Anda di halaman 1dari 21

ARTIKEL

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : IMPLEMENTASI SISTEM


INFORMASI PADA PT. INDOFOOD

Artikel Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Yang
Diampu Oleh Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

Disusun Oleh

Fanny Damayanti

43218110011

Universitas Mercu Buana

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi

2019
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirannya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya
kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan artikel ini tentang implementasi sistem
informasi

Artikel ilmiah ini saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan artikel ini. Untuk itu saya sampaikan banyak
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam artikel ini masih banyak
sekali kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya meminta segala saran dan kritik agar saya dapat mempernbaiki
artikel ini.
Akhir kata saya berharap semoga artikel mengenai implementasi sistem informasi ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 8 September 2019

Penyusun
BAB I
ABSTRACK

Didalam Perusahaan Sistem Informasi Manajemen sangat dibutuhkan sebagai bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia,dokumen,tekhnologi,dan
prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya
produk,layanan atau strategi bisnis.
Salah satu tujuan Sistem Informasi Manajemen yaitu menyediakan informasi yang dipergunakan
dalam perencanaan,pengendalian,pengevaluasian,dan perbaikan berkelanjutan.Begitu juga
menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen dalam pengambilan keputusan.
Untuk menjaga konsistensi perusahaan dalam menjalankan Sistem Informasi Manajemen,maka
diperlukan Sumber Daya sebagai kunci yang paling penting untuk kelangsungan perusahaan
terhadap persaingan bisnis yang sangat ketat.
Sumber daya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu sumber daya fisik dan sumber daya
konseptual.Sumber daya fisik meliputi manusia, material, mesin, dan uang. Sedangkan sumber
daya konseptual meliputi informasi data.
Sumber daya fisik akan dikelola setelah diperoleh, agar saat diperlukan sumber daya tersebut
siap digunakan secara maksimal, bila perlu diganti sebelum sumber daya tersebut menjadi tidak
efisien atau usang. Seperti pelatihan pegawai atau konstruksi suatu bagian mesin yang khusus.
Tugas manajer meliputi pengelolaan sumber daya fisik dan mencakup pengelolaan sumber daya
konseptual. Dengan mendapatkan data mentah lalu mengolahnya sehingga menghasilkan
informasi yang berguna, baru setelah itu memanfaatkan secara efektif untuk mengambil
keputusan dan jika perlu mengganti informasi yang usang.Informasi dapat dikelola seperti halnya
sumber daya yang lain.Semakin besar skala operasi perusahaan,manajer semakin mengandalkan
informasi dan sangat mungkin menganggap informasi sebagai sumber daya yang paling penting.
Menurut McLeod(1998)Manajemen Informasi adalah seluruh aktivitas untuk memperoleh
informasi,menggunakannya seefektif mungkin,dan membuangnya pada saat yang tepat.
BAB II
PENDAHULUAN

Latar belakang

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja
bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi adalah kombinasi dari
people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan
yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi
untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik
(hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi
(jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia
bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan
sebagai kunci strategi bisnis.
        Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti
halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan
bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu
perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami
kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang
dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem
informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu
banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau
metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem
baru.

Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan
kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan
harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus
dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer
bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi
menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data.
Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan
informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan

Tujuan
 Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui peranan sistem informasi manajemen
dalam sebuah perusahaan.

BAB III.
TINJUAN PUSTAKA
Landasan Teori
Menurut James O’Brien (2008) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan,
bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan
output dalam proses transformasi yang teratur. Informasi adalah data yang telah dikonversi ke
dalam konteks yang bermakna dan berguna bagi pengguna akhir tertentu. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur dari orang-orang,
hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Manusia bergantung pada
sistem informasi untuk melakukan komunikasi dengan peralatan fisik (hardware), instruksi
pemrosesan informasi atau prosedur (software), jaringan komunikasi (network), dan data (data
resources). T. Hani Handoko (1997) mendefinisikan manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah di tetapkan. Sedangkan menurut George R. Terry (1986) bahwa manajemen adalah
merupakan proses yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan, pengorganisasian,
menggerakan dan pengawasan, yang di lakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang
telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber yang lain.
2.2. Peran Utama Sistem Informasi
Menurut O’Brien terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu
• Mendukung proses bisnis dan operasional
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika
tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat
mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
• Mendukung pengambilan keputusan
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan
menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer
mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya.
Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat,
dan lebih bermakna.
• Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat
men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
• Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan
transaksi keuangan.
• Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk
penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar
dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
• Manajemen sistem informasi persediaan (inventory management information systems).
• Sistem informasi personalia (personal information systems).
• Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
• Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
• Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
• Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
• Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information
systems).
• Sistem informasi analisis software
• Sistem informasi teknik (engineering information systems).
2.3. Manfaat Sistem Informasi
Manfaat sistem informasi menurut O’Brien dan Marakas (2008)
• Mendukung fungsi dari area bisnis untuk mencapai tujuan yang mencakup bagian keuangan,
akuntansi, operasional, pemasaran, dan sumber daya manusia.
• Untuk meningkatkan efisiensi dari proses produksi, meningkatkan efisiensi dari proses
produksi, meningkatkan produktivitas pekerja, memberikan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
• Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan keputusan efektif yang diambil
oleh manajer dan profesional bisnis.
• Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan sebagai sebuah keuntungan
strategik dalam menghadapi persaingan global.
• Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan kehandalan jaringan bisnis
masa kini.
BAB IV
PEMBAHASAN

