Disusun oleh :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SIDOARJO
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Penggunaan Teknologi Informasi Untuk
Keunggulan Kompetitif”’ dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Imelda
Dian Rahmawati, SE.M.Ak.Ak.,Dr. pada mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Penggunaan Teknologi
Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Imelda Dian Rahmawati, SE.M.Ak.Ak.,Dr. yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya terdapat 8 elemen lingkungan yang memberikan pengaruh baik langsung
maupun tidak langsung kepada suatu organisasi atau perusahaan, yaitu:
1. Pemasok, pemasok ini sebagai penyedia bahan-bahan material, mesin, jasa serta informasi
yang dipakai oleh organisasi perusahaan untuk memproduksi suatu barang dan jasa.
2. Pelanggan atau Konsumen, yaitu para pemakai produk dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan.
3. Serikat Pekerja, yaitu sebuah organisasi bagi para tenaga kerja terampil maupun para tenaga
kerja tidak terampil.
5
4. Pemegang Saham, adalah orang-orang yang menanamkan modalnya di perusahaan serta
mewakili tingkatan manajemen tertinggi.
5. Masyarakat Keuangan, yaitu terdiri dari lembaga-lembaga yang mempengaruhi sumber daya
uang yang tersedia bagi organisasi perusahaan, misalnya seperti bank ataupun lembaga-
lembaga peminjaman lainnya.
6. Pemerintah, baik itu pemerintah tingkat daerah, tingkat pusat, maupun tingkat internasional
yang memberikan kendala-kendala ataupun batasan-batasan dalam bentuk peraturan, maupun
dalam bentuk bantuan berupa dana, jasa, dan informasi.
7. Pesaing, yaitu mencakup seluruh organisasi/perusahaan yang bersaing dengan perusahaan di
pasar untuk memperebutkan konsumen.
8. Masyarakat Global, yaitu wilayah geografis tempat perusahaan ataupun organisasi
melaksanakan tanggung jawabnya dengan selalu memperhatikan lingkungan alam,
menyediakan produk dan jasa yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta
beroperasi dengan penuh etika dan moralitas.
Perusahaan terhubung dengan elemen lingkungannya melalui arus sumber daya, diantaranya:
1. Arus informasi dari pelanggan;
2. Arus material ke pelanggan;
3. Arus uang ke pemilik saham;
4. Arus mesin dari penyedia (suppliers);
5. Arus manusia dari penyedia; dan
6. Komunitas global dan persatuan tenaga kerja.
Arus dengan frekuensi sedikit diantaranya: arus uang dari pemerintah, arus material dari
supplier, dan arus manusia untuk berkompetisi.
David (2006) menyatakan definisi keunggulan kompetitif merupakan kumpulan strategi untuk
menentukan keunggulan suatu perusahaan dari persaingan di antara perusahaan lain. Strategi
kompetitif meliputi biaya rendah dan diferensiasi. Selanjutnya dikombinasikan kedua strategi
tersebut disebut fokus.
Sedangkan menurut Porter (1994) keunggulan kompetitif pada dasarnya berkembang dari
nilai yang mampu diciptakan oleh sebuah perusahaan untuk pembelinya yang melebihi biaya
perusahaan dalam menciptakannya. Nilai adalah apa yang pembeli bersedia bayar, dan untuk manfaat
yang sepadan atau memberikan manfaat unik yang lebih dari pada sekedar mengimbangi harga yang
lebih tinggi.
Ketika sebuah perusahaan dapat melakukan sesuatu dan perusahaan lainnya tidak dapat, atau
memiliki sesuatu yang diinginkan pesaingnya. Hal tersebut menggambarkan keunggulan kompetitif.
Memiliki dan menjaga keunggulan kompetitif sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang dari
suatu organisasi. Mengejar keunggulan kompetitif mengarah pada kesuksesan dan kegagalan
organisasi. Peneliti dan praktisi manajemen strategis berkeinginan mengetahui sifat dan peran
keunggulan kompetitif dalam berbagai industri, (David: 2006).
Umumnya, sebuah perusahaan mampu untuk mempertahankan keunggulan kompetitif hanya
untuk periode tertentu karena ditiru pesaing dan melemahnya keunggulan tersebut. Jadi, tidaklah
cukup untuk memiliki keunggulan kompetitif. Perusahaan harus berusaha untuk mencapai
keunggulan kompetitif berkelanjutan (suistainable competitive advantage) dengan secara terus
menerus beradaptasi dengan tren dan kejadian eksternal.
Menurut Porter (1994) keunggulan kompetitif adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri
yang sama. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif senantiasa memiliki kemampuan dalam
6
memahami perubahan struktur pasar dan mampu memilih strategi pemasaran yang efektif.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Porter, beberapa cara untuk memperoleh strategi generik yang
diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu cost leadership, diferensiasi, dan fokus untuk dapat meraih
keunggulan kompetitif.
