Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif”

OLEH :

KELOMPOK V

Ruslin (23320028)

La Ode Mushalik (23320054)

Kasih Putri Elia B. (23320018)

Sitti Nurdiani (23320019)

Ayu Wandira (23320010)

Lia Aglina (23320051)

PROGRAM STUDI AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sistem Informasi
Manajemen" ini tepat pada waktunya. Sholawat beriring salam semoga selalu tercurah
kepada suri tauladan kita Rasulullah Saw. beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya
yang tetap istiqomah hingga akhir zaman.

Dan tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Yuni Nuardi Tasmita
S.E,MM.,AK.,CA. selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah
memberikan tugas ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta
wawasan kita.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak sekali
kekurangan.Oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
A. Latar belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan masalah.........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
1.1 Sistem Informasi..........................................................................................................6
1.2 Sistem Informasi Memengaruhi Organisasi dan Perusahaan.....................................6
1.3 Strategi Dasar Keunggulan Bersaing Dalam Sebuah Perusahaan...............................7
1.4 Implikasi untuk Perancangan dan Pemahaman Sistem Informasi...............................8
1.5 Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif...............8
1.6 Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif................................................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................12
2.1 Kesimpulan................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Selama beberapa tahun terakhir ini, topik keunggulan kompetitif telah menjadi fokus
dari banyak diskusi. Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengolahan sumber daya
fisik, akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar.
Michael E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep
keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai
(value chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara
sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan model
delapan unsur lingkungan akan menjadi suatu dasar dari suatu konsep yang menerima
banyak perhatian dewasa ini manajemen rantai pasokan (supply chain management).
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak,
spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi
memiliki empat dimensi yang diinginkan, relevasi, akurasi, ketepatan waktu, dan
kelengkapan. Manajemen pengetahuan menyadari bahwa informasi akan mencerminkan
sumber daya pengetahuan perusahaan. Manajemen pengetahuan dibutuhkan untuk
mengorganisasikan, mengakses dan mengungkit data dan informasi perusahaan untuk
pengambilan keputusan.
Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan tujuan-
tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan
sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya
untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra
perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan
konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang
dimilikinya. Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi
tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu
pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa
melalui peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui
pemanfaatan teknologi. Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang
menguntungkan dalam suatu industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang
menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam
industri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi?
2. Bagaimana pengaruh sistem informasi dalam sebuah perusahaan?
3. Bagaimana implementasi sistem informasi untuk keunggulan kompetitif?
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Sistem Informasi


Sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi, agar memberi informasi
yang dibutuhkan pada suatu bagian tertentu yang penting bagi organisasi. Organisasi
disisi lain juga harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi supaya
mendapat keuntungan dari teknologi baru. Sitem informasi menjadi alat integral, online,
interaktif yang erat kaitannya dengan tiap menit operasi dan pengambilan keputusan
pada organisasi besar.Dalam sebuah perusahaan terdapat departemen sistem informasi
yang merupakan unit organisasi formal yang bertanggung jawab untuk memelihara
fungsi sistem informasi di dalam organisasi.
Departemen sistem informasi terdiri dari para ahli seperti programer (ahli teknis
terlatih yang membuat kode-kode intruksi perangkat lunak dan komputer), analisis
sistem (petugas ahli yang menerjemahkan masalah-masalah bisnis dan persyaratannya
untuk menjadi peersyaratan informasi dan sistem serta sebagai penyusun link-link utama
antar kelompok), manajer sistem informasi (pemimpin dari beragam ahli pada
departemen sistem informasi), chief information officer (manajer senior yang bertugas
mengepalai fungsi sitem informasi si dalam perusahaan) dan end user (perwakilan diluar
kelompok sistem informasi sebagai objek sasaran pengembangan aplikasi).
Selama dekade terakhir, sistem informasi secara fundamental telah mengubah
ekonomi organisasi dan meningkatkan kemungkinan mengelola pekejaan.Dan hal
tersebut menimbulkan beberapa dampak bagi organisasi danperusahaan.

1.2 Sistem Informasi Memengaruhi Organisasi dan Perusahaan

a. Dampak Ekonomi
Teknologi sistem informasi sebenarnya ditolak oleh sejumlah manager madya
dan pekerja data karena teknologi informasi menggantikan pekerjaannya. Namun,
teknologi informasi juga membantu perusahaan memperkecil ukuran karena ia
mampu mereduksi biaya. Menurut teori biaya transaksi, perusahaan dan individu
selalu meminimalkan biaya transaksi, begitu juga dengan biaya-biaya produksi.
Memanfaatkan pasar adalah mahal (Williamson, 1985; Coase, 1937) karena
memerlukan biaya-biaya seperti lokasi, dan komunikasi dengan para pemasok jarak
jauh, pembelian asuransi, mendapat informasi prduk,dll. Menurut teori agensi,
perusahaan lebih dipandang sebagai “link kontrak” antara individu-individu yang
hanya berorientasi demi keuntungan pribadi daripada satu kesatuan entitas yang
berorientasi pemaksimalan laba (Jensen dan Meckling, 1976).

