Anda di halaman 1dari 100

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Kelompok 4 :
Rifki Abduloh
Junaidi
Ida Ardiyanti Dewi
Jemima Faomasi Lasse

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN


INFORMATIKA DAN KOMPUTER
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Sistem Informasi Manajemen(SIM). Dan
juga kami berterima kasih pada Dosen mata
kuliah pengantar teknologi sistem.cerdas yang telah
memberikan tugas makalah ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita tentang mengenai peranannya.
      Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang kami harapkan.Untuk
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.Semoga tugas yang sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………
………………………......i
DAFTAR
ISI………………………………………………………
……………….......…ii
BAB I : PENDAHULUAN

A.         LATAR
BELAKANG……………………………………………
……......1

B.          TUJUAN……………………………………………
………………..........1

BAB II : PEMBAHASAN
A.     SEJARAH ,ARTI DAN PERAN PERKEMBANGAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMAN..........
………………………………....2

B.      PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM


INFORMASI MANAJEMAN…………………....…...
BAB III : PENUTUP
A.          KESIMPULAN……………………………………
……………………...

B.           KRITIK DAN
SARAN………………………………………………......

DAFTAR
PUSTAKA........................................................................
..................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem
informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan,
mengkoordinasi, mengontrol, menganalisis, serta
memvisualisasi suatu informasi dalam organisasi.
Sistem Informasi Manajemen ini terdiri dari hardware
maupun software yang berfungsi sebagai dasar operasi
suatu organisasi. SIM bekerja dengan cara
mengumpulkan data-data dari beberapa sistem online
untuk dianalisis, kemudian SIM akan melaporkan hasil
analisis tersebut membantu manajemen mengambil
keputusan, membuat perencanaan, atau memecahkan
suatu masalah.
SIM diterapkan dalam suatu organisasi karena beberapa
fungsi utamanya, seperti :
1. Dapat meningkatkan produktivitas kerja serta
menghemat biaya operasional dalam
organisasi.
2. Membantu pihak manajemen untuk membuat
perencanaan, pengawasan, pengarahan serta
pedelegasian pekerjaan untuk semua anggota
tim melalui hubungan satu komando atau
koordinasi.
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas data
yang tersaji secara real time dan lebih akurat.
4. Sistem informasi manajemen yang baik juga
akan meningkatkan sumber daya manusia
menjadi lebih berkualitas karena sistem kerja
menjadi terkoordinir dan sistematis.

B.           TUJUAN
Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui sejarah
system informasi manajemen dan arti dari system
informasi manajemen berikut dengan cara penerapannya
dan pengembangan pada system informasi manajemen.
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH, ARTI DAN PERAN


PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
Sistem berasal dari bahasa latin(systēma) dan bahas
yunani (sustēma) yang berarti suatu kesatuan yang
terdiri komponen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkanaliran informasi,materi atau energi.
Sedangkan informasi adalah proses lebih lanjut dari data
yang memiliki arti bagi pengguna untuk pengambilan
keputusan. Jadi, sistem informasi dapat dikatakan
sebagai sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri
dari komponen dalam organisasi untuk mnyajikan
informasi bagi pengguna.

Sistem informasi manajemen mempunyai pengertian


sebagai suatu metode formal untuk menyediakan
informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen,
yang diperlukan untuk mempermudah proses
pengambilan keputusan dan memungkinkan fungsi-
fungsi perencanaan, pengendalian dan operasional
organisasi yang bersangkutan dapat dilakukan secara
efektif(Stoner JAF., 1991).

Sejarah sistem informasi manajemen tidak lepas dari


perkembangan teknologi informasi. Sistem informasi
manajemen (SIM) mengikuti perkembangan yang terjadi
pada dunia teknologi karena SIM adalah sistem yang
menggunakan teknologi dalam melakukan pengumpulan
dan pengolahan data menjadi sebuah informasi yang
berguna. Menggunakan aplikasi sistem inventory akan
memudahkan Anda mengelola stok barang perusahaan
Anda, apabila ingin membuat aplikasinya sekarang
sudah ada jasa pembuatan software inventory untuk
kebutuhan perusahaan Anda.

Walaupun pada sejarah awalnya, sistem informasi


manajemen mungkin saja tidak menggunakan atau
membutuhkan teknologi.
a) Phase-pase sejarah informasi manajemen

1. Sejarah SIM Era Pertama | Sebelum 1965

Era pertama dalam sejarah sistem informasi manajemen


terjadi sebelum tahun 1965. Saat itu telah ditemukan
komputer namun bentukya sangat besar. Dikenal dengan
komputer Mainframe. Ukuran komputer tersebut hampir
satu ruangan khusus dan membutuhkan beberapa teknisi
untuk mengoperasikannya.

Sedikit perusahaan yang mengimplementasikan


komputer dalam sistemnya karena biaya yang besar dan
“ribet”nya komputer pada waktu itu.

2. Sejarah SIM Era Kedua | 1965 – 1980

Era kedua dalam sejarah sistem informasi manajemen


dimulai pada tahun 1965. Saat itu, komputer telah
berkembang pesat dari sisi performa. Harganya juga
lebih terjangkau. Mengingat pentingnya sistem inventory
barang dalam dunia bisnis sekarang maka dari itu jasa
pembuatan program inventory hadir di Indonesia.
Bahkan bukan hanya perusahaan, orang pribadipun
sudah banyak yang bisa memilikinya.

Kemampuan komputer sudah semakin meningkat


dengan ditemukannya “mikroprosesor” pada komputer.
Aplikasi perangkat lunak “software” mulai bermunculan.

Sumber daya manusia yang ahli dibidang komputer


mulai merata. Sistem informasi manajemen mulai
banyak dilirik perusahaan. Karyawan perusahaan sudah
banyak yang bisa mengoperasikan komputer dan
aplikasinya.

3. Sejarah SIM Era Ketiga | 1980 -1990

Sistem informasi manajemen yang terkomputerisasi di


era ketiga mungkin terjadi sekitar tahun 1980-an hingga
awal tahun 1990-an.
Pada era ketiga ini, SIM yang terkomputerisasi mulai
banyak dipakai oleh perusahaan. Banyak perusahaan
terutama perusahaan multi-nasional yang menciptakan
sistem informasi mereka walaupun masih belum
sempurna.

4. Sejarah SIM Era Keempat | 1990 -2000


Pada era keempat adalah penyempurnaan teknologi di
era ketiga. Perbaikan yang menghasilkan kecepatan
akses jaringan yang lebih mudah dan cepat. Proses
pengambilan keputusan menjadi lebih mudah karena
akses informasi yang mudah dan cepat.

Di era ini, aplikasi perangkat lunak mulai banyak


dikembangkan. Beberapa aplikasi khusus perusahaan
mulai terpadu dan bisa diakses ke berbagai departemen
lain yang terdapat pada perusahaan. Kecepatannya juga
lebih tinggi jika dibandingkan dengan komputer di era
sebelumnya.
Beberapa departemen di perusahaan bisa
dikonsolidasikan dan dihubungkan dalam satu server
atau platform tunggal yang bisa dengan mudah diakses
oleh setiap departemen.

5. Sejarah SIM Era Kelima | 2000 – Sekarang


Sistem informasi manajemen di era kelima, Awal abad
21 hingga sekarang ini bisa dikatakan mengalami
perkembangan yang super cepat. Era Internet. Era
Smartphone. Era Cloud Computing.

Informasi bisa diakses dimana saja, kapan saja, format


apa saja, dengan kecepatan yang berkali kali lipat dari
sebelumnya. Bahkan pengguna bisa membaca informasi
yang dihasilkan dalam genggaman tangannya.

Kecepatan pengumpulan data, pengolahan data dan


pelaporan informasi sudah dalam hitungan detik.
Mungkin masih ingat, ketika pemilu presiden
dilangsungkan. Pagi hari masyarakat masih melakukan
pemilihan, perhitungan. Dan siang hari, hasil pemilu
sudah bisa diketahui hasilnya dengan metode quick
qount. SSistem Informasi Manajemen

Jika dilihat dari sisi penggunaannya maka sistem


informasi manajemen adalah sebuah teknik pengendalian
dan pengelolaan sumber daya yang ada seperti teknologi,
manusia, dan data atau dokumen tertentu untuk dijadikan
sebuah sistem dalam menjalankan aktifitas perusahaan
yang berkaitan dengan produk serta layanan.

Sistem informasi manajemen adalah satu bagian khusus


dari sistem informasi pada umumnya. Sistem informasi
manajemen lebih kepada sistem operasional pada
perusahaan tertentu yang berfungsi sebagai alat yang
dapat menyajikan informasi penting perusahaan seperti
aktifitas transaksi perusahaan. Antara informasi,
penjelasan status dan penjelasan transaksi adalah
merupakan sumber daya sistem informasi yang akan
berfungsi sebagai dasar dibuatnya perencanaan taktis dan
sebagai pengendalian manajemen.
b) Pengertian system informasi manajemen
 Sistem

Pertama-tama haruslah kita mengetahui apa yang


dimaksud dengan system. Sistem memiliki 3 (tiga)
unsur atau kegiatan utama, yaitu:

1.Menerima data sebagai masukan (input).

2.Memproses data dengan melakukan perhitungan,


penggabungan unsur data, pemutakhiran perkiraan dan
lain-lain.

3.Memperoleh informasi sebagai keluaran(output).


Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual,
elektromekanis maupun computer.
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan atau himpunandari unsur, komponen
atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, salingtergantung satu sama lain dan terpadu
untuk mencapai suatu tujuan. Unsur-unsur yang
mewakilisuatu sistem secara umum adalah masukan
(input), pengolahan (proses) dan keluaran (output). Di
samping itu sistem senantiasa tidak lepas dari
lingkungan sekitarnya, maka umpan balik(feedback)
dapat berasal dari output akan tetapi dapat juga berasa
dari lingkungan sistem yangdimaksud (Djumiarti, 2013).
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian
(subsystem). Misalnya, sistemkomputer terdiri dari
subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat
lunak. Masing-masingsubsistem dapat terdiri dari
subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri
dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras
(hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses
alat keluaran dan simpanan luar. Subsistem-subsistem
saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk
satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem
tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-
subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu
kesatuanyang terpadu atau terintegrasi (integrated). Anda
dapat membayangkan, bagaimana seandainyasistem
komputer yang Anda miliki, masing-masing
komponennya saling beker ja sendiri-sendiritidak
terintegrasi, maka tujuan dari sistem komputer tersebut
tidak akan tercapai (Pangestu,2013).