Definisi Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Inforamsi diperoleh dari sistem informasi (informastion systems) atau disebut juga dengan
processing system atau information processing systems atau information-generating systems.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manejerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Dan berikut ini adalah definisi Sistem Informasi yang lainnya :
Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan
yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat
guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang
menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan
antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi
dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi,
hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi.
Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang salings berhubungan yang
membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan
dengan pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user).
Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data,
proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi
sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-
keputusan manejemen dan para pengguna.
Suatu sistim informasi dapat dikatakan strategis apabila tujuannya memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1) Mencapai posisi kepemimpinan biaya yang rendah
2) Menyediakan diferensiasi produk/jasa dan nilai bagi kinsumen yang lebih besar
3) Menciptakan aliansi antar perusahaan dan pemasok serta pelanggannya sehingga mengurangi
biaya untuk pemasok serta menyediakan dukungan khusus bagi pelangggan
4) Mempertinggi nilai suatu produk dan jasa dangan menyediakan tampilan atau dukungan yang
inovatif
5) Memungkinkan pertumbuhan pada pasar yang ada secara geografis atau ekspansi volume
6) Membantu mengenalkan suatu produk ke pasar

Karateristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen
(components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung
(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objective) atau
tujuan (goal). Di bawah ini merupakan penjelasan dari masing-masing karakteristik tersebut:
1. Komponen Sistem (components)
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi , bekerja sama membentuk
kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sistem untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
5
3. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi
operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan.
Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara karena merupakan energi
dari sistem. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena
jika tidak akan mengganggu kelangsungan sistem.
4. Interface
Interface merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
Interface ini memungkinkan satu subsistem untuk mengalirkan sumber daya ke subsistem
lainnya.
5. Input
Input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Input dapat berupa maintenance
input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan output.
6. Output
Output merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi output yang
berguna dan sisa pembuangan. Output dapat menjadi input untuk subsistem yang lain.
7. Pengolah Sistem (process)
Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (objective)
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem menentukan
input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan.

Konsep Dasar Keunggulan Kompetitif


Sistem informasi strategis dimanfaatkan untuk membantu perusahaan agar dapat bertahan hidup
dan berhasil dalam jangka panjang dalam menghadapi tekanan kompetitif yang membentuk
struktur persaingan dalam perusahaan. Dalam model klasik Michael Porter mengenai strategi
kompetitif mengungkapkan: bisnis apapun bila ingin mempertahankan hidup dan berhasil
haruslah mengembangkan dan menerapkan berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi.:
• Pesaing yang sudah ada (rivalry among existing competitor)
• Ancaman pesaing baru (threat of new entrants)
• Ancaman produk subtitusi/pengganti (threat of subtitute product and service)
• Kekuatan tawar-menawar dari pelanggan (bargaining power of consumers)
• kekuatan tawar-menawar dari pemasok (bargaining power of suppliers)