b. Dampak Organisasi dan Perilaku


Berdasarkan penelitian behavioral, disusunlah teori yang mengatakan bahwa
teknologi informasi mampu mengubah hierarki dari pengambilan keputusan pada
pada organisasi dengan cara menekankan biaya yang diperlukan oleh informasi dan
memperluas distribusi informal (Malone, 1997). Pendekatan behavioral lainnya
memandang lainnya memandang sistem informasi sebagai jalan keluar dari kompetisi
politik antara kelompok-kelompok organisasi untuk mempengaruhi kebijakan-
kebijakan organisasi, prosedur, dan sumber-sumber organisasi (Laudon, 1974; Keen,
1981; Kling, 1980).

1.3 Strategi Dasar Keunggulan Bersaing Dalam Sebuah Perusahaan


Limastrategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
ü Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya
produksi yang lebih tinggi.

ü Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)


Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau
mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan
untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar
yang unik/niche market.

ü Strategi Inovasi (innovation strategy)


Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan
pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche
market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk
memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara
yang ada.

ü Strategi Pertumbuhan (growth strategy)


Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa,
ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke
dalam produk dan jasa terkait.
ü Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan,
dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan,
pembentukan "perusahaan virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian
distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.

1.4 IMPLIKASI untuk PERANCANGAN dan PEMAHAMAN SISTEM INFORMASI


jelas atas organisasi tempat sistem itu diterapkan dan bagaimana sistem informasi
secara tepat Agar mampu memberikan manfaat, sisitem inforamsi harus dibangun dengan
suatu pemahaman yang memberi kontribusi untuk pengambilan keputusan manajerial.
Faktor-faktor sentral pada organisasi yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan
sistem adalah:
· Lingkungan dimana organisasi harus berfungsi.
· Srtuktur organisasi hierarki, spesialisasi dan prosedur standart pengoperasian.
· Kultur dan politik organisassi.
· Tipe organisasi dan gaya kepemimpinannya.
· Kelompok-kelompok utama terkait yang mempengaruhi sitem dan perilaku para
pekerja yang akan menggunakan sistem tersebut.
· Jenis tugas, keputusan, dan proses bisnis yang akan dibantu oleh sistem informasi.
Para perancang sistem informasi harus mendesain sistem yang memiliki karateristik
berikut:
· Fleksibel dan memberi banyak pilihan untuk menangani data dan mengevaluasi
informasi.
· Mampu mendukung beragam gaya, ketrampilan dan pengetahuan juga mampu
melacak banyak alternative dan konsekuensi.
· Sensitive atas birokrasi organisasi dan ketentuan-ketentuan politik.

1.5 Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif


Sistem informasi adalah suatu sistem virtual data mereka mencerminkan sistem
fisik dari sebuah perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untukmemberikan
keunggulan kompetitifkepada perusahaan. Seiring dengan perusahaan memenuhi
kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk
mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnnya. Mereka dapat keunggulan ini dengan
memberikan produk dan jassa pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dengan
jassa dan kualitass yang lebih tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususdari
segmen-segmen pasar tertentu.
Satu yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan
juga akan mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya.
Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage)
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage)
didalam pasar.Ingat bahwa manajer perusahaan menggunakan sumber daya virtual
sekaligus juga fisik dalam memenuhi tujuan-tujuan strategi perusahaan.Pandangan secara
luas atas keunggulan kompetitif menyadari adanya organisasi-organisasi yang bersaing
dengan perusahaan sekaligus sekaligus juga profesional dan staf di negara-negara lain
yang bersaing memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan.Perusahaan
multinasional sering kali mengontrakkan pekerjaan (outsource) ke organisasi-organisasi
lain agar dapat mencapai suatu keunggulan ekonnomi.Perusahaan yang melakukan bisnis
secara global memiliki kebutuhan-kebutuhan informasi dan koordinasi khusus.Biasanya
keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik.
Beberapa perusahaan berkinerja lebih baik daripada yang lain. Perusahaan yang
melakukan kinerja lebih baik daripada yang lain dikatakan memliki keunggulan
kompetitif. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif biasanya memiliki akses
terhadap sumber daya khusus yang tidak dimilki yang lain, atau juga mampu
menggunakan sumber daya yang tersedia umum dengan lebih efisien-biasanya
pengetahuan dan aset informasi yang superior.
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para
pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas
para pesaingnya. Perusahaan dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk
dan jasa pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang
lebih tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar
tertentu.
Di dalam sistem informasi, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan
informasi untuk mendapatkan pengungkit (leverage) di dalam pasar. Pendukung utama
keunggulan kompetitif adalah Michael Porter, yang mengembangkan konsep-konsep
seperti rantai nilai (value chains) dan sisteam nilai (value system).
Rantai Nilai Porter
Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan
topik keunggulan kompetitif.Buku dan artikel-artikel yang ditulisnya memberikan
panduan dan strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan keunggulam
diatas para pesaingnya.Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan
kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chains).