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut


pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak


(abstract system) dan sistem fisik (phisical
system). Sistem abstrak adalah sistem yang
berupa pemikiran atau ide-ide yang tidaktampak
secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu
sistem yang berupa pemikiran- pemikiran
hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem
fisik merupakan sistem yangada secara fisik.
Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi,
sistem produksi dan lainsebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah
(natural system) dan sistem buatanmanusia
(human made system). Sistem alamiah adalah
sistem yang terjadi melalui prosesalam, tidak
dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran
bumi. Sistem buatan manusiayang melibatkan
interaksi antara manusia dengan mesin disebut
denganhuman-machine systemnatau ada yang
menyebut dengan man-machine system. Sistem
informasi akuntansimerupakan contoh man-
machine system, karena menyangkut penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu


(deterministic system) dan sistem tak tentu
(probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi
dengan tingkah laku yang sudah dapatdiprediksi.
Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat
dideteksi dengan pasti, sehinggakeluaran dari
sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah
contoh dari sistemtertentu yang tingkah lakunya
dapat dipastikan berdasarkan program-program
yangdijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem
yang kondisi masa depannya tidak
dapatdiprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup


(closed system) dan sistem terbuka (open
system). Sistem tertutup merupakan sistem yang
tidak berhubungan dengan lingkunganluarnya.
Sistem ini beker ja secara otomatis tanpa adanya
turut campur tangan dari pihakluarnya. Secara
teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi
kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar
tertutup, yang ada hanyalah relatively closed
system (secara relatip tertutup,tidak benar-benar
tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan danterpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini mener ima masukan
danmenghasilkan keluaran untuk lingkungan luar
atau subsistem yang lainnya. Karenasistem sifat
terbuka dan terpengaruh oleh lingkunngan
luarnya, maka suatu sistem harusmempunyai
suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem
yang baik harus dirancangsedemikian rupa,
sehingga secara relatip tertutup karena sistem
tertutup akan bekerjasecara otomatis, terbuka
hanya untuk pengaruh yang baik saja. Gambar
berikutmenunjukkan sistem yang terbuka untuk
sistem pengendalian persediaan.

 Data dan Informasi


Yang berkaitan dengan sistem adalah data dan informasi.
Kebanyakan orang mengartikandata dan informasi
dengan pengertian yang sama, namun bagi kajian ilmiah
atau kaum profesional, dua pengertian tersebut
mengandung perbedaan yang mendasar. Data merujuk
pada fakta-fakta baik berupa angka-angaka, teks,
dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakilidiskripsi
verbal atau kode-kode tertentu dan semacamnya. Apabila
data tersebut telah di saring dan diolah melalui
pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi
seseorang, maka datatersebut berubah menjadi informasi.
Jadi yang dimaksud dengan informasi adalah semua
datayang telah diolah dan memiliki arti bagi pihak
pemakai. Dengan demikian yang dipakai orang didalam
membuat keputusan adalah informasi, bukan data. Oleh
sebab itu ciri pokok dari suatu data adalah fakta. Data
barulah menjadi informasi pada saat mereka digunakan
untuk tujuan tertentu atau apabila mereka menyebabkan
timbulnyaaksin atau penambahan pengetahuan tertentu.
Data terutama harus mengalami berbagai macam
pengerjaan sebelum bermanfaat sebagai informasi. Data
merupakan bahan dasar untuk proses pengerjaan, dan
informasi menjadi produk selesainya.

Ada tiga pilar utama yang menentukan kualitas


informasi (Wahyudi Kumorotomo, 1997:7) yakni
akurasi, ketepatan waktu dan relevansi, lebih lanjut
diungkapkan secara lengkap tentangsyarat-syarat
informasi yang baik yakni:

 Ketersediaan (availability)

Sudah barang tentu syarat yang mendasar adalah


tersedianya informasi itu sendiri, informasi harus
dapat diperoleh bagi orang yang hendak
memanfaatkannya.

 Mudah dipahami (comprehensibility)

Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat


keputusan, baik informasi tersebutdiperuntukkan
dalam pembuatan keputusan yang sifatnya rutin
maupun strategis. Informasi yangrumit dan
berbelit-belit hanya akan membuat kurang
efektifnya keputusan manajemen

 Relevansi

Informasi yang diperlukan adalah yang benar-


benar relevan dengan permasalahan, misidan
tujuan organisasi.

 Bermanfaat

Informasi harus tersaji kedalam bentuk-bentuk


yang memungkinkan pemanfaatannyaoleh
organisasi yang bersangkutan.

 Tepat waktu

Informasi harus tersedia tepat pada waktunya,


syarat ini utamanya sangat penting padasaat
organisasi membutuhkan informasi ketika
manajer hendak membuat keputusan yang
krusial.

 Keandalan

Informasi harus diperleh dari sumber-sumber


yang dapat diandalkan kebenarannya.Pengolah
data atau pemberi informasi harus dapat
menjamin tingkat kepercayaan yang tinggiatas
informasi yang disajikan.

 Akurat

Syarat ini mengharuskan informasi harus bersih


dari kesalahan dan kekeliruan. Ini berarti juga
bahwa informasi harus jelas dan secara akurat
mencerminkan makna yang terkandung daridata
pendukungnya

 Konsisten
Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di
dalam penyajiannya, karena konsistensi
merupakan syarat penting bagi dasar
pengambilan keputusan. Tampak bahwa ada
berbagai macam syarat yang harus dipenuhi bagi
informasi untukkepentingan manajemen.
Pengolah data atau penyedia informasi harus
mempertimbangkan segi-segi waktu penyajian
isi, format maupun segi-segi lain dari informasi
tersebut. Ini dapatdipahami karena dalam
organisasi modern, kualitas informasi yang
dipergunakan dalammanajemen itulah yang akan
menentukan efisiensi dan efektifitas organisasi
yang bersangkutan.

 Manajemen

Berikutnya manajemen atau ilmu manajemen terhadap


informasi. Manajemen merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan
dalam rangka untukmencapai tujuan yang ditetapkan
(Gaol, 2008). Dari prinsip-prinsip administrasi klasik,
kegiatanyang dilakukan oleh seorang manajer tercakup
dalam akronim POSDCORB (planning, organizing,
staffing, directing, coordinating/controlling, budgeting).
Lebih ringkas lagi, kegiatanmanajemen tercakup dalam
tiga kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian.Di dalam perencanaan, manajer
mendefinisikan tujuan organisasi, menentukan
arahtindakan bagi organisasi, serta menentukan langkah-
langkah strategis guna mencapai tujuanorganisasi.
Dalam pengorganisasian, manajer mengatur atau menata
kegiatan-kegiatanoperasional supaya sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai, antara lain dengan
mengadakan pembagian kerja, penetapan struktur
kewenangan dan rantai komando, penempatan
pegawaidalam satuansatuan organisasi dan sebagainya.
Pengendalian manajer mengadakan evaluasiapakah
prestasi yang dicapai oleh organisasi telah sesuai dengan
standar baku yang telahditetapkan.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa


sistem informasi manajemen adalah penerapan sistem
informasi di dalam organisasi untuk mendukung
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua
tingkatan manajemen. SIM (sistem informasi
manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari
interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung
jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
menyediakan informasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian.

Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam


SIM, tetapi kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang
komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan elemen
komputer. Lebih lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan
dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada
komputer (computer-based information processing). SIM
merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi.

Ada beberapa defenisi dari sistem informasi manajemen


(SIM) menurut para ahli, di antaranya :

1. SIM adalah pengembagan dan penggunaan


sistem-sistem informasi yang efektif dalam
organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
2. SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan
yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan
atau salah satu sistem utamanya mengenai apa
yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang
terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di
masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam
bentuk laporan periodik, laporan khusus dan
output dari simulasi matematika. Informasi
digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya
pada saat mereka membuat keputusan untuk
memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
3. SIM merupakan metode formal yang
menyediakan informasi yag akurat dan tepat
waktu kepada manajemen untuk mempermudah
proses pengambilan keputusan dan membuat
organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan,
operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner,
1996)
Dari definisi tersebut ada beberapa poin yang perlu
diuraikan lebih lanjut:

a) Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem


informasi. Sistem InformasiManajemen adalah
serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut
mendukungtercapainya sasaran Sistem Informasi
Manajemen

b) Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh.


Sebuah Sistem Informasi Manajemenmencakup sistem
informasi formal maupun informal baik yang manual
maupun berkomputer. Komponen yang terpenting dalam
Sistem Informasi Manajemen adalahmanajer yang
pikirannya akan memproses dan menyebarkan informasi
secara berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari
Sistem Informasi Manajemen.

c) Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi.


Sistem Informasi Manajemendikoordinasikan secara
terpusat untuk menjamamin bahwa data yang diproses
dapatdioperasikan secara terencana dan terkoordinasi.
Semuanya untuk menjamin bahwainformasi melewati
dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin
bahwasistem informasi bekerja secara efisien.

d) Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara


rasional. Sub-sistem dalam SistemInformasi Manajemen
adalah terintegrasi (terpadu) sehingga kegiatan dari
masing-masingsaling berkaitaan satu dengan yang
lainnya, integrasi ini dilakukan terutama
denganmelewatkan data diantara sub-sistem tersebut.

e) Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan


data ke dalam informasi. Apabila datadiolah dan berguna
bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan
menjadi informasi.

f) Sistem Informasi Manajemen meningkatkan


produktivitas. Sistem Informasi Manajemendengan
berbagai cara mampu meningkatkan produktivitas,
antara lain dengankemampuan melaksanakan tugas rutin
seperti, penyajian dokumen dengan efisien mampu
memberikan layanan bagi organisasi intern dan ekstern,
serta mampumeningkatkan kemampuan manajer untuk
mengatasi masalah-masalah yang tidakterduga.
g) Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya
manajer. Sistem Informasi Manajemendikembangkan
lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari
personil yang akanmenggunakannya. Para perancang
sistem apabila akan mengembangkan Sistem
InformasiManajemen hendaknya mempertimbangkan
faktor manusiawi dengan cermat. Apabilatidak
demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif

Kesimpulannya, Sistem Informasi Manajemen adalah


suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan
informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada
kegiatan manajemen dalam suatu organisasi

c) Fungsi Sistem Informasi Manajemen

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi


dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus
mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang
dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-
kegiatan untuk masing-masing tingkat (level)
manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka
terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi
Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki
informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan
manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan
rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan
kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain
adalah sebagai berikut:

 Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji


secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai,
tanpa mengharuskan adanya prantara sistem
informasi.
 Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan
dalam memanfaatkan sistem informasi secara
kritis.
 Mengembangkan proses perencanaan yang
efektif.
 Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan
keterampilan pendukung sistem informasi.
 Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada
sistem informasi.
 Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-
konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi baru.
 Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi
pengembangan dan pemeliharaan sistem.
 Organisasi menggunakan sistem informasi untuk
mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya
dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu
produk atau pelayanan mereka.
 Bank menggunakan sistem informasi untuk
mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi
yang terjadi.
 Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk
mempertahankan persediaan pada tingkat paling
rendah agar konsisten dengan jenis barang yang
tersedia.
 SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem
dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup
atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup
menganggap bahwa keputusan dipisah dari
masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan.
Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:

a) Mengetahui semua perangkat alternatif dan


semua akibat atau hasilnya masing-masing
b) Memiliki metode (aturan, hubungan, dan
sebagainya) yang memungkinkan dia membuat
urutan kepentingan semua alternatif.
c) Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu,
misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.

Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas


menganggap orang rasional yang secara logis menguji
semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan
hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada
hasil yang terbaik/maksimal.

Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya


adalah model sistem keputusan tertutup. Sebuah sistem
keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada
dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak
diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan
pada gilirannya proses keputusan kemudian
mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan
dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional,
tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya
dalam batas yang dikemukakan oleh latar belakang,
pandangan atas alternatif, kemampuan menangani suatu
model keputusan, dan sebagainya.

d) Fungsi Sistem Informasi Manajemen Dalam


Perusahaan

Dengan adanya rancangan sistem informasi manajemen


dalam sebuah perusahaan maka semua bentuk aktifitas
dan kegiatan perusahaan dapat dipermudah. Manajemen
perusahaan akan lebih mudah mengelola data, transaksi
dan kegiatan lainnya. Selain itu penyajian yang aplikatif
dari sistem informasi manajemen dapat memudahkan
pihak manajemen dalam mengambil sebuah keputusan
penting dalam perusahaan.
Misalkan jika tidak ada data dan informasi yang akurat
dan akuntabel tentang ketersediaan bahan dasar
perusahaan untuk dikelola maka tentunya pihak
manajemen akan lamban memutuskan sebuah kebijakan
atau bahkan bisa salah dalam mengambil keputusan.

Fungsi sistem informasi manajemen dalam dunia bisnis


atau perusahaan adalah operasional bisnis menjadi
sangat terbantu dengan adanya sistem informasi
manajemen misalkan salah satunya penelusuran pesanan
pelanggan respon yang cepat dan baik tentunya menjadi
salah satu andalan operasional perusahaan.

Pengambilan keputusan manajerial dapat lebih cepat dan


tepat hal ini dikarenakan di dukungnya informasi yang
disajikan. Identifikasi dan teknik evaluasi jauh lebih baik
dan efisien.

Mendukung strategi yang baik karena pencapaian lebih


tepat sasaran.
Klasifikasi Sistem Informasi Manajemen

Adapun fungsi serta klasifikasi sistem informasi


manajemen dalam perusahaan adalah sebagaimana yang
dijelaskan dibawah ini:

SI untuk operasi bisnis yaitu menggunakan Transaction


Processing System (TPS) sistem ini melakukan proses
data hasil transaksi bisnis seperti pembelian, penjualan,
dan perubahaan persediaan. Melalui sistem ini
perusahaan dapat mengetahui cek gaji karyawan,
pernyataan konsumen, kuitansi penjualan, Rekening
keuangan, bahkan order pembelian.

Procces Control Systems membuat keputusan secara


rutin unutk mengendalikan proses operasional. Sistem
ini mengatur proses produksi fisik secara sistematis.
Office Automation System yang membantu proses
seperti surat elektronik (elektronicmail),
teleconferencing dan yang lainnya sangat cepat.

e) Manfaat Sistem Informasi Manajemen

 Manajemen bisa memperoleh cerminan umum


dari semua operasi mereka.
 Manajer memiliki keterampilan untuk
menemukan umpan balik mengenai kinerja
mereka.
 Organisasi bisa memaksimalkan guna dari
investasi mereka dengan menyaksikan apa yang
bermanfaat dan apa yang tidak.
 Manajer dapat mencocokkan hasil dengan kinerja
yang direncanakan dengan mengidentifikasi
kekuatan dan kekurangan dalam rencana dan
kinerja.
 Perusahaan bisa mendorong penambahan alur
kerja yang menghasilkan penyelarasan proses
bisnis yang lebih baik dengan keperluan
pelanggan.
 Banyak keputusan bisnis dialihkan dari
manajemen atas ke level organisasi yang lebih
efisien, dengan pengetahuan dan empiris yang
mumpuni.

f) Karakteristik Sistem Informasi Manajemen

1. Elemen Sistem [Elements]

Elemen atau komponen sistem adalah bagian bagian atau


subsistem dari sebuah sistem yang lebih besar.

Elemen sistem mungkin adalah bagian yang paling kecil


dari sistem yang ada.

Setiap elemen memiliki tugas, fungsi dan tujuan sendiri


sendiri.

Namun masing masing element sistem informasi


manajemen ini akan saling berinteraksi, terhubung dan
bekerja sama antara satu dengan yang lain untuk
mencapai tujuannya.
Apabila terdapat satu elemen tidak bekerja secara
maksimal, maka jalannya keseluruhan sistem informasi
manajemen akan terganggu dan menghasilkan ouput
yang tidak maksimal.

2. Batasan Sistem [Boundary]

Batas sistem atau yang dikenal dengan boundary adalah


batasan ruang lingkup yang membatasi sistem informasi
manajemen dengan sistem lainnya.

Adanya batasan batasan pada sistem informasi


manajemen akan membuat sistem informasi yang ada
tidak saling tumpang tindih dengan sistem yang lainnya.
Setiap sistem akan melakukan tugas dan fungsinya
masing masing.

Hal hal yang dibatasi oleh batas sistem contohnya:

 Biaya
 Peraturan
 Personel
 Peralatan, dll

3. Lingkungan Luar [Environment]

Lingkungan luar merupakan hal hal yang yang berada


diluar batas sistem informasi manajemen yang bisa
berpengaruh terhadap operasional sistem informasi
manajemen.

Lingkungan luar sistem bisa berpengaruh positif dan


negatif. Lingkungan luar yang merugikan harus bisa
dikendalikan dan ditahan sedemikian rupa agar tidak
sering mengganggu kegiatan sistem. Dan lingkungan
luar yang menguntungkan harus sebisa mungkin bisa
dimanfaatkan dengan baik oleh sistem.

Contohnya keadaan listrik yang mati, listrik bukanlah


bagian dari komponen sistem informasi manajemen.
Tapi dengan tidak adanya listrik maka sistem informasi
manajemen tidak bisa dijalankan.
4. Penghubung [Intervace]

Penghubung sistem adalah sebuah media yang


menjembatani subsistem satu dengan subsistem yang
lain.

Data keluaran disatu subsistem yang satu akan menjadi


data masukan ketika pindah ke subsistem yang lain.

Perpindahan ini memerlukan penghubung. Contoh


jaringan koneksi.

Apabila dalam sebuah sistem tidak ada penghubungnya,


maka ketika sebuah komponen subsistem telah selesai
melaksanakan tugasnya, kemudian output yang
dihasilkan tidak bisa dipindahkan untuk diproses lebih
lanjut kepada subsistem yang lainnya karena tidak ada
penghubung.

Maka sistem secara keseluruhan tidak akan


menghasilkan apa-apa.
5. Masukan Sistem [Input]

Masukan atau input adalah data yang dimasukkan


kedalam sistem untuk diolah oleh sistem.

Karakteristik masukan adalah hal yang paling mendasar


yang harus dimiliki oleh setiap sistem. Sistem kerja
sebuah sistem informasi berawal dari masukan.

Apabila tidak ada data, maka apa yang akan diolah oleh
sistem?

Tidak akan ada sesuatu yang dihasilkan karena BAHAN


nya tidak ada.

6. Keluaran Sistem [Output]

Keluaran atau output adalah data masukan yang telah


selesai diolah dan menjadi Informasi. Output adalah
informasi yang bisa berupa laporan, grafik, formulir atau
berupa perbaikan.

Output adalah hasil dari sebuah proses pengolahan data


pada sistem. Dan masing masing subsitem dalam sebuah
sistem akan menghasilkan output.
Output dari subsistem lain akan menjadi input bagi
subsistem lain dan kemudian diolah kembali menjadi
hasil akhir. Berupa INFORMASI.

7. Pengolah Sistem [Process]

Pengolah sistem adalah pemprosesan data yang masuk


kedalam sistem dan diolah sedemikian rupa hingga
menghasilkan data keluaran (output) yang akan menjadi
sebuah informasi yang berguna.

Pengolahan bisa berupa pengklasifikasian data,


pengurutan, pencarian, penggabungan data.

Apabila sebuah sistem tidak bisa mengolah data, maka


data mentah yang ada tetap akan menjadi seperti itu.
Tidak akan bisa menjadi sebuah informasi yang
berharga.

8. Tujuan Sistem [Goal]

Sistem informasi manajemen tentu memiliki tujuan yang


ingin dicapai. Tujuan SIM adalah untuk memberikan
informasi yang berguna bagi para pihak yang
membutuhkan.
Karena pada awalnya, sebuah sistem informasi disusun
dan didesain khusus untuk menghasilkan sebuah
informasi yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
pengguna.

Tujuan sistem didesain sama persis dengan apa yang


diinginkan oleh pengguna.

Tujuan sistem yang tidak sama dengan apa yang


diinginkan oleh pengguna akan menghasilkan informasi
yang tidak berharga.