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing dalam strategi keunggulan kompetitif untuk bisnis
yang sukses :
1. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy) Menjadi produsen rendah biaya
dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu menurunkan biaya bagi pemasok dan
pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.
2. Strategi Diferensiasi (differentiation strategy) Mengembangkan cara-cara untuk membedakan
produk dan layanan dari para pesaing atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing.
Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan
keuntungan dalam segmen pasar yang unik/niche market.
3. Strategi Inovasi (innovation strategy) Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi
ini dapat melibatkan pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar
yang unik /niche market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis
untuk memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara
yang ada.
4. Strategi Pertumbuhan (growth strategy) Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan
untuk menghasilkan barang dan jasa, ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan
jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa terkait.
5. Strategi Aliansi (alliance strategy) Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan
pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa
merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan “perusahaan virtual,” atau pemasaran lainnya,
manufaktur, atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
Sumber daya informasi adalah mencakup data dan informasi, perangkat keras,
perangkat lunak, para spesialis informasi, dan para pemakai informasi.
Hal ini menjelaskan bahwa sumber daya informasi tidak hanya sekedar data dan
informasi saja namun juga termasuk wadah dari informasi tersebut, sehingga seseorang dapat
mengelola informasi dengan mengelola sumber daya yang menghasilkan informasi.
Empat jenis sumber daya pertama merupakan sumber daya fisik sedangkan sumber daya
terakhir merupakan sumberdaya konseptual. Sumber daya konseptual berguna dalam pengelolaan
sumber daya fisik. Manajer bukan saja mengelola sumber daya fisik, tetapi juga sumber daya
konseptual. Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan kemudian
7
diproses menjadi informasi yang berguna. Kemudian dipastikan siapa yang layak memperoleh
informasi tersebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut
dapat dimanfaatkan.
Akhirnya manajer membuang informasi yang tidak berguna dan menggantikan dengan
yang mutakhir dan akurat. Seluruh aktivitas ini: memperoleh informasi, menggunakan secara
efektif, dan membuangnya pada saat yang tepat disebut manajemen informasi.
Sumber daya informasi dikelola oleh CIO (Chief Information Officer), sebagai manajer
jasa informasi yang menyumbangkan keahliannya dalam memecahkan masalah yang berkaitan
dengan sumber daya informasi maupun area operasi perusahaan lainnya.
CIO merupakan salah satu eksekutif tingkat puncak perusahaan dan bertanggung
jawab atas salah satu fungsional utama jasa informasi yang turut berperan dalam pembuatan
keputusan penting dalam perusahaan & memberi laporan langsung ke eksekutif.
Sebutan lain dari CIO : Direktur SIM, Vice President SIM merupakan anggota
komite eksekutif dan bekerjasama dengan para eksekutif lain dalam perencanaan strategis.
Rencana strategis bisnis menyatukan informasi sebagai sumber daya yang perlu digunakan untuk
mendapat keunggulan kompetitif, dan didukung oleh suatu rencana strategis untuk sumber daya
informasi.
Sebagian end-users tidak mampu membuat perangkat lunak mereka sendiri, tetapi dapat
berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi dengan menggunakan menu-menu seperti yang
ditampilkan oleh perangkat lunak berbasis windows dan Mac.
Sebagian end-users memiliki kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih dari
sekedar memilih menu. Mereka dapat menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak untuk
melaksanakan operasi aritmatika dan logika pada data.
Di sejumlah perusahaan, para spesialis informasi adalah anggota dari unit-unit fungsional,
bukannya unit jasa informasi. Personil pendukung fungsional tersebut adalah spesialis informasi
dalam arti sesungguhnya, tetapi mereka berdedikasi pada area pemakai tertentu dan melapor pada
manajer fungsional mereka.
Selain dari golongan-golongan End-User Computing diatas, ada beberapa jenis dari EUC, yaitu:
1. End-User Non-Pemrograman.
Pemakai (user) ini hanya mempunyai pemahaman komputer yang sedikit atau mungkin tak punya
sama sekali, dan ia hanya menggunakan sofware yang telah dibuat oleh orang lain. Ia
berkomunikasi dengan hadware dengan bantuan menu dan mengandalkan orang lain untuk
memberikan bantuan teknis.
Pemakai (user) ini menggunakan sofware tertulis yang telah tersedia, namun ia juga menggunakan
4GL untuk mengakses database dan membuat laporan khusus.
3. Programmer End-User.
Selain menggunakan sofware tertulis dan 4GL, pemakaian ini juga dapat menulis programnya
sendiri dan menggunakan bahasa programan. Karena ia mempunyai pemahaman komputer yang
lebih baik, ia biasanya menghasilkan informasi untuk pemakian non-programan dan pemakai
tingkat perintah. Contoh pemakai jenis ini adalah aktuaris (penaksir), analis keuangan, dan insiyur.
