PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem formal tentang golongan, dan
penyebaran informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi. Sistem
yang telah maju tidak hanya mengerjakan fungsi tata usaha akan tetapi juga memberikan
bantuan pengambilan keputusan kepada manajemen. Meskipun jarang terjadi, sistem
terprogramkan mampu memonitor dan mengarahkan operasi-operasi tertentu tanpa
bantuan manusia.
Data Sistem informasi manajemen terdiri atas data masukan, data operasi, data
keluaran, dan sebuah pengaturan umpan balik. Data ini dikirimkan dan diolah oleh suatu
unit pengolahan pusat (CPU) di dalam komputer. Arus informasi merupakan catatan
secara terus menerus tentang jumlah satuan informasi yang banyak sekali.
Agar menjadi efektif, maka Sistem informasi manajemen harus mendapat data
sedekat-dekatnya dengan titik asalnya dan kemudian menyalurkannya ke tempat-tempat
pengolah informasi di mana data itu akan digunakan.
Sesuai dengan tujuannya, sistem informasi manajemen diharapkan mampu
membantu setiap orang yang membutuhkan pengambilan keputusan dengan lebih tepat
dan akurat. Namun disadari bahwa dengan berbagai peran yang dimiliki dalam aktivitas
yang dilaksanakannya, setiap orang berusaha untuk dapat memenuhi tugas dan tanggung
jawab yang dibebankan kepadanya dengan baik. Dalam usaha memecahkan suatu
masalah, pemecah masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan
rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari
atau mengurangi dampak negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan.
B. Rumusan Masalah
a. Apa karakteristik informasi ?
b. Apa manfaat sistem informasi ?
c. Apa faktor yang menyebabkan sistem informasi kurang berkembang dalam dunia
Pendidikan ?
d. Bagaimana pemanfaatan sistem informasi ?
1
e. Bagaimana manajemen dalam meningkatkan mutu Pendidikan ?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Siagian, Sondang . Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.2006. Hal 52.
3
Menurut Alter dalam Effendy (1989:11), sistem informasi adalah kombinasi antara
prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Sedangkan menurut Wilkinson, sistem informasi adalah kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input)
menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
manajemen merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam
suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberi data kepada manajemen
untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan. Data tersebut diolah
untuk menjadi sebuah informasi.
2
Sutanta, Edhy . Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:PT.Graha Ilmu.2003. Hal 66.
4
i. Memungkinkan arus informasi yang mudah melalui berbagai sub-sistem, sehingga
dapat menghindari redundansi dan bermuka data. Artinya harus menyederhanakan
operasi dengan sebanyak kepraktisan mungkin.
j. Meskipun SIM adalah salah satu sistem yang lengkap terpadu, ia juga harus dibuat
sefleksibel mungkin sehingga dapat dengan mudah dibagi menjadi sub-sistem yang
lebih kecil jika diperlukan.
k. Memiliki sebuah database yang baik sehingga sistem dapat tertopang dengan kokoh.
Adapun beberapa manfaat yang didapatkan dari sistem informasi manajemen untuk
organisasi, khususnya perusahaan, diantaranya sebagai berikut :
3
Sutanta, Edhy .Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:PT.Graha Ilmu. 2003. Hal 87.
5
D. Faktor yang menyebabkan sistem informasi kurang berkembang dalam dunia
Pendidikan
Faktor yang ditemukan dalam menerapkan sistem informasu manajemen dalam
dunia pendidikan dapat berupa kelengkapan fasilitas yang ada, karena sistem informasi
manajemen ini lebih kepada penggunaan teknologi komputer yang digunakan untuk
dapat mengelola data-data yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, jika fasilitas penunjang dari
penggunaan sistem ini masih kurang dan tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam
mengolah data tersebut maka itu akan menjadi suatu penghambat bagi kelancaran
penggunaan sistem ini. Jadi, cara mengatasi hal tersebut adalah kepala sekolah harus
memperhatikan bagaimana fasilitas penunjang yang akan digunakan sehingga dapat
dilaksanakan sistem informasi manajamen dengan efesien dan se efektif mungkin.
Faktor lainnya dalam penerapan sistem informasi manajemen disekolah ini adalah
kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana penggunaan sistem ini dan
bagaimana cara mengoperasikannya sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi dengan
baik dan dapat di manfaatkan. Maka solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
cara memberikan pelatihan atau pelajaran kepada guru-guru sebelum menerapkan sistem
ini sehingga guru yang akan menggunakan sistem ini dapat memahami bagaimana cara
mengelola suatu data yang akan digunakan nantinya.
