Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dunia yang semakin modern ini banyak orang yang tidak lagi mengetahui
tentang bacaan tajwid terutama tentang hukum bacaan Idgham Mutajanisain. Oleh sebab
itu pemakalah mencoba mengulas tentang hukum bacaan Idgham Mutajanisain. Sehingga
para umat islam tidak lagi salah dalam membaca Al-qur’an karena sudah mengetahui
hukum-hukum bacaannya.
            Dengan makalah ini kami berharap kepada para pembaca untuk tidak lagi salah
dalam membaca Al-qur’an dan lebih memperhatikan lagi hukum-hukum bacaannya, tidak
hanya hukum bacaan Idgham Mutajanisain tetapi hukum bacaan tajwid lainnya. Selain itu
jika para umat islam sudah mengetahui hukum bacaan Idgham Mutajanisain mereka dapat
mengajarkan kepada yang lain yang belum mengerti sehingga mereka juga dapat
memahaminya dan benar dalam membaca Al-qur’an. Dan dapat menerapkannya ketika
membaca Al-qur’an.

B. Rumusan masalah
a. Apa itu Idgham Mutajanisain?
b. Apa Hukum Idgham Mutajanisain ?
c. Apa saja Huruf-huruf Idgham Mutajanisain?
d. Apa saja Contoh Idgham Mutajanisain?
C. Tujuan
a. Mengetahui Apa itu Idgham Mutajanisain
b. Mengetahui Apa Hukum Idgham Mutajanisain
c. Mengetahui Apa saja Huruf-huruf Idgham Mutajanisain
d. Mengetahui Apa saja Contoh Idgham Mutajanisain

1
 BAB II
     PEMBAHASAN

A. Pengertian Idgham Mutajanisain


Bacaan disebut dengan Idgham Mutajanisain apabila bertemu dua huruf yang sama
makhraj dan beda sifatnya. Huruf pertama sukun dan huruf kedua berbaris. Adapun cara
membacanya dengan membacanya dengan memasukkan huruf pertama yang sukun
kedalam huruf berikutnya sehingga seperti satu huruf yang ditasydidkan.
Idgham Mutajanisain, apabila ada ta sukun bertemu tha; ta sukun bertemu dal; thaa
sukun bertemu ta; lam sukun bertemu bertemu ra; dal sukun bertemu ta ; lam sukun
bertemu ra; dzal sukun bertemu zha. Cara membacanya dimasukkan atau ditasydidkan ke
dalam huruf kedua.1

B. Hukum Idgham Mutajanisain


Idgham Mutajanisain adalah hukum tajwid yang berlaku apabila terjadi pertemuan dua
huruf yang berbeda sifat, namun sejenis tempat keluar suara atau makhraj-nya; satu dalam
keadaan sukun dan satu lagi berharakat.
Di dalam Al-Quran untuk huruf kedua yang berharakat sudah ditandai dengan Tanda
Tasydid. Tasydid pada Hukum Idgham Mutajanisain adalah Tasydid Hukum, yaitu tasydid
yang diberikan karena terjadinya pertemuan dua huruf. Sebagaimana fungsi tasydid, maka
panjang bacaannya adalah 2 harakat, sebagai bentuk penekanan dua huruf yang bertemu.
Cara membacanya adalah dengan ‘mengabaikan’ huruf yang sukun, dan langsung
masuk ke huruf yang berharakat, atau huruf yang sukun dileburkan ke huruf yang
berharakat.
Hukum Idgham Mutajanisain berlaku untuk 8 huruf, yaitu:  ‫ م‬, ‫ظ‬ , ‫ط‬ , ‫ذ‬ , ‫د‬, ‫ث‬ , ‫ت‬ , ‫ب‬
Delapan Huruf tersebut berasal dari 3 kelompok Makhraj :
Huruf Ba (  ْ‫ب‬ )  dan mim ( ‫م‬ ) berasal dari Makhraj Syafawi; bibir atas dan bibir bawah
posisi tertutup atau merapat
a. Huruf Ta ( ‫ت‬ ), Tha ( ‫ط‬ ), dan Dal ( ‫د‬ ) berasal dari Makhraj Lisani; ujung lidah yang
bertemu dengan pangkal gigi seri atas (gigi tengah atas).

1
Abdurohim, Acep. Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap. Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2003. Hal 34.

2
b. Huruf Dzal ( ‫ذ‬ ), Zha’ ( ‫ظ‬ ), dan Tsa’  ( ‫ت‬ ) berasal dari Makhraj Lisani; Ujung lidah
dikeluarkan sedikit dan ditekan di ujung Gigi Seri (Gigi Tengah) bagian atas.