Informasi menjadi tidak relevan dan tidak bisa


digunakan oleh penggunanya sebagai bahan
pengambilan keputusan.

g) Peran sistem informasi manajemen

Tugas utama sistem informasi manajemen  di dalam


sebuah organisasi adalah sebagai aliran umpan balik
atau feedback, baik dari posisi terbawah hingga ke atas.
Selain itu, sistem ini dinilai sebagai sarana untuk
menyelesaikan rencana dan alat pengawasan juga.
Organisasi yang beroperasi dalam berbagai macam usaha
disarankan menerapkan sistem ini. 

Berikut peran penting dari menerapkan pengelolaan


sistem informasi dalam sebuah bisnis.

1. Mendukung proses bisnis dan operasi.


2. Mendukung pengambilan keputusan dari level
karyawan hingga manajer.
3. Mengasah kemampuan perusahaan untuk
mencapai keunggulan yang kompetitif.
4. Membantu setiap karyawan dalam perusahaan
untuk membuat keputusan dengan baik.

f) sistem Informasi Manajemen Beradasarkan


Aktifitas Manajemen

Berdasarkan kegiatan atau aktifitas manajemen sistem


informasi manajemen terdiri dari 3 bagian yang terdiri
dari:
1. .SI Sebagai Pengendalian Operasional yaitu
sistem yang mampu mengendalikan keputusan
akan setiap operasional yang terjadi berdasarkan
prosedur dan aturan yang telah di konsep menjadi
sistem yang di program.
2. .SI Sebagai Pengendalian Manajemen yaitu
sistem informasi yang didesain dan di program
untuk fungsi pengendalian yang dilakukan oleh
manajer departemen misalnya mengalokasi
sumber daya, menerapkan sistem operasional,
atau untuk memutuskan keputusan baru.
3. SI sebagai Perencanaan Srategis. Yaitu sebagai
dasar menentukan strategis yang lebih baik dalam
mencapai tujuan tertentu.
4. SI Sebagai Manajemen Fungsi Organisasi. Yaitu
aplikasi-aplikasi yang disiapkan sebagai proses
manajemen operasional sebagai suatu federasi
sub sistem yang saling berhubungan. Aplikasi
ada yang berbentuk modal base, database serta
program komputer lainnya yang dapat menjadi
aplikasi yang berfungsi untuk transaksi,
pengendalian serta perencanaan dalam sebuah
perusahaan.

SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen

Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah


saling berhubungan. Contohnya pengendalian inventaris
pada tingkatan operasional bergantung pada proses yang
tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian
manajemen, pembuatan keputusan tentang keamanan
persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung pada
pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada
tingkat strategi, hasil dalam operasi-operasi dan
pengendalian manajemen yang dihubungkan pada
tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan
sebagainya untuk mencapai strategi inventaris.
Tampaknya terdapat kontras tajam antara ciri-ciri
informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis
berada di tengahnya.

 Sistem Informasi Untuk Pengendalian


Operasional Pengendalian operasional adalah
proses pemantapan agar kegiatan operasional
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pengendalian operasional menggunakan prosedur
dan aturan keputusan yang sudah ditentukan
lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa
diprogramkan.

Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi


terdiri dari :

1. a) Proses transaksi
2. b) Proses laporan
3. c) Proses pemeriksaan

Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan jenis


dukungan keputusan yang dapat dibuat dalam sistem
pengendalian operasional :

1. a) Suatu transaksi penarikan kembali sediaan


menghasilkan suatu dokumen transaksi.
Pengolahan transaksi juga dapat menyelidiki
persediaan yang ada, dan memutuskan apakah
suatu pesanan pembelian sediaan harus diadakan.
2. b) Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai
menjelaskan keperluan untuk suatu posisi.
Komputer menyelidiki file pegawai
menggunakan program untuk memilih kandidat
secara kasar.
3. c) Laporan rutin dihasilkan secara periodik.
Tetapi suatu aturan keputusan yang
diprogramkan dalam suatu prosedur pengolahan
laporan bisa menciptakan laporan khusus dalam
suatu bidang masalah. Contoh : suatu analisis
pesanan yang masih belum dilayani setelah 30
hari.

 Sistem Informasi Untuk Pengendalian


Manajemen Informasi pengendalian manajemen
diperlukan oleh manajer departemen untuk
mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan
pengendalian, merumuskan aturan keputusan
baru untuk diterapkan personalia operasional, dna
mengalokasi sumber daya. Proses pengendalian
manajemen memerlukan jenis informasi berikut :
1. a) Pekerjaan yang telah direncanakan (standar,
ekspektasi, anggaran, dll)
2. b) Penyimpangan dari pekerjaan yang telah
direncanakan
3. c) Sebab penyimpangan
4. d) Analisis keputusan atau arah tindakan yang
mungkin

Database untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua


elemen utama :

(1) database dari operasional, dan

(2) rencana, anggaran, standar, dll yang mendefinisikan


perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa data
eksternal seperti perbandingan industri dan indeks biaya.

Proses untuk mendukung keputusan kegiatan


pengendalian manajemen adalah sebagai berikut :

1)    Model perencanaan dan anggaran

2)    Program-program laporan penyimpangan

3)    Model-model analisis masalah


4)    Model-model keputusan

5)    Model-model pemeriksaan/pertanyaan

Keluaran dari sistem informasi pengendalian manajemen


adalah : rencana dan anggaran, laporan yang terjadwal,
laporan khusus, analisissituasi masalah, keputusan untuk
penelaahan, dan jawaban atas pertanyaan.

 Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis


Tujuan perencanaan strategis adalah untuk
mengembangkan strategi dimana suatu organisasi
akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu
untuk perencanaan strategis cenderung lama,
sehingga perubahan mendasar dalam organisasi
bisa diadakan, sebagai contoh :

1. a) Suatu rantai pertokoan dapat memustuskan


untuk mengubah menjadi usaha melalui pesanan
2. b) Suatu toko serba ada dengan toko di pusat kota
dapat memutuskan untuk mengubah menjadi
suatu toko obral di luar kota.
Aktifitas perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam
suatu siklus periode seperti kegiatan pengendalian
manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur,
meskipun beberapa perencanaan strategis bisa
dijadwalkan ke dalam perencanaan tahunan dan siklus
penganggaran. Beberapa jenis data yang berguna dalam
perencanaan strategis menunjukkan ciri data :

1. a) Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan


perusahaan dewasa ini.
2. b) Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan
masa mendatang
3. c) Kemampuan dan prestasi organisasi menurut
pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan
kebijakan dewasa ini).
4. d) Proyeksi kemampuan dan prestasi masa
mendatang menurut pasaran, negara, dan
sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).
5. e) Prospek bagi industri di daerah lain.
6. f) Kemampuan saingan dan saham pasar mereka.
7. g) Peluang bagi karya usaha baru.
8. h) Alternatif strategi
9. i) Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif
beberapa strategi.

Dukungan sistem informasi untuk perencanaan strategis


tidak bisa selengkap seperti bagi pengendalian
manajemen dan pengendalian operasional. Namun
demikian sistem informasi manajemen dapat memberi
bantuan yang cukup pada proses perencanaan strategis,
misalnya:

1. a) Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas


data internal yang ditimbulkan kebutuhan
pengolahan operasional.
2. b) Proyeksi kemampuan mendatang dapat
dikembangkan oleh data masa lampau dan
diproyeksikan ke masa mendatang
3. c) Data pasar dan persaingan yang mungkin bisa
direkam dalam database komputer.

SIM Berdasarkan Fungsi Organisasi Sistem informasi


manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi
subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan
dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem
membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua
proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya,
walaupun akan menyangkut database, model base dan
beberapa program komputer yang biasa untuk setiap
subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem
fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi,
pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan
perencanaan strategis.

B. PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

a) Penerapan system informasi manajemen

Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada Bisnis


1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Biasanya, perusahaan besar sering menggunakan sistem
informasi manajemen ERP. Namun, sistem ini juga
dapat digunakan dalam skala kecil. Dalam manajemen
manajemen dan dalam pemantauan terintegrasi antar unit
bisnis umumnya menggunakan ERP.
Contoh aplikasi ERP:
 Jurnal by Mekari, Aplikasi ERP Terpercaya di
Indonesia
Contoh program aplikasi ERP pertama yang telah
dipercayai oleh banyak perusahaan di Indonesia adalah
Jurnal by Mekari.Aplikasi berbasis cloud ini memiliki
banyak sekali manfaat terutama dalam mengotomasi
proses akuntansi perusahaan, beberapa di antaranya
adalah:

1. Invoice & PO, buat faktur penjualan, pesanan


pembelian, dan surat jalan profesional secara
otomatis.
2. Laporan cepat & tepat, susun laporan keuangan
dan aktivitas bisnis secara real-time dengan 1-
klik.
3. Kontrol stok persediaan, monitor stok serta
lakukan stok opname untuk laporan tepat.
4. Kolaborasi real-time, tambah pengguna lainnya
untuk performa kerja multi-tasking.
5. Integrasi dengan Bank, Sistem POS,
Marketplace, dll.
6. Online live chat tiap saat.
Dengan adanya pelaporan keuangan yang akurat,
keputusan bisnis akan lebih mudah diambil sehingga
bisnis Anda pun akan semakin berkembang.
 2. NetSuite ERP
Kemudian, aplikasi erp yang paling banyak digunakan
oleh perindustrian adalah NetSuite ERP.Aplikasi yang
satu ini memiliki banyak kelebihan, salah satunya adalah
memiliki fitur yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan
bisnis Anda.Dengan kelebihan yang dimiliki oleh
NetSuite ERP ini maka, sistemnya akan sangat cocok
digunakan pada semua kalangan bisnis.NetSuite ERP
juga sangat cocok apabila digunakan dalam perencanaan
catatan keuangan, misalnya pengauditan pengeluaran
industri.