Berikut ini merupakan strategi kompetitif yang dapat mengatasi berbagai ancaman tekanan
kompetitif yang dihadapi perusahaan dalam pengembangan bisnisnya, diantaranya:
 Strategi Kepemimpinan dalam biaya. Menjadi produsen produk dan jasa yang berbiaya
rendah dalam industri.
 Strategi Diferensiasi. Mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasia atau
membedakan produk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya dan mengungguli
diferensiasi para pesaingnya.
 Strategi Inovasi. Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan pengembangan
berbagai produk dan jasa yang unik, atau masuk ke dalam pasar atau segmen pasar yang
unik. Hal ini juga dapat melibatkan pelaksanaan perubahan yang radikal atas proses
bisnis dalam memproduksi atau mendistribusikan produk dan jasa yang berbeda dari cara
bisnis yang dilakukan, hingga dapat mengubah struktur dasar industri.
 Strategi Pertumbuhan. Memperluas kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang
dan jasa secara signifikan, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi produk
dan jasa baru, atau berintegrasi dengan produk dan jasa yang berhubungan.
 Strategi Persekutuan. Membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para
pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya.
Hubungan ini meliputi merger, akuisisi, joint venture, membentuk perusahaan
virtual, atau kesepakatan pemasaran, manufaktur, atau distribusi antara suatu bisnis
dengan mitra dagangnya.
Suatu perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya
virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi keunggulan kompetitif (competitive advantage)
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapat pengungkitan (leverage) di dalam pasar.
Menurut Porter (dalam McLeod : 2007) perusahaan akan meraih keunggulan kompetitif dengan
menciptaan rantai nilai (value chain), seperti yang tampak dalam gambar 1.1 yang terdiri atas
aktifitas utama dan pendukung yang memberikan kontribusi kepada margin. Margin adalah nilai
dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima
pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari meningkatkan rantai nilai.
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan aktifitas nilai (value activities). Aktifitas nilai
terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung.
Aktifitas nilai utama terdiri dari logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari
pemasok, Operasi perusahaan yang merubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output
yang memindahan barang pada pelanggan, operasi pemasaran dan penjualan yang
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktifitas yang mejaga
hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktifitas nilai utama ini mengelola aliran
sumber daya fisik perusahaan.
dan mencakup infra struktur perusahaan - bentuk organisasi yang secara umum akan
mempengaruhi seluruh aktifitas utama. Selain itu, tiga aktifitas akan mempengaruhi aktifitas
utama : manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan pengadaan
(pembelian). Setiap aktifitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi.
Contoh : spesialis informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data
pembelian komersial, peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang
dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung bagi para eksekutif perusahaan.
                                                                                            

Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan


Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan informasi. Demikian pula
sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi perusahaan yang
melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan lain diluar perusahaan yang
bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam
perusahaan. Apabila sistem informasi manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan baik,
maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah
manajemen dan membantu serta menunjang proses pengambilan keputusan manajemen. Karena
sistem informasi manajemen menyediakan informasi bagai manajemen perusahaan dimana
sistem informasi manajemen tersebut dilaksanakan.
 Sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan informasi memegang peranan penting.
Pentingnya peranan informasi bagi pemimpin adalah untuk mengambil keputusan sebagai dasar
tindakan di masa mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada
penggunaan informasi yang tepat akan berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup fatal
dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan.Manajemen menggunakan informasi untuk
dua tujuan yaitu perencanaan dan pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan
aktivitas organisasi. Tujuan yang ditentukan oleh proses perencanaan harus dicapai dengan
aktivitas itu. Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat organisasi, tetapi kebanyakan terjadi
pada tingkat keputusan strategis dan taktis. Perencanaan banyak bergantung pada peramalan dan
informasi dari luar.
Pengendalian merupakan hal membandingkan hasil aktual dengan rencana yang ditentukan pada
proses perencanaan. Demikian pentingnya peranan sistem informasi manajemen dalam usaha
pencapaian tujuan, sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi manajemennya
harus dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi, sedang proses modernisasi hanya dapat terjadi
bila ditarik manfaatnya dari kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam manfaat dan peranan sistem informasi manajemen seorang pemimpin dapat
mengikut sertakan orang lain dalam arti memikirikan masalah bersama-sama dan bersama pula
bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan perusahaan.  

Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di perusahaan
mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk
menggembangkan sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut
disebabkan karena sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam bisnis
mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah :

Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen


Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem
informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan
pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM
sangat penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:
Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi
pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management
decision making).
Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur
penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai
suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.

Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam,


1) Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end users
untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi
informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing
systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1)
berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai
contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk
mengevaluasi hasil penjualan produk.
2) Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dariinformation reporting systems dan
transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang
menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan
keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik
memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk peramalan penjualan
atau keuntungan.
3) Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi
strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah
menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci
dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah
untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).