Di dalam Hukum Idgham Mutajanisain, terjadi 7 pertemuan huruf yang sama makrajnya,
yaitu:

a. Ba Sukun  (  ْ‫ب‬ ) bertemu huruf Mim Berharakat ( ‫م‬ )


ْ bertemu huruf Dal Berharakat ( ‫د‬ )
b. Ta Sukun ( ‫ت‬ )
ْ bertemu huruf Tha Berharakat ( ‫ط‬ )
c. Ta Sukun ( ‫ت‬ )
ْ bertemu huruf Dzal Berharakat ( ‫ذ‬ )
d. Tsa Sukun ( ‫ث‬ )
e. Dal Sukun ( ‫ ْد‬ ) bertemu huruf Ta Berharakat ( ‫ت‬ )
ْ bertemu huruf Zha’ Berharakat ( ‫ظ‬ )
f. Dzal Sukun ( ‫ذ‬ )
ْ bertemu huruf Ta Berharakat ( ‫ت‬ )
g. Tha Sukun ( ‫ط‬ )
Pertemuan huruf-huruf tersebut dibaca jelas (izhar) tanpa disertai dengung, kecuali
huruf Ba Sukun bertemu huruf Mim berharakat. Jika huruf Ba ‘diabaikan’, maka huruf
Mim menjadi huruf yang bertasydid, maka secara otomatis huruf Mim tersebut akan
dibaca dengung – sebagaimana fungsi tasydid pada hukum Ghunnah Musyadaddah yang
dapat didengungkan 1 – 1 1/2 Alif atau sekitar 2 – 3 harakat.2

C. Huruf-huruf Mutajanisain

Dalam buku-buku tajwid yang beredar, secara jelas, singkat, dan padat dipaparkan ada
3 kelompok huruf. Namun sebelum masuk ke sana, jika kita mempelajari ilmu makharijul
huruf, maka akan ada beberapa kelompok yang masuk dalam kategori Mutajanisain (sama
makhraj beda sifat).

Kelompok Ke-1‫ء ه‬
Kelompok Ke-2‫ح ع‬
Kelompok Ke-3‫خ غ‬
Kelompok Ke-4‫ت د ط‬
Kelompok Ke-5‫ث ذ ظ‬
Kelompok Ke-6‫ج ش ي‬

2
Abdurohim, Acep. Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap. Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2003. Hal 35-
37.

3
Kelompok Ke-7‫ص ز س‬
Kelompok Ke-8‫ب م و‬
Total terdapat 8 kelompok huruf yang masing-masing sama makhraj tetapi beda
sebagian sifat-sifatnya. Lalu dari ke-8 kelompok huruf di atas, dalam riwayat Hafsh, yang
dibaca Idgham hanya ada 3 kelompok. Lalu kemudian dipersempit dari 9 huruf menjadi 8
huruf saja. Yaitu
Kelompok Ke-1‫ت د ط‬
Kelompok Ke-2‫ث ذ ظ‬
Kelompok Ke-3‫ب م‬

D. Contoh – contoh Idgham Mutajanisain

Di dalam al-Quran, contoh-contoh Idgham Mutajanisain tidak begitu sering


ditemukan. Biasanya, huruf kedua dari hukum bacaan Idgham Mutajanisain diberi
tambahan tanda tasydid, yang menandakan cara bacanya dimasukkan ke dalam huruf
kedua (sesuai dengan praktek Idgham Mutajanisan).3
Apabila ada contoh Idgham Mutajanisain yang huruf keduanya tidak diberi tanda
tasydid, maka cara membacanya masuk kategori Idgham Naqish. Berbeda dengan yang
memakai tasydid maka cara membacanya Idgham Kamil. (Lebih jelasnya, talaqqi)
Berikut ini, kita akan melihat contoh-contoh pasangan huruf Idgham Mutajanisan
dan apa contoh-contoh nya yang ada dalam al-Quran. Berikut contoh-contohnya diurutkan
sesuai urutan kelompoknya :

a. Contoh Kelompok Pertama :


Dalam contoh huruf Mutajanisain kelompok pertama ini, urutan huruf apa bertemu
huruf apa tidak begitu penting. Ada beberapa pasangan huruf yang tidak terdapat dalam al-
Quran. Namun, pasangan huruf kelompok pertama cukup banyak.

