Disusun Oleh :
- ERIX FIRMANSYAH
- FAUZI ASRURI
- SEFRIZA ZEN
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar........................................................................................................ ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
BAB II Pembahasan
A. Sistem Informasi....................................................................................2
B. Jenis jenis dasar sumber daya informasi................................................2
C. Dimensi informasi ........................................................................................3
D. Informasi pada tahap – tahap Manajemen .............................................4
E. Pengelolaan Sistem Informasi yang dapat digunakan untuk Keunggulan
Kompetitif..............................................................................................6
F. Dimensi-dimensi keunggulan kompetitif...............................................7
Daftar Pustaka........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi dalam sebuah perusahaan atau organisasi sangatlah dibutuhkan demi
mencapai tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kebijakan atau keputusan organisasi,
untuk itu dalam perjalanannya mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem yang
mengatur arus informasi yang akan diperoleh oleh perusahaan.
Dalam upaya mencapai keberhasilan manager sangat menyadari pengaruh dari sumber
daya dalam lingkungan perusahaan. Perusahaan berusaha untuk memperoleh keunggulan
kompetitif dengan mengelola sumber daya, termasuk informasi. Sumber daya informasi
perusahaan mencakup lebih dari sekedar informasi. Sumber daya tersebut berupa perangkat
keras, fasilitas, perangkat lunak, data, para spesialis informasi dan para pemakai informasi.
Bagi suatu perusahaan penting memandang teknologi informasi sebagai perangkat yang
penting dan juga sebagai kebutuhan yang kompetitif, bukan hanya sebagai sesuatu yang
dianggap komplek dan mahal. Teknologi Informasi menciptakan peluang untuk membangun
keunggulan kompetitif mulai dari memasarkan produk hingga mampu bertahan menghadapi
pesaing.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem informasi ?
2. Apa saja jenis-jenis dasar sumber daya informasi ?
3. Bagaimana dimensi informasi ?
4. Bagaimana informasi pada tahap-tahap Manajemen ?
5. Bagaimana pengelolaan sistem informasi yang dapat digunakan untuk keunggulan
kompetitif ?
6. Bagaimana dimensi-dimensi keunggulan kompetitif ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang
berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk
mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi.
Tiga aktivitas yang terjadi pada sistem informasi adalah input, processing, output. Input
adalah sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun luar organisasi untuk diproses dalam
suatu sistem informasi. Processing adalah konversi/pemindahan, manipulasi dan analisis input
mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia. Output adalah distribusi informasi
yang sudah diproses ke anggota organisasi dimana output tersebut akan digunakan. Informasi
dalam hal ini juga membutuhkan umpan balik (feedback) yakni output yang dikembalikan ke
anggota organisasi yang berkepentingan untuk membantu mengevaluasi atau memperbaiki
output.
2
➢ Pengguna
➢ Fasilitas
➢ Database
➢ Informasi
Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai
keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang
diinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainya, memerlukan manajemen. Para
manajer memastikan bahwa data mentah yang telah dikumpulkan dan kemudian diproses
menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian memastikan bahwa individu-individu
yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat
sehingga ia dapat dipergunakan. Terakhir, manajer akan menuang informasi yang telah
melewati masa manfaatnya dan menggantinya dengan informasi terbaru dan akurat. Semua
aktivitas ini mengakusisi data, memproses data menjadi informasi, menggunakan dan
mengkomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif dan menghapus informasi pada
waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge management).
C. Dimensi informasi
Ketika pengembang sistem mendefinisikan output yang diberikan oleh prosesor
informasi, mereka akan mempertimbangkan empat dimensi dasar informasi, keempat dimeni
yang diinginkan ini akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut.
3
• Ketepatan waktu. Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum
situasi yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna
hendaknya dapat memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat
ini, selain dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu
keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.
• Kelengkapan. Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan
suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem
hendaknya juga tidak menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istiah kelebihan
muatan informasi menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga dapat
memberikan kerugian. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang
dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki agregasi yang tepat dan mendukung
semua area dimana keputusan akan di ambil.
Biasanya yang terbaik adalah membiarkan pengguna menentukan sendiri dimensi
informasi yang dibutuhkannya. Bilamana dbutuhkan , spesialis informasi dapat membantu
pengguna melakukan pendekatan atas pekerjaan ini dengan cara-cara yang logis.2
Setiap tahap manajemen memerlukan informasi yang berbeda, yang pada gilirannya
dapat berbeda pula dalam tekhnik atau cara penyampaiannya. Penjelasannya adalah sebagai
berikut :
a) Sumber (resource) yang diperlukan bagi pelakasanaan yang meliputi dana, tenaga, alat
dan keahlian dari para pelaksana;
2
Arif Wibowo, Paper Sistem Informasi Manajemen, Universitas 17 Agustus 1945, Semarang, 2014,
hlm. 11-13.