9
4. Personel Pendukung Fungsional.
Pemakai ini ditugaskan di unit fungsional perusahaan dan menangani penggunaan komputer. Ia
mempunyai tingkatan sebagai ahli seperti yang ada di unit pelayanan informasi.
Spesialis informasi ini ditugaskan di unit pelayanan informasi, namun membantu end-user dalam
pengembangan sistem.
6. Programmer DP.
Akibat dari manfaat tersebut akan menghasilkan pengembangan system yang lebih baik
dibandingkan jika spesialis informasi berusaha mengerjakan sebagian besar pekerjaan tersebut
sendiri.
Selain manfaat yang dihasilkan, penerapan EUC yang dilakukan sendiri oleh pemakai ternyata
dapat menimbulkan beberapa risiko, yaitu :
End-user mungkin akan menggunakan komputer untuk aplikasi yang seharusnya dilakukan dengan
cara lain, misalnya secara manual.
Kemampuan end-users tidak dapat menandingi profesionalisme spesialis informasi dalam hal
merancang system. Selain itu end-users sering mengabaikan perlunya dokumentasi rancangan
system agar dapat dipelihara.
Bila tidak ada pengendalian terpusat akan mengakibatkan adanya perangkat keras dan perangkat
lunak yang tidak kompatibel dan berlebihan.
Bila kurang hati-hati dalam memasukkan data ke adalam database perusahaan maka memungkinkan
akan terjadinya kehilangan data yang berkualitas. Sehingga outputnya akan terkontaminasi yang
dapat menyebabkan manajer membuat keputusan yang keliru.
10
5. Tidak adanya data security.
End-users mungkin tidak melindungi data dan perangkat lunaknya, sehingga para criminal
komputer dapat mengakses system dengan berbagai cara yang mengakibatkan membahayakan
perusahaan.
Pengembangan system dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri tanpa menyesuaikan
pada rencana yang memastikan pada dukungan komputer bagi perusahaan.
➢ Pemakai
Pemakai terdiri dari pemakai awam (end user) dan administrator sistem. End User
Computing (UEC) adalah pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis
komputer oleh pemakai (user). EUC berkembang karena beberapa alasan yaitu
meningkatnya pengetahuan tentang computer, antrian jasa informasi, perangkat keras
yang murah, perangkat lunak.
➢ Fasilitas
Fasilitas adalah prasarana atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu.
Fasilitas bisa pula dianggap sebagai suatu alat. fasilitas biasanya dihubungkan dalam
pemenuhan suatu prasarana umum yang terdapat dalam suatu perusahaan-perusahaan
ataupun organisasi tertentu.
➢ Database
Sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan
pemakai untuk keperluan organisasi
➢ Informasi
Jaringan computer dan komunikasi data, Informasi, Seiring dengan berkembangnya
11
teknologi komputer yang memiliki kemampuan proses yang lebih cepat, maka muncul
konsep SIM yang menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan
utama menghasilkan informasi manajemen disetiap area fungsional dan level
aktivitasnya.
Manajemen sumber daya informasi (information resource management) atau IRM adalah
aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan
mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai.
Agar perusahaan dapat sepenuhnya mencapai IRM, perlu ada serangkaian kondisi
tertentu, yakni:
➢ Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi
yang unggul.
➢ Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu bidang fungsional utama.
➢ Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
➢ Strategi untuk mendorong dan mengelola end user computing.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketika sebuah perusahaan dapat melakukan sesuatu dan perusahaan lainnya tidak dapat, atau
memiliki sesuatu yang diinginkan pesaingnya. Hal tersebut menggambarkan keunggulan kompetitif.
Memiliki dan menjaga keunggulan kompetitif sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang
dari suatu organisasi.
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing dalam strategi keunggulan kompetitif untuk bisnis
yang sukses :
1. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
2. Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
3. Strategi Inovasi (innovation strategy)
4. Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
5. Strategi Aliansi (alliance strategy)
Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi ketika
sistem dibuat mencakup batas internasional, para pengembangan harus mengatasi beberapa kendala,
yaitu:
1. Kendala kendala politis.
2. Rintangan budaya dan komunikasi.
3. Pembatasan pembelian dan impor peranti keras.
4. Pembatasan pemrosesan data.
5. Pembatasan komunikasi data.
6. Masalah masalah teknologi.
7. Kurangnya dukungan dari manajemen anak perusahaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Keycha. (2009, November 4). End User Computing. Retrieved from WordPress.com:
keychaa.wordpress.com
Putra, Y. M. (2018). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan. Kuliah Sistem Informasi
Manajemen, FEB Universitas Mercu Buana : Jakarta.
Suryadharma & Budyastuti, T. (2019). Sistem Informasi Manajemen. Sidoarjo : Uwais Inspirasi
Indonesia.
Thufaila, R. (2021). Sistem Informasi Manajemen Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Jawa Timur. Retrieved from studocu.com: studocu.com/id/document/universitas-
pembangunan-nasional-veteran-jawa-timur/sistem-informasi-manajemen
14
15