Margin adalah nilai produk atau jasa perusahaan dikurangi dengan biaya
produksi dan margin merupakan tujuan dari rantai nilai tersebut. Aktivitas-aktivitas
nilai pokok ditunjukkan pada gambar (Merah) meliputi pengumpulan logistik
(inbound logistic) untuk mendapatkan bahan mentah dan persediaan lainnya dan
menyuplai; Operasional yaitu mengubah barang baku menjadi barang
jadi; penyebaran logistic(outbound logistik) yaitu transportasi dan distribusi produk
kepada pelanggan; pemasaran dan penjualan yaitu mengetahui kebutuhan pelanggan
dan menerima pesanan; dan servis atau pelayanan untuk memelihara hubungan baik
dengan para pelanggan setelah transaksi jual-beli.

Aktivitas-aktivitas nilai penunjang tampak pada gambar (warna biru), terdiri


dari infrastruktur perusahaan,yaitu penyusunan organisasi yang mempengaruhi
semua aktivitas pokok. Sebagian ada tiga aktivitas yang berpengaruh pada aktivitas
utama, ketiga aktivitas itu adalah pengelola sumber daya manusia terdiri dari seluruh
aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan peawai perusahaan, termasuk fungsi
dan peran yang dilaksanakan oleh para manager; pengembangan teknologi yaitu
semua aktivitas yang melibatkan teknologi; pengadaanatau perolehan yaitu aktivitas
yang berhubungan dengan pengadaan sumber daya seperti material dan mesin yang
akan digunakan oleh aktivitas-aktivitas utamanya.

1.6 Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif


Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis,
taktis maupun operasional.
a. Keunggulan Strategis
Keunggulan ini merupakan keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam
membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi keunggulan strategis ini bisa
dilihat dalam suatu perusahaan yang memutuskan untuk mengubah semua data
perusahaan yang dimiliki kedalam database yang memungkinkan untuk digunakan
bersama-sama dengan pelangganataupun partner bisnis, database standart yang bisa
diakses melalui web browser.
Bernagai koneksi ke internet memungkinkan web browser untuk mengakses
laporan secara maya dari berbagai tempat didunia. Dengan cara yang sama,
pelanggan dan pemasok yang berpotensi di berbagai tempat diseluruh didunia
mempunyai akses yang memadai terhadap bahan baku dan barang jadi perusahaan
untuk mempercrpat transaksi penjualan dan pembelian Perusahaan Tingkat strategis
akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat
kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari
arti penting dari keamanan
b. Keunggulan Taktikal
Keunggulan taktikal didefinisikan sebagai metode membuat dan menyempurnakan
strategi menggunakan cara yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang
digunakan para pesaing.Keputusan strategis dibuat agar sistem informasi perusahaan
mampu memberi pelayanan yang memuaskan bagi para pelanggan, ini juga berarti
sisitem informasi taktis yang dikembangkan perusahaan tidak hanya meningktakan
kepuasan pelanggan tetapi juga meningkatkan keuntungan perusahaan.
c. Keunggulan Operasional
Keunggulan operasional merupakan keunggulan yang berhubungan dengan transaksi
adan prose sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung
dengan proses. Situs web mampu mengingat pelanggan dan prefensinya melalui
masa lalu menggambarkan suatu keuntungan professional. Browser sering
mempunyai cookies dan informasi lainnya yang berhubungan dengan transaksi
pelanggan. Penggunaan computer oleh pelanggan untuk memasukkan data akan
lebih akurat. Karena data yang dimasukkan sendiri oleh pengguna, maka ada
perasaan kepemilikan dari pengguna, bila data yang dimasukkan ternyata tidak
akurat maka pengguna tidak boleh menyalahkan perusahaan.Untuk berbagai alas an
operasional, akses web terhadap sistem informasi perusahaan meningkatkan
hubungan perusahaan dengan pelanggan.
Dari tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem
informasi yang terpengaruh olehketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik
untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
BAB III
PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik,
akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar.
Michael E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep
keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai
(value chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara
sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat
menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan
operasional.
DAFTAR PUSTAKA

http://arsinkaimudin.blogspot.com/2016/05/keunggulan-kompetitif_3.html
https://efrizalzaida.wordpress.com/2013/09/09/sistem-informasi-untuk-keunggulan-
kompetitif/
https://efrizalzaida.wordpress.com/2013/09/09/sistem-informasi-untuk-keunggulan-
kompetitif/
http://muhamadlegi2.blogspot.com/2016/09/sim-keunggulan-kompetitif.html
https://maitsaanggrainiblog.wordpress.com/2017/04/05/sistem-informasi-sebagai-
keunggulan-kompetitif/
https://melishaputri.wordpress.com/2012/10/14/sistem-informasi-untuk-keunggulan-
kompetitif/
http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/2014/05/sistem-informasi-untuk-keunggulan.html
https://www.academia.edu/5256067/
SISTEM_INFORMASI_UNTUK_KEUNGGULAN_KOMPETITIF

Anda mungkin juga menyukai