga
aktivitas itu adalah pengelola sumber daya manusia terdiri dari seluruh aktivitas yang
berhubungan dengan pengelolaan peawai perusahaan, termasuk fungsi dan peran yang
dilaksanakan oleh para manager; pengembangan teknologi yaitu semua aktivitas yang
melibatkan teknologi; pengadaanatau perolehan yaitu aktivitas yang berhubungan dengan
pengadaan sumber daya seperti material dan mesin yang akan digunakan oleh aktivitas-
aktivitas utamanya.

II.5 Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif


Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan
strategis, taktis maupun operasional.

a. Keunggulan Strategis
Keunggulan ini merupakan keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam
membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi keunggulan strategis ini bisa dilihat dalam
suatu perusahaan yang memutuskan untuk mengubah semua data perusahaan yang dimiliki
kedalam database yang memungkinkan untuk digunakan bersama-sama dengan
pelangganataupun partner bisnis, database standart yang bisa diakses melalui web browser.
Bernagai koneksi ke internet memungkinkan web browser untuk mengakses laporan secara
maya dari berbagai tempat didunia. Dengan cara yang sama, pelanggan dan pemasok yang
berpotensi di berbagai tempat diseluruh didunia mempunyai akses yang memadai terhadap
bahan baku dan barang jadi perusahaan untuk mempercrpat transaksi penjualan dan
pembelian perusahaan.

13
Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih
terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari
arti penting dari keamanan.
b. Keunggulan Taktikal
Keunggulan taktikal didefinisikan sebagai metode membuat dan menyempurnakan
strategi menggunakan cara yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang digunakan para
pesaing.Keputusan strategis dibuat agar sistem informasi perusahaan mampu memberi
pelayanan yang memuaskan bagi para pelanggan, ini juga berarti sisitem informasi taktis
yang dikembangkan perusahaan tidak hanya meningktakan kepuasan pelanggan tetapi juga
meningkatkan keuntungan perusahaan.
c. Keunggulan Operasional
Keunggulan operasional merupakan keunggulan yang berhubungan dengan transaksi
adan prose sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan
proses. Situs web mampu mengingat pelanggan dan prefensinya melalui masa lalu
menggambarkan suatu keuntungan professional. Browser sering mempunyai cookies dan
informasi lainnya yang berhubungan dengan transaksi pelanggan. Penggunaan computer oleh
pelanggan untuk memasukkan data akan lebih akurat. Karena data yang dimasukkan sendiri
oleh pengguna, maka ada perasaan kepemilikan dari pengguna, bila data yang dimasukkan
ternyata tidak akurat maka pengguna tidak boleh menyalahkan perusahaan.Untuk berbagai
alas an operasional, akses web terhadap sistem informasi perusahaan meningkatkan
hubungan perusahaan dengan pelanggan.
Dari tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem
informasi yang terpengaruh olehketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk
meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.

Contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam perusahaan:


Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerjanya. Penerapan Teknologi
informasi dan komunikasi tentu akan berdampak pada perubahan kebiasaan kerja.
Contoh : penggunaan intranet untuk helpdesk technical support yang memanfaatkan
teknologi Local - Area Netwok akan meminimalkan penggunaan kertas kerja pada
operasional bisnis Perusahaan.

14
Selain itu pemanfaatan internet sebagai sarana untuk website perusahaan yang
berfungsi sebagai online company profile juga akan meminimalkan anggaran keuangan
perusahaan untuk mencetak company profile, bahkan dengan adanya website tersebut
akan meningkatkan good corporate image terhadap pesaing, partner bisnis dan
konsumennya.
Dengan adanya internet juga dapat digunakan untuk komunikasi antar karyawan
dalam divisi yang sama maupun berbeda divisi bahkan untuk komunikasi dengan
konsumen dan partner bisnisnya dapat menggunakan email dan messenger. Hal ini tentu
dapat meminimalkan penggunaan kertas dan biaya telepon / fax, juga dapat mengurangi
biaya transport untuk visit ke konsumen.
Penggunaan computer juga memudahkan pekerjaan karyawan perusahaan, karena
pekerjaan menjadi lebih cepat selesai dengan tingkat kesalahan yang minim. Apalagi jika
perusahaan menerapkan computer based information system dimana system informasi
perusahaan tersebut dibuat sedemikian rupa saling terhubung (integrated) dan
mengotomatiskan pekerjaan-pekerjaan rutin operasional, seperti misalnya pencetakan
kwitansi akan terhubung langsung dengan laporan keuangan perusahaan.

Contoh Kasus SIM Keunggulan Kompetitif Perusahaan


Dell Computers, perusahaan yang memproduksi komputer dengan mengandalkan
keterlibatan pelanggan dalam menentukan sendiri fitur dari komputer yang akan dibeli
(bukan fitur yang sudah distandarkan dari pabrik), serta Amazon.com, yang juga
mengandalkan keterlibatan pelanggan dengan konsep ”swalayan” (pelanggan bisa memilih
sendiri buku yang akan dibeli, dengan harga yang paling sesuai dengan kantong masing-
masing), merupakan contoh yang tepat untuk menggambarkan pemanfaatkan kekuatan
informasi yang ditunjang dengan teknologi yang tepat untuk memenangkan persaingan.
Kedua perusahaan ini tampil sebagai pemenang karena mereka mampu menggunakan
informasi untuk memenangkan pelanggan dengan cara yang mengubah paradigmanya dari
persaingan dalam produk menjadi persaingan dalam pemanfaatan informasi yang tepat untuk
memenangkan persaingan di pasar.

15
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk
menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya ada
dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang sama, model
delapan unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatu cara yang baik untuk
memahami kompleksitas dari bagaimana perusahaan akan berinteraksi dengan
lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan model delapan unsur lingkungan
akan menjadi dasar dari suatu konsep manajemen rantai pasokan (supply chain management).
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan
tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E.
Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan
kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain)
dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas
perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi
tersebut untuk mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak,
spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi
memiliki empat dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan
kelengkapan. Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan
organisasi, area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief information officer (yang disebut
pula chief technology officer) memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan
strategis. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan
tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun
mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.

16
III.2 Daftar Pustaka

http://arsinkaimudin.blogspot.com/2016/05/keunggulan-kompetitif_3.html
https://efrizalzaida.wordpress.com/2013/09/09/sistem-informasi-untuk-keunggulan-
kompetitif/
https://efrizalzaida.wordpress.com/2013/09/09/sistem-informasi-untuk-keunggulan-
kompetitif/
http://muhamadlegi2.blogspot.com/2016/09/sim-keunggulan-kompetitif.html
https://maitsaanggrainiblog.wordpress.com/2017/04/05/sistem-informasi-sebagai-
keunggulan-kompetitif/
https://melishaputri.wordpress.com/2012/10/14/sistem-informasi-untuk-keunggulan-
kompetitif/
http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/2014/05/sistem-informasi-untuk-
keunggulan.html
https://www.academia.edu/5256067/
SISTEM_INFORMASI_UNTUK_KEUNGGULAN_KOMPETITIF

17

Anda mungkin juga menyukai