 3. Brightpearl, Aplikasi ERP untuk Bisnis Online


Tidak kalah dari yang sebelumnya, aplikasi ERP yang
satu ini memiliki kelebihan yaitu dapat terintegrasi
dengan platform toko online berskala internasional,
contoh seperti Amazon, Shopify, Bay, dan masih
banyak lagi.Aplikasi Brightpearl dapat membantu
perusahaan dalam mengelola alur kerja secara back
office dan juga membantu mengembangkan
bisnis.Sistem pada aplikasi ERP Brightpearl akan
menjaga pembaruan data penjualan secara berkala dan
real time.Dengan begitu Anda akan bisa mengontrol stok
barang yang tersedia serta barang yang disimpan pun
akan dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan
pelanggan.
 Ecount ERP
Aplikasi ERP yang satu ini dilengkapi dengan modul
akuntansi yang super lengkap sehingga dapat membantu
perusahaan Anda untuk mengelola hutang, biaya
pengeluaran, serta manajemen arus kas.Karena kelebihan
utama yang dimilikinya adalah mengenai pengelolaan
catatan keuangan dengan akurat serta efisien selama 24
jam penuh.
 gtEnterprise Suite, Contoh Aplikasi ERP untuk
Pengelolaan SDM
Sama seperti sebelumnya, aplikasi yang satu ini juga
dilengkapi dengan modul yang lengkap, seperti gtCRM,
gtAsset, gtHR, dan masih banyak lagi.Dengan
kelengkapan modul yang dimiliki maka aplikasi ini tidak
hanya akan menonjolkan kelebihan pada aspek
pengelolaan keuangan saja, melainkan juga pada
perencanaan sumber daya manusia, inventory
management, dan pengelolaan konsumen.

 Sage Inttact
Salah satu contoh aplikasi ERP perusahaan yang terbaik
selanjutnya adalah Sage Inttact karena alat keuangan
pada aplikasi ini telah dilengkapi dengan AICPA untuk
CPA.Bahkan di dalamnya juga terdapat panduan serta
video tutorial yang dapat memudahkan pengguna yang
masih tergolong pemula.

2. Supply Chain Management (SCM)


Sistem ini sangat bermanfaat bagi pihak manajemen
karena dapat membantu mengintegrasikan data seperti
manajemen pasokan bahan baku dari pemasok,
produsen, pengecer, hingga konsumen tingkat akhir.
Penggunaan sistem supply chain management dapat
mengelola produk dan material secara akurat dan
didesain untuk mengikuti cepatnya perubahan pasar.
Anda dapat memperoleh perhitungan harga software
SCM di sini.
Contoh aplikasi SCM

 Upstream supply chain


Upstream supply chain adalah memosisikan perusahaan
manufaktur sebagai penghubung atau penyalur kepada
konsumen atau reseller yang memasarkan produk.
 
Jadi, proses pengadaan produk perusahaan merupakan
aktivitas utama di bagian upstream ini.

 Internal supply chain


Kedua, internal supply chain yaitu proses input bahan
mentah ke gudang yang selanjutnya diubah menjadi
bahan dasar. Lalu, bahan dasar tersebut disalurkan oleh
perusahaan.
 
Hal ini dilakukan secara terus menerus oleh perusahaan
untuk bisa menghasilkan output produksi yang
berkualitas. Dalam internal supply chain management,
aktivitas utamanya terdiri atas manajemen produksi,
pabrikasi, serta pengendalian persediaan produk yang
dilakukan oleh perusahaan.

 Downstream supply chain


Sementara itu, dalam downstream supply chain,
manajemen rantai suplai melakukan kegiatan yang terdiri
atas semua aktivitas pemasaran produk perusahaan,
termasuk pengiriman produk ke pelanggan atau
konsumen.
 
Dengan kata lain, aktivitas utama pada jenis supply chain
ketiga ini berupa pengaturan arah distribusi, sistematika
pergudangan, transportasi, dan aktivitas akhir pelayanan
pengiriman produk.

3. Transaction Processing System (TPS)


TPS adalah sistem informasi manajemen yang berguna
untuk memproses data dalam jumlah besar atau transaksi
multipel dan rutin.
Program ini banyak digunakan dalam penggajian dan
manajemen persediaan.

4. Office Automation System (OAS)


Aplikasi ini bermanfaat dalam mempermudah
komunikasi antar departemen dalam suatu perusahaan
dengan mengintegrasikan server komputer untuk setiap
pengguna perusahaan.
Contoh aplikasi OAS
 Pengolah Kata
Merupakan aplikasi yang biasa digunakan untuk
mengolah data tertulis, sehingga memungkinkan manajer
menyiapkan komunikasi tertulis yang lebih efektif.
 Surat Elektronik
Tujuan digunakannya surat elektronik ialah untuk
mempermudah manajer berkomunikasi secara cepat dan
mudah dengan orang lain. Surat elektronik atau biasa
disebut email efektif jika tidak diperlukan percakapan 2
arah dan jika penyampaian pesan berjarak jauh.

 Voice mail
Syarat utama agar setiap karyawan dapat berkirim pesan
melalui voice mail ialah setiap orang harus mempunyai
voice mailbox sebagai penerima pesan. Selain itu
diperlukan komputer dengan kemampuan menyimpanan
pesan audio dalam bentuk digital dan kemudian
merubahnya kembali menjadi pesan audio ketika pesan
tersebut dipanggil. Keuntungan dari voice mail ini ialah
manajer tidak perlu mengetik pesan yang akan
disampaikan.

 Kalender Elektronik atau Electronic Calendering


Electronic calendering merupakan penggunaan jaringan
komputer untuk menyimpan dan mengambil kalender
pertemuan.

 Konferensi Audio
Biasa digunakan untuk perusahaan yang tersebar luas di
berbagai daerah, sehingga dapat mengefisiensikan waktu
penyampaian pesan. Syarat-syarat terjadinya kenferensi
audio atau audio converencin ialah:
* Ada moderator
* Jumlah peserta maksimal 6 orang
* Mengirimkan agenda konferensi terlebih dahulu
* Mengidentifikasi diri terlebih dahulu sebelum
berbicara
* Rekaman hasil konferensi harus disimpan
* Salinan rekaman dibagikan kepada peserta
* Audio conferncing merupakan komunikasi sinkron
yang mengharuskan para peserta hadir tepat waktu.

 Konferensi Video
Merupakan salah satu bentuk telekomunikasi dengan
penggunaan televisi untuk menghubungkan para peserta
konferensi yang tersebar di berbagai daerah. Ada 3 jenis
konfigurasi konferensi video, yaitu:
* One-way video and audio
Sinyal video dan audio dikirim ke satu tempat transmisi
ke satu atau beberapa tempat penerimaan
* One-way video and two-way audio
Kemampuan audio 2 arah memungkinkan orang
ditempat penerimaan berbicara dengan orang ditempat
transmisi sementara semua orang melihat pada gambar
yang sama.
* Two-way video and audio
Komunikasi audio dan video antara semua tempat
berlangsung 2 arah.

 Konferensi Komputer
Konferensi komputer atau computer converencing ialah
salah satu bentuk komunikasi dengan menggunakan
jaringan komputer sehingga memungkinkan para
anggota dengan karakteristik bersama bertukar informasi
mengenai suatu topik tertentu. Computer converencing
dapat terdiri dari banyak peserta dan bisa dipakai untuk
banyak topik yang berbeda.Selain itu, computer
converencing juga dapat digunakan dalam satu tempat
geografis.

 Transmisi Faksimili
Dalam office automation juga terdapat aplikasi transmisi
faksimili yang digunakan untuk mengirim informasi
dengan menggunakan peralatan khusus yang dapat
membaca citra dokumen pada satu ujung saluran
komunikasi dan kemudian membuat salinannya diujung
yang lain. Fax berkontribusi pada pemecahan masalah
dengan membagikan dokumen kepada para anggota tim
pemecah masalah scr cepat dan mudah tanpa dibatasi
oleh lokasi geografis

 Video Text
Ialah komunikasi dengan menggunaan komputer untuk
menampilkan narasi dan grafik yang tersimpan ke layar
CRT

 Pencitraan
Pencitraan ialah enggunaan karakter secara optik untuk
mengubah dokumen-dokumen kertas atau microfilm
menjadi format digital untuk disimpan ke dalam
penyimpanan sekunder. Proses pencitraan dilakukan oleh
sistem manajemen dokumen. Sistem tersebut terdiri dari
satu atau beberapa unit pengenal karakter (OCR) untuk
mengubah citra dokumen ke dalam data digital.
Pencitraan digunakan jika dokumen historis perlu
ditelaah dengan maksud memahami suatu masalah

 Desktop Publishing (DTP)


Tiga aplikasi Desktop Publishing :
* Administrative
meliputi dokumen-dokumen yang dimaksud untuk
penggunaan intern seperti korespondensi, laporan, dan
warta
* Technical
meliputi materi pelatihan, seperti : slides, overhead
tranparancies, dan manual
* Corporate
meliputi periklanan, brosur, dan dokumen yang
digunakan di luar perusahaan
5. Knowledge Work System (KWS)
Sistem ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke
dalam entitas atau organisasi/unit.

6. Informatic Management System (IMS)


IMS membantu mendukung berbagai tugas dalam
organisasi serta menganalisis pengambilan suatu
keputusan. Sistem ini juga dapat mengintegrasikan
berbagai fungsi informasi dengan program komputer
seperti belanja elektronik.

7. Decision Support System (DSS)


Sistem ini membantu pihak eksekutif membuat
keputusan dengan mengamati lingkungan bisnis. Contoh
dari sistem informasi manajemen tunggal ini adalah link
elektronik.

8. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (AI)


Kedua sistem tersebut pada dasarnya menggunakan
kecerdasan buatan yang memiliki kegunaan untuk
menganalisis suatu masalah menggunakan pengetahuan
energi ahli yang diprogram ke dalamnya.

9. Group Decision Support System (GDSS)


Bila sistem sebelumnya untuk menganalisis masalah,
sistem ini ialah untuk mencari solusi dari suatu
permasalahan melalui pengumpulan pengetahuan dalam
suatu kelompok, bukan per individu. Biasanya berbentuk
kuesioner, konsultasi dan skenario. Contohnya seperti e-
government.

10. Computer-Support Collaborative Work System


(CSCWS)
Sistem ini merupakan suatu group user yaitu bagaimana
cara merancang suatu sistem yang untuk membantu
pekerjaan sebagai suatu grup serta bagaimana
memahami dampak dari suatu teknologi pada pola
pekerjaan mereka.

11. Executive Support System (ESS)


Sistem ini membantu manajer untuk berinteraksi dengan
lingkungan perusahaan melalui grafik dan alat bantu
komunikasi lainnya.
Contoh penerapannya
 aplikasi absensi online

Penggunaan aplikasi absensi online adalah bentuk


penerapan dari ESS karena di sini karyawan bisa
mengakses sendiri absensi mereka setiap harinya
menggunakan perangkat yang mereka miliki.