4
b) Fasilitas untuk menggunakan sumber tersebut di atas, misalnya fasilitas dalam
hubungan dengan pengangkutan;
c) Nilai atau ukuran dari masing-masing sumber untuk menyelesaikan suatu aktivitas,
misalnya jam kerja secara perorangan (manhour) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
d) Ramalan terhadap hasil dari penggunaan sumber;
e) Motivasi para pekerja yang akan melaksanakan rencana yang sedang dipersiapkan.
Jelas bahwa informasi yang diperlukan untuk perencanaan itu harus dapat diperoleh
sang manajer dalam waktu yang tepat, dan di lain pihak ia pun harus berusaha menyampaikan
informasi kepada orang lain secepat-cepatnya.
Informasi yang tidak cermat isi pesannya dan tidak tepat diterimanya bisa menimbulkan
kerugian yang besar, baik yang menyangkut biaya, tenaga, maupun waktu, yang
mengakibatkan tidak tercapainya tujuan yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan.
Para manajer menghendaki suatu sistem informasi pada tahap pengawasan yang
mencakup tatacara yang dapat :
5
c) Melaporkan, jika jadwal atau implementasinya menyimpang dari rencana yang
ditetapkan pada tahap perencanaan, sehingga dapat dilakukan tindakan-
tindakan korektif.
Manajer yang baik akan senantiasa melakukan pengawasan secara periodik dan
seksama. Jika bawahan tidak menyampaikan laporan sebagai kewajibanya, maka si manajer
terus-menerus menanyakan dengan mempersiapkan sanksi-sanksi secara administratif.
Sesekali melakukan pengawasan serta-merta (on the spot) ke eselon paling bawah. Merupakan
tindakan terpuji. Yang bagi seluruh eselon akan merupakan isyarat untuk selalu waspada, yang
selanjutnya akan membuat dirinya takut untuk berlaku jujur.
Keunggulan kompetitif dalam hal ini dapat dicapai dengan memperkuat kemampuan
perusahaan untuk bernegosiasi dengan pelanggan, pemasok produk dan jasa pengganti, dan
pemain baru dipasar, yang pada gilirannya dapat mengubah keseimbangan kekuatan antara
perusahaan dan pesaing lain dalam industri yang dimasuki oleh perusahaan. Perusahaan dapat
menggunakan empat strategi dasar persaingan, yaitu :
6
barang superior. Perusahaan dapat menyediakan produk atau jasa khusus sehingga
target pasar yang sempit tersebut lebih baik dari pada pesaing yang ada dan mengurangi
pesaing potensial baru.
c. Mengembangkan keteraitan yang ketat dengan konsumen dan pemasok, dan pemasok;
perusahaan dapat mencipitakan ikatan dengan pelanggan dan pemasok dan “mengunci”
pesaing untuk masuk ke produk yang dijual, dan cara ini mengikat pemasok untuk
mengirim sesuai jadwal dan struktur harga yang ditetapkan oleh perusahaan pembeli.
Hal ini menimbulkan biaya pertukaran (switvhing cost) dan mengurangi kekuatan tawar
terhadap pelanggan dan pemasok.
d. Dengan menjadikan produsen yang berbiaya rendah ; untuk mencegah pesaing baru
memasuki pasar mereka, peusahaan dapat menghasilkan produk dan jasa dengan harga
yang lebih rendah daripada pesaing tanpa mengorbankan kualitas dan tingkat jasa yang
diberikan.3
3
Muhammad fajhri Husein dan Amin Wibowo, Sistem Informasi Manajemen,UPP AMP YKPN,
Yogjakarta, 1999, hlm,53
7
informasi dapat digunakan untuk menciptakan suatu keunggulan strategis. Tingkat
strategis akan menetukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat
kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategis yang menyadari arti
penting dari keamanan.
b. Keunggulan Taktis Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical
advantage) ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang
lebih baik dari para pesaingnya. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan,
karena kepuasan pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian Perusahaan
mengembangkan suatu sistem informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan
kepuasan pelanggan namun juga akan meningkatkan profitabilitas.
c. Keunggulan Operasional Keunggula Operasional (Operational Advantage) adalah
keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinilah
sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan proses.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem informasi dapat digunakan untuk memberikan keunggulan kompetitif
kepada perusahaan. Sistem informasi dapat mencapai keunggulan kompetitif pada tiga
tingkatan: strategis, taktis, dan operasional. Ketika ketiga tingkatan diatas bekerja untuk
mencapai tujuan yang sama, maka manajer atau pemimpin perusahaan dapat
mengambil keputusan yang tepat untuk meraih potensi keuntungan yang lebih besar.
B. Penutup
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi
pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat
yang belum jelas. Kritik serta saran dari pembaca sangat kami nantikan demi perbaikan
makalah kami yang akan datang.
9
Daftar Pustaka
10