4
Rochaety, Eti, Rahayuningsih, Pontjorini, Gusti Yanti, Prima . Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Bumi Aksara. 2003. Hal 82.
6
F. Manajemen dalam meningkatkan mutu Pendidikan
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi manusia. dengan adanya
pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi dan memperluas wawasan.
Pendidikan merupakan hal yang penting untuk diri sendiri, bangsa, maupun negara,
karena semakin tinggi nya pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kesejahteraan
orang tersebut. 5
5
Effendy, Onong Uchjana. . Sistem Informasi Manajemen. Bandung : Mandar maju. 1989. Hal 54.
6
Effendy, Onong Uchjana. . Sistem Informasi Manajemen. Bandung : Mandar maju. 1989. Hal 92.
7
Oleh karena itu, seorang kepala sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar di
dalam sebuah sekolah.Sekolah mempunyai beberapa unsur yang membantu
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Unsur-unsur ini terdiri dari staff, guru,
kurikulum, sarana, prasarana, dan proses pembelajaran. Dari unsur-unsur tersebut harus
mempunyai kinerja yang bagus dan berkembang, selaras dengan perubahan zaman dan
lingkungan sekitar.
Selain kinerja yang bagus, sekolah pun harus mempunyai visi, misi, dan program kerja.
Hal ini di karenakan untuk menentukan apa yang akan dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya, dan di dalamnya terdapat tujuan-tujuan yang akan di capai dan di
kembangkan pula program kerjanya agar tercapainya tujuan-tujuan tersebut.
Keefektifan sekolah merujuk pada pemberdayaan dari seluruh komponen sekolah yang
menjadikan sekolah adalah tempat organisasi untuk belajar. Disetiap sekolah harus
mempunyai struktur program yang sudah di tetapkan agar pembelajaran siswa dapat
mencapai hasil yang telah di tetapkan, yaitu memiliki kompetensi.
Di dalam manajemen pendidikan, kepala sekolah mempunyai tanggung jawab yang
berkaitan dengan sekolah yang ia pimpin. Untuk itu kepala sekolah harus mempunyai
kinerja yang konsisten agar tercapai nya program-program kerja dan meningkatnya mutu
pendidikan di sekolah yang ia pimpin. Aspek peningkatan mutu pendidikan sekolah
yaitu meliputi: jam tambahan belajar 2 atau 3 kali dalam seminggu, mengadakan lomba
secara berkala. Adapun peningkatan mutu pendidikan non akademik antara lain: di
adakannya ekstrakulikuler.
Dalam setiap bulannya, kepala sekolah wajib mengevaluasi tenaga pendidik yang
bersangkutan, hal ini untuk menganalisis apa saja yang dibutuhkan untuk siswa,
mengidentifikasi masalah, memotivasi para tenaga pendidik. Sebagian dari
permasalahan mutu pendidikan disekolah disebabkan oleh manajemennya yang belum
efektif. Banyak sekolah yang tutup bukan karena fasilitas nya yang kurang, namun
karena kurangnya kinerja manajemen di dalam sekolah tersebut.
BAB III
PENUTUP
8
A. Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem yang dibutuhkan
dalam kegiatan organisasi. Hal ini dilakukan karena organisasi atau perusahaan
semakin lama semakin komplek. Serta terjadinya perubahan radikal yang terjadi
dalam suatu organisasi.
SIM diperlukan suatu organisasi selain berkaitan dengan kegiatan operasi
juga dapat mendukung pengambilan keputusan seorang manajer. Proses
pengambilan keputusan berkaitan dengan penyelidikan, rancangan dan pilihan
serta dilakukan suatu evaluasi atau review.
Untuk itu pengambilan keputusan ini memerlukan suatu data yang up to
date (segar), dapat dipertanggungjawabkan dan dapat menjangkau semua level
dalam organisasi. Masing-masing level manajer memerlukan informasi
dibedakan berdasarkan tingkatan yang ada. Hal yang membedakan lainnya
hanyalah dilihat dari tinbgkat standarisasik, klasifikasi, generalisasi dan
penyaringan informasi.
Oleh karena itu perlu adanya keamanan informasi. Hal ini berkaitan
dengan kerahasiaan informasi yang diperoleh oleh seorang manajer, integritas
dan adanya ketersediaan informasi.
DAFTAR PUSTAKA
9
Siagian, Sondang (2006). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
10