Adanya aplikasi absensi online, data yang diinput


karyawan setiap berangkat dan pulang kerja bisa
otomatis masuk dalam sistem absen karyawan HRD.
Data absen setiap harinya ini juga akan tersimpan dalam
sistem jadi karyawan bisa mengetahui
bagaimana tracking absennya selama ini.

Bentuk ESS di absensi online ini, mereka bisa


melakukan input data menggunakan perangkat mereka
sendiri, misalnya smartphone jadi absensi bisa dilakukan
secara mandiri. Melakukan absensi secara mandiri ini
memberikan karyawan maupun perusahaan tempat kerja
kemudahan.

Dari pihak perusahan mereka tidak perlu menyediakan


perangkat untuk absen lagi, pendataan absen karyawan
juga lebih mudah karena sudah tersistem dengan baik.
Dari segi karyawan, absensi online secara mandiri lebih
mudah dan cepat tentunya mereka bisa
melihat track absensi dengan mudah. Sehingga absensi
online memberikan keuntungan untuk kedua pihak.

 Akses informasi karyawan

Penerapan ESS di kantor lainnya adalah karyawan bisa


menginput data mereka secara mandiri menggunakan
perangkat yang mereka miliki. Data administrasi ini
contohnya data diri, pendidikan, keuangan, maupun data
administrasi lainya.

Mengisi data diri secara mandiri memiliki kelebihan


untuk meminimalkan kesalahan, baik informasi maupun
penulisan karena mereka mengetahui dengan baik
bagaimana data yang benar. Pun manfaat juga bisa
dirasakan oleh bagian administrasi dimana mereka tidak
perlu menginput data karyawan satu persatu, karena data.

Seiring dengan berkembangnya bisnis saat ini, sistem


informasi manajemen makin dibutuhkan dalam
pengelolaan perusahaan. 

Sistem informasi manajemen adalah penerapan sistem


teknologi informasi pada sebuah organisasi bisnis.
Sistem ini menyediakan data dan informasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas berorganisasi.

Selanjutnya data serta informasi tersebut dikelola dan


disatukan sehingga akhirnya menjadi salah satu dasar
dalam pengambilan keputusan pihak manajemen agar
tujuan organisasi tercapai. Cakupan dari penerapan
sistem ini meliputi beberapa hal berikut.

 Tujuan  perusahaan.
 Pengoperasian.
 Produk.
 Jasa.
 Memperkuat posisi persaingan dagang.

Tentu jika berbicara mengenai manajemen bisnis,


keuangan perusahaan menjadi prioritas yang harus
dijamin sebagaimana adanya banyak risiko berbisnis.
Namun hal ini bisa diminimalkan dengan asuransi
properti yang akan menanggung kerugian yang diderita
perusahaan.
b) Tujuan penerapan sistem informasi manajemen

Sistem informasi manajemen telah menjadi bagian dari


pendekatan secara terorganisasi dan terencana untuk
memudahkan peran manajemen dalam sebuah
organisasi. Inilah alasan yang membuat sebuah
organisasi tertarik untuk mencanangkan tujuan dari
sistem ini. 

Berikut tujuan dari sistem menajemen informasi.

 Menyediakan informasi yang dipergunakan di


dalam penghitungan harga pokok penjualan,
produk dan tujuan sejenis lainnya.
 Menyediakan informasi dalam perencanaan,
pengendalian, evaluasi, serta perbaikan yang
bersifat berkelanjutan.
 Tolak ukur pengambilan keputusan.

c) Faktor keberhasilan sistem informasi manajemen

Keberhasilan sebuah organisasi dalam mengaplikasikan


sebuah sistem akan bergantung dengan bagaimana cara
merumuskannya kemudian melaksanakannya di setiap
unit organisasi. Namun, sejumlah faktor lain turut
memengaruhi keberhasilan organisasi dalam penerapan
sistem manajemen bisnis ini. 

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar sistem


manajemen informasi bisa diterapkan dengan benar.

1. Cetak biru perusahaan

Bagaimana manajemen dan unit dalam sebuah


perusahaan dapat memastikan kelanjutan pembangunan,
sesuai dengan cetak biru perusahaan. Ini berkaitannya
pada faktor pengalaman dalam semangat membangun.
Termasuk juga peran semua bagian di dalam organisasi
untuk menunjang kesuksesan sistem informasi
manajemen.

2. Integrasi 

Integrasi setiap bagian organisasi mulai dari yang kecil


hingga level teratas mesti dipastikan berjalan dengan
lancar. Ini untuk menghindari hal-hal buruk yang dapat
terjadi dalam sebuah organisasi. 

3. Tim yang membangun 

Dalam sebuah organisasi, solidnya tim dalam


membangun sistem informasi manajemen amat
diperlukan. Dalam sebuah tim harus ada yang
profesional dan memahami sistem dalam sebuah
organisasi. Gunanya adalah memastikan sistem yang
dibangun tetap berjalan sesuai rencana. 

4. Teknologi informasi

Komponen-komponen teknologi informasi meliputi


perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan. Agar
tidak salah dalam memilih teknologi yang dibutuhkan,
maka perlu diperhatikan kemampuan, kapasitas, hingga
kecepatan teknologi informasi untuk menampung data. 

5. Perubahan budaya kerja 

Meninggalkan kebiasaan kerja yang masuk zona nyaman


bisa dibilang adalah hal yang berbahaya. Apabila sudah
mendarah daging, nyatanya sulit bagi pelaksana sistem
untuk belajar menyesuaikan diri dengan sistem baru.
Maka, manajemen harus memperhatikan budaya kerja
dalam sebuah organisasi. 

Contoh Sistem Informasi Manajemen

Beberapa misal kongkrit penerapan sistem informasi


manajemen yakni sebagai berikut:

1. Enterprise Resource Planning | ERP 


Enterprise rouserce planning (ERP) merupakan sebuah sistem
terintegrasi yang memudahkan manajemen dalam melakukan
perencanaan terhadap sumber daya yang dimiliki.

Penerapan enterprise resource planning menggunakan


teknologi informasi yang berupa perangkat lunak
(software) dan perangkat keras (hardware) yang
merangkum aktivitas perusahaan dan mengolahnya
menjadi sebuah informasi.

Informasi yang dihasilkan oleh sistem ERP ini


mempunyai basis data yang sama dan akan digunakan
oleh manajemen untuk menyusun perencanaan
perusahaan untuk mengelola sumber daya yang dimiliki.
Mau diapakan sumber daya perusahaan seperti sumber
daya manusia, dana, material, mesin, metode dan sumber
daya lain bisa dipengaruhi oleh informasi yang
dihasilkan sistem ERP ini.

Informasi hasil ERP digunakan dalam mengintegrasikan


kerja antar lini perusahaan, antar bidang kerja masing
masing departemen diperusahaan.

ERP menjadi jembatan yang menghubungkan sekat-


sekat yang ada pada perusahaan misalnya bagian
accounting, finance, marketing, human resource dan
bagian yang lain dalam perusahaan bisa dengan mudah
melakukan komunikasi dan integrasi informasi.
Terkelola dengan baik dan tidak berjalan sendiri sendiri.

2. Transaction Processing System (TPS) Sistem


Pemprosesan Transaksi

Sistem informasi TPS adalah contoh sistem informasi


manajemen yang mencatat, mengumpulkan, menyimpan
dan mengolah semua data transaksi bisnis yang telah
dilakukan perusahaan.

Sistem TPS bisa mengolah data transaksi dalam volume


yang besar dan bervariasi secara efisien. Sistem
informasi TPS menghindari pencatatan yang keliru
(error), mencatat secara akurat dengan privasi dan
keamanan data yang terjaga.

Contoh sistem informasi TPS adalah mencatat dan


mengolah data transaksi bisnis seperti laporan
pembelian, penjualan, perubahaan inventori (persediaan)
laporan gaji para karyawan, dan bahkan formulir
pembayaran pajak.

Salah satu contoh penerapan sistem infomrasi TPS


adalah seperti aplikasi Mandiri E-FX (Mandiri
Electronic Foreign Exchange) yang dijalankan oleh Bank
Mandiri.

3. Office Automation System (OAS) Sistem


Otomatis
Office automation system (OAS) atau disebut juga
virtual office (VO) adalah sistem informasi yang
menggabungkan beberapa peralatan teknologi informasi
yang berfungsi untuk menyimpan, mengolah dan
mengirimkan data data dalam bentuk komunikasi
elektronik (virtual).

Sistem OAS bisa menekan penggunaan kertas sehingg


bisa meningkatkan ketepatan, kecepatan dan keamanan
data informasi yang ada. Pada akhirnya akan
meningkatkan produktivitas kerja.
Konsep OAS terdiri dari sebuah server perusahaan
sebagai pusat pengendali. Para pemakai bisa saling
berkomunikasi dengan yang lain melalui server pusat
tersebut. Semua data data tersimpan dalam server untuk
memudahkan akses bagi yang membutuhkan.

4. Knowledge Work System (KWS) Sistem Kerja


Pengetahuan
Knowledge work system (KWS) adalah sistem informasi
yang memanfaatkan pengetahuan baru untuk digunakan
oleh perusahaan. Sistem informasi KWS memanfaatkan
dan mengintegrasikan pekerja profesional seperiti
insinyur, profesor, doktor atau ilmuwan untuk bekerja
dan menciptakan sesuatu yang baru yang bisa
memberikan manfaat yang besar kepada perusahaan.

Sistem aplikasi KWS ini bisa membuat para pekerja ahli


bisa menyalurkan ide dan menerapkannya kedalam
pekerjaan mereka secara lebih efektif dan efisien. 

5. Decision Support System (DSS) Sistem


Pendukung Keputusan
Decision support system atau sistem pendukung
keputusan adalah sistem informasi yang berbasis
komputer yang mengamati lingkungan perusahaan dan
menjadi informasi pendukung dalam pengambilan
keputusan bisnis.
Sistem informasi DSS mencari solusi terhadap masalah
yang ada dengan respon yang cepat dalam kondisi yang
selalu berubah.Sistem informasi DSS mengolah data
mentah, dokumen, model bisnis dan bahkan pengetahuan
pribadi manajemen untuk mengambil keputusan dan
mengatasi masalah yang muncul. Sistem informasi DSS
mengelola data terkini dalam jumlah yang besar,
mengolah data penjualan, perkiraan pendapatan dan data
lainnya yang dibutuhkan.