Strategi dasar penggunaan teknologi informasi (TI) dalam bisnis


·         Biaya yang lebih rendah
a. Gunakan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis
b. Gunakan TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok
·         Diferensiasi
a. Kembangkan berbagai fitur TI baru untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa
b. Gunakan berbagai fitur TI untuk mengurangi keunggulan diferensiasi para pesaing.
c. Gunakan berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada ceruk pasar yang dipilih
·         Inovasi
a. Buat produk dan jasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI
b. Kembangkan pasar baru atau ceruk pasar baru yang unik dengan bantuan TI
c. Buat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI yang secara dramatis akan memangkas
biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau layanan pelanggan, atau mempersingkat waktu ke
pasar
·         Mendukung Pertumbuhan
a. Gunakan TI untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global
b. Gunakan TI untuk mendiversifikasi serta mengintegrasikan produk dan jasa lainnya.
·         Kembangkan Persekutuan
a. Gunakan TI untuk membuat organisasi virtual yang terdiri dari para mitra bisnis
b. Kembangkan sistem informasi antar perusahaan yang dihubungkan oleh internet dan ekstranet
yang akan mendukung hubungan bisnis strategis dengan para pelanggan, pemasok,
subkontraktor, dan pihak lain                                                                                                  

Penerapan system informasi manejemen dalam PT. Indofood


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gizindo
Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas
Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas
di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama
Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor
bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa. Sejarah dari PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk dahulu mencapai kesepakatan denangan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, untuk
mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran,
dan distribusi produk kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama
memiliki 50% saham di perusahaan yang diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.
Baik ISM maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia
melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu.
Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan menciptakan
peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan
yang menjalin usaha patungan tersebut. Dalam kerjasama ini, ISM akan memberikan lisensi
penggunaan merek-mereknya untuk produk kuliner, seperti Indofood, Piring Lombok, dan
lainnya kepada perusahaan baru ini. Sementara itu, Nestle memberikan lisensi penggunaan
merek Maggi-nya. Perusahaan patungan ini diharapkan akan memulai operasinya pada 1 April
2005.
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood” atau “Perseroan”)
telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan
pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini, Indofood
dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model
bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”) yang saling melengkapi
sebagai berikut:
• Produk Konsumen Bermerek (“CBP”). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk (“ICBP”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sejak
tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasan
terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan. Berbagai
merek produk ICBP merupakan merek–merek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk
makanan dalam kemasan.
• Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan
usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.
• Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas Pratama
Tbk (“SIMP”) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (“Lonsum”), yang sahamnya tercatat
di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (“IndoAgri”), yang
sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian
dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan
pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha
Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.
• Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini
mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak–anak perusahaannya,
serta berbagai produk pihak ketiga
Perusahaan, yang juga beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar paket mie
instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack,kecap, bumbu
penyedap, makanan bayi dan soft drink. Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan
pasar kedepannya membuat Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting
dalam kesuksesan perusahaan.

Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang diproduksi oleh Food
Ingredient Division (FID).Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans)
mereka sehingga akan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian
dari mie instant. Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan di gudang
seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dan
dijadwalkan dengan sebaik mungkin. Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan
peramalan dan inteligensi bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP
Advance Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM)
dan mySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW).
Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara lain reliability,
scalability dan kemudahan manajemen. Dengan melihat criteria itu, terpilihlah IBM iSeries
sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries memiliki keamanan, skalability dan efisiensi
biaya dalam mendukup SAP, dan membantu perusahaan Indofood memaksimalisasi nilai dari
solusi SAP. Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP R/3 untuk memasukkan SAP
BWdan SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi untuk mengganti platform server.
Data SAP tersimpan dan diatur oleh IBM BD2 Database Management. iSeries telah berjalan
dengan sangat baik, dan kami memiliki kemampuan dasar dari OS/400. Oleh karena itu,
merupakan pilihan logis jika kami tetap mempertahankan teknologi dari IBM ini. iSeries
memberikan virtually trouble-free operation, dan memberikan apapun yang kami butuhkan
sesuai dengan kriteriakami yaitu scalability, reliability, dan maintainability.

Faktor-Faktor Keberhasilannya
1. Menyesuaikan Minat Konsumen.
Agar mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan memaksimalkan pendapatan, Indofood
harus dapat jeli melihat keinginan konsumen sebaik mungkin diwaktu yang akan datang. Dengan
menggunakan solusi SAP, Indofood dapatmenganalisis transaksi data secara mendetail, untuk
melihat perubahan pola yangterjadi dalam minat konsumen dan kemudian merespon secara
efektif. “Sebagai contoh, kita dapat menganalisis informasi rasa apa saja yang paling laristerjual
di kota Sukabumi atau rasa apa saja yang tidak laku di Sibolga, sehingga kita dapat mengirimkan
jenis rasa mie instant yang tepat ditempat yang dituju, sehingga akan meningkatkan potensi
penjualan.