Huruf (‫ )ت‬bertemu (‫ )د‬QS Al-A'raf : 189 ‫فَلَ َّما َأ ْثقَلَت َّدع ََوا هَّللا‬
ِ ‫َوقَالَت طَّاِئفَةٌ ِّمنْ َأ ْه ِل ا ْل ِكتَا‬
Huruf (‫ )ت‬bertemu (‫ )ط‬QS Ali Imran : 72 ‫ب‬
Huruf (‫ )د‬bertemu (‫ )ت‬QS Al-A'raf : 44 ‫فَ َه ْل َو َجدتُّم َّما َو َع َد َربُّ ُك ْم‬
Huruf (‫ )د‬bertemu (‫)ط‬

3
Mustofa, Aqib. Buku Pelajaran Membaca, Menulis dan Metode Memahami Al-Qur’an. Banjarmasin
Utara: Penerbit QIC, 2009. Hal 76.

4
Tidak ada dalam al-Quran
Huruf (‫ )ط‬bertemu (‫ )ت‬QS Al-Maidah : 28 ‫سطتَ ِإلَ َّي يَ َد َك‬
َ َ‫لَِئن ب‬
Huruf (‫ )ط‬bertemu (‫)د‬
Tidak ada dalam al-Quran4

b. Contoh Kelompok Kedua : 


Dalam contoh huruf Mutajanisain kelompok kedua ini, urutan huruf apa bertemu
huruf apa juga tidak begitu penting. Ada banyak pasangan huruf yang tidak terdapat dalam
al-Quran. Sehingga pasangan huruf kelompok kedua ini cukup ada 2.
ٰ
Huruf (‫ )ث‬bertemu (‫ )ذ‬QS Al-A'raf : 176  ‫يَ ْل َهث ۚ َّذلِ َك َمثَ ُل ا ْلقَ ْو ِم‬ 
Huruf (‫ )ث‬bertemu (‫)ظ‬
Tidak ada dalam al-Quran
Huruf (‫ )ذ‬bertemu (‫)ث‬
Tidak ada dalam al-Quran
Huruf (‫ )ذ‬bertemu (‫ )ظ‬QS An-Nisa : 64 َ ُ‫ِإذ ظَّلَ ُموا َأنف‬
‫س ُه ْم َجا ُءو َك‬
Huruf (‫ )ظ‬bertemu (‫)ث‬
Tidak ada dalam al-Quran
Huruf (‫ )ظ‬bertemu (‫)ذ‬
Tidak ada dalam al-Quran

c. Contoh Kelompok Ketiga :


Dalam contoh huruf Mutajanisain kelompok ketiga ini, urutan huruf apa bertemu
huruf apa sangat penting. Jika dibalik, maka bukan hukum bacaan Idgham Mutajanisain
yang muncul. Melainkan hukum bacaan Ikhfa Syafawi.
Huruf (‫ )ب‬bertemu (‫)م‬ QS Hud : 42 ‫ار َكب َّم َعنَا‬
ْ ‫يَا بُنَ َّي‬
Huruf (‫ )م‬bertemu (‫)ب‬
Hukum bacaan Ikhfa Syafawi

Jadi, kesimpulannya pasangan huruf Idgham Mutajanisain yang ada dalam al-
Quran ada 7 pasangan huruf, yaitu : (‫ )ت‬bertemu (‫)د‬, (‫ )ت‬bertemu (‫)ط‬, (‫ )د‬bertemu (‫)ت‬, (‫)ط‬
bertemu (‫)ت‬, (‫ )ث‬bertemu (‫)ذ‬, (‫ )ذ‬bertemu (‫ )ظ‬, dan (‫ )ب‬bertemu (‫)م‬.

4
Mustofa, Aqib. Buku Pelajaran Membaca, Menulis dan Metode Memahami Al-Qur’an. Banjarmasin
Utara: Penerbit QIC, 2009. Hal 77-78.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi kesimpulan belajar Tajwid khususnya Idgham Mutajanisain ialah Agar tidak ada
kesalahan dalam membaca ayat-ayat Allah (Al Qur an) . Kemudian Agar ayat-ayat yang
kita baca sesuai dengan ketentuan-ketentuan bahasa Arab, baik cara pengucapan huruf,
sifat-sifat huruf dan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan oleh Ulama Ahli Qurro.
Idgham Mutajanisain, apabila ada ta sukun bertemu tha; ta sukun bertemu dal; thaa
sukun bertemu ta; lam sukun bertemu bertemu ra; dal sukun bertemu ta ; lam sukun
bertemu ra; dzal sukun bertemu zha. Cara membacanya dimasukkan atau ditasydidkan ke
dalam huruf kedua.

6
DAFTAR PUSTAKA

Abdurohim, Acep. Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap. Bandung: CV Penerbit Diponegoro,


2003.

Mustofa, Aqib. Buku Pelajaran Membaca, Menulis dan Metode Memahami Al-Qur’an.
Banjarmasin Utara: Penerbit QIC, 2009.

Anda mungkin juga menyukai