Dengan menjalankan aplikasi sistem informasi DSS,


manajemen bisa memiliki pandangan baru terhadap
masalah yang ada, menguatkan kontrol, mempercepat
waktu, menghemat biaya dan meningkatkan
produktivitas serta efektivitas manajer sehingga
manajemen bisa melakukan pekerjaan lebih cepat
dengan usaha yang sedikit.

6. Expert System (ES) and Artificial Intelligent (AI)


Expert system atau sistem pakar adalah sebuah aplikasi
terkomputerisasi yang berfungsi menyelesaikan masalah
seperti yang dipikirkan oleh para pakar atau tenaga ahli.

Yang dimaksud pakar adalah seseorang yang memiliki


keahlian khusus yang mumpuni dalam memecahkan
masalah yang tidak bisa dilakukan oleh orang awam.

Contoh ES adalah penjadwalan mekanik


Sedangkan Artificial Intelligent (AI) atau yang disebut
juga kecerdasan buatan adalah sistem aplikasi yang
memiliki kemampuan kecerdasan seperti kemampuan
manusia. Contohnya adalah aplikasi komputer yang
berusaha mencontoh cara pikiran manusia.

AI bisa menelaah data data atau informasi yang kurang


lengkap dan memiliki kemampuan untuk menjelaskan
atau penalaran terhadap langkah langkah dan keputusan
yang diambil manajemen.

7. Informatic Management System (IMS) Sistem


Manajemen Informasi
Informatic Management System (IMS) adalah sebuah
aplikasi komputerisasi yang menyajikan informasi yang
terpadu yang mengambil informasi dari beberapa
database dan berbagai sumber. Informasi yang
dihasilkan lebih detail, merangkum data informasi yang
telah terpilih dan membantu dalam analisa pengambilan
keputusan.

Informasi IMS contohnya informasi tentang perhitungan


harga pokok produk barang atau jasa, informasi
keuangan, informasi tentang aliran bahan dan produk,
informasi pemasaran seperti pengembangan produk dan
distribusinya, dan juga informasi tentang sumber daya
manusia seperti perekrutan atau seleksi dan pelatihan
SDM.

Sistem informasi IMS membuat laporan secara periodik


(mingguan, bulanan, atau harian) mengenai ringkasan
aktivitas secara detail. IMS juga menyusun laporan
tertentu apabila ada permintaan dari seseorang atau
laporan yang disusun secara mendadak yang
memerlukan tindakan segera.

8. Executive Information System (EIS) Sistem


Informasi Eksekutif
Salah satu contoh sistem informasi manajemen lainnya
adalah executive information system (EIS) atau sistem
informasi eksekutif. Seusia dengan namanya, sistem
informasi EIS ini dipakai oleh jajaran ekskutif atau
manajemen jajaran tingkat atas dalam perusahaan.

Karena yang membutuhkan adalah manajemen tingkat


atas, maka informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi EIS ini bersifat strategis yang bisa menentukan
jalannya dan keberhasilan strategi perusahaan.

Sistem informasi EIS memberikan akses yang mudah,


cepat dan terkomputerisasi ke informasi internal maupun
eksternal yang berkaitan dengan faktor utama yang bisa
mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Hanya
informasi yang strategis, yang penting, bukan informasi
yang terlalu teknikal.

9. Information Reporting System (IRS) Sistem


Pelaporan Informasi
Sistem informasi IRS adalah sistem informasi yang
memberikan laporan mengenai produk perusahaan.
Sistem informasi IRS akan digunakan untuk
mengevaluasi kinerja manajer seperti contohnya kinerja
penjualan produk, IRS akan memberikan laporan analisa
mengenai penjualan produk secara mingguan kepada
manajer penjualan. Dan manajer penjualan
menggunakan data yang disajikan untuk mengevaluasi
sejauh mana kinerja yang bisa mereka capai.

Laporan yang disajikan sistem informasi IRS bisa berupa


angka-angka, grafik maupun tabel dan bahkan infografis.
Umumnya, laporan IRS akan disajikan secara rutin
(periodik), dan berdasarkan permintaan jika dirasa
diperlukan oleh manajer atau bahkan jika terjadi situasi
yang tidak diprediksi sebelumnya (pengecualian).

10. Supply Chain Management (SCM) Manajemen


Rantai Pasokan
Pada perusahaan manufaktur, kegiatan utama adalah
bagaimana mengelola barang belum jadi (bahan baku)
menjadi barang jadi yang siap untuk digunakan oleh
konsumen. Proses dari barang mentah hingga bisa
dinikmati oleh konsumen memerlukan tahapan yang
kompleks.

Sistem informasi supplay Chain Management (SCM)


berfungsi untuk mengatur hal hal yang berhubungan
dengan hal tersebut. Sistem informasi SCM memberikan
data data yang terintegrasi mengenai serangkaian
aktiviatas yang berhubungan dengan koordinasi masing
masing divisi, jadwal, pengawasan, pemasok bahan
mentah, produksi, pengawasan persediaan hingga sampai
pada pemasok, pengecer dan yang paling ujung adalah
produk bisa dinikmati oleh konsumen.

Sistem informasi SCM akan mengolah data terkait


operasional produksi, logistik, administrasi harian
bahkan data data tentang pemasok bahan mentah dan list
pelanggan.

Intinya, sistem infomrasi SCM mengelola data tentang


kegiatan mengolah bahan mentah menjadi produk jadi
yang diterima konsumen.

Informasi yang diolah oleh SCM bisa dimanfaatkan


untuk untuk mengurangi biaya biaya, baik biaya
produksi, biaya logistik distribusi, biaya bahan baku dan
biaya lain yang timbul dan mempersingkat waktu hingga
barang tersebut diterima oleh konsumen.

11. Group Decision Support System (GDSS) Sistem


Pendukung Keputusan Kelompok
Sistem informasi GDSS adalah aplikasi interaktif
terkomputerisasi dirancang secara khusus untuk
memudahkan sekelompok orang dalam menghadapi
masalah yang tidak terstruktur. Sistem GDSS mengatur
komunikasi bagi masing masing anggota kelompok
menggunakan software (perangkat lunak yang
dinamakan groupware) untuk menganalisa masalah dan
keputusan secara bersama-sama.

Sistem informasi GDSS dapat meminimalkan risiko


perilaku kelompok atau anggota kelompok yang negatif,
seperti miskomunikasi, pemikiran yang tersekat sekat
atau terkotak kotak antar anggota ataupun konflik antar
anggota yang bisa merusak kelompok.

Aplikasi GDSS yang juga dikenal dengan nama


Computer Supporterd Collaboratie Work (CSCW)
memiliki manfaat seperti:

 Meningkatkan partisipasi anggota kelompok 


 Membuat pertemuan dan diskusi menjadi lebih
efisien dan efektif 
 Memicu anggota kelompok mengeluarkan ide ide
baru tanpa takut disalahkan atau dikritik
 Evaluasi terhadap ide yang ada bisa dilakukan
secara obyektif
 Dokumentasi hasil pertemuan yang tersimpan
dengan baik
 Ketidaksepakatan antar anggota kelompok bisa
dipecahkan sesegera mungkin
 Anggota baik yang tingkatannya lebih tinggi atau
rendah bisa sejajar mengenai usulan ide ide baru.

d) Karakteristik sistem informasi manajemen

Syarat dapat diterapkannya sebuah sistem informasi


manajemen adalah pengadaan sebuah organisasi itu
sendiri. Selanjutnya akan dikelola oleh orang yang
berada dalam organisasi tersevut dengan bantuan
teknologi.

Apa yang membedakan sistem informasi manajemen


dengan sistem lain dalam sebuah organisasi? Berikut
karakteristik yang diterapkan di dalamnya dan sekaligus
menjadi pembeda.

 Bergantung pada data organisasi serta alur


perolehan informasi dalam organisasi.
 Sebagaimana sifatnya menghimpun dan
menyebarkan informasi, biasanya sistem ini tidak
sampai menganalisis sebuah masalah.
 Mesti ada perencanaan yang matang dan panjang.
 Berorientasi pada data yang sudah terjadi atau
yang sedang terjadi.
 Fokus pada data internal organisasi.
 Membantu manajer secara operasional, kontrol,
dan perencanaan.

e) Perkembangan sistem informasi manajemen

Era digital saat ini, terus membarui sejumlah sistem


dalam sebuah organisasi. Di sisi yang selaras, sejumlah
perusahaan dan organisasi modern telah
menggantungkan metode pengolahan datanya melalui
komputer.

Sebagaimana konsep sistem informasi manajemen terus


berkembang, berbagai konsep-konsep baru dari sistem
manajemen ini terus dihasilkan. Berikut sejumlah sistem
informasi manajemen terkini yang menggunakan sistem
berbasis komputer. 
1. Decision support system atau DSS, yaitu sistem
yang menghasilkan informasi yang ditujukan
pada masalah tertentu. Pengambilan keputusan
pada sistem ini adalah manajer. 
2. Office automation. Metode ini dilakukan dengan
memberikan fasilitas tertentu demi meningkatkan
komunikasi dan produktivitas para manajer dan
staf kantor. Dalam rangka meningkatkan dua hal
tersebut, maka diberikan fasilitas penggunaan
peralatan elektronik. 
3. Artificial Intelligence, yaitu konsep dengan
gagasan bahwa komputer bisa diprogram untuk
melakukan proses kerja yang logis menyerupai
otak manusia. Saat ini konsep yang dikenal
dengan sebutan AI ini terus mendapat perhatian
positif dari masyarakat luas karena dinilai dapat
menunjang kehidupan manusia sehari-hari.
4. Expert System, yaitu suatu aplikasi yang
memiliki fungsi sebagai spesialis dalam area
tertentu.
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada
sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan
abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch,
pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi
yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi
akuntansi.Namun demikian para pengguna  khususnya
dilingkungan perusahaan masih mengesampingkan
kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi
akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama
pengolahan data elektronik (PDE). Pada tahun 1964,
komputer generasi baru memperkenalkan prosesorbaru
yang menggunakan silicon chip circuitry dengan
kemampuanpemrosesan yang lebih baik. Untuk
mempromosikan generasikomputer tersebut, para
produsen memperkenalkan konsep sisteminformasi
manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi
komputeradalah untuk menghasilkan informasi bagi
manajemen. Ketika itumulai terlihat jelas bahwa
komputer mampu mengisi kesenjanganakan alat bantu
yang mampu menyediakan informasi
manajemen.Konsep SIM ini dengan sangat cepat
diterima oleh beberapaperusahaan dan institusi
pemerintah dengan skala besar seperti Departemen
Keuangan khususnya untuk menangani
pengelolaananggaran, pembiayaan dan penerimaan
negara.Namun demikian, para pengguna yang mencoba
SIM pada tahap awalmenyadari bahwa penghalang
terbesar justru datang dari para lapisanmanajemen
tingkat menengah atas. Perkembangan konsep ini masih
belum mulus dan banyak organisasi mengalami
kegagalan dalam aplikasinya karena adanya
beberapahambatan, misalnya:

 kekurangpahaman para pemakai tentang


komputer,
 kekurangpahaman para spesialis bidang
informasi tentang bisnis dan peran manajemen,

 relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta


 terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu
yakin dapatmembangun sistem informasi secara
lengkap sehingga dapatmendukung semua
lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton,
Gorry, dan Keendari Massachussets Institute of
Technology (MIT) mengenalkan konsepbaru yang diberi
nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision
SupportSystems – DSS). DSS adalah sistem yang
menghasilkan informasi yangditujukan pada masalah
tertentu yang harus dipecahkan ataukeputusan yang
harus dibuat oleh manajer. Perkembangan yang lain
adalah munculnya aplikasi lain, yaituOtomatisasi Kantor
(office automation – OA), yang memberikanfasilitas
untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas
paramanajer dan staf kantor melalui penggunaan
peralatan elektronik. Belakangan timbul konsep baru
yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI),
sebuah konsep dengan ide bahwa komputer
bisadiprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai
otak manusia.Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat
perhatian adalah ExpertSystems (ES), yaitu suatu
aplikasi yang mempunyai fungsi sebagaispesialis dalam
area tertentu.Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA,
DSS, EIS, maupun AImerupakan aplikasi pemrosesan
informasi dengan menggunakankomputer dan bertujuan
menyediakan informasi untuk pemecahanmasalah dan
pengambilan keputusan (Sutono, 2007).

Perkembangan Konsep Sistem Informasi Manajemen

Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area


bisnis terfokus pada data. Kemudian penekanan pada
informasi dan pendukung keputusan. Sekarang,
komunikasi dan konsultasi mendapat perhatian yang
paling besar.

 Fokus Awal pada Data

Selama paruh pertama abad dua puluh, saat punched card


dan keydriven bookkeeping machines berada dalam
masa jayanya, perusahaan-perusahaan umumnya
mengabaikan kebutuhan informasi para manajer. Praktek
ini diteruskan dengan komputer generasi pertama yang
terbatas untuk aplikasi akuntansi. Nama untuk aplikasi
akuntansi berbasis komputer adalah pengolahan data
elektronik (electronic data processing=EDP). Istilah EDP
tidak lagi populer dan telah disingkat menjadi data
processing (DP). Kita menggunakan istilah Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) atau Accounting Information
System untuk menggambarkan sistem yang memproses
aplikasi aplikasi pengolahan data perusahaan. SIA
menghasilkan beberapa informasi sebagai produk
sampingan dari proses akuntansi.

 Fokus Baru pada Informasi

Tahun 1964 diperkenalkan alat penghitung generasi


komputer. Komputer baru ini menggunakan sirkuit
silikon sehingga daya proses lebih besar. Konsep
enggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh
pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru
tersebut. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi
komputer harus diterapkan untuk tujuan utama
menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini banyak
diterima perusahaan besar. Perkembangannya tidak
mulus, karena: (1) kurangnya pengetahuan tentang
komputer, (2) kurangnya pengetahuan tentang bisnis dan
keawaman spesialis informasi mengenai peran
manajemen, (3) peralatan komputer mahal dan terbatas,
dan lain-lain. Kesalahan secara khusus adalah sistem
tersebut terlalu ambisius.
 Fokus Revisi pada Pendukung Keputusan

Sementara banyak orang hanya mengamati dari pinggir


saat perusahaan-perusahaan berjuang dengan SIM
raksasa mereka, sejumlah ilmuwan informasi di
Massachusetts Institute of Technology (MIT)
memformulasikan pendekatan yang berbeda. Ilmuwan
ini adalah Michael S. Scott Morton, G. Anthony Gorry,
dan Peter G.W. Keen dan konsep mereka disebut Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support System =
DSS). Pada tahun-tahun awal era DSS, terdapat banyak
argumen mengenai DSS dan SIM. Apakah DSS
menawarkan pendekatan baru pada penggunaan
komputer dan jika memang demikian bagaimana?. SIM
adalah suatu sumberdaya organisasional. SIM
dimaksudkan untuk menyediakan informasi pemecahan
masalah bagi sekelompok manajer secara umum,
sedangkan DSS dimaksudkan untuk mendukung satu
orang manajer secara khusus.
 Fokus Sekarang pada Komunikasi

Pada saat DSS berkembang, perhatian juga difokuskan


pada aplikasi  komputer yang lain: otomatisasi kantor
(office automation = OA). OA memudahkan komunikasi
dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer
dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat
elektronik.

OA dimulai pada tahun 1964 saat IBM mengumumkan


produknya, Magnetic Tape/Selectric Typewriter
(MT/ST), yaitu mesin tik yang dapat mentik kata-kata
yang telah direkam dalam pita magnetik. Operasi
pentikan ini mengarah pada aplikasi OA yang disebut
pengolahan kata (word processing). OA berkembang
meliputi aplikasi: konferensi jarak jauh
(teleconferencing), voice mail, surat elektronik
(electronic mail), electronic calendaring, facsimile
transmission, dan desktop publishing.

 Fokus Potensial pada Konsultasi

Perkembangan saat ini adalah penerapan kecerdasan


buatan (artificial intelligence = AI), bagi masalah-
masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa komputer
dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran
logis yang sama seperti manusia.

Contoh pengaplikasian sistem informasi manajemen

Saat ini, kedai kopi merupakan usaha yang ramai karena


budaya ngopi telah menjadi gaya hidup. Mari kita ambil
contoh penerapannya di dalam manajemen sebuah kedai
kopi. 

Pada dasarnya, sistem ini dibangun untuk meningkatkan


kontrol atas pembelian, persedian barang, dan omset dari
kedai kopi tersebut. 

Pemilik kedai kopi harus memastikan ketersediaan bahan


baku utamanya biji kopi yang akan disajikan. Sebagai
pihak pengelola, informasi setiap bahan baku yang harus
dipesan dan terpaksa melalui retur pembelian karena
tidak terjual harus tercatat. 
Titik kritis dari sistem ini adalah mendeteksi jenis-jenis
bahan baku yang tersedia dalam jumlah banyak, tetapi
nyatanya jenis produk yang ada akan sulit dibedakan. 

Misalnya, terdapat 10 kilogram biji kopi arabika, tetapi


baurannya terdapat arabika jawa, arabika sumatera,
arabika sulawesi, dan arabika papua. Selain itu, titik
kritis lain adalah pendeteksian barang yang tidak segar
atau kurang layak konsumsi. 

Maka, dibutuhkan tingkat kontrol yang tinggi untuk


menghindari terjadinya barang yang segera habis secara
kuantitas maupun kualitas.

Pada esensinya, penerapan sistem informasi manajemen


yang ideal, seluruh pihak terkait di dalam manajemen
bisnis selayaknya dapat mengetahui permasalahan yang
ada sekaligus dapat memproyeksikan solusi ke
depannya.

Tanpa sistem manajemen yang baik, tentu saja akan sulit


untuk mengembangkan potensi perusahaan dalam
meraup keuntungan dan pengembangan jaringan
berbisnis. Sebagai akibatnya, perusahaan akan
mengalami kerugian dan berisiko gulung tikar.

BAB III
PENUTUP
A.          KESIMPULAN

 Jadi berdasarkan pembahasan diatas, dapat


disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen
(SIM) adalah sistem informasi yang digunakan
untuk mengambil keputusan, mengkoordinasi,
mengontrol, menganalisis, serta memvisualisasi
suatu informasi dalam organisasi. Sistem
Informasi Manajemen ini terdiri dari hardware
maupun software yang berfungsi sebagai dasar
operasi suatu organisasi. Cakupan dari penerapan
sistem ini meliputi ; Tujuan 
perusahaan,Pengoperasian,Produk,Jasa dan
Memperkuat posisi persaingan dagang.

B.           KRITIK DAN SARAN


Demikianlah isi pembahasan dari makalah ini, 
namun sebagai manusia yang tidak
sempurna kami menyadari bahwa ada banyak kesalahan-
kesalahan serta kekurangan-kekurangan yang terdapat
didalamnya baik dalam dari segi isi, pengetikan, dan
kesalahan-kesalahan lain yang terjadi, untuk itu beribu
ma’af kami harapkan, kiranya bisa dimaklumi.
      Namun demikian, segala masukkan, tanggapan,
saran serta kritikkan yang bersifat membangun
sangat kami harapkan untuk perbaikkan dimasa depan.
Terima kasih..!!
                             DAFTAR PUSTAKA
 https://lifepal.co.id/media/sistem-informasi-
manajemen/
 Sistem Informasi Manajemen: Metode Penerapan
dan Contohnya (lifepal.co.id)
 Sistem Informasi Manajemen: Manfaat serta
Contoh Penerapannya (hashmicro.com)
 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen –
Sistem Informasi Manajemen (wordpress.com)
 5 Contoh Sistem Informasi Manajemen: Fungsi,
Karakteristik (gurupendidikan.co.id)
 https://www.feenance.web.id/2021/12/contoh-
sistem-informasi-manajemen-dalam-
perusahaan.html#:~:text=Ada%20beberapa
%20contoh%20sistem%20informasi,Automation
%20System%20(OAS)%20Sistem%20Otomatis
 https://www.jurnal.id/id/blog/contoh-program-
aplikasi-erp-perusahaan/
 https://majoo.id/solusi/detail/supply-chain-
management-2
 http://rizkihabibur.blogspot.com/2018/04/office-
automation-system-oas.html
 https://www.inilah.com/sistem-employee-self-
service-ess-ini-pengertian-dan-cara-
penerapannya
 https://www.academia.edu/5305738/
Makalah_Sistem_Informasi_Manajemen_Manag
ement_Information_System

Anda mungkin juga menyukai