SAP memberikan informasi yang mendetail dengan sangat cepat dimana hal tersebut merupakan
keuntungan bisnis yang vital,” kata Gunawan. Informasi penjualan memberikan inputan ke
dalam SAP APO, dimana ia akan memberikan informasi berkala pada produk apa saja yang
harus di produksi, berapa jumlahnya dan dipabrik mana akan diproduksi.
2. Distribusi Informasi
Sedangkan data yang disediakan oleh SAP R/3 sistem dan SAP APO sangat penting untuk
perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di bagian operasional, manajemen menengah
dan tim eksekutif tidak perlu data transaksi yang mentah. Gunawan mengatakan, “Yang mereka
butuhkan adalah informasi mengena ikeseluruhan performa bisnis, arus kas, dan beberapa hal
detail operasional. Untuk meningkatkan akurasi maupun ringkasan manajemen yang tepat waktu,
kamimengimplementasikan SAP BW pada bulan Juli 2003 Aplikasi tersebut dapat memberikan
informasi yang sangat mendetail, seperti pencacahan berapa pak sebenarnya Indomie rasa kari
ayam yang terjual di suatu area selama periode tertentu.
3. Integrasi Sistem Hilir
Dengan sistem ERP kelas dunia, Indofood telah memulai untuk perencanaan ke depan, bertujuan
untuk memperluas operasinya sekaligus meningkatkan efisiensi biaya.“Salah satu tujuan bisnis
kami saat ini adalah untuk mengelompokkan pelanggan-pelangan kami dengan lebih akurat,
kemudian melayani setiap kelompok sesuai minatnya masing-masing.” kata Gunawan. “Kami
akan bekerja lebih erat dengan para distributor hingga pengecer. Ini akan memungkinkan kami
kami untuk meningkatkan perencanaan kapasitas dan membantu kami meningkatkan efisiensi
serta mengurangi biaya. Beberapa distributor Indofood, seperti Indomarco, juga dalam proses
pengembangansistem ERP mereka, dan dapat memperpanjang kepada pengecer mereka.
Rencananya adalah untuk mengintegrasikan sistem antara mitra perusahaan supaya memuluskan
proses e-commerce. Sudah jelas, bahwa platform komputasi terbuka adalah mutlak
diperlukan.untuk mendukung integrasi sistem hilir, yang akan memungkinkan interoperabilitas
aplikasitermasuk warisan sistem dan aliran data realtime melalui berbagai sistem ERP.
4. Pengarsipan Dokumen
Akhirnya Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, dengan menggunakan
IBM Content Manager CommonStore untuk SAP. Software ini bertindak sebagai pengarsipan
manajemen data terpadu dan solusi distribusi, mengintegrasikan dokumen SAP dan non-SAP ke
arsip tunggal untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan mengurangi biaya administrasi.
“Dengan menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP, kita mampu
mengurangi kebutuhan penyimpanan dokumen kami, sementara tetapmempertahankan
kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan”, Gunawan
menyimpulkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Penerapan manajemen sistem informasi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk membawa
manfaat sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam rangka efisiensi dan efektifitas
kinerja perusahaan.
2. Memberikan informasi yang lebih akurat sehingga perusahaan PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk bisa membidik target pasar yang tepat sasaran.
3. Bisa mengkoreksi kelemahan-kelemahan sistem yang ada di PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk sehingga bisa dilakukan perbaikan demi kemajuan perusahaan .
4. Memberikan nilai yang inovatif dan kreatif dalam menciptakan produk baru dan tentu saja
akan menumbuhkan minat konsumen dalam membeli produk-produk terbaru dari PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk.

Saran
1. Perlu adanya upaya perbaikan pada kelemahan-kelemahan sistem baik internal maupun
eksternal perusahaan di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sehingga perusahaan
mengoptimalkan produk yang sesuai kondisi pasar yang lebih inovatif dan kreatif.
2. Penyediaan tenaga-tenaga terlatih untuk mendukung implementasi penerapan manajemen
sistem informasi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sehingga lebih berdaya guna, efisien
serta hemat biaya
3. Perlu adanya upaya perluasan pasar yang diiringi dengan peningkatan baik kualitas maupun
kuantitas produk oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

BAB VI.
DAFTAR PUSTAKA

Ghazali, Muhammad, 2008.https://muhammadghazali.wordpress.com/tag/karakteristik-


informasi-yang-baik/ (9 September 2017, jam 14:38)
Febri, Novvi, 2015. http://sim-septialutfi-1a122096-
nonnivfebri.blogspot.co.id/2015/10/makalah-sim-dalam-perusahaan.html (9 September 2017,
jam 14:40)
Zakiudin, Ais, 2012. http://ais-zakiyudin.blogspot.co.id/2012/06/sistem-informasi-
strategis.html  (9 September 2017, jam 14:42)
Suhartini, 2015. http://suhartini52e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/16/implementasi-dari-
penerapan-sistem-informasi-manajemen-di-perusahaan-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/  (9
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Implementasi
Sistem Informasi.  FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai